Anda di halaman 1dari 27

MODUL AJAR SEJARAH

MERDEKA BELAJAR – SEKOLAH PENGGERAK

TEMA : HISTORIOGRAFI
PENYUSUN : RADISTA DEVIANA
MATERI MANUSIA, RUANG DAN WAKTU

A. IDENTITAS MODUL
Penyusun : Radista Deviana
Institusi : SMA Negeri 20 Surabaya
Tahun Penyusunan : 2022
Mata Pelajaran : Sejarah
Jenjang : Sekolah Menengah Atas (SMA)
Kelas : X
Alokasi Waktu : 6 x 45 Menit
Topik Modul : Historiografi

B. KOMPETENSI AWAL
No Kemampuan Peserta Didik Keterangan
.
1. Mahir Peserta didik sudah memahami semua materi
prasyarat pada tujuan pembelajaran
2. Cukup Peserta didik sebagian memahami semua materi
prasyarat pada tujuan pembelajaran
3. Perlu Intervensi Peserta didik sebagian memahami semua materi
(pendampingan khusus) prasyarat pada tujuan pembelajaran

Materi Prasyarat
1. Peserta didik telah mempelajari pengertian sumber sejarah
2. Peserta didik telah mempelajari jenis – jenis sumber sejarah
3. Peserta didik telah mempelajari langkah -langkah dalam wawancara
4. Peserta didik telah mempelajari penelitian ilmiah
5. Peserta didik telah mempelajari bukti sejarah tradisional, Hindu-Budha , masa Islam
dan kolonial

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA

 Gotong – royong dikembangkan melalui kerja kelompok/ diskusi kelompok


dan pekerjaan rumah berbentuk proyek dengan akan menimbulkan rasa peka
terhadap satu sama lain.
 Mandiri dikembangkan melalui pengeksploran diri secara mandiri untuk
memahami penulisan sejarah serta sumber – sumber yang digunakan dalam
menulis sejarah dengan cara mencari sumber dan membuat penulisan sejarah
secara mandiri
 Bernalar kritis dikembangkan melalui kemampuan berpikir kritis terkait
Penulisan Sejarah serta sumber – sumber sejarah dengan cara menganalisis dan
membuat pertanyaan terkait materi tersebut
 Kreatif dikembangkan melalui kemampuan kreatifitas dalam mengaplikasikan
konsep penulisan sejarah dengan cara menentukan objek sejarah apa yang perlu
ditulis

D. Sarana dan Prasarana


 Komputer/ laptop/ ipad/ handphone
 Jaringan internet
 Powerpoint
 Bahan Ajar
 Lembar Kerja
 Buku

E. TARGET PESERTA DIDIK


No. Kemampuan Peserta Didik Target Kompetensi
1. Mahir Peserta didik mampu menggeneralisasi dan mampu
menerapkan semua konsep penelitian sejarah dalam
kehidupan sehari - hari
2. Cukup Peserta didik mampu menggeneralisasi dan mampu
menerapkan sebagian konsep penelitian sejarah
dalam kehidupan sehari - hari
3. Perlu Intervensi Peserta didik mampu menggeneralisasi dan mampu
(pendampingan khusus) menerapkan beberapa konsep penelitian sejarah
dalam kehidupan sehari - hari

F. MODEL PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran Cooperative Learning,
Project Based Learning dan Problem Based Learning
KOMPONEN INTI
A. Tujuan Pembelajaran
10.1 Peserta didik dapat menjelaskan sumber sejarah dan menerapkan dalam
melakukan penelitian sejarah
10.2 Peserta didik dapat menjelaskan langkah – langkah penelitian sejarah dalam
karya sejarah dengan benar
10.3 Peserta didik dapat membuat historiografi sejarah sesuai dengan langkah -
langkah penelitian sejarah
10.4 Peserta didik dapat mengidentifikasi historiografi tradisional, kolonial dan
nasional dengan benar.

B. Pemahaman Bermakna
Buku merupakan salah satu sumber yang bisa digunakan untuk menulis cerita sejarah.
Buku Habis Gelap Terbitlah Terang yang diterjemahkan oleh Armijn Pane ini berisi
tentang kumpulan surah R,A Kartini yang dibukukan oleh Mr. J.H Abendanon termasuk
sumber sejarah. Kumpulan surat merupakan contoh sumber tertulis yang dapat dijadikan
sumber penelitian sejarah. Sebelum melakukan penelitian sejarawan sebaiknya
mengumpulkan sumber – sumber sejarah, baik sumber benda, sumber tulisan ataupun
sumber lisan.

C. Pertanyaan Pemantik
1. Bagaimana cara membedakan antara sumber benda dan sumber lisan?
2. Bagaimana pengertian sumber tertulis?

D. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-1 (10.1) Sumber Sejarah

 Pendahuluan (15 Menit)


1. Guru menyapa peserta didik dengan mengucapkan salam, kemudian berdoa sesuai
dengan agama yang dianutnya.
2. Guru bersama dengan peserta didik menyanyikan lagu Indonesia Raya,
dilanjutkan dengan membaca kitab suci sesuai dengan agama yang dianutnya.
3. Guru mengecek kehadiran siswa
4. Guru mengingatkan untuk menjaga kesehatan
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
6. Guru mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang
akan dipelajari.
7. Guru memotivasi peserta didik dengan memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang akan dipelajari

 Kegiatan Inti (65 Menit)


1. Stimulation (stimulasi / pemberian rangsangan)
 Guru menayangkan gambar sumber sejarah tertulis, lisan dan video

 Setelah mengamati gambar sumber sejarah lisan, tertulis dan video. Peserta
didik dibagi menjadi kelompok (tiap kelompok beranggota 5 sampai 6
orang)
2. Problem statemen (pertanyaan/ identifikasi masalah)
 Guru membagi lembar kerja kepada peserta didik
 Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk mencari sumber sejarah
yang ada di internet / lingkungan sekitar
 Pengamatan dilakukan sesuai petunjuk di lembar kerja
 Guru memberi kesempatan pada peserta didik untuk mencari contoh sumber
sejarah berdasarkan sifatnya
3. Data Collection (Pengumpulan Data)
 Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan dari berbagai literatur
untuk menjawab pertanyaan yang sudah diidentifikasi
 Guru membimbing peserta didik melakukan diskusi melalu kegiatan peserta
didi mencari informasi dari berbagai literatur tentang sumber – sumber
sejarah berdasarkan sifatnya
 Guru melakukan penilaian sikap
4. Data Processing (Pengolahan Data)
 Peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya, mengolah data hasil
pengamatan dengan cara : melakukan pengolahan data yang didapat dengan
bantuan pertanyaan – pertanyaan ada lembar kerja
5. Verification (Pembuktian)
 Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil
pengamatannya dengan data - data atau teori pada buku sumber
6. Generalization (Kesimpulan)
 Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan Pengertian sumber sejarah,
jenis sumber sejarah dan contoh sumber sejarah berdasarkan sifatnya

