Anda di halaman 1dari 15

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (2)

(RPP)

Nama Sekolah : SMK NEGERI 2 LIMA PULUH


Mata Pelajaran : SEJARAH INDONESIA
Komp. Keahlian : ATR dan ATP
Kelas/Semester : X/ 1
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Alokasi Waktu : 9 X 45 menit

A. KOMPETENSI INTI

KI. 3 Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan


faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup kajian Sejarah Indonesia pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks,
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja,
warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KI. 4 Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kajian Sejarah
Indonesia
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur
sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak
mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

Kompetensi Inti Indikator Pencapaian Kompetensi


KD. 3.2 Menganalisis kehidupan manusia 1. Mengemukakan pembabakan masa
dan hasil-hasil budaya masyarakat pra aksara
Pra Aksara Indonesia
2. Mengklasifikasikan hasil-hasil
budaya masyarakat pra aksara
KD. 4.2 Menyajikan informasi mengenai 1. Mempresentasikan pembabakan
manusia dan hasil-hasil budaya zaman pra-aksara berdasarkan alat
khususnya masyarakat Pra Aksara yang digunakan dengan
Indonesia memanfaatkan power point
2. Menunjukkan persebaran situs-situs
kehidupan manusia pra-aksara di
Indonesia
3. Menguraikan arkheolog Belanda
yang mengadakan penelitian tentang
kehidupan manusia purba di
Indonesia

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dengan model pembelajaran discovery, siswa
dapat:
1. Mengidentifikasi jenis fosil manusia purba yang ditemukan di Indonesia
2. Mengidentifikasi ahli Belanda yang mengadakan penelitian tentan fosil manusia purba di
Indonesia
3. Menguraikan pembabakan masa pra-aksara
4. Mengemukakan hasil –hasil budaya jaman Mesolitikum
5. Mengemukan hasil-hasil budaya jaman megalitikum

D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Jenis manusia praaksara Indonesia
2. Ciri-ciri fisik manusia praaksara
3. Penyebaran manusia praaksra di Indonesia
4. Penyebaran nenek moyang Indonesia
5. Bangsa Melanosoid serta budaya yang dibawa
6. Bangsa Proto Melayu serta budaya yang dibawa
7. Bangsa Deutro Melayu serta budaya yang dibawa
8. Pola hunian masyarakat praaksara
9. Kehidupan berburu-meramu hingga bercocok tanam
10. Sistem kepercayaan masyarakat praaksara

E. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN


Metode Pembelajaran : Diskusi, Ceramah, tanya jawab
Pendekatan Pembelajaran : Scientifik/ Ilmiah
Model Pembelajaran : Problem Based Learning

F. MEDIA/ALAT DAN BAHAN


 Media : Power point,video pembelajaran, peta,buku-buku,
pendukung,internet, lingkungan sekitar siswa
 Alat dan bahan : Infocus, papan tulis, handphone

G. SUMBER BELAJAR
 Buku Sejarah Indonesia, Kelas X Puskurbuk 2016
 Gambar gambar yang relevan
 Video Pembelajaran
 Peta
 dan buku-buku pendukung
 Internet

H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
a. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
No Kegiatan Alokasi
Waktu

1 Memberi Salam 10
menit
2 Memeriksa kesiapan tempat pembelajaran (kebersihan dan kenyamanan) dan
kerapian
3 Memeriksa kehadiran siswa

4 Mengingatkan kembali materi sebelumnya melalui tanya jawab

Menyampaikan tujuan pembelajaran


5
b. Kegiatan Inti (70 menit)
No Kegiatan Uraian Alokasi
Waktu

1 Mengamati Mengamati : 70
a.a Siswa mengamati gambar-gambar, fosil menit
manusia, fosil binatang dan
2 Menanya Menanya :

a. Melalui kegiatan diskusi siswa saling bertanya


dan memberikan jawaban dalam membahas
materi tentang kehidupan manusia pra
b. Setiap siswa diberi kesempatan untuk bertanya
dan menjawab.
3 Menalar/Mengeksplorasi Menalar :

a. Siswa menunjukkan hasil kerja berupa catatan


kepada guru yang mengampunya.

