Anda di halaman 1dari 38

Modul Pembelajaran

MODUL AJAR PEMBELAJARAN SMA

KELAS

XI
Pegangan Guru
Eko Jarwanto, M.Pd.
Guru Sejarah di SMA Assa’adah Bungah

I
Kab. Gresik, Prov. Jawa Timur

0
Modul Pembelajaran

FASE F ( KELAS XI )

A. CAPAIAN PEMBELAJARAN

Pada Fase F, peserta didik di Kelas XI mampu mengembangkan konsep-konsep dasar


sejarah untuk mengkaji peristiwa sejarah dalam lintasan lokal, nasional, dan global.
Melalui literasi, diskusi, kunjungan langsung ke tempat bersejarah, dan penelitian
berbasis proyek kolaboratif peserta didik mampu menganalisis serta mengevaluasi
berbagai peristiwa sejarah yang terjadi di Indonesia yang dapat dikaitkan atau
dihubungkan dengan berbagai peristiwa lain yang terjadi di dunia pada periode yang
sama meliputi Kolonialisme dan Perlawanan Bangsa Indonesia, Pergerakan
Kebangsaan Indonesia, Pendudukan Jepang di Indonesia, Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia, Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan, Pemerintahan Demokrasi
Liberal dan Demokrasi Terpimpin, Pemerintahan Orde Baru, serta Pemerintahan
Reformasi.

Peserta didik di Kelas XI mampu menggunakan sumber primer dan/atau sekunder


untuk melakukan penelitian sejarah secara diakronis dan/atau sinkronis kemudian
mengomunikasikannya dalam bentuk lisan, tulisan, dan/atau media lain. Selain itu
mereka juga mampu menggunakan keterampilan sejarah untuk menjelaskan,
menganalisis, dan mengevaluasi peristiwa sejarah, serta memaknai nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya.

B. ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN

Elemen Pemahaman Konsep


Keterampilan Pada akhir fase kelas XI ini, peserta didik mampu mengembangkan
Konsep konsep sejarah yang dapat digunakan untuk mengkaji peristiwa
Sejarah sejarah; mengidentifikasi kiprah orang-orang atau kelompok
(Historical masyarakat dalam menciptakan dan menggerakan sejarah;
Conceptual mengidentifikasi peristiwa sejarah di Indonesia serta mengaitkan
Skills) atau menghubungkannya dengan peristiwa sejarah di dunia pada
periode yang sama; mengidentifikasi dan menganalisis pola
perkembangan, keberlanjutan, perubahan, dan pengulangan dalam
peristiwa sejarah; dan mengembangkan konsep diakronis
(kronologi) dan/atau sinkronis untuk mendeskripsikan peristiwa
sejarah.

1
Modul Pembelajaran

Elemen Keterampilan Proses Sejarah


Keterampilan Pada akhir fase Kelas XI ini, peserta didik mampu melakukan:
Berpikir 1. Menganalisis serta mengevaluasi peristiwa sejarah secara
Sejarah diakronis (kronologi) yang menitikberatkan pada proses
(Historical dan/atau sinkronis yang menitikberatkan pada struktur;
Thinking Skills) menganalisis serta mengevaluasi peristiwa sejarah berdasarkan
hubungan kausalitas; mengaitkan peristiwa sejarah dengan
kehidupan sehari-hari; dan menempatkan peristiwa sejarah
pada konteks zamannya.
2. Menganalisis serta mengevaluasi peristiwa sejarah dalam
perspektif masa lalu, masa kini, dan masa depan; menganalisis
serta mengevaluasi peristiwa sejarah dari pola perkembangan,
perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan; memaknai nilai-
nilai atau hikmah dari peristiwa sejarah.
3. Menganalisis serta mengevaluasi peristiwa sejarah dalam ruang
lingkup lokal, nasional, dan global; mengaitkan hubungan antara
peristiwa sejarah lokal, nasional, bahkan global.

Kesadaran Pada akhir fase kelas XI ini, peserta didik mampu Memahami fakta
Sejarah sejarah serta melihat keterkaitan antara masa lalu, masa kini, dan
(Historical masa depan; mengaitkan peristiwa sejarah dengan realitas sosial
Consciousness) dan mengevaluasi peristiwa sejarah; memaknai nilai-nilai yang
terkandung dalam peristiwa sejarah; mengembangkan minat untuk
memperdalam atau melanjutkan studi ilmu sejarah atau pendidikan
sejarah; mengembangkan kepedulian untuk mengunjungi dan
menjaga benda-benda atau situs-situs peninggalan sejarah; dan
berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan kesejarahan.

Penelitian Pada akhir fase kelas XI ini, peserta didik mampu melakukan
Sejarah penelitian sejarah dengan menerapkan langkah-langkah mencari
(Historical sumber (heuristik), kritik dan seleksi sumber (verifikasi), analisa
Research) dan sintesa sumber (interpretasi), dan penulisan sejarah
(historiografi); menuliskan biografi tokoh-tokoh sejarah.

Keterampilan Pada akhir fase kelas XI ini diharapkan peserta didik mampu
Praktis Sejarah membaca buku teks, buku referensi, dan internet; menuliskan dan
(Historical menuturkan sejarah Indonesia yang berkaitan atau memiliki
Practice Skills) hubungan dengan sejarah dunia; mengolah informasi sejarah secara
non digital maupun digital dalam berbagai bentuk aplikasi sejarah,
rekaman suara, film dokumenter, foto, maket, vlog, timeline, story
board, infografis, videografis, komik, poster, dan lain-lain.

2
Modul Pembelajaran

C. LINGKUP MATERI PEMBELAJARAN


1. Kolonisasi dan Perlawanan Bangsa Indonesia
2. Pergerakan Kebangsaan Indonesia
3. Pendudukan Jepang di Indonesia
4. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

D. TUJUAN PEMBELAJARAN (TP-ATP)

Urutan Modul Program


Tujuan Pembelajaran
Semester
1. Peserta didik mampu menganalisis  Modul 1 Semester
perkembangan kolonialisme di Indonesia Ganjil
2. Peserta didik mampu menganalisis
dampak kolonialisme di bidang politik,
ekonomi, sosial dan budaya dalam
kehidupan bangsa Indonesia sampai kini
3. Peserta didik menganalisis perlawanan-
perlawanan bangsa Indonesia terhadap
kolonialisme
4. Peserta didik mampu mengevaluasi
persamaan dan perbedaan pola
perjuangan bangsa Indonesia terhadap
kolonialisme
5. Peserta didik mampu menganalisis  Modul 2
munculnya perkembangan pergerakan
kebangsaan Indonesia
6. Peserta didik mampu menganalisis
perkembangan berbagai organisasi
pergerakan kebangsaan Indonesia

