Anda di halaman 1dari 20

Lahirnya Pergerakan Nasional(Sejarah Indonesia K.13) KD 3.

Modul 3.6
Lahirnya Pergerakan Nasional

102
Lahirnya Pergerakan Nasional(Sejarah Indonesia K.13) KD 3.6

PETA KONSEP

103
Lahirnya Pergerakan Nasional(Sejarah Indonesia K.13) KD 3.6

Kegiatan Belajar: Lahirnya Pergerakan Nasional

104
Lahirnya Pergerakan Nasional(Sejarah Indonesia K.13) KD 3.6

Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati, mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif
dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya,dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri,dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar dan Indikator
3.6 Menganalisis dampak politik, budaya, sosial, ekonomi dan pendidikan pada
masa penjajahan eropa, lahirnya pergerakan nasional dan peristiwa sumpah
pemuda.
3.6.1. Menganalisis dampak diterapkannya politik etis oleh pemerintah hindia
belanda di dibang sosial, politik, dan pendidikan.
3.6.2. Menganalisis strategi perjuangan bangsa Indonesia melawan kolonialisme
barat sebelum dan sesudah abad ke-20.
3.6.3 Menganalisis bentuk-bentuk perjuangan organisasi pergerakan kebangsaan
berbasis politik, agama dan pendidikan.
3.6.4. Mengkorelasikan peristiwa sumpah pemuda dengan tujuan pergerakan
nasional.
3.6.5. Menganalisis bentuk-bentuk perjuangan bangsa Indonesia di
parlemen(volksraad)
4.6 Menalar dampak politik, sosial, budaya, ekonomi, dan pendidikan pada masa
penjajahan bangsa eropa lahirnya pergerakan nasioanal dan peristiwa sumpah
pemuda.
4.6.1. Mengolah informasi akibat diterapkannya politik etis di bidang sosial,
politik dan pendidikan.
4.6.2. Mengolah informasi tentang strategi perjuangan bangsa Indonesia
melawan kolonialisme barat sebelum dan sesudah abad ke-20.
4.6.3. Mengolah informasi tentang bentuk-bentuk perjuangan organisasi
pergerakan kebangsaan berbasis politik, agama, dan pendidikan.
4.6.4. Mengolah informasi tentang korelasi peristiwa sumpah pemuda dengan
tujuan pergerakan nasional.
4.6.5. Mengolah informasi tentang bentuk-bentuk perjuangan bangsa Indonesia
di parlemen.

105
Lahirnya Pergerakan Nasional(Sejarah Indonesia K.13) KD 3.6

Tujuan Pembelajaran
Melalui pengalaman belajar, mengkaji literature, mengamati berbagai sumber, presentasi
terkait dengan bank dan lembaga keuangan lainnya, Peserta Didik dapat:
1. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, dan tanggung jawab dalam melakukan kegiatan
belajar
2. Menganalisis dampak diterapkannya politik etis oleh pemerintah hindia belanda di
dibang sosial, politik, dan pendidikan
3. Menganalisis strategi perjuangan bangsa Indonesia melawan kolonialisme barat
sebelum dan sesudah abad ke-20.
4. Menganalisis bentuk-bentuk perjuangan organisasi pergerakan kebangsaan berbasis
politik, agama dan pendidikan
5. Mengkorelasikan peristiwa sumpah pemuda dengan tujuan pergerakan nasional
6. Menganalisis bentuk-bentuk perjuangan bangsa Indonesia di parlemen (volksraad)

Pendahuluan
Indonesia merupakan salah satu negara yang pernah terjajah oleh
negara lain. Letak Indonesia yang strategis dan kekayaan alam Indonesia
menyebabkan Indonesia menjadi negara yang layak dilirik oleh negara-
negara lain untuk dieksploitasi. Rakyat pribumi pada saat itu mengalami
kehidupan yang sulit dengan adanya tentara asing yang memperlakukan mereka
sewenang-wenang. Kekejaman pemerintahan Belanda masih membekas hingga sekarang.
Sampai sekarang pun, pengaruh dari kolonialisme masih ada. Baik dalam unsur
pemerintahan, unsur ekonomi, maupun budaya, pengaruh negara Belanda bercampur
dengan Indonesia. Tidak seluruh pengaruh tersebut bersifat negatif. Ada beberapa
pengaruh dari masa penjajahan Belanda yang cenderung menguntungkan bagi Indonesia.
Secara umum, masa penjajahan meninggalkan beberapa warisan yang masih
dilestarikan oleh Indonesia sampai sekarang. Contohnya, pada aspek politik, struktur
pemerintahan mencerminkan pemerintahan yang diterapkan Belanda. Sistem
pemerintahan di Indonesia sekarang merupakan penerapan ajaran Trias Politica yang
dijalankan Belanda. Dalam bab ini akan kita bahas secara rinci dampak masa penjajahan
Eropa.

A. DAMPAK PENJAJAHAN BANGSA BARAT DAN LAHIRNYA


PERGERAKAN NAISONAL SERTA PERISTIWA SUMPAH PEMUDA.

