Anda di halaman 1dari 22

Zaman Praaksara (Sejarah Indonesia K.13) KD 3.

Modul
Sejarah Indonesia
(Zaman Praaksara)

PETA KONSEP
16
Zaman Praaksara (Sejarah Indonesia K.13) KD 3.2

17
Zaman Praaksara (Sejarah Indonesia K.13) KD 3.2

Kegiatan Belajar: Zaman Praaksara


Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati, mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif
dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya,dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri,dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar dan Indikator


3.2 Menganalisis kehidupan manusia dan hasil-hasil budaya masyarakat pra aksara
Indonesia
3.2.1 Menelaah corak kehidupan masyarakat pada zaman praaksara
3.2.2. Menganalisis hasil budaya masyarakat praaksara berdasarkan tipologinya.
3.2.3.Menganalisis teori asal usul nenek moyang bangsa Indonesia (proto
melayu, deutro melayu, dan melanesoid).
32.4 Mengaitkan nilai-nilai budaya masyarakat dengan budaya masyarakat
dalam konteks kekinian
4.2 Menyajikan informasi mengenai manusia dan hasil-hasil budaya khususnya
masyarakat praaksara Indonesia
4.2.1 Mengolah informasi tentang corak kehidupan masyarakat praaksara
4.2.2 Menyajikan hasil kesimpulan tentang hasil budaya masyarakat praaksara
berdasarkan tipologinya.
4.2.3 Menyajikan hasil kesimpulan tentang teori asak usul nenek moyang bangsa
Indonesia.
4.2.4 Menyajikan hasil simpulan tentang kaitan nilai-nilai budaya masyarakat
dengan budaya masyarakat dalam konteks kekinian.

18
Zaman Praaksara (Sejarah Indonesia K.13) KD 3.2

Tujuan Pembelajaran
Melalui pengalaman belajar, mengkaji literature, mengamati berbagai sumber, presentasi
terkait dengan bank dan lembaga keuangan lainnya, Peserta Didik dapat:
1. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, dan tanggung jawab dalam melaksanakan
kegiatan belajar
2. Menelaah corak kehidupan masyarakat pada zaman praaksara
3. Menganalisis teori asal usul nenek moyang bangsa Indonesia (proto melayu, deutro
melayu, dan melanesoid).
4. Mengaitkan nilai-nilai budaya masyarakat dengan budaya masyarakat dalam konteks
kekinian

Pendahuluan
Seluruh bangsa di dunia termasuk Indonesia pasti pernah
mengalami suatu masa di mana manusia belum mengenal tulisan, yaitu
zaman praaksara. Pada zaman praaksara kehidupan manusia senantiasa
mengalami perkembangan dari waktu ke waktu dalam kurun waktu tertentu hingga
sampai pada masa sekarang ini, di mana kehidupan manusia mengalami perkembangan
dan memiliki kebudayaan yang semakin maju. Zaman praaksara dialami sebelum zaman
sejarah. Batas antara zaman praaksara dengan zaman sejarah adalah munculnya tulisan.
Lalu, apa sajakah jenis manusia yang telah hidup pada zaman praaksara serta bagaiman
pola kehidupan masyarakat zaman praaksara? Pada Bab ini akan kita bahas secara rinci
tentang zaman praaksara.

A. ZAMAN PRAAKSARA
1. Pengertian Zaman Praaksara
Prasejarah atau Praaksara adalah zaman dimana manusia tidak atau belum
mengenal tulisan. Pra berarti belum/tidak dan aksara berarti huruf atau tulisan. Setiap
bangsa di dunia, pasti mengalami pra-aksara. Tetapi pengalaman pra-aksara tersebut
berbeda-beda hingga hilangnya zaman pra-aksara itu sendiri. Tetapi, setelah manusia
mengenal tulisan, maka zaman yang dinamakan sebagai pra-aksara tersebut berubah
menjadi zaman aksara.
Berakhirnya zaman prasejarah setiap bangsa berbeda-beda, berdasarkan
perkembangan setiap bangsa tersebut, serta informasi yang masuk ke bangsa itu.
Misalnya bangsa Mesir Kuno meninggalkan zaman praaksara sekitar 4000 SM, bangsa
Sumeria dan Dravida meninggalkan zaman praaksara sekitar 3000 SM, sedangkan bangsa
indoneisa meninggalkan saman paraaksara zaman 400M
Manusia yang diperkiraan hidup pada masa praaksara adalah manusia purba.
Pada masa ini, kita tidak dapat mengetahui sejarah serta kebudayaan manusia melalui
tulisan. Satu-satunya sumber untuk mengetahui kehidupan manusia purba hanya melalui
peninggalan-peninggalan mereka yang berupa fosil, alat-alat kehidupan, dan fosil
tumbuh-tumbuhan yang hidup dan berkembang pada masa itu.
Zaman praaksara di Indonesia berlangsung sampai abad ke-3 Masehi. Jadi, pada
abad ke-4 Masehi, manusia Indonesia baru mulai mengenal tulisan. Hal ini dapat
diketahui dari batu bertulis yang terdapat di Muara Kaman, Kalimantan Timur. Meskipun
prasasti tersebut tidak berangka tahun, tetapi bahasa dan bentuk huruf yang digunakan
menunjukkan bahwa prasasti tersebut dibuat kurang lebih tahun 400 Masehi. Tabir
19
Zaman Praaksara (Sejarah Indonesia K.13) KD 3.2

