Anda di halaman 1dari 14

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan pendidikan : SMA Al Falah


Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas/Semester : XI/2
Materi Pokok : Dampak Kedatangan Saudara Tua dalam
Berbagai Kehidupan
Pertemuan ke- : 21
Alokasi Waktu : 90 menit

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


Indikator dan Pencapaian
KI Kompetensi Dasar
Kompetensi

3 3.5. Mengidentifikasi dampak 3.5.1. Menjelaskan berbagai kebijakan


politik, budaya, sosial ekonomi penjajah yang berpengaruh terhadap
dan pendidikan pada masa bangsa Indonesia
penjajahan barat dalam
3.5.2. Mendeskripsikan dampak
kehidupan bangsa Indonesia
penjajahan kondisi sosial, ekonomi,
masa kini
politik, dan pendidikan Indonesia
3.6.3 Menganalisis dampak
pendudukan jepang terhadap proses
kemerdekaan bangsa Indonesia
4 4.5. Menalar dampak politik, budaya,
sosial-ekonomi, dan pendidikan pada
masa penjajahan barat dalam
kehidupan bangsa Indonesia pada
masa kini serta menyajikannya dalam
bentuk cerita sejarah

C. Tujuan Pembelajaran:

 Siswa bergabung bersama kelompok yang terdiri dari 5-6 orang


masing-masing kelompok mendapatkan tugas:
1. Menganalisis dampak pendudukan Jepang di indonesia dalam bidang politik, ekonomi,
pendidikan, birokrasi dan militer
2. Menganalisis dampak pendudukan Jepang di indonesia dalam bidang ekonomi dan
sosial budaya
3. Menganalisis dampak pendudukan Jepang di indonesia dalam bidang pendidikan
4. Menganalisis dampak pendudukan Jepang di indonesia dalam bidang birokrasi dan
militer
5. Menganalisis janji kemerdekaan

D. Materi Pembelajaran :
1. Fakta
2. Konsep
Kebijakan pertama yang dilakukan Dai Nippon (pemerintah militer Jepang)
adalah melarang semua rapat dan kegiatan politik.
Pada tanggal 20 Maret 1942, dikeluarkan peraturan yang membubarkan semua
organisasi politik dan semua bentuk perkumpulan. P
Pada tanggal 8 September 1942 dikeluarkan UU no. 2 Jepang mengendalikan
seluruh organisasi nasional
3. Prinsip
terjadinya perubahan struktur pemerintahan dari sipil ke militer, terjadi mobilitas
sosial vertikal (pergerakan sosial ke atas dalam birokrasi) dalam masyarakat
Indonesia.

E. Metode Pembelajaran :

Metode Saintifik dengan sintak sebagai berikut :

1. Mengamati gambar
2. Menanya tentang konsep
3. Mengumpulkan informasi tentang dampak pendudukan Jepang di Indonesia
4. Mengasosiasi (menalar) dengan mempresentasikan hasil diskusi kelompok
5. Mengkomunikasikan dengan membuat laporan hasil presentasi

F. Media, Alat dan Sumber Belajar :

1. Media : gambar / peta jalur akulturasi budaya Nusantara


2. Alat : LCD, Laptop, Sound
3. Sumber Belajar : Buku Siswa Sejarah Indonesia X, Kemendikbud, 2013,
Sejarah Nasional Indonesia II, Jakarta, Balai Pustaka,
Soekmono R, 1985, Pengantar Sejarah Kebudayaan 2,
Yogjakarta, Kanisius, Mulyana, Slamet. 1979. Indonesia dalam
Arus sejarah. B lapian
G. Langkah-langkah Pembelajaran

1. Pendahuluan
Deskripsi
AW
Orientasi
 Memberi salam
 Berdoa
 Presensi
Apersepsi
 Siswa menyimak dan memperhatikan pertanyaan pembelajaran dan tugas pada pertemuan
minggu sebelumnya
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang harus dicapai oleh siswa
Motivasi
Menunjukan kebesaran bangsa Indonesia di masa lalu yang melalui gambar perjuangan
bangsa melawan jepang

10 menit
2. Kegiatan Inti
3.
Diskripsi
AW

 Siswa bergabung bersama kelompok yang terdiri dari 5-6 orang


masing-masing kelompok mendapatkan tugas:
6. Menganalisis dampak pendudukan Jepang di indonesia dalam bidang politik, ekonomi,
pendidikan, birokrasi dan militer
7. Menganalisis dampak pendudukan Jepang di indonesia dalam bidang ekonomi dan
sosial budaya
8. Menganalisis dampak pendudukan Jepang di indonesia dalam bidang pendidikan
9. Menganalisis dampak pendudukan Jepang di indonesia dalam bidang birokrasi dan
militer
10. Menganalisis janji kemerdekaan
65
No
Sintak Discovey
Pendekatan Scientific

amati
tanya
coba
asosiasi
komksi
1
Stimulation (Stimulasi/ pemberian rangsangan)
Siswa mencari informasi dari buku dan sumber bacaan lainnya berdasarkan tugas
masing-masing