Penjajahan bangsa Barat menyebabkan terjadinya perubahan di Nusantara. Hal ini


tidak terlepas dari kebijakan bangsa yang banyak merugikan rakyat di Nusantara.
1. Dampak Penjajahan Bangsa Barat.
Ketika bangsa Belanda berkuasa di Indonesia, sejak berdirinya VOC tahun 1602,
kondisi bangsa Indonesia yang berkaitan dengan pendidikan, ilmu pengetahuan,
persatuan dan kesatuan, serta jiwa nasionalisme masih relatif rendah. Fenomena tersebut
ditandai dengan mudahnya bangsa Indonesia untuk dihasut dan diadu domba antar rakyat
Indonesia sendiri. Contoh: suatu pertikaian antarkerajaan akibat dihasut oleh kolonial
Belanda hingga timbul perselisihan, perang saudara, pecahnya persatuan, dan pada
akhirnya dapat dikuasai atau dijajah Belanda.
Kekuasaan kolonial Belanda atas bangsa Indonesia yang berlangsung sangat lama
telah membawa akibat buruk bagi rakyat Indonesia di berbagai segi kehidupan, seperti di
bidang ekonomi, sosial, politik, dan kebudayaan.
106
Lahirnya Pergerakan Nasional(Sejarah Indonesia K.13) KD 3.6

a. Bidang politik.
Sistem politk Adu Domba (Devide et Impera) yang digunakan pemerintah
kolonial Belanda mampu memperlemah, memperdaya bangsa Indonesia, dan bahkan
dapat menghapus kekuasaan pribumi. Beberapa kerajaan besar yang berkuasa di
berbagai daerah di Indonesia satu demi satu dapat dikuasai oleh Belanda.
Kedudukan para bupati dianggap sebagai pegawai negeri yang digaji oleh
pemerintah kolonial Belanda. Kewibawaan para bupati telah jatuh di mata rakyat
Indonesia, bahkan jabatan para bupati dimanfaatkan untuk menekan dan memeras
rakyat Indonesia. Perilaku para penguasa pribumi selalu diawasi secara ketat
sehingga mereka sulit untuk melakukan tindakan yang menyimpang dari aturan yang
telah ditetapkan. Dengan demikian, rakyat Indonesia saat itu tidak memiliki
pemimpin yang dapat diharapkan untuk menyalurkan aspirasi dan justru kehidupan
berpolitik menjadi buntu.
b. Bidang ekonomi
Penderitaan akibat politik pemerasan yang dilakukan kolonial Belanda terhadap
rakyat Indonesia telah mencapai puncaknya pada masa pelaksanaan sistem Tanam
Paksa (Cultuurstelsel) dan sistem Ekonomi Liberal (Politik Pintu Terbuka).
Keuntungan dari pelaksanaan sistem Tanam Paksa dan Politik Pintu Terbuka
tersebut tidak ada satu pun yang digunakan untuk kepentingan Indonesia, namun
digunakan Belanda untuk membangun negerinya di Eropa dan untuk membayar
utang luar negeri pemerintah kolonial Belanda. Dengan demikian, kehidupan
ekonomi rakyat Indonesia pada zaman penjajahan Belanda sungguh memprihatinkan
sehingga banyak rakyat yang hidup dalam kemiskinan dan mati kelaparan.
Perkembangan ekonomi pada masyarakat kolonial sangat besar pengaruhnya
terhadap kegiatan-kegiatan berikut:
 Perdagangan
Kegiatan perdagangan pada masa pemerintah kolonil belanda dikuasi oleh
penguasa swasta asing .masyarakat pada waktu itu tidak memiliki kesempatan
untuk memperdagangkan hasil buminya .hal tersebut terjadi karena hasil bumi
mereka terpaksa harus dijual pada para pedagang asing yang mendapat
perlindungan dari pemerintah.
 Pertanian dan perikanan
Sebelum kedatangan bangsa barat ,bangsa indonesia telah mengenal sistem
pertanian dan perikanan .pada masa kolonial banyak masyarakat indonesia yang
bergerak di bidang pertanian dan perikanan .namun ,mereka tidak menikmati
hasilnya sendiri karena di rampas oleh pemerintah kolonial belanda ,dan para
petani dipaksa untuk menjualnya pada pedagang swasta asing.
 Infrastruktur
Untuk menunjang kelancaran pengangkutan hasil-hasil perusahaan
perkebunan dari daerah pedalaman ke daerah pantai atau pelabuhan ,pemerinah
kolonial belanda membangun infrastruktur seperti irigrasi ,jalan raya ,jembatan
,dan jalan rel kereta api .pembangunan jalan ,jembatan dan rel kereta
api tersebut dilakukan dengan enggerakan tenaga rakyat secara paksa (kerja rodi
).adanya penggerahan kerja rodi tersebut membawa penderitaan bagi
masyarakat indonesia.
 Taraf hidup masyarakat indonesia
Sejak bangsa barat datang keindonesia ,indonesia selalu dijadikan tempat
pemerasan oleh bangsa barat.walapun silih bergantisistem pemerintahan (dari
107
Lahirnya Pergerakan Nasional(Sejarah Indonesia K.13) KD 3.6

