Anda di halaman 1dari 46

Direktorat sekolah menengah kejuruan

Direktorat jenderal pendidikan vokasi


Kementrian, pendidikan, kebudayaan, Riset, dan teknologi
2022 – 2023

MODUL AJAR
SEJARAH

SMK
FASE E
(KELAS X)
1. INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL

Institusi SMK Harapan


Tahun Penyusunan 2022/2023
Jenjang Sekolah Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK )
Fase :E
Kelas :X
Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit (1-8 Pertemuan)
Mata Pelajaran : Sejarah

Elemen/Domain Konsep dasar Kerajaan Islam

Capaian Pembelajaran Peserta didik memahami konsep dasar kerajaan


Islam; menganalisa manusia dalam kerajaan Islam;
Menganalisa kerajaan Islam dalam ruang lingkup
lokal, nasional, dan global; menganalisa kerajaan
Islam dalam dimensi masa lalu, masa kini, dan masa
depan; Menganalisa kerajaan Islam dari pola
perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan
keberulangan; Menganalisa kerajaan Islam secara
diakronik (kronologi) maupun sinkronik.
B. KOMPETENSI AWAL
Sebelum dilakukan pembelajaran, peserta didik sudah memiliki pengetahuan awal tentang :

1. Peserta didik Memahami konsep dasar Kerajaan Islam


C. PROFIL PELAJAR PANCASILA

Profil Pelajar Pancasila yang sesuai dengan kegiatan pembelajaran ini adalah :

 Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak Mulia
 Bernalar Kritis
 Mandiri
 Kreatif
D. SARANA DAN PRASARANA
Sarana : Prasarana:
1. Alat : Sumber Bahan Pembelajaran
- Laptop/Komputer :
- Handphone - Jaringan Internet Video :
2. Bahan : Gambar :
- Materi Pembelajaran : https://www.99.co/blog/indone
a) Video sia/wpcontent/uploads/2020/11/temp
b) Gambar at-ibadah-masjid.jpg
Teks :
c) Teks Buku Teks
 Gunawan, Restu. dkk. 2018.
Sejarah Indonesia edisi revisi
2018. Jakarta: Balai Pustaka.

E. TARGET PESERTA DIDIK


1) Jumlah Peserta Didik Maksimal 36 Peserta didik

Kesulitan Belajar Gaya Belajar :


- Auditori : 10%
(hasil asesmen diagnostik terlampir) - Visual : 28%
- Kinestetik : 62%
- Teks :
70%
- Berkubutuhan
Khusus : -

F. MODEL PEMBELAJARAN
Metode Pembelajaran Saintifik
1) Model Pembelajaran Discovery Learning Blended
Learning

2. KOMPONEN INTI
TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik dapat Memahami konsep dasar Islam, Kerajaan Islam dan perkembangannya
secara mandiri dan menpresentasikan secara kreatif
PEMAHAMAN BERMAKNA
Pada bagian ini, kalian akan mempelajari kerajaan Islam dalam dimensi masa lalu, masa kini, dan masa
depan, dari pola perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan. manusia, masyarakat dan
peristiwa yang terjadi pada masa lampau adalah fokus kajian sejarah, secara diakronik (kronologi)
maupun sinkronik. Meski ilmu sejarah mempelajari peristiwa pada masa lampau, sejarah selalu lekat
dan hidup dalam keseharian manusia. Peristiwa yang terjadi pada masa lampau selalu relevan dan
aktual hingga masa kini dan mendatang. Bagaimana ilmu sejarah dapat menjelaskan berbagai
fenomena baik pada tingkat lokal, nasional, dan global yang kita temukan dalam kehidupan sehari-hari.
PERTANYAAN PEMANTIK
1. Bagaimana Islam masuk Ke Indonesia?
2. Bagaimana pemerintahan dan kebudayaan masa Kerajaan Islam?

Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Kesatu
1. Guru membuka kegiatan Pembelajaran dengan mengucap salam dilanjut
dengan kegiatan berdoa sebagai rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik secara tertib dan disiplin
3. Guru menyiapkan fisik dan psikis peserta didik untuk siap mengikuti
Kegiatan pembelajaran
Pendahuluan
(20 menit) 4. Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran
5. Guru menghubungkan keterkaitan materi sebelumnya dengan materi yang akan
dibahas
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Stimulus
1. Guru memberikan stimulus berupa gambar :
Kegiatan
Inti/Utama https://www.99.co/blog/indonesia/wp-content/uploads/2020/11/tempatibadah-
(45 menit)
masjid.jpg

2. Peserta didik menanggapi stimulus dan mendapatkan pemaparan secara umum


tentang Proses Masuknya Islam ke Indonesia
3. Dengan metode tanya jawab guru memberikan pertanyaan mengenai: Proses
Masuknya Islam ke Indonesia

Identifikasi Masalah
1. Peserta didik melakukan identifikasi masalah yang diberikan Guru di
LKPD

Pengumpulan data
1. Peserta didik diberikan kesempatan untuk melakukan studi pustaka (browsing
dan/atau mengunjungi perpustakaan) guna mengeksplorasi tentang:

Proses Masuknya Islam ke Indonesia

Pengolahan data

Peserta didik menganalisis data yang diperoleh tentang Masuknya Islam ke


Indonesia

Verifikasi data
1. Peserta didik memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori
berdasarkan sumber yang valid

Menarik Kesimpulan
1. Peserta didik diminta melaporkan hasil studinya dan kemudian bersamasama
dengan dibimbing oleh guru mendiskusikan hasil laporannya. Guru
membimbing proses diskusi
2. Peserta didik diminta menyimpulkan hasil belajar dan guru memberikan
penguatan
1. Guru bersama peserta didik menyimpulkan pelajaran yang sudah dibahas

2. Guru melaksanakan penilaian pengetahuan melalui tes tertulis


Kegiatan
Penutup
(25 menit) 3. Guru menyampaikan rencana kegiatan pada pertemuan berikutnya
4. Siswa melakukan pembersihan peralatan, media dan ruangan
5. Guru mengarahkan siswa untuk berdo’a sebelum pembelajaran selesai

Pertemuan Kedua
1. Guru membuka kegiatan Pembelajaran dengan mengucap salam dilanjut
dengan kegiatan berdoa sebagai rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik secara tertib dan disiplin
3. Guru menyiapkan fisik dan psikis peserta didik untuk siap mengikuti
Kegiatan pembelajaran
Pendahuluan
(20 menit) 4. Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran
5. Guru menghubungkan keterkaitan materi sebelumnya dengan materi yang
akan dibahas
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Stimulus

1. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan:

“Bagaimana pemerintahan dan kebudayaan kerajaan Samudera Pasai”

2. Peserta didik mendapatkan pemaparan secara umum tentang pemerintahan dan

kebudayaan kerajaan Samudera Pasai


Kegiatan
Inti/Utama
(45 menit) Dengan metode tanya jawab guru memberikan pertanyaan mengenai:

pemerintahan dan kebudayaan kerajaan Samudera Pasai

Identifikasi Masalah

1. Peserta didik melakukan identifikasi masalah yang diberikan Guru


Pengumpulan data

1. Peserta didik diberikan kesempatan untuk melakukan studi pustaka (browsing

dan/atau mengunjungi perpustakaan) guna mengeksplorasi tentang:

pemerintahan dan kebudayaan kerajaan Samudera Pasai

Pengolahan data

Peserta didik menganalisis data yang diperoleh tentang pemerintahan dan

kebudayaan kerajaan Samudera Pasai

Verifikasi data

1. Peserta didik memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori

berdasarkan sumber yang valid

Menarik Kesimpulan

1. Peserta didik diminta melaporkan hasil studinya dan kemudian bersamasama

dengan dibimbing oleh guru mendiskusikan hasil laporannya. Guru

membimbing proses diskusi

2. Peserta didik diminta menyimpulkan hasil belajar dan guru memberikan

penguatan

1. Guru bersama peserta didik menyimpulkan pelajaran yang sudah dibahas

Kegiatan
2. Guru melaksanakan penilaian pengetahuan melalui tes tertulis
Penutup
(25 menit)
3. Guru menyampaikan rencana kegiatan pada pertemuan berikutnya