perkembangan kehidupan masyarakat praaksara Indoneisa, dapat diketahui dalam


pembababkan zaman praaksara berdasarkan arkeologi dan ciri kehidupan masyarakat.
2. Sejarah Zaman Praaksara
Sains masih belum bisa membuktikan kapan tepatnya zaman praaksara secara
tepat. Tapi yang jelas masa ini dimulai ketika manusia purba mulai ada di Bumi.
Tepatnya berada 65 juta tahun yang lalu ketika bumi memasuki zaman kainozoikum atau
neozoikum. Neozoikum ada dua jenis yaitu zaman tersier atau zaman ketiga dan zaman
kuarter atau zaman keempat. Di zaman tersier inilah binatang raksasa mulai punah atau
berkurang. Diiringi dengan munculnya hewan-hewan menyusui seperti monyet. Di zaman
kuarter jugalah ada tanda-tanda kehidupan manusia purba. Zama kuarter juga dibagi lagi
menjadi dua zaman. Yang pertama disebut zaman Pleistosen yang dianggap sebagai
zaman munculnya manusia purba generasi awal. Yang kedua disebut dengan masa
halosen yang ditandai sebagai munculnya Homo sapies sebagai nenek moyang manusia
modern.
Sejak pertama kali bumi diciptakan hingga saat ini, bumi telah banyak sekali
mengalami perubahan dan perkembangan. Diperkirakan bumi saat ini telah berusia
kurang lebih 2500 Juta tahun. Para ahli geologi membagi masa perkembangan bumi
menjadi berapa zaman, antara lain sebagai berikut.
1. Zaman Arkezoikum
Zaman arkeozoikum ini diperkirakan udah ada 545 sampai 450 juta tahun yang
lalu dan menjadi zaman tertua didalam perkembangan bumi serta yang hidup di
bumi.Pada zaman Arkeozoikum keadaan bumi ini belum stabil, karena kulit bumi masih
dalam proses pembentukan, udara di bumi masih sangat panas, jadi pada zaman ini belum
ada tanda-tanda kehidupan. Zaman Arkeozoikum ini berakhir, karena disebabkan adanya
penurunan suhu yang memungkinkan buat munculnya suatu kehidupan.
2. Zaman Paleozoikum
Zaman Paleozoikum atau sering disebut dengan zaman primer ini kira – kira
berlangsung sekitar 340 juta tahun yang lalu. Zaman Paleozoikum terjadi adanya
penurunan suhu yang sangat drastis di bumi pada waktu itu. Bumi mendingin pada masa
ini dan mahluk hidup di bumi di perkirakan muncul. Seperti mahluk bersel satu dan gak
bertulang belakang seperti bakteri dan sejenis amfibi.
3. Zaman Mesozoikum
Zaman Mesozoikum atau yang disebut juga dengan zaman sekunder ini kira – kira
berlangsung sekitar 140 juta tahun yang lalu. Zaman Mesozoikum ini ditandai dengan
adannya hewan – hewan reptil bertubuh besar seperti dinosaurus. Makanya, zaman
Mesozoikum di sebut dengan zaman reptil.
4. Zaman Neozoikum
Zaman Neozoikum terjadi sekitar 60 juta tahun yang lalu dan pada zaman
neozoikum ini, kehidupan di bumi mulai stabil berkembang dan juga beragam.
Zaman Neozoikum ini dibagi lagi menjadi 2 zaman, yaitu:
1. Zaman Tersier
Zaman tersier ini ditandai dengan adanya hewan – hewan besar yang mulai
berkurang dan udah mempunyai berbagai jenis binatang yang menyusui.
Contohnya: Seperti monyet dan juga kera.
20
Zaman Praaksara (Sejarah Indonesia K.13) KD 3.2

2. Zaman Sekunder
Zaman sekunder ini ditandai dengan munculnya tanda – tanda kehidupan manusia
purba waktu itu. Kemudian, zaman Neozoikum tersebut terbagi lagi menjadi 2
zaman kembali, diantaranya sebagai berikut ini:
a. Zaman Pleistosen / Dilivium (Zaman glasial/es)
Zaman pleistosen kira – kira berlangsung sekitar 600 ribu tahun yang lalu
dan kehidupan manusia mulai ada pada masa ini. Pada zaman pleistosen tersebut,
ditandai dengan mencairnya es di kutub utara karena perubahan iklim.
b. Zaman Holosen / Alluvium
Zaman holosen atau alluvium ini diperkirakan terjadi sekitar 20 ribu tahun
yang lalu. Pada zaman holosen ini, di tandai dengan munculnya homo sapiens.
Homo sapiens merupakan nenek moyang manusia modern pada saat ini.

3. Jenis Manusia Purba pada Zaman Praaksara

1. Meganthropus Paleojavanicus
Megantrhopus paleojavanicus merupakan jenis manusia purba yang paling tertua
di Jawa dan mempunyai ciri – ciri tubuh yang sangat kekar.
Pada tahun 1936 sampai 1941, ada seseorang bernama Dr. G.H.R Von
Koenigswald menemukan fosil Meganthropus Paleojavanicus pertama kali di Sangiran
daerah lembah Solo dekat dengan
Surakarta.
Megantrhopus hidup sekitar 2 juta
tahun sebelum masehi dengan cara
bertahan hidup dengan makan tumbuh –
tumbuhan. Manusia purba
Megantrhopus Paleojavanicus ini
termasuk kedalam jenis Homo Hobilis.
Ciri – ciri dari Megantrhopus
Paleojavanicus ini yaitu berbadan besar
dengan rahang yang besar, tulang tebal, dan kening menonjol.