7. Peserta didik mampu menganalisis  Modul 4 Semester


proses perkembangan pendudukan Genap
Jepang di Indonesia
8. Peserta didik mampu mengevaluasi
dampak pendudukan Jepang di Indonesia
9. Peserta didik mampu menganalisis  Modul 5
peristiwa proklamasi kemerdekaan
Indonesia
10. Peserta didik mampu menganalisis
persebaran berita peristiwa proklamasi
kemerdekaan Indonesia di berbagai
daerah

3
Modul Pembelajaran

E. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Melalui pembelajaran sejarah dalam Fase F ini maka diharapkan output peserta didik
akan memiliki kepribadian sosok pelajar profil Pancasila, yakni:
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia
2. Berkebhinekaan global
3. Bergotong-royong
4. Mandiri
5. Bernalar kritis
6. Kreatif

F. RASIONALISASI
Pembelajaran dengan muatan materi kolonialisme di Indonesia akan memberikan
penguatan rasa nasionalisme dan melatih siswa belajar sejarah secara kritis. Siswa
dalam pembelajaran tema ini dapat mengembangkan kemampuan keterampilan
konsep sejarah, keterampilan berpikir sejarah, keterampilan meneliti, ketrampilan
praktis, dan tumbuhnya jiwa kesadaran sejarah.

G. SARANA PRASARANA
Sarana dan prasarana belajar yang terintegrasi dalam modul ini adalah Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD), bahan ajar, lembar asesmen pembelajaran, foto/dokumen
sejarah, video youtube, media sosial lainnya, power point, modul panduan belajar.

H. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik reguler/umum dengan hasil assesmen awal minimal rata-rata cukup

I. MODEL/METODE PEMBELAJARAN
Penggunaan model pembelajaran sejarah di kelas disesuaikan dengan topik kajian
yang sedang diajarkan. Model pembelajaran yang diterapkan dapat menggunakan
berbagai model melalui metode tanya jawab, diskusi, unjuk kerja, dan eksplorasi.
Semua model pembelajaran dilaksanakan secara luring.

J. GLOSARIUM
 Kolonialisme : upaya yang dilakukan untuk memperluas wilayah oleh negara-
negara penguasa dalam rangka menguasai suatu daerah atau wilayah untuk
mendapatkan sumber daya. Kolonialisme umumnya dilakukan oleh negara-negara
yang memiliki kekuatan lebih dibandingkan dengan negara lain.
 Pahlawan: adalah orang yang menonjol karena keberaniannya dan
pengorbanannya dalam membela kebenaran, atau pejuang yang gagah berani.

4
Modul Pembelajaran

MODUL AJAR PEMBELAJARAN SMA

Modul 1
Perkembangan Kolonialisme di Indonesia
KELAS

XI
Pegangan Guru
Eko Jarwanto, M.Pd.
Guru Sejarah di SMA Assa’adah Bungah
Kab. Gresik, Prov. Jawa Timur

I
5
Modul Pembelajaran

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik mampu menganalisis perkembangan kolonialisme di Indonesia
2. Peserta didik mampu menganalisis dampak kolonialisme di bidang politik, ekonomi,
sosial dan budaya dalam kehidupan bangsa Indonesia sampai kini

B. PERSIAPAN PEMBELAJARAN
1. Guru menyiapkan modul ajar sebagai panduan pembelajaran sejarah
2. Guru menyiapkan media dan alat pembelajaran sejarah
3. Guru menyiapkan presensi, jurnal pembelajaran, dan lembar catatan
4. Guru melaksanakan asssemen awal sebagai bahan tindak lanjut proses
pembelajaran berikutnya.

C. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1 : 2x45 menit
Pokok bahasan : Proses kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Nusantara

Tahapan Sintaks dan Langkah Pembelajaran


1. Kegiatan  Salam dan doa pembuka pelajaran sebagai bentuk pengembangan
Pendahuluan pembinaan karakter siswa
(10 menit)  Apersepsi
Siswa ditunjukkan bahan-bahan rempah-rempah dapur, seperti lada,
pala, jahe, dll. Siswa diberitahukan bahwa rempah-rempah tersebut
pada 5-6 abad memiliki keterakitan dengan kedatangan bangsa
Eropa.
 Motivasi
Siswa diberikan motivasi berupa tebak gambar asal bendera bangsa-
bangsa di dunia

 Guru menyampaikan capaian pembelajaran dan tujuan pembelajaran


serta alur

2. Kegiatan Mengorientasikan peserta didik terhadap masalah


Inti  Siswa diberikan materi pengantar secara singkat untuk mengarahkan
(70 menit) pokok pembahasan pemasalahan
 Siswa ditunjukkan sebuah lukisan gambar sejarah Indonesia dan
gambar rempah-rempah serta meminta mereka untuk
memperhatikan dengan seksama

6
Modul Pembelajaran

Gambar: Kedatangan orang-orang Belanda pertama kali


di pelabuhan Banten tahun 1596 dan gambar rempah-rempah

 Siswa diberikan pertanyaan terkait gambar yang disajikan di depan


kelas sebagai bentuk pengembangan kemampuan berpikir kritis
(Critical Thingking)
 Guru mengarahkan pertanyaan-pertanyaan pada beberapa hal
berikut:
1. Apakah keterakiatan antara gambar pelabuhan Banten dan
rempah-rempah tersebut? (dijawab secara lisan)
2. Apakah latar belakang kehadiran bangsa-bangsa Barat (Portugis,
Spanyol, Inggris, dan Belanda) ke Nusantara?
3. Bagaimanakah jalur yang dilalui bangsa-bangsa Barat (Portugis,
Spanyol, Inggris, dan Belanda) hingga sampai ke Nusantara?
4. Siapa sajakah tokoh-tokoh para penjelajah samudera dari bangsa
Eropa pada abad ke-16?

Mengorganisasi peserta didik untuk belajar


 Siswa di dalam kelas dibagi dalam kelompok belajar yang terdiri atas
4-5 siswa, sebagai bentuk pembelajaran kolaboratif (Collaborative)
 Penamaan kelompok dapat merujuk pada nama-nama bangsa Barat
yang hadir ke Nusantara, seperti:
 kelompok 1: kelompok Portugis
 kelompok 2: kelompok Spanyol
 kelompok 3: kelompok Inggris
 kelompok 4: kelompok Belanda

 Siswa diberikan Lembar Kerja

Format Lembar Kerja


No Para ahli Penjelasan
1 Latar belakang
kehadiran bangsa-
bangsa Barat ke
Nusantara

7
Modul Pembelajaran

2 Gambarkan jalur
yang dilalui bangsa
Barat hingga
sampai ke
Nusantara. Dengan
garis warna yang
berbeda-beda antar
negara penejlajag
samudera.

Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok


 Guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang
sesuai dan melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan kejelasan
yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah
 Siswa diperbolehkan mencari bahan materi pada situs di website atau
dari buku sebagai bentuk pengembangan kegiatan belajar yang
Literasi

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya


 Siswa berdiskusi dan menuliskan hasil kerjanya pada lembar kerja
 Siswa diperbolehkan mengkreasi jawaban sesuai kesepakatan
kelompok, sebagai bagian dari pembelajaran kreatif (Creative)

Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah


 Perwakilan kelompok siswa diminta untuk menyajikannya di depan
kelas, sebagai bentuk pengembangan yang komunikatif
(Comunication)
 Urutan presentasi dilakukan secara acak/undian
 Guru membantu siswa untuk melakukan evaluasi terhadap proses
pemecahan masalah yang dilakukan

3. Kegiatan  Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dipelajari


Penutup  Siswa secara individu ditugaskan membuat peta rute perjalanan
(10 menit) Bangsa Barat hingga sampai ke Nusantara pada kertas gambar/F4
 Salam dan doa penutup sebagai bentuk pengembangan pembinaan
nilai-nilai karakter siswa

8
Modul Pembelajaran

Pertemuan 2 : 2x45 menit


Pokok bahasan : Perkembangan VOC sebagai cikal bakal Kolonialsme di Indonesia

Tahapan Langkah-Langkah
1. Kegiatan  Salam dan doa pembuka pelajaran sebagai bentuk pengembangan
Pendahuluan pembinaan karakter siswa
(10 menit)  Apersepsi
Pemberian apersepsi kepada siswa melalui tanya jawab materi
pertemuan sebelumnya
 Motivasi
Siswa diberikan motivasi lanjutan dengan ditunjukkan gambar tokoh
Cornelis de Houtman
 Siswa disampaikan tujuan pembelajaran

2. Kegiatan Mengorientasikan peserta didik terhadap masalah


Inti  Siswa diberikan materi pengantar secara singkat untuk
(70 menit) mengarahkan pokok pembahasan
 Siswa ditunjukkan sebuah tayangan film pendek/foto tentang VOC
Indonesia

Gambar: Logo VOC dan kantor dagang VOC

 Siswa secara terbuka mengajukan pertanyaan terkait pokok


permasalahan berdasarkan gambar yang disajikan di depan kelas
ssebagai bentuk pengembangan kemampuan berpikir kritis
(Critical Thingking)
 Guru memeberikan pertanyaan-pertanyaan pokok pada beberapa
hal berikut:
1. Apakah latar belakang pembentukan VOC?
2. Apakah hak-hak Octroi VOC?
3. Bagaimanakh kebijakan-kebijakan VOC di Indonesia?
4. Apakah penyebab runtuhnya VOC?

Mengorganisasi peserta didik untuk belajar


 Siswa di dalam kelas dibagi dalam kelompok belajar yang terdiri
atas 4-5 siswa, ssebagai bentuk pembelajaran kolaboratif
(Collaborative)

9
Modul Pembelajaran

 Siswa diberikan Lembar Kerja Sejarah

Format analisis
Masalah Uraian
Latar belakang berdirinya VOC ....

Hak-hak Octroi VOC ....

Kebijakan VOC

Runtuhnya VOC

Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok


 Guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi
yang sesuai dan melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan
kejelasan yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah
 Siswa diperbolehkan mencari bahan materi pada situs di website
atau dari buku, ssebagai bentuk pengembangan kegiatan belajar
yang Literasi

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya


 Siswa berdiskusi dan menuliskan hasil kerjanya pada lembar kerja
 Siswa diperbolehkan mengkreasi jawaban sesuai kesepakatan
kelompok, sebagai bagian dari pembelajaran kreatif (Creative)

Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah


 Perwakilan kelompok siswa diminta untuk menyajikannya di
depan kelas, ssebagai bentuk pengembangan yang komunikatif
(Comunication)
 Urutan presentasi dilakukan secara acak/undian
 Guru membantu siswa untuk melakukan evaluasi terhadap proses
pemecahan masalah yang dilakukan

3. Kegiatan  Tanya jawab review materi pembelajaran untuk mengecek


Penutup pemahaman
(10 menit)  Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dipelajari
 Salam dan doa penutup ssebagai bentuk pengembangan pembinaan
nilai-nilai karakter siswa

10
Modul Pembelajaran

Pertemuan 3 : 2x45 menit


Pokok Bahasan : Kebiajakan Pemerintahan Masa Kolonial di Indonesia

Tahapan Langkah-Langkah
1. Kegiatan  Salam dan doa pembuka pelajaran sebagai bentuk pengembangan
Pendahuluan pembinaan karakter siswa
(10 menit)  Apersepsi
Pemberian apersepsi kepada siswa materi sebelumnya
 Motivasi
Siswa diberikan motivasi lanjutan berupa gambar/video sejarah
 Siswa disampaikan tujuan pembelajaran

2. Kegiatan Mengorientasikan peserta didik terhadap masalah


Inti  Siswa diberikan materi pengantar secara singkat untuk mengarahkan
(70 menit) pokok pembahasan
 Siswa ditunjukkan sebuah gambar sejarah:

Gambar: Para Gubernur Jenderal Masa Hindia Belanda

 Siswa secara terbuka mengajukan pertanyaan terkait pokok


permasalahan berdasarkan gambar yang disajikan di depan kelas,
ssebagai bentuk pengembangan kemampuan berpikir kritis (Critical
Thingking).
 Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan pada beberapa hal
berikut:
 Bagaimankah kebijakan H.W.Daendels bidang politik, ekonomi,
sosial budaya?
 Bagaimankah kebijakan T.S.Raffles bidang politik, ekonomi,
sosial budaya?
 Bagaimankah kebijakan Van de Bosch bidang politik, ekonomi,
sosial budaya?
 Bagaimankah kebijakan Masa Liberal Kolonial di bidang politik,
ekonomi, sosial budaya?

Mengorganisasi peserta didik untuk belajar


 Siswa di dalam kelas dibagi dalam kelompok belajar yang terdiri atas
4-5 siswa, ssebagai bentuk pembelajaran kolaboratif (Collaborative)

11
Modul Pembelajaran

 Siswa diberikan Lembar Kerja Sejarah

Format analisis:
Kebijakan Pemerintahan Uraian
H.W.Daendels ....

T.S.Raffles ....