2
Problem Statement (pertanyaan/identifikasi masalah)
Siswa mengidentifikasi masalah-masalah yang ada tentang dampak pendudukan Jepang
di Indonesia
Siswa menentukan 1 masalah yang dianggap relevan dengan materi yang dikaji oleh
siswa dalam kelompok
mencoba membuat Jawaban sementara
V

3
mengumpulkan data
Siswa mencari dan mengumpulkan informasi sebanyak-banyakna untuk baik dari buku
maupun suber bacaan yang lain menjawab pertanyaan yang telah ditemukan
V

4
Pengolahan data
Siswa melakukan pengolahan data dan informasi yang diperoleh baik melalu buku sumber
maupun sumber bacaan yang lain

5
Verifikasi (pembuktian)
Siswa melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya
hipotesis yang telah ditetapkan

6
Generalisasi
siswa bersama kelompok menarik kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dalam
menjawab masalah

4. Penutup
Diskripsi AW
Menyimpulkan bersama mengenai materi yang telah dipelajari 15 menit
Guru menanyakan apakah peserta didik sudah memahami materi yang telah
didiskusikan
Melaksanakan kuis
Guru memberi penugasan untuk materi minggu depan

H. Penilaian Hasil Belajar


1. Tes
a. Uraian
1) Jelaskan dampak pendudukan jepang di Indonesia dalam bidang politik!
2) Jelaskan dampak pendudukan jepang di Indonesia dalam bidang ekonomi
dan sosial budaya!
3) Jelaskan dampak pendudukan jepang di Indonesia dalam bidang
pendidikan!
4) Jelaskan dampak pendudukan jepang di Indonesia dalam bidang birokrasi
dan militer!
No Jawaban Skor
Selain propaganda, Jepang juga melakukan berbagai tindakan 5
nyata berupa pembentukan badan-badan kerjasama seperti
berikut:

a. Putera (Pusat Tenaga Rakyat) dengan tujuan membujuk


kaum Nasionalis sekuler dan intelektual agar menyerahkan
tenaga dan pikirannya untuk mengabdi kepada Jepang.

b. Jawa Hokokai (Himpunan kebaktian Jawa) merupakan


organisasi sentral dan terdiri dari berbagai macam profesi
(dokter, pendidik, kebaktian wanita pusat dan perusahaan).

kebijakan pemerintah militer Jepang di bidang politik dan


birokrasi dampak yang dirasakan bangsa Indonesia antara lain
terjadinya perubahan struktur pemerintahan dari sipil ke militer,
terjadi mobilitas sosial vertikal (pergerakan sosial ke atas dalam
birokrasi) dalam masyarakat Indonesia. Sisi positif yang dapat
Anda ketahui, bangsa Indonesia mendapat pelajaran berharga
sebagai jawaban cara mengatur pemerintahan, karena adanya
kesempatan yang diberikan pemerintah Jepang untuk
menduduki jabatan penting seperti Gubernur, dan wakil
Gubernur, Residen, Kepala Polisi.
)        Kegiatan ekonomi diarahkan untuk kepentingan perang 5
maka seluruh potensi sumber daya alam dan bahan
mentah digunakan untuk industri yang mendukung mesin
perang. Jepang menyita seluruh hasil perkebunan,
pabrik, Bank dan perusahaan penting. Banyak lahan
pertanian yang terbengkelai akibat titik berat kebijakan
difokuskan pada ekonomi dan industri perang. Kondisi
tersebut menyebabkan produksi pangan menurun dan
kelaparan serta kemiskinan meningkat drastis.

2)        Jepang menerapkan sistem pengawasan ekonomi secara


ketat dengan sanksi pelanggaran yang sangat berat.
Pengawasan tersebut diterapkan pada penggunaan dan
peredaran sisa-sisa persediaan barang. Pengendalian
harga untuk mencegah meningkatnya harga barang.
Pengawasan perkebunan teh, kopi, karet, tebu dan
sekaligus memonopoli penjualannya. Pembatasan teh,
kopi dan tembakau, karena tidak langsung berkaitan
dengan kebutuhan perang. Monopoli tebu dan gula,
pemaksaan menanam pohon jarak dan kapas pada lahan
pertanian dan perkebunan merusak tanah.

3)        Menerapkan sistem ekonomi perang dan sistem autarki


(memenuhi kebutuhan daerah sendiri dan menunjang
kegiatan perang). Konsekuensinya tugas rakyat beserta
semua kekayaan dikorbankan untuk kepentingan perang.
Hal ini jelas amat menyengsarakan rakyat baik fisik
maupun material.

