Anda di halaman 1dari 23

MODUL AJAR

SEJARAH KELAS X
SMK NEGERI 2 SUKOHARJO
Tahun Pelajaran 2021/2022
A. Informasi Umum
Program Keahlian Semua Program Keahlian
Judul Elemen Kerajaan Islam di Indonesia
Diskripsi Masuknya Isalam ke Indonesia membahas tentang:
 Masuknya agama dan kebudayaan Islam ke Nusantara
 Pengaruh masuknya agama dan kebudayaan Islam
terhadap perkembangan budaya di Indonesia
 Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia

Capaian Pemelajaran Peserta didik memahami konsep dasar kerajaan Islam;


menganalisa manusia dalam kerajaan Islam; Menganalisa
kerajaan Islam dalam ruang lingkup lokal, nasional, dan
global; menganalisa kerajaan Islam dalam dimensi masa
lalu, masa kini, dan masa depan; Menganalisa kerajaan
Islam dari pola perkembangan, perubahan, keberlanjutan,
dan keberulangan; Menganalisa kerajaan Islam secara
diakronik (kronologi) maupun sinkronik.

Kompetensi Awal Pengetahuan dan/atau keterampilan yang perlu dimiliki


peserta didik sebelum mempelajari modul ini adalah:
a. peserta didik mampu memahami konsep kerajaan Islam
di Indonesia
b. Peserta didik mampu menganalisa manusia dalam
kerajaan Islam di Indoonesia
c. Peserta didk mampu menaganalisa kerajaan Islam di
Indonesia dalam ruang lingkup lokal, nasional, dan
global
d. Peserta didik mampu menganalisa kerajaan Islam di
Indonesia dari pola perkembangan, perubahan,
keberlanjutan, dan keberulangan;
e. Peserta didik mampu memahami peristiwa sejarah
secara diakronik (kronologi) maupun sinkronik

Kelas X (sepuluh)
Alokasi Waktu ( 6x45’)
Jumlah Pertemuan 3 Kali Pertemuan
Fase Capaian E
Profil Pelajar Pancasila Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
dan Bergotong royong, berkebhinekaan global
Target Peserta Didik a. Peserta didik dengan kemampuan rata-rata: tidak ada
kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar.
b. Peserta didik dengan kemampuan di bawah rata-rata:
memiliki kesulitan dalam mencerna dan memahami
materi ajar (jika tidak sesuai dengan gaya belajarnya,
tidak dapat berkonsentrasi dalam waktu yang lama atau
sebab lain).
c. Peserta didik dengan kemampuan di atas rata-rata:
dapat mencerna dan memahami dengan cepat dan
mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi
(HOTS).

Model Pembelajaran Dicovery Learning


Mode Pembelajarn Daring/Kombinasi
Metode Pembelajaran Model pembelajaran yang digunakan adalah CTL
(Contectual Teaching Learning) dengan pendekatan
pembelajaran Blended Learning, dan Sintag (MERRDEKA
belajar) serta Discovery Learning (tatap muka)
Bentuk Penilaian Non Kognitif dan Kognitif
Sumber Pembelajaran Buku Paket, Modul, Lembar kerja siswa, Internet dan
Lainnya
Bahan Alat dan Praktek Kertas HVS, Tinta printer, PC/Laptop atau Smartphone
Pembelajaran dengan aplikasi Ms. Office. Gambar komponen lingkungan
Media Pembelajaran PPT, video pembelajaran, Internet

B. KOMPETENSI INTI
1. TUJUAN PEMELAJARAN
a. Peserta didik mampu memahami masuknya agama dan kebudayaan Islam ke
Nusantara
b. Peserta diidk mampu memhamai pengaruh masuknya agama dan kebudayaan
Islam terhadap perkembangan budaya di Indonesia
c. Peserta didik mampu mengidentifikasikan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia

2. PEMAHAMAN BERMAKNA
Proses Islamisasi yang terjadi di Indonesia sangat ditentukan oleh kondisi sosial,
budaya, politik, dan ekonomi yang ada sebelumnya. Secara geografis wilayah
nusantara memilikia arti yang sangat penting bagi masuknya unsur-unsur dari luar
karena menjadi jalur lalu linta perdagangan internasional. Dengan terbukanya
wilayah nusantara memungkinkan masyarakatnya untuk berinteraksi dengan bangsa
lain. Wujud dari keberlasngsungan interaksi yang hingga kini masih terlihat adalah
banyaknya umat muslim Indonesia yang menjalankan ibadah haji dan umroh.
Disamping itu, tidak sedikit para ulama dari timur Tengh yang berkunjung ke
Indonesia dalam rangka berdakwah. Bagi umat Islam di Indonesia, berbagai bentuk
interaksi tersebut akan semakin memantafkan keimanan dan ketaqwaan terhadap
ajaran agamanya. Nah kapan Islam masuk pertama kali ke pulauan Indonesia serta
bagaimana prosesnya ?

3. PERTANYAAN PEMANTIK
a. Bagaimana komentarmu terhadap penyataan kaum pedagang sangat
menentukan berkembangnya agama Islam
b. Mengapa Islam sangat mudah diterima oleh masyarakat Indonesia dan kapan
masuk pertama di Indonesia
c. Bagaimana pemgaruh masuknya Islam terhadap perkembangan kebudayaan di
masyarakat
d. Permahkan kamu membaca buku-buku sejarah yang menunjukan keberdaaan
kerajaan Islam di Indonesia
4. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1

