Anda di halaman 1dari 16

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMK NEGERI 2 LIMA PULUH


Mata Pelajaran : SEJARAH INDONESIA
Komp. Keahlian : AGRIBISNIS PETERNAKAN DAN PERTANIAN
Kelas/Semester : X/ 1
Tahun Pelajaran : 2017/2018
Alokasi Waktu : 9 X 45 menit (3 x pertemuan )

A. KOMPETENSI INTI

KI. 3 Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan


faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup kajian Sejarah Indonesia pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks,
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja,
warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KI. 4 Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kajian Sejarah
Indonesia. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang
terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.Menunjukkan keterampilan menalar,
mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,
komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

Kompetensi Inti Indikator Pencapaian Kompetensi


KD. 3.3 Menganalisis berbagai teori tentang 1. Menjelaskan teori tentang masuknya
proses masuknya agama dan kebudayaan Hindu Budha di
kebudayaan Hindu dan Buddha Indonesia
serta pengaruhnya terhadap 2. Menganalisis kerajaan- kerajaan
kehidupan masyarakat Indonesia Hindu Budha yang ada di Indonesia
(pemerintahan, budaya)
3. Mempresentasikan bukti-bukti
kehidupan pengaruh Hindu-Buddha
yang masih ada pada saat ini
KD. 4.3 Membuat tulisan tentang berbagai 1. Menjelaskan proses masuknya
teori masuknya agama dan kebudayaan Hindu Budha Indonesia
kebudayaan Hindu dan Buddha 2. Menunjukkan bukti- bukti
serta pengaruhnya terhadap peninggalan kerjaan Hindu Budha
kehidupan masyarakat Indonesia yang ada di Indonesia
(pemerintahan, budaya)
3. Mempresentasikan pengaruh Hindu
Budha terhadap pemerintahan budaya
masyarakat Indonesia pada saat ini

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pertemuan ke-1
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dengan model pembelajaran
discovery, siswa dapat:
1. Menganalisis teori masuknya Hindu Budha di Indonesia
2. Mendeskripsikan jaringan perdagangan dan pelayaran Nusantara

Pertemuan ke-2
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dengan model pembelajaran
discovery, siswa dapat:
1. Mengenali kerajaan-kerajaan pada masa Hindu Budha
2. Menganalisis peninggalan kerajaan Hindu Budha di Indonesi
3. Menjelaskan bukti-bukti peninggalan Hindu Budha yang ada di Indonesia

Pertemuan ke-3
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dengan model pembelajaran
discovery, siswa dapat:
1. Menganalisis pengaruh Hindu Budha terhadap pemerintahan dan budaya
masyarakat indonesia
2. Menganalisis akulturasi kebudayaan Nusantara dan Hindu Budha
3. Menjelaskan bukti- bukti kehidupan pengaruh Hindu Budha yang ada pada saat ini

D. MATERI PEMBELAJARAN
Indonesia Zaman Hindu-Buddha: Silang Budaya Lokal dan Global Tahap Awal
1. Teori -teori masuk dan berkembangnya Hindu-Buddha
2. Kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha
3. Bukti-bukti Kehidupan pengaruh Hindu-Buddha yang masih ada pada saat ini

E. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN


1. Pendekatan : Saintifik
2. Model Pembelajaran : Discovery Learning

F. MEDIA/ALAT DAN BAHAN


 Media : Power point,video pembelajaran, peta,buku-buku,
pendukung,internet, lingkungan sekitar sisw
 Alat dan bahan : Infocus, papan tulis, handphone

G. SUMBER BELAJAR
 Buku Sejarah Indonesia, Kelas X Puskurbuk 2016
 Gambar gambar yang relevan
 Video Pembelajaran
 Peta
 dan buku-buku pendukung
 Internet

H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan ke-1
a. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
No Kegiatan Alokasi
Waktu

1 Peserta didik berdoa secara bersama-sama. 15


menit
2 Peserta didik memberi salam kepada pendidik dan merespon pertanyaan tentang
kehadiran teman-temannya pada awal pelajaran.

3 Peserta didik merespon apersepsi tentang pembelajaran pada pertemuan


sebelumnya dan mengaitkannya dengan pembelajaran yang akan dipelajari

4 Peserta didik menerima informasi tentang tujuan, manfaat, dan langkah-langkah


pembelajaran yang akan dipelajari.
b. Kegiatan Inti ( 105 menit)
No Kegiatan Uraian Alokasi
Waktu

1 Mengamati  Guru menugaskan peserta didik membaca 105


buku teks dan melihat gambar-gambar tentang Menit
Indonesia pada zaman Hindu-Buddha.