VOC ,pemerintahan kerajaan belanda ,ingris,dan kembali pada pemerintahan


koloniel belanda )bangsa indonesia tetap menderita dan sengsara.selama bangsa
indonesia berada dibawah kekuasaan bangsa barat ,maka selama itu pula taraf
kehidupan bangsa indonesia di bawa garis kemiskinan dan hidup menderita
.penderitaan hidup yang dialami bangsa indonesia ini lah yang menjadi
pendorong semangat perjuang da pergerakan bangsa indonesia menentang
penjajah.
c. Bidang Sosial
Kehidupan sosial yang dialami oleh rakyat Indonesia pada masa penjajahan
Belanda antara lain diskriminasi ras dan intimidasi yang diterapkan pemerintah
kolonial Belanda. Diksriminasi dan intimidasi itu didasarkan pada golongan dalam
kehidupan masyarakat dan suku bangsa. Penduduk berkulit putih dan kolonial
Belanda termasuk ke dalam golongan dengan status sosial yang lebih tinggi dan
memiliki hak-hak istimewa, sedangkan rakyat pribumi termasuk ke dalam golongan
rendah yang lebih banyak dibebani oleh kewajiban-kewajiban dan tidak diberikan
hak sebagai layaknya warga negara yang dilindungi oleh hukum.
Kemudian, tidak semua anak pribumi memiliki kesempatan untuk memperoleh
pendidikan seperti yang diperoleh anak-anak kolonial Belanda. Demikian pula,
dalam lingkungan pemerintahan, tidak semua jabatan tersedia untuk orang-orang
pribumi. Dengan demikian, adanya diskriminasi ras dan segala bentuk intimidasi,
baik secara langsung maupun tidak langsung telah menimbulkan kesenjangan antara
orang-orang Belanda dan rakyat pribumi.
d. Bidang Kebudayaan
Kebudayaan barat (Eropa) yang dibawa masuk ke Indonesia oleh bangsa Belanda
mulai dikenal bangsa Indonesia sejak abad ke-15. Budaya-budaya barat tersebut
diterapkan ke dalam lingkungan kehidupan tradisional rakyat Indonesia, seperti cara
bergaul, gaya hidup, cara berpakaian, bahasa, dan sistem pendidikan
Tidak semua budaya barat yang masuk ke Indonesia dapat diterima oleh rakyat
Indonesia, karena adanya tata cara yang berlawanan dengan nilai budaya bangsa
Indonesia yang telah diwariskan secara turun-temurun. Contoh budaya barat yang
berlawanan dengan nilai luhur antara lain mabuk-mabukan, pergaulan bebas,
pemerasan, dan penindasan.
e. Bidang Pendidikan
Usaha-usaha yang dilakukan oleh kolonial Belanda dalam bidang pendidikan
tidak lain adalah untuk keuntungan pemerintahan Belanda, yaitu menghasilkan
pegawai administrasi Belanda yg murah, terampil, dan terdidik. Selain itu
Pemerintah Belanda menyusun kurikulum pendidikannya sendiri, akibatnya
perkembangan pendidikan dan pengajaran di Indonesia sampai abad ke-19
menunjukkan kecenderungan Politik dan Kebudayaan. Tidak semua masyarakat
mendapatkan pendidikan, masyarakat yang mempunyai jabatan lah yang dapat
merasakan pendidikan, seperti keturunan raja, keturunan bangsawan, pengusaha
kaya, dan yang lainnya.
Para Pahlawan kita lah yang mengajarkan pendidikan kepada rakyat - rakyat
jelata, dengan tujuan agar masyarakat Indonesia tidak lagi dibodoh – bodohi oleh
para kolonial Belanda.
Dampak penjajahan bangsa Barat di bidang pendidikan, antara lain :
 Munculnya golongan - golongan terpelajar di Indonesia.

108
Lahirnya Pergerakan Nasional(Sejarah Indonesia K.13) KD 3.6

 Bangsa Indonesia bisa membaca dan menulis sehingga dapat menjadi tenaga –
tenaga kerja di perusahaan Belanda.
 Bangsa Indonesia menjadi tahu perkembangan yang terjadi di dunia luar.

2. Lahirnya Pergerakan Nasional


Kata “Pergerakan Nasional“ memiliki suatu pengertian
yang khas yakni merupakan sebuah perjuangan yang dilakukan
oleh organisasi secara modern ke arah perbaikan hajat hidup bangsa
Indonesia yang disebabkan rasa ketidakpuasan terhadap keadaan
masyarakat yang ada. Dengan demikian istilah ini mengandung arti
yang sangat luas. Gerakan yang mereka jalankan memang tidak
hanya terbatas untuk memperbaiki taraf hidup bangsa tetapi juga
meliputi gerakan di berbagai sektor, seperti: sosial, ekonomi,
pendidikan, keagamaan, kebudayaan, wanita, pemuda dan lain-
lain.
Istilah “nasional” berarti bahwa pergerakan-pergerakan tersebut mempunyai cita-
cita nasional untuk mencapai kemerdekaan bagi bangsanya yang masih terjajah.
Disamping itu, sifat pergerakan pada masa ini lebih bersifat nasional bila dibanding
dengan sifat pergerakan sebelumnya yang bercorak kedaerahan.
Adapun faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya pergerakan nasional, antara
lain adalah :
 Faktor yang berasal dari luar negeri (eksternal), antara lain: pada waktu itu pada
umumnya bangsa-bangsa di Asia sedang menghadapi imperialisme Barat. Hal inilah
yang mendorong bangkitnya nasionalisme Asia. Selain itu kemenangan Jepang
dalam perang melawan Rusia tahun 1905 juga membuktikan bahwa ternyata Bangsa
Timur dapat juga mengalahkan Bangsa Barat. Disamping adanya gerakan Turki
Muda yang bertujuan mencari perbaikan nasib.
 Faktor yang berasal dari dalam negeri (internal), yaitu adanya rasa tidak puas,
penderitaan, rasa kesedihan dan kesengsaraan dari bangsa Indonesia terhadap
penjajahan dan penindasan kolonial. Ketidakpuasan itu sebenarnya sudah lama
mereka ungkapkan melalui perlawanan bersenjata melawan Belanda di berbagi
daerah, antara lain: perlawanan yang dipimpin oleh Pattimura, Teuku Umar, Imam
Bonjol, Pangeran Diponegoro dll. Namun perlawanan-perlawanan itu menemui
kegagalan karena di antara mereka masih belum ada rasa persatuan nasional.
Kegagalan demi kegagalan inilah yang menyadarkan para pemimpin bangsa atau
dalam hal ini kaum pergerakan nasional untuk merubah taktik dan strategi
perjuangan melawan penjajah dalam mewujudkan cita-cita mereka, yaitu mencapai
“Indonesia Merdeka” dengan mendirikan organisasi-organisasi modern.
a. Budi Oetomo
Organisasi Budi Utomo (BU) didirikan pada tanggal 20 Mei 1908 oleh para
mahasiswa STOVIA di Batavia dengan Sutomo sebagai ketuanya. Terbentuknya
organisasi tersebut atas ide dr. Wahidin Sudirohusodo yang sebelumnya telah
berkeliling Jawa untuk menawarkan idenya membentuk Studiefounds. Gagasan
Studiesfounds
Bertujuan untuk menghimpun dana guna memberikan beasiswa bagi pelajar yang
berprestasi, namun tidak mampu melanjutnya studinya. Gagasan itu tidak terwujud,
tetapi gagasan itu melahirkan BU. Tujuan BU adalah memajukan pengajaran dan
kebudayaan. Tujuan tersebut ingin dicapai dengan usaha-usaha sebagai berikut:
1) Memajukan pengajaran;