b. Guru mengapresiasi dan memberi


penilain setiap hasil kerja siswa
a. Dengan cara browsing internet siswa mencatat
4 Mengumpulkan Data
tentang pengertian dan jenis-jenis fosil, cara
hidup manusia pra-aksara di Indonesia
b. Dengan cara membaca buku Sejarah SMK siswa
mencatat tentang pengertian dan jenis-jenis fosil,
cara hidup manusia pra-aksara di Indonesia
5 Membuat jejaring Mengkomunikasikan :
/Mengomunikasikan
a. Guru menjelaskan Indonesia memiliki
peranan penting bagi ilmu pengetahuan
tentang kehidupan manusia pra-aksara.

b. Guru menyampaikan nilai nilai penting dari


materi tentang penemuan fosil manusia purba
di Indonesia

c. Kegiatan Penutup (10 menit)


No Kegiatan Alokasi
Waktu

1 Peserta didik diberikan ulasan singkat tentang kegiatan pembelajaran dan hasil 10
belajarnya menit
2 Peserta didik diberikan pertanyaan secara lisan/tertulis
3 Peserta didik membuat kesimpulan materi yang baru dibahas
4 Guru memberikan informasi tentang materi yang akan dibahas minggu depan dan
mengingatkan peserta didik untuk mempelajari materi dulu dirumah sebagai
tugas
Siswa mencatat kesimpulan dari guru
5
Mengakhiri pembelajaran dengan berdoa
6

Pertemuan ke II
a. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
No Kegiatan Alokasi
Waktu

1 Memberi Salam 10
menit
2 Memeriksa kesiapan tempat pembelajaran (kebersihan dan kenyamanan) dan
kerapian

3 Memeriksa kehadiran siswa

4 Mengingatkan kembali materi sebelumnya melalui tanya jawab

Menyampaikan tujuan pembelajaran


5
b. Kegiatan Inti (70 menit)
No Kegiatan Uraian Alokasi
Waktu

1 Mengamati Mengamati : 70
a. Siswa mengamati gambar-gambar, sketsa, dan
menit
hasil budaya manusia pra aksara di Indonesia
dengan seksama
b. Peserta didik dibimbing untuk mencari
informasi dari buku tentang materi yang akan
dibahas
2 Menanya Menanya :
a. Melalui kegiatan diskusi siswa saling bertanya
dan memberikan jawaban dalam membahas
materi tentang pembagian zaman/ masa
kehidupan manusia pra-aksara di Indonesia
berdasarkan alat yang digunakan
3 Menalar/Mengeksplorasi Menalar :
a. Masing-masing kelompok melaksanakan
kegiatan diskusi dengan baik
b. Setiaip anggota kelompok berperan aktif
dalam kegiatan diskusi
c. Masing-masing kelompok mempresentasikan
dan menunjukkan hasil kerja diskusinya
kepada guru
d. Guru menilai aktivitas masing-masing
kelompok
4 Mengumpulkan Data a. Dengan cara browsing dan membaca buku
siswa mencatat tentang pembagian zaman
kehidupan manusia pra-aksara di
Indonesia
b. Materi yang didiskusikan antara lain : 1)
Pengelompokan zaman purba berdasarkan
mata pencaharian, 2) pembagian zaman
berdasarkan alat yang digunakan, 3) Jenis-
jenis fosil manusia purba yang ditemukan
di Indonesia, 4) Sejarahwan Belanda yang
mengadakan penelitian kepurbakalaan di
Indonesia, 5 Situs-situs purbakala di
Indonesia
5 Membuat jejaring Mengkomunikasikan :
/Mengomunikasikan a. Masing-masing kelompok mempresentasikan
hasil kerja kelompoknya, sedangkan
kelompok lain memberikan tanggapan atau
sanggahan
b. Bersama siswa guru menyimpulkan hasil
diskusi secara keseluruhan

c. Kegiatan Penutup (10 menit)


No Kegiatan Alokasi
Waktu

1 Peserta didik diberikan ulasan singkat tentang kegiatan pembelajaran dan hasil 10
belajarnya menit
2 Peserta didik diberikan pertanyaan secara lisan/tertulis
3 Peserta didik membuat kesimpulan materi yang baru dibahas
4 Guru memberikan informasi tentang materi yang akan dibahas minggu depan dan
mengingatkan peserta didik untuk mempelajari materi dulu dirumah sebagai
tugas
Siswa mencatat kesimpulan dari guru
5
Mengakhiri pembelajaran dengan berdoa
6

