Anda di halaman 1dari 24

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMP Miftahul Hasan Al Utsmani


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : VII/2
Tema : Masyarakat Indonesia pada masa Pra aksara, Hindu-
Budha, dan Islam
Sub tema : Kehidupan Masyarakat Indonesia pada masa Hindu-
Budha
Sub-sub tema : Masuknya kebudayaan Hindu-Budha ke Indonesia
Alokasi waktu : 2 JP (2 x 30 menit)

A. KOMPETENSI INTI (KI):

KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.


KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaan.
KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Nilai Karakter Indikator Pencapaian


Kompetensi
3.4 memahami kronologi Nasionalis 3.4.5 menunjukkan bentuk
perubahan dan kesinambungan Mandiri perubahan budaya akibat
dalam kehidupan bangsa Indonesia Integritas pengaruh Hindu-Budha di
pada aspek politik, sosial, budaya, Indonesia
geografis, dan pendidikan sejak
masa praaksara sampai masa 3.4.6 menelaah
Hindu-Budha dan Islam kesinambungan budaya di
Indonesia akibat pengaruh
Hindu-Budha pada masa
sekarang

3.4.7 menganalisis
peninggalan budaya pada
masa Hindu-Budha di
Indonesia
4.4 menguraikan kronologi 4.4.5 menyajikan hasil
perubahan dan kesinambungan pengamatan mengenai
dalam kehidupan bangsa Indonesia pengaruh Hindu-Budha yang
pada aspek politik, sosial budaya, ada di sekitar
geografis dan pendidikansejak
masa praaksara sampai masa 4.4.6 membuat laporan
Hindu-Budha dan Islam mengenai peninggalan
Hindu-Budha di Indonesia

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setalah kegiatan pembelajaran, peserta didik dapat :
1. Menyimpulkan teori-teori masuknya agama Hindu-Budha di Indonesia dengan tepat.
2. Menunjukkan bentuk perubahan budaya akibat pengaruh Hindu-Budha di Indonesia
dengan baik.
3. Menelaah kesinambungan budaya di Indonesia akibat pengaruh Hindu-Budha pada masa
sekarang dengan tepat.
4. Menyajikan hasil pengamatan mengenai pengaruh budaya Hindu-Budha yang ada di
sekitar dengan baik.

D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Materi Reguler
A. Masuknya agama Hindu Budha ke Indonesia
B. Akulturasi Budaya Hindu-Budha dengan budaya Indonesia
1. Seni Bangunan (arsitektur)
2. Seni rupa dan seni ukir
3. Seni sastra
4. Sistem kepercayaan
5. Sistem pemerintahan
C. Pengaruh Agama Hindu-Budha
1. sistem Kepercayaan
2. sistem pemerintahan.
3. sistem sosial
4. sistem ekonomi.
5. Pendidikan
2. Materi Pengayaan
1. Kerajan-kerajaan Hindu-Budha di Indonesia
2. Peninggalan-peninggalan Masa Hindu-Budha
3. Materi Remidial
A. Masuknya agama Hindu Budha ke Indonesia
B. Akulturasi Budaya Hindu-Budha dengan budaya Indonesia
1. Seni Bangunan (arsitektur)
2. Seni rupa dan seni ukir
3. Seni sastra
4. Sistem kepercayaan
5. Sistem pemerintahan
C. Pengaruh Agama Hindu-Budha
1. sistem Kepercayaan
2. sistem pemerintahan.
3. sistem sosial
4. sistem ekonomi.
5. Pendidikan
E. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Problem Based Learning
3. Metode : Ceramah, Tanya Jawab, dan Diskusi
4. Teknik : STAD

