Anda di halaman 1dari 13

BAHASA SUNDA

Fase D
KELAS 7
SMP NEGERI 39 Desi Triyani, M. Pd.
KOTA BANDUNG 19821223 200604 2011

2022-2023

ALUR DAN TUJUAN PEMBELAJARAN DALAM RANGKA PENGEMBANGAN


PERANGKAT AJAR

RASIONAL Mata pelajaran bahasa Sunda merupakan mata pelajaran muatan


lokal di Jawa Barat untuk membantu pelajar dalam membina dan
meningkatkan
(1) kecakapan hidup pelajar dalam mengelola diri dan lingkungan;
(2) kesadaran dan kepedulian pelajar terhadap lingkungan alam,
sosial, budaya, dan kearifan lokal Sunda; serta
(3) pendidikan karakter agar menjadi manusia multitalenta (Masagi),
pribadi yang dicita-citakan dalam Profil Pelajar Pancasila.

CAPAIAN Pada akhir fase D, peserta didik secara umum memiliki kemampuan
PEMBELAJARAN berbahasa Sunda untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan
tujuan, konteks sosial, dan akademis. Peserta didik mampu memahami,
mengolah, dan menginterpretasi informasi paparan tentang topik yang
beragam dan karya sastra. Peserta didik mampu berpartisipasi aktif
dalam diskusi, mempresentasikan, dan menanggapi informasi dari
penyajian teks fiksi dan nonfiksi, sesuai kaidah bahasa dan norma
budaya Sunda. Peserta didik mampu menulis berbagai teks dengan
lebih terstruktur untuk menyampaikan pengamatan dan
pengalamannya serta menuliskan tanggapannya terhadap paparan
dan bacaan menggunakan pengalaman dan pengetahuannya. Peserta
didik mampu membaca dan menulis kalimat sederhana yang
menggunakan aksara Sunda.

CAPAIAN ELEMEN Peserta didik mampu menganalisis dan mengevaluasi informasi atau
MENYIMAK pesan (perasan, gagasan, pikiran, kehendak, dan arahan) dengan topik
(NGAREGEPKEUN) tertentu dari beragam tipe teks (fiksi dan nonfiksi) yang didengar atau
dipirsanya, baik langsung maupun tidak langsung, dalam bentuk
monolog, dialog, dan gelar wicara.
TUJUAN Dengan menyelesaikan seluruh aktivitas pembelajaran, dalam diri
PEMBELAJARAN pelajar akan tumbuh nilai-nilai sikap yang berkarakter kuat, berpikir
kritis, dan kreatif, serta mampu menganalisis dan mengevaluasi
informasi dengan topik tertentu tentang bentuk, isi, struktur, dan aspek
kebahasaan dari menyimak beragam tipe teks:
 PAGUNEMAN
 KAULINAN BARUDAK
 NARASI PANGALAMAN PRIBADI
 DONGENG
 SAJAK
 AKSARA SUNDA

PERKIRAAN 12 JP (jam pelajaran) atau 2 x 1 pertemuan setiap teks (1JP = 40 menit)


JUMLAH JAM

KATA/FRASA Menganalisis dan mengevaluasi informasi, isi, bentuk, struktur, ciri-ciri,


KUNCI dan aspek kebahasaan setiap jenis teks:
 teks paguneman: pelibat tutur, dialog, alih tuturan;
 teks deskripsi kaulinan barudak: jumlah pemain, proses bermain,
alat yang digunakan, kakawihan;
 teks Narasi pangalaman pribadi: narasi, imajinasi, peristiwa,
aspek bahasa, struktur, isi pangalaman;
 teks dongeng: jenis, unsur pamohalan, struktur cerita, aspek
bahasa;
 teks sajak: bentuk, isi, struktur, aspek kebahasaan, denotatif,
konotatif.
 teks beraksara Sunda: sejarah aksara, aksara: swara, ngalagena,
angka, rarangkén.

TOPIK/KONTEN Menyimak tipe teks yang disampaikan orang lain, menyimak sajian
INTI orang lain tentang sebuah objek melalui media (paparan
lisan/audiovisual).

