Modul
Sejarah Indonesia
(Zaman Praaksara)
PETA KONSEP
16
Zaman Praaksara (Sejarah Indonesia K.13) KD 3.2
17
Zaman Praaksara (Sejarah Indonesia K.13) KD 3.2
18
Zaman Praaksara (Sejarah Indonesia K.13) KD 3.2
Tujuan Pembelajaran
Melalui pengalaman belajar, mengkaji literature, mengamati berbagai sumber, presentasi
terkait dengan bank dan lembaga keuangan lainnya, Peserta Didik dapat:
1. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, dan tanggung jawab dalam melaksanakan
kegiatan belajar
2. Menelaah corak kehidupan masyarakat pada zaman praaksara
3. Menganalisis teori asal usul nenek moyang bangsa Indonesia (proto melayu, deutro
melayu, dan melanesoid).
4. Mengaitkan nilai-nilai budaya masyarakat dengan budaya masyarakat dalam konteks
kekinian
Pendahuluan
Seluruh bangsa di dunia termasuk Indonesia pasti pernah
mengalami suatu masa di mana manusia belum mengenal tulisan, yaitu
zaman praaksara. Pada zaman praaksara kehidupan manusia senantiasa
mengalami perkembangan dari waktu ke waktu dalam kurun waktu tertentu hingga
sampai pada masa sekarang ini, di mana kehidupan manusia mengalami perkembangan
dan memiliki kebudayaan yang semakin maju. Zaman praaksara dialami sebelum zaman
sejarah. Batas antara zaman praaksara dengan zaman sejarah adalah munculnya tulisan.
Lalu, apa sajakah jenis manusia yang telah hidup pada zaman praaksara serta bagaiman
pola kehidupan masyarakat zaman praaksara? Pada Bab ini akan kita bahas secara rinci
tentang zaman praaksara.
A. ZAMAN PRAAKSARA
1. Pengertian Zaman Praaksara
Prasejarah atau Praaksara adalah zaman dimana manusia tidak atau belum
mengenal tulisan. Pra berarti belum/tidak dan aksara berarti huruf atau tulisan. Setiap
bangsa di dunia, pasti mengalami pra-aksara. Tetapi pengalaman pra-aksara tersebut
berbeda-beda hingga hilangnya zaman pra-aksara itu sendiri. Tetapi, setelah manusia
mengenal tulisan, maka zaman yang dinamakan sebagai pra-aksara tersebut berubah
menjadi zaman aksara.
Berakhirnya zaman prasejarah setiap bangsa berbeda-beda, berdasarkan
perkembangan setiap bangsa tersebut, serta informasi yang masuk ke bangsa itu.
Misalnya bangsa Mesir Kuno meninggalkan zaman praaksara sekitar 4000 SM, bangsa
Sumeria dan Dravida meninggalkan zaman praaksara sekitar 3000 SM, sedangkan bangsa
indoneisa meninggalkan saman paraaksara zaman 400M
Manusia yang diperkiraan hidup pada masa praaksara adalah manusia purba.
Pada masa ini, kita tidak dapat mengetahui sejarah serta kebudayaan manusia melalui
tulisan. Satu-satunya sumber untuk mengetahui kehidupan manusia purba hanya melalui
peninggalan-peninggalan mereka yang berupa fosil, alat-alat kehidupan, dan fosil
tumbuh-tumbuhan yang hidup dan berkembang pada masa itu.
Zaman praaksara di Indonesia berlangsung sampai abad ke-3 Masehi. Jadi, pada
abad ke-4 Masehi, manusia Indonesia baru mulai mengenal tulisan. Hal ini dapat
diketahui dari batu bertulis yang terdapat di Muara Kaman, Kalimantan Timur. Meskipun
prasasti tersebut tidak berangka tahun, tetapi bahasa dan bentuk huruf yang digunakan
menunjukkan bahwa prasasti tersebut dibuat kurang lebih tahun 400 Masehi. Tabir
19
Zaman Praaksara (Sejarah Indonesia K.13) KD 3.2
2. Zaman Sekunder
Zaman sekunder ini ditandai dengan munculnya tanda – tanda kehidupan manusia
purba waktu itu. Kemudian, zaman Neozoikum tersebut terbagi lagi menjadi 2
zaman kembali, diantaranya sebagai berikut ini:
a. Zaman Pleistosen / Dilivium (Zaman glasial/es)
Zaman pleistosen kira – kira berlangsung sekitar 600 ribu tahun yang lalu
dan kehidupan manusia mulai ada pada masa ini. Pada zaman pleistosen tersebut,
ditandai dengan mencairnya es di kutub utara karena perubahan iklim.