I PENILAIAN DAN PROSES HASIL BELAJAR


1. Jenis Tes :
a Lisan
b Tertulis
c Penugasan
2. Bentuk Tes :
a Pilihan Ganda
b Essay
c Pengamatan
3. Alat Evaluasi :
Pilihan Ganda
NO PERTANYAAN KUNCI
PG
1 Fosil manusia purba yang berbadan besar ditemukan di Sangiran B
adalah jenis .... (a) Pitecanthropus Erectus, (b) Meganthropus
Palaeojavanicus, (c) Homo soloensis, (d) Homo Mojokertensis, (e)
Homo Wajakensis
2 Ahli arkheologi Belanda yang secara intensif melakukan A
penelitian terhadap fosil Pitecanthropus Erectus adalah .... (a)
Eugene Dubois, (b) Von Koenigswald, (c) Van Openort, (d)
Schemulling, (e) van Rietschoten
3 Urutan yang benar secara kronologis pada zaman batu adalah C
sebagai berikut : (a) palaeoloticum-mesoliticum-megaliticum-
neoliticum, (b) palaeoloticum-neoliticum- megaliticum-
mesoliticum, (c) palaeoloticum-mesoliticum-neoliticum-
megaliticum, (d) palaeoloticum-megaliticum-mesoliticum-
neoliticum, (e) palaeoloticum-neoliticum-
4 Kjokenmodinger adalah merupakan salah satu budaya manusia pra- D
aksara yang banyak dijumpai di ... (a) goa-goa, (b) padang rumput, (c)
tepi sungai, (d) pantai, (e) lereng gunung
5 Nenek moyang bangsa Indonesia telah mengenal kepercayaan sejak E
zaman ..... (a)
palaeoliticum, (b) mesoliticum, (c) neoliticum, (d) perunggu, (e)
megaliticum
6 Perbedaan alat pada zaman palaeoliticum dengan zaman mesoliticum C
adalah ... (a) zaman palaeolitucum lebih besar dari zaman
mesoliticum, (b) zaman palaeoliticum lebih kecl daripada zaman
mesoliticum, (c) zaman palaeoliticum lebih kasar daripada zaman
mesoliticum, (d) zaman palaeoliticum lebih halus daripada zaman
mesoliticum, (e) zaman palaeoliticum lebih modern daripada zaman
mesoliticum
7 Kebudayaan pra-aksara yang ditemukan di Pacitan berupa .... (a) A
kapak genggam dan kapak perimbas, (b) kapak persegi dan kapak
lonjong, (c) kapak penetak dan kapak corong, (d) batu dan tulang,(e)
perunggu
8 Pada zaman mesoliticum dikenal kebudayaan food gathering. Yang B
dimaksud food gathering adalah ... (a) mencari makanan, (b)
mengumpulkan makanan, (c) memproduksi makanan, (d)
menghabiskan makanan, (e) membuat makanan sendiri
9 Fosil manusia purba jenis Pitecanthropus Erectus ditemukan di daerah E
…. (a) Sangiran, (b)
Ngandong, (c) Wajak, (d) Mojokerto, (e) Trinil
10 Berdasarkan usianya maka fosil yang ditemukan di Indonesia yang E
paling tua adalah ... (a) Pitechanthropus erects, (b) Homo
Mojokertensis, (c) Homo Soloensis, (d) Homo Wajakensis, (e)
Meganthropus Palaeojavanikus
Essay
1 Sebutkan 3 daerah yang menjadi situs penemuan fosil manusia purba di Indonesia
2 Mengapa situs kehidupan pra-aksara banyak ditemukan di lembah sungai ?
3 Jelaskan pendapat anda tentang Abris Sous Roche !
4 Jelaskan apa yang anda ketahui tentang Kjokken modinger !
5 Mengapa kita harus bangga dan bersyukur dengan adanya penemuan fosil-fosil
Kunci Jawab Essay
1. Situs penemuan manusia purba Indonesia terdapat di : (1) Sangiran, (2) Trinil, (3)
Ngandong, (4) Mojokerto, (5) Wajak.
2. Sebab di lembah sungai daerahnya subur, tersedia bahan makanan berupa tumbuhan
dan hewan
3. Abris Sous Roche adalah lukisan zaman pra-aksara yang terdapat di gua-gua. Dengan
lukisan tersebut menunjukkan bahwa manusia pada saat itu tinggalnya di gua-gua.
4. Kyokken modinger adalah bukit kapur yang merupaka bekas sampah dapur
kehidupan manusia pra- aksara
5. Dengan banyaknya penemuan fosil-fosil manusia pra-aksara menunjukkan bahwa
Indonesia menjadi salah satu bangsa yang memiliki kekayaan budaya dunia zaman
pra-aksara.
RUBRIK PENILAIAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK
FORMAT
PENILAIAN
HARIAN