 Kegiatan Penutup (20 Menit)

1. Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang sudah menyelesaikan tugas


dengan baik.
2. Guru memberi tugas kepada peserta didik untuk belajar materi pada pertemuan
berikutnya yaitu tentang Langkah – Langkah Penelitian Sejarah.
3. Guru menginformasikan bahwa Penilaian Harian Bab Historiografi akan
dilaksanakan setelah materi selesai. Guru menjelaskan kembali bahwa Penilaian
harian materinya nanti tentang sumber sejarah, Langkah penulisan sejarah dan
historiografi
4. Guru mengucapkan salam.

Pertemuan ke – 2 (10.2) Langkah – Langkah Penelitian Sejarah

 Pendahuluan (15 Menit)


1. Guru menyapa peserta didik dengan mengucapkan salam, kemudian berdoa
sesuai dengan agama yang dianutnya.
2. Guru bersama dengan peserta didik menyanyikan lagu Indonesia Raya,
dilanjutkan dengan membaca kitab suci sesuai dengan agama yang dianutnya.
3. Guru mengecek kehadiran siswa
4. Guru mengingatkan untuk menjaga kesehatan
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
6. Guru mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang
akan dipelajari.
7. Guru memotivasi peserta didik dengan memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang akan dipelajari

 Kegiatan Inti (65 Menit)

1. Stimulation (stimulasi / pemberian rangsan)


 Guru menayangkan power point yang berkaitan dengan materi penulisan
sejarah
 Guru memberikan contoh penulisan sejarah yang benar
 Guru membentuk kelompok kecil yang beranggotakan 2 sampai 3 orang untuk
melakukan penelitian sejarah lokal disekitar Surabaya
2. Problem statemen (pertanyaan / identifikasi masalah)
 Guru membagi lembar kerja kepada peserta didik
 Guru memberikan tugas proyek berupa menulis /meneliti sejarah lokal
disekitar Surabaya
 Pengamatan benda bersejarah dilakukan sesuai petunjuk di lembar kerja
 Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk menentukan topik
yang akan diteliti
3. Data Collection (Pengumpulan Data)
 Peserta didik mengumpulkan infornasi yang relevan dari berbagai literatur
untuk mencari menentukan topik pembahasan penelitian sejarah
 Guru membimbing peserta didik melakukan diskusi engan kelompok kecilnya
untuk mencari informasi sejarah lokal Surabaya yang akan diteliti
 Dalam hal ini guru juga menilai sikap peserta didik
4. Data Processing (Pengolahan Data)
 Peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya, mengolah data yang sudah
diamati dengan mengikuti Langkah – Langkah penulisan sejarah.
5. Verification (Pembuktian)
 Pembuktian ini dilakukannya pengamatan langsung peserta didik ke
bangunan / benda bersejarah di Surabaya. Peserta didik boleh melakukan
pengamatan sendiri/ didampingi guru. Pembuktian berlangsung hingga 2- 3
Minggu.
6. Generalization (Kesimpulan)
 Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan hasil pengamatan penelitian
sejarah yang sudah di teliti

 Kegiatan Penutup (10 menit)


 Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang sudah menyelesaikan
tugas pemilihan topik dengan baik
 Guru menjelaskan jika tugas penulisan sejarah dikumpulkan 2- 3 minggu yang
akan datang
 Guru menjelaskan rencana untuk pertemuan berikutnya adalah Historiografi
 Mengucapkan salam

Pertemuan ke – 3 (10.3) Historiografi

 Pendahuluan (15 Menit)


1. Guru menyapa peserta didik dengan mengucapkan salam, kemudian berdoa
sesuai dengan agama yang dianutnya.
2. Guru bersama dengan peserta didik menyanyikan lagu Indonesia Raya,
dilanjutkan dengan membaca kitab suci sesuai dengan agama yang dianutnya.
3. Guru mengecek kehadiran siswa
4. Guru mengingatkan untuk menjaga kesehatan
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
6. Guru mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang
akan dipelajari.
7. Guru memotivasi peserta didik dengan memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang akan dipelajari

 Kegiatan Inti (65 Menit)


1. Stimulation (stimulus/ pemberian rangsangan)
 Peserta didik diminta untuk membaca dan mengamati artikel bersejarah
bertema bebas di Google
 Setelah itu, Guru menayang power point dan menjelaskan macam – macam
historiografi
2. Problem statemen (pertanyaan / identifikasi masalah)
 Guru membantu peserta didik mendefenisikan dan mengorganisasikan
historiografi yang sudah dibaca
 Sumber – sumber sejarah yang didapatkan dimasukan ke dalam lembar kerja
dan di kelompokkan sesuai dengan jenis penulisan sejarah
 Pengerjakan tugas ini dilakukan secara individual tetapi boleh bertukar
sumber dengan teman lainnya. Identifikasi masalah dilakukan sesuai dengan
materi minggu lalu dengan menggunakan beberapa Langkah – Langkah
penelitian sejarah
 Guru menilai peserta didik yang aktif dan yang tidak aktif
3. Data Collection (Pengumpulan Data)
 Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan dari berbagai sumber
literasi sejarah untuk mengorganisasikan historiografi yang di baca
 Guru membimbing peserta didik melakukan dalam mencari data / sumber
berupa penulisan sejarah di Google
 Guru menilai sikap peserta didik dalam hal keaktifan
4. Data Processing (Pengolahan Data)
 Peserta didik mengolah data yang sudah diperoleh, kemudian dimasukkan ke
dalam lembar kerja yang sudah di sediakan
5. Verification (Pembuktian)
 Peserta didik menganalisis data dan hasil pengamatannya dibuktikan dengan
data – data atau teori pada buku sumber
6. Generalization (Menarik kesimpulan / generalisasi)
 Peserta didik menyimpulkan keterkaitan penulisan historiografi menurut
jenisnya dengan sumber yang di dapat.

