MODUL AJAR
Nama Sek : SMK N 6 Yogyakarta
Nama Guru : YUSTINA TAFIP PURWATI S.Pd
Nama Mapel : SEJARAH
Fase/Kelas : E/10
Capaian Pembelajaran :
Peserta didik memahami konsep dasar kerajaan Hindu-Buddha; menganalisis manusia dalam
kerajaan Hindu-Buddha; menganalisis kerajaan Hindu-Buddha dalam ruang lingkup lokal,
nasional, dan global; menganalisis kerajaan Hindu-Buddha dalam dimensi masa lalu, masa kini,
dan masa depan; menganalisis kerajaan Hindu-Buddha dari pola perkembangan, perubahan,
keberlanjutan, dan keberulangan; menganalisis kerajaan Hindu-Buddha secara diakronis
(kronologi) maupun sinkronis.
Elemen/Sub Elemen : Peserta didik dapat mengetahui sejarah agama Hindhu dan Budha,
teori masuk agama dan kebudayaan Hindu Budha di Indonesia, Kerajaan Hindu Budha di Indonesia dan
Bukti Pengaruh Hindu -Budha dalam Masyarakat yang masih ada sampai saat ini
Materi : Bukti Bukti Pengaruh Hindu Budha di Indonesia
Jumlah JPL/Pertemuan :
KOMPONEN UMUM
1 Kompetensi Awal : 4 Moda Pembelajaran :
Pada akhir Fase E, memahami - Obeservasi & Diskusi
konsep dasar kerajaan Hindu-
Buddha; menganalisis manusia
dalam kerajaan Hindu-Buddha;
menganalisis kerajaan Hindu-
Buddha dalam ruang lingkup
lokal, nasional, dan global;
menganalisis kerajaan Hindu-
Buddha dalam dimensi masa lalu,
masa kini, dan masa depan;
menganalisis kerajaan Hindu-
Buddha dari pola perkembangan,
perubahan, keberlanjutan, dan
keberulangan; menganalisis
kerajaan Hindu-Buddha secara
diakronis (kronologi) maupun
sinkronis
A. KOMPONEN INTI
B. LAMPIRAN
Mengetahui,
Kepala Sekolah
PRASASTI
KITAB
MANUSKRIP KUNO
Agama
Sebelum mengenal ajaran Hindu-Budha, masyarakat lokal Indonesia telah menganut system
kepercayaan animism dan dinamisme, yaitu kepercayaan yang mempercayai ruh nenek
moyang, pohon-pohon besar, atau binatang sebagai dewa. Dengan masuknya ajaran Hindu-
Budha, terjadi perubahan-perubahan di dalam masyarakat, seperti upacara-upacara keagamaan,
tata karma, serta bentuk peribadatan.
Pemerintahan
Masyarakat Indonesia mulai mengenal system kepemerintahan sejak masuknya ajaran Hindu-
Budha di Indonesia yang dikenalkan oleh orang India. Di dalam system tersebut, kelompok-
kelompok kecil masyarakat bersatu di bawah tampuk kepemimpinan seseorang yang dianggap
memiliki kemampuan terbaik dan terkuat. Oleh sebab itu, timbullah kerajaan-kerajaan di
Indonesia dnegan corak Hindu-Budha.
Arsitektur
Salah satu tradisi yang sudah ada sejak zaman megalitikum pada masyarakat Indonesia adalah
bangunan-bangunan seperti Punden Berundak. Dengan masuknya jaaran Hindu-Budha, maka
terjadi peleburan kebudayaan antara Indonesia dan India dengan lahirnya pembuatan-
pembuatan candi berbentuk limas dan bertingkat-tingkat (berundak-undak). Hal ini menjadi
bukti terdapatnya perpaduan antara budaya Indonesia dan India.
