Anda di halaman 1dari 21

A.

IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : SALEHUDIN, S.Pd
Satuan Pendidikan : SMA ZAHA
Kelas / Fase : XI (Sebelas) - F
Mata Pelajaran : Sejarah
Materi : Di Bawah Tirani Jepang
Alokasi Waktu : 10 JP

B. KOMPETENSI AWAL
Bab ini membahas berbagai peristiwa sekitar kemerdekaan Indonesia. Bab ini diawali dengan
pemaparan mengenai kondisi politik global dan kaitannya dengan peristiwa di tingkat nasional,
terutama terkait janji kemerdekaan dari Jepang. Bagian berikutnya akan membahas berbagai
peristiwa menjelang proklamasi misalnya berita kekalahan Jepang dan peristiwa
Rengasdengklok, dilanjutkan dengan pembahasan tentang perumusan naskah dan peristiwa
proklamasi kemerdekaan Indonesia. Bab ini kemudian ditutup dengan sambutan rakyat di
berbagai daerah terhadap proklamasi kemerdekaan.

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Beriman, bertakwa kepada Tuhan yag maha Esa, bergotong royong, bernalar kritis, kreatif,
inovatif, mandiri, berkebhinekaan global

D. SARANA DAN PRASARANA


 LCD proyektor, komputer serta tayangan slide power point, video pembelajaran (jika ada)
dan media lain yang telah disiapkan.
 Perangkat digital (internet, telepon pintar, laptop, komputer, LCD).
 Perangkat non digital (buku teks, papan tulis, spidol, peta, globe).
 Lingkungan alam dan sosial sekitar sekolah.

E. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi
ajar.

F. MODEL PEMBELAJARAN
Blended learning melalui model pembelajaran dengan menggunakan Project Based Learning
(PBL) terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis Social Emotional Learning (SEL).
KOMPONEN INTI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Peserta didik mampu mengidentifikasi perkembangan politik global menjelang berakhirnya
Perang Dunia II dan keterkaitannya dengan persiapan kemerdekaan di Indonesia.
 Peserta didik mampu menganalisis peran pemuda dalam mendorong proklamasi
kemerdekaan Indonesia.
 Peserta didik mampu melakukan penelitian sejarah sederhana tentang sambutan masyarakat
terhadap proklamasi kemerdekaan baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional dan
melaporkannya dalam bentuk tekstual, visual, dan/atau modalitas lainnya.

B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Perkembangan politik global terhadap kemerdekaan Indonesia

C. PERTANYAAN PEMANTIK
 Bagaimana pengaruh perkembangan politik global terhadap kemerdekaan Indonesia?
 Bagaimana peran berbagai kelompok dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia?

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE-1 (4 JP)
Menuju Proklamasi Kemerdekaan
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
 Guru membangun zona alfa dengan ice breaking: peserta didik saling berbagi tentang “Apa
arti kemerdekaan bagimu?” Agar semua terlibat, peserta didik diminta untuk menuliskan di
buku catatannya. Beberapa peserta didik yang selama ini pasif diminta untuk membacakan
hasilnya.
 Apersepsi scene setting: guru menayangkan video mengenai, arti bendera dan lambang
negara Indonesia dalam video di channel Televisi Edukasi tentang “Karikatur Sejarah,
Bendera Merah Putih” melalui tautan https://www.youtube.com/watch?v=EMaK3nIdnDQ
dan “Karikatur Sejarah, Lambang Negara” melalui tautan https://www. youtube.com/watch?
v=WgNWOCG1GFg kemudian menjelaskan mengenai syarat-syarat berdirinya suatu
negara.

Kegiatan Inti (90 Menit)


 Literasi: guru meminta peserta didik menyimak, bahwa Perang Dunia II telah berakhir di
front Eropa sejak 7 Mei 1945. Namun, Jepang yang bertempur di Asia masih belum mau
menyerah. Sebagai pukulan terakhir kepada Jepang untuk segera mengakhiri perang,
Amerika Serikat menjatuhkan dua bom atom di Kota Hiroshima (6 Agustus 1945) dan
Nagasaki (9 Agustus 1945). Jumlah korban yang meninggal di Hiroshima diperkirakan
sebanyak 140.000 jiwa dari populasi 350.000 orang di Hiroshima. Sementara itu, setidaknya
74.000 orang kehilangan nyawa di Nagasaki. Radiasi yang dilepaskan bom ini menyebabkan
ribuan orang meninggal dalam hitungan minggu, bulan, dan tahun sejak peristiwa tersebut.
Tragedi bom di dua kota ini mengakhiri Perang Dunia II di Asia. Jepang mengumumkan
menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada 15 Agustus 1945. Sumber: BBC News
Indonesia. (2020, 10 Agustus). “Hiroshima dan Nagasaki: Peringatan 75 tahun tragedi bom
atom dalam rangkaian foto”. https://www.bbc.com/indonesia/dunia-53718074
 Guru meminta peserta didik untuk membentuk kelompok dan melakukan diskusi. Petunjuk
diskusi:
- Kerjakan tugas secara kolaboratif (berkelompok 2-3 orang).
- Tuliskan hasilnya di buku tulis kalian.
- Diskusikan hasilnya di kelas.
- Peserta didik dapat menggunakan berbagai sumber untuk menjawab permasalahan
Hiroshima, Nagasaki, dan menyerahnya Jepang.
 Adapun materi diskusinya adalah membahas pertanyaan berikut.
- Mengapa peristiwa pengeboman Hiroshima dan Nagasaki merupakan akhir dari Perang
Dunia II di Asia?
- Mengapa Jepang menyatakan menyerah tanpa syarat kepada Sekutu?
- Bagaimana seandainya Amerika Serikat tidak menjatuhkan bom di sana? Akankah
perang berakhir pada bulan Agustus 1945?
 Kolaborasi, berpikir kritis: guru meminta peserta didik merumuskan hasil analisis mengenai
pertanyaan-pertanyaan di atas.
 Kolaborasi, komunikasi: guru meminta peserta didik menyampaikan hasil analisisnya secara
sukarela. Sebaiknya guru menghindari menunjuk siswa yang sama pada setiap pertemuan.
Guru perlu berpegang pada prinsip bahwa jawaban siswa bukan tujuan utama, namun belajar
menjawab jauh lebih penting.
 Kelompok yang tidak menyampaikan hasil diskusi dapat melengkapi taau mengklarifikasi
apparan eklompok rpesenter.
 Guru meminta peserta didik menyimak guru memberikan penjelasan tambahan dan
memberikan penguatan materi dan meluruskan dari keragaman analisis masing-masing
kelompok.
 Hasil analisisnya bisa dibuat dalam bentuk poster untuk kemudian ditempel di mading kelas
atau publikasi dalam bentuk lain.