2. Pithecanthropus Erectus
Pithecanthropus erectus ini merupakan jenis manusia kera yang berjalan tegak.
Eugene Dubois adalah orang yang
pertama kali menemukan
Pithecanthropus Erectus di Trinil
dekat sungai Bengawan Solo.
Pithacanthropus erectus sendiri
salah satu manusia purba yang
banyak di temukan di daerah
Mojokerto, Kedungtrubus, Trinil,
Sambung Macan, dan Ngadong.
Manusia purba jenis
21
Zaman Praaksara (Sejarah Indonesia K.13) KD 3.2

Pithacanthropus erectus ini mempunyai ciri – ciri berbadan tegak dan mempunyai
tinggi badan sekitar 165 sampai 180 cm.
3. Homo
Homo sendiri merupakan arti dari manusia.
Manusia purba jenis ini mempunyai ciri –
ciri yang lebih sempurna, dibandingkan
dengan manusia purba yang lainnya
seperti Meganthropus paleojavanicus dan
Pithecantropus erectus. Manusia jenis
Homo ini mempunyai 3 jenis di
Indonesia, diantaranya yaitu:
a. Homo Soloensis
Homo Soloensis ini berasal dari Solo dan
di temukan pada tahun 1931 sampai 1934 oleh Ir. Oppenorth di Ngandong dan Ter
Haar.
Homo Soloensis mempunyai ciri – ciri, adalah:
 Tinggi badan 180 cm
 Berjalan dengan tegak
 Tengkoraknnya lebih besar dari Pithacantropus erectus.
b. Homo Wajakenesis
Homo wajakenesis yang berarti manusia dari wajak di temukan oleh Van Reitschoten
pada tahun 1889 di wajak, Tulungagung, Jawa Timur.
Ciri – ciri dari Homo wajakenesis sendiri, yaitu:
 Mempunyai tinggi badan sekitar 130 sampai 210 cm
 Berjalan tegak.
 Bentuk dari tengkoraknnya lebih bulat
 Muka gak terlalu menjorok ke depan
 Mempunyai keahlian untuk membuat peralatan dari tulang, batu dan kayu
c. Homo Sapiens
Homo Sapiens merupakan generasi terakhir dari manusia purba. Homo Sapiens
mempunyai ciri – ciri fisik yang hampir sama dengan manuia modern pada saat ini.
Homo Sapiens hidup di zaman Holosen yaitu sekitar 4000 tahun yang lalu.

B. KEHIDUPAN MASA PRA AKSARA DI INDONESIA


1. Perkembangan Kehidupan Manusia Purba di Indonesia
Kehidupan manusia purba pada masa praaksara senantiasa mengalami perubahan
dan perkembangan. Perubahan dan perkembangan itu dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan
Kehidupan manusia masa berburu dan mengumpulkan makanan, dari sejak
Pithecanthropus sampai dengan Homo sapiens dari Wajak sangat bergantung pada
kondisi alam. Mereka tinggal di padang rumput dengan semak belukar yang letaknya
berdekatan dengan sungai. Daerah itu juga merupakan tempat persinggahan hewan-
hewan seperti kerbau, kuda, monyet, banteng, dan rusa, untuk mencari mangsa. Hewan-
hewan inilah yang kemudian diburu oleh manusia. Di samping berburu, mereka juga
22
Zaman Praaksara (Sejarah Indonesia K.13) KD 3.2

mengumpulkan tumbuhan yang mereka temukan seperti ubi, keladi, daun-daunan, dan
buah-buahan. Mereka bertempat tinggal di dalam gua-gua yang tidak jauh dari sumber
air, atau di dekat sungai yang terdapat sumber makanan seperti ikan, kerang, dan siput.
Ada dua hal yang penting dalam sistem hidup manusia Praaksara (masa berburu
dan mengumpulkan makanan) yaitu membuat alat-alat dari batu yang masih kasar, tulang,
dan kayu disesuaikan dengan keperluannya, seperti kapak perimbas, alat-alat serpih, dan
kapak genggam. Selain itu, manusia Praaksara juga membutuhan api untuk memasak dan
penerangan pada malam hari. Api dibuat dengan cara menggosokkan dua keping batu
yang mengandung unsur besi sehingga menimbulkan percikan api dan membakar lumut
atau rumput kering yang telah disiapkan.Sesuai dengan mata pencahariannya, manusia
Praaksara tidak mempunyai tempat tinggal tetap, tetapi selalu berpindah-pindah
(nomaden) mencari tempat-tempat yang banyak bahan makanan. Tempat yang mereka
pilih di sekitar padang rumput yang sering dilalui binatang buruan, di dekat danau atau
sungai, dan di tepi pantai. Dalam kehidupan sosial, manusia Praaksara hidup dalam
kelompok-kelompok dan membekali dirinya untuk menghadapi lingkungan
sekelilingnya. Beberapa ahli membagi masa ini menjadi 2 (dua) yaitu masa berburu dan
mengumpulkan makanan tingkat sederhana dan masa berburu dan mengumpulkan
makanan tingkat lanjut.
b. Masa Bercocok Tanam
Masa bercocok tanam adalah masa ketika manusia mulai memenuhi kebutuhan
hidupnya dengan cara memanfaatkan hutan belukar untuk dijadikan ladang. Masa
bercocok tanam terjadi ketika cara hidup berburu dan mengumpulkan bahan makanan
ditinggalkan. Pada masa ini, mereka mulai hidup menetap di suatu tempat. Manusia
Praaksara yang hidup pada masa bercocok tanam adalah Homo sapiens, baik itu ras
Mongoloid maupun ras Austromelanesoid.
Masa ini sangat penting dalam sejarah perkembangan masyarakat karena pada masa
ini terdapat beberapa penemuan baru seperti penguasaan sumber-sumber alam. Berbagai
macam tumbuhan dan hewan mulai dipelihara. Mereka bercocok tanam dengan cara
berladang. Pembukaan lahan dilakukan dengan cara menebang dan membakar hutan.
Jenis tanaman yang ditanam adalah ubi, pisang, dan sukun. Selain berladang, kegiatan
berburu dan menangkap ikan terus dilakukan untuk mencukupi kebutuhan akan protein
hewani. Kemudian, mereka secara perlahan meninggalkan cara berladang dan
digantikan dengan bersawah. Jenis tanamannya adalah padi dan umbi-umbian. Dalam
perkembangan selanjutnya, manusia praaksara masa ini mampu membuat alat-alat dari
batu yang sudah diasah lebih halus serta mulai dikenalnya pembuatan gerabah. Alat-
alatnya berupa beliung persegi dan kapak lonjong, alat-alat pemukul dari kayu, dan mata
panah.
Pada masa bercocok tanam, manusia mulai hidup menetap di suatu
perkampungan yang terdiri atas tempat-tempat tinggal sederhana yang didiami secara
berkelompok oleh beberapa keluarga. Mereka mendirikan rumah panggung untuk
menghindari binatang buas. Kebersamaan dan gotong royong mereka junjung tinggi.
Semua aktivitas kehidupan, mereka kerjakan secara gotong royong. Tinggal hidup
menetap menimbulkan masalah berupa penimbunan sampah dan kotoran sehingga timbul
pencemaran lingkungan dan wabah penyakit. Pengobatan dilakukan oleh para dukun.
23
Zaman Praaksara (Sejarah Indonesia K.13) KD 3.2