Teks yang disimak dapat berupa tayangan video, yang dibacakan teman,
PENJELASAN
atau monolog tentang sebuah objek (keluarga, tempat wisata, pentas
SINGKAT
seni, tempat bersejarah, tradisi, manusia, hewan, tumbuhan, dll.).

PROFIL PELAJAR PROFIL PELAJAR PANCASILA YANG BERKAITAN:


PANCASILA
 BERIMAN, BERTAKWA KEPADA TUHAN YME, DAN BERAKHLAK
MULIA, peserta didik menghargai perbedaan identitas (ras, agama, dll)
dan menampilkan apresiasinya atas perbedaan dalam bentuk aktivitas.
 GOTONG ROYONG, Peserta didik aktif menyimak untuk memahami
dan menganalisis gagasan, emosi, keterampilan, keprihatinan yang
disampaikan oleh orang lain dan kelompok serta berespon secara
memadai untuk mencapai berbagai tujuan bersama.
 BERNALAR KRITIS, Peserta didik secara kritis mengklarifikasi serta
menganalisis gagasan dan informasi yang kompleks dan abstrak dari
berbagai sumber. Memprioritaskan suatu gagasan yang paling relevan
dari hasil klarifikasi dan analisis yang ditunjukkan melalui
penyampaian gagasan/pandangan, alasan ketidaksetujuan, alasan
kesalahan dari menyimak.

GLOSARIUM informasi: kabar atau berita tentang sesuatu


isi: informasi yang terdapat dalam sebuah tipe teks
paguneman: percakapan atau pembicaraan antara dua orang atau lebih
tentang suatu topik
kaulinan barudak: permainan tradisional anak-anak, yang pada
umumnya dilakukan berdua atau berkelompok dengan menggunakan
alat tertentu, baik disertai maupun tidak disertai kakawihan. Ada
kaulinan barudak lalaki ada kaulinan barudak awéwé atau kaulinan
barudak lalaki jeung awéwé.
Narasi pangalaman pribadi: teks yang berisi cerita, ada alur secara
kronologis
narasi: teks yang berisi cerita, ada alur secara kronologis.
Imajinasi: khayalan seseorang yang disajikan dalam sebuah teks
pamohalan: unsur cerita yang tidak masuk akal, lazimnya ada dalam
dongeng.
moda: jenis medium penyajian teks seperti lisan, tulis, audio-visual,
tulis-visual jenis dongeng: fabel, parabel, sage, legenda, mite, babad
struktur sajak: tema, rasa, nada, amanat, imaji, kata konkret, majas,
diksi, rima dan irama
padalisan: jajajaran dalam puisi, lazimnya digunakan dalam puisi
pupuh.
denotatif: makna langsung, makna kata yang langsung merujuk pada
objeknya.
konotatif: makna kiasan, makna kata yang tidak langsung merujuk pada
objeknya.
BAHASA SUNDA
Fase D
KELAS 7
Desi Triyani, M. Pd.
SMP NEGERI 39
19821223 200604 2011
KOTA BANDUNG
2022-2023

ALUR DAN TUJUAN PEMBELAJARAN DALAM RANGKA PENGEMBANGAN


PERANGKAT AJAR

RASIONAL Mata pelajaran bahasa Sunda merupakan mata pelajaran muatan


lokal di Jawa Barat untuk membantu pelajar dalam membina dan
meningkatkan
(1) kecakapan hidup pelajar dalam mengelola diri dan lingkungan;
(2) kesadaran dan kepedulian pelajar terhadap lingkungan alam,
sosial, budaya, dan kearifan lokal Sunda; serta
(3) pendidikan karakter agar menjadi manusia multitalenta (Masagi),
pribadi yang dicita-citakan dalam Profil Pelajar Pancasila.