Kegiatan Penutup (10 Menit)


 Refleksi 321 (3 hal yang sudah dipelajari, 2 nilai kebebasan/ kemerdekaan yang dapat
diambil untuk kehidupan sehari-hari, 1 nilai kebebasan yang sudah dilakukan).
 Guru meminta peserta didik bersama-sama dengan guru menyimpulkan kegiatan
pembelajaran yang sudah dilakukan.
 Guru menyampaikan topik berikutnya, yakni detik-detik proklamasi kemerdekaan.

PERTEMUAN KE-2&3 (4 JP)


Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
Pre Teach:
 Pada materi ini dibagi dua pertemuan, yakni pertemuan pertama peserta didik membuat draft
skenario sosiodrama. Selanjutnya, pementasan dilakukan di pertemuan kedua.
 Guru meminta peserta didik untuk membagi peran dalam sosiodrama, sesuai dengan peran
yang akan dimainkan (penulis naskah, sutradara, para pemeran, dan seterusnya.)
Apersepsi dan Zona Alfa:
 Membangun zona alfa dengan ice breaking: memaknai pesan dalam video BJ Habibie Pesan
Terakhir Untuk Pemuda (jika tidak ada videonya guru dapat membacakan pidato singkat
Sukarno tentang “Berikan aku 10 pemuda”, yakni Berikan aku 1000 orang tua niscaya akan
kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia”.
 Apersepsi warmer: peserta didik diminta membacakan teks proklamasi.

Kegiatan Inti (90 Menit)


 Diskusi, literasi; guru memberikan pengantar mengenai (1) perumusan naskah proklamasi di
bulan puasa; (2) naskah proklamasi sebagai konsensus; (3) kelompok pemuda
mempersiapkan upacara proklamasi; (4) pidato Sukarno dan pembacaan naskah proklamasi.
 Kolaborasi, bermain peran; Guru mengelompokkan peserta didik, satu kelompok terdiri atas
10-15 orang.
 Kemudian guru menyampaikan “Buat dan pentaskan naskah drama tentang Peristiwa
Rengasdengklok berdasarkan bacaan yang ada di buku siswa atau sumber lainnya!”
Beberapa hal yang perlu ditampilkan dalam drama antara lain:
- Alasan para pemuda mendesak Sukarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan.
- Pengamanan Sukarno dan Hatta ke Rengasdengklok.
- Usaha Ahmad Subarjo untuk membawa Sukarno dan Hatta kembali ke Jakarta.
- Perumusan teks proklamasi di rumah Maeda.
- Pembacaan proklamasi oleh Sukarno yang dalam keadaan sakit.
 Drama dapat memakai model dalang, yakni seorang dalang yang membacakan cerita,
kemudian yang lainnya menjadi pelakon dengan memperagakan. Model ini biasanya sangat
menghibur dan simpel untuk dilakukan. Kesalahan dalam memeragakan dengan narasi yang
dibacakan akan membuat pembelajaran segar dan lucu. Tiap kelompok menampilkan drama
maksimal 10 menit.
 Setelah semua kelompok tampil, guru meminta peserta didik menjawab pertanyaan guru
tentang nilai yang dapat diambil dari sosiodrama tersebut. Di antara pertanyaan yang dapat
diajukan guru adalah sebagai berikut.
- Bagaimana menurut kalian drama kelompok yang barusan tampil?
- Guru dapat mengupayakan agar jawaban tidak menjatuhkan/ mendiskreditkan. Upayakan
komentarnya serius tapi santai.
- Menurut kalian, apakah makna dari proklamasi kemerdekaan Indonesia untuk kehidupan
kalian di masa kini dan masa depan?
- Apa saja nilai-nilai yang dapat diteladani dari para tokoh yang terlibat dalam peristiwa
sekitar proklamasi yang dapat diterapkan di kehidupan kalian?

Kegiatan Penutup (10 Menit)


 Refleksi: guru meminta peserta didik menyebutkan satu kata tentang pembelajaran hari ini.
 Guru dan peserta didik bersama-sama menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang sudah
dilakukan.
 Peserta didik mengumpulkan hasil diskusi.

PERTEMUAN KE-4 (4 JP)


Sambutan Terhadap Proklamasi Kemerdekaan
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
 Membangun zona alfa dengan ice breaking; guru meminta peserta mendengarkan dan
memaknai lagu “Hall of Fame” (The Script)/ atau “Hari Merdeka” karya H. Mutahar. Bila
tidak tersedia, peserta didik diminta menyanyikan lagu “Hari Merdeka” karya H. Mutahar.
 Apersepsi warmer; guru meminta peserta didik mengomentari lirik lagu “Hari Merdeka”
karya H. Mutahar.

Kegiatan Inti (90 Menit)


 Diskusi, literasi: guru memberikan pengantar mengenai penyebaran berita proklamasi
kemerdekaan Indonesia.
 Kolaborasi, berpikir kritis: guru meminta peserta didik untuk membuat analisis tentang (1)
jaringan komunikasi dan penyebaran berita proklamasi kemerdekaan, misal lewat radio,
surat kabar, telegram, poster, leaflet, perayaan Idul Fitri, khotbah Jumat, dan sebagainya
(lihat Aktivitas 4 di buku siswa) ; (2) reaksi/sambutan di berbagai daerah, misal peristiwa
Ikada, pawai sepeda guru Taman Siswa Yogyakarta, dan berbagai bentuk lainnya dalam
penyebaran berita proklamasi.
 Dalam membuat analisis, peserta didik dapat berpasangan untuk mendiskusikan analisisnya.
Hasil analisis dibuat berupa esai satu kelompok satu esai.
 Beberapa kelompok diminta untuk membacakan esainya, kelompok yang lainnya
menanggapi, melengkapi atau mempertajam.
 Diskusi ditutup dengan cara 2-3 peserta didik menyimpulkan tentang benang merah bentuk
penyebaran berita proklamasi kemerdekaan dan bisa dibandingkan dengan bentuk
penyebaran berita pada zaman sekarang, dengan tujuan agar peserta didik menghargai
berbagai upaya para pejuang kemerdekaan dengan segala keterbatasannya namun memiliki
semangat juang yang luar biasa.
 Konfirmasi, guru memberikan penjelasan tambahan jika ada hal yang kurang disampaikan
oleh peserta didik dan memberikan penguatan materi.