 Siswa mengamati contoh yang diberikan oleh


guru

2 Menanya  Guru menugaskan peserta didik berdiskusi


untuk mendapatkan klarifikasi tentang
kehidupan masyarakat Indonesia pada zaman
Hindu-Buddha.
 Peserta didik bertanya kepada Guru tentang
pengaruh kebuyaan Hindu Budha terhadap
pemerintahan dan budaya masyarakat
Indonesia
3 Menalar/Mengeksplorasi  Guru meminta siswa untuk mengumpulkan
informasi tentang masuknya pengaruh Hindu
Budha melalui berbagai sumber belajar, baik
buku,video maupun internet

 Guru meminta siswa mengumpulkan informasi


terkait dengan pertanyaan tentang Indonesia
pada zaman Hindu-Buddha melalui bacaan,
internet, pengamatan terhadap sumber-sumber
sejarah yang ada di museum dan atau
peninggalan-peninggalan yang ada di
lingkungan terdekat
4 Mencoba/Mengasosiasi  Secara mandiri peserta didik menganalisis
informasi dan data-data yang didapat baik dari
bacaan maupun dari sumber-sumber terkait
untuk mendapatkan kesimpulan tentang
Indonesia pada zaman Hindu-Buddha.
 Guru menugaskan siswa untuk
membandingkan berbagai teori tentang
masuknya Hindu Budha di Indonesia dan
bukti-bukti peninggalannya
5 Membuat jejaring  Hasil analisis kemudian dilaporkan dalam
/Mengomunikasikan bentuk tertulis tentang Indonesia pada zaman
Hindu-Buddha oleh Peserta Didik
 Guru menugaskan siswa untuk menyajikan
kesimpulan dari peninggalan kerajaan Hindu
Budha
 Siswa membuat bahan presentasi tentang
kebudayaan yang ada di Indonesia pada masa
Hindu Budha
 Siswa lainnya memberikan tanggapan terhadap
presentasi yang disampaikan
 Siswa memperbaiki kembali hasil presentasi
dan membuat kesimpulan dari proses masukny
Hindu Budha di Indonesia
c. Kegiatan Penutup (15 menit)
No Kegiatan Alokasi
Waktu

1 Peserta didik bersama pendidik menyimpulkan pembelajaran. 15


menit
2 Bersama pendidik, peserta didik melakukan refleksi tentang pembelajaran yang
sudah dilaksanakan.

3 Peserta didik menerima informasi tentang pembelajaran yang akan dibahas pada
pertemuan berikutnya

Pertemuan ke-2
a. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
No Kegiatan Alokasi
Waktu

1 Peserta didik berdoa secara bersama-sama. 15


menit
2 Peserta didik memberi salam kepada pendidik dan merespon pertanyaan tentang
kehadiran teman-temannya pada awal pelajaran.

3 Peserta didik merespon apersepsi tentang pembelajaran pada pertemuan


sebelumnya dan mengaitkannya dengan pembelajaran yang akan dipelajari, yaitu
menjelaskan asal daerah nenek moyang bangsa Indonesia

4 Peserta didik menerima informasi tentang tujuan, manfaat, dan langkah-langkah


pembelajaran yang akan dipelajari.
b. Kegiatan Inti (105 menit)
No Kegiatan Uraian Alokasi
Waktu

1 Mengamati  Guru menugaskan peserta didik membaca 105


buku tentang kerajaan- kerajaan Hindu Budha menit
yang ada di Indonesia
 Peserta didik melihat bahan tayang yang
disajikan oleh guru
 Peserta didik mengamati contoh yang
diberikan oleh guru

2 Menanya  Peserta didik mengidentifikasi masalah –


masalah mengenai kerajaan-kerajaan Hindu
Budha yang ada di Indonesia
 Pendidik memberikan penguatan terhadap tanya
jawab yang dilakukan siswa.

3 Menalar/Mengeksplorasi  Guru meminta peserta didik untuk


mengumpulkan informasi tentang bukti-bukti
peninggalan kerajaan Hindu Budha melalui
berbagai sumber belajar, baik dari buku, video,
ataupun internet
 Peserta didik mendiskusikan kembali hasil
bahan mengenai kerajaan Hindu Budha yang ada
di Indonesia

4 Mencoba/Mengasosiasi  Guru menugaskan peserta didik untuk


membandingkan berbagai teori tentang proses
masuknya pengaruh Hindu Budha yang ada di
Indonesia

5 Membuat jejaring  Peserta membuat bahan presentasi tentang


/Mengomunikasikan pengaruh kerajaan Hindu Budha di Indonesia
 Peserta didik lainnya memberikan tanggapan
terhadap presentasi yang disampaikan
 Peserta didik menerima tanggapan dari siswa
lain dengan santun dan berkomunikasi dengan
guru.
 Peserta didik memperbaiki kembali hasil
presentasi dan membuat kesimpulan bukti-
bukti peninggalan kerajaan Hindu Budha yang
ada di Indonesia
c. Kegiatan Penutup (15 menit)
No Kegiatan Alokasi
Waktu

1 Peserta didik bersama pendidik menyimpulkan pembelajaran. 15


menit
2 Bersama pendidik, peserta didik melakukan refleksi tentang pembelajaran yang
sudah dilaksanakan.