109
Dr. Sutomo
Lahirnya Pergerakan Nasional(Sejarah Indonesia K.13) KD 3.6

2) Memajukan pertanian, peternakan dan perdagangan;


3) Memajukan teknik dan industri
4) Menghidupkan kembali kebu-dayaan.
Untuk mengonsolidasi diri (dengan dihadiri 7 cabangnya), BU mengadakan
kongres yang pertama di Yogyakarta pada tanggal 3-5 Oktober 1908. Kongres
memutuskan hal-hal sebagai berikut.
1) BU tidak ikut dalam mengadakan
kegiatan politik.
2) Kegiatan BU terutama ditujukan pada
bidang pendidikan dan kebudayaan.
3) Ruang gerak BU terbatas pada daerah
Jawa dan Madura.
4) Memilih R.T. Tirtokusumo, Bupati
Karanganyar sebagai ketua.
5) Yogyakarta ditetapkan sebagai pusat organisasi.
b. Sarekat Islam (SI)
Berdirinya Sarekat Islam berawal dari berdirinya Sarekat Dagang Islam berdiri
pada tahun 1911. Sarekat Dagang Islam didirikan dikampung Laweyan (Surakarta)
oleh seorang tokoh yang bernama H. Samanhudi, seorang pedagang batik dari
Laweyan Solo. Organisasi SDI berdasar pada dua hal berikut ini.
1) Agama Islam.
2) Ekonomi, yakni untuk mem- perkuat diri dari pedagang Cina yang berperan
sebagai leveransir (seperti kain putih, malam, dan sebagainya). Atas prakarsa
H.O.S. Cokroaminoto, nama SDI kemudian diubah menjadi Sarekat Islam ( SI ),
dengan tujuan untuk memperluas anggota sehingga tidak hanya terbatas pada
pedagang saja.
Berdasarkan Akte Notaris pada tanggal 10 September
1912, ditetapkan tujuan SI sebagai berikut:
1) Memajukan perdagangan;
2) Membantu para anggotanya yang mengalami kesulitan
dalam bidang usaha (permodalan).
3) Memajukan kepentingan rohani dan jasmani penduduk
asli;
4) Memajukan kehidupan agama Islam. H.O.S Cokroaminoto

Atas prakarsa H.O.S. Cokroaminoto, nama Sarekat Dagang Islam kemudian


diubah menjadi Sarekat Islam (SI), dengan tujuan untuk memperluas anggota
sehingga tidak hanya terbatas pada pedagang saja. Tujuan SI ialah membangun
persahabatan, persaudaraan dan tolong-menolong diantara muslim dan
mengembangkan perekonomian rakyat. Seiring dengan berjalannya waktu, akhirnya
Syarikat Islam (SI) pusat diberi pengakuan sebagai Badan Hukum pada bulan Maret
tahun 1916. Selanjutnya SI berubah menjadi partai politik dan mengirimkan
wakilnya ke Volksraad tahun 1917, yaitu H.O.S Tjokroaminoto.
c. Indische Partij (IP)
Organisasi yang sejak berdirinya sudah bersikap radikal adalah Indische Partij.
Indische Partij (IP) didirikan di Bandung pada tanggal 25 Desember 1912 oleh Tiga
110
Lahirnya Pergerakan Nasional(Sejarah Indonesia K.13) KD 3.6

Serangkai, yakni Douwes Dekker (Setyabudi Danudirjo), dr. Cipto Mangunkusumo,


dan Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara).
Cita-cita IP banyak disebar luaskan
melalui surat kabar De Expres. Adapun
semboyan IP adalah Indie Voor de Indier
(Hindia bagi orang-orang yang berdiam di
Hindia). Di samping itu juga disusun program
kerja sebagai berikut:
1. Meresapkan cita-cita nasional Hindia
(Indonesia).
2. Memberantas kesombongan sosial dalam pergaulan, baik di bidang pemerintahan,
maupun kemasyarakatan.
3. Memberantas usaha-usaha yang membangkitkan kebencian antara agama yang
satu dengan yang lain.
4. Memperbesar pengaruh pro-Hindia di lapangan pemerintahan.
5. Berusaha untuk mendapatkan persamaan hak bagi semua orang Hindia.
6. Dalam hal pengajaran, kegunaannya harus ditujukan untuk kepentingan ekonomi
Hindia dan memperkuat mereka yang ekonominya lemah.
d. Partai Komunis Indonesia
Benih-benih paham Marxis dibawa masuk ke Indonesia oleh seorang Belanda
yang bernama . Atas dasar Marxisme inilah kemudian pada tanggal 9 Mei 1914 di
Semarang, Sneevliet bersama-sama dengan J.A. Brandsteder, H.W. Dekker, dan P.
Bersgma berhasil mendirikan Indische Sociaal Democratische Vereeniging (ISDV).
Ternyata ISDV tidak dapat berkembang sehingga Sneevliet melakukan infiltrasi
(penyusupan) kader-kadernya ke dalam tubuh SI dengan
menjadikan anggota-anggota ISDV sebagai anggota SI, dan
sebaliknya anggota-anggota SI menjadi anggota ISDV.
Pada tanggal 23 Mei 1923 ISDV diubah menjadi Partai
Komunis Hindia dan selanjutnya pada bulan Desember 1920
menjadi Partai Komunis Indonesia. (PKI). Susunan pengurus PKI
, antara lain Semaun (ketua), Darsono (wakil ketua), Bersgma
(sekretaris), dan Dekker (bendahara).
e. Partai Nasional Indonesia (PNI)
PNI didirikan di Bandung pada tanggal 4 Juli 1927 oleh 8 pemimpin, yakni Ir.
Soekarno (sebagai ketuanya), Ir. Anwari, Mr. Budiarto, dr. Cipto Mangunkusumo,
Mr. Sartono, Dr. Samsi, Mr. Sunaryo dan Mr. Iskak. Mayoritas dari mereka
merupakan mantan anggota. Perhimpunan Indonesia di Negeri Belanda yang baru
pulang ke Indonesia. Radikal PNI telah terlihatan sejak awal berdirinya. Hal ini
tercermin melalui anggaran dasarnya bahwa tujuan PNI adalah Indonesia merdeka
dengan strategi perjuangannya nonkooperasi. Untuk mencapai tujuan tersebut, PNI
sudah merumuskan program kerja sebagaimana dijelaskan dalam (Ketua
Ir. Soekarno kongresnya
PNI) yang
pertama di Surabaya pada tahun 1928, yaitu seperti berikut:
a. Usaha politik, dengan memperkuat rasa kebangsaan (nasionalisme) dan
kesadaran atas persatuan bangsa Indonesia, memajukan pengetahuan sejarah
kebangsaan, mempererat kerja sama dengan negara negara di Asia, dan
memberantas segala rintangan bagi kemerdekaan diri dan kehidupan politik.
111
Lahirnya Pergerakan Nasional(Sejarah Indonesia K.13) KD 3.6