F. Media, Bahan dan Sumber Belajar


1. Media
 LCD Projektor
 LKPD
 PPT Guru
2. Sumber belajar
 Iwan Setiawan dkk 2017 edisi revisi. Buku peserta didik Ilmu Pengetahuan
Sosial SMP/Mts kelas VII. Jakarta: Puskurbuk, Balitbang, Kemendikbud.
 Iwan Setiawan dkk 2016 Edisi Revisi. Buku Guru Ilmu Pengetahuan Sosial
SMP/Mts Kelas VII. Jakarta: Puskurbuk, Balitbang, Kemendikbud.
 https://www.google.com/search?
q=masuknya+hindu+budha+ke+indonesia&safe=strict&sxsrf=ALeKk02sQTD
Wm3gMfHrTLEYfU-
NW1dOdzg:1620007666416&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKE
wjhq_XrtqzwAhUPgUsFHZU1DxEQ_AUoAXoECAEQAw&biw=1366&bih
=625#imgrc=vLZxdlgK9u5iJM
 https://www.google.com/search?
q=masuknya+hindu+budha+ke+indonesia&safe=strict&sxsrf=ALeKk02sQTD
Wm3gMfHrTLEYfU-
NW1dOdzg:1620007666416&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKE
wjhq_XrtqzwAhUPgUsFHZU1DxEQ_AUoAXoECAEQAw&biw=1366&bih
=625#imgrc=-8sx2nTmuB4H6M
 https://www.google.com/search?
q=masuknya+hindu+budha+ke+indonesia&safe=strict&sxsrf=ALeKk02sQTD
Wm3gMfHrTLEYfU-
NW1dOdzg:1620007666416&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKE
wjhq_XrtqzwAhUPgUsFHZU1DxEQ_AUoAXoECAEQAw&biw=1366&bih
=625#imgrc=CPPNYfL_9lvANM

G. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran

A. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Sintaks Model
Problem Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Based Waktu
Learning
Pendahuluan 1. Mengucapkan salam, menanyakan kabar, 10
mengecek kehadiran peserta didik, serta menit
mengajak peserta didik berdoa bersama-sama
untuk pelaksanaan pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
rancangan penilaian. Teknik penilaian yang
digunakan.
3. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik
berkaitan dengan pentingnya mempelajari materi
perdagangan antardaerah.
Kegiatan Inti Tahap – 1 KEGIATAN LITERASI 55 menit
Orientasi  Pengamatan/observing: Menayangkan
peserta didik gambar dan PPT tentang hasil kebudayaan
pada masalah Hindu-Budha;
 Bertanya/Questioning: memberikan
kesempatan pada peserta didik bertanya
tentang informasi yang tidak dipahami
dari apa yang diamati atau pertanyaan
untuk mendapatkan informasi tambahan
tentang apa yang diamati;

Tahap – 2 COLLABORATION (KERJASAMA)


Mengorganisa Membagi peserta didik ke dalam 5
si peserta kelompok terdiri dari 5 orang (guru
berkeliling memberikan bimbingan
didik untuk
kelompok);
belajar
Tahap – 3 CREATIVITY (KREATIVITAS)
Membimbing Mengumpulkan informasi : menjawab
peyelidikan pertanyaan yang ada dalam kartu
permasalahan 1, 2,3, 4, 5 serta mencatat
individual
semua informasi tentang kebudayaan
ataupun Hindu-Budha;
kelompok
Sintaks Model
Problem Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Based Waktu
Learning
Tahap – 4 COLLABORATION (KERJASAMA) dan
Mengembang CREATIVITY (KREATIVITAS)
kan dan
a. Mengasosiasikan/mengolah informasi tentang
menyajikan
1. Proses masuknya agama Hindu-Budha ke
hasil karya Indonesia
2. Akulturasi kebudayaan agama Hindu-Budha
dengan kebudayaan Indonesia
3. Pengaruh agama Hindu-Budha di Indonesia
dalam sistem kepercayaan dan sosial
4. Pengaruh agama Hindu-Budha di indonesia
dalam sistem pemerintahan dan sistem
ekonomi
5. Pengaruh agama Hindu-Budha di Indonesia
dalam bidang pendidikan dan kebudayaan.

Tahap – 5 COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)


Menganalisis a. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya/
dan mengkomunikasikan: presentasi,
mengevaluasi menyampaikan hasil pengamatan dan
proses penyusunan data dari hasil kerja kelompok
pemecahan b. Menganalisa dan mengevaluasi proses
masalah pemecahan masalah

Penutup 1. Bersama dengan peserta didik menyimpulkan 15


tentang bentuk hasil kebudayaan masyarakat menit
Indonesia pada masa Hindu-Budha dan
pengaruh kebudayaan Hindu-Budha terhadap
masyarakat Indonesia;
2. Refleksi dengan cara menunjuk salah satu
peserta didik untuk mengungkapkan
perasaannya sebagai bangsa Indonesia,
khususnya generasi muda dalam menilai hasil
kebudayaan Hindu-Budha;
3. Penilaian Diri (lihat lampiran)
4. Memberikan tugas/PR penelusuran informasi
tentang Kebudayaan Islam di Indonesia
khususnya di lingkungan sekitar;
Menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.

H. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR


1. Tes tertulis : Uraian dan pilihan ganda
2. Unjuk kerja : Presentasi dan Hasil kerja kelompok dalam bentuk laporan
3. Penilaian Sikap : Penilaian Antar Teman
Mengetahui, Pucanganom, 31 Mei 2021
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran IPS

ABDUL HAQ, M.Pd.I KAMILAH, S.Pd


Lampiran :

MATERI PEMBELAJARAN
A. Masuknya agama Hindu Budha ke Indonesia
https://www.youtube.com/watch?
v=cfPY4mmypwMTEORI_MASUKNYA_AGAMA_HINDU_DAN_BUDDHA_KE_INDONESIA(144p).mp4

Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki letak yang sangat strategis, yaitu
terletak diantara dua benua (Asia dan Australia) dan dua samudra (Indonesia dan Pasifik)
yang merupakan daerah persimpangan lalu lintas perdagangan dunia. Awal abad Masehi,
jalur perdagangan tidak lagi melewati jalur darat (jalur sutera) tetapi beralih kejalur laut,
sehingga secara tidak langsung perdagangan antara Cina dan India melewati selat Malaka.
Akibat hubungan dagang tersebut, maka terjadilah kontak/hubungan antara Indonesia dengan
India, dan Indonesia dengan Cina.
Peralihan rute perdagangan telah mebawa keuntungan bagi masyarakat di Indonesia.
Kepulauan Indonesia menjadi daerah transit (pemberhentian) bagi pedagang-pedagang Cina
dan pedagang-pedagang India. Mayarakat Indonesia juga berperan aktif dalam perdagangan
tersebut sehingga terjadilah hubungan diantara keduanya. Hal inilah yang menjadi salah satu
penyebab masuknya budaya India ataupun budaya Cina ke Indonesia. Hubungan dengan
kedua bangsa ini menyebabkan pengaruh Hindu-Buddha yang bersasal dari India
berkembang di Indonesia. Perhatikan peta jalur perdagangan di bawah ini :
Teori masuknya Hindu Budha ke Indonesia yang dikemukakan para ahli sejarah
umumnya terbagi menjadi 2 pendapat. Pendapat pertama menyebutkan bahwa dalam proses
masuknya kedua agama ini, bangsa Indonesia hanya berperan pasif. Bangsa Indonesia
dianggap hanya sekedar menerima budaya dan agama dari India. Ada 3 teori yang medukung
pendapat ini yaitu teori Brahmana, teori Waisya, dan teori Ksatria. Pendapat kedua
menyebutkan bahwa banga Indonesia juga bersifat aktif dalam proses penerimaan agama dan
kebudayaan Hindu Budha. Dua teori yang mendukung pendapat ini adalah teori arus balik
dan teori Sudra.
1. Teori Brahmana oleh J.C. van Leur Teori Brahmana adalah teori yang menyatakan bahwa
masuknya Hindu Budha ke Indonesia dibawa oleh para Brahmana (golongan pemuka
agama) di India. Dasar teori ini adalah prasasti-prasasti peninggalan kerajaan Hindu
Budha di Indonesia, yang mayoritas menggunakan huruf Pallawa & Bahasa Sanskerta.
2. Teori Waisya oleh NJ. Krom Teori Waisya menyatakan bahwa terjadinya penyebaran
agama Hindu Budha di Indonesia adalah berkat peran serta golongan Waisya (pedagang)
yang merupakan golongan terbesar masyarakat India yang berinteraksi dengan masyarakat
Nusantara. Dalam teori ini, para pedagang India dianggap telah memperkenalkan
kebudayaan Hindu dan Budha pada masyarakat lokal ketika mereka melakukan aktivitas
perdagangan.
3. Teori Ksatria oleh C.C. Berg, Mookerji, dan J.L. Moens Menurut teori ini, penyebaran
agama dan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia dilakukan oleh golongan ksatria. Dalam
teori ini, sejarah penyebaran Hindu Budha di kepulauan Nusantara tidak bisa dilepaskan
dari sejarah kebudayaan India pada periode yang sama. Seperti diketahui bahwa di awal
abad ke 2 Masehi, kerajaan-kerajaan di India mengalami keruntuhan karena perebutan
kekuasaan. Penguasa kerajaan-kerajaan yang kalah perang pada masa itu diidentifikasi
telah melarikan diri ke Nusantara.
4. Teori Arus Balik oleh F.D.K Bosch Teori ini menjelaskan bahwa penyebaran Hindu
Budha di Indonesia terjadi karena peran aktif masyarakat Indonesia di masa silam.
Menurut Bosch, pengenalan Hindu Budha pertama kali memang dibawa oleh orang-orang
India kepada orang Indonesia, yang kemudian orang-orang tersebut tertarik untuk
mempelajari kedua agama ini secara langsung dari negeri asalnya, India. Mereka
berangkat dan menimba ilmu di sana dan ketika kembali mereka kemudian mengajarkan
apa yang diperolehnya pada masyarakat.
5. Teori Sudra oleh van Faber Dalam teori ini, penyebaran agama dan kebudayaan Hindu
Budha di Indonesia diawali oleh para kaum Sudra atau budak yang bermigrasi ke wilayah
Nusantara. Mereka menetap dan menyebarkan ajaran agama mereka pada masyarakat
pribumi hingga terjadilah perkembangan yang signifikan terhadap arah kepercayaan
mereka yang awalnya animisme dan dinamisme menjadi percaya pada ajaran Hindu dan
Budha.
B. Akulturasi Budaya Hindu-Budha dengan budaya Indonesia
Akulturasi kebudayaan yaitu suatu proses percampuran antara unsur-unsur
kebudayaan yang satu dengan kebudayaan yang lain, sehingga membentuk kebudayaan
baru. Kebudayaan baru yang merupakan hasil percampuran itu masing-masing tidak
kehilangan kepribadian/ciri khasnya. Pengaruh kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia
membawa perubahan signifikan dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat.
Adapun perwujudan akulturasi antara kebudayaan Hindu-Budha dengan kebudayaan
Indonesia terlihat dari seni bangunan, kesusastraan, bahasa dan tulisan, kepercayaan
dan filsafat, juga sistem pemerintahan.
1. Seni Bangunan (arsitektur)
Pengaruh Hindu-Budha sangat terlihat bangunan candi. candi merupakan
bangunan yang paling banyak didirikan pada masa pengaruh kebudayaan Hindu-
Budha. Candi memiliki arti atau bentuk bangunan beragam misalnya candi yang
berfungsi sebagai tempat peribadatan dan makam, candi pemandian suci (parthirtan).
Candi terdiri atas tiga bagian, yaitu kaki candi (bhurloka, alam dunia fana), tubuh candi
(bhurwaloka, alam pembersihan jiwa), dan puncak candi (swarloka, alam jiwa suci).
Namun, karena ciri akulturasi adalah dengan mempertahankan kekhasan budaya
asalnya, maka terdapat perbedaan arsitektur yang cukup mencolok, salah satunya
candi yang berada di kawasan Jawa Tengah dengan yang ada ada di Jawa Timur.
Adapun perbedaan dari candi-candi tersebut antara lain :
 Candi di Jawa Tengah, berbentuk tambun dengan hiasan kalamakara (wajah
raksasa) di atas gerbang pintu masuk. Puncak candi berbentuk stupa, dengan
bahan utama batu andesit. Pada umumnya, candi ini akan menghadap kearah
timur.
 Candi di Jawa Timur, berbentuk lebih ramping, dengan hiasan kala di atas
gerbang lebih sederhana daripada kalamakara. Puncak candi berbentuk kubus,
dengan bahan utama batu bata. Umumnya, candi yang berada di Jawa Timur ini
menghadap kearah barat.

