Anda di halaman 1dari 27

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA N 5 Jakarta


Mata Pelajaran : Sejarah (Peminatan)
Kelas / Semester : XI / 1
Materi Pokok : Hubungan perkembangan faham-faham besar dengan
gerakan nasionalisme di Asia-Afrika
Sub Materi Pokok : - Paham liberalisme dan hubungan-nya dengan
nasionalis-me di Asia-Afrika
- Paham sosialisme dan hubungan-nya dengan
nasionalis-me di Asia-Afrika
Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit

A. Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta didik dapat:

1. Mendefinisikan pengertian paham liberalisme


2. Menjelaskan latar belakang lahirnya paham liberalisme
3. Menganalisis hubungan paham liberalisme dengan gerakan nasionalisme di Asia-
Afrika
4. Mendefinisikan pengertian paham sosialisme
5. Menjelaskan latar belakang lahirnya paham sosialisme
6. Menganalisis hubungan paham sosialisme dengan gerakan nasionalisme di Asia-
Afrika
7. Membuat tulisan dalam bentuk makalah mengenai hasil analisis hubungan paham
liberalisme dengan gerakan nasionalisme di Asia-Afrika
8. Membuat tulisan dalam bentuk portofolio mengenai hasil analisis hubungan
paham liberalisme dengan gerakan nasionalisme di Asia-Afrika

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator


3.5 Menganalisis hubungan 3.5.7 Mendefinisikan pengertian paham
perkembangan paham-paham besar liberalisme
seperti demokrasi, liberalisme, 3.5.8 Menjelaskan latar belakang
sosialisme, nasionalisme, Pan lahirnya paham liberalisme
Islamisme dengan gerakan 3.5.9 Menganalisis hubungan paham
nasionalisme di Asia-Afrika liberalisme dengan gerakan
nasionalisme di Asia-Afrika
3.5.10 Mendefinisikan pengertian paham
sosialisme
3.5.11 Menjelaskan latar belakang
lahirnya paham sosialisme
3.5.12 Menganalisis hubungan paham
sosialisme dengan gerakan
nasionalisme di Asia-Afrika
4.5 Menyajikan hasil analisis tentang 4.5.3 Membuat tulisan dalam bentuk
hubungan perkembangan paham- makalah mengenai hasil analisis
paham besar seperti demokrasi, hubungan paham liberalisme
liberalisme, sosialisme, dengan gerakan nasionalisme di
nasionalisme, Pan Islamisme dengan Asia-Afrika
gerakan nasionalisme di Asia-Afrika 4.5.4 Membuat tulisan dalam bentuk
dalam bentuk tulisan dan/atau portofolio mengenai hasil analisis
media lain hubungan paham liberalisme
dengan gerakan nasionalisme di
Asia-Afrika

C. Materi Pembelajaran:
Paham liberalisme dan hubungan-nya dengan nasionalis-me di Asia-Afrika
 Pengertian paham liberalisme
 Latar belakang lahirnya paham liberalisme
 Hubungan paham liberalisme dengan nasionalisme di Asia-Afrika
Paham sosialisme dan hubungan-nya dengan nasionalis-me di Asia-Afrika
 Pengertian sosialisme
 Latar belakang lahirnya paham sosialisme
 Hubungan paham sosialisme denga n nasionalisme di Asia-Afrika

D. Metode dan Model Pembelajaran:

Metode : Ceramah, tanya jawab, diskusi, presentasi, dan penugasan


Model : Cooperative Learning Type Group Investigation (Pert.1)
Cooperative Learning Type Student Team Achievement Division (Pert.2)

E. Media dan Alat Pembelajaran

Media:
1. Video tentang paham Liberalisme dan paham Sosialisme
2. LKPD berupa tugas kelompok
3. LKPD berupa kuis /pertanyaan teka-teki silang
4. Power Point paham Liberalisme dan paham Sosialisme
5. Buku materi tentang paham Liberalisme dan paham Sosialisme
Alat:
1. Laptop
2. LCD projector

F. Sumber Belajar
Gottschalk, Louis diterjemahkan Nugroho Notosusanto. 1986. Mengerti Sejarah.
Jakarta: UI Press
Hugiono,dkk.1987. Pengantar Ilmu Sejarah. Jakarta: Bina Aksara.
Mustopo, M. Habib.2004. Sejarah Untuk kelas 2 SMA. Jakarta: Yudistira
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1

Kegiatan Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Waktu


1 JP (2 x
45 menit)
Pendahuluan  Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta didik 10 menit
untuk mengikuti pembelajaran dengan melakukan berdoa,
menanyakan kehadiran peserta didik, kebersihan dan
kerapian kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar.
 Guru memberikan apersepsi dengan pertanyaan.
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
 Guru menjelaskan tentang Model pembelajaran yang akan
digunakan “Group Investigation”.
Inti  Guru mengarahkan peserta didik untuk membentuk 5 60 menit
kelompok.
 Guru menayangkan slide power point dan video tentang
paham liberalisme.
 Peserta didik memperhatikan (mengamati) slide power
point dan video yang diberikan guru.
 Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas
kelompok
 Guru memanggil ketua kelompok untuk mengambil LKPD
dengan tugas sebagai berikut :
 Kelompok I membahas tentang hubungan paham
liberalisme dengan gerakan nasionalisme di Turki
 Kelompok II membahas tentang hubungan paham
liberalisme dengan gerakan nasionalisme di India
 Kelompok III membahas tentang hubungan paham
liberalisme dengan gerakan nasionalisme di Mesir
 Kelompok IV membahas tentang hubungan paham
liberalisme dengan gerakan nasionalisme di Filipina
 Kelompok V membahas tentang hubungan paham
liberalisme dengan gerakan nasionalisme di Cina