Van de Bosch

Liberal Kolonial

Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok


 Guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang
sesuai dan melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan kejelasan
yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah
 Siswa diperbolehkan mencari bahan materi pada situs di website atau
dari buku, ssebagai bentuk pengembangan kegiatan belajar yang
Literasi

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya


 Siswa berdiskusi dan menuliskan hasil kerjanya pada lembar kerja
 Siswa diperbolehkan mengkreasi jawaban sesuai kesepakatan
kelompok, ssebagai bagian dari pembelajaran kreatif (Creative)

Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah


 Perwakilan kelompok siswa diminta untuk menyajikannya di depan
kelas, ssebagai bentuk pengembangan yang komunikatif
(Comunication)
 Urutan presentasi dilakukan secara acak/undian
 Guru membantu siswa untuk melakukan evaluasi terhadap proses
pemecahan masalah yang dilakukan
3. Kegiatan  Tanya jawab review materi pembelajaran untuk mengecek
Penutup pemahaman
(10 menit)  Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dipelajari
 Salam dan doa penutup ssebagai bentuk pengembangan pembinaan
nilai-nilai karakter siswa

12
Modul Pembelajaran

Pertemuan 4 : 2x45 menit


Pokok Bahasan : Kebijakan Politik Etis Periode Kolonial

Tahapan Langkah-Langkah
1. Kegiatan  Salam dan doa pembuka pelajaran sebagai bentuk pengembangan
Pendahuluan pembinaan karakter siswa
(10 menit)  Apersepsi
Pemberian apersepsi kepada siswa materi sebelumnya
 Motivasi
Siswa diberikan motivasi lanjutan berupa gambar/video sejarah
 Siswa disampaikan tujuan pembelajaran

2. Kegiatan Mengorientasikan peserta didik terhadap masalah


Inti  Siswa diberikan materi pengantar secara singkat untuk mengarahkan
(70 menit) pokok pembahasan
 Siswa ditunjukkan gambar/foto sejarah:

Gambar: Tokoh Van deventer pencetus Politik Etis dan gambar pendidikan
era kolonial

 Siswa secara terbuka mengajukan pertanyaan terkait pokok


permasalahan berdasarkan gambar yang disajikan di depan kelas,
ssebagai bentuk pengembangan kemampuan berpikir kritis (Critical
Thingking).
 Guru mengarahkan fokus pertanyaan pada beberapa hal berikut:
 Apakah politik etis itu?
 Bagaimankah kebijakan Politik Etis masa kolonial Belanda?
 Apakah penyimpangan yang terjadi selama Politik Etis?
 Bagaimankah dampak dari pelaksanaan Politik Etis?

Mengorganisasi peserta didik untuk belajar


 Siswa di dalam kelas dibagi dalam kelompok belajar yang terdiri atas
4-5 siswa, ssebagai bentuk pembelajaran kolaboratif (Collaborative)
 Siswa diberikan Lembar Kerja Sejarah

13
Modul Pembelajaran

Format analisis:

Kebijakan Pemerintahan Uraian


Makna Politik Etis ....

Kebijakan Politik Etis ....

Penyimpangan Politik Etis

Dampak Politik Etis

Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok


 Guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang
sesuai dan melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan kejelasan
yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah
 Siswa diperbolehkan mencari bahan materi pada situs di website atau
dari buku, ssebagai bentuk pengembangan kegiatan belajar yang
Literasi

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya


 Siswa berdiskusi dan menuliskan hasil kerjanya pada lembar kerja
 Siswa diperbolehkan mengkreasi jawaban sesuai kesepakatan
kelompok, sebagai bagian dari pembelajaran kreatif (Creative)

Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah


 Perwakilan kelompok siswa diminta untuk menyajikannya di depan
kelas
 Urutan presentasi dilakukan secara acak/undian
 Guru membantu siswa untuk melakukan evaluasi terhadap proses
pemecahan masalah yang dilakukan

3. Kegiatan  Tanya jawab review materi pembelajaran untuk mengecek


Penutup pemahaman
(10 menit)  Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dipelajari
 Salam dan doa penutup ssebagai bentuk pengembangan pembinaan
nilai-nilai karakter siswa

14
Modul Pembelajaran

Pertemuan 5 : 2x45 menit


Pokok Bahasan : Perlawanaan bangsa Indonesia melawan kolonialisme

Tahapan Langkah-Langkah
1. Kegiatan  Salam dan doa pembuka pelajaran ssebagai bentuk pengembangan
Pendahuluan pembinaan karakter siswa
(10 menit)  Apersepsi
Pemberian apersepsi kepada siswa materi sebelumnya
 Motivasi
Siswa diberikan motivasi lanjutan berupa gambar pahlawanan
nasional, seperti Diponegoro, Sulran Hasanuddin, dll
 Siswa disampaikan tujuan pembelajaran

2. Kegiatan Mengorientasikan peserta didik terhadap masalah


Inti  Siswa diberikan materi pengantar secara singkat untuk mengarahkan
(70 menit) pokok pembahasan
 Siswa ditunjukkan sebuah gambar sejarah:

Gambar: Tokoh-Tokoh Perjuangan Indonesia

 Siswa secara terbuka mengajukan pertanyaan terkait pokok


permasalahan berdasarkan gambar yang disajikan di depan kelas,
ssebagai bentuk pengembangan kemampuan berpikir kritis (Critical
Thingking).
 Guru mengarahkan fokus pertanyaan-pertanyaan pada beberapa hal
berikut:
 Siapakah tokoh-tokoh yang ada di gambar?
 Bagaimankah perannya dalam perjuangan melawan penjajah ?
 Bagaimanakah strategi perjuangan mereka dalam melawan
penjajah ?

Mengorganisasi peserta didik untuk belajar


 Siswa di dalam kelas dibagi dalam kelompok belajar yang terdiri atas
4-5 siswa, ssebagai bentuk pembelajaran kolaboratif (Collaborative)
 Siswa diberikan Lembar Kerja Sejarah

15
Modul Pembelajaran

Format analisis:
Bentuk Perjuangan/ Dampak/Pengaruh/
No Tahun Penyebab
Perlawanan Hasil Perjuangan
1 Perlawanan
Pattimura
2 Perlawanan
Hasanuddin
3 Perlawanan
Antasari
4 Perlawanan
Diponegoro
5 Perlawanan Padri
6 Perlawanan
Sisingamangaraja
7 Perlawanan Bali
8 Perlawanan Aceh

Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok


 Guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang
sesuai dan melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan kejelasan
yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah
 Siswa diperbolehkan mencari bahan materi pada situs di website atau
dari buku, ssebagai bentuk pengembangan kegiatan belajar yang
Literasi

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya


 Siswa berdiskusi dan menuliskan hasil kerjanya pada lembar kerja
 Siswa diperbolehkan mengkreasi jawaban sesuai kesepakatan
kelompok, ssebagai bagian dari pembelajaran kreatif (Creative)

Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah


 Perwakilan kelompok siswa diminta untuk menyajikannya di depan
kelas
 Urutan presentasi dilakukan secara acak/undian
 Guru membantu siswa untuk melakukan evaluasi terhadap proses
pemecahan masalah yang dilakukan

3. Kegiatan  Tanya jawab review materi pembelajaran untuk mengecek


Penutup pemahaman
(10 menit)  Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dipelajari
 Salam dan doa penutup ssebagai bentuk pengembangan pembinaan
nilai-nilai karakter siswa

16
Modul Pembelajaran

Pertemuan 6 : 2x45 menit


Pokok Bahasan : Jejak Tinggalan Kolonial di Daerah Gresik

Tahapan Langkah-Langkah
1. Kegiatan  Salam dan doa pembuka pelajaran sebagai bentuk pengembangan
Pendahuluan pembinaan karakter siswa
(10 menit)  Apersepsi
Pemberian apersepsi kepada siswa materi sebelumnya
 Motivasi
Siswa diberikan motivasi lanjutan berupa gambar/video sejarah
 Siswa disampaikan tujuan pembelajaran

2. Kegiatan Mengorientasikan peserta didik terhadap masalah


Inti  Siswa diberikan materi pengantar secara singkat untuk mengarahkan
(70 menit) pokok pembahasan
 Siswa ditunjukkan sebuah gambar sejarah di dearah Gresik:

Gambar/foto: bangunan gardu suling dan benteng lodewijk

 Siswa secara terbuka mengajukan pertanyaan terkait pokok


permasalahan berdasarkan gambar yang disajikan di depan kelas,
ssebagai bentuk pengembangan kemampuan berpikir kritis (Critical
Thingking).
 Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan pada beberapa hal
berikut:
 Jejak periode kolonial apakah yang adi wilayah Kabupaten
Gresik yang kalian bisa temukan?
 Bagaiaman riwayat sejarah jejak bangunan kolonial tersebut?