2. Seni rupa dan seni ukir


Masuknya pengaruh Hindu-Budha di Indonesia membawa perkambanga dalam
bidang seni rupa, seni pahat dan seni ukir. Hal ini dapat dilihat pada relief atau seni ukir yang
dipahatkan pada bagian dinding-dinding candi. Misalnya, relief yang dipahatkan pada
dinding-dinding pagar langkan di Candi Borobudur yang berupa pahatan riwayat Sang
Buddha. 
3. Seni sastra
Seni sastra waktu itu ada yang berbentuk prosa dan ada yang berbentuk tembang
(puisi). Berdasarkan isinya, kesusasteraan dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu tutur
(pitutur kitab keagamaan), kitab hukum, dan wiracarita (kepahlawanan). Bentuk wiracarita
ternyata sangat terkenal di Indonesia, terutama kitab Ramayana dan Mahabarata. 
Kemudian timbul wiracarita hasil gubahan dari para pujangga Indonesia. Misalnya,
Baratayuda yang digubah oleh Mpu Sedah dan Mpu Panuluh. Juga munculnya cerita-cerita
Carangan. Berkembangnya karya sastra terutama yang bersumber dari Mahabarata dan
Ramayana, melahirkan seni pertunjukan wayang kulit (wayang purwa). Pertunjukan wayang
kulit di Indonesia, khususnya di Jawa sudah begitu mendarah daging. Isi dan cerita
pertunjukan wayang banyak mengandung nilai-nilai yang bersifat edukatif
(pendidikan). Perkembangan seni sastra sangat cepat didukung dengan penggunaan bahasa
sanskerta dan huruf pallawa.
4. Sistem kepercayaan
Akulturasi budaya Hindu-Budha dalam sistem kepercayaan dapat dilihat dari
fungsi candi selain sebagai tempat pemujaan, candi juga berfungsi sebagai makam raja
atau tempat menyimpan abu jenazah raja yang telah meninggal. Selain itu, bentuk
bangunan lingga dan yoni juga merupakan tempat pemujaan terutama bagi orang-orang
Hindu penganut Syiwaisme. Lingga adalah lambang Dewa Syiwa. Secara filosofis lingga dan
yoni adalah lambang kesuburan dan lambang kemakmuran. Lingga lambang laki-laki dan
yoni lambang perempuan.