Pilihan Ganda essay


No Nam a J J N
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 m 1 2 3 4 5 m H
0 l l
1
2
3
4
5

dst

Jumlah

Nilai T ertinggi
: Nilai terendah
: Rerata
: Yang sudah
tuntas
: Yang belum
tuntas
:

Skor
PG =
5
Skor
Essay
max 10

Total skor
apabila benar
semua = 100
FORMAT PENILAIAN KETRAMPILAN (DISKUSI, DINAMIKA
KELOMPOK, JIGSAW, PROBLEM SOLVING)

Menerima
No Nama Siswa Pemahama Mengemu Kerja pendapat Jml
n Materi kakan sama orang lain (Nilai
pendapat )
1-4 1-4 1-4 1-4
1
2
3
4
5
……
dst

Jum
lah
Keterangan
1) Skor rentang antara 1 - 4
1 = kurang
2 = c ukup
3 = baik
4 = amat baik
2) Nilai = Jumlah skor dibagi 4

FORMAT PENILAIAN KETRAMPILAN


(PRESENTASI)

Presentasi Argument Menjawab Penguas


No Nama asi an materi Jml
Siswa (Nilai
1- 1- 1-4 1-
)
4 4 4
1
2
3
4
5

dst

Jumlah / Rerata

Keterangan
1) Skor rentang antara 1 - 4
1 = kurang
2 = cukup
3 = baik
4 = amat baik
2) Nilai = Jumlah skor dibagi 4
Mengetahui Pasir Permit, 15 Juli 2019
Kepala Sekolah Guru Mapel Sejarah Indonesia
SMK NEGERI 2 LIMA PULUH

( PATRIZAL, SP ) (RIA FITRIANI, SP.d )


NIP.197211102008011002 NIP.
RUBRIK PENILAIAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK

FORMAT
PENILAIAN
HARIAN

Pilihan Ganda Essay

N Nam a 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 J 1 2 3 4 5 J N
o Siswa 0 m m H
l l
1
2
3
4
5

ds
t
jumlah

Nilai Tertinggi
Nilai terendah
Rerata
Yang sudah
tuntas
Yang belum
tuntas

Skor
PG
=5

Skor
Essay
m ax 10

Total skor
apabila benar
semua = 100
FORMAT PENILAIAN KETRAMPILAN (DISKUSI, DINAMIKA
KELOMPOK, JIGSAW, PROBLEM SOLVING)

Menerima
No Nama Siswa Pemahama Mengemu Kerja pendapat Jml
n Materi kakan sama orang lain (Nilai
pendapat )
1-4 1-4 1-4 1-4
1
2
3
4
5
……
dst

Jum
lah

Keterangan
1) Skor rentang antara 1 - 4
1 = kurang
2 = c ukup
3 = baik
4 = amat baik
2) Nilai = Jumlah skor dibagi 4

FORMAT PENILAIAN KETRAMPILAN (PRESENTASI)

Presentasi Argument Menjawab Penguas


No Nama asi an materi Jml
Siswa (Nilai
1- 1- 1-4 1-
)
4 4 4
1
2
3
4
5

dst

Jumlah / Rerata

Keterangan
1) Skor rentang antara 1 - 4
1 = kurang
2 = cukup
3 = baik
4 = amat baik
2) Nilai = Jumlah skor dibagi 4
Mengetahui Pasir Permit, 15 Juli 2019
Kepala Sekolah Guru Mapel Sejarah Indonesia
SMK NEGERI 2 LIMA PULUH

( PATRIZAL, SP ) (RIA FITRIANI, SP.d )