Mengorganisasi peserta didik untuk belajar


 Siswa di dalam kelas dibagi dalam kelompok belajar yang terdiri atas
4-5 siswa, ssebagai bentuk pembelajaran kolaboratif (Collaborative)
 Siswa diberikan Lembar Kerja Sejarah

17
Modul Pembelajaran

Format analisis:
Nama Jejak Bangunan Kolonial Uraian
Deskripsi Lokasi

Deskripsi Jejak Kolonial

Deskripsi Sejarahnya

Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok


 Guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang
sesuai dan melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan kejelasan
yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah
 Siswa diperbolehkan mencari bahan materi pada situs di website atau
dari buku, ssebagai bentuk pengembangan kegiatan belajar yang
Literasi

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya


 Siswa berdiskusi dan menuliskan hasil kerjanya pada lembar kerja
 Siswa diperbolehkan mengkreasi jawaban sesuai kesepakatan
kelompok, ssebagai bagian dari pembelajaran kreatif (Creative)
 Siswa boleh membuat laporan berupa infografis, vlog, video pendek,
essai dan sebagainya.

Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah


 Perwakilan kelompok siswa diminta untuk menyajikannya di depan
kelas, ssebagai bentuk pengembangan yang komunikatif
(Comunication)
 Urutan presentasi dilakukan secara acak/undian
 Guru membantu siswa untuk melakukan evaluasi terhadap proses
pemecahan masalah yang dilakukan

3. Kegiatan  Tanya jawab review materi pembelajaran untuk mengecek


Penutup pemahaman
(10 menit)  Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dipelajari
 Salam dan doa penutup ssebagai bentuk pengembangan pembinaan
nilai-nilai karakter siswa

18
Modul Pembelajaran

D. ASSESMEN PEMBELAJARAN
1. Assesmen Awal
Penilaian assesmen awal dilaksanakan di awal pembelajaran. Proses dilakukan dengan
memberikan sejumlah pertaaan atau soal penjajakan kepada siswa terkait dengan
pokok bahasan yang akan dipelajari. Dari analisis assesmen awal ini nanti dapat
diketahui :
a. Peahaman siswa awal terhadap pokok bahasan yang akan dipelajari
b. Gaya belajar siswa
c. Bakat dan minat siswa secara individu
2. Assesmen Formatif
Pelaksanaan asessmen formatif disesuaikan dengan lembar kerja harian yang
diberikan kepada siswa pada setiap pertemuannya. Untuk lebih detail bagaimana
lembar kerja tersebut digunakan maka dapat dilihat pada bagian lampiran LK (Lembar
Kerja)
3. Assesmen Sumatif
Pelaksanaan assesmen sumatif dilaksanakan di akhir topik pembelajaran. Seelah
selesai semua pokok bahasan pada materi “kolonialsme di Indonesia” maka
melaksanakan penilaian sumatif. Untuk lebih detail bentuk soal pada penilaian sumatif
ini terdapat pada lampiran.

E. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


1. Pengayaan
Siswa masuk dalam program pengayaan jika ketercapaian melebihi 90%. Dalam
program pengayaan ini siswa dminta untuk memperdalam materi lebih jauh terkait
dengan pokok-pokok pembahasan.
2. Remedial
Siswa masuk dalam program remedial jika ketercapaian kurang dari 70% dengan
mempelajari materi ajar kembali dan melaksanakan uji kompetensi ulang pada aspek
penilaian formatif.

19
Modul Pembelajaran

LAMPIRAN-LAMPIRAN

20
Modul Pembelajaran

LEMBAR KERJA SEJARAH 1

Nama Kelompok :____________________________


SKOR
Nama Siswa :____________________________
_____________________________
_____________________________
Kelas/Program :____________________________
Petunjuk:
1. Bentuklah kelompok belajar terdiri atas 4-5 siswa
2. Tunjuklah seorang ketua dan anggota kelompok
3. Perhatikan gambar sejarah di bawah ini dan jawablah pertanyaan-
pertanyaan yang ada pada kolom di bawahnya dengan benar!

Gambar: Kedatangan orang-orang Belanda pertama kali


di pelabuhan Banten tahun 1596 dan gambar rempah-rempah

No Para ahli Penjelasan


1 Latar belakang
kehadiran bangsa-
bangsa Barat ke
Nusantara

2 Jalur yang dilalui


bangsa Barat hingga
sampai ke Nusantara
dengan gars warna
yang berbeda

21
Modul Pembelajaran

LEMBAR KERJA SEJARAH 2

Nama Kelompok :____________________________


SKOR
Nama Siswa :____________________________
_____________________________
_____________________________
Kelas/Program :____________________________
Petunjuk:
1. Bentuklah kelompok belajar terdiri atas 4-5 siswa
2. Tunjuklah seorang ketua dan anggota kelompok
3. Perhatikan gambar sejarah di bawah ini dan jawablah pertanyaan-
pertanyaan yang ada pada kolom di bawahnya dengan benar!

Gambar: Logo VOC dan kantor dagang VOC

Format analisis:
Masalah Uraian
Latar belakang ....
berdirinya VOC

Hak-hak Octroi VOC ....

Kebijakan VOC

Runtuhnya VOC

22
Modul Pembelajaran

LEMBAR KERJA SEJARAH 3

Nama Kelompok :____________________________


Nama Siswa :____________________________ SKOR
_____________________________
_____________________________
Kelas/Program :____________________________
Petunjuk:
1. Bentuklah kelompok belajar terdiri atas 4-5 siswa
2. Tunjuklah seorang ketua dan anggota kelompok
3. Perhatikan gambar sejarah di bawah ini dan jawablah pertanyaan-
pertanyaan yang ada pada kolom di bawahnya dengan benar!

Gambar: Para Gubernur Jenderal Masa Hindia Belanda

Format analisis:
Masa Pemerintahan Kebijakan Politik, Ekonomi, Sosial Budaya
H.W.Daendels ....

T.S.Raffles ....