KEGIATAN Deskripsi Kegiatan Guru dan Peserta Didik Alokasi


Waktu
Pendahuluan 1. Peserta didik dan Guru memulai dengan 10 Menit
berdoa bersama
2. Peserta didik disapa dan melakukan
pemeriksaan kehadiran bersama dengan
guru.
3. Peserta didik bersama dengan guru
membahas tentang kesepakatan yang akan
diterapkan dalam pembelajaran
4. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui
pertanyaan pemantik:
a. Apakah yang kamu ketahui tentang
masuknya agama Islam?
Menurut kalian, mengapa kebudayaan
Islam bisa masuk ke Indonesia?
Inti 1. Peserta didik mendapatkan pemaparan 70 Menit
secara umum tentang masuknya agama dan
kebudayaan Islam
2. Dengan metode tanya jawab guru
memberikan pertanyaan tentang:
a. Proses masuknya agama Islam
b. Para pembawa ajaran dan kebudayaan
Islam ke Indonesia
3. Peserta didik diberikan kesempatan untuk
melakukan studi pustaka (browsing dan/atau
mengunjungi perpustakaan) guna
mengeksplorasi masuknya agama dan
kebudayaan Islam ke Indonesia
4. Peserta didik diminta melaporkan hasil
studinya dan kemudian bersama-sama
dengan dibimbing oleh guru mendiskusikan
hasil laporannya di depan kelas
Untuk analisis masuknya agama dan
kebudayaan Islam dilakukan secara
kolaboratif di papan tulis. Peserta didik
bergantian mengungkapkan gagasannya.
Guru membimbing diskusi.
Penutup 1. Peserta didik dapat menanyakan hal yang 10 menit
tidak dipahami pada guru
2. Peserta didik mengomunikasikan kendala
yang dihadapi selama mengerjakan
Peserta didik menerima apresiasi dan
motivasi dari guru.
Pertemuan 2
Alokasi
KEGIATAN Deskripsi Kegiatan Guru dan Peserta Didik
Waktu
Pendahuluan 1. Peserta didik dan Guru memulai dengan 10 Menit
berdoa bersama
2. Peserta didik disapa dan melakukan
pemeriksaan kehadiran bersama dengan
guru.
3. Peserta didik bersama dengan guru
membahas tentang kesepakatan yang akan
diterapkan dalam pembelajaran
4. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui
pertanyaan pemantik:
a. Bagaimana pengaruh masuknya agama
dan kebudayaan Islam di Nusantara?
Menurut kalian, apakah masuknya
agama dan kebudayaan Islam
membawa pengaruh yang besar bagi
kebudayaan Nusanatara?
Inti 1. Peserta didik mendapatkan pemaparan 70 Menit
secara umum tentang pengaruh masuknya
agama dan kebudayaan Islam bagi
kebudayaan Nusantara
2. Dengan metode tanya jawab guru
memberikan pertanyaan mengenai:
a. Reaksi bangsa Indonesia terhadap
masuknya agama dan kebudayaan Islam
b. Wujud akulturasi kebudayaan Islam
dengan kebudayaan asli Nusantara
3. Peserta didik diberikan kesempatan untuk
melakukan studi pustaka (browsing
dan/atau mengunjungi perpustakaan) guna
mengeksplorasi
a. Reaksi bangsa Indonesia terhadap
masuknya agama dan kebudayaan Islam
b. Wujud akulturasi kebudayaan Islam
dengan kebudayaan asli Nusantara
4. Peserta didik diminta melaporkan hasil
studinya dan kemudian bersama-sama
dengan dibimbing oleh guru mendiskusikan
hasil laporannya di depan kelas
Untuk analisis pengertian dan ruang lingkup
sejarah dapat dilakukan secara kolaboratif di
papan tulis. Peserta didik secara bergantian
mengungkapkan gagasannya.
Penutup 1. Peserta didik dapat menanyakan yang tidak 10 menit
dipahami pada guru
2. Peserta didik mengomunikasikan kendala
yang dihadapi.
Pertemuan 3
Alokasi
KEGIATAN Deskripsi Kegiatan Guru dan Peserta Didik
Waktu
Pendahuluan 1. Peserta didik dan Guru memulai dengan 10 Menit
berdoa bersama
2. Peserta didik disapa dan melakukan
pemeriksaan kehadiran bersama dengan
guru.
3. Peserta didik bersama dengan guru
membahas tentang kesepakatan yang akan
diterapkan dalam pembelajaran
4. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui
pertanyaan pemantik:
a. Apakah yang kamu ketahui tentang
kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia?
Bagaimana sistem pemerintahan
kerajaan-kerajaan tersebut?
Inti 1. Peserta didik mendapatkan pemaparan 70 Menit
secara umum tentang kerajaan-kerajaan
Hindu Budha tertua di Indonesia
2. Dengan metode tanya jawab guru memberi
pertanyaan mengenai:
a. Macam-macam kerajaan Islam di
Indonesia
b. Kehidupan kerajaan-kerajaan Islam di
Indonesia
3. Peserta didik diberikan kesempatan untuk
melakukan studi pustaka (browsing
dan/atau mengunjungi perpustakaan) guna
mengeksplorasi
a. Macam-macam kerajaan Islam di
Indonesia
b. Kehidupan kerajaan-kerajaan Islam di
Indonesia
4. Peserta didik diminta melaporkan hasil
studinya dan kemudian bersama-sama
dengan dibimbing oleh guru
mendiskusikan hasil laporannya di depan
kelas
Untuk analisis pengertian konsep perubahan
dan keberlanjtan sejarah dapat dilakukan
secara kolaboratif di papan tulis. Peserta didik
secara bergantian mengungkapkan
gagasannya. Guru membimbing diskusi.
Penutup Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi 10 menit
dari guru.

5. ASESMEN
a. Penilaian Ketercapaian Tujuan Pembelajaran bisa dilakukan secara Individu
dan Kelompok
b. Observasi guru selam kegiatan belajar berlangsung

c. Penilaian hasil presentasi hasil diskusi (terlampir)


d. Penilaian hasil lembar kerja siswa (terlampir)
e. Asesmen Tertulis (terlampir)
f. Asesmen dapat dilaksaknakan dengan beberapa penilaian :
1. Diagnostis
2. Formatif ( Ulangan Harian : lisan dan tertulis/PG dan ESSAY
3. Sumatif UAS dan UKK
Aspek Jumlah
Asesmen Jenis Tes Bentuk Tes Waktu
Penilaian Soal
Diagnostik Mengambil hasil asesmen sumatif fase sebelumnya

Presentasi Hasil
Formatif Keterampilan Non Tes - 10’
diskusi
Penilaian antar
Sikap Non Tes - 5’
teman
Tes
Sumatif Pengetahuan Essay 5 soal 60’
Tertulis

a. Asesmen Diagnostik
Asesmen diagnostik yang dilakukan adalah asesmen diagnostik kognitif, yaitu
dengan menggunakan asesmen sumatif pada fase sebelum.
b. Asesmen Formatif
1) Penilaian Keterampilan
Penilaian Keterampilan menggunakan bentuk tes presentasi hasil diskusi.
Rubrik Asesmen Presentasi Hasil
Belum Cukup Sangat
Kompeten
Aspek Kompeten Kompeten Kompeten
(70-84)
(0-64) (65-69) (85-100)
Proses Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
Presentasi tidak mampu mampu mampu mampu
mempresent mempresent mempresent mempresent
asikan hasil asikan hasil asikan hasil asikan hasil
diskusi diskusi diskusi observasi
namun dengan sikap dengan sikap
dengan sikap yang baik yang baik dan
yang kurang namun tidak mampu
baik mampu berdiskusi
berdiskusi
Hasil Kerjasama Kerjasama Kerjasama Kerjasama
Diskusi dalam dalam dalam dalam
kelompok/ke kelompok/ke kelompok/ke kelompok/ke
aktifan, aktifan, aktifan, aktifan,
uraian yang uraian yang uraian yang uraian yang
disampaikan disampaikan disampaikan disampaikan
jelas dan jelas dan jelas dan jelas dan
tepat, tepat, tepat, tepat,
bertanya dan bertanya dan bertanya dan bertanya dan
Belum Cukup Sangat
Kompeten
Aspek Kompeten Kompeten Kompeten
(70-84)
(0-64) (65-69) (85-100)
menjawab, menjawab, menjawab, menjawab,
kelengkapan kelengkapan kelengkapan kelengkapan
jawaban (1 jawaban (2 jawaban (3 jawaban (4
hal hal hal hal tersebut
terpenuhi) terpenuhi) terpenuhi) terpenuhi)

2) Penilaian Sikap
Rubrik Penilaian antar Teman
Nama Teman yang dinilai : ………………
Nama siswa penilai : ………………
Petunjuk: Berilah tanda centang (√) pada kolom 1, 2, 3 atau 4 sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya

No Pernyataan 1 2 3 4

1 Teman saya aktif berdiskusi


Teman saya menghargai semua anggota
2
kelompok
Teman saya berpartisipasi dalam
3
mengerjakan tugas kelompok
Teman saya punya ide untuk
4
memecahkan masalah
Jika ada kendala dalam mengerjakan
5 tugas, teman saya punya cara untuk
menyelesaikannya
Teman saya dapat menyelesaikan tugas
6
yang menjadi tanggung jawabnya

Keterangan:
1 : sangat jarang
2 : jarang
3 : sering
4 : selalu
c. Asesmen Sumatif
Penilaian, Pembelajaran Remidial dan Pengayaan
1. Teknik dan Bentuk Instrumen

Teknik Bentuk Instrumen


Observasi
Tes Pengetahuan Tes Tertulis
Penugasan
a. Terstuktur a. Tugas Individu dan Kelompok
b. Non Terstruktur b. Mencari materi “Kerajaan Islam di Indonesia
dalam memahami dan merekontruksi sejarah
yang dipelajari” dari berbagai sumber (internet)

Teknik Penilaian sikap : Observasi


Penilaian Sikap
Percaya diri Kerajinan Pedui Lingungan
NO Nama (pertemuan 1) (pertemuan 2) (pertemuan 3)
SB B KB SB B KB SB B KB
1
2
...
(>90) SB = sangat baik (75 - 89) B = baik (<75) KB = kurang baik

2. Lampiran Instrumen
LAMPIRAN 1
Instrumen Penilaian Kompetensi Pengetahuan
Pedoman penilaian
PENUGASAN
TUGAS TERSTRUKTUR

A. Tugas Individu/ Mandiri


Peserta didik diberikan tugas rumah untuk merumuskan sikap dan tindakan
sebagai bentuk syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
kekayaan flora dan fauna di Indonesia. Tugas mengacu pada soal uji kompetensi di
buku teks pelajaran Sejarah Indonesia halaman 17

B. Tugas Kelompok
Kerjakan tugas berikut secara kelompok
Cari materi tentang “Pengertian diakronis dan sinkronis dalam sejarah”di buku paket
dan buku Sejarah Indonesia karangan dari Rita Hapsari. Presentasikan hasil diskusi
tersebut!
TUGAS NON TERSRTUKTUR
A. Tugas individu
Buat studi tentang “ Bagaimana struktur birokrasi pada masa kerajaan Islam di
Indonesia”
waktu 1 minggu.Tulis dalam kertas folio.
B. Tugas Kelompok
Bagilah kelas menjadi 4 kelompok, kemudian masing2 kelompok membuat paper
tentang “ Bandingkan struktur birokrasi pada masa kerajaan Islam di Indonesia
dengan pada masa kerajaajn Hindu Budha”

1. Penilaian Keterampilan
Tugas terstruktur
PENILAIAN PENYELESAIAN TUGAS MANDIR
Sekolah : SMK NEGERI 2 UKOHARJO
Kelas :X
Semester : Gasal
Kompetensidasar :Menyajikan hasil pemahaman tentang konsep dasar
sejarah(berpikir kronologis, diakronik, sinkronik, ruang dan waktu serta
perubahan dan keberlanjutan )
Tugas : Menuliskan kesimpulan hasil diskusi dari masing-masing
kelompok yang melakukan presentasi dan kemudian diberi tanggapan
Aspek yang dinilai
No Nama Skor
Kerapian Isi

LAMPIRAN 3
Instrumen Penilaian Kompetensi Ketrampilan
Rubrik Penilaian Keterampilan
LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN/KELOMPOK
Nama Sekolah : SMK NEGERI 2 SUKOHARJO
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
No. Aspek Penilaian Skor Catatan
A Observasi/Mengamati
1. Relevansi 5
2. Kelengkapan 5
3. Pembahasaan 5
B Diskusi
4 Keterampilan mengkomunikasikan 10
5 Keterampilan mendengarkan 10
6 Keterampilan berargumentasi 10
7 Keterampilan berkontribusi 10
C Presentasi
8 Keterampilan menjelaskan 10
9 Keterampilan memvisualisasikan 10
10 Keterampilan merespon 5
D Mencipta (Produk)
11 Peta 5
12 Powerpoint 15
Jumlah Skor 100
Keterangan :
Rentang Skor= 1 - 100 Skor 0–60 = Kurang 86 – 100 = sangat baik
Skor minimal = 12 60 – 75= Cukup
Skor maksimal = 100 76 – 85= Baik

Tes Pengetahuan
- Teknik : tes tertulis
- Bentuk : Essay
- Butir soal :5

1. Jelaskan teori-teori yang relevan mengenai masuk dan berkembangnya agama dan
budaya Islam !
2. Jelaskan faktor utama yang menyebabkan kerajan Samudra Pasai berkembang pesat !
3. Jelaskan factor-faktor yang mendorong kemajuan kerajaan Samudra Pasai !
4. Jelaskan 3 faktor penyebab kemunduran kerajaan Samudra Pasai !
5.Jelaskan 3 faktor penyebab kerajaan Demak dapat berkembang menjadi kerajaan Islam
pertama di Jawa !
6.Jelaskan 2 penyebab kemunduran Kerajaan Banten !
7. Jelaskan 3 kegagalan Mataram dalam mengusir VOC dari Batavia !
8. Jelaskan faktor penyebab perkembangan kerajaan Makasar !
9.Menunjukkan peninggalan kerajaan Islam ( Samudra Pasai,demak,Banten,Mataram

Kunci Jawaban :
Kunci Jawaban :
1. Dua teori mengenai masuk dan berkembangannya agama dan budaya Islam :
a. Teori Gujarat
Islam di Indonesia berasal dari Gujarat, India masuk abad ke – 8 M
Bukti : Batu Nisan Sultan Malik Al Saleh 1297, bercorak Gujarat
b. Teori Persia
Islam masuk ke Indonesai berasal dari Persia mulai abad ke -12
Bukti : masuknya paham syiah
Kesamaan tradisi budaya Persia dengan budaya masyarakat Indonesia yakni
peringatan 10 Muharam
2. Teori yang paling relevan yaitu teori Gujarat, karena dibawa oleh para pedagang, hal ini
dibuktikan:
a. Kerajaan Islam muncul di tepi pantai
b. Bandar dagang juga berkembang di tepi pantai
3. Faktor Penyebab kemajuan Samudara Pasai :
a. Letak yang strategis
Karena dekat dengan selat malaka , selat Malaka adalah selat teramai dengan para
pedagang dan bangsa asing, sehingga ikut mendapat keuntungan
b. Raja Samudra pasai yang bersikap terbuka :
Raja sangant memperhatikan masyarakatnya dan juga bersikap : adil, bijaksana dan
wibawa
a. Hasil rempah di kerajaan samudra Pasai : lada, bawang dan kemiri

4. Faktor penyebab kemunduran kerajaan Samudra Pasai :


a. Ambisi kerajaan Majapahi menyatukan Nusantara
b. Berdirinya bandar Malaka yang letaknya strategis
c. Setelah Sultan Malik Ath. Tahir meninggal tidak ada penggantinya yng cakap sehingga
peran penyebaran Islam diambil alih oleh Aceh