Bahasa
Sejak masuk dan berkembangnya ajaran Hindu-Budha di Indonesia, masyrakat pribumi yang
dulunya belum mengenal tulisan (zaman pra-sejarah) berubah menjadi telah mengenal tulisan
sebagai slaah satu media komunikasi (zaman sejarah). Hal ini didukung dnegan penemuan
prasasti-prasasti dengan huruf Pallawa dan berbahasa Sansakerta. Bahkan sampai saat ini,
bahasa Sansakerta masih digunakan, contohnya adalah Pancasila, Dasa Dharma, Kartika Eka
Paksi, dan lain-lain.
Sastra
Dengan masuknya ajaran Hindu-Budha di Indonesia, tidak terlepas dari masuknya pengaruh-
pengaruh sastra dari India. Para penyebar ajaran Hindu-Budha membawa kitab-kitab yang
menjadi rujukan, seperti Ramayan dan Mahabrata. Adanya kitab-kitab tersebut memacu
semangat dari para pujangga Indonesia untuk menciptakan hal yang sama. Diantara banyak
karya-karya sastra, yang terkenal adalah Arjunawiwaha karya Mpu Kanwa, Kitab Sutasoma
karya Mpu Tantular, dan kitab Negarakertagama karya Mpu Prapanca.
Selain itu agar orang dapat mencapai nirwana tersebut harus mengikuti 8 (delapan) jalan kebenaran atau
juga Astavidha yakni:
1. Buddha Hinayana, yakni pada tiap-tiap orang dapat mencapai nirwana atas usahanya sendiri.
2. Buddha Mahayana, yakni orang bisa mencapai nirwana dengan usaha bersama serta saling
membantu.
Pemeluk Buddha tersebut juga mempunyai tempat-tempat yang dianggap suci serta juga keramat yakni:
LAMPIRAN 3
Asesmen kognitif formatif tertulis
A.Soal
1. Seni patung bergaya Amarawati berasal dari negara ....
A. India Selatan
B. India Utara
C. Srilanka
D. Tiongkok
E. Bangladesh
2. Alasan mengapa teori kesatria banyak diragukan oleh para ahli adalah ....
A. karena kaum bangsawan tidak melakukan dagang di Indonesia
B. karena kurangnya bukti adanya kolonialisasi di Indonesia oleh para prajurit India
C. karena menghindari perbudakan
D. karena hanya kaum Brahmana yang menyebarkan agama Hindu
E. karena raja tidak bertugas untuk menyebarkan agama
3. Upacara penyucian diri dalam agama Hindu disebut ....
A. Kulapanjika
B. Asmawedha
C. Vratyastoma
D. Abhiseka
E. Castra
4. Misi penyebaran agama Buddha disebut ....
A. dharmawulan
B. kulapanjika
C. abhiseka
D. dharmasetia
E. dharmaduta
5. Triwaisak adalah hari suci umat Buddha yang berkaitan dengan ....
A. kelahiran dan penerimaan bodhi Sidharta Gautama
B. kematian Buddha dan kelahiran Buddha
C. penerimaan bodhi Sidharta Gautama
D. kelahiran penerimaan bodhi dan kematian Sidharta Gautama
E. kelahiran, penerimaan bodhi dan kematian dewa
6. Perubahan struktur sosial yang terjadi sebagai akibat masuknya pengaruh agama Hindu-Buddha
dalam masyarakat muncul dalam bentuk ....
A. penggolongan sosial
B. hak dan kewajiban yang sama
C. golongan bangsawan
D. pembedaan pemukiman berdasarkan pekerjaan
E. pembagian tugas
7. Pengaruh Hindu-Buddha dari India terhadap Indonesia dalam bidang kebudayaan dapat dilihat dari
contoh berikut, kecuali ....