CAPAIAN Pada akhir fase D, peserta didik secara umum memiliki kemampuan
PEMBELAJARAN berbahasa Sunda untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan
tujuan, konteks sosial, dan akademis. Peserta didik mampu memahami,
mengolah, dan menginterpretasi informasi paparan tentang topik yang
beragam dan karya sastra. Peserta didik mampu berpartisipasi aktif
dalam diskusi, mempresentasikan, dan menanggapi informasi dari
penyajian teks fiksi dan nonfiksi, sesuai kaidah bahasa dan norma
budaya Sunda. Peserta didik mampu menulis berbagai teks dengan
lebih terstruktur untuk menyampaikan pengamatan dan
pengalamannya serta menuliskan tanggapannya terhadap paparan
dan bacaan menggunakan pengalaman dan pengetahuannya. Peserta
didik mampu membaca dan menulis kalimat sederhana yang
menggunakan aksara Sunda.

CAPAIAN ELEMEN Peserta didik mampu mengeksplorasi, menganalisis dan mengevaluasi


MEMBACA DAN informasi atau pesan (perasaan, gagasan, pikiran, dan kehendak) dan
MEMIRSA struktur tipe teks (fiksi dan nonfiksi) secara visual dan audiovisual
(MACA JEUNG untuk menemukan makna tersurat dan tersirat. Peserta didik mampu
MIARSA) membaca kata-kata dan kalimat sederhana yang menggunakan aksara
Sunda sesuai dengan kaidahnya.

TUJUAN Dengan menyelesaikan seluruh aktivitas pembelajaran, dalam diri


PEMBELAJARAN pelajar akan tumbuh nilai-nilai sikap yang berkarakter kuat, berpikir
kritis, dan kreatif, serta mampu menganalisis dan mengevaluasi
informasi dengan topik tertentu tentang bentuk, isi, struktur, dan aspek
kebahasaan dari membaca dan memirsa beragam tipe teks multimodal
(visual dan audiovisual):
 PAGUNEMAN
 KAULINAN BARUDAK
 NARASI PANGALAMAN PRIBADI
 DONGENG
 SAJAK
 AKSARA SUNDA

PERKIRAAN 12 JP (jam pelajaran) atau 2 x 1 pertemuan setiap teks (1JP = 40 menit)


JUMLAH JAM

KATA/FRASA Menganalisis dan mengevaluasi informasi, isi, bentuk, struktur, ciri-ciri,


KUNCI dan aspek kebahasaan setiap jenis teks:
 teks paguneman: pelibat tutur, dialog, alih tuturan;
 teks kaulinan barudak: jumlah pemain, proses bermain, alat yang
digunakan, kakawihan;
 teks Narasi pangalaman pribadi: narasi, imajinasi, peristiwa,
aspek bahasa, struktur, isi pangalaman;
 teks dongeng: jenis, unsur pamohalan, struktur cerita, aspek
bahasa;
 teks sajak: bentuk, isi, struktur, aspek kebahasaan, denotatif,
konotatif.
TOPIK/KONTEN
INTI
Membaca/memirsa dan menelaah/menganalisis, struktur, kaidah,
memaknai kata denotasi dan konotasi dari teks paguneman, kaulinan
barudak, puisi Narasi pangalaman pribadi, dongeng, sajak, dan aksara
Sunda.
PENJELASAN
SINGKAT
Fokus pembelajaran adalah membaca dan memirsa untuk
mengidentifikasi dan menjelaskan arti kata-kata jarang muncul (low-
frequency words) dan kata-kata baru, serta menggunakan kata-kata
tersebut dalam konteks yang spesifik yang dikenali serta memahami
isi bacaan, baik yang beraksara Latin maupun beraksara Sunda.