b. Usaha sosial, yaitu memajukan pengajaran yang bersifat nasional, meningkatkan


derajat kaum wanita, memajukan transmigrasi, memerangi pengangguran,
memajukan kesehatan rakyat, antara lain dengan mendirikan poliklinik.
c. Usaha ekonomi, yakni memajukan perdagangan pribumi, kerajinan, serta
mendirikan bank-bank dan koperasi.
Dalam waktu singkat, PNI telah berkembang pesat sehingga menimbulkan
kekhawatiran di sisi pemerintah Belanda. Pemerintah selanjutnya memberikan
peringatan kepada pemimpin PNI agar menahan diri dalam propaganda, ucapan,
serta tindakannya. Dengan adanya isu bahwa pada awal tahun 1930 PNI akan
melakukan pemberontakan maka pada tanggal 29 Desember 1929, pemerintah
Hindia Belanda mengadakan penggeledahan secara masal dan menangkap 4
pemimpinnya, yaitu Ir. Soerkarno, Gatot Mangunprojo, Soepriadinata, dan Maskun
Sumadiredja. Kemudian mereka ber 4 diajukan ke pengadilan di Bandung.
Pengadilan para tokoh yang ditangkap ini dilakukan pada tanggal 18 Agustus 1930.
Setelah diadili di pengadilan Belanda maka para tokoh ini dimasukkan ke penjara
Sukamiskin. Dalam masa pengadilan ini Ir. Soekarno membuat pembelaan dengan
menulis pidato Indonesia Menggugat dan membacakannya di depan pengadilan
sebagai gugatannya.
f. Muhammadiyah
Muhammadiyah didirikan di Kampung Kauman
Yogyakarta, pada tanggal 18 Nopember 1912 oleh
seorang yang bernama Muhammad Darwis, kemudian
dikenal dengan K. H. Ahmad Dahlan. Tujuan
didirikannya Muhammadiyah adalah memajukan
pengajaran Islam, mengembangkan pengetahuan Islam
dan cara hidup menurut peraturan Islam, membantu dan
meningkatkan kehidupan sosial masyarakat Islam.
Untuk mencapai tujuan partai, Muhammadiyah
menempuh usaha-usaha, antara lain: K.H Ahmad Dahlan (Pendiri Muhammadiah)

a. mendirikan, memelihara, dan membantu pendirian sekolah berdasarkan agama


Islam untuk memberantas buta huruf
b. mendirikan dan memelihara masjid, langgar, rumah sakit, dan rumah yatim piatu
c. membentuk badan perjalanan haji ke tanah suci.
Sejak berdiri di Yogyakarta (1912) Muhammadiyah terus mengalami
perkembangan yang pesat. Sampai tahun 1913, Muhammadiyah telah memiliki
267 cabang yang tersebar di Pulau Jawa. Pada tahun 1935, Muhammadiyah sudah
mempunyai 710 cabang yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan dan
Sulawesi.
g. Taman Siswa
Pada tanggal 3 Juli 1922 Ki Hajar
Dewantara sukses mendirikan perguruan
Taman Siswa di Yogyakarta. Dengan
berdirinya Taman Siswa, Ki Hajar
Dewantara memulai gerakan baru bukan
lagi dalam bidang politik akan tetapi di
bidang pendidikan, yakni dengan mendidik
angkatan muda dengan jiwa kebangsaan