5. Faktor penyebab perkembangan Kerajaan Demak :


a. Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis menyebabkan pedagang Islam mencari daerah
perdaganagnbaru
b. Raden Patah sebgai pendiri sebagai keturunan Brawijaya V
c. Raden Patah mendapatkan dukungan dari para wali
d. Bupati pesisir tidak puas dengan Majapahit dan mendukung Raden Patah
e. Pusaka Majapahit sebagai lambang kekuasaaan diberikan kepada Raden patah
6. Penyebab kemunduruan Banten
a. Perang antara Sultan Ageng Tirtayasa dengan Sultan Haji
b. Sultan Hasanuddin melakukan perjanjian dengan Belanda
7. Sebab kegagalan Mataram mengusir VOC dari Batavia :
a. Kalah strategi dan senjata
b. Jarak yang terlalu jauh
c. Kekurangan bahan makanan
8. Faktor penyebab kesultanan Makasar menjadi besar :
a. Letaknya staregis
b. Memiliki pelabuhan yang baik
c. Jatuhnya Malaka tahun 1511 ke tangan Portugis yang menyebabkan pedagang Islam
pindah ke Makasar
9. Bukti –Bukti peninggalan kerajaan Islam : Masjid, Makam, Istana, Mata uang,
Kriteria Penskoran :
No. Skor
Soal
1 10
2 10
3 10
4 10
5 20
6 10
7 10
8 10
9 10
Jadi skor ideal = 100
6. PENGAYAAN DAN REMIDIAL
Materi : Teori mengenai masuk dan berkembangannya agama dan
kebudayaan Islam ke Indonesia
Soal :
1. Jelaskan bukti masuknya Islam dari Arab/Mekah!
2. Jelaskan 2 faktor utama yang menyebabkan kerajan Samudra Pasai berkembang pesat!
3. Jelaskan 2 faktor penyebab kerajaan Demak dapat berkembang menjadi kerajaan Islam
pertama di Jawa !
4. Jelaskan 2 penyebab kegagalan Mataram dalam mengusir VOC dari Batavia !
5. Tunjukkan bukti peninggalan Kerajaan Demak yang masih dapat kita jumpai sampai
sekarang
Jawaban
1. Bukti masuknya Islam dari Arab:
a. Perkembangan perkampungan Barus di pantai Barat Sumatera menandai Islam
telah masuk pada abad ke-7 di Sumatera
b. Tempat lahirnya Agama islam berasal dari Mekah/Arab
2. Faktor utama yang menyebabkan Kerajaan Samudera Pasai berkembang dengan
pesat:
a. Letaknya yang strategis
b. Hasil rempah yang melimpah ( lada, bawang dan kemiri
3. Faktor penyebab Demak berkembang menjadi kerajaan besar di Jawa:
a. Runtuhnya Majapahit
b. Raden Patah mendapat dukungan dari Para wali

4. Penyebab kegagalan Mataram dalam mengusir VOC dari Batavia:


a. Kalah dalam senjata dan strategi
b. Kekurangan bahan makanan
5. Bukti Peninggalan Kerajaan Demak:
a. Masjid Agung Demak
b. Makam Raden Patah
Skor Penilaian
Masing-masing nomor nilai 5
Nilai 5 jika siswa menjawab 2 jawaban benar
Nilai 2.5 jika siswa menjawab 1 jawaban benar
Nilai :

Kriteria Penilaian Pertanyaan Lisan


No. Nilai
Soal 10 8 5 0
1 Menjawab Menjawab Menjawab, Tidak
dengan benar kurang lengkap tapi tidak menjawab
benar sama sekali
2 Menjawab Menjawab Menjawab, Tidak
dengan benar kurang lengkap tapi tidak menjawab
benar sama sekali
3 Menjawab Menjawab Menjawab, Tidak
dengan benar kurang lengkap tapi tidak menjawab
benar sama sekali
4 Menjawab Menjawab Menjawab, Tidak
dengan benar kurang lengkap tapi tidak menjawab
benar sama sekali
5 Menjawab Menjawab Menjawab, Tidak
dengan benar kurang lengkap tapi tidak menjawab
benar sama sekali

1. Pengayaan dan Remidial


a. Remidial
1) Pembelajaran remidial dilaksanakan bagi peserta didik dengan pencapaian di
bawah 70.
2) Tahapan pembelajaran remidial dilakukan melalui pembelajaran remidial
secara tutor sebaya dan diakhiri dengan tes.
b. Pengayaan
Memberikan tugas pengayaan bagi peserta didik yang memiliki capaian lebih
dari 80 dengan menjadikannya tutor sebaya bagi peserta didik yang memiliki
kemampuan di bawah rata-rata.

7. REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK


Refleksi Guru:
- Apakah dalam membuka pelajaran dan memberikan penjelasan teknis atau
intruksi yang disampaikan untuk pembelajaran yang akan dilakukan dapat
dipahami oleh siswa?
- Pada rencana pembelajaran apa ada yang perlu diperbaiki?
- Bagaimana tanggapan siswa terhadap materi atau bahan ajar, pengelolaan kelas,
latihan dan penilaian yang telah dilakukan dalam pembelajaran?
- Apakah dalam berjalannya proses pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan?
- Apakah 100% siswa mencapai tujuan pembelajaran? Jika tidak, berapa persen (%)
yang belum tercapai ?
- Apakah arahan dan penguatan materi yang telah dipelajari dapat dipahami oleh
siswa?
- Guru memberikan apresiasi atas partisipasi semua siswa
- Guru menggunakan metode Tanya jawab, siswa bersama guru menyebutkan
kembali intisari materi pembelajaran hari ini.
- Peserta didik mendengarkan arahan guru untuk materi pada pertemuan
berikutnya.
- Untuk memberi penguatan materi yang telah di pelajari, guru memberikan
arahan untuk mencari referensi terkait materi yang telah dipelajari baik melalui
buku buku di perpustakaan
- Guru menutup pembelajaran dengan mengucupkan syukur dan berdoa bersama
semoga apa yang dipelajari hari ini dapat dipahami dengan baik.
Refleksi Siswa:
- Apa yang telah kamu pelajari hari ini?
- Apa yang paling kalian sukai dari pelajaran hari ini?
- Apa yang belum kalian pahami tentang pelajaran hari ini?
- Apakah kamu memahami intruksi yang dilakukan untuk pembelajaran?
- Apakah media pembelajaran, alat & bahan mempermudah kamu dalam
pembelajaran?
- Materi apa yang kamu pelajari pada pembelajaran yang telah dilakukan?
- Apakah materi yang disampaikan, didiskusikan, dan dipresentasikan dapat
dipahami?
- Manfaat apa yang kamu peroleh dari materi pembelajaran?
- Sikap positif apa yang kamu peroleh selama mengikuti kegiatan pembelajaran?
- Kesulitan apa yang kamu alami dalam pembelajaran?
- Apa saja yang kamu lakukan untuk belajar yang lebih baik?

8. REFLEKSI
1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?
4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan
baik?
5. Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran?