PROFIL PELAJAR PROFIL PELAJAR PANCASILA YANG BERKAITAN:


PANCASILA  BERIMAN, BERTAKWA KEPADA TUHAN YME, DAN BERAKHLAK
MULIA, peserta didik menghargai perbedaan identitas (ras, agama,
dll) dan menampilkan apresiasinya atas perbedaan dalam bentuk
aktivitas. Yang ditunjukkan melalui sikap jujur dalam penyampaian
informasi berdasarkan apa yang dibaca dan atau dipirsa.
 BERNALAR KRITIS, Peserta didik menggunakan nalarnya sesuai
dengan kaidah sains dan logika dalam pengambilan keputusan dan
tindakan dengan melakukan analisis serta evaluasi dari gagasan dan
informasi yang ia dapatkan. Yang ditunjukkan melalui penyampaian
gagasan/pandangan, alasan ketidaksetujuan, alasan kesalahan dari
apa yang dibaca dan atau dipirsa.
 KREATIF, yang ditunjukkan melalui menghubungkan makna-
makna, membangun atau merekonstruksikan imaji-imaji visual
dengan baik, menyesuaikan atau mengadaptasikan imaji dengan
pikiran imajinatif untuk menciptakan karya baru berdasarkan apa
yang dibaca/dipirsa.
 MANDIRI, yang ditunjukkan melalui self regulator untuk bisa
fokus terhadap apa yang dibaca dan atau dipirsa.

GLOSARIUM literasi: kemampuan mengakses, menerima, menilai, dan menggunakan


informasi dari beragam media melalui kegiatan berbahasa (membaca,
menulis, berbicara, menyimak), menghitung, dan memecahkan masalah
yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
informasi: kabar atau berita tentang sesuatu
isi: informasi yang terdapat dalam sebuah tipe teks
paguneman: percakapan atau pembicaraan antara dua orang atau lebih
tentang suatu topik
kaulinan barudak: permainan tradisional anak-anak, yang pada
umumnya dilakukan berdua atau berkelompok dengan menggunakan
alat tertentu, baik disertai maupun tidak disertai kakawihan. Ada
kaulinan barudak lalaki ada kaulinan barudak awéwé atau kaulinan
barudak lalaki jeung awéwé.
kakawihan: jenis lagu yang biasanya dinyanyikan anak-anak sambil
bermain
Narasi pangalaman pribadi: : teks yang berisi cerita, ada alur secara
kronologis.
padalisan: jajajaran dalam puisi, lazimnya digunakan dalam puisi
pupuh.
narasi: teks yang berisi cerita, ada alur secara kronologis.
imajinasi: khayalan seseorang yang disajikan dalam sebuah teks
pamohalan: unsur cerita yang tidak masuk akal, lazimnya ada dalam
dongeng.
moda: jenis medium penyajian teks seperti lisan, tulis, audio-visual,
tulis-visual
jenis dongeng: fabel, parabel, sage, legenda, mite, babad
struktur sajak: tema, rasa, nada, amanat, imaji, kata konkret, majas,
diksi, rima dan irama
denotatif: makna langsung, makna kata yang langsung merujuk pada
objeknya.
konotatif: makna kiasan, makna kata yang tidaklangsung merujuk pada
objeknya.
aksara: system tanda grafis yang dipaki manusia untuk komunikasi
tulis.
aksara swara: aksara yang melambangkan vokal /a, I, u, é, o, e, eu/
aksara ngalagena: aksara yang melambangkan konsonan dengan
vokal /a/ seperti /ka, ga, nga, ca, ja, nya, …/
aksara angka: aksara yang melambangkan angka /0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,
9, …/
rarangkén : penanda vokalisasi seperti paneleng, panolong, pamepet,
panyuku, pangwisad, panyecek, penghulu, …/

BAHASA SUNDA
Fase D
KELAS 7
Desi Triyani, M. Pd.
SMP NEGERI 39 19821223 200604 2011

KOTA BANDUNG
2022-2023

ALUR DAN TUJUAN PEMBELAJARAN DALAM RANGKA PENGEMBANGAN


PERANGKAT AJAR

RASIONAL Mata pelajaran bahasa Sunda merupakan mata pelajaran muatan


lokal di Jawa Barat untuk membantu pelajar dalam membina dan
meningkatkan
(1) kecakapan hidup pelajar dalam mengelola diri dan
lingkungan;
(2) kesadaran dan kepedulian pelajar terhadap lingkungan
alam, sosial, budaya, dan kearifan lokal Sunda; serta
(3) pendidikan karakter agar menjadi manusia multitalenta
(Masagi), pribadi yang dicita-citakan dalam Profil Pelajar Pancasila.

