KELAS
XI
Pegangan Guru
Eko Jarwanto, M.Pd.
Guru Sejarah di SMA Assa’adah Bungah
I
Kab. Gresik, Prov. Jawa Timur
0
Modul Pembelajaran
FASE F ( KELAS XI )
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1
Modul Pembelajaran
Kesadaran Pada akhir fase kelas XI ini, peserta didik mampu Memahami fakta
Sejarah sejarah serta melihat keterkaitan antara masa lalu, masa kini, dan
(Historical masa depan; mengaitkan peristiwa sejarah dengan realitas sosial
Consciousness) dan mengevaluasi peristiwa sejarah; memaknai nilai-nilai yang
terkandung dalam peristiwa sejarah; mengembangkan minat untuk
memperdalam atau melanjutkan studi ilmu sejarah atau pendidikan
sejarah; mengembangkan kepedulian untuk mengunjungi dan
menjaga benda-benda atau situs-situs peninggalan sejarah; dan
berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan kesejarahan.
Penelitian Pada akhir fase kelas XI ini, peserta didik mampu melakukan
Sejarah penelitian sejarah dengan menerapkan langkah-langkah mencari
(Historical sumber (heuristik), kritik dan seleksi sumber (verifikasi), analisa
Research) dan sintesa sumber (interpretasi), dan penulisan sejarah
(historiografi); menuliskan biografi tokoh-tokoh sejarah.
Keterampilan Pada akhir fase kelas XI ini diharapkan peserta didik mampu
Praktis Sejarah membaca buku teks, buku referensi, dan internet; menuliskan dan
(Historical menuturkan sejarah Indonesia yang berkaitan atau memiliki
Practice Skills) hubungan dengan sejarah dunia; mengolah informasi sejarah secara
non digital maupun digital dalam berbagai bentuk aplikasi sejarah,
rekaman suara, film dokumenter, foto, maket, vlog, timeline, story
board, infografis, videografis, komik, poster, dan lain-lain.
2
Modul Pembelajaran
3
Modul Pembelajaran
F. RASIONALISASI
Pembelajaran dengan muatan materi kolonialisme di Indonesia akan memberikan
penguatan rasa nasionalisme dan melatih siswa belajar sejarah secara kritis. Siswa
dalam pembelajaran tema ini dapat mengembangkan kemampuan keterampilan
konsep sejarah, keterampilan berpikir sejarah, keterampilan meneliti, ketrampilan
praktis, dan tumbuhnya jiwa kesadaran sejarah.
G. SARANA PRASARANA
Sarana dan prasarana belajar yang terintegrasi dalam modul ini adalah Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD), bahan ajar, lembar asesmen pembelajaran, foto/dokumen
sejarah, video youtube, media sosial lainnya, power point, modul panduan belajar.
I. MODEL/METODE PEMBELAJARAN
Penggunaan model pembelajaran sejarah di kelas disesuaikan dengan topik kajian
yang sedang diajarkan. Model pembelajaran yang diterapkan dapat menggunakan
berbagai model melalui metode tanya jawab, diskusi, unjuk kerja, dan eksplorasi.
Semua model pembelajaran dilaksanakan secara luring.
J. GLOSARIUM
Kolonialisme : upaya yang dilakukan untuk memperluas wilayah oleh negara-
negara penguasa dalam rangka menguasai suatu daerah atau wilayah untuk
mendapatkan sumber daya. Kolonialisme umumnya dilakukan oleh negara-negara
yang memiliki kekuatan lebih dibandingkan dengan negara lain.
Pahlawan: adalah orang yang menonjol karena keberaniannya dan
pengorbanannya dalam membela kebenaran, atau pejuang yang gagah berani.
4
Modul Pembelajaran
Modul 1
Perkembangan Kolonialisme di Indonesia
KELAS
XI
Pegangan Guru
Eko Jarwanto, M.Pd.
