(RPP)
Kelas/Semester : VII/ 1
Alokasi Waktu : 4 JP
KOMPETENSI INTI
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
KompetensiDasar
Indikator
1.1 Menghargai karunia Tuhan YME yang telah menciptakan waktu dengan segala perubahannya.
1.1.2. Memelihara hubungan baik dengan sesama umat ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
2.2 Menunjukkanperilakurasa ingintahu, peduli, menghargai,
danbertanggungjawabterhadapkelembagaansosial, budaya, ekonomi, danpolitik
2.2.4 Menunjukkan sikap tanggung jawab terhadap bangsa dan negara Indonesia
3.1.2Menunjukanjalurkedatangannenekmoyangbangsa Indonesia.
TUJUAN PEMBELAJARAN
b. Bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran memelihara hubungan baik dengan teman.
c. Mempresentasikan hasil diskusi tentang asal-usul penduduk Indonesa serta membuat peta jalur
kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia.
D. MATERI PEMBELAJARAN
a. Bangsa Vedda
a. Keturunan proto melayu ini sampai kini masih berdiam di Indonesia bagian timur, seperti Dayak,
Toraja, mentawai, Nias dan papua
b. Deutro melayu ini selanjutnya berkembang menjadi suku-suku tersendiri, misalnya melayu,
Makassar, jawa, Sunda, Bugis, Minang dll
E. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan :Saintifik
F. SUMBER BELAJAR
1. Media
b. Peta Asia.
b. Laptop/Komputer
3. Sumber Pembelajaran:
a. KEMENDIKBUD. 2014. Buku Siswa. Ilmu Pengetahuan Sosial. Kelas VII. Jakarta:KEMENDIKBUD (hal
44 - 48)
b. KEMENDIKBUD. 2014. Buku Guru. Ilmu Pengetahuan Sosial. Kelas VIII. Jakarta: KEMENDIKBUD
(hal 125 - 129)
c. Internet.
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pertemuan Kesatu
a. Pendahuluan (8 menit)
3) Guru menanyakan apakah peserta didik sudah membaca materi yang akan dipelajari dan
memberikan pertanyaan terkait dengan materi yang akan dipelajari.
4) Peserta didik menerima informasi tentang topik dan tujuan pembelajaran dari guru.
5) Apersepsi siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran dengan menyanyikan lagu “Dari Sabang
sampai Merauke”.
6) Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok terdiri atas 4-5 orang.
1) Mengamati
· Siswa diajak mengamati gambar tayangan berbagai masyarakat Indonesia yang berbeda ciri
fisiknya.
Sumber Kapan lagi.com
· Secara berkelompok siswa mengidentifikasi berbagai kelompok masyarakat yang berbeda ciri
fisik tersebut.
2) Menanya
v Guru bersama peserta didik menentukan pertanyaan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Guru melengkapi pertanyaan yang belum sesuai dengan tujuan pembelajaran.
3) Mengumpulkan data/informasi
· Siswa membaca buku teks dan referensi lain yang relevan dan mencatat semua jawaban dari
pertanyaan.
4) Mengasosiasi
· Di dalam kelompok siswa mendiskusikan tentang asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia,
proses kedatangan dan suku bangsa Proto Melayu.
1) Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami.
2) Guru memberikan penjelasan atas pertanyaan yang disampaikan oleh peserta didik.
5) Peserta didik diberi pesan tentang nilai dan moral tentang peduli dan menghargai.
2. Pertemuan kedua
a. Pendahuluan (8 menit)
3) Guru menanyakan apakah peserta didik sudah membaca materi yang akan dipelajari dan
memberikan pertanyaan terkait dengan materi yang akan dipelajari.
4) Peserta didik menerima informasi tentang topik dan tujuan pembelajaran dari guru.
5) Apersepsi siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran dengan menyanyikan lagu “Dari Sabang
sampai Merauke”.
6) Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok terdiri atas 4-5 orang.