Pada masa bercocok tanam, bentuk perdagangan bersifat barter. Barang-barang yang
dipertukarkan waktu itu ialah hasil-hasil bercocok tanam, hasil kerajinan tangan (gerabah,
beliung), garam, dan ikan yang dihasilkan oleh penduduk pantai.
c. Masa Perundagian
Masa perundagian merupakan masa akhir Prasejarah di Indonesia. Menurut R.P.
Soejono, kata perundagian berasal dari bahasa Bali: undagi, yang artinya adalah
seseorang atau sekelompok orang atau segolongan orang yang mempunyai kepandaian
atau keterampilan jenis usaha tertentu, misalnya pembuatan gerabah, perhiasan kayu,
sampan, dan batu (Nugroho Notosusanto, et.al, 2007). Manusia Praaksara yang hidup
pada masa perundagian adalah ras Australomelanesoid dan Mongoloid. Pada masa
perundagian, manusia hidup di desa-desa, di daerah pegunungan, dataran rendah, dan di
tepi pantai dalam tata kehidupan yang makin teratur dan terpimpin. Kehidupan
masyarakat pada masa perundagian ditandai dengan dikenalnya pengolahan logam. Alat-
alat yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari sudah banyak yang terbuat dari logam.
Adanya alat-alat dari logam tidak serta merta menghilangkan penggunaan alat-alat dari
batu. Masyarakat masa perundagian masih menggunakan alat-alat yang terbuat dari
batu. Penggunaan bahan logam tidak tersebar luas sebagaimana halnya penggunaan
bahan batu. Kondisi ini disebabkan persediaan logam masih sangat terbatas. Dengan
keterbatasan ini, hanya orang-orang tertentu saja yang memiliki keahlian untuk mengolah
logam.
Pada masa perundagian, perkampungan sudah lebih besar karena adanya
hamparan lahan pertanian. Perkampungan yang terbentuk lebih teratur dari sebelumnya.
Setiap kampung memiliki pemimpin yang disegani oleh masyarakat.Pada masa ini, sudah
ada pembagian kerja yang jelas disesuaikan dengan keahlian masing-masing. Masyarakat
tersusun menjadi kelompok majemuk, seperti kelompok petani, pedagang, maupun
perajin. Masyarakat juga telah membentuk aturan adat istiadat yang dilakukan secara
turun-temurun. Hubungan dengan daerah-daerah di sekitar Kepulauan Nusantara mulai
terjalin. Peninggalan masa perundagian menunjukkan kekayaan dan keanekaragaman
budaya. Berbagai bentuk benda seni, peralatan hidup, dan upacara menunjukkan kepada
kita bahwa kehidupan masyarakat masa itu sudah memiliki kebudayaan yang tinggi.

2. Ciri kehidupan masyarakat pada masa pra aksara


Untuk lebih memahami materi tentang KEHIDUPAN MASA PRA AKSARA di
INDONESIA bisa disimak pada rangkuman berikut :

Keadaan Keberadaan Tingkat Kehidupan Sos


No Masa
Lingkungan manusia teknologi – Bud
Hidup
berkelompok dan
Berburu dan Mengutamakan Menggantu-
jumlahnya tidak
mengumpulkan Meganthropus, segi praktis ngkan
terlalu banyak,
1 makanan phite canthropus sesuai dengan kehidupann-ya
mereka selalu
tingkat erectus, homo. tujuan pada kondisi
berpindah-pindah
sederhana penggunaanya. alam.
mencari daerah
baru.
2 Berburu dan Hewan yg semula Ada dua ras Ada tiga tradisi Mendiami gua –