Guru Sejarah di SMA Assa’adah Bungah
Kab. Gresik, Prov. Jawa Timur
I
5
Modul Pembelajaran
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik mampu menganalisis perkembangan kolonialisme di Indonesia
2. Peserta didik mampu menganalisis dampak kolonialisme di bidang politik, ekonomi,
sosial dan budaya dalam kehidupan bangsa Indonesia sampai kini
B. PERSIAPAN PEMBELAJARAN
1. Guru menyiapkan modul ajar sebagai panduan pembelajaran sejarah
2. Guru menyiapkan media dan alat pembelajaran sejarah
3. Guru menyiapkan presensi, jurnal pembelajaran, dan lembar catatan
4. Guru melaksanakan asssemen awal sebagai bahan tindak lanjut proses
pembelajaran berikutnya.
C. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1 : 2x45 menit
Pokok bahasan : Proses kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Nusantara
6
Modul Pembelajaran
7
Modul Pembelajaran
2 Gambarkan jalur
yang dilalui bangsa
Barat hingga
sampai ke
Nusantara. Dengan
garis warna yang
berbeda-beda antar
negara penejlajag
samudera.
8
Modul Pembelajaran
Tahapan Langkah-Langkah
1. Kegiatan Salam dan doa pembuka pelajaran sebagai bentuk pengembangan
Pendahuluan pembinaan karakter siswa
(10 menit) Apersepsi
Pemberian apersepsi kepada siswa melalui tanya jawab materi
pertemuan sebelumnya
Motivasi
Siswa diberikan motivasi lanjutan dengan ditunjukkan gambar tokoh
Cornelis de Houtman
Siswa disampaikan tujuan pembelajaran
9
Modul Pembelajaran
Format analisis
Masalah Uraian
Latar belakang berdirinya VOC ....
Kebijakan VOC
Runtuhnya VOC
10
Modul Pembelajaran
Tahapan Langkah-Langkah
1. Kegiatan Salam dan doa pembuka pelajaran sebagai bentuk pengembangan
Pendahuluan pembinaan karakter siswa
(10 menit) Apersepsi
Pemberian apersepsi kepada siswa materi sebelumnya
Motivasi
Siswa diberikan motivasi lanjutan berupa gambar/video sejarah
Siswa disampaikan tujuan pembelajaran
11
Modul Pembelajaran
Format analisis:
Kebijakan Pemerintahan Uraian
H.W.Daendels ....
T.S.Raffles ....
Van de Bosch
Liberal Kolonial
12
Modul Pembelajaran
Tahapan Langkah-Langkah
1. Kegiatan Salam dan doa pembuka pelajaran sebagai bentuk pengembangan
Pendahuluan pembinaan karakter siswa
(10 menit) Apersepsi
Pemberian apersepsi kepada siswa materi sebelumnya
Motivasi
Siswa diberikan motivasi lanjutan berupa gambar/video sejarah
Siswa disampaikan tujuan pembelajaran
Gambar: Tokoh Van deventer pencetus Politik Etis dan gambar pendidikan
era kolonial
13
Modul Pembelajaran
Format analisis:
14
Modul Pembelajaran
Tahapan Langkah-Langkah
1. Kegiatan Salam dan doa pembuka pelajaran ssebagai bentuk pengembangan
Pendahuluan pembinaan karakter siswa
(10 menit) Apersepsi
Pemberian apersepsi kepada siswa materi sebelumnya
Motivasi
Siswa diberikan motivasi lanjutan berupa gambar pahlawanan
nasional, seperti Diponegoro, Sulran Hasanuddin, dll
Siswa disampaikan tujuan pembelajaran
15
Modul Pembelajaran
Format analisis:
Bentuk Perjuangan/ Dampak/Pengaruh/
No Tahun Penyebab
Perlawanan Hasil Perjuangan
1 Perlawanan
Pattimura
2 Perlawanan
Hasanuddin
3 Perlawanan
Antasari
4 Perlawanan
Diponegoro
5 Perlawanan Padri
6 Perlawanan
Sisingamangaraja
7 Perlawanan Bali
8 Perlawanan Aceh
16
Modul Pembelajaran
Tahapan Langkah-Langkah
1. Kegiatan Salam dan doa pembuka pelajaran sebagai bentuk pengembangan
Pendahuluan pembinaan karakter siswa
(10 menit) Apersepsi
Pemberian apersepsi kepada siswa materi sebelumnya
Motivasi
Siswa diberikan motivasi lanjutan berupa gambar/video sejarah
Siswa disampaikan tujuan pembelajaran