Kegiatan Penutup (10 Menit)


 Refleksi: guru meminta peserta didik menyebutkan satu kata tentang pembelajaran hari ini.
 Guru dan peserta didik bersama-sama menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang sudah
dilakukan.
 Peserta didik mengumpulkan hasil diskusi.

PERTEMUAN KE-5
Asesmen
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
 Peserta didik mengucapkan salam kepada guru dan doa agar evaluasi dapat mengerjakan
secara optimal dan memperoleh capaian yang memuaskan.
 Guru meminta peserta didik melakukan usaha yang terbaik untuk melakukan asesmen
pembelajaran dengan memperhatikan pentingnya nilai kejujuran, kemandirian, dan daya
juang.

Kegiatan Inti (90 Menit)


 Guru meminta peserta didik menyimak penjelasan guru tentang asesmen yang hendak
dilakukan, misalnya ketentuan minimal menjawab dengan jumlah kata minimal 50 kata.
 Bila ada peserta didik yang minta klarifikasi ketentuan/soal, guru memberikan kesempatan.
Namun guru melarang peserta didik bertanya ketika evaluasi sedang berjalan.
 Guru membagikan soal kepada peserta didik. Soal asesmen oleh guru tidak ditulis di papan
tulis agar tidak difoto peserta didik, atau sebaiknya didiktekan oleh guru nomor demi nomor,
sehingga terlatih kemampuan mendengar dan terjaga kejujuran untuk menjawab secara
mandiri.
 Guru memastikan seluruh peserta didik mengerjakan dengan baik sesuai dengan ketentuan
yang disampaikan guru di awal.
 Peserta didik mengerjakan soal -soal asesmen.

Kegiatan Penutup (10 Menit)


 Guru meminta peserta didik mengumpulkan lembar jawab evaluasi.
 Guru dan peserta didik menutup kelas dengan doa.

E. ASESMEN / PENILAIAN
Individu Berkelompok
- Test tertulis PG atau Essay - Diskusi kelompok
- Sikap peserta didik selama - Presentasi
mengikuti kegiatan - Produk hasil diskusi kelompok
pembelajaran dalam bentuk tulisan/tulisan/ media
lain)

KRITERIA UNTUK MENGUKUR KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN DAN


ASESMENNYA (ASESMEN FORMATIF)
1. Penilain Individu
a. Penilaian Tertulis
KISI-KISI SOAL
Capaian Alur Tujuan Nonor Soal /
Indikator Soal
Pembelajaran (CP) Pembelajaran (ATP) Bentuk Soal
- Pada Fase 11.4.1 Menganalisis Peserta didik dapat 1 /PG (Soal
F, peserta sifat kolaboratif mengkaji tujuan Sukarno HOTS)
didik di Kelas (peristiwa Hatta dibawa keluar kota
XI dan XII Rengasdengklok, Jakarta menuju
mampu perumusan teks Rengasdengklok.
mengembangka proklamasi dan
n konsep- pembacaan teks
konsep dasar proklamasi) antara
sejarah untuk golongan tua (Sukarno,
mengkaji Hatta, dan Soebardjo)
peristiwa dengan golongan muda
sejarah (Syahrir, Sayuti Melik
dalam dimensi dll) di sekitar
manusia, ruang, proklamasi
dan waktu. kemerdekaan 17
Melalui Agustus 1945
literasi, diskusi,
11.4.2 Menjelaskan Disajikan ilustrasi tentang 2/PG
dan
penyebaran berita proklamasi kemerdekaan
penyelidikan proklamasi dan RI peserta didik dapat
(penelitian) dukungan spontan menentukan pihak-pihak
berbasis terhadap proklamasi yang berjasa dalam
proyek kemerdekaan 17 menyebarkan berita
kolaboratif Agustus 1945 proklamasi ke seluruh
peserta didik tanah air
mampu
11.4.3 Menjelaskan Disajikan beberapa 3/PG
menjelaskan
peran dan jasa tokoh- gambar/ foto tokoh-tokoh, (penggunaan
berbagai
tokoh yang tergabung peserta didik dapat visual/ peta/
peristiwa
dalam peristiwa sekitar mengidentifikasi tokoh- gambar)
sejarah
proklamasi tokoh yang terlibat di (penggunaan
yang terjadi di
kemerdekaan. sekitar proklamasi visual/ peta/
Indonesia dan
kemerdekaan RI gambar)
dunia meliputi
Pemerintahan 11.4.4 Menganalisis Disajikan ilustrasi tentang 4/PG
Orde Baru, kontribusi dan pengesahan UUD 1945
Pemerintahan kolaborasi diantara peserta didik dapat
Reformasi, berbagai suku, agama, menentukan beberapa
serta Revolusi ras, dan golongan perubahan sebelum
Besar Dunia, dalam pengesahan undang- undang itu
Perang Dunia I UUD 1945 dan disahkan
dan II, Perang pemilihan presiden dan
Dingin, dan wakil presiden
Peristiwa
Kontemporer
Dunia
sampai abad-21.
- Peserta didik 11.4.5 Menganalisis Disajikan beberapa wilayah 5/PG
di Kelas XII kontribusi dan di Indonesia peserta didik
mampu kolaborasi diantara dapat mengidentifikasi
menggunakan berbagai suku, agama, wilayah-wilayah yang
sumber ras, dan golongan dibentuk pada tanggal 19
sekunder dan dalam pembagian Agustus 1945
sumber primer wilayah dan
untuk pembentukan
melakukan kementrian
penelitian - 11.4.6 Disajikan ilustrasi tentang 6/PG
sejarah nasional,
Menganalisis pembentukan partai politik
sejarah dunia,
kontribusi dan peserta didik dapat
dan/atau sejarah
kolaborasi diantara menentukan partai politik
tematis secara
sinkronis atau berbagai suku, agama, yang terbentuk pada
ras, dan golongan tanggal
diakronis
kemudian dalam pembentukan 22 Agustus 1945.
mengomunikasi badan-badan negara
ka nnya dalam 11.4.7 Menganalisis Disajikan beberapa 7/PG
bentuk lisan, hubungan antara dukungan dari berbagai
tulisan, dan/atau integritas Sultan wilayah, peserta didik
media lain. Hamengku Buwono IX dapat mengidentifikasi
Selain itu dan respon positif dukungan yang diberikan
mereka pemimpin daerah lain Sultan Hamengku Buwono
juga mampu dalam mendukung IX kepada pemerintah RI
menggunakan proklamasi
keterampilan
sejarah
untuk
menganalisis
peristiwa 11.4.8 Menjelaskan Disajikan beberapa sebab- 8/PG
sejarah dari peran pemuda dalam sebab terjadinya konflik
berbagai mempertahankan antara sekutu dengan
perspektif proklamasi pada pemuda peserta didik dapat
dan peristiwa Lapangan mengidentifikasi sebab-
mengaktualisasi Ikada (Jakarta), Hotel sebab terjadinya insiden di
kan minat Yamato (Surabaya), Hotel Yamato Surabaya
bakatnya dalam dan terbentuknya
bidang sejarah komite Van- Aksi
melalui studi
lanjutan atau 11.4.8 Menjelaskan Disajikan ilustrasi tentang 9/PG
kegiatan peran pemuda dalam aksi-aksi pemuda setelah
kesejarahan mempertahankan proklamasi kemerdekaan
diluar sekolah. proklamasi pada RI peserta didik dapat
peristiwa Lapangan menentukan tujuan
Ikada (Jakarta), Hotel diadakan rapat raksasa di
Yamato (Surabaya), Lapangan Ikada jakarta
dan terbentuknya
komite Van- Aksi
11.4.8 Menjelaskan Disajikan ilustrasi peranan 10/PG
peran pemuda dalam pemuda setelah proklamasi
mempertahankan kemerdekaan peserta didik
proklamasi pada dapat menentukan tujuan
peristiwa Lapangan dibentuknya komite Van
Ikada (Jakarta), Hotel Aksi
Yamato (Surabaya),
dan terbentuknya
komite Van-Aksi