b. Zaman Holosen / Alluvium
Zaman holosen atau alluvium ini diperkirakan terjadi sekitar 20 ribu tahun
yang lalu. Pada zaman holosen ini, di tandai dengan munculnya homo sapiens.
Homo sapiens merupakan nenek moyang manusia modern pada saat ini.
1. Meganthropus Paleojavanicus
Megantrhopus paleojavanicus merupakan jenis manusia purba yang paling tertua
di Jawa dan mempunyai ciri – ciri tubuh yang sangat kekar.
Pada tahun 1936 sampai 1941, ada seseorang bernama Dr. G.H.R Von
Koenigswald menemukan fosil Meganthropus Paleojavanicus pertama kali di Sangiran
daerah lembah Solo dekat dengan
Surakarta.
Megantrhopus hidup sekitar 2 juta
tahun sebelum masehi dengan cara
bertahan hidup dengan makan tumbuh –
tumbuhan. Manusia purba
Megantrhopus Paleojavanicus ini
termasuk kedalam jenis Homo Hobilis.
Ciri – ciri dari Megantrhopus
Paleojavanicus ini yaitu berbadan besar
dengan rahang yang besar, tulang tebal, dan kening menonjol.
2. Pithecanthropus Erectus
Pithecanthropus erectus ini merupakan jenis manusia kera yang berjalan tegak.
Eugene Dubois adalah orang yang
pertama kali menemukan
Pithecanthropus Erectus di Trinil
dekat sungai Bengawan Solo.
Pithacanthropus erectus sendiri
salah satu manusia purba yang
banyak di temukan di daerah
Mojokerto, Kedungtrubus, Trinil,
Sambung Macan, dan Ngadong.
Manusia purba jenis
21
Zaman Praaksara (Sejarah Indonesia K.13) KD 3.2
Pithacanthropus erectus ini mempunyai ciri – ciri berbadan tegak dan mempunyai
tinggi badan sekitar 165 sampai 180 cm.
3. Homo
Homo sendiri merupakan arti dari manusia.
Manusia purba jenis ini mempunyai ciri –
ciri yang lebih sempurna, dibandingkan
dengan manusia purba yang lainnya
seperti Meganthropus paleojavanicus dan
Pithecantropus erectus. Manusia jenis
Homo ini mempunyai 3 jenis di
Indonesia, diantaranya yaitu:
a. Homo Soloensis
Homo Soloensis ini berasal dari Solo dan
di temukan pada tahun 1931 sampai 1934 oleh Ir. Oppenorth di Ngandong dan Ter
Haar.
Homo Soloensis mempunyai ciri – ciri, adalah:
Tinggi badan 180 cm
Berjalan dengan tegak
Tengkoraknnya lebih besar dari Pithacantropus erectus.
b. Homo Wajakenesis
Homo wajakenesis yang berarti manusia dari wajak di temukan oleh Van Reitschoten
pada tahun 1889 di wajak, Tulungagung, Jawa Timur.
Ciri – ciri dari Homo wajakenesis sendiri, yaitu:
Mempunyai tinggi badan sekitar 130 sampai 210 cm
Berjalan tegak.
Bentuk dari tengkoraknnya lebih bulat
Muka gak terlalu menjorok ke depan
Mempunyai keahlian untuk membuat peralatan dari tulang, batu dan kayu
c. Homo Sapiens
Homo Sapiens merupakan generasi terakhir dari manusia purba. Homo Sapiens
mempunyai ciri – ciri fisik yang hampir sama dengan manuia modern pada saat ini.