112
Lahirnya Pergerakan Nasional(Sejarah Indonesia K.13) KD 3.6

Indonesia berdasarkan akar budaya bangsa. Taman Siswa merupakan nama sekolah
yang didirikan oleh Ki Hadjar Dewantara (Suwardi Suryaningrat) pada tanggal 3 Juli
tahun 1922 di Yogyakarta (Taman berarti tempat bermain atau tempat belajar, dan
siswa berarti murid). Sekolah Taman Siswa ini sekarang berpusat di balai Ibu
Pawiyatan (Majelis Luhur) di Jalan Taman Siswa, Yogyakarta, dan memiliki 129
sekolah cabang di berbagai kota di seluruh Indonesia.
Prinsip dasar dalam sekolah Taman Siswa yang menjadi pedoman bagi seorang
guru dikenal sebagai Patrap Triloka. Konsep ini dikembangkan oleh Ki Hadjar
Dewantara setelah ia mempelajari system pendidikan progresif yang diperkenalkan
oleh Rabindranath Tagore (India/Benggala) dan Maria Montessori (Italia). Patrap
Triloka memiliki unsur-unsur (dalam bahasa Jawa)
 ing ngarsa sung tulada, “(yang) di depan memberi teladan”),
 ing madya mangun karsa, “(yang) di tengah membangunPatrap
semangat”),
Triloka
 tut wuri handayani, “dari belakang memberi dukungan”).
Setiap tanggal 2 Mei (hari kelahiran Ki Hajar Dewantara) ditetapkan sebagai
hari Pendidikan Nasional. “Tut Wuri Handayani” juga ditetapkan sebagai semboyan
yang terukir dalam lambang Departemen Pendidikan Nasional.
3. Peristiwa Sumpah Pemuda

Sejak berdirinya Budi Utomo (20 Mei 1908) maka muncullah organisasi
pergerakan kebangsaan diberbagai daerah. Maka untuk menghindari perpecahan maka
pada waktu kongres di Solo ditetapkan bahwa mulai tanggal 12 Juni 1918
namanya diubah menjadi Jong Java. Jong
Java bertujuan mendidik para anggotanya
supaya kelak ia dapat menyumbangkan
tenaganya untuk pembangunan Jawa-Raya
dengan jalan mempererat persatuan,
menambah pengetahuan anggota, serta
berusaha menumbuhkan rasa cinta akan
budaya sendiri.
Dalam perkembangannya, ternyata Pertemuan pemuda
Jong Java juga ikut berpolitik. Seiring dengan berdirinya Jong Java, berdiri pula
perkumpulan-perkumpulan pemuda bersifat kedaerahan, seperti Pemuda Pasundan,
Jong Sumateranen Bond, Jong Minahasa, Jong Batak, Jong Ambon, dan Jong Celebes
(Sulawesi). Semua organisasi kepemudaan ini bercita-cita ke arah kemajuan Indonesia
terutama memajukan budaya dan daerahnya masing-masing. Oleh karena itu pemuda
Indonesia merasa, perlu membentuk suatu wadah untuk menyamakan langkah dalam
mencapai tujuan. Wadah kegiatan itulah yang dikenal dengan Kongres Pemuda yang
disebut juga dengan nama Sumpah Pemuda.
Sumpah Pemuda yang kemudian dikenal sebagai sebuah tonggak dalam sejarah
Indonesia tidak dapat dilepaskan dari organisasi kepemudaan seperti Perhimpunan
Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI). Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia ini yang
mendapat dukungan dari organisasi kepemudaan yang lain seperti Jong Java, Jong
Sumatera dan sebagainya dengan penuh keyakinan ingin mencapai tujuannya yaitu
persatuan Indonesia. Organisasi yang bernama Jong Indonesia yang didirikan pada
Februari 1927 ini kemudian mengganti nama menjadi Pemuda Indonesia. Para
anggotanya terdiri dari murid yang berasal dari AMS, RHS, dan Stovia.
113
Lahirnya Pergerakan Nasional(Sejarah Indonesia K.13) KD 3.6

Dalam perjalanannya para pemuda ini menginginkan suatu upaya penyatuan


peletakan dasar untuk kemerdekaan dengan menentang ketidakadilan yang dialami
selama masa penjajahan. Pertemuan awalnya dimulai 15 Nopember 1925 dengan
membentuk panitia Kongres Pemuda Pertama yang bertugas menyusun tujuan kongres.
1. Kongres Pemuda (30 April – 2 Mei 1926)
a. Tempat kongres di Jakarta
b. Tujuan kongres: menanamkan semangat kerjasama antara perkumpulan pemuda di
Indonesia untuk menjadi dasar bagi
persatuan Indonesia. Susunan panitia
Kongres Pemuda I diketuai oleh M.
Tabrani
c. Hasil kongres:
1) Mempersiapkan Kongres Pemuda
Indonesia II
2) Mengusulkan semua perkumpulan
pemuda agar bersatu dalam satu
organisasi pemuda Indonesia. Kongres Pemuda II

2. Kongres Pemuda II (27 – 28 Oktober 1928)


Kongres ini berlangsung di Gedung Indonesische Club, di Jalan Kramat Raya
106 Jakarta, pada tanggal 27 – 28 Oktober 1928. Kongres ini terlaksana atas
inisiatif dari PPPI (Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia) dan Pemuda Indonesia.
Ketua kongres ini adalah Sugondo Joyopuspito. Keputusan-keputusan Kongres
Pemuda II sebagai berikut.
a. Mengucapkan ikrar Sumpah Pemuda.
b. Menetapkan lagu Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan.
c. Menetapkan sang Merah Putih sebagai bendera Indonesia.
d. Melebur semua organisasi pemuda menjadi satu dengan nama Indonesia Muda.
Sumpah Pemuda amat berpengaruh bagi upaya mencapai lndonesia merdeka.
Semangat persatuan dan kesatuan bangsa yang telah menjiwai partai-partai di
Indonesia itu diwujudkan dalam wadah baru bernama Gabungan Poitik Indonesia
(GAPI). Demikian pula organisasi kepanduan yang membentuk persatuan dengan
nama Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI).
Setelah melalui proses panjang selama dua hari, maka pada 28 Oktober 1928,
para peserta Kongres Pemuda II bersepakat merumuskan tiga janji yang kemudian
disebut sebagai Sumpah Pemuda. Adapun isi Sumpah Pemuda sebagai berikut:
Pertama, Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu,
tanah air Indonesia.
Kedua, Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa
Indonesia.
Ketiga, Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa
Indonesia.