3 Peserta didik menerima informasi tentang pembelajaran yang akan dibahas pada
pertemuan berikutnya

Pertemuan ke-3
a. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
No Kegiatan Alokasi
Waktu

1 Peserta didik berdoa secara bersama-sama. 15


menit
2 Peserta didik memberi salam kepada pendidik dan merespon pertanyaan tentang
kehadiran teman-temannya pada awal pelajaran.

3 Peserta didik merespon apersepsi tentang pembelajaran pada pertemuan


sebelumnya dan mengaitkannya dengan pembelajaran yang akan dipelajari

4 Peserta didik menerima informasi tentang tujuan, manfaat, dan langkah-langkah


pembelajaran yang akan dipelajari.

b. Kegiatan Inti (105 menit)


No Kegiatan Uraian Alokasi
Waktu

1 Mengamati  Guru menugaskan peserta didik membaca 105


buku untuk menjelaskan pengaruh Hindu menit
Budha terhadap pemerintahan dan budaya
Indonesia
 Peserta didik melihat bahan tayang yang
disajikan oleh guru
 Peserta didik mengamati contoh yang
diberikan oleh guru
 Guru meminta peserta untuk mengamati
pengaruh Hindu Budha terhadap pemerintahan
dan budaya Indonesia

2 Menanya  Peserta didik bertanya tentang masalah –


masalah pengaruh kebudayaan Hindu Budha
terhadap pemerintahan Indonesia
3 Menalar/Mengeksplorasi  Guru meminta peserta didik untuk pengaruh
Hindu Budha terhadap pemerintahan dan
budaya Indonesia melalui berbagai sumber
belajar, baik dari buku, video, ataupun internet
 Peserta mendiskusikan kembali hasil bahan
mengenai pengaruh Hindu Budha terhadap
pemerintahan dan budaya Indonesia

4 Mencoba/Mengasosiasi  Guru menugaskan peserta didik untuk


membandingkan berbagai teori pengaruh
Hindu Budha terhadap pemerintahan dan
budaya Indonesia

5 Membuat jejaring  Peserta didik membuat bahan presentasi


/Mengomunikasikan tentang pengaruh Hindu Budha terhadap
pemerintahan dan budaya Indonesia
 Siswa lainnya memberikan tanggapan terhadap
presentasi yang disampaikan
 Siswa memperbaiki kembali hasil presentasi
dan membuat kesimpulan dari pengaruh Hindu
Budha terhadap pemerintahan dan budaya
Indonesia
c. Kegiatan Penutup (15 menit)
No Kegiatan Alokasi
Waktu

1 Peserta didik bersama pendidik menyimpulkan pembelajaran. 15


menit
2 Bersama pendidik, peserta didik melakukan refleksi tentang pembelajaran yang
sudah dilaksanakan.

3 Peserta didik menerima informasi tentang pembelajaran yang akan dibahas pada
pertemuan berikutnya, yaitu proses masuk dan berkembangnya agama dan
kebudayaan HinduBuddha di Indonesia

I. Penilaian
1. Pengetahuan/kognitif
a. Teknik Penilaian : Tes tulis
b. Bentuk Instrumen : Uraian
c. Kisi-kisi

No Indikator Butir Instrumen


1 Setelah mengamati dan memahami teori 1. Mengapa peradaban hindu-budha
tentang masuknya kebudayaan Hindu dengan mudah diterima masyarakat
Budha di Indonesia, siswa mampu Indonesia ?
2. Mengapa agama hindu dikatakan bukan
menjelaskan teori tentang masuknya
agama yang demokratis ?
kebudayaan Hindu Budha di Indonesia
Setelah mengamati dan memahami 3. Sebutkan beberapa cara untuk
2
kerajaan- kerajaan Hindu Budha yang ada mencapai Nirwana dalam agama
hindu ?
di Indonesia siswa mampu menjelaskan
4. Apa yang menyebabkan mundurnya
kerajaan- kerajaan Hindu Budha yang ada agama hindu ?
di Indonesia 5. Jelaskan apa arti dari Tripitaka dan
3 Setelah mengamati dan memahami bukti- sebutkan apa yang ada didalamnya ?
bukti kehidupan pengaruh Hindu-Buddha
yang masih ada pada saat ini, peserta didik
mampu menjelaskan bukti-bukti kehidupan
pengaruh Hindu-Buddha yang masih ada
pada saat ini