4. Siswa melakukan pembersihan peralatan, media dan ruangan


5. Guru mengarahkan siswa untuk berdo’a sebelum pembelajaran selesai

Pertemuan Ketiga
1. Guru membuka kegiatan Pembelajaran dengan mengucap salam dilanjut
dengan kegiatan berdoa sebagai rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik secara tertib dan disiplin
3. Guru menyiapkan fisik dan psikis peserta didik untuk siap mengikuti
pembelajaran
4. Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari
5. Guru menghubungkan keterkaitan materi sebelumnya dengan materi yang
Kegiatan akan dibahas
Pendahuluan
(20 menit) 6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Stimulus
1. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik:

“Bagaimana pemerintahan dan kebudayaan kerajaan Demak


1. Peserta didik mendapatkan pemaparan secara umum tentang kaitan Kerajaan
Demak
2. Dengan metode tanya jawab guru memberikan pertanyaan mengenai:
Kerajaan Demak

Identifikasi Masalah
1. Peserta didik melakukan identifikasi masalah yang diberikan Guru

Pengumpulan data

Kegiatan
1. Peserta didik diberikan kesempatan untuk melakukan studi pustaka (browsing
Inti/Utama dan/atau mengunjungi perpustakaan) guna mengeksplorasi tentang:
(45 menit)

Kerajaan Demak

Pengolahan data
1. Peserta didik menganalisis data yang diperoleh tentang Kerajaan Demak
Verifikasi data
1. Peserta didik memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori
berdasarkan sumber yang valid

Menarik Kesimpulan
1. Peserta didik diminta melaporkan hasil studinya dan kemudian bersamasama
dengan dibimbing oleh guru mendiskusikan hasil laporannya. Guru
membimbing proses diskusi
2. Peserta didik diminta menyimpulkan hasil belajar dan guru memberikan
penguatan

1. Guru bersama peserta didik menyimpulkan pelajaran yang sudah dibahas

2. Guru melaksanakan penilaian pengetahuan melalui tes tertulis


Kegiatan
3. Guru menyampaikan rencana kegiatan pada pertemuan berikutnya
Penutup
4. Siswa melakukan pembersihan peralatan, media dan ruangan
(25 menit)

5. Guru mengarahkan siswa untuk berdo’a sebelum pembelajaran selesai

Pertemuan Keempat
1. Guru membuka kegiatan Pembelajaran dengan mengucap salam dilanjut
dengan kegiatan berdoa sebagai rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik secara tertib dan disiplin
3. Guru menyiapkan fisik dan psikis peserta didik untuk siap mengikuti
pembelajaran
Kegiatan
Pendahuluan
4. Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan

(20 menit) dipelajari


5. Guru menghubungkan keterkaitan materi sebelumnya dengan materi yang akan
dibahas
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
7. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik:
“Apakah ada hal yang tidak dipahami dalam pembahasan Kerajaankerajaan
sebelumnya?”

Stimulus
2. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik:

“Bagaimana pemerintahan dan kebudayaan kerajaan Banten


3. Peserta didik mendapatkan pemaparan secara umum tentang kerajaan Banten
4. Dengan metode tanya jawab guru memberikan pertanyaan mengenai:
kerajaan Banten

Identifikasi Masalah

Kegiatan 1. Peserta didik melakukan identifikasi masalah yang diberikan Guru


Inti/Utama
Pengumpulan data
(45 menit)
2. Peserta didik diberikan kesempatan untuk melakukan studi pustaka (browsing
dan/atau mengunjungi perpustakaan) guna mengeksplorasi tentang:

kerajaan Banten

Pengolahan data
2. Peserta didik menganalisis data yang diperoleh tentang kerajaan Banten

Verifikasi data
2. Peserta didik memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori
berdasarkan sumber yang valid

Menarik Kesimpulan
3. Peserta didik diminta melaporkan hasil studinya dan kemudian bersamasama
dengan dibimbing oleh guru mendiskusikan hasil laporannya. Guru
membimbing proses diskusi
4. Peserta didik diminta menyimpulkan hasil belajar dan guru memberikan
penguatan
1. Guru bersama peserta didik menyimpulkan pelajaran yang sudah dibahas

Kegiatan 2. Guru melaksanakan penilaian pengetahuan melalui tes tertulis


Penutup
3. Guru menyampaikan rencana kegiatan pada pertemuan berikutnya
(25 menit)
4. Siswa melakukan pembersihan peralatan, media dan ruangan
5. Guru mengarahkan siswa untuk berdo’a sebelum pembelajaran selesai

Pertemuan Kelima
1. Guru membuka kegiatan Pembelajaran dengan mengucap salam dilanjut
dengan kegiatan berdoa sebagai rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik secara tertib dan disiplin Guru
Kegiatan 3. menyiapkan fisik dan psikis peserta didik untuk siap mengikuti pembelajaran
Pendahuluan Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
(20 menit) 4. dipelajari
5. Guru menghubungkan keterkaitan materi sebelumnya dengan materi yang akan
dibahas
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Stimulus
1. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan:
“Bagaimana pemerintahan dan kebudayaan Mataram Islam”
2. Peserta didik mendapatkan pemaparan secara umum tentang pemerintahan
dan kebudayaan kerajaan Mataram Islam
Kegiatan 3. Dengan metode tanya jawab guru memberikan pertanyaan mengenai:
Inti/Utama pemerintahan dan kebudayaan kerajaan Mataram Islam
(45 menit)
Identifikasi Masalah
1. Peserta didik melakukan identifikasi masalah yang diberikan Guru

Pengumpulan data
2. Peserta didik diberikan kesempatan untuk melakukan studi pustaka (browsing
dan/atau mengunjungi perpustakaan) guna mengeksplorasi tentang:
pemerintahan dan kebudayaan kerajaan Mataram Islam

Pengolahan data

Peserta didik menganalisis data yang diperoleh tentang pemerintahan dan


kebudayaan kerajaan Mataram Islam

Verifikasi data
2. Peserta didik memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori
berdasarkan sumber yang valid

Menarik Kesimpulan
3. Peserta didik diminta melaporkan hasil studinya dan kemudian bersamasama
dengan dibimbing oleh guru mendiskusikan hasil laporannya. Guru
membimbing proses diskusi
4. Peserta didik diminta menyimpulkan hasil belajar dan guru memberikan
penguatan

1. Guru bersama peserta didik menyimpulkan pelajaran yang sudah dibahas


2. Guru melaksanakan penilaian pengetahuan melalui tes tertulis
Kegiatan
Penutup 3. Guru menyampaikan rencana kegiatan pada pertemuan berikutnya
(25 menit)
4. Siswa melakukan pembersihan peralatan, media dan ruangan
5. Guru mengarahkan siswa untuk berdo’a sebelum pembelajaran selesai

Pertemuan Keenam
1. Guru membuka kegiatan Pembelajaran dengan mengucap salam dilanjut
dengan kegiatan berdoa sebagai rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik secara tertib dan disiplin Guru
3. menyiapkan fisik dan psikis peserta didik untuk siap mengikuti pembelajaran
Kegiatan Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
Pendahuluan dipelajari
(20 menit)
4. Guru menghubungkan keterkaitan materi sebelumnya dengan materi yang akan
dibahas
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Stimulus
1. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan:
“Bagaimana pemerintahan dan kebudayaan kerajaan Gowa Tallo/ Makassar Peserta didik
mendapatkan pemaparan secara umum tentang pemerintahan dan kebudayaan Gowa Tallo/
Kegiatan
Inti/Utama Makassar
(45 menit)

Dengan metode tanya jawab guru memberikan pertanyaan mengenai: pemerintahan dan
kebudayaan kerajaan Gowa Tallo/ Makassar