2. Penilain Berkelompok
a. Penilaian Diskusi Kelompok/ Debat
Rubrik Penilaian:
No Aspek Penilaian Skor
0 1 2 3
1 Keaktifan diskusi/ debat
a. Aktif memberi masukan
pemikiran
b. mendengarkan pendapat
orang lain
2 Kreatifitas diskusi/ debat
a. Kreatif dan inovasi dalam
diskusi
b. Ide/gagasan adalah original
3 Kualitas hasil diskusi/ debat
a. hasil runtut dan logis
b.Pengumpulan hasil diskusi

Indikator Rubrik Penilaian


No Indikator Rubrik
1 Aktif memberi masukan 2 = aktif berpendapat
pemikiran 1.= kurang aktif
0 = tidak aktif
2 Mendengarkan pendapat orang 1 = Mendengarkan pendapat
lain 0 = Tidak mendengar pendapat
3 Kreatifitas dalam diskusi/debat 3 = Sangat kreatif
2 = Kreatif
1 = Kurang kreatif
0 = Tidak kreatif
4 Origionalitas gagasan 3 = gagasan sangat orisionil
2 = gagasan orisionil
1 = gagasan kurang orisionil
0 = gagasan tidak orisionil
4 Hasil diskusi runtut dan logis 2 = Sangat runtut dan logis
1 = Runtut dan logis
0 = tidak runtut dan tidak logis
5 Pengumpulan hasil diskusi 3 = lebih awal
tepat waktu 2 = tepat waktu
1= terlambat
0 = tidak dilaksanakan
Jumlah Skor 25

Jumlah perolehan skor


Nilai = x 100 %
Jumlah skor maksimum

b. Penilaian Presentasi dan diskusi


Rubrik Penilaian :
Skor
No Aspek Penilaian
0 1 2 3
1 Kelengkapan materi
2 Penulisan materi
3 Kemampuan presentasi
4 Keaktifan selama kegiatan presentasi
5 Sikap menghargai dan menghormati
pendapat orang lain

Indikator rubrik penilaian:


No Indikator Rubrik
1 Kelengkapan materi 2 = lengkap
1 = kurang lengkap
0 = tidak ada
2 Penulisan materi 2 = sesuai dengan rambu-
rambu yang diberikan
1 = tidak sesuai rambu-rambu
yang diberikan
0 = tidak ada
3 Kemampuan presentasi 2 = Komunikatif
1 = Kurang komunikatif
0 =Tidak Komunikatif
Keaktifan selama kegiatan 3 = Sangat aktif
presentasi 2 = Cukup aktif
1 = Kurang aktif
0 = Tidak aktif
4 Kreatifitas media presentasi 2 = Menggunakan kreasi digital
lebih dari 1(animasi/paint/
video/ dll)
1 = Menggunakan 1 kreasi
digital (animasi/paint/ video/
dll)
0 = Tidak menggunakan kreasi
digital
5 Sikap menghargai dan 1 = Sikap menghargai dan
menghormati pendapat orang menghormati pendapat orang
lain lain
0 = Tidak Sikap menghargai
dan menghormati pendapat
orang lain
Jumlah Skor 20

Jumlah perolehan skor


Nilai = x 100 %
Jumlah skor maksimum

F. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


Materi pengayaan
Link literasi;
https://tirto.id/peristiwa-rengasdengklok-sejarah-latar-belakang-kronologi-f9kW
https://wartasejarah.blogspot.com/2013/10/reaksi-berbagai-daerah-terhadap.html
https://copasbook.blogspot.com/2012/05/tokoh-tokoh-penting-dalam-peristiwa.html

Tugas Pengayaan :
- Hanya untuk peserta didik yang memiliki nilai formatif individu minimal = 85
- Setelah membaca link literasi peserta didik dapat lebih memahami peristiwa
Rengasdengklok, reaksi daerah terhadap proklamasi, dan tokoh-tokoh kiri dan kanan yang
terlibat di sekitar peristiwa proklamasi kemerdekaan RI
- berdasarkan informasi-informasi lain yang relevan
- Tugas bisa tertulis atau lisan dengan media digital atau non digital

Materi untuk siswa yang kesulitan belajar


Link literasi:
https://serupa.id/perumusan-dan-pengesahan-uud-negara-republik-indonesia-tahun-1945/
https://wawasansejarah.com/kasultanan-yogyakarta-pasca-proklamasi/
https://www.donisetyawan.com/peristiwa-hotel-yamato/
Tugas Remedial :
- Hanya untuk peserta didik yang nilainya kurang dari Kriteria Minimal
- Setelah melihat link yang diberikan, peserta didik dapat memahami lebih dalam tentang
pengesahan UUD 1945, peran Sultan HB IX terhadap berita proklamasi, dan peristiwa Hotel
Yamato.
- Tugas bisa tertulis atau lisan dengan media digital atau non digital

G. REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK


Pada bab ini kalian telah belajar tentang dinamika di sekitar peristiwa proklamasi kemerdekaan.
Hikmah atau pelajaran berharga apa yang kalian dapatkan setelah mempelajari bab ini?
Langkah nyata apa yang dapat kalian terapkan di masa kini dan masa depan?