Kunci Jawaban
1. Jawab : karena adanya persamaan antara peradaban hindu dengan peradaban asli
Indonesia.
2. Jawab : karena dalam agama hindu semua urusan agama dimonopoli oleh
kaum brahmana sehingga hanya golongan brahmana yang berhak menyebarkan
agamanya.
3. Jawab :
- Manusia wajib menjalankan dharma, artha da kama
- Untuk kaum brahmana ksatria dan waisya di wajibkan mempelajari kitab suci
weda dan berbakti kepada gurunya
- Diadakan upacara keagamaan yang pada umumnya berupa upacara korban.
4. Jawab :
1. Karena kaum brahmana yang memonopoli upacara keagamaan dan membuat
sebagian dari mereka berbuat semena-mena dan menjadi beban berat terhadap
rakyat kecil.
2. Timbulnya golongan yang berusaha mencari jalan sendiri untuk mencapai hidup
yang sejati .
5. Jawab : tripitaka artinya 3 keranjang atau 3 wadah, yang terdiri dari 3 bagian

Penskoran Jawaban dan Pengolahan Nilai


Nilai 4 : jika Jawaban sesuai kunci jawaban dan ada pengembangan
Nilai 3 : jika jawaban sesuai kunci jawaban
Nilai 2 : jika jawaban kurang sesuai dengan kunci jawaban
Nilai 1 : jika jawaban tidak sesuai dengan kunci jawaban

Pedoman Penskoran

Nilai = Jumlah skor diperoleh x 100


28
2. Pengolahan Nilai Keterampilan :

No Indikator Butir Instrumen

1 Setelah mengamati dan memahami teori tentang


masuknya kebudayaan Hindu Budha di Indonesia, 1. Uraikanlah teori tentang
siswa mampu menjelaskan teori tentang masuknya masuknya budaya Hindu Budha
kebudayaan Hindu Budha di Indonesia di Indonesia !

Setelah mengamati dan memahami kerajaan-


2
kerajaan Hindu Budha yang ada di Indonesia siswa 2. Sebutkan 5 kerajaan Hindu
mampu menjelaskan kerajaan- kerajaan Hindu Budha yang pernah ada di
Budha yang ada di Indonesia Indonesia!

Setelah mengamati dan memahami bukti-bukti


3 kehidupan pengaruh Hindu-Buddha yang masih ada
pada saat ini, peserta didik mampu menjelaskan 3. Apa bentuk pengaruh budaya
bukti-bukti kehidupan pengaruh Hindu-Buddha Hindu Budha yang masih di
yang masih ada pada saat ini lakukan masyarakat pada saat
ini!

Pedoman Penskoran
Nilai = Jumlah skor diperoleh x 100

12

Mengetahui Pasir Permit, 17 Juli 2017


Kepala Sekolah Guru Mapel Sejarah Indonesia
SMK NEGERI 2 LIMA PULUH

( PATRIZAL, SP ) (RIA FITRIANI, SP.d )


NIP. 197211102008011002

LAMPIRAN MATERI PELAJARAN

PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA AGAMA


SERTA KEBUDAYAAN HINDU-BUDHA DI INDONESIA

Proses Masuknya Agama Hindu dan Budha ke Indonesia


Indonesia sebagai negara kepulauan letaknya sangat strategis, yaitu terletak diantara dua
benua (Asia dan Australia) dan dua samudra (Indonesia dan Pasifik) yang merupakan
daerah
persimpangan lalu lintas perdagangan dunia.
Untuk lebih jelasnya, silahkan Anda amati gambar peta jaringan perdagangan laut Asia
Tenggara berikut ini:

Gambar 1.1.

Peta jalur perdagangan laut Asia Tenggara.

Pada abad 1 Masehi, jalur perdagangan tidak lagi melewati jalur darat (jalur sutera)
tetapiberalih kejalur laut, sehingga secara tidak langsung perdagangan antara Cina dan
Indiamelewati selat Malaka. Untuk itu Indonesia ikut berperan aktif dalam perdagangan
tersebut.

Akibat hubungan dagang tersebut, maka terjadilah kontak/hubungan antara


Indonesia denganIndia, dan Indonesia dengan Cina. Hal inilah yang menjadi salah satu
penyebab masuknyabudaya India ataupun budaya Cina ke Indonesia.Mengenai siapa yang
membawa atau menyebarkan agama Hindu - Budha ke Indonesia,tidak dapat diketahui
secara pasti, walaupun demikian para ahli memberikan pendapat tentangproses masuknya
agama Hindu - Budha atau kebudayaan India ke Indonesia.

Untuk agama Budha diduga adanya misi penyiar agama Budha yang disebut
denganDharmaduta, dan diperkirakan abad 2 Masehi agama Budha masuk ke Indonesia.
Hal inidibuktikan dengan adanya penemuan arca Budha yang terbuat dari perunggu
diberbagaidaerah di Indonesia antara lain Sempaga (Sulsel), Jember (Jatim), Bukit
Siguntang (Sumsel).

