Anda di halaman 1dari 20

RPP IPS Kelas VII Asal Usul Penduduk Indonesia

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMP Al Hikmah Kawunganten

Kelas/Semester : VII/ 1

Mata Pelajaran :Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Tema : Keadaan Penduduk Indonesia

Sub Tema : Asal-usul Penduduk Indonesia

Alokasi Waktu : 4 JP

Pertemuan Ke- : 1 s.d. 2

KOMPETENSI INTI

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)berdasarkan rasa ingin tahunya


tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori

KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

KompetensiDasar

Indikator

1.1 Menghargai karunia Tuhan YME yang telah menciptakan waktu dengan segala perubahannya.

1.1.1. BersyukurkepadaTuhan Yang Maha Esa sebagai bangsa Indonesia.

1.1.2. Memelihara hubungan baik dengan sesama umat ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
2.2 Menunjukkanperilakurasa ingintahu, peduli, menghargai,
danbertanggungjawabterhadapkelembagaansosial, budaya, ekonomi, danpolitik

2.2.1 Menunjukkan perilaku rasa ingin tahu saat melakukan pengamatan.

2.2.2 Menunjukkan perilaku peduli saat melakukan kegiatan diskusi.

2.2.3 Menunjukkan perilaku menghargai pendapat teman pada saat melakukan


diskusi/presentasi.

2.2.4 Menunjukkan sikap tanggung jawab terhadap bangsa dan negara Indonesia

3.1. Memahamiaspekkeruangandankonektitivitasantarruangdanwaktudalamlingkung regional


sertaperubahandankeberlanjutankehidupanmanusia (ekonomi, sosial, budaya, ekonomi, danpolitik)

3.3. Memahamijenis-jeniskelembagaansosial, budaya, ekonomi, danpolitik

3.1.1 Menjelaskanasalusulpenduduk Indonesia.

3.1.2Menunjukanjalurkedatangannenekmoyangbangsa Indonesia.

3.3.1MengamatiPeta Asia dapatmenemukanjalurkedatangannenekmoyangbangsa Indonesia.

4.1. Menyajikanhasiltelaahaspekkeruangandankonektivitassosial, budaya, ekonomi, danpolitik.

4.2. Menghasilkangagasankreatifuntukmemahamijenis-jeniskelembagaansosial, budaya, ekonomi,


danpolitik di lingkunganmasyarakatsekitar.

4.1.1. Menyajikanlaporan secara tertulis hasil diskusiasal-usul penduduk Indonesia.

4.2.1. Mempresentasikanlaporanhasildiskusidanpengamatanasal-usul penduduk Indonesia.

4.2.2 Membuat peta jalur kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia.

TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui kegiatan pengamatan dan diskusi, peserta didik dapat :

1. Kompetensi Sikap Spiritual

a. Mengucapkan rasa syukur kepadaTuhan YME yang telahmenciptakankeragamansuku, etnis,


sosialbudayabagiBangsa Indonesia dengankhikmat.

b. Bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran memelihara hubungan baik dengan teman.

Kompetensi Sikap Sosial


a. Memiliki sikap rasa ingin tahu dalam mengikuti pembelajaran.

b. Memiliki sikap peduli dengan lingkungan sekitar.

c. Memiliki sikap kerja sama dengan teman sebaya.

d. Memiliki sikap menghargai pendapat orang lain.

e. Memiliki sikap bertanggung jawab dalam kehidupan.

3. Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan

Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik dapat:

a. Menjelaskan asal-usul penduduk Indonsia.

b. Menunjukkan jalur kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia.

c. Mempresentasikan hasil diskusi tentang asal-usul penduduk Indonesa serta membuat peta jalur
kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia.

D. MATERI PEMBELAJARAN

1. Asal- Usul Penduduk Indonesia

a. Bangsa Vedda

b. Proto Melayu dan Detro Melayu

2. Peta Kedatangan Asal- Usul Penduduk Indonesia

3. Persebaran Ras Suku Bangsa Indonesia

a. Keturunan proto melayu ini sampai kini masih berdiam di Indonesia bagian timur, seperti Dayak,
Toraja, mentawai, Nias dan papua

b. Deutro melayu ini selanjutnya berkembang menjadi suku-suku tersendiri, misalnya melayu,
Makassar, jawa, Sunda, Bugis, Minang dll

E. METODE PEMBELAJARAN

1. Pendekatan :Saintifik

2. Model Pembelajaran : Kooperatif

F. SUMBER BELAJAR

1. Media

a. Gambar tentang berbagai suku bangsa Indonesia.

b. Peta Asia.