24
Zaman Praaksara (Sejarah Indonesia K.13) KD 3.2

mengumpulkan bergerak leluasa yang mendiami pokok gua payung


makanan menjadi lebih Indonesia, yakni pembuatan yang dekat
tingkat lanjut sempit dan Austromelanes- alat2 yakni dengan sumber
terbatas. oid dan tradisi serpih air sebagai
Mongoloid. bilah, tradisi alat sumber
tulang, dan makanan.
tradisi kapak
genggam
Sumatera.
Masyarakat
Masyarakat mulai bergotong
Mendapat
menetap di suatu Masyarakat royong untuk
pengaruh besar
3 Bercocok tanam tempat dan mahir mengasah mendirikan
dari ras
mereka mampu alat dari batu. rumah dan
mongoloid.
mengolah alam. membersihk-an
saluran air.
Kehidupan pada
Teknologi pada masa ini penuh
masa ini rasa setia
Masyarakat
beraneka ragam, kawan. Seni ukir
menghasilkan Sudah mulai
yaitu teknologi dan seni hias
4 Perundagian bahan aktivitas
peleburan, diterapkan pada
makanan perdagangan.
percampuran, benda – bemda
sendiri.
penempaan, dan mengalitik
pencetakan. mengalami
kemajuan pesat.
3. Sistem Kepercayaan Manusia Purba pada Masa Praaksara
Pada Masa Praaksara, seiring dengan perkembangan kemampuan berpikir,
manusia purba mulai mengenal kepercayaan terhadap kekuatan-kekuatan lain di luar
dirinya yang disebut sistem kepercayaan manusia purba/zaman pra aksara. Oleh sebab
itu, mereka berusaha mendekatkan diri dengan kekuatan tersebut. Caranya ialah dengan
mengadakan berbagai upacara, seperti pemujaan, pemberian sesaji, yang paling menonjol
upacara penguburan orang meninggal ataupun upacara ritual lainnya Hal ini dibuktikan
dengan ditemukannya lukisan-lukisan di dinding goa di Sulawesi Selatan dan juga
berbagai alat ritual lainnya yang akan dijelaskan nanti. Sistem kepercayaan masyarakat
Indonesia zaman praaksara diperkirakan tumbuh pada masa berburu dan mengumpulkan
makanan.
Sistem Kepercayaan yang dianut manusia pada masa praaksara atau masa
prasejarah antara lain sebagai berikut.
a. Animisme adalah kepercayaan terhadap roh yang mendiami semua benda. Manusia
purba percaya bahwa roh nenek moyang masih berpengaruh terhadap kehidupan di
dunia. Mereka juga memercayai adanya roh di luar roh manusia yang dapat berbuat
jahat dan berbuat baik.
b. Dinamisme adalah kepercayaan bahwa segala sesuatu mempunyai tenaga atau
kekuatan yang dapat memengaruhi keberhasilan atau kegagalan usaha manusia
dalam mempertahankan hidup.
c. Totemisme adalah kepercayaan bahwa hewan tertentu dianggap suci dan dipuja
karena memiliki kekuatan supranatural. Hewan yang dianggap suci antara lain sapi,
ular, dan harimau.

25
Zaman Praaksara (Sejarah Indonesia K.13) KD 3.2

Dalam melakukan upacara ritual pemujaan manusia purba membutuhkan sarana,


dengan membangun bangunan dari batu yang dipahat dengan ukuran besar. Masa ini
disebut sebagai kebudayaan Megalithikum (kebudayaan batu besar). Bangunan yang
dibuat pada masa Megalithikum di antaranya sebagai beikut.
1. Menhir adalah tiang atau tugu batu yang berfungsi sebagai prasasti dan melambangkan
kehormatan arwah nenek moyang.
2. Dolmen adalah meja batu untuk meletakkan sesaji.
3. Peti Kubur Batu adalah lempeng batu besar berbentuk kotak persegi panjang berfun gsi
sebagai peti jenazah.
4. Sarkofagus, adalah batu besar yang di pahat berbentuk mangkuk terdiri dari dua
keeping yang ditangkupkan menjadi satu. Berfungsi sebagai peti jenazah.
5.Waruga, adalah peti kubur batu berukuran kecil, berbentuk kubus dan memiliki tutup
6. Punden Berundak adalah bangunan berupa batu susunan batu berundak seperti candi.
Digunakan untuk upacara pemujaan.

4. Kebudayaan zaman praaksara

Pembagian zaman pra sejarah berdasarkan Arkeologi yang merupakan Ilmu


kepurbakalaann yang mempelajari peninggalan-peninggalan sejarah purbakala manusia
berupa bendabenda budaya, artefak untuk menyusun kembali (rekonstruksi) kehidupan
manusia dan masyarakat purba.
a. Zaman Batu
Zaman Batu terjadi sebelum logam dikenal dan alat-alat kebudayaan terutama
dibuat dari batu di samping kayu dan tulang. Zaman batu ini diperiodisasi lagi menjadi
empat zaman, antara lain:
1) Zaman Batu Tua
Zaman batu tua (palaeolitikum) disebut demikian sebab alat-alat batu buatan
manusia masih dikerjakan secara kasar, tidak diasah atau dipolis. Apabila dilihat dari
sudut mata pencariannya, periode ini disebut masa food gathering (mengumpulkann
makanan), manusianya masih hidup secara nomaden (berpindah-pindah) dan belum
tahu bercocok tanam.
Terdapat dua kebudayaan yang merupakan patokan zaman ini, yaitu:
• Kebudayaan Pacitan (Pithecanthropus)
• Kebudayaan Ngandong, Blora (Homo Wajakinensis dan Homo Soloensis).
Alat-alat yang dihasilkan antara lain:
- kapak genggam/perimbas (golongan chopper/pemotong),
- Alat-alat dari tulang binatang atau tanduk rusa dan Flakes dari batu Chalcedon
(untuk mengupas makanan)
2) Zaman Batu Tengah
Ciri zaman Mesolithikum yaitu
Nomaden dan masih melakukan food
gathering (mengumpulkan makanan).
Alat-alat yang dihasilkan nyaris sama
dengan zaman palaeolithikum yakni
masih merupakan alat-alat batu kasar.

1) Kebudayaan Bacson – Hoabinh


kebudayaan ini jarang di temukan di Indonesia. Asalnya sendiri dari pusat
kebudayaan Mesolithikum yang berada di kota Bacson dan Hoabinh dan kedua kota
tersebut berada di Indo-cina yang sekarang lebih di kenal dengan nama negara
26
Zaman Praaksara (Sejarah Indonesia K.13) KD 3.2