Van de Bosch

Politik Liberal Kolonial

23
Modul Pembelajaran

LEMBAR KERJA SEJARAH 4

Nama Kelompok :____________________________


SKOR
Nama Siswa :____________________________
_____________________________
_____________________________
Kelas/Program :____________________________
Petunjuk:
1. Bentuklah kelompok belajar terdiri atas 4-5 siswa
2. Tunjuklah seorang ketua dan anggota kelompok
3. Perhatikan gambar sejarah di bawah ini dan jawablah pertanyaan-
pertanyaan yang ada pada kolom di bawahnya dengan benar!

Gambar: Tokoh Van deventer pencetus Politik Etis


Format analisis:
Kebijakan Pemerintahan Uraian
Makna Politik Etis ....

Kebijakan Politik Etis ....

Penyimpangan Politik
Etis

Dampak Politik Etis

24
Modul Pembelajaran

LEMBAR KERJA SEJARAH 5

Nama Kelompok :____________________________


SKOR
Nama Siswa :____________________________
_____________________________
_____________________________
Kelas/Program :____________________________
Petunjuk:
1. Bentuklah kelompok belajar terdiri atas 4-5 siswa
2. Tunjuklah seorang ketua dan anggota kelompok
3. Perhatikan gambar sejarah di bawah ini dan jawablah pertanyaan-
pertanyaan yang ada pada kolom di bawahnya dengan benar!

Gambar: Tokoh-Tokoh Perjuangan Indonesia

Bentuk Perjuangan/ Dampak/Pengaruh/ Hasil


No Tahun Penyebab
Perlawanan Perjuangan
1 Perlawanan Pattimura
2 Perlawanan
Hasanuddin
3 Perlawanan Antasari
4 Perlawanan
Diponegoro
5 Perlawanan Padri

6 Perlawanan
Sisingamangaraja
7 Perlawanan Bali

8 Perlawanan Aceh

25
Modul Pembelajaran

LEMBAR KERJA SEJARAH 6

Nama Kelompok :____________________________


SKOR
Nama Siswa :____________________________
_____________________________
_____________________________
Kelas/Program :____________________________
Petunjuk:
1. Bentuklah kelompok belajar terdiri atas 4-5 siswa
2. Tunjuklah seorang ketua dan anggota kelompok
3. Perhatikan gambar sejarah di bawah ini dan jawablah pertanyaan-
pertanyaan yang ada pada kolom di bawahnya dengan benar!

Gambar/foto: bangunan gardu suling dan benteng lodewijk

Nama Jejak Bangunan Kolonial Uraian


Deskripsi Lokasi

Deskripsi Jejak Kolonial

Deskripsi Sejarahnya

26
Modul Pembelajaran

Format Penilaian
Produk Video, Vlog, Peta Konsep, Infografis, dll

Nama Peserta Didik :____________________________


Kelas/Program :____________________________
No. Absen :____________________________
Hari/Tgl. :____________________________

Nilai Nilai
Aspek yang dinilai Deskripsi
Kualitatif Kuantitatif
Pengantar Menunjukkan dengan tepat isi
karangan/laporan penelitian
Isi Kesesuaian antara judul dengan isi
dan materi. Menguraikan hasil
karangan/penelitian dengan tepat.
Hal-hal yang ditemukan dalam
penelitian
Penutup Memberikan kesimpulan
karangan/hasil penelitian
Struktur/logika Penggambaran dengan jelas metode
penulisan yang dipakai dalam
karangan/penelitian
Orisinalitas karangan Karangan/penelitian merupakan
hasil sendiri
Penyajian, bahasan dan Bahasa yang digunakan sesuai EYD
bahasa dan komunikatif
Jumlah Nilai

Kriteria Penilaian :

Kriteria Nilai Nilai


Indikator Kualitatif Kuantitatif

80-100 Memuaskan 4

70-79 Baik 3

60-69 Cukup 2

45-59 Kurang cukup 1

27
Modul Pembelajaran

Format Lembar Penilaian Diskusi


Nama Peserta Didik :____________________________
Kelas/Program :____________________________
No. Absen :____________________________

Hari/Tgl. :____________________________

No Sikap/Aspek yang dinilai Nama Nilai Nilai


Kelompok/ Kualitatif Kuantitati
Penilaian kelompok Nama peserta f
1. Menyelesaikan tugas kelompok dengan didik
baik
2 Kerjasama kelompok
3 Hasil tugas
Jumlah Nilai Kelompok
Penilaian Individu Peserta didik
1. Berani mengemukakan pendapat
2. Berani menjawab pertanyaan
3. Inisiatif
4. Ketelitian
Jumlah Nilai Individu

Kriteria Penilaian :

Kriteria Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif


Indikator

80-100 Memuaskan 4

70-79 Baik 3

60-69 Cukup 2

45-59 Kurang cukup 1

28
Modul Pembelajaran

ASESSMEN SUMATIF (UJI KOMPETENSI SISWA)

Petunjuk A.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan cara memberi tanda silang (x) pada
salah satu pilihan jawaban yang kalian anggap paling benar!

1. Kehadiran bangsa-bangsa Barat (Eropa) ke wilayah nusantara didorong oleh beberapa


faktor. Salah satunya ialah ditemukannya karya monumental yang berjudul “I Mago Mundi”
sebagai salah satu dasar petunjuk untuk mencari jalan rahasia menuju ke Asia. Karya
monumental tersebut ditulis oleh....

A. Fa Hien
B. I Tsing
C. Ibnu Batutah
D. Marcopolo
E. Colombus

2. Pada tahun 1596 empat kapal ekspedisi dipimpin oleh Cornelis de Houtman berlayar
menuju Indonesia, dan merupakan kontak pertama Indonesia dengan Belanda. Daerah
yang pertama kali disinggahi oleh Cornellis de Houtman adalah....
A. Banten
B. Demak
C. Aceh
D. Maluku
E. Batavia

3. Kongsi Perdagangan Hindia-Timur (Vereenigde Oostindische Compagnie atau VOC) yang


didirikan pada tanggal 20 Maret 1602 adalah persekutuan dagang asal Belanda yang
memiliki monopoli untuk aktivitas perdagangan di Asia. Perusahaan ini dianggap sebagai
perusahaan multinasional pertama di dunia sekaligus merupakan perusahaan pertama
yang mengeluarkan sistem pembagian saham. Tujuan utama pendirian VOC tersebut
adalah....
A. Menimbulkan bencana pada musuh dan guna keamanan tanah air
B. Menyeragamkan komoditi dagang di Hindia Timur
C. Berusaha mengisi kekosongan kas Belanda
D. Mempererat hubungan antar pedagang Belanda
E. Membantu pemerintah Belanda dalam menjual hasil industrinya