NIP.197211102008011002 NIP.
LAMPIRAN MATERI PELAJARAN

IPK 1. Proses Alam Terjadinya Kepulauan Indonesia

Selanjutnya proses evolusi alam semesta itu memakan waktu kosmologis yang
sangat lama sampai berjuta tahun. Terjadinya evolusi bumi sampai adanya kehidupan
memakan waktu yang sangat panjang. Ilmu paleontologi membaginya dalam enam tahap
waktu geologis. Masing-masing ditandai oleh peristiwa alam yang menonjol, seperti
munculnya gunung-gunung, benua, dan makhluk hidup yang paling sederhana. Sedangkan
proses evolusi bumi dibagi menjadi beberapa periode sebagai berikut.
1. Azoikum (Yunani: a = tidak; zoon = hewan), yaitu zaman sebelum adanya kehidupan.
Pada saat ini bumi baru terbentuk dengan suhu yang relatif tinggi. Waktunya
lebih dari satu miliar tahun lalu.
2. Palaezoikum, yaitu zaman purba tertua. Pada masa ini sudah meninggalkan fosil flora
dan fauna. Berlangsung kira-kira 350.000.000 tahun.
3. Mesozoikum, yaitu zaman purba tengah. Pada masa ini hewan mamalia (menyusui),
hewan amfibi, burung dan tumbuhan berbunga mulai ada. Lamanya kira-
kira 140.000.000 tahun.
4. Neozoikum, yaitu zaman purba baru, yang dimulai sejak 60.000.000 tahun yang lalu.
Zaman ini dapat dibagi lagi menjadi dua tahap (Tersier dan Quarter). Zaman
es mulai menyusut dan makhluk-makhluk tingkat tinggi dan manusia mulai
hidup.

IPK 2. Jenis Manusia Praaksara


Di bawah ini akan dipaparkan beberapa penemuan penting fosil manusia di
beberapa tempat.
1. Sangiran
Perjalanan kisah perkembangan manusia di dunia tidak dapat kita lepaskan dari
keberadaan bentangan luas perbukitan tandus yang berada di perbatasan Kabupaten Sragen
dan Kabupaten Karanganyar. Lahan itu dikenal dengan nama Situs Sangiran. Di dalam
buku Harry Widianto dan Truman Simanjuntak, Sangiran Menjawab Dunia diterangkan
bahwa Sangiran merupakan sebuah kompleks situs manusia purba dari Kala Pleistosen
yang paling lengkap dan paling penting di Indonesia, dan bahkan di Asia.

2. Trinil, Ngawi, Jawa Timur


Sebelum penemuannya di Trinil, Eugene Dubois mengawali temuan
Pithecantropus erectus di Desa Kedungbrubus, sebuah desa terpencil di daerah
Pilangkenceng, Madiun, Jawa Timur. Desa itu berada tepat di tengah hutan jati di lereng
selatan Pegunungan Kendeng. Pada saat Dubois meneliti dua horizon/lapisan berfosil di
Kedungbrubus ditemukan sebuah fragmen rahang yang pendek dan sangat kekar, dengan
sebagian prageraham yang masih tersisa. Prageraham itu menunjukkan ciri gigi manusia
bukan gigi kera, sehingga diyakini bahwa fragmen rahang bawah tersebut milik rahang
hominid. Pithecantropus itu kemudian dikenal dengan Pithecantropus A.

Berdasarkan beberapa penelitian yang dilakukan oleh para ahli, dapatlah


direkonstruksi beberapa jenis manusia purba yang pernah hidup di zaman pra-aksara.
1. Jenis Meganthropus
Jenis manusia purba ini terutama berdasarkan penelitian von Koeningswald di
Sangiran tahun 1936 dan 1941 yang menemukan fosil rahang manusia yang berukuran
besar. Dari hasil rekonstruksi ini kemudian para ahli menamakan jenis manusia ini dengan
sebutan Meganthropus paleojavanicus, artinya manusia raksasa dari Jawa. Jenis manusia
purba ini memiliki ciri rahang yang kuat dan badannya tegap. Diperkirakan makanan jenis
manusia ini adalah tumbuhtumbuhan. Masa hidupnya diperkirakan pada zaman Pleistosen
Awal.
2. Jenis Pithecanthropus
Jenis manusia ini didasarkan pada penelitian Eugene Dubois. Bengawan Solo, di
wilayah Ngawi. Setelah direkonstruksi terbentuk kerangka manusia, tetapi masih terlihat
tanda-tanda kera. Oleh karena itu jenis ini dinamakan Pithecanthropus erectus, artinya
manusia kera yang berjalan tegak. Jenis ini juga ditemukan di Mojokerto, sehingga disebut
Pithecanthropus mojokertensis. Jenis manusia purba yang juga terkenal sebagai rumpun
Homo erectus ini paling banyak ditemukan di Indonesia. Diperkirakan jenis manusia
purba ini hidup dan berkembang sekitar zaman Pleistosen Tengah.
3. Jenis Homo
Fosil jenis Homo ini pertama diteliti oleh von Reitschoten di Wajak. Penelitian
dilanjutkan oleh Eugene Dubois bersama kawan-kawan dan menyimpulkan sebagai jenis