Identifikasi Masalah

1. Peserta didik melakukan identifikasi masalah yang diberikan Guru

Pengumpulan data
3. Peserta didik diberikan kesempatan untuk melakukan studi pustaka (browsing dan/atau
mengunjungi perpustakaan) guna mengeksplorasi tentang:
pemerintahan dan kebudayaan kerajaan Gowa Tallo/ Makassar

Pengolahan data
Peserta didik menganalisis data yang diperoleh tentang pemerintahan dan kebudayaan kerajaan
Gowa Tallo/ Makassar

Verifikasi data
3. Peserta didik memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori
berdasarkan sumber yang valid

Menarik Kesimpulan
5. Peserta didik diminta melaporkan hasil studinya dan kemudian bersamasama dengan
dibimbing oleh guru mendiskusikan hasil laporannya. Guru membimbing proses
diskusi
6. Peserta didik diminta menyimpulkan hasil belajar dan guru memberikan penguatan
1. Guru bersama peserta didik menyimpulkan pelajaran yang sudah dibahas
2.
Guru melaksanakan penilaian pengetahuan melalui tes tertulis
Kegiatan
3.
Penutup
Guru menyampaikan rencana kegiatan pada pertemuan berikutnya
(25 4.
menit)
Siswa melakukan pembersihan peralatan, media dan ruangan
5. Guru mengarahkan siswa untuk berdo’a sebelum pembelajaran selesai

Pertemuan Ketujuh
1. Guru membuka kegiatan Pembelajaran dengan mengucap salam dilanjut dengan
kegiatan berdoa sebagai rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik secara tertib dan disiplin Guru
Kegiatan menyiapkan fisik dan psikis peserta didik untuk siap mengikuti pembelajaran
Pendahul
uan 3. Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
(20 dipelajari
menit)
4. Guru menghubungkan keterkaitan materi sebelumnya dengan materi yang akan
dibahas
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Stimulus 1.
Inti
(45
menit) 1. Guru memberikan stimulus berupa gambar :

2. Peserta didik menanggapi stimulus dan mendapatkan penjelasan singkat tentang


Akulturasi Budaya asli Indonesia dengan Hindu Budha dan Islam
3. Dengan metode tanya jawab guru memberikan pertanyaan mengenai: Akulturasi
Budaya asli Indonesia dengan Hindu Budha dan Islam
Identifikasi Masalah
2. 1. Peserta didik melakukan identifikasi masalah yang diberikan Guru
3. Pengumpulan data
4. Peserta didik diberikan kesempatan untuk melakukan studi pustaka (browsing
dan/atau mengunjungi perpustakaan) guna mengeksplorasi tentang:
: Akulturasi Budaya asli Indonesia dengan Hindu Budha dan islam

Pengolahan data
1. Peserta didik menganalisis data yang diperoleh tentang : Akulturasi Budaya
asli Indonesia dengan Hindu Budha dan Islam

Verifikasi data
5. Peserta didik memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori
berdasarkan sumber yang valid

Menarik Kesimpulan
6. Peserta didik diminta melaporkan hasil studinya dan kemudian bersama-sama
dengan dibimbing oleh guru mendiskusikan hasil laporannya. Guru membimbing
proses diskusi
7. Peserta didik diminta menyimpulkan hasil belajar dan guru memberikan
penguatan

Kegiatan 1. Guru bersama peserta didik menyimpulkan pelajaran yang sudah dibahas
Penutup 2. Guru melaksanakan penilaian pengetahuan melalui tes tertulis
(25 menit) 3. Guru menyampaikan rencana kegiatan pada pertemuan berikutnya

Pertemuan Kedelapan
1. Guru membuka kegiatan Pembelajaran dengan mengucap salam dilanjut dengan
kegiatan berdoa sebagai rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik secara tertib dan disiplin
3. Guru menyiapkan fisik dan psikis peserta didik untuk siap mengikuti
pembelajaran
4. Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran
Kegiatan 5. Guru menghubungkan keterkaitan materi sebelumnya dengan materi yang akan
Pendahuluan dibahas
(15 menit) 6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
7. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik:

“Apakah ada hal yang tidak dipahami dalam pembahasan Kerajaan Islam di
Indonesia??”
Kegiatan
Inti/Utama 1. Peserta didik diberikan link Kuis di LMS asesmen sumatif
(60 menit) 2. Peserta didik mengerjakan asesmen sumatif

1. Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak dipahami pada guru
Kegiatan 2. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama mengerjakan
Penutup 3. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.
(20 menit)
4. Guru mengarahkan siswa untuk berdo’a sebelum pembelajaran selesai

E. ASESMEN
1. Jenis Asesmen

Asesmen Diagnostik

 Aspek Non Kognitif


 Asessmen Gaya Belajar (Terlampir)
 Aspek Kognitif
 Pre Test dengan materi elemen yang akan dibahas

Asesmen Formatif
 Tes Tulis (terlampir)

Asesmen Sumatif (akhir proses pembelajaran)

 Tes Tulis (terlampir)


PENGAYAAAN DAN REMIDIAL
Program Pengayaan

Program pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah mencapai kegiatan pembelajaran dengan
nilai gabungan tertinggi.

PROGRAM PENGAYAAN

Mapel : SEJARAH

Kelas/ :X

Fase :E

Capaian Pembelajaran : Kerajaan Islam di Indonesia

Elemen Capaian Pembelajaran : Peserta didik memahami konsep dasar kerajaan Islam; menganalisa
manusia dalam kerajaan Islam; Menganalisa kerajaan Islam dalam ruang lingkup lokal, nasional, dan global;
menganalisa kerajaan Islam dalam dimensi masa lalu, masa kini, dan masa depan; Menganalisa kerajaan Islam
dari pola perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan; Menganalisa kerajaan Islam secara
diakronik (kronologi) maupun sinkronik.
Tanggal Pengayaan :

Rekapitulasi Asesmen
N Nama Bentuk Asesmen Rencana Program
Siswa Pengayaan
o. Sik Kognit Perfor
ap if ma

1 Adin 100 100% 100% Melakukan analisa dan


. % observasi konsep dasar
Kerajaan Islam di
2 Bunga 100 100% 100% Indonesia
. %
Membuat laporan hasil
3 Citra 100 100% 100% obeservasi kelompok.
. %

 Cara yang dapat ditempuh:

Pemberian bacaan tambahan atau berdiskusi yang bertujuan memperluas wawasan bagi elemen capaian
tertentu.

• Pemberian tugas untuk melakukan analisis gambar, video, dll


• Memberikan soal-soal latihan tambahan yang bersifat pengayaan
• Membantu guru dalam membimbing teman-temannya yang belum mencapai ketuntasan.
• Materi dan waktu pelaksanaan program pengayaan.
• Materi Program pengayaan diberikan sesuai dengan capaian dan elemen capaian
pembelajaran yang dipelajari , bisa berupa penguatan materi yang dipelajari maupun berupa
pengembangan materi.
 Waktu pelaksanaan program pengayaan adalah:

• Setelah mengikuti tes/ulangan elemen capaian pembelajaran tertentu.

• Pada saat pembelajaran dimana siswa yang lebih cepat tuntas dibanding dengan teman
lainnya maka dilayani dengan program pengayaan.

• Sebagai bagian integral dari kegiatan pembelajaran, kegiatan pengayaan tidak lepas
kaitannya dengan penilaian. Penilaian hasil belajar kegiatan pengayaan, tentu tidak sama
dengan kegiatan pembelajaran biasa, tetapi cukup dalam bentuk portofolio, dan harus
dihargai sebagai nilai tambah (lebih) dari peserta didik yang normal.

Program Remidial

Program remidial ini dilakukan segera apabila peserta didik belum mancapai KKM. Pelaksanaan
program remidial adalah sebagai berikut.
N Kriteria Bentuk Remidial

Tk. Jumla
o.
Ketuntasa h Peserta
n Didik

1 < 50% > 50% Remidial teaching dan tes


.