29
Modul Pembelajaran

4. Sir Thomas Stamford Bingley Raffles adalah Gubernur-Jenderal Hindia-Belanda tahun


1811-1816. Ia adalah seorang warganegara Inggris. Hal penting kebijakan Raffles yang
berkaitan dengan ilmu pengetahuan pada masa pemerintahan Raffles adalah...
A. Pembuatan jalan Anyer-Panarukan
B. Munculnya tulisan berjudul Max Havelaar
C. Ditemukannya buku “History of Java”
D. Disusun dan diterbitkannya buku “History of Java”
E. Dibangunnya perkebunan di Deli, Sumatera

5. Cultuurstelsel yang oleh sejarawan Indonesia disebut sebagai Sistem Tanam Paksa, adalah
peraturan yang dikeluarkan oleh Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch pada tahun
1830 yang mewajibkan setiap desa menyisihkan sebagian tanahnya (20%) untuk ditanami
komoditi ekspor. Berikut ini yang merupakan jenis tanaman perdagangan ekspor masa
Cultuurstelsel adalah....
A. Nila, lada, dan teh
B. Nila, padi, dan tembakau
C. Kopi, nila, dan jagung
D. Cengkeh, gandum, dan ketela
E. Tebu, jagung, dan kopi

6. Pada masa kebijakan Cultuurstelsel tahun 1830-1870 telah muncul protes dari
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. Salah satu penyimpangannya adalah adanya
penderitaan rakyat akibat sistem tersebut dalam perkebunan tebu, berupa Sukier
Contracten. Pernyataan berikut ini yang sesuai dengan “Suiker Contracten” adalah...
A. Ditulis oleh Douwes Dekker
B. Ditulis oleh Multatuli
C. Merupakan kritikan terhadap pelaksanaan cultuurstelsel
D. Berisi penderitaan rakyat Banten pada masa pemerintahan daendels
E. Berisi penderitaan rakyat Banten pada masa cultuurstelsel

7. Pernyataan berikut yang benar dari pelaksanaan politik kolonial pintu terbuka atau liberal
di Indonesia yang berlangsung antara tahun 1870-1900an...
A. Terjadi pembangunan sarana transportasi
B. Kesejahteraan penduduk Indonesia meningkat
C. Banyak pembangunan pabrik-pabrik
D. Pemodal asing banyak membuka perkebunan
E. Pengusaha pribumi gulung tikar

8. Tanam paksa adalah era paling eksploitatif dalam praktik ekonomi Hindia Belanda. Sistem
tanam paksa ini jauh lebih keras dan kejam dibanding sistem monopoli VOC karena ada
sasaran pemasukan penerimaan negara yang sangat dibutuhkan pemerintah. Namun
demikian, sistem ini ternyata di sisi lain juga memiliki pengaruh positif. Dampak positif
Cultuurstelsel bagi penduduk Jawa adalah...
A. Rakyat mengenal jenis tanaman perdagangan
30
Modul Pembelajaran

B. Lahan pertanian semakin luas


C. Kas pemerintah Belanda terisi penuh
D. Banyak sekolah didirikan
E. Bahan makanan melimpah

9. Pada tahun 1830 pada saat pemerintah penjajah hampir bangkrut setelah terlibat perang
Jawa terbesar (Perang Diponegoro, 1825-1830), Gubernur Jenderal Judo mendapat izin
khusus melaksanakan sistem Tanam Paksa (Cultuur Stelsel). Tujuan pemerintah kolonial
Belanda melaksanakan sistem tanam paksa adalah...
A. Mengisi kekosongan kas negara Indonesia
B. Meningkatkan produksi barang ekspor
C. Mengatasi kesulitan keuangan kerajaan Belanda
D. Membiayai perang yang dilakukan oleh Belanda
E. Mengenalkan tanaman ekspor di Indonesia

10. Pada masa politik pintu terbuka tahun 1870-1900 muncul istilah Poenali Sanctie di
sebagian besar wilayah Sumatera. Keberadaan Poenali Sanctie di perkebunan di Sumatera
tersebut seolah-olah melegalkan...
A. Perbudakan
B. Pencemaran
C. Pembakaran hutan
D. Pembunuhan
E. Penculikan

11. Kesultanan Banten merupakan kerajaan maritim dan mengandalkan perdagangan dalam
menopang perekonomiannya. Masa Sultan Ageng Tirtayasa (bertahta 1651-1682)
dipandang sebagai masa kejayaan Banten. Di bawah beliau, Banten memiliki armada yang
mengesankan, dibangun atas contoh Eropa, serta juga telah mengupah orang Eropa bekerja
pada Kesultanan Banten. Sultan Ageng Tirtayasa sangat gigih menentang VOC. Alasan
beliau menentang VOC adalah...
A. VOC menganggu jalannya pemerintahan
B. VOC banyak menyusupkan pasukan di Banten
C. VOC banyak memberikan hadiah-hadiah
D. VOC memanjakan sang pangeran
E. VOC memaksakan monopoli dagang

12. Untuk menghadapi Belanda yang menyerbu Benteng Jagaraga, rakyat Bali mengobarkan
semangat juang tinggi yang terkenal dengan istilah....
A. Perang Gerilya
B. Perang Puputan
C. Perang Terbuka
D. Perang Sabil
E. Perang Parit

31
Modul Pembelajaran

13. Berikut ini isi dari Perjanjian Bongaya tahun 1667 yang dilakukan oleh Sultan Hasanuddin
dengan VOC, kecuali....
A. VOC memperoleh hak monopoli dagang di Makasar
B. Makasar sebagai kerajaan yang berdaulat
C. VOC mendirikan benteng di Makasar
D. Arung Palaka diakui sebagai Raja Bone
E. Makasar melepaskan daerah Bone dan pulau-pulau di luar Makasar

14. Kesultanan Demak atau Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam pertama dan terbesar di
pantai utara Jawa (Pasisir). Demak di bawah Pati Unus adalah Demak yang berwawasan
nusantara. Visi besarnya adalah menjadikan Demak sebagai kerajaan maritim yang besar.
Pada masa kepemimpinannya, Demak beberapa kali mengirimkan armada lautnya untuk
menyerang Portugis di Malaka. Alasan Demak menyerang Portugis di Malaka adalah....
A. Menguasai Selat Malaka untuk memperluas wilayah
B. Terancam kedudukan sebagai salah satu pusat perdagangan
C. Mengembalikan fungsi Malaka sebagai pusat perdagangan Islam
D. Menguasai pasaran lada di Sumatera Barat
E. Menarik perhatian pedagang untuk melakukan kegiatan di Demak

15. Perang saudara yang terjadi di Kerajaan Banten disebabkan oleh...


A. Pembagian wilayah kerajaan yang tidak adil
B. Hubungan baik Sultan Ageng dengan VOC
C. Pertentangan Sultan Haji dengan bangsawan Banten
D. Pertentangan Sultan Ageng dengan pangeran Purboyo
E. Campur tangan VOC dalam pergantian tahta Banten