IPK 3. Asal Daerah Nenek Moyang Bangsa Indonesia


Pendatang berikutnya membawa budaya baru yaitu budaya neolitik. Para
pendatang baru itu jumlahnya jauh lebih banyak daripada penduduk asli. Mereka datang
dalam dua tahap. Mereka itu oleh Sarasin disebut sebagai Proto Melayu dan Deutro
Melayu. Kedatangan mereka terpisah diperkirakan lebih dari 2.000 tahun yang lalu.
1. Proto Melayu
Proto Melayu diyakini sebagai nenek moyang orang Melayu Polinesia yang
tersebar dari Madagaskar sampai pulau-pulau paling timur di Pasifik. Mereka diperkirakan
datang dari Cina bagian selatan. Ras Melayu ini mempunyai ciri-ciri rambut lurus, kulit
kuning kecoklatan-coklatan, dan bermata sipit. Dari Cina bagian selatan (Yunan) mereka
bermigrasi ke Indocina dan Siam, kemudian ke Kepulauan Indonesia. Mereka itu mula-
mula menempati pantaipantai Sumatera Utara, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Barat. Ras
Proto Melayu membawa peradaban batu di Kepulauan Indonesia. Ketika datang para
imigran baru, yaitu Deutero Melayu (Ras Melayu Muda). Mereka berpindah masuk ke
pedalaman dan mencari tempat baru ke hutan-hutan sebagai tempat huniannya. Ras Proto
Melayu itu pun kemudian mendesak keberadaan penduduk asli. Kehidupan di dalam
hutan-hutan menjadikan mereka terisolasi dari dunia luar, sehingga memudarkan
peradaban mereka. Penduduk asli dan ras proto melayu itu pun kemudian melebur. Mereka
itu kemudian menjadi suku bangsa Batak, Dayak, Toraja, Alas, dan Gayo.

2. Deutero Melayu
Deutero Melayu merupakan ras yang datang dari Indocina bagian utara. Mereka
membawa budaya baru berupa perkakas dan senjata besi di Kepulauan Indonesia, atau
Kebudayaan Dongson. Mereka seringkali disebut juga dengan orang-orang Dongson.
Peradaban mereka lebih tinggi daripada rasa Proto Melayu. Mereka dapat membuat
perkakas dari perunggu

IPK 4. Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara

1. Manusia purba yang memperlihatkan dua karakter khas hunian purba yaitu, (1)
kedekatan dengan sumber air dan (2) kehidupan di alam terbuka. Pola hunian itu dapat
dilihat dari letak geografis situs-situs serta kondisi lingkungannya. Beberapa contoh yang
menunjukkan pola hunian seperti itu adalah situs-situs purba di sepanjang aliran Bengawan
Solo (Sangiran, Sambungmacan, Trinil, Ngawi, dan Ngandong) merupakan contohcontoh
dari adanya kecenderungan manusia purba menghuni lingkungan di pinggir sungai.
Kondisi itu dapat dipahami mengingat keberadaan air memberikan beragam manfaat. Air
merupakan kebutuhan pokok bagi manusia.
2. Diperkirakan manusia zaman pra-aksara mula-mula hidup dengan cara berburu dan
meramu. Hidup mereka umumnya masih tergantung pada alam. Untuk mempertahankan
hidupnya mereka menerapkan pola hidup nomaden atau berpindah-pindah tergantung dari
bahan makanan yang tersedia.
3. Masyarakat zaman pra-aksara terutama periode zaman Neolitikum sudah mengenal
sistem kepercayaan. Mereka sudah memahami adanya kehidupan setelah mati. Mereka
meyakini bahwa roh seseorang yang telah meninggal akan ada kehidupan di alam lain.
Oleh karena itu, roh orang yang sudah meninggal akan senantiasa dihormati oleh sanak
kerabatnya.

Anda mungkin juga menyukai