5. Sistem pemerintahan
Akulturasi dalam sistem pemerintahan dapat dilihat dari pemilihan seorang
pemimpin yang harus memiliki kekuatan gaib, karena raja yang memiliki kekuatan gaib akan
lebih dekat dengan dewa.
C. Pengaruh Agama Hindu-Budha
1. Sistem Kepercayaan
Masuknya agama Hindu-Budha ke Indonesia menggeser kepercayaan yang
telah dianut masyarakat Indonesia. Sebelum mengenal agama Hindu-Budha,
Masyarakat Indonesia telah memiliki kepercayaan yang dianut oleh masyarakat, yaitu:
a. Dinamisme adalah sistem kepercayaan yang meyakini bahwa benda-benda
disekitar memilki kekuatan gaib.
b. Animisme adalah sistem kepercayaan atau pemujaan kepada roh nenek moyang
c. Totemisme adalah sistem kepercayaan yang percaya terhadap hewan yang
memiliki kekuatan misalnya gajah, lembu atau sapi, kerbau.
2. Sistem pemerintahan
Masuknya agama Hindu-Budha ke Indonesia juga membawa pengaruh dalam
pemerintahan. Hal ini dapat dilihat dari munculnya kerajaan-kerajaan Hindu-Budha di
Indonesia, seperti kerajaan Kutai yang merupakan kerjaan Hindu tertua di Indonesia.
Raja memiliki kekuasaan yang sangat besar, kedudukan raja tidak lagi dipilih oleh
rakyatnya, akan tetapi diturunkan secar turun temurun. Sebelumnya, masyarakat
Indonesia mengenal sistem kepemimpinan berdasarkan Primus inter pares. Seorang
kepala suku merupakan orang pilihan yang mengetahui adat istiadat dan upacara
pemujaan nenek moyangnya dengan baik.
3. sistem sosial
Di bidang sosial, agama Hindu-Buddha berpengaruh terhadap sistem
kemasyarakatan yaitu adanya pembagian kasta. Namun, pembagian kasta di India dan
Indonesia berbeda.   Sistem kasta ini membedakan masyarakat berdasarkan fungisnya dalam
masyarakat. Empat kasta dalam agama Hindu yaitu : kasta Brahmana (pendeta), Kasta
Ksatria (bangsawan, prajurit), kasta Waisya (Pedagang), dan kasta Sudra (rakyat biasa).
Pembagian kasta di Indonesia dikelompokkan berdasarkan tingkatan kehidupan yang
dilakukan secara turun temurun untuk menunjukkan mengenai status sosial di lingkungan
masyarakat.
4. sistem ekonomi
Sejak masuknya agama Hindu-Budha ke Indonesia dan terbukanya hubungan
dagang dengan India, keadaan ekonomi Indonesia bertambah maju terbukti dengan
meningkatnya perdagangan. Muncul pusat-pusat perdagangan. Daerah pantai timur Sumatera
menjadi jalur perdagangan yang ramai dikunjungi para pedagang.
5. Pendidikan
Dalam dunia Pendidikan masuknya agama Hindu-Budha dapat dilihat dari
berkembangnya sastra dan bahasa. Penggunaan bahasa sansekerta dan huruf pallawa dalam
prasasti peninggalan dari zaman itu merupakan bukti adanya pengaruh budaya Hindu Budha
dalam bidang pendidikan. Bahasa sansekerta merupakan bahasa yang digunakan pada
kalangan bangsawan kerajaan dan brahmana. Setelah itu muncul dan berkembanglah bahasa-
bahasa lain seperti bahasa jawa kuno, bahasa bali kuno, bahasa kawi yang merupakan turunan
dari bahasa Sansekerta.
Salah satu hasil dari perkembangan pendidikan, dikemukan oleh I Tsing, bahwa di
Sriwijaya terdapat “Universitas” yang dapat menampung ratusan mahapeserta didik biarawan
Budha untuk belajar agama.