LAMPIRAN

1. Lembar Kerja Peserta Didik


Lembar kerja peserta didik melalui google classroom atau link yang sudah diuploud
melalui groub whatsapp kelas
2. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik
Bahan bacaan guru dan peserta didik melalui link dan media internet
3. Glosarium
Yawadwipa adalah upalau Jawa
Kasta yaitu pengelompokan dalam masyarakat hindu
Yupa yaitu tiang atau tugu yang dimanfaatkan hewan yang akan dikorbankan
Akulturasi yaitu percampuran dua kebudayaan atau lebih yang saling
mempengaruhi
4. Daftar Pustaka
a. Ratna Hapsari, 2018. Sejarah Indonesia SMK/MAK KELAS X : Buku siswa.
Jakarta:Erlangga.
b. Badrika, I Wayan, 2004. Sejarah Nasional dan Umum I : Jakarta: Erlangga
c. Drs. Leo Agung S., M.Pd.dan Dra. Dwi Ari LISTIYANI, m.Pd., 2009. Mandiri Sejarah
SMA Kelas X : : Erlangga.
d. Kemendikbud, 2014. Sejatah Indonesia untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X
semester 1: Jakarta: Balitbang.
e. I Made Ratih Rosanawati dan Dwi Prastya, 2013. Sejarah untuk SMA/MA Kelas X:
Jakarta: Masmedia Buana Pustaka.
f. Prof. Dr. M. Habib Mustopo dan Drs. Hermawan, 2013. Sejarah SMA Kelas X:
Jakarta: Yudhistira.
Materi 1

PROSES MASUKNYA AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM

Masuknya Islam di Indonesia pada abad ke V tidak bisa dilepaskan dari sejarah
perdagangan dan pelayaran antar benua yang berlangsung pada masa itu. Kendati demikian,
para ahli masih bersilang pendapat tentang bagaimana proses masuknya budaya dan agama
Islam tersebut hingga bisa mengalahkan kebudayaan dan agama yang telah ada
sebelumnya, yakni Hindu dan Budha. Berbagai teori pun berkembang dengan disertai bukti
dan fakta pendukung.
Pada modul ini akan dijelaskan tentang teori-teori masuknya Islam Ke Indonesia
bacalah dengan baik.
1. Teori Gujarat
Tokoh yang mendukung teori ini adalah para ilmuwan Belanda seperti Pijnappel dan
Moqette yang mengatakan bahwa yang membawa agama Islam ke Indonesia ialah orang-
orang Arab yang sudah lama tinggal di Gujarat (India). Menurut mereka, Islam masuk ke
Indonesia sejak awal abad ke 13 Masehi bersama dengan hubungan dagang yang terjalin
antara masyarakat Nusantara dengan para pedagang Gujarat yang datang, dengan jalur
Indonesia-Cambay- Timur Tengah- Eropa.
Snouck Hurgronje yang juga sebagai ilmuwan Belanda berpendapat bahwa
hubungan dagang Indonesia dengan orang-orang Gujarat telah berlangsung lebih awal
dibanding dengan orang-orang Arab. Teori masuknya Islam di Indonesia yang dicetuskan
Hurgronje dan Pijnapel ini didukung oleh beberapa bukti :
a. Batu nisan Sultan Samudera Pasai Malik As-Saleh (1297) dan batu nisan Syekh
Maulana Malik Ibrahim di Gresik memiliki kesamaan dengan batu nisan yang berada di
Cambay.
b. Hal ini juga bersumber dari keterangan Marcopolo dari Venesia (Italia) yang
pernah singgah di Perlak ( Perureula) tahun 1292.
Selain memiliki bukti, teori ini juga mempunyai kelemahan. Kelemahan teori Gujarat
ditunjukan pada 2 sangkalan. Pertama, masyarakat Samudra Pasai menganut mazhab Syafii,
sementara masyarakat Gujarat lebih banyak menganut mazhab Hanafi. Kedua, saat
islamisasi Samudra Pasai, Gujarat masih merupakan Kerajaan Hindu.
2. Teori Persia
Umar Amir Husen dan Hoesein Djajadiningrat sebagai pencetus sekaligus pendukung
teori Persia menyatakan bahwa Islam yang masuk di Indonesia pada abad ke 7 Masehi
adalah Islam yang dibawa kaum Syiah, Persia. Teori ini didukung adanya beberapa bukti
pembenaran di antaranya
a. Peringatan 10 Muharram atau Asyura atas meninggalnya Hasan dan Husein cucu
Nabi Muhammad, yang sangat di junjung oleh orang Syiah/Islam Iran.
b. Di Sumatra Barat peringatan tersebut disebut dengan upacara Tabuik/Tabut.
Sedangkan di pulau Jawa ditandai dengan pembuatan bubur Syuro.
c. Kesamaan ajaran Sufi
d. Penggunaan istilah persia untuk mengeja huruf Arab
e. Kesamaan seni kaligrafi pada beberapa batu nisan
f. Bukti maraknya aliran Islam Syiah khas Iran pada awal masuknya Islam di
Indonesia.
g. Adanya perkampungan Leren/Leran di Giri daerah Gresik.
Dengan banyaknya bukti pendukung yang dimiliki, teori ini sempat diterima sebagai
teori masuknya Islam di Indonesia yang paling benar oleh sebagian ahli sejarah. Akan tetapi,
setelah ditelisik, ternyata teori ini juga memiliki kelemahan. Bila dikatakan bahwa Islam
masuk pada abad ke 7, maka kekuasaan Islam di Timur Tengah masih dalam genggaman
Khalifah Umayyah yang berada di Damaskus, Baghdad, Mekkah, dan Madinah. Jadi tidak
memungkinkan bagi ulama Persia untuk menyokong penyebaran Islam secara besar-besaran
ke Nusantara.
3. Teori Makkah
Teori Arab atau Teori Makkah menyatakan bahwa proses masuknya Islam di
Indonesia berlangsung saat abad ke-7 Masehi. Islam dibawa para musafir Arab(Mesir) yang
memiliki semangat untuk menyebarkan Islam ke seluruh belahan dunia. Tokoh yang
mendukung teori ini adalah Van Leur, Anthony H. Johns, T.W Arnold, Buya Hamka, Naquib
al-Attas, Keyzer, M. Yunus Jamil, dan Crawfurd.
Teori masuknya Islam di Indonesia ini didukung beberapa 3 bukti utama, yaitu
a. Pada abad ke 7 yaitu tahun 674 di pantai barat Sumatera sudah terdapat
perkampungan Islam (Arab), dengan pertimbangan bahwa pedagang Arab sudah mendirikan
perkampungan di Kanton sejak abad ke-4. Hal ini juga sesuai dengan berita Cina.
b. Kerajaan Samudra Pasai menganut aliran mazhab Syafi’i, dimana pengaruh
mazhab Syafi’i terbesar pada waktu itu adalah Mesir dan Mekkah. Sedangkan Gujarat/India
adalah penganut mazhab Hanafi.
c. Adanya penggunaan gelar Al Malik pada raja-raja Samudera Pasai yang hanya
lazim ditemui pada budaya Islam di Mesir. Para ahli yang mendukung teori ini menyatakan
bahwa abad 13 sudah berdiri kekuasaan politik Islam, jadi masuknya ke Indonesia terjadi
jauh sebelumnya yaitu abad ke-7 dan yang berperan besar terhadap proses penyebarannya
adalah bangsa Arab sendiri. Hingga kini, teori Arab dianggap sebagai teori yang paling kuat.
Kelemahannya hanya terletak pada kurangnya fakta dan bukti yang menjelaskan
peran Bangsa Arab dalam proses penyebaran Islam di Indonesia.
4. Teori India
Teori ini dikemukakan oleh Thomas W. Arnold dan Orrison. Menurut teori ini, Islam
datang ke Indonesia melalui Coromandel dan Malabar (India). Dasar teori ini adalah
ketidakmunkinan Gujarat menjadi sumber penyebaran Islam ketika itu. Alasannya, Gujarat
belum menjadi pusat perdagangan yang menghubungkan antara wilayah Timur Tengah
dengan wilayah Nusantara. Pendapat bahwa Gujarat sebagai tempat asal Islam di Nusantara
mempunyai kelemahan-kelemahan tertentu. Kelemahan itu ditemukan oleh Marrison. Ia
berpendapat bahwa meskipun batu-batu nisan yang ditemukan di tempat-tempat tertentu
di Nusantara boleh jadi berasal dari Gujarat, atau dari Bengal, itu tidak lantas berarti Islam
juga datang berasal dari tempat batu nisan itu diproduksi. Marrison mematahkan teori
Gujarat ini dengan menunjuk pada kenyataan bahwa pada masa Islamisasi Samudera Pasai,
yang raja pertamanya wafat tahun 1297 M, Gujarat masih merupakan kerajaan Hindu. Baru
setahun kemudian (699/1298) Cambay, Gujarat ditaklukkan kekuasaan muslim. Jika Gujarat
adalah pusat Islam, yang dari tempat itu para penyebar Islam datang ke Nusantara, maka
pastilah Islam telah mapan dan berkembang di Gujarat sebelum kematian Malik al-Saleh,
yakni sebelum tahun 698/1297.
5. Teori Bangladesh
Teori Bangladesh dikenal juga dengan nama teori Benggali, Dikemukakan oleh S. Q.
Fatimi. Teori ini mengemukakan bahwa Islam datang di Nusantara berasal dari Benggali.
Teori ini didasarkan atas tokoh-tokoh terkemuka di Pasai adalah orang-orang keturunan dari
Benggali. Menurut beberapa pendapat berdasarkan teori Benggali berarti Islam masuk ke
Indonesia pada abad ke-11 M. S. Q. Fatimi berpendapat bahwa mengaitkan seluruh batu
nisan yang ada di Pasai, termasuk batu nisan Maulana Malik al-Saleh, dengan Gujarat adalah
keliru. Menurut penelitiannya, bentuk dan gaya batu nisan Malik al-Saleh berbeda
sepenuhnya dengan batu nisan yang terdapat di Gujarat dan batu-batu nisan lain yang
ditemukan Nusantara. Fatimi berpendapat bentuk dan gaya batu nisan itu justru mirip
dengan batu nisan yang terdapat di Bengal. Oleh karenanya, seluruh batu nisan itu hampir
dipastikan berasal dari Bengal. Dalam kaitan dengan data artefak ini, Fatimi mengkritik para
ahli yang mengabaikan batu nisan Siti Fatimah bertanggal475/1082 yang ditemukan di
Leran, Jawa Timur. Teori bahwa Islam di Nusantara berasal dari Bengal bisa dipersoalkan
lebih lanjut termasuk berkenaan dengan adanya perbedaan madzhab yang dianut kaum
muslim Nusantara (Syafi’i) dan mazhab yang dipegang oleh kaum muslimin Bengal (Hanafi).
6. Teori Cina
Teori China yang dicetuskan oleh Slamet Mulyana dan Sumanto Al Qurtuby
menyebutkan bahwa, Islam masuk ke Indonesia karena dibawa perantau Muslim China yang
datang ke Nusantara. Teori ini didasari pada beberapa bukti,yaitu
a. Fakta adanya perpindahan orang-orang muslim China dari Canton ke Asia
Tenggara, khususnya Palembang pada abad ke 879 M
b. Adanya masjid tua beraksitektur China di Jawa
c. Raja pertama Demak yang berasal dari keturunan China (Raden Patah)
d. Gelar raja-raja demak yang ditulis menggunakan istilah China
e. Catatan China yang menyatakan bahwa pelabuhan-pelabuhan di Nusantara
pertama kali diduduki oleh para pedagang China.
Pada dasarnya semua teori tersebut masing-masing memiliki kelemahan dan
kelebihan tersendiri. Tidak ada kemutlakan dan kepastian yang jelas dalam masing-masing
teori tersebut. Menurut Azyumardi Azra, sesungguhnya kedatangan Islam ke Indonesia
datang dalam kompleksitas, artinya tidak berasal dari satu tempat, peran kelompok tunggal,
dan tidak dalam waktu yang bersamaan.