Homo Sapiens hidup di zaman Holosen yaitu sekitar 4000 tahun yang lalu.
mengumpulkan tumbuhan yang mereka temukan seperti ubi, keladi, daun-daunan, dan
buah-buahan. Mereka bertempat tinggal di dalam gua-gua yang tidak jauh dari sumber
air, atau di dekat sungai yang terdapat sumber makanan seperti ikan, kerang, dan siput.
Ada dua hal yang penting dalam sistem hidup manusia Praaksara (masa berburu
dan mengumpulkan makanan) yaitu membuat alat-alat dari batu yang masih kasar, tulang,
dan kayu disesuaikan dengan keperluannya, seperti kapak perimbas, alat-alat serpih, dan
kapak genggam. Selain itu, manusia Praaksara juga membutuhan api untuk memasak dan
penerangan pada malam hari. Api dibuat dengan cara menggosokkan dua keping batu
yang mengandung unsur besi sehingga menimbulkan percikan api dan membakar lumut
atau rumput kering yang telah disiapkan.Sesuai dengan mata pencahariannya, manusia
Praaksara tidak mempunyai tempat tinggal tetap, tetapi selalu berpindah-pindah
(nomaden) mencari tempat-tempat yang banyak bahan makanan. Tempat yang mereka
pilih di sekitar padang rumput yang sering dilalui binatang buruan, di dekat danau atau
sungai, dan di tepi pantai. Dalam kehidupan sosial, manusia Praaksara hidup dalam
kelompok-kelompok dan membekali dirinya untuk menghadapi lingkungan
sekelilingnya. Beberapa ahli membagi masa ini menjadi 2 (dua) yaitu masa berburu dan
mengumpulkan makanan tingkat sederhana dan masa berburu dan mengumpulkan
makanan tingkat lanjut.
b. Masa Bercocok Tanam
Masa bercocok tanam adalah masa ketika manusia mulai memenuhi kebutuhan
hidupnya dengan cara memanfaatkan hutan belukar untuk dijadikan ladang. Masa
bercocok tanam terjadi ketika cara hidup berburu dan mengumpulkan bahan makanan
ditinggalkan. Pada masa ini, mereka mulai hidup menetap di suatu tempat. Manusia
Praaksara yang hidup pada masa bercocok tanam adalah Homo sapiens, baik itu ras
Mongoloid maupun ras Austromelanesoid.
Masa ini sangat penting dalam sejarah perkembangan masyarakat karena pada masa
ini terdapat beberapa penemuan baru seperti penguasaan sumber-sumber alam. Berbagai
macam tumbuhan dan hewan mulai dipelihara. Mereka bercocok tanam dengan cara
berladang. Pembukaan lahan dilakukan dengan cara menebang dan membakar hutan.
Jenis tanaman yang ditanam adalah ubi, pisang, dan sukun. Selain berladang, kegiatan
berburu dan menangkap ikan terus dilakukan untuk mencukupi kebutuhan akan protein
hewani. Kemudian, mereka secara perlahan meninggalkan cara berladang dan
digantikan dengan bersawah. Jenis tanamannya adalah padi dan umbi-umbian. Dalam
perkembangan selanjutnya, manusia praaksara masa ini mampu membuat alat-alat dari
batu yang sudah diasah lebih halus serta mulai dikenalnya pembuatan gerabah. Alat-
alatnya berupa beliung persegi dan kapak lonjong, alat-alat pemukul dari kayu, dan mata
panah.
Pada masa bercocok tanam, manusia mulai hidup menetap di suatu
perkampungan yang terdiri atas tempat-tempat tinggal sederhana yang didiami secara
berkelompok oleh beberapa keluarga. Mereka mendirikan rumah panggung untuk
menghindari binatang buas. Kebersamaan dan gotong royong mereka junjung tinggi.
Semua aktivitas kehidupan, mereka kerjakan secara gotong royong. Tinggal hidup
menetap menimbulkan masalah berupa penimbunan sampah dan kotoran sehingga timbul
pencemaran lingkungan dan wabah penyakit. Pengobatan dilakukan oleh para dukun.