17
Modul Pembelajaran
Format analisis:
Nama Jejak Bangunan Kolonial Uraian
Deskripsi Lokasi
Deskripsi Sejarahnya
18
Modul Pembelajaran
D. ASSESMEN PEMBELAJARAN
1. Assesmen Awal
Penilaian assesmen awal dilaksanakan di awal pembelajaran. Proses dilakukan dengan
memberikan sejumlah pertaaan atau soal penjajakan kepada siswa terkait dengan
pokok bahasan yang akan dipelajari. Dari analisis assesmen awal ini nanti dapat
diketahui :
a. Peahaman siswa awal terhadap pokok bahasan yang akan dipelajari
b. Gaya belajar siswa
c. Bakat dan minat siswa secara individu
2. Assesmen Formatif
Pelaksanaan asessmen formatif disesuaikan dengan lembar kerja harian yang
diberikan kepada siswa pada setiap pertemuannya. Untuk lebih detail bagaimana
lembar kerja tersebut digunakan maka dapat dilihat pada bagian lampiran LK (Lembar
Kerja)
3. Assesmen Sumatif
Pelaksanaan assesmen sumatif dilaksanakan di akhir topik pembelajaran. Seelah
selesai semua pokok bahasan pada materi “kolonialsme di Indonesia” maka
melaksanakan penilaian sumatif. Untuk lebih detail bentuk soal pada penilaian sumatif
ini terdapat pada lampiran.
19
Modul Pembelajaran
LAMPIRAN-LAMPIRAN
20
Modul Pembelajaran
21
Modul Pembelajaran
Format analisis:
Masalah Uraian
Latar belakang ....
berdirinya VOC
Kebijakan VOC
Runtuhnya VOC
22
Modul Pembelajaran
Format analisis:
Masa Pemerintahan Kebijakan Politik, Ekonomi, Sosial Budaya
H.W.Daendels ....
T.S.Raffles ....
Van de Bosch
23
Modul Pembelajaran
Penyimpangan Politik
Etis
24
Modul Pembelajaran
6 Perlawanan
Sisingamangaraja
7 Perlawanan Bali
8 Perlawanan Aceh
25
Modul Pembelajaran
Deskripsi Sejarahnya
26
Modul Pembelajaran
Format Penilaian
Produk Video, Vlog, Peta Konsep, Infografis, dll
Nilai Nilai
Aspek yang dinilai Deskripsi
Kualitatif Kuantitatif
Pengantar Menunjukkan dengan tepat isi
karangan/laporan penelitian
Isi Kesesuaian antara judul dengan isi
dan materi. Menguraikan hasil
karangan/penelitian dengan tepat.
Hal-hal yang ditemukan dalam
penelitian
Penutup Memberikan kesimpulan
karangan/hasil penelitian
Struktur/logika Penggambaran dengan jelas metode
penulisan yang dipakai dalam
karangan/penelitian
Orisinalitas karangan Karangan/penelitian merupakan
hasil sendiri
Penyajian, bahasan dan Bahasa yang digunakan sesuai EYD
bahasa dan komunikatif
Jumlah Nilai
Kriteria Penilaian :
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
27
Modul Pembelajaran
Hari/Tgl. :____________________________
Kriteria Penilaian :
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
28
Modul Pembelajaran
Petunjuk A.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan cara memberi tanda silang (x) pada
salah satu pilihan jawaban yang kalian anggap paling benar!
A. Fa Hien
B. I Tsing
C. Ibnu Batutah
D. Marcopolo
E. Colombus
2. Pada tahun 1596 empat kapal ekspedisi dipimpin oleh Cornelis de Houtman berlayar
menuju Indonesia, dan merupakan kontak pertama Indonesia dengan Belanda. Daerah
yang pertama kali disinggahi oleh Cornellis de Houtman adalah....
A. Banten
B. Demak
C. Aceh
D. Maluku
E. Batavia
29
Modul Pembelajaran
5. Cultuurstelsel yang oleh sejarawan Indonesia disebut sebagai Sistem Tanam Paksa, adalah
peraturan yang dikeluarkan oleh Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch pada tahun
1830 yang mewajibkan setiap desa menyisihkan sebagian tanahnya (20%) untuk ditanami
komoditi ekspor. Berikut ini yang merupakan jenis tanaman perdagangan ekspor masa
Cultuurstelsel adalah....