16. Sultan Agung Hanyakrakusuma mempunyai cita-cita menguasai tanah Jawa, tetapi ia
terkendala bnayka hal dimana salah satunya adalah....
A. Tidak memiliki pelabuhan yang ramai
B. Lemahnya armada lautnya
C. Kedudukan VOC di Batavia
D. Para ulama yang belum dapat dipersatukan
E. Rakyat lebih percaya kepada ulama

17. Sesudah naik tahta Mas Rangsang bergelar Sultan Agung Prabu Hanyokrokusumo atau
lebih dikenal dengan sebutan Sultan Agung. Pada masanya Mataram berekspansi untuk
mencari pengaruh di Jawa, salah satunya ialah menyerang VOC di Batavia namun
mengalami kegagalan. Berikut ini yang bukan penyebab kegagalan serangan pasukan
Mataram terhadap VOC di Batavia adalah....
A. Cadangan makanan dibakar musuh
B. Adanya pengkhianatan di tubuh pasukan
C. Wabah penyakit yang merajalela
D. Datang musim hujan yang menggagalkan strategi yang disusun
E. Kalah persenjataan

32
Modul Pembelajaran

18. Perang jawa yang berlangsung antara tahun 1825-1830 adalah perang yang menguras
kekuatan Belanda. Perang Jawa adalah istilah lain dari perang yang dikobarkan oleh....
A. Trunojoyo
B. Untung Suropati
C. Pangeran Diponegoro
D. Sultan Agung Hanyakrakusomo
E. Pangeran Sambernyawa

19. Ciri perlawanan rakyat Indonesia terhadap bangsa Barat sebelum abad ke-20 adalah....
A. Kedaerahan, terorganisasi, dan bersifat feodal
B. Kedaerahan, tujuan belum jelas, dan tergantung pemimpin
C. Kedaerahan, terorganisasi, dan dipimpin kaum bangsawan
D. Kedaerahan, tujuan belum jelas, dan dipimpin oleh ulama
E. Kedaerahan, terorganisasi, dan dipimpin rakyat biasa

20. Perang Padri adalah peperangan yang berlangsung di Sumatera Barat dan sekitarnya
terutama di kawasan Kerajaan Pagaruyung dari tahun 1803 hingga 1838. Penyebab
terjadinya pertentangan kaum Padri dengan Kaum Adat di Sumatera Barat adalah...
A. Persoalan warisan
B. Pemungutan Pajak
C. Pelaksanaan ajaran Islam
D. Persoalan adat
E. Batas wilayah

21. Kebijakan kolonial yang bertujuan untuk memecah belah bangsa Indonesia adalah...
A. Etic Police
B. Devide et Impera
C. Cultuurstelsel
D. Benteng Stelsel
E. Pax Nedherlandica

22. Tahun 1603 VOC memperoleh izin di Banten untuk mendirikan kantor perwakilan, dan
pada 1610 Pieter Both diangkat sebagai pimpinan VOC yang pertama (1610-1614). Pada
masa VOC tersebut, jabatan pemegang kekuasaan tertinggi dinamakan....
A. Gubernur Jenderal
B. Hereen Seventien
C. Raja Belanda
D. Raad van Indie
E. Perfectuur

23. Berikut ini yang bukan ciri-ciri pendidikan masa kolonial ialah...
A. Ada pemisah antara golongan Eropa dan Bumiputera
B. Disesuaikan dengan pendidikan negara Belanda
C. Diurus oleh Departemen Pengajaran
D. Dilakukan untuk semua kalangan
33
Modul Pembelajaran

E. Menghambat gerakan nasional

24. Pengaruh era kolonialisme bangsa Portugis dalam bidang seni budaya di Indonesia,
khususnya wilayah bagian timur adalah....
A. Musik dangdud
B. Keroncong
C. Kuda lumping
D. Pencak silat
E. Reog Ponorogo

25. Penggunaan beberapa kosakata, bahasa, atau kalimat (frase) bahasa Belanda dalam bahasa
Indonesia merupakan pengaruh akibat penjajahan dalam bidang....
A. Politik
B. Ekonomi
C. Hukum
D. Pendidikan
E. Sosial Budaya

26. Politik Etis atau Politik Balas Budi adalah suatu pemikiran yang menyatakan bahwa
pemerintah kolonial memegang tanggung jawab moral bagi kesejahteraan pribumi.
Pemikiran ini merupakan kritik terhadap politik tanam paksa. Pelopor politik etis yang
mengeluarkan pemikiran tentang pembangunan negeri jajahan adalah...
A. Frans van de Pute
B. Baron van Houvel
C. Van Deventer
D. Multatuli
E. Douwes Dekker

27. Pada dasarnya kebijakan-kebijakan Politik Etis tersebut baik. Akan tetapi dalam
pelaksanaannya terjadi penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh para pegawai
Belanda. Penyimpangan tujuan pendidikan dalam politik Etis yang diselenggarakan
pemerintah kolonial Hindia-Belanda ialah...
A. Menciptakan tenaga terdidik yang murah
B. Mencerdaskan bangsa Indonesia
C. Memberantas buta huruf
D. Membayar utang kesejahteraan
E. Memperbaiki kondisi wilayah jajahan

28. Persamaan tujuan dari berbagai organisasi yang muncul pada masa Pergerakan Nasional
Indonesia adalah....
A. Indonesi merdeka terlepas dari koloialisme Belanda
B. Indonesia berhak menentukan nasibnya sendiri
C. Indonesia harus memiliki Parlemen sendiri
D. Membebaskan bangsa Indonesia dari kemiskinan
E. Meningkatkan harkat dan martabat manusia Indonesia
34
Modul Pembelajaran

29. Organisasi berikut ini yang didirikan para pelajar Indonesia di Negeri Belanda tahun 1908
adalah...
A. Perhimpunan Indonesia
B. Partai Nasional Indonesia
C. Sarekat Islam
D. Indische Partij
E. Budi Utomo

30. Partai Nasional Indonesia adalah partai politik tertua di Indonesia didirikan pada 4 Juli
1927. PNI dianggap membahayakan Belanda karena menyebarkan ajaran pergerakan
kemerdekaan sehingga Pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan perintah penangkapan
para tokoh-tokoh pemimpinnya pada tanggal 24 Desember 1929. Di dalam pengadilan,
salah satu tokohnya menyampaikan isi pidato berjudul “Indonesia Menggugat”. Tokoh PNI
yang dimaksud yaitu...
A. Ir. Soekarno
B. R. Gatot Mangkoepradja
C. Markoen Soemadiredja
D. Soepiadinata
E. Moh. Hatta

35
Modul Pembelajaran

KUNCI JAWABAN ASESSMEN SUMATIF

Nomor Soal Kunci Nomor Soal Kunci


Jawaban Jawaban

1 D 16 C

2 A 17 D

3 D 18 C

4 D 19 B

5 E 20 C

6 C 21 B

7 D 22 A

8 A 23 D

9 C 24 B

10 A 25 E

11 E 26 C

12 B 27 A

13 B 28 A

14 C 29 A

15 E 30 A

36
Modul Pembelajaran

37

Anda mungkin juga menyukai