Dilihat ciri-cirinya, arca tersebut berasal dari langgam Amarawati (India Selatan)
dari abad2 - 5 Masehi.Dan di samping itu juga ditemukan arca perunggu berlanggam
Gandhara(India Utara) di Kota Bangun, Kutai (Kaltim).Dari penjelasan uraian materi
tersebut, apakah Anda sudah memahami? Kalau Anda belumpaham, baca kembali uraian
materi tersebut, dan kemudian lanjutkan menyimak uraian materiselanjutnya!
Untuk penyiaran Agama Hindu ke Indonesia, terdapat beberapa pendapat/hipotesa
yaituantara lain:

1. Hipotesis Waisya, diutarakan oleh Dr.N.J.Krom, berpendapat bahwa agama


Hindumasuk ke Indonesia dibawa oleh kaum pedagang yang datang untuk berdagang
keIndonesia, bahkan diduga ada yang menetap karena menikah dengan orang Indonesia.

2. Hipotesis Ksatria, diutarakan oleh Prof.Dr.Ir.J.L.Moens berpendapat bahwa


yangmembawa agama Hindu ke Indonesia adalah kaum ksatria atau golongan
prajurit,karena adanya kekacauan politik/peperangan di India abad 4 - 5 M, maka prajurit
yangkalah perang terdesak dan menyingkir ke Indonesia, bahkan diduga mendirikan
kerajaandi Indonesia.

3. Hipotesis Brahmana, diutarakan oleh J.C.Vanleur berpendapat bahwa agama


Hindumasuk ke Indonesia dibawa oleh kaum Brahmana karena hanyalah kaum
Brahmanayang berhak mempelajari dan mengerti isi kitab suci Weda. Kedatangan Kaum
Brahmanatersebut diduga karena undangan Penguasa/Kepala Suku di Indonesia atau
sengajadatang untuk menyebarkan agama Hindu ke Indonesia.

Pada dasarnya ketiga teori tersebut memiliki kelemahan yaitu karena golongan
ksatria danwaisya tidak mengusai bahasa Sansekerta.Sedangkan bahasa Sansekerta adalah
bahasasastra tertinggi yang dipakai dalam kitab suci Weda. Dan golongan Brahmana
walaupun menguasai bahasa Sansekerta tetapi menurut kepercayaan Hindu kolot tidak
bolehmenyebrangi laut.Dari kebenaran maupun kelemahan tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa, masuknyaagama Hindu ke Indonesia dibawa oleh kaum Brahmana
yang tidak kolot atas undanganraja dan orang Indonesia yang belajar ke India.Dengan
adanya penyebaran agama Hindu tersebut maka mendorong orang-orang Indonesiauntuk
menambah ilmunya mempelajari agama Hindu di India sekaligus berziarah ke tempat-
tempatsuci. Dan sekembalinya dari India tersebut, maka orang-orang tersebut dapat
menyebarkan agama Hindu dengan bahasa mereka sendiri, dengan demikian agama Hindu
lebih cepat dan mudah tersebar di Indonesia.

Wujud Akulturasi Kebudayaan Hindu-Budha dengan Kebudayaan Indonesia

Apakah Anda sebelumnya pernah mendengar atau mengetahui pengertian


Akulturasi?Banyak para ahli yang memberikan definisi tentang akulturasi, antara lain
menurut pendapatHarsoyo.

Akulturasi adalah fenomena yang timbul sebagai hasil jika kelompok-


kelompokmanusia yang mempunyai kebudayaan yang berbeda-beda bertemu dan
mengadakankontak secara langsung dan terus-menerus; yang kemudian menimbulkan
perubahandalam pola kebudayaan yang original dari salah satu kelompok atau kedua-
duanya(Harsoyo).

Dari definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa akulturasi sama dengan kontak
budayayaitu bertemunya dua kebudayaan yang berbeda melebur menjadi satu
menghasilkankebudayaan baru tetapi tidak menghilangkan kepribadian/sifat kebudayaan
aslinya.

Dengan adanya penjelasan tentang pengertian akulturasi, apakah Anda sekarang


sudahmemahami istilah akulturasi? Jika Anda sudah paham, silakan Anda simak uraian
materinya. Seperti yang telah dijelaskan pada materi sebelumnya, bahwa dengan adanya
kontak dagangantara Indonesia dengan India, maka mengakibatkan adanya kontak budaya
atau akulturasiyang menghasilkan bentuk-bentuk kebudayaan baru tetapi tidak
melenyapkan kepribadian

kebudayaan sendiri.Hal ini berarti kebudayaan Hindu - Budha yang masuk ke


Indonesia tidak diterima sepertiapa adanya, tetapi diolah, ditelaah dan disesuaikan dengan
budaya yang dimiliki penduduk Indonesia, sehingga budaya tersebut berpadu dengan
kebudayaan asli Indonesia menjadibentuk akulturasi kebudayaan Indonesia Hindu - Budha.