 Kegiatan Penutup (10 menit)


 Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang sudah menyelesaikan
tugas pemilihan topik dengan baik
 Guru menjelaskan jika tugas pertemuan yang akan datang PH bab 2 ,serta
mengingatkan peserta didik untuk belajar bab yang sudah dipelajari
 Guru memberikan apresiasi kepada peserta didik yang sudah disiplin dan tertib
dalam mengikuti pembelajaran
 Mengucapkan salam

E. Asesmen
 Asesmen sebelum pembelajaran (Diagnostik)
- Apa yang anda ketahui tentang penelitian sejarah dan sumber sejarah?
- Bagaimana cara melakukan penelitian sejarah yang benar?
- Sumber sejarah apa saja yang sudah anda ketahui?
 Asesmen Formatif
- Kinerja kelompok (LKPD 1 dan 2)
- Kinerja pribadi (LKPD 3)
- Penilaian Harian
- Kinerja kelompok dalam presentasi
- Penilaian diri
- Penilaian antar teman
- Penilaian sikap
 Asesmen Sumatif
- Penilaian Akhir Semester (PAS)
- Penilaian Akhir Tahun (PAT)

F. Pengayaan dan Remidial

 Guru memberikan pengayaan kepada peserta didik yang cukup kompeten sesuai
dengan fase dan level capaian pembelajaran yaitu mengerjakan soal pengayaan
 Guru memberikan kesempatan remedial kepada peserta didik yang belum kompeten
yaitu berupa mengulangi kembali beberapa soal

G. Refleksi Peserta Didik dan Guru

 Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?


 Apakah semua peserta didik aktif dalam pembelajaran?
 Apa saja kesulitan peserta didik yang dapat diidentifikasi pada kegiatan
pembelajaran?
 Apakah peserta didik yang mengalami kesulitan dapat teratasi dengan baik?
 Apakah peserta didik dianggap kompeten dalam pelaksanaan pembelajaran?
 Apa strategi agar peserta didik dapat menuntaskan kompetensi?
LAMPIRAN
Lembar Kerja Peserta Didik
Lembar Kerja 1
Capaian Pembelajaran : Memahami konsep dasar ilmu sejarah yaitu : manusia, ruang,
waktu , diakronik , sinkronik dan penelitian sejarah yang diberikan melalu konten
Pengantar Ilmu Sejarah.
Identitas Kelompok
Nama / Absen :
1. 4.
2. 5.
3.
Lakukan Langkah – Langkah aktivitas berikut !
1. Buatlah kelompok terdiri dari 5-6 peserta didi!
2. Sumber sejarah bukanlah sejarah. Sejarah ada karena rekonstruksi yang dilakukan
sejarawan terhadap sumber sejarah. Untuk mengungkap kembali masa lampau, sejarawan
memerlukan sumber sejarah yang kredibel dan dapat dipertanggungjawabkan. Sumber
sejarah dibedakan menjadi 2, yaitu sumber sejarah berdasarkan sifatnya dan sumber
sejarah berdasarkan bentuknya. Apa yang dimaksud dengan sumber sejarahberdasarkan
sifatnya?
3. Bersama kelompok diskusikan dan jawablah pertanyaan – pertanyaan berikut!
a. Carilah contoh sumber sejarah berdasarkan sifatnya! Selanjutnya, tuliskan
hasilnya pada kolom berikut!

NO Sumber Sejarah Berdasarkan Sifatnya


Sumber Sejarah Primer Sumber Sejarah Sekunder

b. Bagaimana sumber sejarah primer merupakan materi mentah yang sangat penting bagi
sejarawan ?
c. Terangkan bahwa sumber sejarah primer dapat dibedakan menjadi sumber sejarah
primer kuat dan sumber sjarah primer lemah!
d. Terangkan bahwa sumber sejarah sekunder berasal dari orang yang tidak hadir pada
peristiwa yang dikisahkan!
4. Presentasikan di kelas
Lembar Kerja Peserta Didik
Lembar Kerja 2
Capaian Pembelajaran : Memahami konsep dasar ilmu sejarah yaitu : manusia, ruang,
waktu , diakronik , sinkronik dan penelitian sejarah yang diberikan melalu konten
Pengantar Ilmu Sejarah.

Pertemuan 2 SMA NEGERI 20 SURABAYA


Waktu 3 Minggu Lembar kerja peserta didik
Semester 1
Tahun ajaran 2022/2023
Identitas Kelompok
Nama / Absen :
1..
2.
3.
Dalam menulis penelitian secara anda harus mengikuti Langkah – Langkah Penelitian
Sejarah yang sudah dipelajari! Isi penelitian tersebut harus sesuai dengan ketentuan dibawah ,
sebagai berikut :
Cover
Kata Pengantar (tidak wajib)
Daftar Isi
BAB 1 : PENDAHULUAN

a. Latar Belakang
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan
d. Manfaat

BAB 2 : PEMBAHASAN

a. Isi (boleh diisi pengetahuan secara umum tentang bangunan/benda bersejarah


tersebut atau sejarahnya, suatu hal yang menjelaskan penelitian anda, dll)

BAB 3 : PENUTUP

a. Kesimpulan
b. Saran (tidak wajib)

LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA
Lembar Kerja Peserta Didik
Lembar Kerja 2
Capaian Pembelajaran : Memahami konsep dasar ilmu sejarah yaitu : manusia, ruang,
waktu , diakronik , sinkronik dan penelitian sejarah yang diberikan melalu konten
Pengantar Ilmu Sejarah.