4)        Pada tahun 1944, kondisi politis dan militer Jepang mulai
terdesak, sehingga tuntutan akan kebutuhan bahan-
bahan perang makin meningkat. Untuk mengatasinya
pemerintah Jepang mengadakan kampanye penyerahan
bahan pangan dan barang secara besar-besaran melalui
Jawa Hokokai dan Nagyo Kumiai (koperasi pertanian),
serta instansi resmi pemerintah. Dampak dari kondisi
tersebut, rakyat dibebankan menyerahkan bahan
makanan 30% untuk pemerintah, 30% untuk lumbung
desa dan 40% menjadi hak pemiliknya. Sistem ini
menyebabkan kehidupan rakyat semakin sulit, gairah
kerja menurun, kekurangan pangan, gizi rendah,
penyakit mewabah melanda hampir di setiap desa di
pulau Jawa salah satunya: Wonosobo (Jateng) angka
kematian 53,7% dan untuk Purworejo (Jateng) angka
kematian mencapai 224,7%. Bisa Anda bayangkan
bagaimana beratnya penderitaan yang dirasakan bangsa
Indonesia pada masa Jepang (bahkan rakyat dipaksa
makan makanan hewan seperti keladi gatal, bekicot,
umbi-umbian).

5)        Sulitnya pemenuhan kebutuhan pangan semakin


terasakan bertambah berat pada saat rakyat juga
merasakan penggunaan sandang yang amat
memprihatinkan. Pakaian rakyat compang camping, ada
yang terbuat dari karung goni yang berdampak penyakit
gatal-gatal akibat kutu dari karung tersebut. Adapula
yang hanya menggunakan lembaran karet sebagai
penutup.

target pemerintah Jepang melalui pendidikan, Jepang 3


bermaksud mencetak kader-kader yang akan mempelopori dan
mewujudkan konsep kemakmuran bersama Asia Timur Raya,
namun dengan jalan yang salah, karena harus melalui
peperangan Asia Timur Raya.

Satu hal yang paling menarik untuk Anda cermati adalah


pemaksaan yang dilakukan oleh pemerintah Jepang agar
masyarakat Indonesia terbiasa melakukan penghormatan
kepada Tenno ( Kaisar) yang dipercayai sebagai keturunan dewa
matahari ( Omiterasi Omikami). Sistem penghormatan kepada
kaisar dengan cara membungkukkan badan menghadap Tenno,
disebut dengan Seikeirei. Penghormatan Seikerei ini, biasanya
diikuti dengan menyanyikan lagu kebangsaan Jepang
( kimigayo) . Tidak semua rakyat Indonesia dapat menerima
kebiasaan ini, khususnya dari kalangan Agama. Penerapan
Seikerei ini ditentang umat Islam, salah satunya perlawanan
yang dilakukan KH. Zainal Mustafa, seorang pemimpin pondok
pesantren Sukamanah Jawa Barat. Peristiwa ini dikenal dengan
peristiwa Singaparna. 

Ada hal yang dapat Anda ketahui dari kebijakan pemerintah


Jepang di bidang budaya yakni berkembangnya tradisi kerja
bakti secara massal melalui kinrohosi/ tradisi kebaktian di dalam
masyarakat Indonesia. Adanya tradisi kebaktian, kerja keras dan
ulet dalam mengerjakan tugas. Nilai tradisi Jepang dan
kemiliterannya melaui semangat Bushido (semangat ksatria
Jepang akan dapat Anda ketahui dari analisa aspek militer). 

a) 9 Maret 1943 didirikan gerakan Seinendan (Barisan 7


Pemuda). Pelantikannya dilakukan 29 April 1943, dengan
anggota ± 3500 pemuda. Tujuannya untuk melatih dan
mendidik para pemuda, agar mampu menjaga dan
mempertahankan tanah air dengan kekuatan sendiri.
Persyaratan untuk menjadi Seinendan adalah: pemuda
berusia 14 - 23 tahun.
a. Untuk lebih meningkatkan pemahaman Anda.
Simaklah gambar 4 diatas, selanjutnya simak
uraian materi berikutnya!
b) Pembentukan Barisan Pelajar ( Gokutai) untuk pelajar SD
– SLTA