Vietnam, yang tidak lama telah melakukan migrasi dan menyebar hingga di Indonesia
lebih banyak di temui di wilayah Timur Indonesia seiring dengan berpindahnya Papua
Melanoisoid ke Indonesia.
Perpindahan Papua Melanoisoid sendiri pertamanya datang ke wilayah Sumatera
dan Jawa, mereka tersingkirkan oleh manusia Ras melayu yang datang setelahnya.
Papua Melanoisoid sendiri akhirnya berpindah ke wilayah timur dari Indonesia dimana
di wilayah tersebut sedang melangsungkan kebudayaan Mesolithikum.
Kebudayaan Bacson – Hoabinh ini membentuk 1 (satu) kapak dan tanduk yang
berasal dari tulang manusia yang telah di beri tanda cat merah dan tanduk binatang
buruan yang di jadikan bahan makanan. Tulang dan tanduk tersebut di serpih sehingga
menjadi banyak bentuk, antara lain; Lonjong, Segi Empat, Segitiga, dan berbentuk
berpinggan
2) Toala
Hasil Kebudayaan Zaman Mesolitikum yang satu ini adalah kebudayaan
peninggalan zaman Mesolithikum yang melibatkan jasad mayat manusia yang sudah
meninggal. Kebudayaan ini dilakukan dengan cara mengubur manusia yang sudah
meninggal di dalam goa, jika tulang dari manusia tersebut sudah mengering, maka
akan diambil untuk di jadikan kenang-kenangan oleh pada keluarga. Selain
mengambilan tulang tersebut, adanya lukisan dan ukiran mengenai pemburuan babi
pada dinding-dinding goa. Kebudayaan ini berasal dari suku Toala yang berada di
provinsi Sulawesi Selatan. Karena salah satu perubahan dari manusia Mesolithikum
adalah menetap pada goa dan pantai, maka banyak peninggalan yang di temukan di
sekitarnya, antara lain;
 Flake atau Alat serpih bergerigih dan hitam (Ditemukan di daerah Sulawesi
Selatan)
 Peralatan yang terbuat dari tulang (Tulang manusia yang meninggal tersebut)
 Gerabah
 Batu Penggiling (Digunakan untuk menggiling hasil panen)
 Kulit hewan
 Pebble
3) Kebudayaan Tulang dari Sampung (Sampung Bone Culture)
sampung bone culture Kebudayaan ini sendiri terbentuk karena adanya penelitian
seorang dari Belanda bernama Van Steil Callenfels yang menemukan satu goa
bernama Goa Lewu. Di tempat tersebut, Van Steil Callenfels menemukan banyak
sekali peralatan yang terbentuk dari tulang – tulang manusia dengan tanda cat merah
dan tanduk hewan. Tulang – tulang dengan tanda cat merah tersebut adalah singkron
dengan kebudayaan Toala yang ada pada masa Mesolithikum, dimana setiap orang
yang meninggal akan di kubur di dalam goa (Tempat tinggal orang zaman
mesolithikum) sehingga tulang tersebut kering dan akan diambil sebagai cindera mata
dan kenang – kenangan oleh keluarga mereka.
3) Zaman Batu Muda (neolithikum)
Hasil dari kebudayaan zaman batu muda itu menunjukkan bahwa manusia purba itu
sudah mengalami banyak kemajuan di dalam menghasilkan alat-alat. Terdapat
sentuhan tangan manusia, bahan masih tetap dari batu. Namun sudah lebih halus,
diasah, ada juga sentuhan rasa seni. Fungsi dari alat yang dibuat jelas untuk
pengggunaannya. Hasil budaya zaman neolithikum, antara lain ialah sebagai berikut .
1. Kapak Persegi
Kapak persegi ini dibuat dari batu persegi. Kapak tersebut dipergunakan untuk
mengerjakan kayu, menggarap tanah, serta melaksanakan upacara. Di Indonesia,
27
Zaman Praaksara (Sejarah Indonesia K.13) KD 3.2

kapak persegi disebut juga dengan beliung persegi banyak ditemukan di Jawa,
Kalimantan Selatan, Sulawesi, serta Nusa tenggara.
2. Kapak Lonjong
Kapak ini disebut juga dengan kapak lonjong karena penampangnya berbentuk
lonjong. Ukurannya itu ada yang besar serta ada yang kecil. Alat digunakan yakni
sebagai cangkul untuk menggarap tanah serta memotong kayu atau pohon. Jenis kapak
lonjong ini ditemukan di Maluku, Papua, serta Sulawesi Utara.
3. Mata Panah
Mata panah ini terbuat dari batu yang diasah dengan
secara halus. Berguna untuk berburu. Penemuan mata
panah terbanyak di Jawa Timur serta juga Sulawesi
Selatan.

4. Gerabah

Gerabah ini dibuat dari tanah liat. Yang memiliki fungsi untuk berbagai keperluan.

5. Perhiasan
Masyarakat pra-aksara telah/sudah mengenal
perhiasan, diantaranya berupa gelang, kalung,
serta juga anting-anting. Perhiasan banyak
ditemukan di Jawa Barat, dan juga Jawa Tengah.

6. Alat Pemukul Kulit Kayu


Alat pemukul kulit kayu ini digunakan untuk dapat
memukul kulit kayu yang akan digunakan yakni sebagai
bahan pakaian. Adanya alat tersebut , membuktikan bahwa
pada zaman neolithikum itu manusia pra- aksara sudah
mengenal pakaian.

28
Zaman Praaksara (Sejarah Indonesia K.13) KD 3.2

b. Zaman Logam
Setelah melewati Jaman Batu, peradapan manusia dibumi memasuki Jaman Logam.
Pada jaman logam ini peralatan yang dipergunakan manusia tidak hanya melulu dari batu
tetapi sudah ada yang terbuat dari logam yaitu besi dan perunggu. Manusia-manusia
jaman batu di Indonesia mengenal logam ini dari kebudayaan Dongson Vietnam. Di
Vietnam inilah terkenal dengan kebudayaan perunggu untunk Asia Tenggara.
Hasil kebudayaan pada jaman logam ini antara lain :
1. Nekara
Nekara ini dipergunakan dalam upacara yang diantaranya
untuk memanggil roh nenek moyang.

2. Kapak Corong
Bentuk kapak corong ini seperti kaki dengan dengan sepatu,
bagian yang seperti sepatu yang berbentuk corong sebagai
kapaknya dan bagian seperti kaki adalah pegangannya yang
terbuat dari kayu.

