TEMA : HISTORIOGRAFI
PENYUSUN : RADISTA DEVIANA
MATERI MANUSIA, RUANG DAN WAKTU
A. IDENTITAS MODUL
Penyusun : Radista Deviana
Institusi : SMA Negeri 20 Surabaya
Tahun Penyusunan : 2022
Mata Pelajaran : Sejarah
Jenjang : Sekolah Menengah Atas (SMA)
Kelas : X
Alokasi Waktu : 6 x 45 Menit
Topik Modul : Historiografi
B. KOMPETENSI AWAL
No Kemampuan Peserta Didik Keterangan
.
1. Mahir Peserta didik sudah memahami semua materi
prasyarat pada tujuan pembelajaran
2. Cukup Peserta didik sebagian memahami semua materi
prasyarat pada tujuan pembelajaran
3. Perlu Intervensi Peserta didik sebagian memahami semua materi
(pendampingan khusus) prasyarat pada tujuan pembelajaran
Materi Prasyarat
1. Peserta didik telah mempelajari pengertian sumber sejarah
2. Peserta didik telah mempelajari jenis – jenis sumber sejarah
3. Peserta didik telah mempelajari langkah -langkah dalam wawancara
4. Peserta didik telah mempelajari penelitian ilmiah
5. Peserta didik telah mempelajari bukti sejarah tradisional, Hindu-Budha , masa Islam
dan kolonial
F. MODEL PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran Cooperative Learning,
Project Based Learning dan Problem Based Learning
KOMPONEN INTI
A. Tujuan Pembelajaran
10.1 Peserta didik dapat menjelaskan sumber sejarah dan menerapkan dalam
melakukan penelitian sejarah
10.2 Peserta didik dapat menjelaskan langkah – langkah penelitian sejarah dalam
karya sejarah dengan benar
10.3 Peserta didik dapat membuat historiografi sejarah sesuai dengan langkah -
langkah penelitian sejarah
10.4 Peserta didik dapat mengidentifikasi historiografi tradisional, kolonial dan
nasional dengan benar.
B. Pemahaman Bermakna
Buku merupakan salah satu sumber yang bisa digunakan untuk menulis cerita sejarah.
Buku Habis Gelap Terbitlah Terang yang diterjemahkan oleh Armijn Pane ini berisi
tentang kumpulan surah R,A Kartini yang dibukukan oleh Mr. J.H Abendanon termasuk
sumber sejarah. Kumpulan surat merupakan contoh sumber tertulis yang dapat dijadikan
sumber penelitian sejarah. Sebelum melakukan penelitian sejarawan sebaiknya
mengumpulkan sumber – sumber sejarah, baik sumber benda, sumber tulisan ataupun
sumber lisan.
C. Pertanyaan Pemantik
1. Bagaimana cara membedakan antara sumber benda dan sumber lisan?
2. Bagaimana pengertian sumber tertulis?
D. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-1 (10.1) Sumber Sejarah
Setelah mengamati gambar sumber sejarah lisan, tertulis dan video. Peserta
didik dibagi menjadi kelompok (tiap kelompok beranggota 5 sampai 6
orang)
2. Problem statemen (pertanyaan/ identifikasi masalah)
Guru membagi lembar kerja kepada peserta didik
Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk mencari sumber sejarah
yang ada di internet / lingkungan sekitar
Pengamatan dilakukan sesuai petunjuk di lembar kerja
Guru memberi kesempatan pada peserta didik untuk mencari contoh sumber
sejarah berdasarkan sifatnya
3. Data Collection (Pengumpulan Data)
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan dari berbagai literatur
untuk menjawab pertanyaan yang sudah diidentifikasi
Guru membimbing peserta didik melakukan diskusi melalu kegiatan peserta
didi mencari informasi dari berbagai literatur tentang sumber – sumber
sejarah berdasarkan sifatnya
Guru melakukan penilaian sikap
4. Data Processing (Pengolahan Data)
Peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya, mengolah data hasil
pengamatan dengan cara : melakukan pengolahan data yang didapat dengan
bantuan pertanyaan – pertanyaan ada lembar kerja
5. Verification (Pembuktian)
Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil
pengamatannya dengan data - data atau teori pada buku sumber
6. Generalization (Kesimpulan)
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan Pengertian sumber sejarah,
jenis sumber sejarah dan contoh sumber sejarah berdasarkan sifatnya
E. Asesmen
Asesmen sebelum pembelajaran (Diagnostik)
- Apa yang anda ketahui tentang penelitian sejarah dan sumber sejarah?