2. Alat dan Bahan:


a. LCD Proyektor

b. Laptop/Komputer

3. Sumber Pembelajaran:

a. KEMENDIKBUD. 2014. Buku Siswa. Ilmu Pengetahuan Sosial. Kelas VII. Jakarta:KEMENDIKBUD (hal
44 - 48)

b. KEMENDIKBUD. 2014. Buku Guru. Ilmu Pengetahuan Sosial. Kelas VIII. Jakarta: KEMENDIKBUD
(hal 125 - 129)

c. Internet.

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

1. Pertemuan Kesatu

a. Pendahuluan (8 menit)

1) Guru memberi salam.

2) Guru mengecek kehadiran siswa.

3) Guru menanyakan apakah peserta didik sudah membaca materi yang akan dipelajari dan
memberikan pertanyaan terkait dengan materi yang akan dipelajari.

4) Peserta didik menerima informasi tentang topik dan tujuan pembelajaran dari guru.

5) Apersepsi siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran dengan menyanyikan lagu “Dari Sabang
sampai Merauke”.

6) Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok terdiri atas 4-5 orang.

b. Kegiatan Inti (60 menit)

1) Mengamati

· Siswa diajak mengamati gambar tayangan berbagai masyarakat Indonesia yang berbeda ciri
fisiknya.
Sumber Kapan lagi.com

· Secara berkelompok siswa mengidentifikasi berbagai kelompok masyarakat yang berbeda ciri
fisik tersebut.

2) Menanya

· Siswa dibimbing untuk mempertanyakan tentang penyebab dan asal-usul perbedaan


masyarakat tersebut.

Misalnya:Ciri-ciri fisik penduduk Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand.

Mayoritas Mata pencaharian Indonesia, Malaysia, Thailand,

Bangsa yang pertama datang ke Wilayah Nusantara

suku bangsa yang pertama datang ke Nusantara.

v Guru bersama peserta didik menentukan pertanyaan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Guru melengkapi pertanyaan yang belum sesuai dengan tujuan pembelajaran.

3) Mengumpulkan data/informasi

· Siswa membaca buku teks dan referensi lain yang relevan dan mencatat semua jawaban dari
pertanyaan.

4) Mengasosiasi

· Di dalam kelompok siswa mendiskusikan tentang asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia,
proses kedatangan dan suku bangsa Proto Melayu.

· Siswa menyusun laporan hasil diskusi kelompok.

c. Kegiatan Penutup (12 menit)

1) Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami.

2) Guru memberikan penjelasan atas pertanyaan yang disampaikan oleh peserta didik.

3) Pesera didik diberi pertanyaan lisan.


4) Peserta didik diminta melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran terkait dengan
penguasaan materi dan pendekatan pembelajaran yang digunakan.

5) Peserta didik diberi pesan tentang nilai dan moral tentang peduli dan menghargai.

6) Guru memberi penugasan kepada peserta didik untukmengidentifikasi daerah penyebaran


bangsa Proto Melayu.

2. Pertemuan kedua

a. Pendahuluan (8 menit)

1) Guru memberi salam.

2) Guru mengecek kehadiran siswa.

3) Guru menanyakan apakah peserta didik sudah membaca materi yang akan dipelajari dan
memberikan pertanyaan terkait dengan materi yang akan dipelajari.

4) Peserta didik menerima informasi tentang topik dan tujuan pembelajaran dari guru.

5) Apersepsi siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran dengan menyanyikan lagu “Dari Sabang
sampai Merauke”.

6) Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok terdiri atas 4-5 orang.

b. Kegiatan Inti (60 menit)

1) Mengkomunikasikan

· Secara bergantian, masing-masing kelompok memperesentasikan hasil diskusi kelompoknya.


Kelompok yang lain memberikan tanggapan terhadap presentasi.