114
Lahirnya Pergerakan Nasional(Sejarah Indonesia K.13) KD 3.6

Sumpah Pemuda yang dibacakan di arena Kongres Pemuda II dan dihadiri oleh
kaum muda lintas suku, agama, dan daerah. Nantinya, 17 tahun kemudian
melahirkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Sumpah
Pemuda sangat monumental bagi perjalanan sejarah bangsa Indonesia

Uji Kooperatif

TUGAS MANDIRI
Kerjakan tugas berikut secara mandiri!
Mengapa peristiwa Sumpah Pemuda dilaksanakan secara sembunyi-sembunyi dan
berusaha menjaga jarak dengan pemerintahan colonial Belanda? Sebutkan faktor-faktor
yang melatarbelakangi tersebut!

TUGAS KELOMPOK
Kerjakan tugas berikut secara berkelompok !
1 . Bentuklah kelompok yang terdiri atas 4-5 siswa.
2 . Diskusikan Bersama kelompok Anda tentang arti penting peristiwa Sumpah Pemuda
bagi masyarakat Indonesia! Susun menjadi sebuah makalah!
3 . Presentasikan makalah kelompok Anda di depan kelompok-kelompok lain! Selama
presentasi akan dibuka sesi tanya jawab dan tanggapan-tanggapan (dari kelompok-
kelompok lain) oleh guru!

Rangkuman
 Nasionalisme merupakan kesadaraan nasional yang berarti adanya
kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara bersama
mencapai, mempertahankan identitas, integritas, kemakmuran dan
kekuatan bangsa.
 Perjuangan bangsa Indonesia sebelum abad XX secara umum
mengalami kegagalan karena kurangnya persatuan dan kesatuan.
 Pada tanggal 20 Mei 1908 kaum terpelajar mendirikan wadah perjuangan yang
dikenal dengan Budi Utomo. Budi Utomo adalah organisasi modern pertama di
Indonesia
 Nasionalisme Indonesia tumbuh seirama dengan berkembangnya pergerakan
nasional
 Perbedaan corak dan sifat dari organisasi-organisasi pergerakan, tetapi memiliki
tujuan yang sama yaitu mencapai kemerdekaan dan menghilangkan sistem
kolonialisme.
 Edukasi banyak didirikan sekolah (sekolah untuk pribumi dan untuk
nonpribumi serta untuk pribumi dan nonpribumi).
a. Munculnya golongan cendekiawan/ terpelajar/ intelektual.
b. Lahirnya pergerakan nasional.

115
Lahirnya Pergerakan Nasional(Sejarah Indonesia K.13) KD 3.6

Lembar Tugas Peserta Didik (LKPD)


KD 3.6
Petunjuk Umum: Sebelum Anda mulai mengerjakan LTPD ini pastikan
bahwa Anda telah benar-benar menguasai isi materi dalam kegiatan belajar
3.6. Jika belum, bacalah materi sekali lagi dan jika masih ada hal yang
kurang Anda mengerti silahkan Anda diskusikan dengan teman atau guru Anda. Sebab,
ketika Anda telah memulai mengerjakan tes ini, Anda dituntut untuk tidak lagi membuka-
buka atau membaca materi kembali. Perlu Anda ketahui bahwa setiap soal pilihan ganda
dalam tugas ini mendapatkan skor 2 jika jawaban Anda benar, dan skor 0 jika jawaban
Anda salah
Petunjuk Khusus: Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan cara memberi
tanda silang pada lembar kerja yang telah disediakan.

1. Kesadaran suatu bangsa yang secara bersama guna mencapai, mempertahankan dan
mengabdikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kesatuan bangsa disebut.....
a. Internasionalisme
b. Individualisme
c. Nasionalisme
d. Profesionalisme
e. Kolonialisme
2. Perjuangan yang terjadi pada tahun 1800 an bersifat
a. Nasional dan modern
b. Kedaerahan dan tradisonal
c. Kedaerahan dan modern
d. Nasional dan kedaerahan
e. Tradisional dan modern
3. Setelah perhimpunan Indonesia berhaluan politik maka tujuan Perhimpunan
Indonesia adalah menjadikan Indonesia…
a. Berparlemen
b. Berbentuk serikat
c. Berbentuk uni
d. Berbentuk demokrasi
e. Merdeka dengan pemerintahan sendiri

4. Sarekat Islam merupakan gerakan nasionalis demokratis dan ekonomis serta


berasaskan Islam dengan haluan….
a. Kooperatif
b. Low profil
c. Modrat
d. kooperatif
e. Nonkooperatif

5. Walaupun belum merata, adanya sekolah-sekolah yang didirikan oleh pemerintah


Belanda akhirnya melahirkan golongan ….
a. Ahli IPTEK
b. Ahli politik
c. Ahli Pendidikan
d. bangsawan
e. Terpelajar
6. Sejarah kebangkitan nasionalisme di lndonesia ditandai dengan berdirinya....

116
Lahirnya Pergerakan Nasional(Sejarah Indonesia K.13) KD 3.6

a. Budi Utomo
b. Sarekat Islam
c. lndische partij
d. Taman Siswa
7. PNI bertujuan untuk mencapai Indonesia merdeka atas usahanya sendiri dengan
ideologinya yang disebut ....
a. Sosialisme
b. Kolonialisme
c. Nasionalisme
d. Kapitalisme
e. Marhaenisme
8. Organisasi pergerakan nasional yang mempunyai perahan sangat besar dalam
menyebarkan kata lndonesia adalah ....
a. Perhimpunan lndonesia
b. Budi Utomo
c. Taman Siswa
d. Partai Nasional lndonesia
e. lndische Partij
9. Pergerakan nasional yang memperjuangkan cita-cita lndonesia merdeka
melaksanakan dengan taktik kooperasi, artinya....
a. Mendirikan koperasi untuk memperkuat koperasi lndonesia
b. Melakukan kerjasama dengan pemerintah Belanda
c. Menutup akses dengan pemerintah Belanda
d. Menolak kerjasama dengan pemerintah Belanda
e. Melakukan aksi gerakan politik di bawah tanah
10. Sejarah kebangkitan nasionalisme di lndonesia ditandai dengan berdirinya....
a. Budi Utomo
b. Sarekat Islam
c. lndische partij
d. Taman Siswa
e. Perhimpunan indonesia
B. Essay
Petunjuk : Jawablah pertanyaan berikut dengan benar pada kertas kerja yang telah
disiapkan!
Skor untuk soal essay seperti berikut ini.
 Soal nomor 1 skor 5
 Soal nomor 2 skor 10
 Soal nomor 3 skor 10
 Soal nomor 4 skor 10
 Soal nomor 5 skor 15