- Bagaimana cara melakukan penelitian sejarah yang benar?
- Sumber sejarah apa saja yang sudah anda ketahui?
Asesmen Formatif
- Kinerja kelompok (LKPD 1 dan 2)
- Kinerja pribadi (LKPD 3)
- Penilaian Harian
- Kinerja kelompok dalam presentasi
- Penilaian diri
- Penilaian antar teman
- Penilaian sikap
Asesmen Sumatif
- Penilaian Akhir Semester (PAS)
- Penilaian Akhir Tahun (PAT)
Guru memberikan pengayaan kepada peserta didik yang cukup kompeten sesuai
dengan fase dan level capaian pembelajaran yaitu mengerjakan soal pengayaan
Guru memberikan kesempatan remedial kepada peserta didik yang belum kompeten
yaitu berupa mengulangi kembali beberapa soal
b. Bagaimana sumber sejarah primer merupakan materi mentah yang sangat penting bagi
sejarawan ?
c. Terangkan bahwa sumber sejarah primer dapat dibedakan menjadi sumber sejarah
primer kuat dan sumber sjarah primer lemah!
d. Terangkan bahwa sumber sejarah sekunder berasal dari orang yang tidak hadir pada
peristiwa yang dikisahkan!
4. Presentasikan di kelas
Lembar Kerja Peserta Didik
Lembar Kerja 2
Capaian Pembelajaran : Memahami konsep dasar ilmu sejarah yaitu : manusia, ruang,
waktu , diakronik , sinkronik dan penelitian sejarah yang diberikan melalu konten
Pengantar Ilmu Sejarah.
a. Latar Belakang
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan
d. Manfaat
BAB 2 : PEMBAHASAN
BAB 3 : PENUTUP
a. Kesimpulan
b. Saran (tidak wajib)
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
Lembar Kerja Peserta Didik
Lembar Kerja 2
Capaian Pembelajaran : Memahami konsep dasar ilmu sejarah yaitu : manusia, ruang,
waktu , diakronik , sinkronik dan penelitian sejarah yang diberikan melalu konten
Pengantar Ilmu Sejarah.
Petunjuk Kerja
Kerjakan secara mandiri dan salinah format diagram venn ini di buku tulis kalian
Diskusikan temuan kalian di kelas
Kalian dapat menggunakan sumber lain untuk mengerjakan tugas ini
Sumber yang didapat boleh ditukarkan dengan teman lainnya
Tugas :
Historiografi
Tradisional
__________
___
________
TUJUAN MATERI KELAS / INDIKATOR BUTIR SOAL LEVEL SKOR BENTUK SOAL NOMER
PEMBELAJARAN SEMESTER SOAL
Menganalisis Disajikan gambar Teks babad tanah jawi dan sebuah pernyataan C4 2 Pilihan Ganda 1
sumber sejarah tentang teks tersebut, peserta didik dapat menganalisis pernyataan
primer yang sesuai dengan gambar
Mengaplikasikan Disajikan sebuah pernyataan tentang sumber sejarah dan tabel C3 4 Menjodohkan 2
contoh sumber untuk menjawab , peserta didik dapat mengalokasikan jenis
sejarah dengan sumber sejarah dan contohnya
jenisnya
Mengidentifikasi Disajikan narasi pendek tentang sejarah lisan, peserta didik dapat C2 5 Uraian 3
kekurangan menjelaskan kekurangan jika menggunakan sejarah lisan dalam
sumber lisan penelitian
Menganalisis isi Penilaian Disajikan narasi tentang isi buku Kuntowijoyo, Peserta didik dapat C4 2 Pilihan Ganda 4
dari buku Penelitian menganalisis isi kutipan buku yang menjelaskan tentang kesalahan
Kuntowijoyo yang X (Sepuluh) / yang harus dihindari sejarawan