23
Zaman Praaksara (Sejarah Indonesia K.13) KD 3.2
Pada masa bercocok tanam, bentuk perdagangan bersifat barter. Barang-barang yang
dipertukarkan waktu itu ialah hasil-hasil bercocok tanam, hasil kerajinan tangan (gerabah,
beliung), garam, dan ikan yang dihasilkan oleh penduduk pantai.
c. Masa Perundagian
Masa perundagian merupakan masa akhir Prasejarah di Indonesia. Menurut R.P.
Soejono, kata perundagian berasal dari bahasa Bali: undagi, yang artinya adalah
seseorang atau sekelompok orang atau segolongan orang yang mempunyai kepandaian
atau keterampilan jenis usaha tertentu, misalnya pembuatan gerabah, perhiasan kayu,
sampan, dan batu (Nugroho Notosusanto, et.al, 2007). Manusia Praaksara yang hidup
pada masa perundagian adalah ras Australomelanesoid dan Mongoloid. Pada masa
perundagian, manusia hidup di desa-desa, di daerah pegunungan, dataran rendah, dan di
tepi pantai dalam tata kehidupan yang makin teratur dan terpimpin. Kehidupan
masyarakat pada masa perundagian ditandai dengan dikenalnya pengolahan logam. Alat-
alat yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari sudah banyak yang terbuat dari logam.
Adanya alat-alat dari logam tidak serta merta menghilangkan penggunaan alat-alat dari
batu. Masyarakat masa perundagian masih menggunakan alat-alat yang terbuat dari
batu. Penggunaan bahan logam tidak tersebar luas sebagaimana halnya penggunaan
bahan batu. Kondisi ini disebabkan persediaan logam masih sangat terbatas. Dengan
keterbatasan ini, hanya orang-orang tertentu saja yang memiliki keahlian untuk mengolah
logam.
Pada masa perundagian, perkampungan sudah lebih besar karena adanya
hamparan lahan pertanian. Perkampungan yang terbentuk lebih teratur dari sebelumnya.
Setiap kampung memiliki pemimpin yang disegani oleh masyarakat.Pada masa ini, sudah
ada pembagian kerja yang jelas disesuaikan dengan keahlian masing-masing. Masyarakat
tersusun menjadi kelompok majemuk, seperti kelompok petani, pedagang, maupun
perajin. Masyarakat juga telah membentuk aturan adat istiadat yang dilakukan secara
turun-temurun. Hubungan dengan daerah-daerah di sekitar Kepulauan Nusantara mulai
terjalin. Peninggalan masa perundagian menunjukkan kekayaan dan keanekaragaman
budaya. Berbagai bentuk benda seni, peralatan hidup, dan upacara menunjukkan kepada
kita bahwa kehidupan masyarakat masa itu sudah memiliki kebudayaan yang tinggi.
24
Zaman Praaksara (Sejarah Indonesia K.13) KD 3.2
25
Zaman Praaksara (Sejarah Indonesia K.13) KD 3.2
Vietnam, yang tidak lama telah melakukan migrasi dan menyebar hingga di Indonesia
lebih banyak di temui di wilayah Timur Indonesia seiring dengan berpindahnya Papua
Melanoisoid ke Indonesia.
Perpindahan Papua Melanoisoid sendiri pertamanya datang ke wilayah Sumatera
dan Jawa, mereka tersingkirkan oleh manusia Ras melayu yang datang setelahnya.
Papua Melanoisoid sendiri akhirnya berpindah ke wilayah timur dari Indonesia dimana
di wilayah tersebut sedang melangsungkan kebudayaan Mesolithikum.