1) Mengkomunikasikan
2. Dibawah bimbingan guru, siswa diajak untuk merefleksi dan mengambil hikmah dari materi dan
proses pembelajaran.
3. Secara individu, siswa ditugaskan membuat bagan proses penyebaran Proto Melayu dan Deutro
Melayu, dalam kertas katon manila, dalam waktu 1 minggu.
5. Salam penutup.
A. Penilaian
b) IndikatorSikapSosial
No
Nama
SikapSpiritual
SikapSosial
MenghayatiKaruniaTuhan
Tanggungjawab
Rasa ingintahu
Peduli
Menghargai
Total
Nilai
1-4
1-4
1-4
1-4
1-4
1
4
5
Penilaian sikap untuk setiap peserta didik dapat menggunakan rumus berikut
Dengan predikat:
Predikat
Nilai
SangatBaik ( SB)
80 ≤ AB ≤ 100
Baik (B)
70 ≤ B ≤ 79
Cukup (C)
60 ≤ C ≤ 69
Kurang (K)
<60
2. InstrumenPenilaianPengetahuan
Indikator :
· Menjelaskanasal-ususlpenduduk Indonesia
· Menjelaskanjalurkedatangannenekmoyangbangsa Indonesia
a. TesTertulis
- Uraian
NO
ButirPertanyaan
Uraikansecarasingkatasal-usulpenduduk Indonesia?
Bagaimanacaranenekmoyangbangsakitadatangke Indonesia?
Jelaskanduagelombangkedatangannenekmoyangbangsa Indonesia!
Tuliskanciri-ciribangsaDeutroMelayusebagaicikalbakalpenduduk Indonesia!
1. InstrumenPenilaianKeterampilan
a. KetrampilanPresentasi
Indikator:
No
Nama
KemampuanPresentasi
KemampuanBerargumentasi
Kemampuanmenjawab
PenguasaanMateri
Jumlah
1-4
1-4
1-4
1-4
4
5
Penilaian sikap untuk setiap peserta didik dapat menggunakan rumus berikut:
b. KetrampilanDiskusi
Indikator:
No
Nama
PemahamanMateri
Kemampuanmengemukakanpendapat
Berkontribusi
Kemampuanmenerimapendapatteman
JumlahNilai
1-4
1-4
1-4
1-4
5
Keterangan:
Skorrentangantara 1 – 4
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Amat Baik
Mengetahui, Cilacap,
NIP. NIP.
Lampiran 1:
Lampiran 3:
MATERI PELAJARAN IPS KELAS 7 SEMESTER 1 DAN 2
SMP/MTS KURIKULUM 2013 EDISI REVISI 2016
1. Jumlah Penduduk
2. Persebaran Penduduk
3. Komposisi Penduduk
4. Pertumbuhan dan Kualitas Penduduk
5. Keragam Etnik dan Budaya
E. Kondisi Alam Indonesia
1. Kegiatan Produksi
2. Kegiatan Distribusi
3. Kegiatan Konsumsi
C. Permintaan, Penawaran, Pasar, dan Harga
1. Permintaan
2. Penawaran
3. Pasar
4. Harga
D. Peran Iptek dalam Kegiatan Ekonomi
1. Kreativitas.
2. Kewirausahaan
F. Hubungan antara Kelangkaan dengan Permintaan-Penawaran untuk Kesejahteraan dan
Persatuan Bangsa Indonesia
Penggunaan dan perpaduan gambar, video dan suara dalam multimedia banyak
menarik maupun menggugah minat belajar peserta didik ataus siswa. Multimedia juga
mampu memudahkan penyampaian materi-materi tertentu kepada siswa
dibandingkan dengan cara penyampaian materi lainnya. Namun untuk membuat
penggunaan dan materi multimedia yang tepat pada pembelajaran perlu
pengembangan khusus, mengingat untuk produksi multimedia diperlukan
pengetahuan dan keterampilan dalam menyusun dan membangun materi berbasis
multimedia yang baik.