Dan
berjudul Ganjil
Penulisan
“Pengantar Ilmu Sejarah
Sejarah”
Menganalisis Disajikan pernyataan tentang penulisan sejarah setelah revolusi C4 2 Pilihan Ganda 5
Historiografi kemederkaan Indonesia, Peserta didik dapat menganalisis alasan
Indonesia pada perevisian secara masal penulisan sejarah setelah revolusi
zaman kolonial
Menganalisis Disajikan pernyataan yang berkaitan dengan historiografi C4 5 Uraian 6
historiografi tradisional, peserta didik dapat menganalisis karakteristik
tradisional dan historiografi tradisional dan keterkaitannya dengan babad tanah
teks babad tanah jawi
jawi
PENILAIAN HARIAN
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
PERTEMUAN 4
Capaian Pembelajaran : Memahami konsep dasar ilmu sejarah yaitu : manusia, ruang,
waktu , diakronik , sinkronik dan penelitian sejarah yang diberikan melalu konten
Pengantar Ilmu Sejarah.
Gambar diatas merupakan salah satu prasasti peninggalan kerajaan kutai yang Bernama prasasti
Mulawarman. Prasasti Mulawarman terdiri dari 7 yupa, yupa sendiri adalah sebuah tugu atau
monumen yang terbuat dari batu sebagai bentuk untuk mengenang jasa-jasa raja
Mulawarman . Prasasti ini digolongkan sebagai peninggalan aksara yang memiliki umur tertua
di Indonesia. Dari prasasti ini kita bisa mengetahui jasa atau hal – hal yang dilakukan sampai
kekayaan yang dimiliki raja Mulawarman. Pernyataan berikut yang sesuai dengan bacaan adalah
…. (boleh memilih lebih dari satu)
3 Sumber lisan adalah keterangan langsung dari pelaku atau saksi dari suatu peristiwa sejarah.
. Sumber lisan sangat bergantung dengan ingatan pelaku atau penyaksi tersebut sehingga sumber
lisan berkedudukan sebagai pelengkap saja. Lalu jelaskan apa saja keterbatasan yang dimiliki
sumber lisan !
Jawab :______________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
4 Dalam buku seorang ahli dijelaskan bahwa kita bisa memilih topik dengan baik, namun sering
. juga kita melakukan kesalahan. Ahli ini Bernama Kuntowijoyo, Ia juga menjelaskan ada
beberapa kesalahan yang harus dihindari dalam memilih topik, antara lain… (boleh memilih
lebih dari 1)
NILAI
KUNCI JAWABAN
1. A,B dan D
2. Soal menjodohkan
o Numismatik – Mata uang Gobog
o Paleoantropologi – Manusia Purba Sangiran
o Epigrafi – Prasasti Kebon Kopi
o Arkeologi – Tatanan kehidupan pada zaman Praaksara
o Filologi – Manuskrip Birmingham
o Ikonografi – Arca Ganesha
3. Untuk mendapatan sumber lisan kemungkinan pelaku tokoh meninggal dunia,
keterbatasan ingatan karena terlalu lamanya tragedy/ peristiwa dan ini membuat data
kurang akurat (Namun jawaban peserta didik bervariasi)
4. B dan D
5. B
6. Jawaban Peserta didik bervariasi
RUBRIK PENILAIAN
PENILAIAN SIKAP
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru selama proses diskusi kelompok. Lembaran ini mencatat
antusiasme peserta didik secara perorangan.
Nilai akhir sikap diperoleh berdasarkan modus (skor yang sering muncul) dari ke empat
aspek sikap di atas.