CAPAIAN Pada akhir fase D, peserta didik secara umum memiliki kemampuan
PEMBELAJARAN berbahasa Sunda untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan
tujuan, konteks sosial, dan akademis. Peserta didik mampu
memahami, mengolah, dan menginterpretasi informasi paparan
tentang topik yang beragam dan karya sastra. Peserta didik mampu
berpartisipasi aktif dalam diskusi, mempresentasikan, dan
menanggapi informasi dari penyajian teks fiksi dan nonfiksi, sesuai
kaidah bahasa dan norma budaya Sunda. Peserta didik mampu
menulis berbagai teks dengan lebih terstruktur untuk
menyampaikan pengamatan dan pengalamannya serta menuliskan
tanggapannya terhadap paparan dan bacaan menggunakan
pengalaman dan pengetahuannya. Peserta didik mampu membaca
dan menulis kalimat sederhana yang menggunakan aksara Sunda.

CAPAIAN ELEMEN Peserta didik mampu menyampaikan informasi atau pesan (perasan,
BERBICARA gagasan, pikiran, dan kehendak) secara lisan dengan memilih dan
DAN MENYAJIKAN/ menggunakan kosakata yang khas atau idiom bahasa Sunda dalam
MEMPRESENTASIKA bentuk monolog dan dialog sesuai tatakrama Sunda untuk tujuan
N (NYARITA JEUNG tertentu sesuai kaidah bahasa dan norma budaya Sunda. Peserta
MIDANGKEUN) didik mampu bercakap-cakap atau berdiskusi dalam bahasa
Sunda tentang berbagai topik secara aktif, partisipatif, efektif, dan
kreatif, sesuai kaidah bahasa dan norma budaya Sunda.
TUJUAN Dengan menyelesaikan seluruh aktivitas pembelajaran, dalam diri
PEMBELAJARAN pelajar akan tumbuh nilai-nilai sikap yang berkarakter kuat,
berakhlak mulia (jujur), mandiri, berpikir kritis, dan kreatif, serta
mampu bercakap-cakap, menceritakan kembali isi, dan
menyampaikan informasi secara lisan sesuai tatakrama, kaidah
Bahasa, dan norma budaya Sunda dalam berbagai tipe teks lisan:
 PAGUNEMAN
 KAULINAN BARUDAK
 NARASI PANGALAMAN PRIBADI
 DONGENG
 SAJAK
 AKSARA SUNDA

PERKIRAAN 12 JP (jam pelajaran) atau 2 x 1 pertemuan setiap teks (1JP = 40


JUMLAH JAM menit)

KATA/FRASA KUNCI Menganalisis dan mengevaluasi informasi, isi, bentuk, struktur, ciri-
ciri, dan aspek kebahasaan setiap jenis teks:
 teks paguneman: pelibat tutur, dialog, alih tuturan;
 teks kaulinan barudak: jumlah pemain, proses bermain, alat
yang digunakan, kakawihan;
 teks Narasi pangalaman pribadi: narasi, imajinasi, peristiwa,
aspek bahasa, struktur, isi pangalaman;
 teks dongeng: jenis, unsur pamohalan, struktur cerita, aspek
bahasa;
 teks sajak: bentuk, isi, struktur, aspek kebahasaan, denotatif,
konotatif.

TOPIK/KONTEN INTI

Berbicara dan mempresentasikan secara intensif kata-kata baru atau


idiom Sunda serta isi berbagai tipe teks.
PENJELASAN SINGKAT

Fokus pembelajaran adalah berbicara dan mempresentasikan


berbagai tipe teks secara lisan dengan menggunakan kata-kata baru
atau idiom Sunda.