A. Nila, lada, dan teh
B. Nila, padi, dan tembakau
C. Kopi, nila, dan jagung
D. Cengkeh, gandum, dan ketela
E. Tebu, jagung, dan kopi
6. Pada masa kebijakan Cultuurstelsel tahun 1830-1870 telah muncul protes dari
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. Salah satu penyimpangannya adalah adanya
penderitaan rakyat akibat sistem tersebut dalam perkebunan tebu, berupa Sukier
Contracten. Pernyataan berikut ini yang sesuai dengan “Suiker Contracten” adalah...
A. Ditulis oleh Douwes Dekker
B. Ditulis oleh Multatuli
C. Merupakan kritikan terhadap pelaksanaan cultuurstelsel
D. Berisi penderitaan rakyat Banten pada masa pemerintahan daendels
E. Berisi penderitaan rakyat Banten pada masa cultuurstelsel
7. Pernyataan berikut yang benar dari pelaksanaan politik kolonial pintu terbuka atau liberal
di Indonesia yang berlangsung antara tahun 1870-1900an...
A. Terjadi pembangunan sarana transportasi
B. Kesejahteraan penduduk Indonesia meningkat
C. Banyak pembangunan pabrik-pabrik
D. Pemodal asing banyak membuka perkebunan
E. Pengusaha pribumi gulung tikar
8. Tanam paksa adalah era paling eksploitatif dalam praktik ekonomi Hindia Belanda. Sistem
tanam paksa ini jauh lebih keras dan kejam dibanding sistem monopoli VOC karena ada
sasaran pemasukan penerimaan negara yang sangat dibutuhkan pemerintah. Namun
demikian, sistem ini ternyata di sisi lain juga memiliki pengaruh positif. Dampak positif
Cultuurstelsel bagi penduduk Jawa adalah...
A. Rakyat mengenal jenis tanaman perdagangan
30
Modul Pembelajaran
9. Pada tahun 1830 pada saat pemerintah penjajah hampir bangkrut setelah terlibat perang
Jawa terbesar (Perang Diponegoro, 1825-1830), Gubernur Jenderal Judo mendapat izin
khusus melaksanakan sistem Tanam Paksa (Cultuur Stelsel). Tujuan pemerintah kolonial
Belanda melaksanakan sistem tanam paksa adalah...
A. Mengisi kekosongan kas negara Indonesia
B. Meningkatkan produksi barang ekspor
C. Mengatasi kesulitan keuangan kerajaan Belanda
D. Membiayai perang yang dilakukan oleh Belanda
E. Mengenalkan tanaman ekspor di Indonesia
10. Pada masa politik pintu terbuka tahun 1870-1900 muncul istilah Poenali Sanctie di
sebagian besar wilayah Sumatera. Keberadaan Poenali Sanctie di perkebunan di Sumatera
tersebut seolah-olah melegalkan...
A. Perbudakan
B. Pencemaran
C. Pembakaran hutan
D. Pembunuhan
E. Penculikan
11. Kesultanan Banten merupakan kerajaan maritim dan mengandalkan perdagangan dalam
menopang perekonomiannya. Masa Sultan Ageng Tirtayasa (bertahta 1651-1682)
dipandang sebagai masa kejayaan Banten. Di bawah beliau, Banten memiliki armada yang
mengesankan, dibangun atas contoh Eropa, serta juga telah mengupah orang Eropa bekerja
pada Kesultanan Banten. Sultan Ageng Tirtayasa sangat gigih menentang VOC. Alasan
beliau menentang VOC adalah...
A. VOC menganggu jalannya pemerintahan
B. VOC banyak menyusupkan pasukan di Banten
C. VOC banyak memberikan hadiah-hadiah
D. VOC memanjakan sang pangeran
E. VOC memaksakan monopoli dagang
12. Untuk menghadapi Belanda yang menyerbu Benteng Jagaraga, rakyat Bali mengobarkan
semangat juang tinggi yang terkenal dengan istilah....