3. Arca Perunggu
Bentuk arca perunggu ini bermacam-macam, ada arca
yang bebentuk manusia ada arca yang berbentuk hewan.

4. Bejana Perunggu

Bejana Perunggu
Bentuk bejana perunggu ini seperti periuk tetapi gepeng.
5. Perhiasan Perunggu

Perhiasan Perunggu
Perhiasan perunggu pada jaman logam jenisnya beraneka ragam diantaranya adalah
kalung, gelang tangan dan gelang kaki, cincin dan bandul kalung.

29
Zaman Praaksara (Sejarah Indonesia K.13) KD 3.2

6. Manik-Manik

Manik-Manik Jaman
Logam
Manik-manik pada jaman logam sangat banyak yang penggunaannya adalah untuk bekal
kubur.

Uji Kooperatif

Tugas Individu
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan
jelas dan benar!
1. Mengapa kita perlu melestarikan warisan nenek moyang?

Jawab:...................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................

2. Jelaskan pendapatn Anda apa tradisi masyarakat zaman praaksara yang sampai saat ini
masih diterapkan oleh masyarakat disekitar

Jawab:...................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................

Tugas Kelompok
Kerjakan tugas berikut besama kelompok Anda!

Carilah beberapa data mengenai manusia purba yanng ada di Indonesia terutama di
daerah provinsi anda. Tuliskan jenis-jenis manusia purba yang Anda peroleh dan carilah
perbedaan antara masing-masing jenis manusia purba tersebut!

30
Zaman Praaksara (Sejarah Indonesia K.13) KD 3.2

Rangkuman
1. Prasejarah atau Praaksara adalah zaman dimana manusia tidak atau
belum mengenal tulisan. Pra berarti belum/tidak dan aksara berarti
huruf atau tulisan. Setiap bangsa di dunia, pasti mengalami pra-aksara.
Tetapi pengalaman pra-aksara tersebut berbeda-beda hingga hilangnya
zaman pra-aksara itu sendiri. Tetapi, setelah manusia mengenal tulisan,
maka zaman yang dinamakan sebagai pra-aksara tersebut berubah menjadi zaman
aksara.
2. Jenis manusia Purba pada zaman Praaksara antara lain Megantrhopus paleojavanicus,
Pithecanthropus erectus, dan Homo
3. Perkembangan Kehidupan Manusia Purba di Indonesia mulai dari Masa Berburu dan
Mengumpulkan Makanan, Masa Bercocok Tanam, hingga Masa Perundagian
Lembar Tugas Peserta Didik (LKPD)
KD 3.2
Petunjuk Umum: Sebelum Anda mulai mengerjakan LTPD ini pastikan
bahwa Anda telah benar-benar menguasai isi materi dalam kegiatan belajar
3.2. Jika belum, bacalah materi sekali lagi dan jika masih ada hal yang
kurang Anda mengerti silahkan Anda diskusikan dengan teman atau guru Anda. Sebab,
ketika Anda telah memulai mengerjakan tes ini, Anda dituntut untuk tidak lagi membuka-
buka atau membaca materi kembali. Perlu Anda ketahui bahwa setiap soal pilihan ganda
dalam tugas ini mendapatkan skor 4 jika jawaban Anda benar, dan skor 0 jika jawaban
Anda salah
Petunjuk Khusus: Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan cara memberi
tanda silang pada lembar kerja yang telah disediakan.

1. Zaman manusia sebelum mengenal tulisan (aksara) disebut....


a. zaman palaeolithikum
b. prasejarah atau pra-aksara
c. prasasti
d. fosil
e. Zaman Neolitikum
2. Menurut benda-benda peninggalan zaman manusia purba, pembabakan zaman pra-
aksara dibagi menjadi ....
a. zaman sejarah dan zaman praaksara
b. zaman perunggu dan zaman logam
c. zaman batu dan zaman logam
d. zaman plestosin dan zaman holosen
e. Zaman kini dan zaman dahulu
3. Zaman kebudayaan batu besar pada pembabakan kehidupan manusia purba disebut
....
a. Mesolithikum
b. Megalithikum
c. Mongoloid
d. Neolithikum
e. Logam
4. Hasil kebudayaan pada zaman Mesolithikum berupa tumpukan sampah dapur dari
kulit siput dan kerang disebut ....
31
Zaman Praaksara (Sejarah Indonesia K.13) KD 3.2

a. abris sous roche


b. kjokkenmoddinger
c. Proto Melayu
d. food gathering
e. Menhir
5. Peti tempat menyimpan jenazah berikutnya seperti palung atau lesung yang dibuat
dari batu yang utuh dan diberi penutup sebagai hasil kebudayaan Megalithikum
disebut...
a. dolmen
b. sarkofagus
c. menhir
d. perimbas
e. Kjokkenmoddinger
6. Fosil Pithecanthropus Erectus ditemukan pada 1890 di daerah ....
a. Solo
b. Sangiran
c. Trinil
d. Ngandong
e. Singosari
7. Di antara jenis manusia purba yang ditemukan di Pulau Jawa, yang memiliki tingkat
kecerdasan paling tinggi adalah manusia purba ....
a. Meganthropus
b. Pithecanthropus
c. Homo Soloensis
d. Robustus
e. Riechalous
8. Pada zaman besi, manusia telah berhasil membuat benda-benda dari besi yang
membutuhkan teknik tertentu. Teknik yang dimaksud adalah ..., yaitu teknik
peleburan dengan cara membuat model terlebih dahulu dari bahan sejenis lilin
sebelum dituangi cairan logam.
a. abris sous roche
b. pengecoran
c. a cire perdue
d. food gathering
e. kjokenmodingger
9. Dari sekian banyak suku bangsa Indonesia yang tersebar di seluruh wilayah
Indonesia, suku bangsa yang tergolong Proto Melayu ini, yaitu ....
a. Suku Batak pedalaman, Suku Dayak, Suku Toraja, dan Suku Papua.
b. Suku Tengger, Suku Banjar, dan Suku Toraja.
c. Suku Sunda, Suku Jawa, Suku Bali, dan Timor.
d. Suku Nias, Suku Dayak, dan Suku Papua.
e. Suku Tengger, Suku Jawa, Suku Asmat
10. Dilihat dari segi sosial, kemajuan teknologi pada masa perundagian mengakibatkan
peningkatan pula pada........
32
Zaman Praaksara (Sejarah Indonesia K.13) KD 3.2