Pengembangan multimedia agar dapat dimasukkan dalam pembelajaran harus
melalui tahapan-tahapan yang terancang dengan baik dan runtut agar produk
multimedia yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik dan tepat digunakan dalam
pembelajaran. Pengembangan multimedia dapat dilakukan dengan metode Multimedia
Development Life Cycle (MDLC) yang terdiri dari 6 tahap. Tahapan pengembangan
dalam Multimedia Development Life Cycle (MDLC) ini yaitu:
1. Concept (Konsep). Merumuskan dasar-dasar dari proyek multimedia yang akan dibuat
dan dikembangkan. Terutama pada tujuan dan jenis proyek yang akan dibuat.
2. Design (Desain / Rancangan). Tahap dimana pembuat atau pengembang proyek
multimedia menjabarkan secara rinci apa yang akan dilakukan dan bagaimana proyek
multimedia tersebut akan dibuat. Pembuatan naskah ataupun navigasi serta proses desain
lain harus secara lengkap dilakukan.Pada tahap ini akan harus mengetahui bagaimana
hasil akhir dari proyek yang akan dikerjakan.
3. Obtaining Content Material (Pengumpulan Materi). Merupakan proses untuk
pengumpulan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam proyek. Mengenai materi yang akan
disampaikan, kemudian file-file multimedia seperti audia, video, dan gambar yang akan
dimasukkan dalam penyajian proyek multimedia tersebut.
4. Assembly (Penyusunan dan Pembuatan). Waktunya proyek multimedia diproduksi.
Materi-materi sefta file-file multimedia yang sudah didapat kemudian dirangkai dan
disusun sesuai desain. Pada proses ini sangat dibutuhkan kemampuan dari ahli agar
mendapatkan hasil yang baik.
5. Testing (Uji Coba). Setelah hasil dari proyek multimedia jadi, perlu dilakukan uji coba.
Uji coba dilakukan dengan menerapkan hasil dari proyek multimedia tersebut pada
pembelajaran secara minor. Hal ini dimaksudkan agar apa yang telah dibuat sebelumnya
memang tepat sebelum dapat diterapkan dalam pembelajaran secara massal.
6. Distribution (Menyebar Luaskan). Tahap penggandaan dan penyebaran hasil kepada
pengguna. Multimedia perlu dikemas dengan baik sesuai dengan media penyebar
luasannya, apakah melalui CD/DVD, download, ataupun media yang lain.
Selain menggunakan metode Multimedia Development Life Cycle (MDLC), terdapat juga
metode pengembangan multimedia untuk pembelajaran lain. Vaughan dalam Sutopo
(2012) mengidentifikasi bahwa juga terdapat 6 tahap yang sesuai untuk
pengembangan multimedia yaitu:
1. Analisis. Dalam tahap ini dilakukan identifikasi perkiraan kebutuhan yang dihasilkan dari
penelitian awal. Disamping itu dilakukan analisis mengeniai teknologi, macam
multimedia, dan media yang digunakan.
2. Pretesting. Dalam tahap ini, diidentifikasi kebutuhan skill untuk pengembangan model,
membuat outline konten, serta membuat prototype pada kertas.
3. Prototype Development. Dalam tahap ini dilakukan pembuatan screen mock-up atau
desain visual tampilan, peta konten, interface, dan script atau cerita.
4. Alpha Development. Dalam tahap ini dilakukan pembuatan storyboard, ilustrasi, audiao,
video, serta pemecahan masalah teknis yang dapat menghambat pengembangan model.
5. Beta Development. Dalam tahap ini dilakukan pembuatan dokumen manual dan kemasan,
master file, serta pemberitahuan kepada media.
6. Delivery. Dalam tahap ini dilakukan penyiapan pendukung teknis, peluncuran produk,
penggandaan produk, dan penyelesaian pembayaran kepada semua pihak.