A. Perang Gerilya
B. Perang Puputan
C. Perang Terbuka
D. Perang Sabil
E. Perang Parit
31
Modul Pembelajaran
13. Berikut ini isi dari Perjanjian Bongaya tahun 1667 yang dilakukan oleh Sultan Hasanuddin
dengan VOC, kecuali....
A. VOC memperoleh hak monopoli dagang di Makasar
B. Makasar sebagai kerajaan yang berdaulat
C. VOC mendirikan benteng di Makasar
D. Arung Palaka diakui sebagai Raja Bone
E. Makasar melepaskan daerah Bone dan pulau-pulau di luar Makasar
14. Kesultanan Demak atau Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam pertama dan terbesar di
pantai utara Jawa (Pasisir). Demak di bawah Pati Unus adalah Demak yang berwawasan
nusantara. Visi besarnya adalah menjadikan Demak sebagai kerajaan maritim yang besar.
Pada masa kepemimpinannya, Demak beberapa kali mengirimkan armada lautnya untuk
menyerang Portugis di Malaka. Alasan Demak menyerang Portugis di Malaka adalah....
A. Menguasai Selat Malaka untuk memperluas wilayah
B. Terancam kedudukan sebagai salah satu pusat perdagangan
C. Mengembalikan fungsi Malaka sebagai pusat perdagangan Islam
D. Menguasai pasaran lada di Sumatera Barat
E. Menarik perhatian pedagang untuk melakukan kegiatan di Demak
16. Sultan Agung Hanyakrakusuma mempunyai cita-cita menguasai tanah Jawa, tetapi ia
terkendala bnayka hal dimana salah satunya adalah....
A. Tidak memiliki pelabuhan yang ramai
B. Lemahnya armada lautnya
C. Kedudukan VOC di Batavia
D. Para ulama yang belum dapat dipersatukan
E. Rakyat lebih percaya kepada ulama
17. Sesudah naik tahta Mas Rangsang bergelar Sultan Agung Prabu Hanyokrokusumo atau
lebih dikenal dengan sebutan Sultan Agung. Pada masanya Mataram berekspansi untuk
mencari pengaruh di Jawa, salah satunya ialah menyerang VOC di Batavia namun
mengalami kegagalan. Berikut ini yang bukan penyebab kegagalan serangan pasukan
Mataram terhadap VOC di Batavia adalah....
A. Cadangan makanan dibakar musuh
B. Adanya pengkhianatan di tubuh pasukan
C. Wabah penyakit yang merajalela
D. Datang musim hujan yang menggagalkan strategi yang disusun
E. Kalah persenjataan
32
Modul Pembelajaran
18. Perang jawa yang berlangsung antara tahun 1825-1830 adalah perang yang menguras
kekuatan Belanda. Perang Jawa adalah istilah lain dari perang yang dikobarkan oleh....
A. Trunojoyo
B. Untung Suropati
C. Pangeran Diponegoro
D. Sultan Agung Hanyakrakusomo
E. Pangeran Sambernyawa
19. Ciri perlawanan rakyat Indonesia terhadap bangsa Barat sebelum abad ke-20 adalah....
A. Kedaerahan, terorganisasi, dan bersifat feodal
B. Kedaerahan, tujuan belum jelas, dan tergantung pemimpin
C. Kedaerahan, terorganisasi, dan dipimpin kaum bangsawan
D. Kedaerahan, tujuan belum jelas, dan dipimpin oleh ulama
E. Kedaerahan, terorganisasi, dan dipimpin rakyat biasa
20. Perang Padri adalah peperangan yang berlangsung di Sumatera Barat dan sekitarnya
terutama di kawasan Kerajaan Pagaruyung dari tahun 1803 hingga 1838. Penyebab
terjadinya pertentangan kaum Padri dengan Kaum Adat di Sumatera Barat adalah...
A. Persoalan warisan
B. Pemungutan Pajak
C. Pelaksanaan ajaran Islam
D. Persoalan adat
E. Batas wilayah
21. Kebijakan kolonial yang bertujuan untuk memecah belah bangsa Indonesia adalah...
A. Etic Police
B. Devide et Impera
C. Cultuurstelsel
D. Benteng Stelsel
E. Pax Nedherlandica
22. Tahun 1603 VOC memperoleh izin di Banten untuk mendirikan kantor perwakilan, dan
pada 1610 Pieter Both diangkat sebagai pimpinan VOC yang pertama (1610-1614). Pada
masa VOC tersebut, jabatan pemegang kekuasaan tertinggi dinamakan....