a. Proses pemenuhan kebutuhan kehidupan sehari-hari


b. Meledaknya populasi penduduk sebagai obyek dari peningkatan teknologi
c. Majunya kesenian ukir di beberapa daerah yang mengembangkan pola-pola
geometris
d. Pemujaan terhadap nenek moyang semakin meningkat dengan dibangunnya candi-
candi
e. Tingkat kepercayaan pada pengaruh nenek moyang terhadap perjalanan hidup
manusia dan lingkungannya

B. Essay
Petunjuk : Jawablah pertanyaan berikut dengan benar pada kertas kerja yang telah
disiapkan!
Skor untuk soal essay seperti berikut ini.
 Soal nomor 1 skor 15
 Soal nomor 2 skor 10
 Soal nomor 3 skor 15
 Soal nomor 4 skor 10
 Soal nomor 5 skor 10
1. Jelaskan aspek sosial dari zaman praaksara dari masa ke masa.
2. Jelaskan jenis-jenis alat di zaman logam.
3. jelaskan ciri-ciri pada zaman batu
4. Sebutkan kebudayaan pada zaman batu
5. Jelaskan pengertian animisme dan dinamisme

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)


KD 3.2

A. Pilihan Ganda
1. A B C D E
2. A B C D E
3. A B C D E
4. A B C D E
5. A B C D E
6. A B C D E
7. A B C D E
8. A B C D E
9. A B C D E
10. A B C D E
Pilihan ganda Skor maksimal Skor Anda
Benar 40
Salah 0
Total Skor 40

33
Zaman Praaksara (Sejarah Indonesia K.13) KD 3.2

B. Essay
1. ...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
2. ...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
3. ...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
4. ...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
5. ...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...............

Soal Essay Skor maksimal Perolehan skor Anda


1 15
2 10
3 15
4 10
5 10
Total 60
Rekapitulasi Perolehan Skor
Bentuk Instrumen Skor Maksimal Perolehan skor
Pilihan ganda 40 ......
Uraian 60 ......
Total Skor 100 ......

Lembar Pengamatan Sikap Peserta Didik

34
Zaman Praaksara (Sejarah Indonesia K.13) KD 3.2

Kompetensi Dasar:
2.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, dan kritis sebagai
siswa dalam belajar zaman praaksara
Indikator perkembangan sikap yaitu jujur, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, peduli
dan mandiri.
Berikan nilai 1, 2, 3, atau 4 pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan

Sikap

Kerja keras
Tanggung

Mandiri
Disiplin

Peduli
jawab
Jujur
No Nama

1
2
3
...
Keterangan:
1 = kurang, jika sama sekali tidak menunjukkan indikator yang dinilai dalam
menyelesaikan tugas
2 = sedang, jika menunjukkan sudah ada indikator yang dinilai dalam menyelesaikan
tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
3 = baik, jika menunjukkan ada indikator yang dinilai dalam menyelesaikan tugas
yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
4 = sangat baik, jika menunjukkan adanya indikator yang dinilai dalam
menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten

Penilaian Sikap Penilaian Teman Sebaya


Kompetensi Dasar:
35
Zaman Praaksara (Sejarah Indonesia K.13) KD 3.2

2.1. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana,
mandiri, adil, berani, peduli sebagai siswa dalam belajar zaman praaksara
Indikator dan instrumen:
Petunjuk:
Berilah tanda (X) pada pilihan yang paling menggambarkan kondisi teman sejawat kamu dalam
kurun waktu 2 (dua) kali pertemuan terakhir.
Nama teman yang dinilai : ..........................................
Nama penilai:..................................................................
Tidak Pernah
Jarang
Sering
Selalu
No Aspek Penilaian
4 3 2 1
1. Peserta Didik bersikap jujur selama proses pembelajaran
2. Peserta Didik menunjukkan sikap disiplin dalam menyelesaikan
tugas individu maupun kelompok
3. Peserta Didik memiliki rasa tanggung jawab terhadap tugas individu
atau kelompok
4. Peserta Didik menunjukan rasa perduli terhadap teman kelompok
saat diskusi kelompok maupun perduli pada saat proses presentasi
kelompok lain.
5. Peserta Didik menunjukan sikap kerja keras dalam mengerjakan
tugas yang berikan oleh guru
6. Peserta Didik menunjukan sikap mandiri selama proses
pembelajaran
Jumlah
Total Skor

Skor Perolehan = Total skor = ……x 4 = ….


24 24

Penilaian Keterampilan
4 = Sangat lengkap dan sangat sistematis dalam menyusun hasil penelitian,
Sangat menguasai materi dalam presentasi
3 = Cukup lengkap dan cukup sistematis dalam menyusun hasil penelitian,
cukup menguasai materi dalam presentasi
2 = Kurang lengkap dan kurang sistematis dalam menyusun hasil penelitian,
kurang menguasai materi dalam presentasi
1 = Tidak lengkap dan tidak sistematis dalam menyusun hasil penelitian,
kurang menguasai materi dalam presentasi

Konversi nilai
96 – 100 4,00 A

36
Zaman Praaksara (Sejarah Indonesia K.13) KD 3.2

91 – 95 3,66 A-
86 – 90 3.33 B+
81 – 85 3,00 B
76 – 80 2,66 B-
71 – 75 2,33 C+
66 – 70 2,00 C
61 – 65 1,66 C-
56 – 60 1,33 D+
51 – 55 1,00 D

37

Anda mungkin juga menyukai