Refleksi guru
- Apakah guru sudah menyampaikan manfaat dari pelajaran ini untuk kehidupan?
- Penanaman karakter kepada peserta didik perlu disampaikan di setiap materi ajar.
- Guru harus mencari solusi kepada peserta didik yang mengalami kesulitan dalam belajar
- Perlu adanya media yang mempermudah peserta didik dalam memahami pelajaran.
- Apakah peserta didik menyukai cara guru dalam menyampaikan materi pelajaran?

Refleksi Peserta Didik


- Apakah peserta didik sudah dibangkitkan minatnya untuk mempelajari sejarah?
- Peserta didik perlu mendapat wawasan lebih tentang peristiwa di sekitar proklamasi.
- Perlu adanya identifikasi kesulitan-kesulitan peserta didik dalam belajar.
- Perlu adanya langkah-langkah dari peserta didik untuk memperbaiki hasil belajar.
- Apakah ada peserta didik yang malas belajar sejarah?

Mengetahui Probolinggo, 17 Juli 2023


Kepala SMA ZAHA Guru Mata Pelajaran

LUKMAN QOYYIDUDDIN H,B, SALEHUDIN, S.Pd


S.Pd
LAMPIRAN- LAMPIRAN

LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Aktivitas 1
Hiroshima, Nagasaki, dan Menyerahnya Jepang
Perang Dunia II telah berakhir di front Eropa sejak 7 Mei 1945. Namun, Jepang yang bertempur di
Asia masih belum mau menyerah. Sebagai pukulan terakhir kepada Jepang untuk segara mengakhiri
perang, Amerika Serikat menjatuhkan dua bom atom di kota Hiroshima (6 Agustus 1945) dan
Nagasaki (9 Agustus 1945).
Jumlah korban yang meninggal di Hiroshima diperkirakan sebanyak 140.000 jiwa dari populasi
350.000 orang di Hiroshima. Sementara itu, setidaknya 74.000 orang kehilangan nyawa di
Nagasaki. Radiasi yang dilepaskan bom ini menyebabkan ribuan orang meninggal dalam hitungan
minggu, bulan, dan tahun sejak peristiwa tersebut.
Tragedi bom di dua kota ini mengakhiri Perang Dunia II di Asia. Jepang mengumumkan menyerah
tanpa syarat kepada Sekutu pada 15 Agustus 1945.
Sumber: BBC News Indonesia. (2020, 10 Agustus). Hiroshima dan Nagasaki: Peringatan 75 tahun
tragedi bom atom dalam rangkaian foto. https://www.bbc.com/indonesia/dunia-53718074
Tugas:
Peristiwa pengeboman Hiroshima dan Nagasaki mengakhiri Perang Dunia II di Asia. Mengapa
Jepang menyatakan menyerah tanpa syarat kepada Sekutu? Bagaimana seandainya Amerika Serikat
tidak menjatuhkan bom di sana? Akankah perang berakhir pada bulan Agustus
1945?
Petunjuk Kerja:
 Kerjakan tugas secara kolaboratif (berkelompok)!
 Tuliskan hasilnya di buku tulis kalian!
 Diskusikan hasilnya di kelas!
 Kalian bisa menggunakan berbagai sumber untuk menjawab permasalahan di atas.

Aktivitas 2
Kerjasama: Pemuda dan Peta
Hari Rabu siang, tanggal 15 Agustus 1945 di Asrama Mahasiswa Kedokteran, Prapatan 10,
sejumlah mahasiswa berkumpul untuk membicarakan ketegasan sikapnya setelah penyerahan
Jepang dan pelaksanaan proklamasi. Menurut berita Radio Australia yang mereka dengar, Jepang
telah menyerah pada Sekutu dan pada 15 Agustus akan diadakan penyerahan kekuasaan. Di dalam
pertemuan itu dinyatakan bahwa proklamasi harus dilakukan Bung Karno dan Bung Hatta sedini
mungkin dan lepas dari pengaruh Jepang.
Sore harinya, sesuai dengan rencana, sejumlah pemuda dan mahasiswa mengadakan rapat di ruang
Lembaga Bakteriologi Jl. Pegangsaan Timur 17. Rapat dipimpin oleh Chaerul Saleh dan di antara
yang hadir: Wikana, Bonar SK, AB Lubis, Margono, Darwis Karimuddin, Syarif Thayeb, Eri
Sudewo, Chandra Alif, Wahidin, Subianto, dan Nasrun Iskandar.
Rapat mempertegas tuntutan golongan pemuda agar proklamasi segera dilaksanakan dan dilepaskan
sama sekali urusannya dari pengaruh Jepang. Mereka mengetahui bahwa Bung Karno dan Bung
Hatta akan memproklamasikan kemerdekaan setelah disetujui rapat PPKI tanggal 16 Agustus 1945.
Oleh karena itu, kedua tokoh harus didesak. Hasil rapat ini segera disampaikan pada Bung Karno
oleh wakil pemuda yang terdiri atas Wikana, Darwis, Suroto Kunto, dan Subadio. Pertemuan ini
tidak menghasilkan apa-apa sebab Bung Karno tetap kukuh pada pendiriannya untuk meminta
persetujuan PPKI.
Para pemuda menyadari bahwa gerakannya harus didukung oleh kekuatan senjata dari Peta dan
Heiho. Untuk kepentingan itu, dua orang pemuda, yaitu Yusuf Kunto dan Surakhmat menghubungi
asrama Peta di Jl. Jagamonyet. Mula-mula permintaan pemuda ditolak oleh Shodanco Singgih,
tetapi permintaan itu berhasil setelah ia mendapat desakan dari Chaerul Saleh. Secara diam-diam
Peta memberikan senjata kepada para pemuda yang disimpannya di asrama dan beberapa rumah
mereka.
Pada tengah malam para pemuda dan mahasiswa berkumpul di Jl. Cikini 71 untuk membicarakan
‘kegagalan’ membujuk Bung Karno dan Bung Hatta. Mereka memutuskan untuk membawa dua
pemimpin bangsa itu ke luar kota agar memproklamasikan di sana.
Sumber: Pranoto, S.W. (2000). Revolusi Agustus: Nasionalisme Terpasung dan Diplomasi
Internasional. Yogyakarta: Lapera Pustaka Utama. hlm. 50-51.