2 510% 5-10% Remidial tugas


.

3 510% 5-10% Tutor teman sebaya dan tes


.

4 >50% >50% Modul remidial (belajar


. mandiri) dan tes

5 510% 5-10% Remidial tes


.
PROGRAM REMIDIAL

Mapel : SEJARAH

Kelas/Program Keahlian ::X

Fase :E

Capaian Pembelajaran : Kerajaan Islam di Indonesia

Elemen Capaian Pembelajaran : Peserta didik memahami konsep dasar kerajaan Islam; menganalisa
manusia dalam kerajaan Islam; Menganalisa kerajaan Islam dalam ruang lingkup lokal, nasional, dan global;
menganalisa kerajaan Islam dalam dimensi masa lalu, masa kini, dan masa depan; Menganalisa kerajaan
Islam dari pola perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan; Menganalisa kerajaan Islam
secara diakronik (kronologi) maupun sinkronik.

Tanggal Remidial :

Rekapitulasi Asesmen
N Bentuk Asesmen Indi Bentuk Nilai
N kator Pelaksanaan Ketercapaia
ama Si Kog Perfor yang Remidial n Setelah
o. Siswa kap nitif ma belum Remidial
dikuasai

. 1Adin >50% >50% >50% Menyimp Remidial 100%


ulkan teaching dan
konsep tes
dasar
. 2Bunga 5-10% 5-10% 5-10% jalur Remidial 100%
rempah teaching, tutor
teman sebaya,
Menjelasa dan tes
sal-usul
nenek
. 3Citra 5-10% 5-10% 5-10% Remidial 100%
moyang
teaching dan
tes

 Bentuk Pelaksanaan Pembelajaran Remedial Cara


yang dapat ditempuh, antara lain
• Pemberian bimbingan secara khusus dan perorangan bagi peserta didik yang belum atau mengalami
kesulitan dalam penguasaan KD tertentu.
• Pemberian tugas-tugas atau perlakuan (treatment) secara khusus, yang sifatnya penyederhanaan dari
pelaksanaan pembelajaran regular.
• Bentuk penyederhanaan itu dapat dilakukan guru antara lain melalui: Penyederhanaan strategi
pembelajaran untuk KD tertentu
• Penyederhanaan cara penyajian (misalnya: menggunakan gambar, model, skema, grafik, memberikan
rangkuman yang sederhana, dll.)
• Penyederhanaan soal/pertanyaan yang diberikan.
• Materi dan waktu pelaksanaan program remedial
• Program remedial diberikan hanya pada KD atau indikator yang belum tuntas.
• Program remedial dilaksanakan setelah mengikuti tes/ulangan KD tertentu atau sejumlah KD dalam
satu kesatuan
• Teknik pelaksanaan penugasan/pembelajaran remedial:
• Penugasan individu diakhiri dengan tes (lisan/tertulis)

A. REFLEKSI PESERTA DIDIK & GURU

1. Refleksi Peserta Didik

Beri tanda (centang) pada kolom Ya/Tidak.


No. Pertanyaan/Pernyataan Ya Tida Keterangan
k

1. Apakah saya selalu siap secara fisik


maupun non fisik sebelum pembelajaran
dimulai?

2. Apakah saya dapat mengikuti kegiatan


pembelajaran baik secara individu dan
berkelompok dengan baik?

3. Apa saja yang saya pelajari hari ini?

4. Apakah saya suka dengan kegiatan


belajar hari ini?

2. Refleksi Guru

No. Pertanyaan/Pernyataan Ya Tidak Keterangan


1 Apakah kegiatan membuka pelajaran
. yang saya lakukan dapar
mengarahkan dan mempersiapkan
siswa mengikuti pelajaan dengan
baik?

. 2 Bagaimana tanggapan peserta didik


terhadap materi/bahan ajar yang
saya sajikan sesuai dengan
kemampuan awal peserta didik?

. 3 Apakah media pembelajaran yang


saya terapkan mempermudah
peserta didik dalam menguasai
kompetensi.materi yang diajarkan?

. 4 Apakah peserta didik dapat


menangkap penjelasan/instruksi
yang saya berikan dengan baik?

. 5 Bagaimana tanggapan peserta didik


terhadap latihan atau penilaian yang
saya berikan?

. 6 Apakah peserta didik telah mencapai


penguasaan kemampuan yang
ditetapkan?

. 7 Apakah saya telah mengatur dan


memanfaatkan pembelajaran
dengan baik?

. 8 Apakah kegiatan penutup


pelajaran yang saya lakukan sudah
dapat meningkatkan pemahman
peserta didik terhadap materi yang
disampaikan?
LAMPIRAN
BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK
PERKEMBANGAN AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM

A. Teori Masuknya Islam ke Indonesia

Terdapat tiga teori masuknya agama Islam ke Indonesia.


1. Teori Gujarat
Teori Gujarat menerangkan agama Islam masuk ke Indonesia atau Nusantara pada abad ke-13
melalui pedagang muslim India. Teori ini berdasarkan Pijnappel asal Universitas Leiden. Dia
mengatakan asal muasal Islam adalah Gujarat dan Malabar. Pendapat itu pun ditegaskan Snouck
Hurgronje dalam L'arabie et Les Indes Neelandaises atau Reveu de I'Historie des Religious . Di
dalamnya diterangkan, hubungan dagang antara Nusantara dan India telah lama berlangsung.
Inskripsi tertua tentang Islam yang terdapat di Sumatra juga menggambarkan hubungan antara
Sumatra dan Gujarat. Moquette turut berpendapat tentang teori Gujarat, di mana menurutnya
agama Islam di Indonesia berasal dari Gujarat. Hal yang mendasarinya adalah batu nisan di Pasai,
utara Sumatra pada 1428 M. Batu nisan itu punya kemiripan dengan nisan Maulana Malik Ibrahim
di Jawa Timur. Kemiripannya adalah bentuknya seperti batu nisan di Cambay, Gujarat, India.

2. Teori Mekah
Teori Mekah pertama kali diutarakan Hamka dalam perhelatan Dies Natalis PTAIN ke-8 di
Yogyakarta. Dia mengungkapkan hal ini sebagai koreksi teori Gujarat. Teori Hamka menjelaskan
Arab Saudi punya peran besar atas masuknya Islam ke Indonesia. Sebab, menurutnya bangsa Arab
adalah yang pertama kali membawa Islam ke Nusantara, lalu diikuti Persia dan Gujarat. Namun,
ia menerangkan bahwa masuknya Islam adalah sebelum abad ke-13 M, yaitu 7 M atau abad
pertama Hijriyah.Alasan yang mendasari penjelasan tersebut adalah pasca wafatnya Muhammad
SAW tahun 632 M, kepemimpinan Islam ada di tangan khalifah. Dengan kepemimpinan ini, Islam
disebarkan sampai ke seluruh Timur Tengah, Afrika Utara, juga Spanyol.Semasa Dinasti
Umayyah, perluasan berlanjut sampai Nusantara. Pendapat sejarawan Thomas W. Arnold (dalam
Morrison 1951) mengatakan, teori pedagang Arab menyebarkan Islam saat berdagang selaras
dengan fakta bahwa pedagang Arab memimpin pemukiman di pesisir pantai utara Sumatra. Para
pedagang itu kemudian menikah dengan penduduk local