Wujud akulturasi tersebut dapat Anda simak pada uraian materi unsur-unsur budaya
berikutini:

1. Bahasa

Wujud akulturasi dalam bidang bahasa, dapat dilihat dari adanya penggunaan
bahasasansekerta yang dapat ditemukan sampai sekarang dimana bahasa Sansekerta
tersebutmemperkaya perbendaharaan bahasa Indonesia.Untuk mengukur tingkat
pemahaman Anda, silakan tulis 5 kata bahasa Indonesia yangberasal dari bahasa
Sansekerta, kemudian dapat Anda kumpulkan pada Guru bina Anda,selanjutnya Anda
simak uraian materi selanjutnya.Penggunaan bahasa Sansekerta pada awalnya banyak
ditemukan pada prasasti (batubertulis) peninggalan kerajaan Hindu - Budha pada abad 5 - 7
M, contohnya prasasti Yupa dari Kutai, prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara.
Tetapi untuk perkembangan selanjutnya bahasa Sansekerta di gantikan oleh bahasa
Melayu Kuno seperti yang ditemukan pada prasasti peninggalan kerajaan Sriwijaya 7 - 13
M.Sedangkan untuk aksara, dapat dibuktikan dengan adanya penggunaan huruf
Pallawa,tetapi kemudian huruf Pallawa tersebut juga berkembang menjadi huruf Jawa
Kuno (kawi) dan huruf (aksara) Bali dan Bugis. Hal ini dapat dibuktikan melalui Prasasti
Dinoyo(Malang) yang menggunakan huruf Jawa Kuno.Demikianlah uraian tentang
contoh wujud akulturasi dalam bidang bahasa, untuk selanjutnya simak uraian materi
berikutnya.

2. Religi/Kepercayaan

Sistem kepercayaan yang berkembang di Indonesia sebelum agama Hindu-Budha


masukke Indonesia adalah kepercayaan yang berdasarkan pada Animisme dan
Dinamisme.Anda masih ingat pengertian Animisme dan Dinamisme? Kalau Anda lupa,
baca kembalimodul ke-2 Anda!

Dengan masuknya agama Hindu - Budha ke Indonesia, maka masyarakat


Indonesiamulai menganut/mempercayai agama-agama tersebut.

Tetapi agama Hindu dan Budha yang berkembang di Indonesia sudah


mengalamiperpaduan dengan kepercayaan Animisme dan Dinamisme, atau dengan kata
lainmengalami Sinkritisme. Tentu Anda ingin bertanya apa yang dimaksud
denganSinkritisme?Sinkritisme adalah bagian dari proses akulturasi, yang berarti
perpaduan dua kepercayaanyang berbeda menjadi satu.Untuk itu agama Hindu dan Budha
yang berkembang di Indonesia, berbeda denganagama Hindu - Budha yang dianut oleh
masyarakat India. Perbedaaan-perbedaan tersebutmisalnya dapat Anda lihat dalam upacara
ritual yang diadakan oleh umat Hindu atauBudha yang ada di Indonesia. Contohnya,
upacara Nyepi yang dilaksanakan oleh umat Hindu Bali, upacara tersebut tidak
dilaksanakan oleh umat Hindu di India.

3. Organisasi Sosial Kemasyarakatan


Wujud akulturasi dalam bidang organisasi sosial kemasyarakatan dapat Anda lihat
dalamorganisasi politik yaitu sistem pemerintahan yang berkembang di Indonesia
setelahmasuknya pengaruh India. Dengan adanya pengaruh kebudayaan India tersebut,
maka sistem pemerintahan yangberkembang di Indonesia adalah bentuk kerajaan yang
diperintah oleh seorang rajasecara turun temurun.

Raja di Indonesia ada yang dipuja sebagai dewa atau dianggap keturunan dewa
yangkeramat, sehingga rakyat sangat memuja Raja tersebut, hal ini dapat dibuktikan
denganadanya raja-raja yang memerintah di Singosari seperti Kertanegara diwujudkan
sebagaiBairawa dan R Wijaya Raja Majapahit diwujudkan sebagai Harihari (dewa Syiwa
danWisnu jadi satu). Permerintahan Raja di Indonesia ada yang bersifat mutlak dan turun-
temurun seperti diIndia dan ada juga yang menerapkan prinsip musyawarah. Prinsip
musyawarah diterapkanterutama apabila raja tidak mempunyai putra mahkota yaitu seperti
yang terjadi padamasa berlangsungnya kerajaan Majapahit, dalam hal pengangkatan
Wikramawardana.

Wujud akulturasi di samping terlihat dalam sistem pemerintahan juga terlihat dalam
system kemasyarakatan, yaitu pembagian lapisan masyarakat berdasarkan sistem kasta.

Apakah Anda sebelumnya mengenal kasta? Kalau Anda pernah mengetahui


tentangkasta, cobalah tuliskan empat kasta menurut kepercayaan agama Hindu, seperti
yangAnda ketahui pada tabel 1.1 berikut ini.