c) Pembentukan Barisan bantu Polisi ( Keibodan), dengan


syarat yang lebih ringan dari Seinendan, usia yang
diprioritaskan ± 23 - 25 tahun. Untuk Keibodan ini ada
keharusan untuk setiap desa (ku) yang memiliki pemuda
dengan usia tersebut dan berbadan sehat wajib menjadi
Keibodan. Sistem pengawasan Keibodan ini diserahkan
pada Polisi Jepang. Ada beberapa istilah Keibodan sesuai
dengan wilayah atau daerahnya seperti di Sumatera
disebut dengan Bogodan sedangkan di daerah Angkatan
Laut, khususnya di Kalimantan disebut dengan Borneo
Konon Hokokudan dengan jumlah pasukan ± 28.000
orang.
d) Pembentukan barisan pembantu Prajurit Jepang ( Heiho)
April 1943. Anggota Heiho adalah pemuda berusia ± 18 -
25 tahun, dengan pendidikan terendah SD. Mereka akan
ditempatkan langsung pada angkatan perang Jepang (AL
- AD).
e) Pembentukan Barisan Semi Militer khusus direkrut dari
golongan Islam dengan nama : Hizbullah (Tentara Allah)
diantaranya tokoh Otto Iskandinata dan Dr. Buntaran
Martoatmojo
f) Pembentukan Pasukan Pembela Tanah Air ( PETA)
tanggal 3 Oktober 1943 dilakukan oleh Letjen Kumakici
Harada melalui Osamu Seiri no. 44 yang mengatur
tentang pembentukan PETA.
g) Pembentukan Jawa Hokokai
Memasuki tahun 1944 kondisi Jepang bertambah buruk.
Satu persatu wilayahnya berhasil dikuasai Sekutu,
bahkan serangan langsung mulai diarahkan ke negeri
Jepang sendiri. Melihat kondisi tersebut pada tanggal 9
September 1944 PM Kaiso mendeklarasikan janji
kemerdekaan untuk Indonesia di kemudian hari. Janji ini
semata-mata untuk memotivasi bangsa Indonesia agar
tetap setia membantu perjuangan militer Jepang dalam
menghadapi Sekutu. Beberapa hari sesudah janji
kemerdekaan dibentuklah Benteng perjuangan Jawa
( Jawa Sentotai) ini merupakan badan perjuangan dalam
Jawa Hokokai, bahkan organisasi lainpun dibentuk seperti
Barisan Pelopor ( Suisyintai) dipimpin langsung oleh Ir.
Soekarno, Sudiro, RP. Suroso, Otto Iskandardinata dan
Dr. Buntaran Martoatmojo.

Skor yang diperoleh


NILAI X4
Skor Maksimum

Format pengamatan Penilaian Sikap

Aspek pengamatan
Nama Siswa/
Kerja Rajin Tg. San Rapi Ramh
No Absen Jujur Toleransi Aktif disiplin
sama Jwb tun

Rubrik Penilaian

Kriteria Deskipsi

A Siswa selalu aktif bekerjasama, jujur,toleransi, aktif, disiplin,rajin, bertanggung


jawab, santun, rapi, dan ramah

B Siswa sering bekerjasama jujur,toleransi, aktif, disiplin,rajin, bertanggung jawab,


santun, rapi, dan ramah

C Siswa jarang bekerjasama, jujur,toleransi, aktif, disiplin,rajin, bertanggung jawab,


santun, rapi, dan ramah

D Siswa tidak pernah bekerjasama jujur,toleransi, aktif, disiplin,rajin, bertanggung


jawab, santun, rapi, dan ramah

Kriteria Nilai
A = 80 – 100 : Baik Sekali
B = 70 – 79 : Baik
C = 60 – 69 : Cukup
D = ‹ 60 : Kurang

FORMAT LEMBAR KINERJA PRESENTASI


Materi Pokok : ...............................................
Kelas/Program :X
Kompetensi : ...............................................

Kinerja Presentasi
Presentasi Isi Laporan Skor Nilai
No Nama Siswa
Lncr Bhs Lkp sesu logis siste
ai matis
1. 1 Sanjaya
2. 2 Syailendra
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.

Keterangan pengisian skor


A. Sangat Baik
B. Baik
C. Cukup baik
D. Kurang

Rubrik Penilaian
Kriteria Deskipsi

A Siswa selalu kerkomunikasi lancar, berbahasa dengan benar. isi laporan


selalu lengkap,mempunyai kesesuaian, logis, dan sistematis.
B Siswa sering kerkomunikasi lancar, berbahasa dengan benar. isi laporan
sering lengkap,mempunyai kesesuaian, logis, dan sistematis.
C Siswa jarang kerkomunikasi lancar, berbahasa dengan benar. isi laporan
jarang lengkap,mempunyai kesesuaian, logis, dan sistematis.
D Siswa tidak pernah kerkomunikasi lancar, berbahasa dengan benar. isi
laporan tidak pernah lengkap,mempunyai kesesuaian, logis, dan sistematis.

Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Akhyar Surkati, S.Ag Wahyu Eko Priyo W., S.Sos

Anda mungkin juga menyukai