Kebudayaan Bacson – Hoabinh ini membentuk 1 (satu) kapak dan tanduk yang
berasal dari tulang manusia yang telah di beri tanda cat merah dan tanduk binatang
buruan yang di jadikan bahan makanan. Tulang dan tanduk tersebut di serpih sehingga
menjadi banyak bentuk, antara lain; Lonjong, Segi Empat, Segitiga, dan berbentuk
berpinggan
2) Toala
Hasil Kebudayaan Zaman Mesolitikum yang satu ini adalah kebudayaan
peninggalan zaman Mesolithikum yang melibatkan jasad mayat manusia yang sudah
meninggal. Kebudayaan ini dilakukan dengan cara mengubur manusia yang sudah
meninggal di dalam goa, jika tulang dari manusia tersebut sudah mengering, maka
akan diambil untuk di jadikan kenang-kenangan oleh pada keluarga. Selain
mengambilan tulang tersebut, adanya lukisan dan ukiran mengenai pemburuan babi
pada dinding-dinding goa. Kebudayaan ini berasal dari suku Toala yang berada di
provinsi Sulawesi Selatan. Karena salah satu perubahan dari manusia Mesolithikum
adalah menetap pada goa dan pantai, maka banyak peninggalan yang di temukan di
sekitarnya, antara lain;
Flake atau Alat serpih bergerigih dan hitam (Ditemukan di daerah Sulawesi
Selatan)
Peralatan yang terbuat dari tulang (Tulang manusia yang meninggal tersebut)
Gerabah
Batu Penggiling (Digunakan untuk menggiling hasil panen)
Kulit hewan
Pebble
3) Kebudayaan Tulang dari Sampung (Sampung Bone Culture)
sampung bone culture Kebudayaan ini sendiri terbentuk karena adanya penelitian
seorang dari Belanda bernama Van Steil Callenfels yang menemukan satu goa
bernama Goa Lewu. Di tempat tersebut, Van Steil Callenfels menemukan banyak
sekali peralatan yang terbentuk dari tulang – tulang manusia dengan tanda cat merah
dan tanduk hewan. Tulang – tulang dengan tanda cat merah tersebut adalah singkron
dengan kebudayaan Toala yang ada pada masa Mesolithikum, dimana setiap orang
yang meninggal akan di kubur di dalam goa (Tempat tinggal orang zaman
mesolithikum) sehingga tulang tersebut kering dan akan diambil sebagai cindera mata
dan kenang – kenangan oleh keluarga mereka.
3) Zaman Batu Muda (neolithikum)
Hasil dari kebudayaan zaman batu muda itu menunjukkan bahwa manusia purba itu
sudah mengalami banyak kemajuan di dalam menghasilkan alat-alat. Terdapat
sentuhan tangan manusia, bahan masih tetap dari batu. Namun sudah lebih halus,
diasah, ada juga sentuhan rasa seni. Fungsi dari alat yang dibuat jelas untuk
pengggunaannya. Hasil budaya zaman neolithikum, antara lain ialah sebagai berikut .
1. Kapak Persegi
Kapak persegi ini dibuat dari batu persegi. Kapak tersebut dipergunakan untuk
mengerjakan kayu, menggarap tanah, serta melaksanakan upacara. Di Indonesia,
27
Zaman Praaksara (Sejarah Indonesia K.13) KD 3.2
kapak persegi disebut juga dengan beliung persegi banyak ditemukan di Jawa,
Kalimantan Selatan, Sulawesi, serta Nusa tenggara.
2. Kapak Lonjong
Kapak ini disebut juga dengan kapak lonjong karena penampangnya berbentuk
lonjong. Ukurannya itu ada yang besar serta ada yang kecil. Alat digunakan yakni
sebagai cangkul untuk menggarap tanah serta memotong kayu atau pohon. Jenis kapak
lonjong ini ditemukan di Maluku, Papua, serta Sulawesi Utara.
3. Mata Panah
Mata panah ini terbuat dari batu yang diasah dengan
secara halus. Berguna untuk berburu. Penemuan mata
panah terbanyak di Jawa Timur serta juga Sulawesi
Selatan.
4. Gerabah
Gerabah ini dibuat dari tanah liat. Yang memiliki fungsi untuk berbagai keperluan.
5. Perhiasan
Masyarakat pra-aksara telah/sudah mengenal
perhiasan, diantaranya berupa gelang, kalung,
serta juga anting-anting. Perhiasan banyak
ditemukan di Jawa Barat, dan juga Jawa Tengah.
28
Zaman Praaksara (Sejarah Indonesia K.13) KD 3.2
b. Zaman Logam
Setelah melewati Jaman Batu, peradapan manusia dibumi memasuki Jaman Logam.
Pada jaman logam ini peralatan yang dipergunakan manusia tidak hanya melulu dari batu
tetapi sudah ada yang terbuat dari logam yaitu besi dan perunggu. Manusia-manusia
jaman batu di Indonesia mengenal logam ini dari kebudayaan Dongson Vietnam. Di
Vietnam inilah terkenal dengan kebudayaan perunggu untunk Asia Tenggara.