A. dibangunnya candi-candi bercorak Hindu-Budha
B. penggunaan kalender Saka
C. bentuk rumah ibadah yang berundak-undak
D. banyak seni patung sebagai perwujudan penghormatan kepada dewa
E. penggunaan bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa
8. Masuknya Hindu-Buddha ke Indonesia menyebabkan terjadinya akulturasi. Akulturasi adalah ....
A. perpaduan antara kebudayaan yang berbeda karena pengaruh kekuasaan
B. penolakan antara kebudayaan yang sama dalam waktu singkat
C. penolakan satu kebudayaan dengan kebudayaan lainnya hingga menyebabkan konflik
D. perpaduan dua kebudayaan yang sempurna
E. perpaduan dua kebudayaan yang berbeda tanpa meninggalkan kebudayaan asli
9. Meskipun masyarakat Indonesia sudah menganut agama Hindu, tetapi masih nampak pengaruh
unsur kebudayaan asli Indonesia, yaitu berupa Yupa yang menyerupai pendirian ....
A. sarkofagus
B. dolmen
C. arca
D. punden berundak
E. menhir
10. Pembuatan candi mengacu pada tata aturan yang dijelaskan pada kitab ....
A. Sorandakan
B. Silpasastra
C. Mahabarata
D. Tantu Panggelaran
E. Sutasoma
11. Relief Candi Borobudur yang berisi kumpulan sajak tentang perbuatan Sang Buddha terdapat
pada ....
A. jatakamala-awadana
B. gandawyuha-bhadracari
C. karmawibangga
D. lalitavistara
E. sidharta Gautama
12. Berikut adalah yang bukan termasuk karya sastra peninggalan Kerajaan Majapahit, yaitu ....
A. Wretta Sancaya
B. Sutasoma
C. Negarakertagama
D. Arjunawiwaha
E. Arjunawijaya
13. Dalam struktur candi yang ditemukan di Indonesia, terdapat ciri budaya Indonesia yang menjadi
bentuk akulturasi dari budaya Hindu-Buddha adalah ....
A. relief pntu masuk candi
B. tubuh candi
C. atap candi
D. punden berundak
E. bagian dalam candi
14. Berikut adalah karya sastra yang ditulis oleh Mpu Tantular selain kitab Sutasoma, adalah ....
A. kitab Arjunawiwaha
B. kitab Bharatayudha
C. kitab Arjunawijaya
D. kitab Gatotkacasraya
E. kitab Negarakertagama
15. Perwujudan bentuk akulturasi Indonesia dan Hindu-Buddha pada sistem kepercayaan dapat dilihat
dari ....
A. upacara keagamaan yang sama dengan yang ada di India
B. upacara pentirtaan
C. upacara asmaweda
D. upacara keagamaan yang menggabungkan unsur pemujaan roh nenek moyang dengan tata
cara upacara keagamaan Hindu-Budha
E. upacara pengangkatan raja
16. Sebelum datangnya Hindu-Buddha di Indonesia, masyarakat Indonesia menganut sistem
kepercayaan berupa ....
A. Islam
B. Taoisme
C. Politeisme
D. Animisme
E. Konghucu
17. Berikut yang bukan termasuk tokoh punakawan yang menjadi bentuk akulturasi dalam kisah
Mahabharata adalah ....
A. Gareng
B. Hanoman
C. Bagong
D. Semar
E. Petruk
18. Sistem pemilihan pemimpin sebelum adanya pengaruh Hindu-Buddha adalah dengan menggunakan
konsep primus interpares yang berarti ....
A. pemimpin dipilih dengan cara pemilu
B. pemimpin dipilih berdasarkan siapa yang paling kuat
C. pemimpin dipilih berdasarkan wasiat
D. pemimpin dipilih berdasarkan yang paling tua
E. pemimpin dipilih berdasarkan keturunan
19. Pembentukan Batara Sapta Prabu pada sistem pemerintahan Kerajaan Majapahit menunjukkan
budaya asli Indonesia berkaitan dengan ....
A. raja adalah dewan tertinggi kerajaan
B. gotong royong
C. suka menolong
D. ramah
E. musyawarah
20. Sebelum adanya pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia, raja adalah setara dengan
A. kepala suku
B. kepala dusun
C. kepala negara
D. pemimpin kelompok
E. pemimpin umat
B. Skor (katagori)
1. Jawaban benar skor 1
2. Jawaban salah skor 0
Ulangi proses diagnosis ini dengan melakukan asesmen formatif (dengan bentuk dan strategi yang
variatif), sampai siswa mencapai tingkat kompetensi yang diharapkan.