 Peserta didik diminta mengumpulkan data dan


informasi melalui membaca buku teks pelajaran dan
internet.
 Peserta didik berdiskusi dengan kelompok untuk
menjelaskan topik pembahasan kelompok (mengolah
data).
 Setiap perwakilan kelompok membaca hasil diskusinya
(mengomunikasikan). Kelompok lain diwajibkan
memberi tanggapan.
Penutup  Peserta didik dibantu oleh guru menyimpulkan materi 20 menit
paham liberalisme dan hubungan paham liberalisme
dengan nasionalisme di Asia-Afrika.
 Peserta didik diberi pesan tentang nilai dan moral
pentingnya mengetahui paham liberalisme dan hubungan
paham liberalisme dengan nasionalisme di Asia-Afrika.
 Guru menanyakan tentang materi yang kurang dimengerti
peserta didik
 Peserta didik membuat tugas dalam bentuk makalah tentang
analisis hubungan paham liberalisme dengan nasionalisme
di Asia-Afrika.
 Guru menyampaikan secara garis besar tentang materi yang
akan diajarkan pada pertemuan selanjutnya
 Guru mengucapkan salam
Pertemuan 2
Kegiatan Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Waktu
1 JP (2 x
45 menit)
Pendahuluan  Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta didik 10 menit
untuk mengikuti pembelajaran dengan melakukan berdoa,
menanyakan kehadiran peserta didik, kebersihan dan
kerapian kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar.
 Guru memberikan apersepsi dengan pertanyaan.
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
 Guru menjelaskan tentang Model pembelajaran yang akan
digunakan “Student Team Achievement Division”
Inti  Guru mengarahkan peserta didik untuk membentuk 60 menit
kelompok yang terdiri dari 3-4 orang.
 Guru menayangkan slide power point tentang paham
sosialisme.
 Guru menayangkan video tentang contoh hubungan paham
sosialisme dengan gerakan nasionalisme di Asia-Afrika.
 Peserta didik memperhatikan (mengamati) slide power
point dan video yang diberikan guru.
 Guru memanggil ketua kelompok untuk mengambil LKPD
dengan tugas sebagai berikut :
 Kelompok I membahas tentang hubungan paham
sosialisme dengan gerakan nasionalisme di Turki
 Kelompok II membahas tentang hubungan paham
sosialisme dengan gerakan nasionalisme di India
 Kelompok III membahas tentang hubungan paham
sosialisme dengan gerakan nasionalisme di Mesir
 Kelompok IV membahas tentang hubungan paham
sosialisme dengan gerakan nasionalisme di Cina
 Kelompok V membahas tentang hubungan paham
sosialisme dengan gerakan nasionalisme di Libya
 Peserta didik diminta mengumpulkan data dan
informasi melalui membaca buku teks pelajaran dan
internet.
 Peserta didik berdiskusi dengan kelompok untuk
menjelaskan topik pembahasan kelompok (mengolah
data).
 Setiap anggota kelompok yang sudah mengerti wajib
menjelaskan (mengkomunikasikan) kepada anggota yang
tidak mengerti sampai semuanya mengerti.
 Peserta didik diberikan kuis/pertanyaan dari guru tentang
materi hari ini. Pada saat menjawab peserta didik tidak
boleh saling membantu.
Penutup  Guru memberikan kuis berupa tulisan berbentuk teka-teki 20 menit
silang mengenai materi sebelumnya dan materi hari ini.
 Peserta didik dibantu oleh guru menyimpulkan materi
paham sosialisme dan hubungan paham sosialisme dengan
nasionalisme di Asia-Afrika. .
 Peserta didik diberi pesan tentang nilai dan moral
pentingnya mengetahui paham sosialisme.
 Guru menanyakan tentang materi yang kurang dimengerti
peserta didik
 Peserta didik membuat tugas berupa portofolio tentang
analisis hubungan paham sosialisme dengan nasionalisme di
Asia-Afrika.
 Guru menyampaikan secara garis besar tentang materi yang
akan diajarkan pada pertemuan selanjutnya
 Guru mengucapkan salam

H. Penilaian Hasil Belajar

1. Penilaian sikap
Sikap spiritual Sikap Sosial Skor
No total
Nama Mensyukuri Jujur Kerjasama Harga diri
1- 4 1-4 1–4 1 -4
1 Miracle 3 3 4 4 4.6
2 Matumbaman 4 4 3 4 5
3 Mind_Control 3 3 3 3 4
4 Gh 3 3 3 4 4.3
5 Kuroky 4 4 3 4 5

Keterangan:
a. Sikap Spiritual
Indikator sikap spiritual “mensyukuri”:
a. Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran.
b. Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama yang dianut.
c. Saling menghormati, toleransi.
d. Memelihara hubungan baik dengan sesama teman.
Rubrik pemberian skor:
- 4 = jika siswa melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut.
- 3 = jika siswa melakukan 3 (empat) kegiatan tersebut.
- 2 = jika siswa melakukan 2 (empat) kegiatan tersebut.
- 1 = jika siswa melakukan salah satu (empat) kegiatan tersebut.

b. Sikap Sosial.
1). Sikap jujur
Indikator sikap sosial “jujur”
- Tidak berbohong
- Mengembalikan kepada yang berhak bila menemukan
sesuatu.
- Tidak ada indikasi plagiarisme
- Terus terang
Rubrik pemberian skor
- 4 = jika siswa melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut.
- 3 = jika siswa melakukan 3 (empat) kegiatan tersebut
- 2 = jika siswa melakukan 2 (empat) kegiatan tersebut
- 1 = jika siswa melakukan salah satu (empat) kegiatan tersebut
2). Sikap kerja sama
Indikator sikap sosial “kerjasama”
- Peduli kepada sesama
- Saling membantu dalam hal kebaikan
- Saling menghargai/ toleran
- Ramah dengan sesama
Rubrik pemberian skor
- 4 = jika siswa melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut.
- 3 = jika siswa melakukan 3 (empat) kegiatan tersebut
- 2 = jika siswa melakukan 2 (empat) kegiatan tersebut
- 1 = jika siswa melakukan salah satu (empat) kegiatan tersebut
3). Harga diri
Indikator sikap sosial “hargadiri”
- Tidak suka dengan dominasi asing
- Bersikap sopan untuk menegur bagi mereka yang mengejek
- Cinta produk negeri sendiri
- Menghargai dan menjaga karya-karya sekolah dan masyarakat
sendiri
Rubrik pemberian skor
- 4 = jika siswa melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut.
- 3 = jika siswa melakukan 3 (empat) kegiatan tersebut
- 2 = jika siswa melakukan 2 (empat) kegiatan tersebut
- 1 = jika siswa melakukan salah satu (empat) kegiatan tersebut

2. Penilaian Pengetahuan

No
1 Sebutkan masing – masingtokoh penting yang terlibat di dalam dikeluarkanny
kebijakan dalam bidang ekonomi, politik, dan militer pada awal kemerdekaan
sampai dengan tahun 1950!
2 Jelaskan faktor apa saja yang memunculkan kebijakan dibidang politik, ekonomi,
dan militer?
3 Jelaskan dampakdikeluarkannya kebijakan tersebut!
4 Uraikan analisis anda bagaimana praktik dari kebijakan pemerintah tersebut!