Peristiwa Rengasdengklok
Pada malam hari tanggal 15 Agustus 1945, terjadi perbincangan yang menegangkan antara Wikana,
Caherul Saleh, Darwis dan kawankawan dengan Sukarno di kediamannya di Jl. Pegangsaan Timur
No. 56, Jakarta. Mereka mendesak agar Bung Karno dan Bung Hatta bersedia memproklamasikan
kemerdekaan tanpa menunggu sidang PPKI tanggal 16 Agustus 1945. Namun, kedua tokoh tersebut
menolak permintaan para pemuda. Setelah gagal meyakinkan kedua pemimpin tersebut, para
pemuda mengadakan rapat di Cikini 71 dan bersepakat untuk ‘mengasingkan’ kedua tokoh ini ke
Rengasdengklok. Bung Karno dan Bung Hatta dijemput oleh anggota Peta pada dini hari saat
hendak makan sahur dan dibawa ke Rengasdengklok.
Hampir sehari penuh Sukarno dan Hatta berada di tempat itu. Meskipun para pemuda menginginkan
kedua tokoh itu segera melaksanakan proklamasi tanpa ada kaitan dengan Jepang, mereka tetap
tidak berani memaksakan kehendaknya kepada kedua tokoh tersebut. Sekali lagi, para pemuda
gagal mendesak agar Bung Karno dan Bung Hatta bersedia memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia di sana. Sementara itu, di Jakarta tercapai kesepakatan antara Ahmad Subarjo, wakil dari
golongan tua, dan Wikana, wakil dari golongan muda, agar proklamasi harus terjadi di Jakarta. Hal
itu didukung pula oleh kesediaan Laksamana Muda Tadashi Maeda untuk menyediakan tempat
tinggalnya sebagai tempat pertemuan dan bersedia menjamin keselamatan mereka.
Berdasarkan kesepakatan itu, Ahmad Subarjo ditemani Yusuf Kunto berangkat menuju
Rengasdengklok menjemput Sukarno dan Hatta. Sewaktu rombongan sampai di Rengasdengklok,
hari sudah mulai gelap. Di tempat itu Ahmad Subarjo berhasil pula meyakinkan para pemuda
bahwa proklamasi akan diumumkan pada 17 Agustus 1945. Dengan adanya jaminan dari Ahmad
Subarjo, akhirnya Sukarno dan Hatta dilepaskan oleh para pemuda dan kembali ke Jakarta. Kedua
tokoh ini sampai kembali di Jakarta pada malam harinya.
Sumber: Zuhdi, S. (2012). Proklamasi Kemerdekaan, dalam Zed, M. & Paeni, M. (Eds). Indonesia
dalam Arus Sejarah 6: Perang dan Revolusi. Jakarta: PT Ichtiar Baru van Hoeve & Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, hlm. 118-120
Tugas:
 Tulislah dan pentaskanlah naskah drama tentang Peristiwa Rengasdengklok berdasarkan bacaan
di atas. Beberapa hal yang perlu ditampilkan dalam drama antara lain alasan para pemuda
mendesak Sukarno dan Hatta agar segera memproklamasikan kemerdekaan, alasan golongan tua
menolak permintaan golongan muda, dan negosiasi antara golongan tua dan golongan muda
sehingga Sukarno dan Hatta dapat kembali ke Jakarta.
Petunjuk Kerja
 Kerjakan tugas secara kolaboratif (berkelompok)!
 Tuliskan naskah drama/bermain peran di buku tulis atau media lainnya!
 Pentaskan naskah drama yang telah kalian susun di depan kelas atau dalam bentuk video, film
pendek, maupun bentuk lainnya!
 Kalian dapat menggunakan sumber sejarah primer dan sekunder untuk mendukung penyelesaian
tugas ini.

Aktivitas 3
Tugas:
 Setelah mempelajari subbab ini, apakah kalian setuju dengan pendapat yang menyatakan bahwa
kemerdekaan Indonesia adalah pemberian dari Jepang? Mengapa demikian?
 Menurut kalian, apakah makna dari proklamasi kemerdekaan Indonesia untuk kehidupan kalian
di masa kini dan masa depan? Apa saja nilai-nilai yang dapat diteladani dari para tokoh yang
terlibat dalam peristiwa sekitar proklamasi yang dapat diterapkan di kehidupan kalian?
Petunjuk Kerja:
 Kerjakan tugas secara mandiri (individu)!
 Tuliskan hasilnya di buku tulis kalian dan/atau di media lain!
 Diskusikan hasilnya di kelas!