A. Gubernur Jenderal
B. Hereen Seventien
C. Raja Belanda
D. Raad van Indie
E. Perfectuur
23. Berikut ini yang bukan ciri-ciri pendidikan masa kolonial ialah...
A. Ada pemisah antara golongan Eropa dan Bumiputera
B. Disesuaikan dengan pendidikan negara Belanda
C. Diurus oleh Departemen Pengajaran
D. Dilakukan untuk semua kalangan
33
Modul Pembelajaran
24. Pengaruh era kolonialisme bangsa Portugis dalam bidang seni budaya di Indonesia,
khususnya wilayah bagian timur adalah....
A. Musik dangdud
B. Keroncong
C. Kuda lumping
D. Pencak silat
E. Reog Ponorogo
25. Penggunaan beberapa kosakata, bahasa, atau kalimat (frase) bahasa Belanda dalam bahasa
Indonesia merupakan pengaruh akibat penjajahan dalam bidang....
A. Politik
B. Ekonomi
C. Hukum
D. Pendidikan
E. Sosial Budaya
26. Politik Etis atau Politik Balas Budi adalah suatu pemikiran yang menyatakan bahwa
pemerintah kolonial memegang tanggung jawab moral bagi kesejahteraan pribumi.
Pemikiran ini merupakan kritik terhadap politik tanam paksa. Pelopor politik etis yang
mengeluarkan pemikiran tentang pembangunan negeri jajahan adalah...
A. Frans van de Pute
B. Baron van Houvel
C. Van Deventer
D. Multatuli
E. Douwes Dekker
27. Pada dasarnya kebijakan-kebijakan Politik Etis tersebut baik. Akan tetapi dalam
pelaksanaannya terjadi penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh para pegawai
Belanda. Penyimpangan tujuan pendidikan dalam politik Etis yang diselenggarakan
pemerintah kolonial Hindia-Belanda ialah...
A. Menciptakan tenaga terdidik yang murah
B. Mencerdaskan bangsa Indonesia
C. Memberantas buta huruf
D. Membayar utang kesejahteraan
E. Memperbaiki kondisi wilayah jajahan
28. Persamaan tujuan dari berbagai organisasi yang muncul pada masa Pergerakan Nasional
Indonesia adalah....
A. Indonesi merdeka terlepas dari koloialisme Belanda
B. Indonesia berhak menentukan nasibnya sendiri
C. Indonesia harus memiliki Parlemen sendiri
D. Membebaskan bangsa Indonesia dari kemiskinan
E. Meningkatkan harkat dan martabat manusia Indonesia
34
Modul Pembelajaran
29. Organisasi berikut ini yang didirikan para pelajar Indonesia di Negeri Belanda tahun 1908
adalah...
A. Perhimpunan Indonesia
B. Partai Nasional Indonesia
C. Sarekat Islam
D. Indische Partij
E. Budi Utomo
30. Partai Nasional Indonesia adalah partai politik tertua di Indonesia didirikan pada 4 Juli
1927. PNI dianggap membahayakan Belanda karena menyebarkan ajaran pergerakan
kemerdekaan sehingga Pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan perintah penangkapan
para tokoh-tokoh pemimpinnya pada tanggal 24 Desember 1929. Di dalam pengadilan,
salah satu tokohnya menyampaikan isi pidato berjudul “Indonesia Menggugat”. Tokoh PNI
yang dimaksud yaitu...
A. Ir. Soekarno
B. R. Gatot Mangkoepradja
C. Markoen Soemadiredja
D. Soepiadinata
E. Moh. Hatta
35
Modul Pembelajaran
1 D 16 C
2 A 17 D
3 D 18 C
4 D 19 B
5 E 20 C
6 C 21 B
7 D 22 A
8 A 23 D
9 C 24 B
10 A 25 E
11 E 26 C
12 B 27 A
13 B 28 A
14 C 29 A
15 E 30 A
36
Modul Pembelajaran
37