Sistem kasta menurut kepercayaan Hindu terdiri dari kasta Brahmana (golongan
Pendeta),kasta Ksatria (golongan Prajurit, Bangsawan), kasta Waisya (golongan pedagang)
dankasta Sudra (golongan rakyat jelata). Paria (golongan glandangan). Kasta-kasta tersebut
juga berlaku atau dipercayai oleh umat Hindu Indonesia tetapi tidaksama persis dengan
kasta-kasta yang ada di India karena kasta India benar-benarditerapkan dalam seluruh aspek
kehidupan, sedangkan di Indonesia tidak demikian,karena di Indonesia kasta hanya
diterapkan untuk upacara keagamaan.

Demikianlah contoh wujud akulturasi dalam bidang organisasi sosial


kemasyarakatanuntuk selanjutnya kalau Anda sudah memahaminya, Anda dapat
melanjutkan pada uraianmateri wujud akulturasi berikutnya.

4. Sistem Pengetahuan

Wujud akulturasi dalam bidang pengetahuan, salah satunya yaitu perhitungan waktu
berdasarkan kalender tahun saka, tahun dalam kepercayaan Hindu.

Menurut perhitungan satu tahun Saka sama dengan 365 hari dan perbedaan
tahunsaka dengan tahun masehi adalah 78 tahun sebagai contoh misalnya tahun saka
654,maka tahun masehinya 654 + 78 = 732 M
Di samping adanya pengetahuan tentang kalender Saka, juga
ditemukan perhitungantahun Saka dengan menggunakan Candrasangkala. Apakah Anda
sebelumnya pernahmengetahui istilah Candrasangkala? Candrasangkala adalah susunan
kalimat ataugambar yang dapat dibaca sebagai angka. Candrasangkala banyak ditemukan
dalam prasasti yang ditemukan di pulau Jawa, danmenggunakan kalimat bahasa Jawa salah
satu contohnya yaitu kalimat Sirna ilangkertaning bhumi apabila diartikan sirna = 0,
ilang = 0, kertaning = 4 dan bhumi = 1,maka kalimat tersebut diartikan dan belakang sama
dengan tahun 1400 saka atau samadengan 1478 M yang merupakan tahun runtuhnya
Majapahit .

5. Peralatan Hidup dan Teknologi


Salah satu wujud akulturasi dari peralatan hidup dan teknologi terlihat dalam
senibangunan Candi.Seni bangunan Candi tersebut memang mengandung unsur budaya
India tetapikeberadaan candi-candi di Indonesia tidak sama dengan candi-candi yang ada di
India,karena Indonesia hanya mengambil unsur teknologi perbuatannya melalui dasar-
dasarteoritis yang tercantum dalam kitab Clpasastra yaitu sebuah kitab pegangan
yangmemuat berbagai petunjuk untuk melaksanakan pembuatan arca dan bangunan.Untuk
itu dilihat dari bentuk dasar maupun fungsi candi tersebut terdapat perbedaan dimana
bentuk dasar bangunan candi di Indonesia adalah punden berundak-undak,yang merupakan
salah satu peninggalan kebudayaan Megalithikum yang berfungsisebagai tempat
pemujaan.Sedangkan fungsi bangunan candi itu sendiri di Indonesia sesuai dengan asal kata
candi tersebut. Perkataan candi berasal dari kata Candika yang merupakan salah satu nama
dewi Durga atau dewi maut, sehingga candi merupakan bangunan untuk memuliakanorang
yang telah wafat khususnya raja-raja dan orang-orang terkemuka. Di samping itu juga
dalam bahasa kawi candi berasal dari kata Cinandi artinya yangdikuburkan. Untuk itu yang
dikuburkan didalam candi bukanlah mayat atau abu jenazah melainkan berbagai macam
benda yang menyangkut lambang jasmaniah raja yangdisebut dengan Pripih.

Dengan demikian fungsi candi Hindu di Indonesia adalah untuk pemujaan terhadap
rohnenek moyang atau dihubungkan dengan raja yang sudah meninggal. Hal ini terlihat
dariadanya lambang jasmaniah raja sedangkan fungsi candi di India adalah untuk tempat
pemujaan terhadap dewa, contohnya seperti candi-candi yang terdapat di kota Benares
merupakan tempat pemujaan terhadap dewa Syiwa.

Gambar 1.2. Candi Jago

Gambar 1.2. adalah gambar candi juga salah satu peninggalan kerajaan Singosariyang
merupakan tempat dimuliakannya raja Wisnuwardhana yang memerintah tahun1248 - 1268.