1. Sebutkan faktor-faktor yang mendorong munculnya Pergerakan Nasional


Indonesia
2. Apa hasil dari Kongres Pemuda II?
3. Bagaimana cara Indhische Partij menumbuhkan semangat kebangsaan di
masyarakat?
4. Tunjukkan 3 perbedaan pokok sifat perjuangan bangsa Indonesia sebelum
tahun1908 dan sesudah tahun 1908!
5. Sebutkan tujuan dari sistem diskriminasi dalam pendidikan yang diselenggarakan
pemerintah kolonial Hindia Belanda!

117
Lahirnya Pergerakan Nasional(Sejarah Indonesia K.13) KD 3.6

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)


KD 3.5 (Bagian B)

A. Pilihan Ganda
1. A B C D E
2. A B C D E
3. A B C D E
4. A B C D E
5. A B C D E
6. A B C D E
7. A B C D E
8. A B C D E
9. A B C D E
10. A B C D E
Pilihan ganda Skor maksimal Skor Anda
Benar 20
Salah 0
Total Skor 20
B. Essay
1. ...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
2. ...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
3. ...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
4. ...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
5. ...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
........................................................................................................................

Soal Essay Skor maksimal Perolehan skor Anda


1 5
2 10
3 10
4 10
5 15
Total 50

118
Lahirnya Pergerakan Nasional(Sejarah Indonesia K.13) KD 3.6

Rekapitulasi Perolehan Skor


Bentuk Instrumen Skor Maksimal Perolehan skor
Pilihan ganda 20 ......
Uraian 50 ......
Total Skor 70 ......

Total Skor ..........


Nilai = ----------------- X 100 Nilai Anda = -------------- x 100 = ........
70 70

Lembar Pengamatan Sikap Peserta Didik

Kompetensi Dasar:
2.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, dan kritis sebagai
pelaku ekonomi
Indikator perkembangan sikap yaitu jujur, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, peduli
dan mandiri.
Berikan nilai 1, 2, 3, atau 4 pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan

Sikap
Kerja keras
Tanggung

Mandiri
Disiplin

Peduli
jawab
Jujur

No Nama

1
2
3
...
Keterangan:
1 = kurang, jika sama sekali tidak menunjukkan indikator yang dinilai dalam
menyelesaikan tugas
2 = sedang, jika menunjukkan sudah ada indikator yang dinilai dalam menyelesaikan
tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
3 = baik, jika menunjukkan ada indikator yang dinilai dalam menyelesaikan tugas
yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
4 = sangat baik, jika menunjukkan adanya indikator yang dinilai dalam
menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten

119
Lahirnya Pergerakan Nasional(Sejarah Indonesia K.13) KD 3.6

Penilaian Sikap Penilaian Teman Sebaya


Kompetensi Dasar:
2.1. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana,
mandiri, adil, berani, peduli dalam melakukan kegiatan ekonomi.
Indikator dan instrumen:
Petunjuk:
Berilah tanda (X) pada pilihan yang paling menggambarkan kondisi teman sejawat kamu dalam
kurun waktu 2 (dua) kali pertemuan terakhir.
Nama teman yang dinilai : ..........................................
Nama penilai:..................................................................
Tidak Pernah
Jarang
Sering
Selalu
No Aspek Penilaian
4 3 2 1
1. Peserta Didik bersikap jujur selama proses pembelajaran
2. Peserta Didik menunjukkan sikap disiplin dalam menyelesaikan
tugas individu maupun kelompok
3. Peserta Didik memiliki rasa tanggung jawab terhadap tugas individu
atau kelompok
4. Peserta Didik menunjukan rasa perduli terhadap teman kelompok
saat diskusi kelompok maupun perduli pada saat proses presentasi
kelompok lain.
5. Peserta Didik menunjukan sikap kerja keras dalam mengerjakan
tugas yang berikan oleh guru
6. Peserta Didik menunjukan sikap mandiri selama proses
pembelajaran
Jumlah
Total Skor

Skor Perolehan = Total skor = ……x 4 = ….


24 24

Penilaian Keterampilan
4 = Sangat lengkap dan sangat sistematis dalam menyusun hasil penelitian,
Sangat menguasai materi dalam presentasi
3 = Cukup lengkap dan cukup sistematis dalam menyusun hasil penelitian,
cukup menguasai materi dalam presentasi
2 = Kurang lengkap dan kurang sistematis dalam menyusun hasil penelitian,
kurang menguasai materi dalam presentasi
1 = Tidak lengkap dan tidak sistematis dalam menyusun hasil penelitian,
kurang menguasai materi dalam presentasi

120
Lahirnya Pergerakan Nasional(Sejarah Indonesia K.13) KD 3.6

Konversi nilai
96 – 100 4,00 A
91 – 95 3,66 A-
86 – 90 3.33 B+
81 – 85 3,00 B
76 – 80 2,66 B-
71 – 75 2,33 C+
66 – 70 2,00 C
61 – 65 1,66 C-
56 – 60 1,33 D+
51 – 55 1,00 D

121

Anda mungkin juga menyukai