Kategori nilai sikap
Sangat baik : apabila memperoleh nilai akhir 4
Baik : apabila memperoleh nilai akhir 3
Cukup : apabila memperoleh nilai akhir 2
Kurang : apabila memperoleh nilai akhir 1
PENILAIAN PRESENTASI
Indikator Jumlah
No. Nama siswa Nilai
1 2 skor
1
2
3
4
5
Dst.
Rubrik Penilaian
Kesalahan baconian adalah pendapat bahwa tanpa teori, konsep, ide, paradigma,
praduga,hipotesis, atau generalisasi yang lain, penelitian sejarah dapat dilakukan.
Kesalahan terlalu banyak pertanyaan. Dalam melakukan suatu penelitian akan
didapati beberapa hal yang tidak boleh ditanyakan sekaligus, hal itu akan
memengaruhi hasil akhir penelitian.
Kesalahan pertanyaan yang bersifat dikotomi, yaitu suatu pandangan sejarah yang
hitam puthn atau seolah-olah sejarah hanya memiliki dua kemungkinan, padahal
seorang sejarawan yang baik akan membuka berbagai kemungkinan. yang terjadi
secara objektif.
2. Heuristik/Pengumpulan Sumber
Heuristik merupakan suatu tahap dalam penelitian sejarah untuk mencari, menemukan,
dan mengumpulkan sumber-sumber sejarah, baik sumber benda, sumber tulisan, maupun
sumber lisan. Untuk meneliti sumber-sumber tersebut, sejarawan harus dapat mencari di
berbagal dokumen, baik melalui metode kepustakaan maupun arsip nasional. Sejarawan dapat
juga mengunjungi situs sejarah atau melakukan wawancara untuk melengkapi data sehingga
diperolen data yang baik dan lengkap, serta dapat menunjang terwujudnya sejarah yang
mendekatt kebenaran.
agar pengumpulan sumber informasi sejarah dapat berlangsung dengan baik, ada beberapa
kesalahan yang harus dihindari seperti berikut.
a. Kesalahan holisme, adalah kesalahan yang terjadi akibat sejarawan memilh satu
bagian yang penting dan menganggap pemilihan bagian tersebut dapat mewakili
keseluruhannya. Contoh: untuk sejarah revolusi, orang membuat generalisasi seolah-
olan apa yang terjadi di Medan juga berlaku untuk daerah lain. Hal ini jelas salah
karena latar belakang di Medan berbeda dengan di Jawa, Sulawesi, Kalimantan,
ataupun Bali.
b. Kesalahan pragmatis, adalah kesalahan yang terjadi karena sumber dipilih untuk
tujuan tertentu. Pengumpulan sumber seperti in sering tidak utun.
c. Kesalahan ad hominem, adalah kesalahan yang muncul akibat dalam pengumpulan
sumber sejaran penelti salah memilih orang, otoritas, profesi, pangkat, atau jabatan
tertentu. Untuk menghindannya, peru dilakukan pengumpulan data dari tiga sumber,
yaitu pihak yang berkaian dengan penstiwa, pihak yang saling bertentangan, dan saksi
mata yang tidak terlibat sama sekal.
3. Verifikasi/Kritik Sumber
Verifilkasi adalah kegiatan memeriksa, mengoreksi, serta menilai sumber-sumber sejarah
yang telah dikumpulkan sehingga bisa dipisahkan mana yang merupakan sumber penting dan
mana yang bukan.
Ada dua macam sumber kritik sejarah, yaitu sebagal berikut.
a. Kritik Intern : Kritik intern merupakan penilaian terhadap keaslian dan kebenaran isi atau
mater sumber sejarah, balk yang berupa keterangan lisan maupun keterangan tertulis. Kritik
intern ini dilaksanakan dengan cara membandingkan sumber sejarah yang berbeda-beda.
b. Kritik ekstern : Kritik Ekstren merupakan proses penilaian terhadap bahan-bahan yang
digunakan untuk membuat sumber sejarah. Pada tahap ini peneliti harus memeriksa bahan-
bahan yang digunakan untuk membuat sumber sejarah, seperti batu, kertas, tinta, tulisan
tangan, dan bentuk huruf. Apabila bahan-bahan yang digunakan sezaman, sumber sejarah
dapat dipercaya kebenarannya.