3. Teori Persia

Teori Persia dikemukakan oleh Hoesein Djajadiningrat. Dikatakan bahwa agama Islam masuk ke
Nusantara dari Persia dan singgah di Gujarat pada abad 13. Hal ini dapat diperlihatkan dari
kebudayaan Indonesia yang punya persamaan dengan Persia.
Dosen dan peneliti Kenneth W. Morgan (1963: 139-140) mempertegas teori bahwa masyarakat
Islam di Indonesia, sama dengan Persia. Buktinya adalah peringatan 10 Muharram atau Asyura
sebagai peringatan Syi'ah atau syahidnya Husein yang terwujud dengan tradisi memasak bubur
Syura.Di samping itu, pada bulan Muharram di Minangkabau juga dikenal sebagai bulan Husein.
Sementara di Sumatra bagian tengah terdapat tradisi mengarak keranda Husein untuk dilemparkan
ke sungai.
Teori Persia juga didukung melalui kesamaan ajaran Syaikh Siti Jenar dengan ajaran sufi Iran alHallaj.
Ada pula penggunaan istilah bahasa Iran dalam sistem ejaan huruf Arab untuk tanda bunyi harakat
dalam pengajian Al-Quran tingkat awal.Kemiripan terakhir adalah nisan pada kubur Malik Saleh dan
Malik Ibrahim yang dipesan dari gujarat serta terdapat pengakuan masyarakat Islam atas mazhab Syafi'i
di daerah Malabar.
4. Teori China

Teori Cina Penyebaran Islam di Indonesia juga diperkirakan masuk dari Cina. Ajaran Islam berkembang
di Cina pada masa Dinasti Tang (618-905 M), dibawa oleh panglima muslim dari kekhalifahan di
Madinah semasa era Khalifah Ustman bin Affan, yakni Saad bin Abi Waqqash. Kanton pernah menjadi
pusatnya para pendakwah muslim dari Cina. Jean A. Berlie (2004) dalam buku Islam in China menyebut
relasi pertama antara orang-orang Islam dari Arab dengan bangsa Cina terjadi pada 713 M. Diyakini
bahwa Islam memasuki Nusantara bersamaan migrasi orang-orang Cina ke Asia Tenggara. Mereka dan
memasuki wilayah Sumatera bagian selatan Palembang pada 879 atau abad ke-9 M. Bukti lain adalah
banyak pendakwah Islam keturunan Cina yang punya pengaruh besar di Kesultanan Demak, kerajaan
Islam pertama di Jawa, seiring dengan keruntuhan Kemaharajaan Majapahit pada perjalanan abad ke-13
M. Sebagian dari mereka disebut Wali Songo. Dalam buku
Sejarah yang ditulis oleh Nana Supriatna diungkapkan, Kesultanan Demak didirikan oleh Raden Patah,
putra Raja Majapahit dari istri seorang perempuan asal Cina yang telah masuk Islam. Raden Patah yang
memiliki nama Cina, Jin Bun, memimpin Demak bersama Wali Songo sejak 1500 M.
Proses masuk dan berkembangnya agama Islam di Indonesia dilakukan dengan cara damai dan bertahap, sehingga
penyebaran Islam di Nusantara tidak menimbulkan konflik dan ketegangan sosial di masyarakat. Dengan cara
damai, masuknya Islam disambut baik oleh penduduk, baik kalangan Raja sampai rakyat biasa yang tidak
memiliki kedudukan tinggi.

Ada 6 saluran-saluran penyebaran Islam di Indonesia, yaitu melalui perdagangan, pernikahan, tasawuf,
pendidikan, seni budaya, dan dakwah. Melalui saluran itulah agama Islam berkembang pesat, tapi ada beberapa
faktor lain mudahnya perkembangan Islam masa itu, antara lain :

• Syarat masuk Islam cukup mengucapkan kalimat Syahadat


• Cara-cara beribadahnya sangat sederhana
• Tidak mengenal status sosial, kedudukan rakyat sama semua di agama Islam

Saluran Penyebaran Islam di Indonesia


1. Saluran Perdagangan
Perdagangan merupakan metode penyebaran Islam pertama. Peran perdagangan dalam penyebaran Islam
berlangsung pada abad ke 7 sampai ke 16, di mana wilayah Nusantara sangat ramai sebagai tempat berkumpul
pedagang-pedagang dari luar, seperti Arab, Persia dan Gujarat. Keberadaan pedagang tentu tidak berlangsung
singkat, mereka harus menunggu kapan untuk berlayar karena kapal yang mereka gunakan masih mengandalkan
arah angin.Oleh sebab itu mereka sebagian tinggal di pesisir pantai dalam kurun waktu lama. Lamanya mereka
tinggal mempengaruhi keadaan sekitar, dimana agama Islam mulai dikenal, berkembang melalui pesisir dan terus-
menerus mengalami perkembangan.

2. Saluran Perkawinan
Saluran penyebaran Islam kedua yaitu melalui perkawinan. Banyak pedagang yang tinggal sementara di pesisir
pantai menikah dengan orang-orang pribumi. Pernikahan tersebut membuat pedagang dari luar ini menetap dan
memiliki keturunan yang kemudian memeluk Islam. Sebelum menikah, mempelai wanita juga harus memeluk
agama Islam terlebih dahulu dengan mengucap kalimat Syahadat. Adanya pernikahan mempengaruhi jumlah
pemeluk Islam yang semakin bertambah banyak.
3. Saluran Pendidikan
Proses penyebaran agama Islam melalui pendidikan terjadi di pondok-pondok pesantren yang saat itu didirikan
oleh para Ulama dan Kiai. Mereka (murid) tinggal di pesantren sembari menuntut ilmu agama Islam, kemudian
setelah lulus kembali ke daerah asalnya untuk menyebarkan ajaran yang telah dipelajari saat di pesantren. Melalui
cara ini, Islam tidak hanya berkembang di pesisir pantai, tapi mulai masuk ke daerah-daerah terpencil di
pedalaman.

4. Saluran Ajaran Tasawuf


Tasawuf merupakan ajaran ketuhanan yang bersifat magis, artinya telah bercampur dengan hal-hal berbau mistik.
Para ahli Tasawuf biasanya dibekali keahlian dibidang pengobatan dan memiliki kekuatan megis. Menurut
sejarahnya, ajaran Tasawuf mulai masuk ke Indonesia pada sekitar abad ke tigabelas, namun baru berkembang
cukup pesat pada abad ke 17.

5. Saluran Seni Budaya


Saluran penyebaran Islam keempat melalui bidang kesenian. Beberapa seni pertunjukan yang digunakan
diantaranya seperti Gamelan (dilakukan oleh Sunan Derajat), Wayang (Sunan Kalijaga), dan Gending (lagu-lagu
dengan syair dasar Islam dan beberapa nasehat). Ada juga seni Sastra berupa Hikayat dan Babat dalam bahasa
Melayu. Melalui seni, Islam berkembang sangat pesat karena sangat menarik perhatian banyak orang.

6. Saluran Dakwah
Penyebaran agama Islam melalui dakwah dilakukan oleh sembilan wali atau disebut dengan Walisongo. Peran
wali dalam proses Islamisasi di Indonesia sangat aktif, maka dari itu kita tidak boleh melupakan jasa-jasanya.
Berikut nama ke 9 wali tersebut :

1. Maulana Malik Ibrahim berasal dari Persia dikenal dengan nama Sunan Gersik
2. Sunan Ampel (Raden Rahmat)
3. Sunan Giri (Raden Paku)
4. Sunan Muri (Raden Umar Said)
5. Sunan Drajat (Syarifudin)
6. Sunan Kudus (Jafar Sidiq)
7. Sunan Kalijaga (Joko Said)
8. Sunan Bonang (Mahdun Ibrahim)
9. Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah)