LAMPIRAN INSTRUMEN PENILAIAN
INSTRUMEN SPIRITUAL
Nama Satuan Pendidikan : SMK N 6 YOGYAKARTA
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Kelas/semester : X / Genap
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Materi Pembelajaran :
Acuan Penilaian Sikap :
Taatmenjalanka
No Nama Siswa Deskripsi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
dst
RUBRIK PENSKORAN
1. Aspek : Jujur
1. Tidak menyontek dalam mengerjakan Skor 1 jika 1 sampai 2 indikator muncul Skor
ujian/ulangan 2 jika 3 sampai 4 indikator muncul
2. Aspek : Disiplin
3. Aspek : Tanggungjawab
1. Melaksanakan tugas individu Skor 1 jika 1 atau tidak ada indikator yang konsisten
dengan baik ditunjukkan peserta didik
Skor 2 jika 2indikator kosisten ditunjukkan peserta
2. Menerima resiko dari tindakan
didik
yang dilakukan
Skor 3 jika 3indikator kosisten ditunjukkan peserta
3. Mengembalikan barang yang didik
dipinjam Skor 4 jika 4 indikator konsisten ditunjukkan peserta
yang dilakukan
4. Aspek : Toleran
1. Tidak mengganggu teman yang berbeda Skor 1 jika 1 atau tidak ada indikator
pendapat yang konsisten ditunjukkan peserta
didik
2. Menghormati teman yang berbeda suku,
Skor 2 jika 2 indikator kosisten
agama, ras, budaya, dan gender
ditunjukkan peserta didik
3. Menerima kesepakatan meskipun berbeda Skor 3 jika 3 indikator kosisten
dengan pendapatnya ditunjukkan peserta didik
1. Saling membantu dalam mengerjakan tugas Skor 1 jika terpenuhi satu indikator
kelompok Skor 2 jika terpenuhi dua indikator
6. Aspek : Kerjasama
1. Terlibat aktif dalam bekerja Skor 1 jika 1 atau tidak ada indikator yang konsisten
kelompok ditunjukkan peserta didik
Skor 2 jika 2indikator kosisten ditunjukkan peserta
2. Kesediaan melakukan tugas
didik
sesuai kesepakatan
Skor 3 jika 3indikator kosisten ditunjukkan peserta
3. Bersedia membantu orang lain didik
dalam satu kelompok yang Skor 4 jika 4 indikator konsisten ditunjukkan peserta
mengalami kesulitan didik
7. Aspek : Santun
1. Baik budi bahasanya (sopan ucapannya) Skor 1 jika terpenuhi satu indikator
Skor 2 jika terpenuhi dua indikator
2. Menggunakan ungkapan yang tepat
Skor 3 jikaterpenuhi tiga indikator
3. Mengekspresikan wajah yang cerah
Skor 4 jika terpenuhi semua indikator
4. Berperilaku sopan
8. Aspek : Damai
1. Menghargai teman dalam setiap menjalankan Skor 1 jika terpenuhi satu indikator
aktivita Skor 2 jika terpenuhi dua indikator
9. Aspek : Responsif
1 Disiplin (selalu tepat waktu) dalam Skor 1 jika terpenuhi satu indikator
menjalankan agamanya Skor 2 jikaterpenuhi dua indikator
Penilaian Keterampilan
No Nama Siswa Menyampaian ide Nilai
Mencari Informasi Pembagian Tugas
dalam presentasi
1
2
3
4
5
6
Ds
t
Petunjuk Penskoran
Skor
x 4=skor akhir
Skor Tertinggi
Contoh :
Skor diperoleh 14, skor tertinggi 4 x 5 pernyataan = 20, maka skor akhir adalah
14
x 4=2,8
20