Pertemuan 3 SMA NEGERI 20 SURABAYA


Waktu 65 Menit Lembar kerja peserta didik
Semester 1
Tahun ajaran 2022/2023
Identitas Pribadi
Nama :
Absen :
Kelas :

Petunjuk Kerja

 Kerjakan secara mandiri dan salinah format diagram venn ini di buku tulis kalian
 Diskusikan temuan kalian di kelas
 Kalian dapat menggunakan sumber lain untuk mengerjakan tugas ini
 Sumber yang didapat boleh ditukarkan dengan teman lainnya

Tugas :

 Berdasarkan materi tentang jenis historiografi Indonesia, temukan perbedaan dan


persamaan dari ketiga historiografi tersebut.
 Tuliskan pendapat dan alasan kalian,historiografi mana yang lebih baik?
 Cari lah contoh historiografi Indonesia , lalu kelompokkan sesuai jenisnya

Historiografi
Tradisional
__________
___
________

Historiografi Persamaan Historiografi


Kolonial __________ Modern
___
___________ ___________
__ ________ __
Historiografi Tradisional Historiografi Kolonial Historiografi Modern
KISI-KISI PENULISAN SOAL
PENILAIAN PENELITIAN DAN PENULISAN SEJARAH

Mata Pelajaran : Sejarah


Guru Mapel : Radista Deviana

TUJUAN MATERI KELAS / INDIKATOR BUTIR SOAL LEVEL SKOR BENTUK SOAL NOMER
PEMBELAJARAN SEMESTER SOAL
Menganalisis Disajikan gambar Teks babad tanah jawi dan sebuah pernyataan C4 2 Pilihan Ganda 1
sumber sejarah tentang teks tersebut, peserta didik dapat menganalisis pernyataan
primer yang sesuai dengan gambar
Mengaplikasikan Disajikan sebuah pernyataan tentang sumber sejarah dan tabel C3 4 Menjodohkan 2
contoh sumber untuk menjawab , peserta didik dapat mengalokasikan jenis
sejarah dengan sumber sejarah dan contohnya
jenisnya
Mengidentifikasi Disajikan narasi pendek tentang sejarah lisan, peserta didik dapat C2 5 Uraian 3
kekurangan menjelaskan kekurangan jika menggunakan sejarah lisan dalam
sumber lisan penelitian
Menganalisis isi Penilaian Disajikan narasi tentang isi buku Kuntowijoyo, Peserta didik dapat C4 2 Pilihan Ganda 4
dari buku Penelitian menganalisis isi kutipan buku yang menjelaskan tentang kesalahan
Kuntowijoyo yang X (Sepuluh) / yang harus dihindari sejarawan
Dan
berjudul Ganjil
Penulisan
“Pengantar Ilmu Sejarah
Sejarah”
Menganalisis Disajikan pernyataan tentang penulisan sejarah setelah revolusi C4 2 Pilihan Ganda 5
Historiografi kemederkaan Indonesia, Peserta didik dapat menganalisis alasan
Indonesia pada perevisian secara masal penulisan sejarah setelah revolusi
zaman kolonial
Menganalisis Disajikan pernyataan yang berkaitan dengan historiografi C4 5 Uraian 6
historiografi tradisional, peserta didik dapat menganalisis karakteristik
tradisional dan historiografi tradisional dan keterkaitannya dengan babad tanah
teks babad tanah jawi
jawi
PENILAIAN HARIAN
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
PERTEMUAN 4
Capaian Pembelajaran : Memahami konsep dasar ilmu sejarah yaitu : manusia, ruang,
waktu , diakronik , sinkronik dan penelitian sejarah yang diberikan melalu konten
Pengantar Ilmu Sejarah.

Pertemuan 4 SMA NEGERI 20 SURABAYA


Waktu 55 menit Lembar kerja peserta didik
Semester 1
Tahun ajaran 2022/2023

Identitas Peserta Didik


Nama :
Kelas :
Absen :
Asesmen Formatif
Tes tertulis !
1
.

Gambar diatas merupakan salah satu prasasti peninggalan kerajaan kutai yang Bernama prasasti
Mulawarman. Prasasti Mulawarman terdiri dari 7 yupa, yupa sendiri adalah sebuah tugu atau
monumen yang terbuat dari batu sebagai bentuk untuk mengenang jasa-jasa raja
Mulawarman . Prasasti ini digolongkan sebagai peninggalan aksara yang memiliki umur tertua
di Indonesia. Dari prasasti ini kita bisa mengetahui jasa atau hal – hal yang dilakukan sampai
kekayaan yang dimiliki raja Mulawarman. Pernyataan berikut yang sesuai dengan bacaan adalah
…. (boleh memilih lebih dari satu)

A. Prasasti tersebut merupakan sumber primer / sumber pertama


B. Prasasti ini akurat bisa dijadikan sumber penelitian sejarah
C. Prasasti ini merupakan sumber sekunder karena ditulis orang lain dijaman berbeda
D. Prasasti Yupa termasuk contoh dari sumber tertulis
E. Digolongkan sebagai monument yang berfungsi sebagai ibadah / sembayang
2 Jenis sumber sejarah dibagikan menjadi 2 : berdasarkan sifat dan bentuknya. Dalam bentuknya
. sumber sejarah bisa berbentuk benda. Namun bentuk benda ini tidak semuanya bisa
menginformasikan kebenaranya secara akurat. Sumber sejarah pastinya harus diteliti, dikaji,
dianalisis dan ditafsirkan dengan seksama oleh para ahli. Maka dari itu , sejarawan memerlukan
ilmu khusus untuk mengungkap kredibilias sumber benda. Jodohkanlah sebuah sumber ini
dengan ilmu bantu yang cocok !
Tatanan Kehidupan pada
Numismatik
zaman Praaksara
Paleoantropologi Manuskrip Birmingham
Epigrafi Arca Ganesha
Arkeologi Manusia purba Sangiran
Filologi Mata uang Gobog
Ikonografi Prasasti Kebon Kopi

3 Sumber lisan adalah keterangan langsung dari pelaku atau saksi dari suatu peristiwa sejarah.
. Sumber lisan sangat bergantung dengan ingatan pelaku atau penyaksi tersebut sehingga sumber
lisan berkedudukan sebagai pelengkap saja. Lalu jelaskan apa saja keterbatasan yang dimiliki
sumber lisan !
Jawab :______________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________

4 Dalam buku seorang ahli dijelaskan bahwa kita bisa memilih topik dengan baik, namun sering
. juga kita melakukan kesalahan. Ahli ini Bernama Kuntowijoyo, Ia juga menjelaskan ada
beberapa kesalahan yang harus dihindari dalam memilih topik, antara lain… (boleh memilih
lebih dari 1)