· Guru memberikan penguatan dan konfirmasi terhadap hasil diskusi klasikal.

c. Kegiatan Penutup (12 menit)

1. Siswa dibawah bimbingan guru menyimpulkan materi pembelajaran.

2. Dibawah bimbingan guru, siswa diajak untuk merefleksi dan mengambil hikmah dari materi dan
proses pembelajaran.

3. Secara individu, siswa ditugaskan membuat bagan proses penyebaran Proto Melayu dan Deutro
Melayu, dalam kertas katon manila, dalam waktu 1 minggu.

4. Pemberian informasi materi pertemuan berikutnya tentang Karakteristik Penduduk Indonesia.

5. Salam penutup.

A. Penilaian

1. InstrumenPenilaianSikap Spiritual danSikapSosial


a) IndikatorSikap Spiritual

MenunjukansikapsyukurterhadapKaruniaTuhan YME yang


telahmenciptakanwaktudansegalaperubahannya.

b) IndikatorSikapSosial

Menunjukansikaptanggungjawab, rasaingintahu, sikappeduli,


sikapmenghargaiterhadapkelembagaansosial, budaya, ekonomidanpolitik.

Rubrik Penilaian Sikap

Berikan skor pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan:

1. jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatan

2. jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatan

3. jika sering berperilaku dalam kegiatan

4. jika selalu berperilaku dalam kegiatan

No

Nama

SikapSpiritual

SikapSosial

MenghayatiKaruniaTuhan

Tanggungjawab

Rasa ingintahu

Peduli

Menghargai

Total

Nilai

1-4

1-4

1-4

1-4

1-4
1

4
5

Penilaian sikap untuk setiap peserta didik dapat menggunakan rumus berikut

Dengan predikat:

Predikat

Nilai

SangatBaik ( SB)

80 ≤ AB ≤ 100

Baik (B)

70 ≤ B ≤ 79

Cukup (C)

60 ≤ C ≤ 69

Kurang (K)

<60

2. InstrumenPenilaianPengetahuan

Indikator :

· Menjelaskanasal-ususlpenduduk Indonesia

· Menjelaskanjalurkedatangannenekmoyangbangsa Indonesia

· Membedakan Proto MelayudenganDeutroMelayu

a. TesTertulis
- Uraian

NO

ButirPertanyaan

Uraikansecarasingkatasal-usulpenduduk Indonesia?

Bagaimanacaranenekmoyangbangsakitadatangke Indonesia?

Jelaskanduagelombangkedatangannenekmoyangbangsa Indonesia!

Tuliskanciri-ciribangsaDeutroMelayusebagaicikalbakalpenduduk Indonesia!

Tuliskanciri-ciribangsa Proto Melayusebagaicikalbakalpenduduk Indonesia

Keterangan : Tiapnomordiberinilai 2, makanilaipengetahuan = 5x2

1. InstrumenPenilaianKeterampilan

a. KetrampilanPresentasi

Indikator:

Menunjukankemampuanpresentasi, kemampuanberargumentasi, kemampuanmenjawab,


danpenguasaanmateri.

No

Nama

KemampuanPresentasi

KemampuanBerargumentasi

Kemampuanmenjawab

PenguasaanMateri
Jumlah

1-4

1-4

1-4

1-4

4
5

Penilaian sikap untuk setiap peserta didik dapat menggunakan rumus berikut:

b. KetrampilanDiskusi

Indikator:

Menunjukankemampuanpemahamanmateri, kemampuanmengemukakanpendapat, berkontribusi,


kemampuanmenerimapendapatteman

No

Nama

PemahamanMateri

Kemampuanmengemukakanpendapat

Berkontribusi

Kemampuanmenerimapendapatteman

JumlahNilai

1-4

1-4

1-4
1-4

5
Keterangan:

Skorrentangantara 1 – 4

1 = Kurang

2 = Cukup

3 = Baik

4 = Amat Baik

Mengetahui, Cilacap,

Kepala SMP Al Hikmah Kawunganten Guru Mata Pelajaran IPS

Akhmad Marzuki, S.Ag. Insan Prasetiyo,S.Pd.

NIP. NIP.