PROFIL PELAJAR PROFIL PELAJAR PANCASILA YANG BERKAITAN:


PANCASILA
BERIMAN, BERTAKWA KEPADA TUHAN YME, DAN BERAKHLAK
MULIA, yang ditunjukkan melalui penyampaian informasi yang
benar dan sesuai fakta.
BERKEBINEKAAN GLOBAL, Menganalisis hubungan antara bahasa,
pikiran, dan konteks untuk memahami dan meningkatkan komunikasi
antar budaya yang berbeda-beda.
BERNALAR KRITIS, Peserta didik secara kritis mengklarifikasi
serta menganalisis gagasan dan informasi yang kompleks dan
abstrak dari berbagai sumber yang ditunjukkan melalui
penyampaian gagasan/pandangan, alasan ketidaksetujuan, alasan
kesalahan dari apa yang disampaikan atau dipresentasikan.
KREATIF, Pelajar yang kreatif menghasilkan gagasan atau ide yang
orisinal, Pelajar yang kreatif menghasilkan karya dan tindakan yang
orisinal berupa representasi kompleks, gambar, desain, penampilan,
output digital, realitas virtual, dan lain sebagainya. yang
ditunjukkan melalui menghubungkan makna-makna, membangun
atau merekonstruksikan imaji-imaji visual dengan baik,
menyesuaikan atau mengadaptasikan imaji dengan pikiran
imajinatif untuk menciptakan karya baru yang akan
disampaikan/dipresentasikan.
MANDIRI, yang ditunjukkan melalui self regulator untuk bisa
fokus terhadap apa yang disampaikan/dipresentasikan.

GLOSARIUM artikulasi: cara pengucapan


lentong: intonasi, kombinasi antara ucapan, tekanan, jeda, dan irama
pameunteu : mimik muka, rindat, roman muka
tatakrama basa: variasi penggunaan ragam bahasa (halus, kasar,
wajar) sewaktu berbicara, yang ditandai dengan lisan, kecap, lentong,
dan paripolah.
tagog: penampilan ketika berbicara
BAHASA SUNDA
Fase D
KELAS 7
SMP NEGERI 39 Desi Triyani, M. Pd.
19821223 200604 2011
KOTA BANDUNG
2022-2023

ALUR DAN TUJUAN PEMBELAJARAN DALAM RANGKA PENGEMBANGAN


PERANGKAT AJAR

RASIONAL Mata pelajaran bahasa Sunda merupakan mata pelajaran muatan


lokal di Jawa Barat untuk membantu pelajar dalam membina dan
meningkatkan
(1) kecakapan hidup pelajar dalam mengelola diri dan lingkungan;
(2) kesadaran dan kepedulian pelajar terhadap lingkungan alam,
sosial, budaya, dan kearifan lokal Sunda; serta
(3) pendidikan karakter agar menjadi manusia multitalenta (Masagi),
pribadi yang dicita-citakan dalam Profil Pelajar Pancasila.

CAPAIAN Pada akhir fase D, peserta didik secara umum memiliki kemampuan
PEMBELAJARAN berbahasa Sunda untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan
tujuan, konteks sosial, dan akademis. Peserta didik mampu memahami,
mengolah, dan menginterpretasi informasi paparan tentang topik yang
beragam dan karya sastra. Peserta didik mampu berpartisipasi aktif
dalam diskusi, mempresentasikan, dan menanggapi informasi dari
penyajian teks fiksi dan nonfiksi, sesuai kaidah bahasa dan norma
budaya Sunda. Peserta didik mampu menulis berbagai teks dengan
lebih terstruktur untuk menyampaikan pengamatan dan
pengalamannya serta menuliskan tanggapannya terhadap paparan
dan bacaan menggunakan pengalaman dan pengetahuannya. Peserta
didik mampu membaca dan menulis kalimat sederhana yang
menggunakan aksara Sunda.