A. Kesalahan Pars pro toto


B. Kesalahan Baconian
C. Kesalahan Pragmatis
D. Kesalahan terlalu banyak pertanyaan
E. Kesalahan Fakta
5 Setelah revolusi kemerdekaan Indonesia, usaha penulisan sejarah nasional semakin menggeliat.
. Tujuannya untuk mengganti dan merevisi berbagai penulisan sejarah yang dilakukan pada
zaman kolonial Belanda yang bersifat menonjolkan kepentingan penjajah. Selain itu ,ada alasan
lain yaitu …
A. Mengungkap dinamika masyarakat Indonesia dari berbagai aspek kehidupan
B. Menuliskan berbagai peristiwa sejarah yang dialami bangsa Indonesia agar Indonesia
mempunyai jati diri
C. Mengembangkan cerita aslinya Indonesia,yang sudah mulai diganti oleh Belanda
D. Menjelaskan sebuah cerita Indonesia agar tidak dikenal bahwa Indonesia negara yang
lemah dan selalu kalah
E. Menuliskan sebuah cerita dari bukti nyata yang terjadi di Indonesia
6 Penulisan sejarah tradisional adalah penulisan sejarah yang dimulai dari zaman Hindu sampai
. masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia. Penulisan sejarah pada zaman ini berpusat pada
masalah- masalah pemerintahan dari raja- raja yang berkuasa. Walaupun demikian,didalamnya
sudah ada Batasan waktu dan urutan kejadian sehingga telah melahirkan historisasi mitologi.
Contoh historiografi tradisional adalah Sejarah Melayu, Hikayat Raja -Raja, Babad Tanah
Jawa.
Sebutkan Karakteristik dari naskah historiografi tradisional dan apa hubungan historiografi
tradisional dengan Kisah Babad Tanah Jawa ?
Jawab :

NILAI
KUNCI JAWABAN
1. A,B dan D
2. Soal menjodohkan
o Numismatik – Mata uang Gobog
o Paleoantropologi – Manusia Purba Sangiran
o Epigrafi – Prasasti Kebon Kopi
o Arkeologi – Tatanan kehidupan pada zaman Praaksara
o Filologi – Manuskrip Birmingham
o Ikonografi – Arca Ganesha
3. Untuk mendapatan sumber lisan kemungkinan pelaku tokoh meninggal dunia,
keterbatasan ingatan karena terlalu lamanya tragedy/ peristiwa dan ini membuat data
kurang akurat (Namun jawaban peserta didik bervariasi)
4. B dan D
5. B
6. Jawaban Peserta didik bervariasi
RUBRIK PENILAIAN
PENILAIAN SIKAP
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru selama proses diskusi kelompok. Lembaran ini mencatat
antusiasme peserta didik secara perorangan.

Instrumen Penilaian Sikap


Gotong
No. Nama Kritis Mandiri Kreatif Nilai
Royong
1
2
3
4
5
6
7
8
Dst.

Rubrik Penilaian Sikap


Indikator Deskripsi Kriteria Skor
Kritis 1. Berani bertanya 4 = jika empat indikator
2. Berani mengutarakan pendapat terpenuhi
3. Berani menjawab pertanyaan 3 = jika tiga indikator terpenuhi
4. Berani tampil di depan kelas 2 = jika dua indikator terpenuhi
1 = jika satu indikator terpenuhi
Mandiri 1. Mempunyai rasa percaya diri 4 = jika empat indikator
tinggi terpenuhi
2. Tidak mencontek pekerjaan 3 = jika tiga indikator terpenuhi
teman 2 = jika dua indikator terpenuhi
3. Tidak bergantung pada orang 1 = jika satu indikator terpenuhi
lain
4. Tanggung jawabnya tinggi
Kreatif 1. Ide-idenya cemerlang 4 = jika empat indikator
2. Selalu memiliki gagasan baru terpenuhi
3. Karyanya selalu inovatif 3 = jika tiga indikator terpenuhi
4. Menerima pendapat atau ide 2 = jika dua indikator terpenuhi
orang lain 1 = jika satu indikator terpenuhi
Gotong-royong 1. Berperan aktif dalam diskusi 4 = jika empat indikator
kelompok terpenuhi
2. Aktif dalam mengerjakan 3 = jika tiga indikator terpenuhi
tugas-tugas kelompok 2 = jika dua indikator terpenuhi
3. Membantu temannya yang 1 = jika satu indikator terpenuhi
belum jelas tentang materi
4. Tanggung jawab terhadap
kerja kelompok

Nilai akhir sikap diperoleh berdasarkan modus (skor yang sering muncul) dari ke empat
aspek sikap di atas.
Kategori nilai sikap
Sangat baik : apabila memperoleh nilai akhir 4
Baik : apabila memperoleh nilai akhir 3
Cukup : apabila memperoleh nilai akhir 2
Kurang : apabila memperoleh nilai akhir 1
PENILAIAN PRESENTASI

Indikator Jumlah
No. Nama siswa Nilai
1 2 skor
1
2
3
4
5
Dst.

Rubrik Penilaian

No. Indikator Deskripsi kriteria Skor


1. Penguasaan Materi Sangat menguasai materi 4
Menguasai materi 3
Cukup menguasai materi 2
Kurang menguasai materi 1
2. Penyampaian/Performance Sangat menarik 4
Menarik 3
Cukup menarik 2
Kurang menarik 1