Lampiran 1:

Gambar perbedaan fisik/ras penduduk Indonesia dewasa ini:


Lampiran 2:

Peta Persebaran Proto Melayu dan Deutro Malayu

Lampiran 3:
MATERI PELAJARAN IPS KELAS 7 SEMESTER 1 DAN 2
SMP/MTS KURIKULUM 2013 EDISI REVISI 2016

BAB I: MANUSIA, TEMPAT, DAN LINGKUNGAN


A. Pengertian Ruang dan Interaksi Antarruang

1. Saling Melengkapi (Complementarity atau Regional Complementarity)


2. Persebaran Penduduk
B. Letak dan Luas Indonesia

1. Pemahaman Lokasi Melalui Peta


2. Letak dan Luas Indonesia
C. Potensi Sumber Daya Alam dan Kemaritiman Indonesia

1. Potensi Sumber Daya Alam Indonesia


2. Potensi Kemaritiman Indonesia
D. Dinamika Kependudukan Indonesia

1. Jumlah Penduduk
2. Persebaran Penduduk
3. Komposisi Penduduk
4. Pertumbuhan dan Kualitas Penduduk
5. Keragam Etnik dan Budaya
E. Kondisi Alam Indonesia

1. Keadaan Fisik Wilayah


2. Flora dan Fauna
F. Perubahan Akibat Interaksi Antarruang

1. Berkembangnya Pusat-Pusat Pertumbuhan


2. Perubahan Penggunaan Lahan
3. Perubahan Orientasi Mata Pencarian
4. Berkembangnya Sarana dan Prasarana
5. Adanya Perubahan Sosial dan Budaya
6. Berubahnya Komposisi Penduduk

BAB II: INTERAKSI SOSIAL DAN LEMBAGA SOSIAL


A. Interaksi Sosial

1. Pengertian dan Syarat Interaksi Sosial


2. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial
B. Pengaruh Interaksi Sosial Terhadap Pembentukan Lembaga Sosial
C. Lembaga Sosial

1. Pengertian Lembaga Sosial


2. Jenis dan Fungsi Lembaga Sosial
BAB III: AKTIVITAS MANUSIA DALAM MEMENUHI
KEBUTUHAN
A. Kelangkaan dan Kebutuhan Manusia

1. Kelangkaan sebagai permasalahan ekonomi


2. Kebutuhan Manusia
3. Tindakan, Motif, dan Prinsip Ekonomi
B. Kegiatan Ekonomi

1. Kegiatan Produksi
2. Kegiatan Distribusi
3. Kegiatan Konsumsi
C. Permintaan, Penawaran, Pasar, dan Harga

1. Permintaan
2. Penawaran
3. Pasar
4. Harga
D. Peran Iptek dalam Kegiatan Ekonomi

1. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi


2. Peran Iptek dalam Menunjang Kegiatan Ekonomi
E. Peran Kewirausahaan dalam Membangun Ekonomi
Indonesia

1. Kreativitas.
2. Kewirausahaan
F. Hubungan antara Kelangkaan dengan Permintaan-Penawaran untuk Kesejahteraan dan
Persatuan Bangsa Indonesia

BAB IV: KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA PADA MASA


PRAAKSARA, HINDU-BUDDHA, DAN ISLAM
A. Kehidupan Manusia pada Masa Praaksara

1. Mengenal Masa Praaksara


2. Periodisasi Masa Praaksara
3. Nilai-Nilai Budaya Masa Praaksara di Indonesia
4. Nenek Moyang Bangsa Indonesia
B. Kehidupan Masyarakat pada Masa Hindu-Buddha

1. Masuknya Kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia


2. Pengaruh Hindu-Buddha terhadap Masyarakat Indonesia
3. Kerajaan-Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia
4. Peninggalan-Peninggalan Masa Hindu-Buddha
C. Kehidupan Masyarakat pada Masa Islam

1. Masuknya Islam ke Indonesia


2. Persebaran Islam di Indonesia
3. Pengaruh Islam terhadap Masyarakat Indonesia
4. Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia
5. Peninggalan Sejarah Masa Islam
Dari waktu ke waktu pembelajaran selalu mengalami perkembangan. Berbagai model,
metode, media serta hal-hal lain yang baru muncul dan dipergunakan dalam
pembelajaran. Perkembangan multimedia juga termasuk digunakan dalam
pembelajaran. Penggunaan multimedia dalam pembelajaran dapat menggantikan
metode pembelajaran secara konvensional menjadi lebih menarik.