Hasil kebudayaan pada jaman logam ini antara lain :
1. Nekara
Nekara ini dipergunakan dalam upacara yang diantaranya
untuk memanggil roh nenek moyang.
2. Kapak Corong
Bentuk kapak corong ini seperti kaki dengan dengan sepatu,
bagian yang seperti sepatu yang berbentuk corong sebagai
kapaknya dan bagian seperti kaki adalah pegangannya yang
terbuat dari kayu.
3. Arca Perunggu
Bentuk arca perunggu ini bermacam-macam, ada arca
yang bebentuk manusia ada arca yang berbentuk hewan.
4. Bejana Perunggu
Bejana Perunggu
Bentuk bejana perunggu ini seperti periuk tetapi gepeng.
5. Perhiasan Perunggu
Perhiasan Perunggu
Perhiasan perunggu pada jaman logam jenisnya beraneka ragam diantaranya adalah
kalung, gelang tangan dan gelang kaki, cincin dan bandul kalung.
29
Zaman Praaksara (Sejarah Indonesia K.13) KD 3.2
6. Manik-Manik
Manik-Manik Jaman
Logam
Manik-manik pada jaman logam sangat banyak yang penggunaannya adalah untuk bekal
kubur.
Uji Kooperatif
Tugas Individu
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan
jelas dan benar!
1. Mengapa kita perlu melestarikan warisan nenek moyang?
Jawab:...................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
2. Jelaskan pendapatn Anda apa tradisi masyarakat zaman praaksara yang sampai saat ini
masih diterapkan oleh masyarakat disekitar
Jawab:...................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
Tugas Kelompok
Kerjakan tugas berikut besama kelompok Anda!
Carilah beberapa data mengenai manusia purba yanng ada di Indonesia terutama di
daerah provinsi anda. Tuliskan jenis-jenis manusia purba yang Anda peroleh dan carilah
perbedaan antara masing-masing jenis manusia purba tersebut!
30
Zaman Praaksara (Sejarah Indonesia K.13) KD 3.2
Rangkuman
1. Prasejarah atau Praaksara adalah zaman dimana manusia tidak atau
belum mengenal tulisan. Pra berarti belum/tidak dan aksara berarti
huruf atau tulisan. Setiap bangsa di dunia, pasti mengalami pra-aksara.
Tetapi pengalaman pra-aksara tersebut berbeda-beda hingga hilangnya
zaman pra-aksara itu sendiri. Tetapi, setelah manusia mengenal tulisan,
maka zaman yang dinamakan sebagai pra-aksara tersebut berubah menjadi zaman
aksara.
2. Jenis manusia Purba pada zaman Praaksara antara lain Megantrhopus paleojavanicus,
Pithecanthropus erectus, dan Homo
3. Perkembangan Kehidupan Manusia Purba di Indonesia mulai dari Masa Berburu dan
Mengumpulkan Makanan, Masa Bercocok Tanam, hingga Masa Perundagian
Lembar Tugas Peserta Didik (LKPD)
KD 3.2
Petunjuk Umum: Sebelum Anda mulai mengerjakan LTPD ini pastikan
bahwa Anda telah benar-benar menguasai isi materi dalam kegiatan belajar
3.2. Jika belum, bacalah materi sekali lagi dan jika masih ada hal yang
kurang Anda mengerti silahkan Anda diskusikan dengan teman atau guru Anda. Sebab,
ketika Anda telah memulai mengerjakan tes ini, Anda dituntut untuk tidak lagi membuka-
buka atau membaca materi kembali. Perlu Anda ketahui bahwa setiap soal pilihan ganda
dalam tugas ini mendapatkan skor 4 jika jawaban Anda benar, dan skor 0 jika jawaban
Anda salah
Petunjuk Khusus: Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan cara memberi
tanda silang pada lembar kerja yang telah disediakan.
B. Essay
Petunjuk : Jawablah pertanyaan berikut dengan benar pada kertas kerja yang telah
disiapkan!