Nilai = Jumlah skor

3. Penilaian Keterampilan
Penilaian untuk kegiatan mengamati film/gambar perlawananPangeranDiponegoro
No Nama Siswa Relevansi Kelengkapan Kebahasaan Jumlah skor
(1-4) (1-4) (1-4)
1 Miracle 3 4 3 3.3
2 Matumbaman 3 3 3 3
3 Mind_Control 4 3 3 3.3
4 Gh 3 2 3 2.6
5 Kuroky 4 3 4 3.3
Nilai = Jumlah skor dibagi 3
Keterangan :
a. Kegiatan mengamati dalam hal ini dipahami sebagai cara siswa mengumpulkan
informasi faktual dengan memanfaatkan indera penglihat, pembau, pendengar, pengecap
dan peraba. Maka secara keseluruhan yang dinilai adalah HASIL pengamatan (berupa
informasi) bukan CARA mengamati.
 Relevansi, kelengkapan, dan kebahasaandiperlakukan sebagai indikator penilaian
kegiatan mengamati.
 Relevansi merujuk pada ketepatan atau keterhubungan fakta yang diamati
dengan informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan Kompetensi
Dasar/Tujuan Pembelajaran (TP).
 Kelengkapan dalam arti semakin banyak komponen fakta yang terliput atau
semakin sedikit sisa (risedu) fakta yang tertinggal.
 Kebahasaanmenunjukan bagaimana siswa mendeskripsikan fakta-fakta yang
dikumpulkan dalam bahasa tulis yang efektif (tata kata atau tata kalimat yang
benar dan mudah dipahami).
 Skor terentang antara 1 – 4
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Amat Baik

5. Penilaian Presentasi
No Nama Menjelaskan Memvisual- Merespon Jumlah
(1-4) kan (1-4) Skor
(1-4)
1 Miracle 3 4 3 3.3
2 Matumbaman 4 3 3 3.3
3 Mind_Control 3 2 4 3.3
4 Gh 2 3 3 2.6
5 Kuroky 3 3 3 3
Nilai= Jumlah skor dibagi 3
a. Ketrampilan menjelaskan adalah kemampuan menyampaikan hasil
observasi dan diskusi secara meyakinkan.
b. Ketrampilan memvisualisasikan berkaitan dengan kemampuan siswa untuk
membuat atau mengemas informasi seunik mungkin, semenarik mungkin, atau
sekreatif mungkin.
c. Ketrampilan merespon adalah kemampuan siswa menyampaikan tanggapan
atas pertanyaan, bantahan, sanggahan dari pihak lain secara empatik.
d. Skor terentang antara 1 – 4
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Amat Baik

Jakarta , 15 Mei 2019

Guru Mata Pelajaran

..........................................

FATUR YUDHISTIRA

Lampiran 1

Hubungan Paham Liberalisme dan Sosialisme dengan


Pergerakan Nasionalisme di Asia dan Afrika

A. Liberalisme
Liberalisme merupakan paham yang mengutamakan kebebasan dan
kemerdekaan individu. Istilah liberalisme berasal dari bahasa Latin, libertas, yang
artinya kebebasan, sedangkan dalam bahasa Inggris, liberty, artinya kebebasan.
Kebebasan yang dimaksud adalah kebebasan individu untuk memiliki tempat
tinggal, mengeluarkan pendapat, dan berkumpul. Di Eropa, liberalisme didukung oleh
kaum borjuis dan terpelajar di kota. Bagian terpenting dalam liberalisme adalah
individu.
Pada hakikatnya, paham liberalisme ini timbul karena reaksi terhadap
penindasan yang dilakukan oleh kaum bangsawan dan kaum agama di zaman absolute
monarchie. Orang ingin melepaskan dirinya dari kekangan manusia, ini dikemukakan
oleh Rousseau dalam bukunya Du Contrat Sosial. Terhadap kaum bangsawan,
liberalisme menuntut kemerdekaan ekonomi, Selanjutnya, liberalisme dalam ekonomi
menuntut adanya ekonomi bebas (produksi bebas, perdagangan bebas, hukum kodrat
akan menyelenggarakan harmoni dunia) dengan semboyan "Laisser faire, laisser
passer, le modne va lui meme."
Dalam bidang ekonomi, dituntut adanya ekonomi bebas tanpa campur tangan
pemerintah dan dalam menentukan kebutuhan adalah hak milik swasta. Pahlawan
liberalisme adalah ekonom dari Inggris, Adam Smith, dalam bukunya Wealth of
Nation (1776). Pendapatnya adalah bahwa kesejahteraan umum dapat dicapai apabila
diberikan kebebasan kepada setiap individu untuk berusaha tanpa campur tangan dari
pihak pemerintah.

Peristiwa Dunia Mengenai Paham Liberalisme


a. Revolusi Amerika
Revolusi Amerika adalah revolusi untuk memperoleh kemerdekaan dari
imprealisme Inggris. Dengan semboyan revolusi “Lebih Baik mati sebagai
manusia daripada hidup sebagai budak”. Kemerdekaan Amerika diperoleh pada
tanggal 4 Juli 1776.
b. Revolusi Prancis
Revolusi besar yng terjadi pada tanggal 14 Juli 1789 dimulai dengan penyerbuan
penjara Bastille yang merupakan simbol kesewenang-wenangan kekuasaan raja.
Revolusi yang melahirkan tokoh pemikir seperti Montesqueau, J.J. Rousseau,
Voltaire yang menyebabkan munculnya negara Prancis yang berundang-undang.
c. Reformasi Sistem Pemerintahan Inggris
Inggris yang berada di ambang industrialisasi menjalankan gagasan dari Adam
Smith. Pemerintah Inggris pun mengupayakan memperkuat keberadaan parelemen.
Parlemen di uapayakan agar mendukung pijakan Inggris pada paham Liberalisme.
Di Inggris menggunakan sistem dua partai, yaitu partai Konservatif dan Partai
Liberal dalam pemilihan anggota parelemen.