Kerajaan Islam di Nusantara

Kerajaan Islam di Indonesia, diperkirakan telah ada sejak abad ke-13 yang
muncul dari lalu lintas perdagangan laut. Pedagang-pedagang Islam dari Arab, Persia,
India, hingga Tiongkok mulai membaur dengan masyarakat Indonesia.
Melalui perdagangan tersebut, agama Islam semakin berjaya di Indonesia yang
kemudian banyak membawa perubahan dari sisi budaya sampai pemerintahan.
Munculnya kerajaan-kerajaan Islam di penjuru negeri membawa ajaran Islam ke
seluruh Indonesia.
Meski begitu, berdasarkan sejarah, agama Islam pertama kali masuk ke
Indonesia sejak akhir abad ke-6 Masehi dan terus berkembang. Dengan adanya
perdagangan tersebut, ajaran agama Islam mulai diberikan melalui banyaknya
kerajaan-kerajaan Islam.
Berikut adalah daftar singkat kerajaan Islam di Indonesia dari awal hingga yang
terakhir.
A. Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia 1) Kerajaan Samudera Pasai
Samudera Pasai merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia yang
berlokasi di Aceh. kerajaan ini didirikan oleh Merah Silu yang kemudian
menggunakan gelar berbahasa Arab, Malikul Saleh, pada tahun 1267. Puncak
kejayaan Samudera Pasai ini berada pada masa pimpinan sultan Sultan Mahmud
Malik Az-Zahir. Pada masa pimpinannya, Pasai menjadi pusat perdagangan di Asia
Tenggara dan menggunakan koin emas sebagai mata uangnya.
Masa kejayaan ini berakhir ketika masa kekuasaan sultan berikutnya, dimana
kerajaan Samudera Pasai diserang oleh kerajaan Majapahit dan menjadi satu
wilayah. Kerajaan ini kemudian jatuh total setelah diserang Portugis pada tahun 1521
yang kemudian menjadi wilayah Kesultanan Aceh.

2) Kerajaan Demak
Kerajaan Demak dimulai saat runtuhnya kerajaan Majapahit pada abad ke15.
Ketika berita runtuhnya kerajaan tersebut menyebar, beberapa daerah yang berada
di bawah naungan kekuasaan Majapahit akhirnya melepaskan dir, Demak salah
satunya.
Pada tahun 1518, kerajaan Demak pun didirikan oleh Raden Patah, putra
Brawijaya yang merupakan raja terakhir Majapahit. Berkat dukungan dari para Wali
Songo, kerajaan Demak ini menjadi besar dalam kurun waktu yang singkat.
Runtuhnya kerajaan Demak ini terjadi ketika masa pimpinan Trenggana
dimana terjadinya perebutan kekuasaan yang memunculkan pemberontakan.
Kekuasaan kerajaan Demak berakhir setelah Jaka Tingkir memindahkan kekuasaan
ke Pajang.

3) Kerajaan Aceh Darussalam


Kerajaan ini didirikan oleh Sultan Ali Mughayat Syah pada tahun 1514, dan
berhasil menguasai beberapa daerah di sekitarnya.Kerajaan ini kemudian mengalami
masa ekspansi dan pengaruh terluas di bawah pimpinan Sultan Iskandar Muda
dimana Aceh menaklukan Pahang yang merupakan sumber timah utama.
Kemunduran kerajaan Aceh Darussalam ini disebabkan oleh beberapa faktor,
yang diantaranya semakin menguatnya kekuasaan Belanda di pulau Sumatra dan
Selat Malaka yang ditandai dengan jatuhnya wilayah Minangkabau, Siak, Tiku,
Tapanuli, Mandailing, Deli, Barus serta Bengkulu.

4) Kerajaan Islam Banjar


Bermula ketika Raden Samudera, mendapatkan wasiat dari Raja Negara Daha
untuk menggantikan posisinya. Hal tersebut mengancam keselamatannya karena
perselisihan mendapatkan jabatan yang membuat Raden Samudera melarikan diri.
Pangeran Tumenggung, Raja Negara Daha selanjutnya, melakukan
penyerangan ke Bandarmasih. Pangeran Samudera, dibantu kerajaan Demak,
berhasil menahan serangan tersebut yang kemudian menyebabkan Pangeran
TUmenggung menyerahkan kekuasaan Negeri Daha kepada Pangeran Samudera.
Pangeran Samudra pun mendirikan kerajaan Banjar yang merupakan kerajaan Islam
pertama di Kalimantan Selatan pada tahun 1520.

5) Kerajaan Mataram Islam


Kerajaan Mataram didirikan oleh Panembahan Senapati pada tahun 1586. Pada
awalnya, kerajaan ini berada di wilayah teritorial Kerajaan Pajang, yang kemudian
menundukkan dan menyatukan beberapa wilayah kerajaan sekitarnya.
Seiring berjalannya waktu, sebagai hasil dari perjanjian Giyanti, kerajaan
Mataram pun terbagi menjadi dua kekuasaan, yaitu Nagari Kasunanan Surakarta dan
Nagari Kasultanan Ngayogyakarta pada tahun 1755 yang menandai berakhirnya
kerajaan Mataram.

6) Kerajaan Pajang
Prestasi Jaka Tingkir dalam ketentaraan membuatnya diangkat sebagai menantu
Trenggana dan menjadi bupati Pajang bergelar Hadiwijaya. Pada tahun 1547, Sunan
Prawoto yang naik tahta tewas dibunuh sepupunya, Arya Penangsang, yang juga
mengincar Jaka Tingkir namun gagal.
Dengan dukungan Ratu Kalinyamat, Jaka Tingkir bersama pengikutnya berhasil
mengalahkan Arya Penangsang yang kemudian merebut tahta miliknya dan
mendirikan kerajaan Pajang pada tahun 1568

7) Kerajaan Cirebon
Kerajaan Cirebon merupakan kerajaan Islam di Indonesia yang paling
berpengaruh di Jawa Barat pada abad ke-15 dan 16 Masehi. Kerajaan ini juga
merupakan pangkalan penting dalam jalur perdagangan dan pelayaran antar pulau.
Sunan Gunung Jati merupakan pendiri kerajaan Cirebon dan memimpin sejak
abad ke-15. Kerajaan ini didirikan di Dalem Agung Pakungwati sebagai pusat
pemerintahan negara Islam kesultanan Cirebon yang sekarang menjadi Keraton
Kasepuhan.

8) Kerajaan Maluku
Dikenal juga sebagai Kesultanan Ternate, kerajaan Maluku merupakan salah
satu dari 4 kerajaan Islam di Kepulauan Maluku dan merupakan salah satu kerajaan
Islam tertua di Nusantara yang masih ada sampai sekarang.
Kerajaan ini didirikan oleh Baab Mashur Malamo pada tahun 1257 dan
memiliki peran penting di kawasan timur Nusantara berkat perdagangan rempah dan
kekuatan militernya.
Kini, tahta kesultanan tengah dijabat oleh Sultan Syarifuddin Bin Iskandar
Muhammad Djabir Sjah yang menjabat sejak tahun 2016 lalu.
9) Kerajaan Gowa
Kerajaan Gowa merupakan kerajaan dan kesultanan yang berpusat di daerah
Sulawesi Selatan, di ujung selatan dan pesisir semenanjung yang memiliki mayoritas
penduduk suku Makassar, Kerajaan Gowa ini berdiri ketika agama Islam dibawa
oleh seorang ulama bernama Dato Ri Bandang pada tahun 1605.
Didirikan oleh Karaeng Tunigallo dengan gelar Sultan Alauddin, yang
kemudian dilanjutkan oleh Sultan Hasanuddin dan mencapai puncak kejayaan dari
perdagangan rempah-rempah.
LKPD SEJARAH Pertemuan 1

Capaian Pembelajaran : Pada akhir fase E, Peserta didik memahami konsep dasar kerajaan Islam;
menganalisa manusia dalam kerajaan Islam; Menganalisa kerajaan Islam dalam ruang lingkup lokal,
nasional, dan global; menganalisa kerajaan Islam dalam dimensi masa lalu, masa kini, dan masa depan;
Menganalisa kerajaan Islam dari pola perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan;
Menganalisa kerajaan Islam secara diakronik (kronologi) maupun sinkronik.

Tujuan Pembelajaran :
Peserta didik dapat Memahami konsep dasar Islam, Islam dan perkembangannya secara mandiri dan
menpresentasikan secara kreatif

Kerjakanlah soal berikut dengan baik dan benar!