Penggunaan dan perpaduan gambar, video dan suara dalam multimedia banyak
menarik maupun menggugah minat belajar peserta didik ataus siswa. Multimedia juga
mampu memudahkan penyampaian materi-materi tertentu kepada siswa
dibandingkan dengan cara penyampaian materi lainnya. Namun untuk membuat
penggunaan dan materi multimedia yang tepat pada pembelajaran perlu
pengembangan khusus, mengingat untuk produksi multimedia diperlukan
pengetahuan dan keterampilan dalam menyusun dan membangun materi berbasis
multimedia yang baik.
Pengembangan multimedia agar dapat dimasukkan dalam pembelajaran harus
melalui tahapan-tahapan yang terancang dengan baik dan runtut agar produk
multimedia yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik dan tepat digunakan dalam
pembelajaran. Pengembangan multimedia dapat dilakukan dengan metode Multimedia
Development Life Cycle (MDLC) yang terdiri dari 6 tahap. Tahapan pengembangan
dalam Multimedia Development Life Cycle (MDLC) ini yaitu:
1. Concept (Konsep). Merumuskan dasar-dasar dari proyek multimedia yang akan dibuat
dan dikembangkan. Terutama pada tujuan dan jenis proyek yang akan dibuat.
2. Design (Desain / Rancangan). Tahap dimana pembuat atau pengembang proyek
multimedia menjabarkan secara rinci apa yang akan dilakukan dan bagaimana proyek
multimedia tersebut akan dibuat. Pembuatan naskah ataupun navigasi serta proses desain
lain harus secara lengkap dilakukan.Pada tahap ini akan harus mengetahui bagaimana
hasil akhir dari proyek yang akan dikerjakan.
3. Obtaining Content Material (Pengumpulan Materi). Merupakan proses untuk
pengumpulan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam proyek. Mengenai materi yang akan
disampaikan, kemudian file-file multimedia seperti audia, video, dan gambar yang akan
dimasukkan dalam penyajian proyek multimedia tersebut.
4. Assembly (Penyusunan dan Pembuatan). Waktunya proyek multimedia diproduksi.
Materi-materi sefta file-file multimedia yang sudah didapat kemudian dirangkai dan
disusun sesuai desain. Pada proses ini sangat dibutuhkan kemampuan dari ahli agar
mendapatkan hasil yang baik.
5. Testing (Uji Coba). Setelah hasil dari proyek multimedia jadi, perlu dilakukan uji coba.
Uji coba dilakukan dengan menerapkan hasil dari proyek multimedia tersebut pada
pembelajaran secara minor. Hal ini dimaksudkan agar apa yang telah dibuat sebelumnya
memang tepat sebelum dapat diterapkan dalam pembelajaran secara massal.
6. Distribution (Menyebar Luaskan). Tahap penggandaan dan penyebaran hasil kepada
pengguna. Multimedia perlu dikemas dengan baik sesuai dengan media penyebar
luasannya, apakah melalui CD/DVD, download, ataupun media yang lain.
Selain menggunakan metode Multimedia Development Life Cycle (MDLC), terdapat juga
metode pengembangan multimedia untuk pembelajaran lain. Vaughan dalam Sutopo
(2012) mengidentifikasi bahwa juga terdapat 6 tahap yang sesuai untuk
pengembangan multimedia yaitu:
1. Analisis. Dalam tahap ini dilakukan identifikasi perkiraan kebutuhan yang dihasilkan dari
penelitian awal. Disamping itu dilakukan analisis mengeniai teknologi, macam
multimedia, dan media yang digunakan.
2. Pretesting. Dalam tahap ini, diidentifikasi kebutuhan skill untuk pengembangan model,
membuat outline konten, serta membuat prototype pada kertas.
3. Prototype Development. Dalam tahap ini dilakukan pembuatan screen mock-up atau
desain visual tampilan, peta konten, interface, dan script atau cerita.
4. Alpha Development. Dalam tahap ini dilakukan pembuatan storyboard, ilustrasi, audiao,
video, serta pemecahan masalah teknis yang dapat menghambat pengembangan model.
5. Beta Development. Dalam tahap ini dilakukan pembuatan dokumen manual dan kemasan,
master file, serta pemberitahuan kepada media.
6. Delivery. Dalam tahap ini dilakukan penyiapan pendukung teknis, peluncuran produk,
penggandaan produk, dan penyelesaian pembayaran kepada semua pihak.

Anda mungkin juga menyukai