Perkembangan liberalisme dan gerakan nasionalisme di mesir dan arab


Pada awalnya wilayah mesir, sebagian afrika utara dan wilayah arab termasuk ke
dalam wilayah kekuasaan Turki Ottoman, akan tetapi pada akhir abad ke-18 dan permulaan
abad ke 19, mulai terjadi pemberontakan-pemberontakan dan peperangan yang merongrong
kekuasaan Turki Ottoman. Salah satu gerakan yang paling membahayakan bagi Turki
Ottoman ialah gerakan Nasionalisme. Gerakan nasionalisme ini awalnya tumbuh setelah
direbutnya mesir oleh Napoleon Bonaparte dari tangan Turki Ottoman pada tahun 1798. Di
setiap penaklukkannya, Napoleon juga menyebarkan paham Nasionalisme, liberalisme dan
demokrasi yang merupakan inti dari semangat Revolusi Prancis.
Paham nasionalisme yang tertanam di mesir, ternyata juga meluas dan menyebar ke
dunia arab. Hal ini karena Mesir termasuk negara Arab sehingga bangkitnya nasionalisme
Mesir merupakan hal yang sama dengan bangkitnya nasionalisme Arab. Bangkitnya
nasionalisme arab dibarengi dengan timbulnya paham wahabisme, Terlebih lagi bangsa arab
pada umumnya memandang Turki Ottoman sebagai penjajah dunia arab. Meskipun memiliki
basis agama yang sama yakni islam, akan tetapi bangsa turki tetap dipandang sebagai bangsa
asing.
Bangkit nya gerakan nasionalisme mesir dan arab pada umumnya diikuti dengan rasa
sentimen anti orang asing (Turki, Inggris dan Prancis). Dan pada pembahasan kali ini, akan
dibahas faktor-faktor yang menjadi penyebab bangkitnya nasionalisme mesir.

a. Krisi keuangan
Sejak dibukanya Terusan Suez pada tahun 1869, negara-negara Barat terutama Inggris dan
Prancis saling berlomba memperebutkan pengaruhnya di Mesir. Pengaruh kekuasaan Inggris
makin kuat mulai tahun 1875, yakni saat Khedive Ismail (1863–1879) membutuhkan uang
sehubungan dengan krisisnya keuangan Mesir. Khedive Ismail kemudian menjual sebagian
besar saham Mersir di Terusan Suez kepada Inggris.

Di samping itu, Mesir juga meminjam uang dari Inggris dan Prancis. karena tidak dapat
membayar hutang-hutangnya maka Inggris dan Prancis masuk ke Mesir dan memberesi
hutang-hutangnya. Dengan demikian, sejak tahun 1876, Inggris dan Prancis telah ikut campur
dalam pemerintahan di Mesir. Adanya campur tangan Inggris dan Prancis dalam
pemerintahan, khususnya pada saham-saham Terusan Suez menimbulkan kekecewaan yang
kemudian muncul perlawanan rakyat. Kebangkitan nasional Mesir ditandai dengan adanya
pemberontakan Arabi Pasha (1881–1882). Mulamula gerakan ini antiorang asing (Inggris,
Prancis dan Turki), tetapi akhirnya menjadi gerakan untuk menuntut perubahan sistem
pemerintahan. Gerakan Arabi ini timbul karena pengaruh Jamaluddin al Afghani yang ketika
itu mengajar di Mesir. Perlawanan rakyat yang dipimpin oleh Arabi Pasha ini sangat
membahayakan kedudukan Inggris dan Prancis di Mesir. Inggris akhirnya bertindak dan
berhasil menumpas pemberontakan Arabi Pasha.

b. Timbulnya nasionalisme mesir


1) Adanya gerakan Wahabi, semula merupakan gerakan agama yang kemudian memberontak
pemerintahan Turki Ottoman. Dengan demikian, secara politik membangkitkan tumbuhnya
nasionalisme Mesir.
2) Adanya pengaruh Revolusi Prancis.Ketika Napoleon Bonaparte mendarat di Mesir, ia juga
membawa suara Revolusi Prancis yang kemudian menimbulkan paham liberal dan
nasionalisme Mesir.
3) Munculnya kaum intelektual yang berpaham modern.
4) Adanya Gerakan Pan Arab, yang dirintis oleh Amir Chetib Arslan dengan yang
menganjurkan persatuan semua bangsa Arab dengan tujuan untuk mencapai kemerdekaan
bangsanya.

Sekalipun pemberontakan Arabi Pasha berhasil dipadamkan, namun cita-cita perjuangan


Arabi Pasha merupakan sumber aspirasi semangat nasionalisme bangsa Mesir. Hal ini
terbukti pada tanggal 7 Desember 1907 telah diadakan kongres nasional yang pertama di
bawah pimpinan Mustafa Kamil. Tujuannya adalah pembangunan Mesir secara liberal untuk
mencapai kemerdekaan penuh. Pemerintah Mesir yang dipengaruhi oleh Inggris berusaha
untuk menindas gerakan ini, akan tetapi gerakan nasional ini tetap hidup dan makin kuat
bahkan kemudian menjelma menjadi Partai Wafd (Utusan) di bawah pimpinan Saad Zaghlul
Pasha. Ketika Perang Dunia I selesai, Partai Wafd menuntut Mesir sebagai negara merdeka
dan ikut serta dalam konferensi perdamaian di Prancis. Inggris menolak, bahkan
mengasingkan Zaghlul Pasha ke Malta. Pada tahun 1919 di Mesir timbul pemberontakan dan
Zaghlul Pasha dibebaskan kembali. Kaum nasionalis Mesir menuntut kemerdekaan penuh.
Pemberontakan berkobar lagi, Zaghlul Pasha ditangkap lagi dan diasigkan ke
Gibraltar.Inggris yang tidak dapat menekan nasionalisme Mesir, terpaksa mengeluarkan
Pernyataan Unilateral (Unilateral Declaration) pada tanggal 28 Februari 1922.
1) Inggris mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Mesir.
2) Inggris berhak atas empat masalah pokok,seperti berikut:

a) mempertahakan Terusan Suez


b) mempergunakan daerah militer untuk operasi militer
c) mempertahankan Mesir terhadap agresi bangsa lain
d) melindungi bangsa asing di Mesir dan kepentingannya.