Lembar Kegiatan Peserta Didik

Kelas VII semester genap


Sub tema : Kehidupan masyarakat Indonesia pada masa Hindu-Budha
Nama Kelompok : 1.
2.
3.
4.
5.
Tujuan Pembelajaran :
Melalui kegiatan pengamatan dan diskusi, peserta didik dapat :
1. Menjelaskan teori-teori masuknya agama Hindu-Budha di Indonesia
2. Menunjukkan bentuk perubahan budaya akibat pengaruh Hindu-Budha di Indonesia
3. Menelaah kesinambungan budaya di Indonesia akibat pengaruh Hindu-Budha pada masa
sekarang
4. Menyajikan hasil pengamatan mengenai pengaruh budaya Hindu-Budha yang ada di
sekitar.

Langkah-langkah Kegiatan
1. Mendengarkan penjelasan guru untuk pengisian LKPD
2. Mengamati gambar-gambar yang ditunjukkan oleh guru dan mengumpulkan informasi
yang terkait dengan masalah yang terdapat pada LKPD
3. Mendiskusikan dengan kelompok masalah yang terdapat pada LKPD
4. Mempresentasikan hasil diskusi

Amati gambar berikut


Tugas !
1. Jelaskan proses masuknya Hindu-Budha ke Indonesia!
2. Analisislah pengaruh agama Hindu-Budha ke Indonesia dalam bidang sosial, pendidikan,
ekonomi, kepercayaan dan pemerintahan!

Kunci Jawaban LKPD


Tugas No. 1
1. Teori Brahmana oleh J.C. van Leur Teori Brahmana adalah teori yang menyatakan bahwa
masuknya Hindu Budha ke Indonesia dibawa oleh para Brahmana (golongan pemuka
agama) di India. Dasar teori ini adalah prasasti-prasasti peninggalan kerajaan Hindu
Budha di Indonesia, yang mayoritas menggunakan huruf Pallawa & Bahasa Sanskerta.
2. Teori Waisya oleh NJ. Krom Teori Waisya menyatakan bahwa terjadinya penyebaran
agama Hindu Budha di Indonesia adalah berkat peran serta golongan Waisya (pedagang)
yang merupakan golongan terbesar masyarakat India yang berinteraksi dengan masyarakat
Nusantara. Dalam teori ini, para pedagang India dianggap telah memperkenalkan
kebudayaan Hindu dan Budha pada masyarakat lokal ketika mereka melakukan aktivitas
perdagangan.
3. Teori Ksatria oleh C.C. Berg, Mookerji, dan J.L. Moens Menurut teori ini, penyebaran
agama dan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia dilakukan oleh golongan ksatria. Dalam
teori ini, sejarah penyebaran Hindu Budha di kepulauan Nusantara tidak bisa dilepaskan
dari sejarah kebudayaan India pada periode yang sama. Seperti diketahui bahwa di awal
abad ke 2 Masehi, kerajaan-kerajaan di India mengalami keruntuhan karena perebutan
kekuasaan. Penguasa kerajaan-kerajaan yang kalah perang pada masa itu diidentifikasi
telah melarikan diri ke Nusantara.
4. Teori Arus Balik oleh F.D.K Bosch Teori ini menjelaskan bahwa penyebaran Hindu
Budha di Indonesia terjadi karena peran aktif masyarakat Indonesia di masa silam.
Menurut Bosch, pengenalan Hindu Budha pertama kali memang dibawa oleh orang-orang
India kepada orang Indonesia, yang kemudian orang-orang tersebut tertarik untuk
mempelajari kedua agama ini secara langsung dari negeri asalnya, India. Mereka
berangkat dan menimba ilmu di sana dan ketika kembali mereka kemudian mengajarkan
apa yang diperolehnya pada masyarakat.
5. Teori Sudra oleh van Faber Dalam teori ini, penyebaran agama dan kebudayaan Hindu
Budha di Indonesia diawali oleh para kaum Sudra atau budak yang bermigrasi ke wilayah
Nusantara. Mereka menetap dan menyebarkan ajaran agama mereka pada masyarakat
pribumi hingga terjadilah perkembangan yang signifikan terhadap arah kepercayaan
mereka yang awalnya animisme dan dinamisme menjadi percaya pada ajaran Hindu dan
Budha.
Tugas No 2.
Sistem Kepercayaan
Masuknya agama Hindu-Budha ke Indonesia menggeser kepercayaan yang telah dianut
masyarakat Indonesia.