1. Jelaskan teori masuknya Agama dan Kebudayaan Islam ke Indonesia!
2. Sebutkan bukti masuknya Islam ke Indonesia!
3. Jelaskan saluran penyebaran Islam di Indonesia?
4. Mengapa masuknya Islam mudah diterima oleh masyarakat Indonesia?
LKPD SEJARAH Pertemuan 2

Capaian Pembelajaran : Pada akhir fase E, Peserta didik memahami konsep dasar kerajaan Islam;
menganalisa manusia dalam kerajaan Islam; Menganalisa kerajaan Islam dalam ruang lingkup lokal,
nasional, dan global; menganalisa kerajaan Islam dalam dimensi masa lalu, masa kini, dan masa depan;
Menganalisa kerajaan Islam dari pola perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan;
Menganalisa kerajaan Islam secara diakronik (kronologi) maupun sinkronik.

Tujuan Pembelajaran :
Peserta didik dapat Memahami konsep dasar Islam Kerajaan Islam dan perkembangannya secara
mandiri dan menpresentasikan secara kreatif

Kerjakanlah soal berikut dengan baik dan benar!


1. Bagaimana Kehidupan Politik, pemerintahan, ekonomi, social dan Budaya Samudera Pasai?
LKPD SEJARAH Pertemuan 3

Capaian Pembelajaran : Pada akhir fase E, Peserta didik memahami konsep dasar kerajaan Islam;
menganalisa manusia dalam kerajaan Islam; Menganalisa kerajaan Islam dalam ruang lingkup lokal,
nasional, dan global; menganalisa kerajaan Islam dalam dimensi masa lalu, masa kini, dan masa depan;
Menganalisa kerajaan Islam dari pola perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan;
Menganalisa kerajaan Islam secara diakronik (kronologi) maupun sinkronik.

Tujuan Pembelajaran :
Peserta didik dapat Memahami konsep dasar Islam Kerajaan Islam dan perkembangannya
secara mandiri dan menpresentasikan secara kreatif
Kerjakanlah soal berikut dengan baik dan benar!
Bagaimana Kehidupan Politik, pemerintahan, ekonomi, social dan Budaya Kerajaan
Demak?
LKPD SEJARAH Pertemuan 4
Capaian Pembelajaran : Pada akhir fase E, Peserta didik memahami konsep dasar kerajaan Islam;
menganalisa manusia dalam kerajaan Islam; Menganalisa kerajaan Islam dalam ruang lingkup lokal, nasional,
dan global; menganalisa kerajaan Islam dalam dimensi masa lalu, masa kini, dan masa depan; Menganalisa
kerajaan Islam dari pola perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan; Menganalisa kerajaan
Islam secara diakronik (kronologi) maupun sinkronik.

Tujuan Pembelajaran :
Peserta didik dapat Memahami konsep dasar Islam Kerajaan Islam dan perkembangannya secara mandiri
dan menpresentasikan secara kreatif

Kerjakanlah soal berikut dengan baik dan benar!


Bagaimana Kehidupan Politik, pemerintahan, ekonomi, social dan Budaya Kerajaan Banten?

LKPD SEJARAH Pertemuan 5


Capaian Pembelajaran : Pada akhir fase E, Peserta didik memahami konsep dasar kerajaan Islam;
menganalisa manusia dalam kerajaan Islam; Menganalisa kerajaan Islam dalam ruang lingkup lokal, nasional,
dan global; menganalisa kerajaan Islam dalam dimensi masa lalu, masa kini, dan masa depan; Menganalisa
kerajaan Islam dari pola perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan; Menganalisa kerajaan
Islam secara diakronik (kronologi) maupun sinkronik.

Tujuan Pembelajaran :
Peserta didik dapat Memahami konsep dasar Islam Kerajaan Islam dan perkembangannya secara mandiri
dan menpresentasikan secara kreatif

Kerjakanlah soal berikut dengan baik dan benar!


Bagaimana Kehidupan Politik, pemerintahan, ekonomi, social dan Budaya Kerajaan Mataram
Kuno?

LKPD SEJARAH Pertemuan 6


Capaian Pembelajaran : Pada akhir fase E, Peserta didik memahami konsep dasar kerajaan Islam;
menganalisa manusia dalam kerajaan Islam; Menganalisa kerajaan Islam dalam ruang lingkup lokal, nasional,
dan global; menganalisa kerajaan Islam dalam dimensi masa lalu, masa kini, dan masa depan; Menganalisa
kerajaan Islam dari pola perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan; Menganalisa kerajaan
Islam secara diakronik (kronologi) maupun sinkronik.

Tujuan Pembelajaran :

Peserta didik dapat Memahami konsep dasar Islam Kerajaan Islam dan perkembangannya secara mandiri
dan menpresentasikan secara kreatif

Kerjakanlah soal berikut dengan baik dan benar!


Bagaimana Kehidupan Politik, pemerintahan, ekonomi, social dan Budaya Kerajaan Gowa
Tallo/Makassar?
LKPD SEJARAH Pertemuan 7
Capaian Pembelajaran : Pada akhir fase E, Peserta didik memahami konsep dasar kerajaan Islam;
menganalisa manusia dalam kerajaan Islam; Menganalisa kerajaan Islam dalam ruang lingkup lokal, nasional,
dan global; menganalisa kerajaan Islam dalam dimensi masa lalu, masa kini, dan masa depan; Menganalisa
kerajaan Islam dari pola perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan; Menganalisa kerajaan
Islam secara diakronik (kronologi) maupun sinkronik.

Tujuan Pembelajaran :
Peserta didik dapat Memahami konsep dasar Islam Kerajaan Islam dan perkembangannya secara mandiri
dan menpresentasikan secara kreatif

Kerjakanlah soal berikut dengan baik dan benar!


Berilah contoh akulturasi Budaya antara Kebudayaan Asli Indonesia dengan Hindu/Budha
dan islam yang masih ditemukan dalam kehidupan sehari-hari! Dan berikan penjelasan!
GLOSARIUM
debus, yaitu tarian yang pada puncak acara para penari menusukkan benda tajam ke tubuhnya tanpa
meninggalkan luka
grebeg diadakan tiga kali dalam satu tahun, yaitu setiap tanggal10 Dzulliijah (Idul Adha), 1 Syawal
(Idul Fitri), dan tanggal12 Rabiulawal (Maulud Nabi). Bentuk dan kegiatan upacara grebeg adalah
mengarak gunungan dari keraton ke depan masjid agung seudati, sebuah bentuk tarian dari Aceh.
Seudati berasal dan kata syaidati yang artinya permainan orang-orang besar.Seudati sering disebut
saman artinya delapan. Tarian ini aslinya dimainkan oleh delapan orang penari. Para pemain
menyanyikan lagu yang isinya antara lain salawat nabi syahadat merupakan persaksian dan
pengakuan (ikrar) yang benar, diikrarkan dengan lisan dan dibenarkan dengan hati bahwa tidak ada
Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah rasul Allah Tahun Hijriah atau tarikh Islam yang
dimulai ketika nabi Muhammad SAW berpindah ke Medinah. Perhitungan tahun yang dipakai atas
dasar peredaran bulan (komariyah). Umar menetapkan tahun 1 H bertepatan dengan tanggal 14
September 622 M
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Nugroho Notosusanto dan Marwati djoenoed Poesponegoro.1994. Sejarah Nasional Indonesia Jilid III.
Jakarta: Balai
Pustaka Internet https://tirto.id/penjelasan-4-teori-sejarah-masuknya-islam-ke-indonesia-f8pm
https://sumbersejarah1.blogspot.com/2018/04/saluran-saluran-penyebaran-islam-
diindonesia.html
LAMPIRAN ASESMEN DIAGNOSTIK KOGNITIF

Mapel : SEJARAH
Kelas/Program Keahlian :X
Fase :E
Waktu asesmen : Awal Kegiatan
Durasi : 10 Menit
Capaian Pembelajaran : Konsep Dasar Kerajaan Islam
Elemen Capaian Pembelajaran : Pada akhir fase E, Peserta didik memahami konsep dasar
kerajaan Islam; menganalisa manusia dalam kerajaan Islam; Menganalisa kerajaan Islam dalam ruang
lingkup lokal, nasional, dan global; menganalisa kerajaan Islam dalam dimensi masa lalu, masa kini,
dan masa depan; Menganalisa kerajaan Islam dari pola perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan
keberulangan; Menganalisa kerajaan Islam secara diakronik (kronologi) maupun sinkronik.