Aktivitas 4
Penyebaran Berita Proklamasi di Berbagai Wilayah Indonesia
1. Jawa
Berita proklamasi kemerdekaan Indonesia tersebar di Pulau Jawa melalui berbagai cara,
misalnya melalui telegram, siaran radio, selebaran, surat kabar, kurir, dari mulut ke mulut dan
sebagainya. Penyebaran berita yang paling cepat dilakukan melalui telegram dari kantor berita
Domei Jakarta ke berbagai cabangnya seperti di Bandung dan Yogyakarta yang diterima 17
Agustus 1945 pukul 12.00 siang. Penyebaran berita proklamasi yang juga berlangsung secara
cepat melalui radio. Siaran radio dari Jakarta diterima di berbagai daerah di Jawa, misalnya di
Cirebon, Surakarta, Semarang, Madiun, Surabaya, Malang, dan sebagainya. Berita yang diterima
dari Jakarta itu selanjutnya disiarkan melalui radio di wilayah masing-masing, maupun dari
mulut ke mulut.
Para pemuda yang ikut terlibat atau mendengar peristiwa proklamasi kemerdekaan di Jakarta
turut menyebarkan berita ke berbagai wilayah, misalnya Yakub Gani yang pergi ke Bekasi untuk
menyebarkan berita gembira tersebut. Contoh lain adalah Datuk Jamin dan Sumanang yang
merupakan utusan dari Asrama Menteng 31 untuk menyebarkan berita proklamasi ke Tangerang.
Penyebaran berita proklamasi di beberapa daerah juga dilakukan dalam kegiatan keagamaan,
misalnya dilakukan setelah shalat berjamaah seperti yang terjadi di Bekasi. Contoh lain adalah
penyebaran berita proklamasi melalui khutbah Jumat 17 Agustus 1945 yang terjadi di Masjid
Besar Alun-alun Utara dan Masjid Pakualaman di Yogyakarta. Berita tersebut semakin tersebar
luas berkat usaha Ki Hajar Dewantara dan guru-guru Taman Siswa yang melakukan pawai
sepeda dan menyebarkan berita gembira tentang kemerdekaan Indonesia.
2. Sumatra
Berita proklamasi tersebar di Sumatra melalui radio, telpon, kurir, dari mulut ke mulut, dan
sebagainya. Sejak tanggal 17 Agustus 1945 malam, berita proklamasi telah sampai di Bukittinggi
dan Padang melalui siaran radio. Keesokan harinya, A.K. Gani mengirimkan berita proklamasi
melalui telepon ke pimpinan buruh pertambangan minyak Jambi. Beliau juga menyebarkan
berita itu ke Bangka Belitung di hari yang sama.
Para anggota PPKI yang berasal dari Sumatra (Teuku Mohammad Hasan, A. Abas, dan M.Amir)
juga turut menyebarkan berita proklamasi. Mereka kembali dari Jakarta menggunakan pesawat
terbang dan mendarat di Palembang pada 24 Agustus 1945. Dari sana, mereka melanjutkan
perjalanan melalui jalur darat ke wilayah masing-masing dan menyebarkan berita proklamasi
kemerdekaan Indonesia.
3. Sunda Kecil (Bali dan Nusa Tenggara)
Berita proklamasi kemerdekaan Indonesia pertama kali diterima di Bali oleh para pemuda dan
kelompok elite melalui siaran radio 17 Agustus 1945. Selain itu, I Gusti Ketut Pudja yang
merupakan anggota PPKI juga membawa berita itu sekembalinya dari Jakarta. Ia mengumumkan
secara resmi berita tersebut pada 23 Agustus 1945. Berita itu selanjutnya disebarkan melalui
kurir ke Kupang pada akhir Agustus 1945 dan ke Pulau Sumbawa pada 2 September 1945.
4. Kalimantan
Rakyat Kalimantan mengetahui tentang berita kemerdekaan Indonesia dari berbagai sumber dan
media. Berita itu ada yang didapatkan melalui siaran radio seperti yang terjadi di Pontianak pada
18 Agustus 1945. Ada pula yang mendapatkan berita dari para pelaut yang datang dari Jawa ke
beberapa pelabuhan seperti Sampit, Pangkalan Bun, Pagatan, Kuala Kapuas, dan Pulang Pisau.
Berita proklamasi kemerdekaan Indonesia sampai di Balikpapan melalui para pekerja BPM
(Bataviasch Petroleum Maatschappij) yang datang dari Jawa untuk memperbaiki kilang minyak
yang rusak akibat perang. Di wilayah lain seperti Puruk Cahu, Martapura, Marahaban dan
Pelaihari, berita proklamasi justru dibawa oleh tentara Australia yang bertugas melucuti senjata
tentara Jepang.
5. Sulawesi
Peristiwa proklamasi kemerdekaan sebenarnya sudah didengar di beberapa wilayah di Sulawesi
melalui siaran radio 17 Agustus 1945. Namun, berita itu belum menyebar secara luas.
Penyebaran berita secara luas baru terjadi setelah kepulangan para pemimpin Sulawesi dari
Jakarta. Pada 20 Agustus 1945, G.S.S.J. Ratulangie tiba di Bulukumba. Ia dan timnya kemudian
menyebarkan berita tersebut ke utara, sementara penyebaran berita ke selatan dilakukan oleh tim
Lanto Daeng Pasewang. Pada akhir Agustus 1945, berita proklamasi sudah menyebar di Maros.
Berita itu juga dibawa oleh para pelayar dan pelaut yang datang dari Jawa pada bulan September
1945.
6. Maluku dan Papua
Berita mengenai proklamasi kemerdekaan Indonesia terlambat diterima di Maluku dan Papua.
Minimnya sarana dan prasarana komunikasi dan transportasi merupakan salah satu penyebab
terlambatnya penyebaran berita proklamasi di sana. Berita proklamasi kemerdekaan baru
diterima oleh para pemuda di Ambon pada bulan Oktober 1945.
Berita proklamasi justru telah sampai terlebih dahulu di Papua pada akhir Agustus 1945 melalui
pamlet dan siaran radio yang ditangkap dari Australia. Pengasingan Politik Indonesia
(Indonesian Political Exile Association atau IPEA) yang diasingkan oleh Belanda ke Australia
mengetahui tentang proklamasi kemerdekaan Indonesia melalui siaran radio. Mereka kemudian
membuat selebaran yang disebarkan ke Brisbane, Sydney, Melbourne, Merauke, Balikpapan, dan
sebagainya. Dari Merauke inilah berita proklamasi kemerdekaan Indonesia disebarkan ke
berbagai wilayah di Papua.
Disarikan dari: Abdurrakhman dan Setiawan, A. (2018). Atlas Sejarah Indonesia: Berita
Proklamasi Kemerdekaan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; dan Zuhdi, S.
(2012). Proklamasi Kemerdekaan dalam Zed, M. & Paeni, M. (Eds). Indonesia dalam Arus
Sejarah 6: Perang dan Revolusi. Jakarta: PT Ichtiar Baru van Hoeve & Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia, hlm. 130-150.
Tugas:
 Identifikasilah media atau penyebar berita proklamasi kemerdekaan di berbagai wilayah dalam
tabel berikut!
No Media Penyebar Berita Wilayah
.
1
2
3
Dst
 Jika kalian perhatikan, berita proklamasi tidak diterima secara bersamaan di seluruh Indonesia.
Mengapa hal ini terjadi?
Petunjuk Kerja:
 Kerjakan tugas secara mandiri (individu)
 Salinlah tabel di atas dan kerjakan tugas di buku tulis kalian dan/ atau media lain.
 Diskusikanlah hasilnya di kelas.
 Kalian dapat menggunakan berbagai sumber sejarah primer dan sekunder untuk mengerjakan
tugas ini.
LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
Kesimpulan Visual
LAMPIRAN 3
GLOSARIUM
- AZA: kepala kampung
- BPM: bataviaasch petroleum maatschappij
- BPUPK: Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan
- BUNKEN KARIKAN: sebutan untuk jabatan setingkat bupati di wilayah yang dikuasai AL
Jepang
- BUNSHU-COO: sebutan untuk jabatan setingkat asisten residen di wilayah yang dikuasai AD
Jepang
- CHUO SANGI-IN: dewan atau badan pertimbangan pusat
- DEFENSIF: posisi bertahan
- FUJINKAI: organisasi perempuan di masa Jepang
- GARIS DEMARKASI: batas pemisah, biasanya ditetapkan oleh pihak yang sedang berperang
(bersengketa) yang tidak boleh dilanggar selama gencatan senjata berlangsung untuk
memisahkan dua pasukan yang saling berlawanan dalam medan pertempuran; perbatasan; tanda
batas
- GIYUGUN: organisasi militer bentukan Jepang di Sumatera
- GUMI: kepala rukun tetangga
- GUN-COO: sebutan untuk jabatan setingkat wedana di wilayah yang dikuasai AD Jepang
- GUNSEIKAN: Kepala pemerintahan militer Jepang
- HAK ERFPACHT: hak kebendaan untuk menikmati sepenuhnya (voile genot hebben) kegunaan
sebidang tanah milik orang lain dengan kewajiban untuk membayar setiap tahun sejumlah uang
atau hasil bumi (jaarhijke pacht) kepada pemilik tanah sebagai pengakuan atas eigendom dan
pemilik itu
- HEGEMONI: pengaruh kepemimpinan, dominasi, kekuasaan, dan sebagainya suatu negara atas
negara lain (atau negara bagian)
- HEIHO: prajurit pembantu Jepang
- INTERKONEKSI: hubungan satu sama lain
- JUGUN IANFU: perempuan yang dipaksa menjadi penghibur/pemuas nafsu orang Jepang
- KAIGUN: angkatan Laut (AL) Jepang
- KEMPEITAI : Polisi rahasia Jepang
- KEN KARIKAN: sebutan untuk jabatan setingkat asisten residen di wilayah yang dikuasai AL
Jepang
- KEN-COO: sebutan untuk jabatan setingkat bupati di wilayah yang dikuasai AD Jepang
- KNI: Komite Nasional Indonesia
- KNIL: KONINKLIJK NEDERLANDSCH-INDISCHE LEGER (Tentara Hindia Belanda)
- KOKKUMIN GAKKO: sekolah rakyat, setingkat sekolah dasar
- KOSMOPOLIT: warga dunia (orang yang tidak mempunyai kewarganegaraan)
- KOSMOPOLITANISME: paham (gerakan) yang berpandangan bahwa seseorang tidak perlu
mempunyai kewarganegaraan, tetapi menjadi warga dunia; paham internasional
- KOTO CHU GAKKO: sekolah menengah atas
- MELTING POT: Kuali peleburan (bahasa Inggris: melting pot) adalah metafora untuk
masyarakat heterogen yang semakin homogen. Elemen yang berbeda "melebur menjadi satu"
sebagai suatu kesamaan budaya yang harmonis
- MUALIM: penunjuk jalan
- NAUTIKA: ilmu tentang kelautan atau pembuatan kapal
- NIPPON: Jepang
- OFENSIF: posisi menyerang
- PETA: Pembela Tanah Air
- PPKI: Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
- RESILIENSI: kemampuan individu untuk merespon permasalahan yang datang dalam
masyarakat dan permasalahan dapat datang dari mana saja
- RIKUGUN: Angkatan Darat (AD) Jepang
- ROMUSHA: prajurit pekerja, pekerja paksa
- SHI-COO : sebutan untuk jabatan setingkat walikota di wilayah yang dikuasai AD Jepang
- SHOTO CHU GAKKO: Sekolah Menengah Pertama
- SON-COO: sebutan untuk jabatan setingkat camat di wilayah yang dikuasai AD Jepang
- SUCO: sebutan untuk jabatan setingkat camat di wilayah yang dikuasai AL Jepang
- SYU-COOKAN: sebutan untuk jabatan setingkat residen di wilayah yang dikuasai AD
- TOKKEITAI: polisi militer Angkatan Laut Jepang
- TONARIGUMI: rukun tetangga
- VERSAILLES SETTLEMENT: Perjanjian di antara negara-negara yang terlibat dalam Perang
Dunia I untuk mengakhiri perang dan mencegah perang berikutnya
- VOLKSRAAD: Dewan Rakyat, parlemen semu masa Hindia Belanda
- ZAIBATSU: klan pengusaha besar di Jepang.

LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA
Daftar Buku
- Carey, Peter 2011. Kuasa Ramalan Pangeran Diponegoro dan Akhir Tatanan Lama di Jawa
Jilid I. Jakarta: Gramedia
- Carey, Peter 2011. Kuasa Ramalan Pangeran Diponegoro dan Akhir Tatanan Lama di Jawa
Jilid II. Jakarta: Gramedia
- Hannigan, Tim. 2015. Raffles dan Invansi Inggris Ke Jawa, Jakarta: Gramedia
- Kuntowijoyo. 2003. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana
- Lilik Suharmaji. 2019. Sejarah Indonesia Modern, Dari Imperialisme Kuno Sampai
Pengakuan Kedaulatan RI, Yogyakarta: Lingkar Antarnusa
- Lilik Suharmaji, 2020. Geger Sepoy Sejarah Kelam Perseteruan Inggris Dengan Keraton
Yogyakarta (1812-1815). Yogyakarta: Araska.
- Ricklefs, MC. 2005. Sejarah Indonesia Baru 1200-2004, Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.
Ricklefs, MC. 2008. Sejarah Indonesia Baru 1200-2008, Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.
Sartono Kartodirdjo, 2017. Pengantar Sejarah Indonesia Baru: 1500-1900 Dari Emperium
Sampai Imperium, Yogyakarta: Ombak
- William Thorn, Mayor. 2015. Sejarah Penaklukkan Jawa, Yogyakarta: Indoliterasi

Daftar Link
- Link Literasi: https://id.wikipedia.org/wiki/Kejatuhan_Konstantinopel
https://www.donisetyawan.com/akibat-jatuhnya-kota-konstantinopel/
- https://www.slideshare.net/MuhammadIqbal604/proyek-2-perlawanan-rakyat-terhadap- bangsa-
eropa-di-nusantara
- https://www.slideshare.net/MuhammadIqbal604/proyek-2- perlawanan-rakyat-terhadap-bangsa-
eropa-di-nusantara https://www.berpendidikan.com/2019/10/hak-istimewa-voc-hak-oktroi-
voc.html
- https://ngeblogbersama.wordpress.com/2012/03/13/sebab-sebab-runtuhnya-voc/
- https://www.dosenpendidikan.co.id/pemerintahan-daendels/
- https://scholarhub.ui.ac.id/hubsasia/vol12/iss1/4/
- https://daerah.sindonews.com/read/88352/707/keturunan-hb-ii-minta-inggris-kembalikan- harta-
rampasan-geger-sepehi-1593673652
- https://daerah.sindonews.com/read/88352/707/keturunan-hb-ii-minta-inggris-kembalikan-
harta-rampasan-geger-sepehi-1593673652

Anda mungkin juga menyukai