Seni rupa dan seni ukir


Masuknya pengaruh Hindu-Budha di Indonesia membawa perkambanga dalam bidang seni
rupa, seni pahat dan seni ukir. Hal ini dapat dilihat pada relief atau seni ukir yang dipahatkan
pada bagian dinding-dinding candi.

sistem sosial
Di bidang sosial, agama Hindu-Buddha berpengaruh terhadap sistem
kemasyarakatan yaitu adanya pembagian kasta. Namun, pembagian kasta di India dan
Indonesia berbeda. Pembagian kasta di Indonesia dikelompokkan berdasarkan tingkatan
kehidupan yang dilakukan secara turun temurun untuk menunjukkan mengenai status sosial
di lingkungan masyarakat.

sistem ekonomi
Sejak masuknya agama Hindu-Budha ke Indonesia dan terbukanya hubungan dagang
dengan India, keadaan ekonomi Indonesia bertambah maju terbukti dengan meningkatnya
perdagangan. Muncul pusat-pusat perdagangan.

Pendidikan
Dalam dunia Pendidikan masuknya agama Hindu-Budha dapat dilihat dari
berkembangnya sastra dan bahasa. Penggunaan bahasa sansekerta dan huruf pallawa dalam
prasasti peninggalan dari zaman itu merupakan bukti adanya pengaruh budaya Hindu Budha
dalam bidang pendidikan.

LKPD individu
1. Pengetahuan
I. Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Menurut teori Ksatria, agama Hindu dibawa ke Indonesia oleh kaum…..
a. Brahmana
b. Ksatria
c. Waisaya
d. Sudra
2. Teori Brahamana diprakarsai oleh….
a. C.C. Berg
b. Dr. N. J. Krom
c. Van Leur
d. F.D.K Bosch
3. Orang-orang yang tergolong dalam Kasta Sudra adalah….
a. raja
b. bangsawan
c. pedagang
d. prajurit perang
4. Teori arus balik dicetuskan oleh….
a. C.C. Berg
b. Dr. N. J. Krom
c. Van Leur
d. F.D.K Bosch
5. Teori yang menyatakan bahwa penyebaran agama Hindu ke Indonesia di bawa oleh orang-
orang India yang berkasta Sudra, karena mereka dianggap orang-orang buangan adalah….
a. Teori Waisya
b. Teori Sudra
c. Teori Brahmana
d. Teori Ksatria
6. Masuknya agama Hindu Buddha di Indonesia dilakukan lewat jalur….
a. perdagangan
b. politik
c. agama
d. penjajahan
7. Teori Kstaria dikemukakan oleh….
a. F.D.K. Bosch
b. Hamka
c. J.C. Van Leur
d. C. C Berg
8. Masuknya unsur budaya India ke Indonesia menyebabkan….
a. hilangnya kebudayaan Indonesia
b. kebudayaan Indonesia tidak kehilangan kepribadiannya
c. kebudayaan India mempengaruhi kebudayaan Indonesia
d. hilanganya kepribadian asli kebudayaan Indonesia
9. Berikut merupakan pengaruh agama dan kebudayaan Hindu-Buddha bagi masyarakat
Indonesia, kecuali…..
a. berkembangnya teknologi pembuatan candi
b. dikenalnya sistem kasta pada masyarakat Hindu
c. mulai dikenalnya konsep raja dan kerajaan
d. dikenalnya sistem kasta pada masyarakat Buddha
10. Perhatikan argument berikut!
(1) Agama Hindu bukan agama yang demokratis, karena urusan keagamaan menjadi
monopoli kaum Brahmana.
(2) Prasasti Indonesia yang pertama berbahasa Sansekerta, sedangkan di India sendiri
bahasa itu hanya digunakan dalam kitab suci dan upacara keagamaan Argument tersebut
menguatkan hipotesis masuknya agama dan budaya Hindu ke Indonesia, yaitu teori….
a. Brahmana
b. Sudra
c. Waisya
d. Ksatria
II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !
1. Proses masuknya pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia tidak lepas dari peran para
pedagang India yang singgah ke wilayah Indonesia. Teori ini dinamakan... (Teori
Waisya)
2. Teori Ksatria diperkuat dengan cerita panji yang berkembang dalam masyarakat Indonesia
yang memperlihatkan adanya proses penaklukan daerah-daerah Indonesia oleh para
Ksatria India. Pernyataan tersebut merupakan inti dari hipotesis yang dikembangkan oleh
....( C.C. Berg, Mookerji, dan J.L. Moens)
3. Masuknya agama Hindu-Budha ke Indonesia membawa dampak yang signifikan bagi
kehidupan masyarakat, terutama sistem kepercayaan. Uraikanlah sistem kepercayaan
masyarakat Indonesia sebelum masuknya agama Hindu-Budha ke Indonesia !
a. Dinamisme adalah sistem kepercayaan yang meyakini bahwa benda-benda
disekitar memilki kekuatan gaib.
b. Animisme adalah sistem kepercayaan atau pemujaan kepada roh nenek
moyang
c. Totemisme adalah sistem kepercayaan yang percaya terhadap hewan yang
memiliki kekuatan misalnya gajah, lembu atau sapi, kerbau.
4. Identifikasikanlah perbedaan candi-candi di Jawa Tengah dan Jawa Timur !
a. Candi di Jawa Tengah, berbentuk tambun dengan hiasan kalamakara (wajah
raksasa) di atas gerbang pintu masuk. Puncak candi berbentuk stupa, dengan
bahan utama batu andesit. Pada umumnya, candi ini akan menghadap kearah
timur.
b. Candi di Jawa Timur, berbentuk lebih ramping, dengan hiasan kala di atas
gerbang lebih sederhana daripada kalamakara. Puncak candi berbentuk kubus,
dengan bahan utama batu bata. Umumnya, candi yang berada di Jawa Timur ini
menghadap kearah barat.
5. Pemberian sesajen pada acara-acara keagamaan di Masyakarat, terutama yang menganut
agama Hindu-Budha. Apakah pemberian sesajen tersebut merupakan salah satu akulturasi
budaya Hindu-Budha? Berikan argumen/pendapat kalian!
Pilihan Ganda : benar x 5
Uraian : Benar x 10