B. Cara penyebaran Islam Di Indonesia


Agama Islam di Kepulauan Indonesia semakin berkembang, setelah dianut oleh
penduduk pesisir Indonesia, agama dan kebudayaan Islam semakin berkembang ke hampir
seluruh wilayah Indonesia. Perkembangan agama Islam tidak terjadi secara spontan,
melainkan melalui suatu proses secara damai, responsif, dan proaktif. Oleh, karena itu,
masyarakat Indonesia yang belum menganut Islam mudah tertarik dengan agama dan
kebudayaan Islam.
Banyak cara yang dilakukan untuk menyebarkan agama dan kebudayaan Islam
antara lain melalui cara:
1. Perdagangan
Saluran perdagangan merupakan tahap yang paling wala dalam tahap Islamisasi,
yang diperkirakan dimulai pada abad ke-7 M yang melibatkan pedagang-pedagang Arab,
Persia, dan India. Menurut Thome Pires, sekitar Abad ke-7 sampai Abad ke-16 lalu lintas
perdagangan yang melalui Indonesia sangat ramai. Dalam agama Islam siapapun bisa
sebagai penyebar Islam, sehingga hal ini menguntungkan karena mereka melakukannya
sambil berdagang. Pada saluran ini hampur semua kelompok masyarakat terlibat mulai dari
raja, birokrat, bangsawan, masyarakat kaya, sampai menengah ke bawah. Proses ini
dipercepat dengan runtuhnya kerajan-kerajaan Hindhu-Budha.
2. Perkawinan
Tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap perdagangan. Para pedagang yang
datang lama-kelamaan menetap dan terbentuklah perkampungan yang dikenal dengan
nama pekojan. Tahap selanjutnya, para pedagang yang menetap ada yang membentuk
keluarga dengan penduduk setempat dengan cara menikah, misalnya Raden Rahmat (Sunan
Ampel) dengan Nyai Manila. Mengingat pernikahan Islam dengan agama lain tidak sah,
maka penduduk lokal yang akan dinikahi harus memeluk Islam terlebih dahulu. Dan cara
untuk memeluk agama Islam pun tidak terlalu sulit, cukup dengan mengucapkan kalimat
Syahadat. Penyebaran agama Islam dengan saluran ini berjalan lancar mengingat akan
adanya keluarga muslim yang menghasilkan keturunan-keturunan muslim dan mengundang
ketertarikan penduduk lain untuk memeluk agama Islam.
3. Pendidikan
Para ulama, kiai, dan guru agama berperan penting dalam penyebaran agama dan
kebudayaan Islam. Para tokoh ini menyelenggarakan pendidikan melalui pondok pesantren
bagi para santri-santrinya. Dari para santri inilah nantinya Islam akan disosialisasikan di
tengah masyarakat. Pesantren yang telah berdiri pada masa pertumbuhan Islam di Jawa,
antara lain Pesantren Sunan Ampel di Surabaya dan Pesantren Sunan Giri di Giri. Pada saat
itu, terdapat berbagai kyai dan ulama yang dijadikan guru agama atau penasihat agama di
kerajaan-kerajaan. Kyai Dukuh adalah guru Maulana Yusuf di Kerajaan Banten.
4. Kesenian
Penyebaran Islam melalui seni budaya dapat dilakukan memalui beberapa cara
seperti seni bangunan, seni pahat atau ukir, tari, musik, dan sastra. Saluran seni yang paling
terkenal adalah pertunjukan wayang dan musik. Dasar Pitutur (Sunan Kalijaga) Sunan
Kalijaga merupakan salah satu wali yang aktif menyebarkan Islam dengan menggunakan
sarana wayang. Cerita wayang diambil dari kisah Mahabarata dan Ramayana, tetapi oleh
Sunan Kalijaga diseliptakan tokoh-tokoh dari pahlawan Islam. Nama tertentu disebutnya
sebagai simbol Islam. Misalnya, panah kalimasada, sebuah senjata paling ampuh,
dihubungkan dengan kalimat syahadat, pernyataan yang berisi pengakuan kepada Allah swt,
dan Nabi Muhammad Saw. sebagai rukun islam yang pertama. Sementara untuk musik
banyak dilakukan oleh Sunan Bonang. Karya Sunan Bonang yang paling populer adalah
Tombo Ati, yang hingga hari ini masih dinyanyikan banyak orang.
Contoh lainnya antara lain Gamelan (oleh sunan Drajad) serta Ganding (lagu-lagu)
yang berisi Syair-sayair nasehat dan dasar - dasar Islam. Kesenian yang telah berkembang
sebelumnya tidak musnah, tetapi diperkaya oleh seni Islam (Akulturasi). Pesan-pesan
islamisasi juga dilakukan melalui sastra, misalnya kitab primbon pada abad ke-16 M yang
disusun oleh Sunan Bonang. Kitab-kitab tasawuf diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu
dan bahasa daerah. Babad dan hikayat juga ditulis dalam bahasa daerah dengan huruf
daerah dan Arab.
Penyebaran Islam juga tidak dapat di lepaskan dari peranan para Wali. Ada Sembilan
wali yang menyebarkan Islam yang dikenal dengan cara berdakwah, yang di sebut juga
Walisongo. mereka di kenal telah memiliki Ilmu serta penghayatan yang tinggi terhadap
Agama Islam. berikut yang termasuk WaliSongo;
1). Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik berasal dari Persia.
2). Sunan Ampel atau Raden Rahmat.
3). Sunan Drajat atau Syarifudin (putra Raden Rahmat)
4). SunanBonang atau Mahdun Ibrahim (putra Raden Rahmat)
5). Sunan Giri atau Raden Paku (murid Sunan Ampel).
6). Sunan Kalijaga atau Joko Said.
7). Sunan Kudus atau Jafar Sidiq.
8). Sunan Muri atau Raden Umar Said.
9). Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah.
Peranan para wali dalam penyebaran agama Islam sangat besar. Mereka
penyebarkan agama Islam dengan cara bijaksana dan damai. Dengan cara tersebut, ajaran
Islam mudah diterima oleh masyarakat. Peranan mereka diantaranya menjadi guru agama
atau penasihat raja dan mengembangkan budaya setempat yang disesuaikan dengan unsur
Islam.
5. Politik
Kekuasaan raja memiliki peranan sangat besar dalam penyebaran Islam di Indonesia.
Ketika seorang raja memeluk Islam, maka secara tidak langsung rakyat akan mengikuti.
Dengan demikian, setelah agama Islam mulai tumbuh di masyarakat, kepentingan politik
dilaksanakan melalui perluasan wilayah kerajaan yang diikuti dengan penyebaran agama.
Contohnya, Sultan Demak yang mengirimkan pasukannya dibawah Fatahilah untuk
menduduki wilayah Jawa Barat dan memerintahkan untuk menyebarkan agama Islam.
6. Tasawuf
Kata "tasawuf" sendiri biasanya berasal di kata "sufi" yang berarti Kain Wol yang