Uniteral Declaration 1922 merupakan saat yang bersejarah bagi Mesir sebab sejak itu dunia
internasional menganggap Mesir telah merdeka, meskipun belum penuh. Sebaliknya, di pihak
kaum nasionalis Mesir tetap tetap menentangnya sebab Inggris tetap berhak atas empat
masalah pokok tersebut di atas. Itulah sebabnya, kaum nasionalisme Mesir terus berjuang
melawan Inggris untuk mencapai kemerdekaan penuh. Hal ini baru terwujud setelah Perang
Dunia II berakhir (Oktober 1954).
Dengan diakuinya kedaulatan mesir, maka peta politik di mesir pun berubah, mesir mengikuti
gaya pemerintahan di eropa, yakni dengan menerapkan sistem demokrasi yang berdasarkan
pada prinsip liberalisme meskipun tidak dijalankan seutuhnya, serta memiliki pemerintahan
yang demokratis yakni dipimpin oleh seorang presiden.

Kronologi Perkembangan Nasionalisme Di Mesir Dan Arab


Tahun 1798 : Direbutnya Mesir oleh Napoleon Bonaparte dari tangan Turki Ottoman
Tahun 1881-1882 : Pemberontakan Arabi Pasha
Tahun 1869 : Pembukaan Terusan Suez oleh inggris
Tahun 1907 : Diadakannya Kongres Nasional
Tahun 1919 : Pemberontakan yang dipimpin oleh Zaglul Pasha
Tahun 1922 : lahirnya Unilateral Declaration yang mengakui mesir sebagai negara
merdeka

Perkembangan Nasionalisme India dan Asia

Nasionalisme India
Perkembangan nasionalisme di india tidak jauh berbeda dengan perkembangan nasionalisme
di indonesia, keduanya sama-sama didasarkan pada semakin meningkatnya penderitaan
rakyat dan diskriminasi sosisal politik, serta munculnya kaum terpelajar dan intelektual.
Berikut akan dipaparkan faktor yang melatar belakangi adanya gerakan nasionalisme india
sebagai akibat berkembangnya liberealisme dan demokrasi.

Pemberontakan Sepoy
Sampai awal abad ke-19, sebagian besar wilayah India telah jatuh ke tangan Inggris.
Eksploitasi Inggris telah menimbulkan kesengsaraan dan kebencian rakyat India terhadap
Inggris. Dengan diprakarasi oleh para prajurit India yang masuk dinas militer Inggris (tentara
Sepoy) meletuslah suatu pemberontakan yang dikenal sebagai Pemberontakan
Sepoy. Pemberontakan ini merupakan permulaan dari gerakan nasionalisme india.Rakyat
India mereka sadar bahwa gerakan memiliki pola pikir yang sama dengan rakyat
indonesia. mereka sadar bahwa Inggris tidak mungkin dapat diusir dengan kekerasan senjata.
Oleh karena itu, jalan yang ditempuh adalah dengan membentuk organisasi politik dan
perkumpulan agama. Pada tahun 1885 berdirilah All Indian National Congres sebagai
organisasi politik yang pertama di India. Sama hal nya dengan di indonesia, ditandai dengan
didirikannya Boedi Oetomo, Nahdatul Ulama dan lain-lain. Selain itu, munculnya gerakan
nasionalisme india juga disebabkan karena :
1) Perbaikan nasib rakyat oleh pemerintah Inggris setelah pemberontakan Sepoy tidak
kunjung datang sehingga rakyat India-lah yang harus bergerak sendiri.
2) Hanya orang-orang Inggris-lah yang duduk di pemerintahan, sedangkan orang-orang
India tidak diperkenankan ikut serta.
3) Kebudayaan Barat yang dipaksakan oleh Inggris, menimbulkan reaksi keras dari
rakyat India yang ingin tetap mempertahankan kebudayaan India asli. Kebudayaan
Barat dianggap terlampau materialistis pada hal kebudayaan India lebih
mementingkan kejiwaan dan kerohanian.
4) Munculnya kaum terpelajar yang telah mengenyam pendidikan Barat. Mereka telah
mengetahui apa itu liberalisme, demokrasi, dan nasionalisme.
5) Pemberian status dominian Kanada tahun 1867 menimbulkan keinginan bangsa India
untuk memperoleh status yang sama.

Gerakan nasionalisme india juga ditandai dengan munculnya berbagai organisasi politik,
agama maupun sosial yang menyerukan nasionalisme seperti hal nya di indonesia. Organisasi
itu berupa :
1) Santineketan
Gerakan ini bertujuan untuk menanamkan rasa cinta tanah air, cinta bangsa, dan cinta
kebudayaan India. Tokohnya adalah Rabindranath Tagore.

2) Brahma Samad
Gerakan ini bertujuan untuk membersihkan kepercayaan umat Hindu dari hal-hal yang
mengotori agama dan memberantas keburukan yang ada dalam masyarakat Hindu.
Misalnya upacara Sati harus dihapus sebabdianggap sebagai pembunuhan. Di samping itu,
Brahma Samad melarang adanya perkawinan di bawah umur dan poligami. Tokoh gerakan
ini ialah Ram Mohan Roy.

3) Kongres (All Indian National Congres) 1885.


Kongres pada dasarnya merupakan majelis rakyat di mana duduk para wakil rakyat India
dari berbagai golongan yang berjuang untuk mendapatkan kemerdekaan India lepas dari
belenggu penjajahan Inggris. Berdirinya Kongres tahun 1885 ini atas inisiatif Allan
Octavian Home (seorang Inggris kelahiran Skotlandia) yang simpati terhadap perjuangan
rakyat India.
Partai Kongres di bawah pimpinan W.C. Bannerji dalam perkembangannya banyak
program dan kegiatannya yang didominasi oleh golongan Hindu. Bahkan, dari pihak
Hindu yang ekstrim menyatakan semboyan "India untuk Hindu" (India adalah Hindu).
Itulah sebabnya para tokoh Islam yang aspirasi kelompoknya tidak mendapat tempat yang
wajar dalam Kongres memisahkan diri.