CAPAIAN ELEMEN Peserta didik mampu menyampaikan informasi atau pesan (perasan,
MENULIS (NULIS) gagasan, pikiran, dan kehendak) dalam berbagai tipe teks tulis nonfiksi
dengan menggunakan kosakata yang khas atau idiom bahasa
Sunda untuk tujuan tertentu. Peserta didik mampu menyampaikan
pesan berdasarkan sumber tertentu (fakta, pengalaman, dan imajinasi)
secara estetis dan kreatif dalam tipe teks fiksi berbahasa Sunda sesuai
kaidah bahasa dan norma budaya Sunda. Peserta didik mampu
menuliskan kata-kata dan kalimat sederhana dengan menggunakan
aksara Sunda sesuai dengan kaidahnya.
TUJUAN Dengan menyelesaikan seluruh aktivitas pembelajaran, dalam diri
PEMBELAJARAN pelajar akan tumbuh nilai-nilai sikap yang berkarakter kuat, berakhlak
mulia (jujur), mandiri, berpikir kritis, dan kreatif, serta mampu
menyampaikan informasi secara tulisan dengan menggunakan aksara
Latin atau aksara Sunda secara estetis dan kreatif sesuai kaidah bahasa
dan norma budaya Sunda dalam berbagai tipe teks tulis:
 PAGUNEMAN
 KAULINAN BARUDAK
 NARASI PANGALAMAN PRIBADI
 DONGENG
 SAJAK
 AKSARA SUNDA

PERKIRAAN 12 JP (jam pelajaran) atau 2 x 1 pertemuan setiap teks (1JP = 40 menit)


JUMLAH JAM

KATA/FRASA Menganalisis dan mengevaluasi informasi, isi, bentuk, struktur, ciri-ciri,


KUNCI dan aspek kebahasaan setiap jenis teks:
 teks paguneman: pelibat tutur, dialog, alih tuturan;
 teks kaulinan barudak: jumlah pemain, proses bermain, alat yang
digunakan, kakawihan;
 teks Narasi pangalaman pribadi: narasi, imajinasi, peristiwa,
aspek bahasa, struktur, isi pangalaman;;
 teks dongeng: jenis, unsur pamohalan, struktur cerita, aspek
bahasa;
 teks sajak: bentuk, isi, struktur, aspek kebahasaan, denotatif,
konotatif;
 teks beraksara Sunda: aksara, swara, ngalagena, angka,
rarangken.
TOPIK/KONTEN
INTI
Menulis intensif tentang nilai-nilai kehidupan yang terdapat dalam
kehidupan keluarga, saudara, sahabat, atau orang lain yang disajikan
dalam berbagai tipe teks dengan menggunakan aksara Latin maupun
aksara Sunda.
PENJELASAN
SINGKAT
Fokus pembelajaran adalah menulis intensif tentang nilai-nilai
kehidupan keluarga, saudara, sahabat, atau orang lain yang disajikan
dalam berbagai tipe teks dengan menggunakan aksara Latin maupun
aksara Sunda.
PROFIL PELAJAR PROFIL PELAJAR PANCASILA YANG BERKAITAN:
PANCASILA
 BERIMAN, BERTAKWA KEPADA TUHAN YME, DAN BERAKHLAK
MULIA, yang ditunjukkan melalui penyampaian informasi secara
tertulis dengan jujur.
 BERNALAR KRITIS, yang ditunjukkan melalui penyampaian
gagasan/pandangan, alasan ketidaksetujuan, alasan kesalahan yang
disampaikan secara tertulis.
 KREATIF, Pelajar yang kreatif menghasilkan karya dan tindakan yang
orisinal berupa representasi kompleks, gambar, desain, penampilan,
output digital, realitas virtual, dan lain sebagainya. Yang ditunjukkan
melalui menghubungkan makna-makna, membangun atau
merekonstruksikan imaji-imaji visual dengan baik, menyesuaikan
atau mengadaptasikan imaji dengan pikiran imajinatif untuk
menciptakan karya baru dalam tulisan dan pementasan.
 MANDIRI, yang ditunjukkan melalui self regulator untuk bisa fokus
terhadap apa yang ditulis.

GLOSARIUM parafrase: mengubah bentuk teks puisi menjadi bentuk teks prosa.
transliterasi: menyalin dari satu jenis aksara ke jenis aksara lain,
misalnya, dari teks beraksara Sunda ke aksara Latin.

Anda mungkin juga menyukai