Rentangan angka Rubrik penilaian Kategori


85 - 100 A Sangat baik
70 - 84 B Baik
55 - 69 C Cukup
˂ 54 D Kurang
BAHAN BACAAN PESERTA DIDIK DAN GURU
A. Sumber Sejarah
1. Pengertian Sumber Sejarah
Sumber sejarah adalah sesuatu yang secara langsung atau tidak langsung memberikan
informasi tentang fenomena atau peristiwa pada masa lalu. Sumber sejarah sebagai bahan
utama yang dipakai untuk mengumpulkan informasi berkaitan dengan subjek sejarah.
Menurut Moh. Ali dalam bukunya yang berjudul Pengantar limu sejarah indonesia,
sumber sejarah adalah segala sesuatu yang berwujud dan tidak berwujud serta berguna bagi
penelitian sejarah Indonesia sejak zaman purba sampai sekarang. Menurut Kuntowijoyo
dalam bukunya yang berjudul Pengantar Ilmu Sejarah, sumber sejarah. hendaknya
dikumpulkan sesuai dengan jenis sejarah yang akan ditulis. Dari dua pendapat tersebut dapat
disimpulkan bahwa sumber sejarah adalah segala warisan yang berbentuk lisan, tulisan, dan
visual, serta berguna bagi penulisan sejarah.
2. Jenis sumber sejarah
A. Sumber Sejarah Primer
Sumber sejarah primer adalah data utama yang diperoleh langsung dari subyek dan objek
penelitian. Dalam penelitian sejarah, sumber sejarah primer adalah arsip. Menurut Lohanda
(2011), arsip merupakan sumber utama dikarenakan keberadaan arsip yang tercipta pada
waktu yang bersamaan ketika suatu peristiwa bersejarah terjadi. Arsip sebagai bukti untuk
menginformasikan suatu peristiwa. Apabila kalian tertarik melakukan penelitian sejarah,
kalian dapat mengakses arsip yang dibutuhkan, salah satunya di Lembaga Arsip Nasional RI
(kalian dapat membuka melalui situs web anri.go.id). Arsip dapat berupa foto, video, film,
undang-undang, peraturan, catatan kedinasan, surat-menyurat, notulensi rapat, peta, laporan,
surat keputusan, surat kabar, undangan, surat perjanjian, poster dan lain- lain yang sezaman
dengan peristiwa. Selain arsip, sumber sejarah primer lainnya adalah fosil, artefak dan hasil
wawancara dengan pelaku atau saksi sejarah.

Artefak sebagai bukti sumber primer


Sumber:https://sumbersejarah1.blogspot.com/
2017/12/pengertian-sumber-primer-beserta-
contohnya.html

B. Sumber Sejarah Sekunder


Sumber sejarah sekunder adalah data pendukung yang ditulis atau dibuat setelah kejadian
selesai. Contoh dari sumber sekunder adalah hasil penelitian sejarawan, laporan penelitian
yang relevan, biografi, surat-menyurat dan surat kabar yang tidak sezaman dengan peristiwa,
serta masih banyak lagi.
Berdasarkan bentuknya, terdapat tiga bentuk sumber sejarah, yaitu sumber tertulis, sumber
benda, dan sumber lisan. Contoh dari sumber tertulis adalah prasasti, kronik (catatan
perjalanan traveler), babad, hikayat, surat-surat, laporan-laporan, naskah, buku, surat kabar
dan majalah. Contoh dari sumber lisan adalah tradisi lisan (cerita yang diwariskan
antargenerasi secara lisan). Misalnya petuah dan cerita rakyat. Contoh dari sumber benda
adalah foto, video, bangunan (contohnya rumah, candi, kantor dan lain-lain), peralatan hidup
(contohnya tembikar, guci, meja kursi, buku mesin ketik, dan lain-lain).
B. Langkah – Langkah Penelitian Sejarah
Penelitian sejarah merupakan proses yang kompleks karena menyangkut eksistensi (nilal,
moral, agama, dan kebudayaan) suatu bangsa serta manusia pada masa lampau, masa kini,
dan masa depan. Penelitian sejarah dilakukan melalui langkah-langkah tertentu. Langkah-
langkah itulah yang disebut metode penelitian sejarah atau metode sejarah. Metode penelitian
sejarah menurut Gilbert J. Garraghan adalah seperangkat aturan atau prinsip sistematis untuk
mengumpulkan sumber sejarah secara efektif, menilainya secara kritis, dan mengajukan
sintesis dari hal-hal yang dicapai dalam bentuk tertulis.
Menurut Louis Gottschalk dalam bukunya Mengerti Sejarah, metode sejarah adalah suatu
Keglatan mengumpulkan, menguji, dan menganalisis data yang diperoleh dari peninggalan-
peninggalan masa lampau, kemudian data-data tersebut direkonstruksi sehingga
menghasilkan kisah sejarah. Agar dapat dipercaya kebenarannya, ilmu sejarah harus memiliki
kaidah atau disiplin ilmiah yaitu metodologi penelitian sejarah. Metodologi adalan langkah-
langkah atau tahapan-tahapan yang harus dilaksanakan dalam penelitian sejarah. Metodologi
penelitian sejarah merupakan suatu proses untuk mengumpulkan, menilai, dan menatsirkan
sumber-sumber sejarah yang telah ditemukan. Berikut langkah-langkah dalam metodologi
penelitian :
1. Pemilihan Topik
Sebelum melakukan proses penelitian sejarah, seorang sejarawan perlu melakukan demilhan
topik penelitian dengan tujuan agar dalam melakukan pencarian sumber-sumber sejaran dapat
terarah dan tepat sasaran. Dalam bidang sejarah, topik penelitian harus memenuhi beberapa
persyaratan berikut.
a. Topik itu harus menarik, dalam artian menarik sebagai objek penelitian dan unik..
Topik sebalknya dipiih berdasarkan hal-hal berikut.
1. Kedekatan emosional, melakukan pendekatan dengan narasumber.
2. Kedekatan intelektual, mencari topik yang memiliki wawasan edukasi.
b. Substansi masalah dalam topik harus memiliki arti penting, baik bagi ilmu
pengetahuan maupun bagi kegunaan tertentu.
c. Masalah yang tercakup dalam topik memungkinkan untuk diteliti. Persyaratan ini
berkaitan dengan sumber informasi.
d. Kesatuan, artinya unsur yang dijadikan bahan penelitian mempunyai satu kesatuan
ide.
e. Orisinal, artinya topik yang dipilih merupakan sebuah pembuktian baru atas peristiwa
di masa lalu.
f. Praktis, artinya data yang dibutuhkan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
peneliti.
Agar dapar memillin topik dengan baik, ada beberapa kesalahan yang harus dihindar
sejarawan. Dalam bukunya yang berjudul Pengantar limu sejaran, Kuntowijoyo menjelaskan
beberapa kesalahan yang harus dihindari sejarawan dalam pemilihan topik.