4) Liga Muslim (Muslim League) 1906. Pada 1906 kelompok muslim keluar dari Kongres
dan mendirikan partai tersendiri, yakni Liga Muslim (Muslim League) dengan tokoh-
tokohnya Moh. Ali Jinnah, Liquat Ali Khan, dan Aga Khan.
5) Ajaran Mahadma Gandhi
Mahadma Gandhi yang ditetapkan sebagai Bapak Kemerdekaan India dilahirkan pada
tahun 1869 di Gujarat dengan nama kecilnyanya Mohandas Karamchand Gandhi. Sebagai
tokoh Kongres beliau menjiwai perjuangan Kongres dengan ajaran-ajarannya sebagai
berikut:

a) Ahimsa, artinya melawan musuh tanpa kekerasan fisik.


b) Hartal, artinya pemogokan, tidak melakukan pekerjaan sebagai protes
terhadap peraturan yang tidak adil atau tanda berkabung untuk memperingati
kejadian yang menyedihkan.
c) Satyagraha, tetap setia kepada kebenaran dan menolak bekerja sama dengan
Inggris; karena Inggris salah sedangkan India berdiri di atas kebenaran. Jadi,
satyagraha berarti noncooperation.
d) Swadesi, artinya hidup dengan usaha sendiri. Gerakan ini menganjurkan agar
bangsa India dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dari hasil usahanya sendiri.
Akibat senjata ini tampak adanya pemboikotan terhadap barang-barang buatan
Inggris,dan ditekankan pada penggunaan barang-baranbuatansendiri.
Dengan gerakan ini ternyata mampu meningkatkan perekonomian bangsa India.
Sebaliknya, merupakan pukulan bagi ekspor Inggris ke India. Sebagai tanda penghormatan
pada swadesi maka gambar “roda pemintal” tertera pada bendera kebangsaan India yang
mulai berkibar pada tanggal 15 Agustus 1947.

Kronologi Perkembangan Nasionalisme India


Kurun waktu abad ke 19 : Pemberontakkan Sepoy
Tahun 1867 : Pemberian status Dominan kepada kanada yang
membuat india juga ingin diperlakukan sama
Tahun 1885 : Pendirian All Indian National Congres
Tahun 1906 : Berdirinya Muslim League / Liga Muslim
Tahun 1947 : Kemerdekaan India
Nasionalisme Filipina
Kebangkitan nasionalisme Flipina termasuk yang tumbuh lebih awal di bandingkan dengan
kebangkitan nasionalis negara-negara asia tenggara lainnya.

Sebab-sebab munculnya nasionalisme Filipina


1. Imperialisme Spanyol yang bertindak kejam dan kolot. Tidak ada kebebasan untuk
mengeluarkan pendapat. Setiap tuntunan mengenai-mengenai perbaikan pemerintahan,
dianggap sebagai pengkhianatan terhadap Spanyol dan dihukum secara kejam.
2. Lahir kaum inteletual atau golongan terpelajar. Datangnya bangsa Spanyol yang
menyebarkan agama katolik Roma, akan membawa Bangsa Filipina ke cara-carahidup
Eropa, sehingga menggantikan cara hidup asli. Pendidikan Filipina termasuk maju,
dibandingkan dengan negara-negara Asia, karena mendapat pendidikan dengan system
negara Barat. Pendidikan tersebut menimbulkan golongan pelajar yang tau bahwa
mereka dijajah. Mereka ingin merbeka.
3. Penguasa gereja yang mengekang kehidupan bangsa Filipina. Sebagian besar tanah
Filipina milik biara, sehingga para petani Filipina hanya sebagai penyewa tanah
belaka. Hidup para petani sangat menderita.
4. Pengaruh paham-paham baru seperti demokrasi dan liberalisme. Pembukaan Terusan
Suez mempermudah hubungan Eropa dan Asia. Oleh karena itu buku yang memuat
paham demokrasi dan liberalisme dengan mudah masuk ke Asia, termasuk ke Filipina.
Sebaliknya banyak orang Asia pergi ke Eropa, sehingga mengenal Nasionalisme Barat,
yang dibawa ke Filipina.
5. Pengruh revolusi kemerdekaan di Amerika Latin yang menentang imperialisme Spanyol.
Diantaranya adalah Perang Kemerdekaan Meksiko, Amerika Tengah, dan Amerika
Selatan terhadap bangsa Spanyol (1810-1828), membuka mata bangsa Filipina bahwa
Spanyol dapat dikalahkan.

Pengaruh liberalisme dan demokrasi di jepang


Jepang, merupakan satu-satunya negara di asia yang selamat dari penjajahan bangsa eropa
dan berhasil menjadi satu-satunya negara imperialis dari asia. Hal ini dikarenakan mereka
selain bangsa yang tangguh, memiliki rasa cinta tanah air yang teramat dalam, dan juga sikap
untuk merubah diri. Pada bagian ini, kita akan membahas bagaimana jepang mentransformasi
negara nya hingga menjadi negara imperialis dari asia.
a. Politik isolasi / Zaman Edo
Jepang menerapkan politik isolasi selama 264 tahun (1603-1867) dibawah
kekuasaan Shogun tokugawa. Hal ini mereka lakukan karena mereka tidak ingin
kemurnian budaya jepang dinodai dengan masuknya pengaruh asing terutama barat.
Politik isolasi ini mereka wujudkan dengan cara menutup semua pelabuhan di jepang
untuk kapal asing, sehingga kapal-kapal dagang asing tidak dapat berlabuh di pelabuhan
jepang. Namun hal ini berubah pada tahun 1853 dengan datangnya komandan Commodore
Matthew C. Perry yang mendesak jepang untuk membuka pelabuhannya. Hal ini
dilakukan karena amerika memiliki kepentingan dagang di asia, oleh karena itu mereka
mengancam jika jepang tidak mau membuka pelabuhanya sebagai bandar transito. Dibuka
nya jepang oleh orang-orang asing menjadi akhir dari politik isolasi jepang dan awal dari
restorasi meiji yang terisnpirasi dari liberalisme dan modernisme eropa.
b. Restorasi Meiji / Zaman Meiji (1866-1912)
Restorasi Meiji terjadi pada tahun 1866 sampai 1869, tiga tahun yang mencakup
akhir zaman Edo(zaman keshogunan) dan awal zaman Meiji. Restorasi ini diakibatkan
oleh Perjanjian Shimoda dan Perjanjian Towsen Harris yang dilakukan oleh Komodor
Matthew Perry dari Amerika Serikat. Selain itu Restorasi Meiji
mengakselerasi industrialisasi di Jepang yang dijadikan modal untuk kebangkitan Jepang
sebagai kekuatan militer pada tahun 1905 di bawah slogan "Negara Makmur, Militer
Kuat" (富国強兵 fukoku kyōhei?). berkembang nya restorasi meiji, sama hal nya dengan
revolusi indstri di inggris, yang mana peran orang-orang borjuis (Chonin) sangat besar
dalam memuluskan dan menggerakkan restorasi meiji (Suradjaya:1984 : 25). Resotrasi
meiji bisa dibilang sebagai titik tolak perubahan Negara jepang dari Negara tradisional
yang kuno menjadi Negara modern yang maju. Hal ini dikarenakan pada masa restorasi
meiji, seluruh tatanan kehidupan jepang berubah. Dapat dilihat dari masuknya pengaruh
bangsa asing sebagai akibat dari berakhirnya politik isolasi. Dengan masuknya orang-
orang asing/ eropa tersebut, membawa pengaruh baik dalam bidang politik, ekonomi,
administrasi Negara dan militer. Semakin banyak elite politik jepang yang berhaluan
liberalis dan menghendaki perubahan jepang agar menjadi Negara modern seperti bangsa
eropa. Perdagangan semakin gencar, perindustrian semakin berkembang dan hubungan
diplomatic dengan orang-orang barat dibuka. Pasukan-pasukan jepang yang tradisional
dan ketinggalan zaman, dirombak dan dilatih langsung oleh orang-orang amerika dan
prancis sehingga berubah menjadi pasukan militer yang modern dan tangguh.
Ketangguhan ini terbukti pada perang boshin (perang saudara antara keshogunan
tokugawa dengan kaisar Meiji). Yang mana kaisar meiji dengan pasukan nya yang
modern, memenangkan peperangan ini
Kronologi perkembangan liberalisme dan nasionalisme di jepang
Tahun 1603-1867 : Periode Politik Isolasi jepang
Tahun 1853 : Berakhirnya politik isolasi jepang
Tahun 1866-1869 : Restorasi Meiji/Pembaruan Jepang oleh kaisar Meiji
Tahun 1905 : Akselerasi industrialisasi dan kebangkitan militer jepang
Tahun 1912 : Semakin berkembangnya perdagangan jepang sehinga paham-paham
baru mudah berkembang