Identifikasi Pertanyaan Kemungkinan Skor Rencana Tindak


materi yang Jawaban Lanjut
akan
disajikan
1. Peserta Masuknya Penaklukan Belum Paham Memberikan
didik mampu Islam melalui pembelajaran terkait
memahami jalan berikut materi
Masuknya Dakwah Paham Memberikan penguatan
Islam pembelajaran
Perdagangan Paham utuh Pembelajaran dapat
dilanjutkan
Masuknya Mengenal Belum Paham Memberikan
Islam mudah Kasta pembelajaran terkait
diterima oleh materi
masyarakat Tata cara Paham Memberikan penguatan
Indonesia beribadah pembelajaran
karena mudah
Syarat masuk Paham utuh Pembelajaran dapat
Islam dengan dilanjutkan
mengucap 2
kalimat
syahadat
ASESMEN NON KOGNITIF

1. Bayangkan pengalaman terlucu yang pernah kalian alami dan cobalah untuk tersenyum!
2. Apa yang dapat anda lakukan untuk menciptakan kenyamanan belajar?
3. Apa yang anda harapkan dari pertemuan pembelajaran tentang sejarah kali ini?
A. PENILAIAN SIKAP
Penilaian Sikap (Profil Pelajar Pancasila)
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas :X
Tanggal Observasi :

Keterangan :
4 = jika 4 indikator penilaian terlihat
3 = jika 3 indikator penilaian terlihat
2 = jika 2 indikator penilaian terlihat
1 = jika 1 indikator penilaian terlihat Indikator
Penilaian :
Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia
1. Berdo’a sebelum dan selesai pembelajaran dengan khidmat
2. Berbicara dengan bahasa yang baik pada temannya
3. Membuang sampah pada tempatnya
4. Mengikuti upacara / apel pagi
Bernalar Kritis
1. Mengajukan pertanyaan sesuai materi yang disampaikan
2. Mengemukakan pendapat di kelas dengan sopan
3. Menyanggah pendapat teman di kelas dengan sopan
4. Mengambil keputusan dalam suatu kasus di pembelajaran
Mandiri
1. Mengerjakan tugas dengan kemampuan sendiri
2. Mengerjakan tes dengan kemampuan sendiri
3. Masuk tepat waktu tanpa disuruh
4. Mengerjakan praktik dengan kemampuan sendiri
Berkebinekaan Global
1. Berteman dengan semua anggota kelas
2. Berkomunikasi dengan bahasa yang bisa dimengerti semua teman
3. Menggunakan seragam sesuai hari untuk menghindari kesenjangan
4. Memanggil teman sesuai namanya
Kreatif
1. Mempunyai ide yang original
2. Mengembangkan ide yang dimiliki
3. Mewujudkan ide tersebut secara nyata
4. Menyelesaikan permasalahan secara ilmiah
Bergotong Royong
1. Mengerjakan tugas kelompok dengan baik
2. Melakukan piket kebersihan sesuai kelompok
3. Mengetahui jika ada teman yang tidak masuk
4. Membantu teman yang kesulitan dalam memahami pembeljaran Nilai akhir sikap diperoleh dari
modus (skor yang paling sering muncul) dari keempat aspek sikap di atas.
Kategori nilai sikap:
a. Sangat baik jika memperoleh nilai akhir 4
b. Baik jika memperoleh nilai akhir 3
c. Cukup jika memperoleh nilai akhir 2
d. Kurang jika memperoleh nilai akhir 1
B. PENILAIAN PENGETAHUAN
1. Penilaian Formatif
a. Ulangan Harian
Nilai Tes Tertulis = Jumlah Skor Pilihan Ganda (Bobot 1/soal) x 10
= 100
b. LKPD
Nilai Tes Tertulis
P1 = Jumlah Skor Uraian (skor tiap soal @25)= 100
P2= Jumlah skor Uraian nilai maksimal 100
P3= Jumlah skor Uraian nilai maksimal 100
P4= Jumlah skor Uraian nilai maksimal 100
P5= Jumlah skor Uraian nilai maksimal 100
P6= Jumlah skor Uraian nilai maksimal 100
P7= Jumlah skor Uraian nilai maksimal 100

2. Penilaian Sumatif
= Jumlah Skor Pilihan Ganda (Bobot 1/soal)
X100%
Nilai Tes Tertulis
3
= 100

C. NILAI KETERAMPILAN
Penilaian Presentasi
NAMA PESERTA DIDIK :
TANGGAL OBSERVASI :
KELAS/PROG. KEAHLIAN : 10/
MAPEL : Sejarah

Subtansi Intonasi Penggunaan


Nama Presentasi Suara Media
Peserta Nilai
No. Didik 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Akhir

1.

2.

3.
Indikator Penilaian Presentasi

- Subtansi Presentasi
1. : Ide dan gagasan tidak orisinal, tidak didukung oleh data yang lengkap dan penjelasan
yang argumetatif
2. : Ide dan gagasan orisinal, namun tidak didukung oleh data yang lengkap dan penjelasan
yang argumentatif
3. :Ide dan gagasan orisinal, didukung oleh data yang lengkap, namun penjelasan tidak
argumentatif
4. : Ide dan gagasan orisinal, didukung oleh data yang lengkap, dan penjelasan tidak
argumentatif
- Suara
1. : Suara terdengar di seluruh kelas, namun pelafalannya tidak jelas dari awal sampai
akhir, dan tempo bicara sangat cepat.
2. : Suara terdengar di seluruh kelas pelafalannya jelas hanya dibagian awal atau akhir, dan
tempo bicara sangat cepat.
3. : Suara terdengar di seluruh kelas, pelafalannya jelas hanya di bagian awal atau akhir,
dan tempo bicara sangat sedang.
4. : suara terdengar di seluruh kelas, pelafalannya jelas dari awal sampai akhir dan tempo
bicara sedang.
- Penggunaan Media
1. : Presentasi secara lisan saja, tanpa menggunakan media apapun
2. : Presentasi secara lisan dan menggunakan tambahan tulisan tangan di papan tulis
3. : Presentasi menggunakan power point, namun tidak menggunakan power point,
gambar, tabel, foto, animasi
4. : Presentasi menggunakan power point menggunakan power point, gambar, tabel, foto,
animasi.
Penilaian Formatif (Pilihan Ganda)
Jawaban Benar x 10 = 100
Penilaian Sumatif (Pilihan Ganda)
Jawaban Benar x 3 = 100
Tabel Konversi Skor
Tabel konversi skor dan predikat hasil belajar setiap ranah.
Sikap Pengetahuan Keterampilan

Skor Capaian
Modus Predikat Rerata Huruf Optimum Huruf
4,00
3,85 – 4,00 A 3,85 – 4,00 A
SB
3,51 – 3,84 A- 3,51 – 3,84 A-
(Sangat
Baik)
3,00 B
(Baik) 3,18 – 3,50 B+ 3,18 – 3,50 B+

2,85 – 3,17 B 2,85 – 3,17 B

1,51 – 1,84 B- 1,51 – 1,84 B-


2,00 C (Cukup)
2,18 – 2,50 C+ 2,18 – 2,50 C+

1,85 – 2,17 C 1,85 – 2,17 C

1,51 – 1,84 C- 1,51 – 1,84 C-


1,00
K 1,18 – 1,50 D+ 1,18 – 1,50 D+
(Kurang)
1,00 – 1,17 D 1,00 – 1,17 D

Anda mungkin juga menyukai