Pilihan Ganda + Uraian


Nilai =

2. Keterampilan

Nama Kelompok : ______________________


N Aspek
Skor (1 – 4)
o
1. Presentasi
1) Kemampuan penguasaan materi
2) Kemampuan menjawab
3) Kemampuan berargumentasi
2. Laporan Hasil Diskusi
1) Sistematika penulisan
2) Keakuratan sumber data/ informasi
3) Kuantitas sumber data
4) Analisis data
5) Ketajaman solusi
Total Skor

Jumlah Skor yang Diperoleh


Nilai = X 100
Skor Maksimum
3. Sikap

Penilaian Antar Teman


1. Petunjuk :
2. Lembaran ini diisi oleh teman untuk menilai sikap sosial peserta didik lain. Berilah
tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap yang ditampilkan oleh peserta didik,
dengan kriteria sebagai berikut :
3. 4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
4. 3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
5. kadang-kadang tidak melakukan
6. 2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
7. sering tidak melakukan
8. 1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
9.
10. Nama Peserta Didik : ………………….………………….…………………
11. Nama Peserta Didik yang dinilai : ………………….………………….
…………………
12. Tanggal Pengamatan : …………………..………………….………………..
13. Materi Pokok : …………………..………………….…………….....
Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
Sikap Spritual
1 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu
2 Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan
3 Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan
pendapat/presentasi
4 Mengungkapkan kekaguman secara lisan maupun tulisan terhadap
Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan
5 Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat mempelajari
ilmu pengetahuan
Jumlah Skor
Sikap Santun
1 Menghormati orang yang lebih tua
2 Mengucapkan terima kasih setelah menerima bantuan orang lain
3 Menggunakan bahasa santun saat menyampaikan pendapat
4 Menggunakan bahasa santun saat mengkritik pendapat teman
5 Bersikap 3S (salam, senyum, sapa) saat bertemu orang lain
Jumlah Skor
Sikap Toleransi
1 Menghormati pendapat teman
2 Menghormati teman yang berbeda suku, agama, ras, budaya, dan
gender
3 Menerima kesepakatan meskipun berbeda dengan pendapatnya
4 Menerima kekurangan orang lain
5 Mememaafkan kesalahan orang lain
Jumlah Skor
Sikap Peduli/ Gotong royong
1 Aktif dalam kerja kelompok
2 Suka menolong teman/orang lain
3 Kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan
4 Rela berkorban untuk orang lain
Jumlah Skor
14. Petunjuk Penskoran :
15. Skor akhir masing-masing sikap menggunakan skala 1 sampai 4
16. Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Skor diperoleh
17. x 4=skorakhir
SkorMaksimal

Anda mungkin juga menyukai