Dilihat dari gambar candi tersebut, bentuk dasarnya adalah punden berundak-
undakdan pada bagian bawah terdapat kaki candi yang di dalamnya terdapat sumuran
candi,di mana di dalam sumuran candi tersebut tempat menyimpan pripih (lambang
jasmaniah raja Wisnuwardhana). Untuk candi yang bercorak Budha fungsinya sama dengan
di India yaitu untuk memuja Dyani Bodhisattwa yang dianggap sebagai perwujudan dewa,
maka untuk memperjelas pemahaman Anda simak gambar 1.3. candi Budha berikut ini .
Gambar 1.3. Candi Borobudur

Gambar 1.3. candi Borobudur adalah candi Budha yang terbesar sehingga merupakansalah
satu dari 7 keajaiban dunia dan merupakan salah satu peninggalan kerajaanMataram, dilihat
dari 3 tingkatan, pada tingkatan yang paling atas terdapat patung DyaniBudha.Patung-
patung Dyani Budha inilah yang menjadi tempat pemujaan umat Budha. Disamping itu
juga pada bagian atas, juga terdapat atap candi yang berbentuk stupa. Untuk candi Budha di
India hanya berbentuk stupa, sedangkan di Indonesia stupamerupakan ciri khas atap candi-
candi yang bersifat agama Budha. Dengan demikianseni bangunan candi di Indonesia
memiliki kekhasan tersendiri karena Indonesia hanyamengambil intinya saja dari unsur
budaya India sebagai dasar ciptaannya dan hasilnya tetap sesuatu yang bercorak Indonesia.

Kesenian

Wujud akulturasi dalam bidang kesenian terlihat dari seni rupa, seni sastra dan
senipertunjukan . Dalam seni rupa contoh wujud akulturasinya dapat dilihat dari relief
dinding candi (gambar timbul), gambar timbul pada candi tersebut banyak menggambarkan
suatu kisah/ceritayang berhubungan dengan ajaran agama Hindu ataupun Budha. Contoh
dapat Anda amati gambar 1.4.

Gambar 1.4. Relief Candi Borobudur

Gambar 1.4 adalah relief dari candi Borobudur yang menggambarkan Budha sedangdigoda
oleh Mara yang menari-nari diiringi gendang, hal ini menunjukkan bahwa relief tersebut
mengambil kisah dalam riwayat hidup Sang Budha seperti yang terdapat dalamkitab
Lalitawistara.
Demikian pula di candi-candi Hindu, relief yang juga mengambil kisah yang terdapat
dalam kepercayaan Hindu seperti kisah Ramayana. Yang digambarkan melalui reliefcandi
Prambanan ataupun candi Panataran. Dari relief-relief tersebut apabila diamati lebih lanjut,
ternyata Indonesia juga mengambilkisah asli ceritera tersebut, tetapi suasana kehidupan
yang digambarkan oleh relieftersebut adalah suasana kehidupan asli keadaan alam ataupun
masyarakat Indonesia.

Dengan demikian terbukti bahwa Indonesia tidak menerima begitu saja budaya India,tetapi
selalu berusaha menyesuaikan dengan keadaan dan suasana di Indonesia.Untuk wujud
akulturasi dalam seni sastra dapat dibuktikan dengan adanya suatu ceritera/kisah yang
berkembang di Indonesia yang bersumber dari kitab Ramayana yang ditulis oleh Walmiki
dan kitab Mahabarata yang ditulis oleh Wiyasa. Kedua kitab tersebut merupakan kitab
kepercayaan umat Hindu. Tetapi setelahberkembang di Indonesia tidak sama proses seperti
aslinya dari India karena sudahdisadur kembali oleh pujangga-pujangga Indonesia, ke
dalam bahasa Jawa kuno. Dan,tokoh-tokoh cerita dalam kisah tersebut ditambah dengan
hadirnya tokoh punokawanseperti Semar, Bagong, Petruk dan Gareng. Bahkan dalam kisah
Bharatayuda yangdisadur dari kitab Mahabarata tidak menceritakan perang antar Pendawa
dan Kurawa, melainkan menceritakan kemenangan Jayabaya dari Kediri melawan
Jenggala.Di samping itu juga, kisah Ramayana maupun Mahabarata diambil sebagai suatu
ceriteradalam seni pertunjukan di Indonesia yaitu salah satunya pertunjukan Wayang. Seni
pertunjukan wayang merupakan salah satu kebudayaan asli Indonesia sejak
zamanprasejarah dan pertunjukan wayang tersebut sangat digemari terutama oleh
masyarakatJawa.

Untuk itu wujud akulturasi dalam pertunjukan wayang tersebut terlihat dari
pengambilanlakon ceritera dari kisah Ramayana maupun Mahabarata yang berasal dari
budayaIndia, tetapi tidak sama persis dengan aslinya karena sudah mengalami
perubahan.Perubahan tersebut antara lain terletak dari karakter atau perilaku tokoh-tokoh
cerita misalnya dalam kisah Mahabarata keberadaan tokoh Durna, dalam cerita aslinya
Dorna adalah seorang maha guru bagi Pendawa dan Kurawa dan berperilaku baik, tetapi
dalam lakon di Indonesia Dorna adalah tokoh yang berperangai buruk suka
menghasut.Demikian penjelasan tentang wujud akulturasi dalam bidang kesenian.

Anda mungkin juga menyukai