Skor untuk soal essay seperti berikut ini.
Soal nomor 1 skor 15
Soal nomor 2 skor 10
Soal nomor 3 skor 15
Soal nomor 4 skor 10
Soal nomor 5 skor 10
1. Jelaskan aspek sosial dari zaman praaksara dari masa ke masa.
2. Jelaskan jenis-jenis alat di zaman logam.
3. jelaskan ciri-ciri pada zaman batu
4. Sebutkan kebudayaan pada zaman batu
5. Jelaskan pengertian animisme dan dinamisme
A. Pilihan Ganda
1. A B C D E
2. A B C D E
3. A B C D E
4. A B C D E
5. A B C D E
6. A B C D E
7. A B C D E
8. A B C D E
9. A B C D E
10. A B C D E
Pilihan ganda Skor maksimal Skor Anda
Benar 40
Salah 0
Total Skor 40
33
Zaman Praaksara (Sejarah Indonesia K.13) KD 3.2
B. Essay
1. ...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
2. ...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
3. ...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
4. ...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
5. ...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...............
34
Zaman Praaksara (Sejarah Indonesia K.13) KD 3.2
Kompetensi Dasar:
2.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, dan kritis sebagai
siswa dalam belajar zaman praaksara
Indikator perkembangan sikap yaitu jujur, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, peduli
dan mandiri.
Berikan nilai 1, 2, 3, atau 4 pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan
Sikap
Kerja keras
Tanggung
Mandiri
Disiplin
Peduli
jawab
Jujur
No Nama
1
2
3
...
Keterangan:
1 = kurang, jika sama sekali tidak menunjukkan indikator yang dinilai dalam
menyelesaikan tugas
2 = sedang, jika menunjukkan sudah ada indikator yang dinilai dalam menyelesaikan
tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
3 = baik, jika menunjukkan ada indikator yang dinilai dalam menyelesaikan tugas
yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
4 = sangat baik, jika menunjukkan adanya indikator yang dinilai dalam
menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten
2.1. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana,
mandiri, adil, berani, peduli sebagai siswa dalam belajar zaman praaksara
Indikator dan instrumen:
Petunjuk:
Berilah tanda (X) pada pilihan yang paling menggambarkan kondisi teman sejawat kamu dalam
kurun waktu 2 (dua) kali pertemuan terakhir.
Nama teman yang dinilai : ..........................................
Nama penilai:..................................................................
Tidak Pernah
Jarang
Sering
Selalu
No Aspek Penilaian
4 3 2 1
1. Peserta Didik bersikap jujur selama proses pembelajaran
2. Peserta Didik menunjukkan sikap disiplin dalam menyelesaikan
tugas individu maupun kelompok
3. Peserta Didik memiliki rasa tanggung jawab terhadap tugas individu
atau kelompok
4. Peserta Didik menunjukan rasa perduli terhadap teman kelompok
saat diskusi kelompok maupun perduli pada saat proses presentasi
kelompok lain.
5. Peserta Didik menunjukan sikap kerja keras dalam mengerjakan
tugas yang berikan oleh guru
6. Peserta Didik menunjukan sikap mandiri selama proses
pembelajaran
Jumlah
Total Skor
Penilaian Keterampilan
4 = Sangat lengkap dan sangat sistematis dalam menyusun hasil penelitian,
Sangat menguasai materi dalam presentasi
3 = Cukup lengkap dan cukup sistematis dalam menyusun hasil penelitian,
cukup menguasai materi dalam presentasi
2 = Kurang lengkap dan kurang sistematis dalam menyusun hasil penelitian,
kurang menguasai materi dalam presentasi
1 = Tidak lengkap dan tidak sistematis dalam menyusun hasil penelitian,
kurang menguasai materi dalam presentasi
Konversi nilai
96 – 100 4,00 A
36
Zaman Praaksara (Sejarah Indonesia K.13) KD 3.2
91 – 95 3,66 A-
86 – 90 3.33 B+
81 – 85 3,00 B
76 – 80 2,66 B-
71 – 75 2,33 C+
66 – 70 2,00 C
61 – 65 1,66 C-
56 – 60 1,33 D+
51 – 55 1,00 D
37