 Kesalahan baconian adalah pendapat bahwa tanpa teori, konsep, ide, paradigma,
praduga,hipotesis, atau generalisasi yang lain, penelitian sejarah dapat dilakukan.
 Kesalahan terlalu banyak pertanyaan. Dalam melakukan suatu penelitian akan
didapati beberapa hal yang tidak boleh ditanyakan sekaligus, hal itu akan
memengaruhi hasil akhir penelitian.
 Kesalahan pertanyaan yang bersifat dikotomi, yaitu suatu pandangan sejarah yang
hitam puthn atau seolah-olah sejarah hanya memiliki dua kemungkinan, padahal
seorang sejarawan yang baik akan membuka berbagai kemungkinan. yang terjadi
secara objektif.
2. Heuristik/Pengumpulan Sumber
Heuristik merupakan suatu tahap dalam penelitian sejarah untuk mencari, menemukan,
dan mengumpulkan sumber-sumber sejarah, baik sumber benda, sumber tulisan, maupun
sumber lisan. Untuk meneliti sumber-sumber tersebut, sejarawan harus dapat mencari di
berbagal dokumen, baik melalui metode kepustakaan maupun arsip nasional. Sejarawan dapat
juga mengunjungi situs sejarah atau melakukan wawancara untuk melengkapi data sehingga
diperolen data yang baik dan lengkap, serta dapat menunjang terwujudnya sejarah yang
mendekatt kebenaran.
agar pengumpulan sumber informasi sejarah dapat berlangsung dengan baik, ada beberapa
kesalahan yang harus dihindari seperti berikut.
a. Kesalahan holisme, adalah kesalahan yang terjadi akibat sejarawan memilh satu
bagian yang penting dan menganggap pemilihan bagian tersebut dapat mewakili
keseluruhannya. Contoh: untuk sejarah revolusi, orang membuat generalisasi seolah-
olan apa yang terjadi di Medan juga berlaku untuk daerah lain. Hal ini jelas salah
karena latar belakang di Medan berbeda dengan di Jawa, Sulawesi, Kalimantan,
ataupun Bali.
b. Kesalahan pragmatis, adalah kesalahan yang terjadi karena sumber dipilih untuk
tujuan tertentu. Pengumpulan sumber seperti in sering tidak utun.
c. Kesalahan ad hominem, adalah kesalahan yang muncul akibat dalam pengumpulan
sumber sejaran penelti salah memilih orang, otoritas, profesi, pangkat, atau jabatan
tertentu. Untuk menghindannya, peru dilakukan pengumpulan data dari tiga sumber,
yaitu pihak yang berkaian dengan penstiwa, pihak yang saling bertentangan, dan saksi
mata yang tidak terlibat sama sekal.
3. Verifikasi/Kritik Sumber
Verifilkasi adalah kegiatan memeriksa, mengoreksi, serta menilai sumber-sumber sejarah
yang telah dikumpulkan sehingga bisa dipisahkan mana yang merupakan sumber penting dan
mana yang bukan.
Ada dua macam sumber kritik sejarah, yaitu sebagal berikut.
a. Kritik Intern : Kritik intern merupakan penilaian terhadap keaslian dan kebenaran isi atau
mater sumber sejarah, balk yang berupa keterangan lisan maupun keterangan tertulis. Kritik
intern ini dilaksanakan dengan cara membandingkan sumber sejarah yang berbeda-beda.
b. Kritik ekstern : Kritik Ekstren merupakan proses penilaian terhadap bahan-bahan yang
digunakan untuk membuat sumber sejarah. Pada tahap ini peneliti harus memeriksa bahan-
bahan yang digunakan untuk membuat sumber sejarah, seperti batu, kertas, tinta, tulisan
tangan, dan bentuk huruf. Apabila bahan-bahan yang digunakan sezaman, sumber sejarah
dapat dipercaya kebenarannya.
4. Interpretasi
Interpretasi dalam sejarah adalah penafsiran (interpretasi) terhadap sumber-sumber sejarah
yang terpilih sebagai bukti penelitiannya. Penafsiran sumber sejarah harus bersifat logis
terhadap keseluruhan konteks peristiwa sehingga berbagai sumber sejarah yang lepas satu
sama lainnya dapat disusun ,dan dihubungkan menjadi satu kesatuan yang masuk akal.
Subjektivitas dalam interpretasi sejarah mungkin terjadi karena sejarawan memiliki
kebebasan memberikan pandangan terhadap sumber atau fakta yang telah ditemukannya.
Walaupun demikian, sejarawan harus berusaha semaksimal mungkin menghindari
subjektivitas yang berlebihan, apalagi kepentingan pribadi atau golongan yang mewarnai
interpretasinya. Sejarawan dapat menghindari subjektivitas menggunakan pendekatan yang
bersifat ilmiah. Pendekatan tersebut seperti pendekatan konsep dan teori sosial (pendekatan
multidimensional) dalam menginterpretasikan sumber yang ditemukan. Dengan cara tersebut
diharapkan interpretasi sejarah akan lebih objektif.
Berikut beberapa kesalahan yang harus dihindari sejarawan agar objektivitas sejarah dapat
disajikan dengan baik.
a. Kesalahan pars pro toto, terjadi karena ada anggapan bahwa bukti hanya berlaku
untuk keseluruhan. Contoh: dalam karya Habis Gelap Terbitlah Terang, R.A. Kartini
mengatakan wanita Jawa selalu dipingit. Sebenarnya tradisi pingitan hanya berlaku
untuk gadis bangsawan, sedangkan gadis desa tidak mengalami tradisi pingitan.
b. Kesalahan totem pro parte, merupakan kebalikan dari kesalahan pars pro toto.
Sejarawan mengemukakan seluruhnya, padahal yang dimaksud adalah bukti untuk
sebagian. Contoh: semua orang yang bersekolah di negeri Belanda digambarkan
seolah-olah menjadi orang Barat yang berpikir dan berbicara seperti orang Barat,
padahal anggapan tersebut tidak benar.
c. Kesalahan yang menganggap pendapat umum sebagai fakta. Contoh: orang Tionghoa
identik dengan pedagang, padahal ada juga orang Tionghoa yang menjadi guru.
5. Historiografi
Historiografi adalah proses penyusunan fakta-fakta sejarah dan berbagai sumber yang
telah diseleksi dalam sebuah bentuk penulisan sejarah. Historiografi merupakan tahap
terakhir dari kegiatan penelitian untuk penulisan sejarah. Menulis kisah sejarah tidak hanya
sekadar menyusun dan merangkai fakta-fakta hasil penelitian, tetapi juga menyampaikan
suatu pikiran melalui interpretasi sejarah berdasarkan fakta hasil penelitian. Untuk itu,
menulis sejarah memerlukan kecakapan dan kemahiran. Historiografi merupakan rekaman
tentang segala sesuatu yang dicatat sebagai bahan pelajaran tentang perilaku yang baik.
Dalam proses penulisan sejarah harus memperhatikan beberapa. hal berikut.
a. Bersifat Indonesiasentris atau berpandangan untuk kepentingan bangsa Indonesia.
b. Sesuai dengan perkembangan zaman sekarang agar dapat diterima oleh seluruh
masyarakat.
c. Mengingat bahwa sejarah merupakan bagian dari pembangunan pendidikan karakter
bangsa (nation building).
d. Memperhatikan struktur dan gaya penulisan sehingga cara penyajian sejarah memiliki
unsur-unsur seni serta komunikatif.
C. Historiografi
Sejarah Indonesia yang ditulis oleh para sejarawan baik dari Indonesia maupun luar Indonesia
pada umumnya dikelompokan dalam tiga jenis yaitu:

 Historiografi tradisional yaitu tulisan sejarah dari masa Kerajaan Hindu-Buddha,


masuknya Islam di Indonesia, dan Kerajaan-Kerajaan Islam. Ciri khas dari
historiografi tradisional adalah berpusat pada istana, raja, dan bangsawan karena
banyak menuliskan sejarah yang berkaitan dengan kekuasaan dan penguasa; Berpusat
pada kedaerahan karena banyak menuliskan scjarah suatu dacrah tertentu; dan
Religiosentris yaitu berpusat pada hal yang berkaitan dengan agama, kepercayaan dan
hal yang dianggap sakral.
 Historiografi kolonial yaitu tulisan sejarah dari masa kolonial. Ciri khas dari
historiografi kolonial yaitu Eropa sentris yang memusatkan pada tulisan sejarah
tentang berbagai bangsa Eropa yang pernah singgah dan bahkan berkuasa di
Nusantara. Karena ditulis oleh sejarawan dan ilmuwan Eropa, pandangannya
cenderung berangkat dari kacamata bangsa Eropa. Sebagai contoh karya Thomas
Stamford Raffles The History of Java yang diterbitkan pertama kali pada tahun 1817.
Ada pula Belanda-sentris yaitu tulisan sejarah yang dibuat oleh sejarawan dan
ilmuwan Belanda yang kuat dengan pandangan bangsa Belanda. Sebagai contoh De
Atjeher (1893) karya Christiaan Snouck Hurgronje dan Geschiedenis van
Nederlandsch Indie karya F.W Stapel yang terbit pada tahun 1939. Sumber sejarah
historiografinya adalah arsip-arsip dari pemerintah Hindia Belanda.
 Historiografi modern, menurut Sartono Kartodirjo adalah penulisan sejarah yang
menempatkan rakyat Indonesia sebagai pelaku sejarah dari sejarahnya sendiri dengan
menerapkan studi kritis. Ciri khas dari historiografi modern adalah Indonesia-sentris.
Karya dari Sartono Kartodirjo Pemberontakan Petani di Banten Tahun 1888
merupakan salah satu contohnya. Ciri lain dari historiografi modern adalah
membangun nasionalisme. Seperti yang dikemukakan oleh M. Yamin, penulisan
sejarah bertujuan untuk membangun kecintaan, rasa bangga dan membangun identitas
suatu bangsa. Bung Karno menyatakan Jas Merah yaitu "Djangan Sekali-kali
Meninggalkan Sedjarah!". Semboyan ini bertujuan untuk membangun nasionalisme
agar kita selalu belajar sejarah sehingga kita dapat memahami berbagai kejadian lebih
baik. Kekhasan lain dari historiografi modern adalah tidak hanya berpusat pada tokoh-
tokoh besar tetapi juga menampilkan peran rakyat. Contoh ini dapat kalian temukan
dari banyak historiografi sejarawan Indonesia, misalnya peran perempuan dalam
sejarah pergerakan nasionalisme, peran petani, buruh dan masih banyak lagi.
Daftar Pustaka
Darin, Ririn, dkk. 2016. Buku Siswa Sojarah untuk-SMA/MA Kelas X Edisi Revis 2016.
Klaten.: Cempaka Putth.
Hapsari, Ratna dan M. Adil.: 2013: Sejarah Indonesia untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta:
Erlangga
Hasnawati. 2020: Modul Pembelajaran SMA. Sejarah Kelas X : Ciri-Cri Historiograti
Tradisional. Kolonial, dan Modern. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah Direktorat Sekolah Menengah Atas
Masruroh, Luluk: 2020. Modul Pombelajaran SMA Sejarah Kelas X: Kehidupan Manusia
dalam Perubahan. dan AmRA8 Cig 0 Berkelanjutan. Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah: Direktorat Sekolah Menengah Atas.
Matroji. 2016. Catatan Peristiwa Sejarah SMA/MA Kelas X Kelompok Peminatan IPS (Edisi
Revisi 2016). Jakarta:Bumi Aksara
Yuliani. 2020. Modul Pembelajaran SMA Sejarah Kelas X: Langkah-Langkah Penelitian
Sejarah (Heuristik, Kritik/ Verifikasi, Interpretasi/Eksplanasi, dan Penulisan
Sejarah/Historiografi). Jakarfa: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat
Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Direktorat Sekolah Menengah Atas.
https://sumbersejarah1.blogspot.com/2017/12/pengertian-sumber-primer-beserta-contohnya.html
Surabaya, 9 September 2022
Guru Pamong Mahasiswa

Rifando Agus Prasetyo Radista Deviana


NIP. 19860812 2022 21 NIM.19040284064

Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 20 Surabaya

Dra. Titik Hariani, M.M


NIP. 1967121719910329007

Anda mungkin juga menyukai