4. Interpretasi
Interpretasi dalam sejarah adalah penafsiran (interpretasi) terhadap sumber-sumber sejarah
yang terpilih sebagai bukti penelitiannya. Penafsiran sumber sejarah harus bersifat logis
terhadap keseluruhan konteks peristiwa sehingga berbagai sumber sejarah yang lepas satu
sama lainnya dapat disusun ,dan dihubungkan menjadi satu kesatuan yang masuk akal.
Subjektivitas dalam interpretasi sejarah mungkin terjadi karena sejarawan memiliki
kebebasan memberikan pandangan terhadap sumber atau fakta yang telah ditemukannya.
Walaupun demikian, sejarawan harus berusaha semaksimal mungkin menghindari
subjektivitas yang berlebihan, apalagi kepentingan pribadi atau golongan yang mewarnai
interpretasinya. Sejarawan dapat menghindari subjektivitas menggunakan pendekatan yang
bersifat ilmiah. Pendekatan tersebut seperti pendekatan konsep dan teori sosial (pendekatan
multidimensional) dalam menginterpretasikan sumber yang ditemukan. Dengan cara tersebut
diharapkan interpretasi sejarah akan lebih objektif.
Berikut beberapa kesalahan yang harus dihindari sejarawan agar objektivitas sejarah dapat
disajikan dengan baik.
a. Kesalahan pars pro toto, terjadi karena ada anggapan bahwa bukti hanya berlaku
untuk keseluruhan. Contoh: dalam karya Habis Gelap Terbitlah Terang, R.A. Kartini
mengatakan wanita Jawa selalu dipingit. Sebenarnya tradisi pingitan hanya berlaku
untuk gadis bangsawan, sedangkan gadis desa tidak mengalami tradisi pingitan.
b. Kesalahan totem pro parte, merupakan kebalikan dari kesalahan pars pro toto.
Sejarawan mengemukakan seluruhnya, padahal yang dimaksud adalah bukti untuk
sebagian. Contoh: semua orang yang bersekolah di negeri Belanda digambarkan
seolah-olah menjadi orang Barat yang berpikir dan berbicara seperti orang Barat,
padahal anggapan tersebut tidak benar.
c. Kesalahan yang menganggap pendapat umum sebagai fakta. Contoh: orang Tionghoa
identik dengan pedagang, padahal ada juga orang Tionghoa yang menjadi guru.
5. Historiografi
Historiografi adalah proses penyusunan fakta-fakta sejarah dan berbagai sumber yang
telah diseleksi dalam sebuah bentuk penulisan sejarah. Historiografi merupakan tahap
terakhir dari kegiatan penelitian untuk penulisan sejarah. Menulis kisah sejarah tidak hanya
sekadar menyusun dan merangkai fakta-fakta hasil penelitian, tetapi juga menyampaikan
suatu pikiran melalui interpretasi sejarah berdasarkan fakta hasil penelitian. Untuk itu,
menulis sejarah memerlukan kecakapan dan kemahiran. Historiografi merupakan rekaman
tentang segala sesuatu yang dicatat sebagai bahan pelajaran tentang perilaku yang baik.
Dalam proses penulisan sejarah harus memperhatikan beberapa. hal berikut.
a. Bersifat Indonesiasentris atau berpandangan untuk kepentingan bangsa Indonesia.
b. Sesuai dengan perkembangan zaman sekarang agar dapat diterima oleh seluruh
masyarakat.
c. Mengingat bahwa sejarah merupakan bagian dari pembangunan pendidikan karakter
bangsa (nation building).
d. Memperhatikan struktur dan gaya penulisan sehingga cara penyajian sejarah memiliki
unsur-unsur seni serta komunikatif.
C. Historiografi
Sejarah Indonesia yang ditulis oleh para sejarawan baik dari Indonesia maupun luar Indonesia
pada umumnya dikelompokan dalam tiga jenis yaitu:
Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 20 Surabaya