Kesimpulan
Pengaruh perkembangan liberalisme dan demokrasi di asia pada dasarnya merupakan
dampak dari perkembangan bangsa Eropa pada waktu itu. Apalagi pada kurun waktu abad
ke-19, hampir seluruh negara asia menjadi jajahan bangsa eropa. Hal ini membawa implikasi
yaitu berupa masuknya paham-paham yang sedang berkembang di eropa ke asia, seperti
paham, nasionalisme,liberalisme dan demokrasi. Berkembangnya paham liberalisme di asia
telah memacu bangsa asia untuk menuntu kebebasannya dan merubah sistem pemerintah
kuno menjadi modern (demokrasi). Adanya tuntutan liberalisme di negara jajahan serta
desakan dari kaum liberal telah membuat bangsa eropa menerapkan politik etis, atau politik
balas budi dan memberikan kebebasan bagi warga jajahan untuk mengenyam pendidikan dan
kebebasan dalam berorganisasi politik,sosial maupun agama. Adanya kesempatan untuk
mengenyam pendidikan dan berserikat telah melahirkan kaum intelektual yang nantinya
berepan penting dalam menumbuhkan rasa nasionalisme kebangsaan di negara mereka
masing-masing.
Hal-hal seperti ini lah yang dapat diakatakan sebagai pengaruh perkembangan
liberalisme dan demokrasi di asia. Yang mana kedua paham tersebut telah melahirkan kaum
intelektual dan telah membawa kesadaran bagi masyarakat jajahan untuk mendapatkan
kembali kebebasan nya.

B. Sosialisme
Sosialisme adalah paham yang menghendaki suatu masyarakat yang disusun
secara kolektif agar menjadi suatu masyarakat yang sejahtera/bahagia. Kata sosialisme
berasal dari bahasa Latin, socius, artinya kawan.
Tujuan sosialisme adalah mewujudkan masyarakat sosialis dengan jalan
mengendalikan secara kolektif sarana produksi dan memperluas tanggung jawab negara
bagi kesejahteraan rakyat. Tokoh pemikir sosialisme adalah Robert Owen, seorang
pengusaha Inggris yang menulis buku A New of Society an Essay on the Formation of
Human Character. Ia adalah orang yang pertama menggunakan istilah sosialisme.
Tokoh lainnya adalah Saint Simon, Piere Proudon, Charles Fourier, Karl Marx.
Seorang yang dikenal sebagai Bapak Sosialisme adalah Karl Marx dalam tulisannya
Das Kapital yang mengatakan bahwa sejarah masyarakat merupakan perjuangan-
perjuangan kelas, semboyan mereka "bersatulah kaum proletar sedunia" . Titik berat
dari paham ini adalah pada masyarakat bukan individu, dan dalam hal ini sosialisme
merupakan lawan dari liberalisme. Untuk mewujudkan masyarakat yang sosialis, Karl
Marx menciptakan teori-teori sebagai berikut.
1. Kelebihan harga (mehrwert)
Upah yang diterima oleh kaum buruh tidak sebanding dengan tenaga yang
disumbangkannya. Itulah sebabnya, kaum buruh semakin lama semakin miskin dan
kaum majikan semakin kaya.
2. Pemusatan (konzentration)
Perusahaan kecil akan mati karena kalah bersaing dengan perusahaan besar,
hingga akhirnya tinggal beberapa perusahaan yang besar.
3. Penimbunan (akkumulation)
Semakin lama jumlah kapital semakin menumpuk dan digunakan untuk membeli
mesin yang mempunyai kapasitas sama dengan tenaga manusia. Oleh karena itu, banyak
kaum buruh yang di-PHK sehingga menambah jumlah proletar.
4. Kesengsaraan (verelendung)
Jumlah kaum proletar yang tidak mempunyai pekerjaan semakin bertambah
sehingga kemiskinan pun bertambah. Hal ini terjadi karena penggunaan tenaga mesin
semakin banyak sehingga menyebabkan kesengsaraan kaum proletar.
5. Krisis
Sebagian besar rakyat merupakan proletar yang miskin dengan daya beli yang
sangat rendah, sehingga barang-barang pabrik tidak habis terjual. Akibatnya, timbul over
produksi dan krisis pun terjadi.
6. Keruntuhan (zusammenbruch)
Terjadinya krisis menyebabkan runtuhnya susunan kapitalis sehingga kaum
protelar kembali memegang kekuasaan dengan semboyan "bersatulah proletar
sedunia."