terbuat dari bulu Domba. Tasawuf adalah ajaran untuk mengenal dan mendekatkan diri
kepada Allah sehingga memperoleh hubungan langsung secara sadar dengan Allah dan
memperoleh ridha-Nya. Saluran tasawuf berperan dalam membentuk kehidupan sisoal
bangsa Indonesia, hal ini dimunkinkan karena sifat tasawuf yang memberikan kemudahan
dalam pengkajian ajarannya karena disesuaikan dengan alam pikiran masyarakatnya. Bukti-
bukti mengenai hal ini dapat diketahui dari Sejarah Banten, Babad Tanah Jawi, dan Hikayat
Raja-raja Pasai. . Ajaran Tasawuf ini masuk ke indonesia sekitar Abad ke-13, tetapi baru
berkembang Pesat sekitar Abad ke-17.dan mazhab yang pelinga berpengaruh adalah
Mazhab Syafi’i. Tokoh-tokoh tasawuf di Indonesia, antara lain Hamzah Fansyuri, Syamsuddin
as Sumatrani, Nur al Din al Raniri, Abdul al Rauf, Syekh Siti Jenar, dan Sunan Bonang
Materi 2
PENGARUH MASUKNYA AGAMA DAN KEBUDAYAN ISLAM TERHADAP PERKEMBANGAN
BUDAYA INDONESIA
Berkembangnya kebudayaan Islam di Kepulauan Indonesia telah menambah
khasanah budaya nasional Indonesia, serta ikut memberikan dan menentukan corak
kebudayaan bangsa Indonesia. Akan tetapi karena kebudayaan yang berkembang di
Indonesia sudah begitu kuat di lingkungan masyarakat maka berkembangnya kebudayaan
Islam tidak menggantikan atau memusnahkan kebudayaan yang sudah ada. Dengan
demikian terjadi akulturasi antara kebudayaan Islam dengan kebudayaan yang sudah ada.
Hasil proses akulturasi antara kebudayaan praIslam dengan ketika Islam masuk tidak hanya
berbentuk fisik kebendaan seperti seni bangunan, seni ukir atau pahat, dan karya sastra
tetapi juga menyangkut pola hidup dan kebudayaan non fisik lainnya. Beberapa contoh
bentuk akulturasi akan ditunjukkan pada modul ini antara lain:
A. Seni Bangunan
Seni dan arsitektur bangunan Islam di Indonesia sangat unik, menarik dan
akulturatif. Seni bangunan yang menonjol di zaman perkembangan Islam ini terutama
masjid, menara serta makam.
B. Makam-makam
Makam yang lokasinya di dataran dekat masjid agung, bekas kota pusat kesultanan
antara lain makam sultan sultan Demak di samping Masjid Agung Demak, makam raja raja
Mataram-Islam Kota Gede (D.I. Yogyakarta), makam sultan sultan Palembang, makam
sultan-sultan di daerah Nanggroe Aceh, yaitu kompleks makam di Samudera Pasai, makam
sultan-sultan Aceh di Kandang XII, Gunongan dan di tempat lainnya di Nanggroe Aceh,
makam sultan-sultan Siak Indrapura (Riau), makam sultan-sultan Palembang, makam sultan-
sultan Banjar di Kuin (Banjarmasin), makam sultan-sultan di Martapura (Kalimantan
Selatan), makam sultan-sultan Kutai (Kalimantan Timur), makam Sultan Ternate di Ternate,
makam sultan-sultan Goa di Tamalate, dan kompleks makam raja-raja di Jeneponto dan
kompleks makam di Watan Lamuru (Sulawesi Selatan), makam-makam di berbagai daerah
lainnya di Sulawesi Selatan, serta kompleks makam Selaparang di Nusa Tenggara.
B. Seni Ukir
Para seniman tidak ragu-ragu mengembangkan seni hias dan seni ukir dengan motif
daun-daunan dan bunga-bungaan seperti yang telah dikembangkan sebelumnya. Kemudian
juga ditambah seni hias dengan huruf Arab (kaligrafi). Bahkan muncul kreasi baru, yaitu
kalau terpaksa ingin melukiskan makhluk hidup, akan disamar dengan berbagai hiasan,
sehingga tidak lagi jelasjelas berwujud binatang atau manusia. Banyak sekali bangunan-
bangunan Islam yang dihiasi dengan berbagai motif ukir-ukiran. Misalnya, ukir-ukiran pada
pintu atau tiang pada bangunan keraton ataupun masjid, pada gapura atau pintu gerbang.
C. Aksara dan Sastra
Tersebarnya Islam di Indonesia membawa pengaruh dalam bidang aksara atau
tulisan. Abjad atau huruf-huruf Arab sebagai abjad yang digunakan untuk menulis bahasa
Arab mulai digunakan di Indonesia. Bahkan huruf Arab digunakan di bidang seni ukir.
Berkaitan dengan itu berkembang seni kaligrafi di zaman madya tidak terlepas dari
pengaruh unsur sastra sebelumnya. Dengan demikian terjadilah akulturasi antara sastra
Islam dengan sastra yang berkembang di zaman pra-Islam.
D. Kesenian
Di Indonesia, Islam menghasilkan kesenian bernafas Islam yang bertujuan untuk
menyebarkan ajaran Islam. Kesenian tersebut, misalnya sebagai berikut.
a. Permainan debus, yaitu tarian yang pada puncak acara para penari menusukkan
benda tajam ke tubuhnya tanpa meninggalkan luka. Tarian ini diawali dengan pembacaan
ayatayat dalam Al Quran dan salawat nabi. Tarian ini terdapat di Banten dan Minangkabau.
b. Seudati, sebuah bentuk tarian dari Aceh. Seudati berasal dan kata syaidati yang
artinya permainan orang-orang besar. Seudati sering disebut saman artinya delapan. Tarian
ini aslinya dimainkan oleh delapan orang penari. Para pemain menyanyikan lagu yang isinya
antara lain salawat nabi
c. Wayang, termasuk wayang kulit. Pertunjukan wayang sudah berkembang sejak
zaman Hindu, akan tetapi, pada zaman Islam terus dikembangkan. Kemudian berdasarkan
cerita Amir Hamzah dikembangkan pertunjukan wayang golek.
F. Kalender
Menjelang tahun ketiga pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab, beliau berusaha
membenahi kalender Islam. Perhitungan tahun yang dipakai atas dasar peredaran bulan
(komariyah). Umar menetapkan tahun 1 H bertepatan dengan tanggal 14 September 622 M,
sehingga sekarang kita mengenal tahun Hijriyah. Sistem kalender itu juga berpengaruh di
Nusantara.
Bukti perkembangan sistem penanggalan (kalender) yang paling nyata adalah sistem
kalender yang diciptakan oleh Sultan Agung. Ia melakukan sedikit perubahan, mengenai
nama-nama bulan pada tahun Saka Misalnya bulan Muharam diganti dengan Sura dan
Ramadhan diganti dengan Pasa. Kalender tersebut dimulai tanggal 1 Muharam tahun 1043
H. Kalender Sultan Agung dimulai tepat dengan tanggal 1 Sura tahun 1555 Jawa (8 Agustus
1633).
Materi 3
KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA

Agama Islam masuk ke Indonesia melalui jalur perdagangan. Agama Islam membawa
banyak sekali pengaruh dan perubahan bagi masyarakat Indonesia di berbagai bidang.
Kedatangannya yang melalui berbagai saluran islamisasi membuat Agama islam dengan
mudah diterima dan dianut oleh para penguasa di daerah-daerah. Akibatnya, rakyat yang
berada pada wilayah kekuasaannya mengikuti kepercayaan rajanya. Kerajaan-kerajaan
bercorak Islam yang terdapat di Indonesia, antara lain sebagai berikut.
a. Kerajaan Samudra Pasai
1) letak Geografis
Kerajaan pertama di Indonesia yang bercorak Islam adalah Kerajaan Samudra
Pasai,yang terletak di pantai utara Aceh,pada muara Sungai Psangan (Pasai). Pada muara
sungai tersebut terdapat dua kota, yaitu Samudra (agak jauh dari laut) dan Pasai yang
merupakan kota di pesisir pantai.
2) Sumber-Sumber Sejarah Sumber-sumber sejarah yang dapat dipakai untuk
mempelajari sejarah Samudra Pasai adalah sebagai berikut.
▪ Inskripsi (tulisan) pada nisan makam Sultan Malik As Saleh.
▪ Berita-berita asing dari Marcopolo dan Ibnu Batutah.
▪ Kronika Raja Pasai.
3) Kehidupan Masyarakat
a) Kehidupan Politik
Kerajaan Samudra Pasai dibangun oleh Marah Silu. Dia berhasil mempersatukan
Samudra dan Pasai. Marah silu memeluk agama Islam berkat pertemuannya dengan
Syekh Ismail, seorang utusan Syarif Makkah. Pada tahun 1285, Marah silu kemudian
dinobatkan menjadi sultan dengan gelar Sultan Malik As Saleh. Setelah Sultan Malik As
Saleh wafat pada tahun 1297, jabatan sultan kemudian diteruskan oleh putranya yaitu
Sultan Malik At Thahir.
b) Kehidupan Ekonomi, Sosial, dan Budaya
Karena letaknya yang sangat setrategis, Samudra Pasai berkembang dengan cepat
menjadi pusat perdagangan dengan pusat studi Islam yang ramai. Banyak pedagang dari
berbagai daerah seperti di Benggala, Gujarat, Arab, dan Cina yang berdatangan di
Samudra Pasai. Kerajaan Samudra Pasai mengalami kemunduran setelah mendapat
serangan dari Majapahit yang ingin menyatukan Nusantara. Setelah majapahit meyakini
adanya hubungan antara Samudra Pasai dengan Kesultanan Delhi di India, pada tahun
1349 Samudra Pasai diserang dan mengalami kehancuran. Sejak itu, samudra Pasai makin
mundur dan diperparah dengan berpindahnya pusat perdagangan ke Pulau Bintan dan
Aceh Utara. Pada akhirnya Samudra Pasai dapat ditaklukkan oleh Kesultanan Aceh
2. Kerajaan Malaka
3. Kerajaan Aceh
4. Kerajaan Demak
5. Kerajaan Mataram Islam
6. Kerajaan Banten
7. Kerajaan Gowa Tallo
8. Kerajaan Tidore

Anda mungkin juga menyukai