Sosialisme adalah ajaran yang menghendaki tatana masyarakat yang disusun secar
akolektif agar menjadi suatu masyarakat yang sejahtera. Sosialisme juga disebut sebagai
istilah umum untuk semua doktrin ekonomi yang menentaang semua kemutlakan hak
milik perseoraangan dan mendukung penggunaan milik perseorangan untuk
kesejahteraan umum.

Dalam perkembangnnya sosialisme pecah ,menjadi dua yaitu:


1) Sosialisme demokrat atau sosialisme dengan ciri-ciri:
 Memilih jalan evolusi untuk mencapai tujuan.
 Milik perseorangaan diperkenakan hanya aperusahaan yang penting bagi masyarakat
harus dimiliki negara.
 Distribusi dan konsumsi didasarkan atas kebutuhan.
2) Komunisme dengan ciri-ciri:
 Memilih jalan revolusi untuk mencapai tujuan
 Milik perseorangan tidak diperkenankan
 Distribusi dan konsumsi didasarkan atas kebutuhan.

C. Nasionalisme
Nasionalisme adalah paham kesetiaan tertinggi individu yang diserahkan dan
ditujukan kepada negara. Ernest Renan mengatakan bahwa hasrat kebangsaan timbul
karena adanya keinginan untuk hidup bersama (hasrat bersatu) dengan perasaan
kesetiakawanan yaang agung.
Otto Bauer berpoendapat bahwa suatu bangsa adalah kelompok manusia dengan
persamaan karaketer yang tumbuh karena persamaan nasib. Paham Geopolitik pun
mengajarkan bahwa hasrat bersatu timbul karena adanya rasa kesatuan antara manusia
dengan tempat tinggalnya.

Peristiwa Dunia Mengenai Paham Nasionalisme


a. Nasionalisme India
Gerakan pembaharuan di India antara lain:
 The Indian Mutiny
yaitu pemberontakan yang dilakukan oleh kaum Sepoy (orang India yang direkrut
sebagai tentara Inggris). Pemberontakan ini dilatar belakangi penarikan pajak yang
berat, perlakuan yang tidak adil dan penghinaan terhadap pimpinan mereka yaitu
Rani Laksmi Bai.
 Gerakan Brahma Samaj
Gerakan yang dipelopori oleh Rammohan Roy. Gerakan Braahma Samaj berusaha
untuk menghapuskan kebudayaan yang dianggap usang seperti upacara sutte yang
memaksa janda untuk melakukan belasungkawa dengan terjun ke dalam bara api. Ia
juga mengajarkan asa persamaan agama dan prinsip keesaan Tuhan.
 Aliran Rama Krisna
Aliran yang dipimpin Swani Vivekananda. Tujuan aliran Rama Krisna adalah
memurnikan ajaran gamam Hindu tanpa mementingkan kehidupan materi.
 Gerakan Theosofi
Gerakan yang dipimpin oleh Anni Besant. Gerakan yang bertujuan untuk
menanamkan harga diri dan kebanggana nasional bangsa India.
 Ajaran Mahatma Gandhi adalah
 Ahimsa, yaitu gerakan perdamaian dan anti peperangan.
 Hartal, yaitu gerakan rakyat India tidak melakukaan apa-apa. Mereka masuk
kerja, tetapi tidak berbuat apa-apa.
 Satyagraha, yaitu gerakan rakayat India untuk tidak bekerja sama dengan
pemerintah Inggris.
 Swadesi, yaitu gerakan rakyat India untuk memakai bahan dalam negeri.
b. Nasionalisme Turki
Pada abad ke-16 Turki mengalami kejayaan, namun pada abad ke-19 Turki dikenal
dengan The Sick Man (negara yang sedang sakit). Turki bangkit melalui Gerakan Turki
Muda di bawah pimpinan Mustafa Kemal Pasha.
c. Nasionalisme Cina
Dr. Sun yat Sen membentuk Republik Cina. Ajaran Dr. Sun Yat Sen dikenal dengan
sebutan San min Cu I yang berisi Nasionalisme/kebangsaan; Demokrasi/kerakyatan;
Sosialisme/Keadilan sosial.

Kini saatnya memformulasikan kebijakan ekonomi yang berkeadilan sosial yang


memutus keterikatan dan ketergantungan kepada agenda globalisasi yang mulai merebak
dari masa reformasi sampai sekarang. WTO dan IMF telah membatasi pilihan-pilihan
kebijakan yang ada dan memaksakan kebijakan yang hanya sesuai dengan agenda
mereka. Pada masa lalu mereka memakai pendekatan pertumbuhan ekonomi sebagai
doktrin, dan sekarang mereka menambahkan “Kompetisi Bebas” sebagai doktrin. Ini
harus ditentang dan dicarikan alternatifnya. Ada banyak alternatif yang tersedia
sebenarnya, asalkan kita tidak “turut dan manut” saja terhadap pasar bebas / globalisasi.
Oleh karena itu berbagai kelompok nasional harus berembuk dan berdialog bersama
guna menetapkan pokok-pokok pandangan dan visi nasional yang non-Pasar Bebas.
Banyak alternatif yang mungkin yaitu:
1. Sistem ekonomi jangan berprinsip pasar bebas (liberalisme ekonomi). Haruslah
mencontoh berbagai pengalaman negara lain, termasuk AS, Jerman dan Jepang, yang
dalam sejarahnyajuga memakai ekonomi merkantilis dan proteksionis ketimbang pasar
bebas di masa awal pembangunannya. Indonesia masih dalam tahap-tahap awal
perkembangannya, dan karenanya perlu menerapkan ekonomi yang proteksionis dan
kerakyatan.
2. Sistem ekonomi haruslah mendahulukan pasar domestik dan menaruh di belakang
orientasi pada pasar ekspor. Sistem ekonomi dikembangkan untuk memperkuat produksi
domestic untuk pasar dalam negeri, sehingga memperkuat perekonomian rakyat; dan
bukan untuk melayani kepentingan TNC dan konglomerat atas pasar eksport.
3. Pertanian dijadikan prioritas utama perekonomian, karena di sinilah hidup mayoritas
rakyat. Karena itu alokasi untuk sektor pertanian (termasuk kelautan dan perikanan)
harus lebih besar dari yang lain-lainnya. Pertanian harus dirubah melalui agrarian reform,
sehingga terjadi distribusi tanah dan sumberdaya yang merata. Selain itu diadakan
berbagai kemudahan dan fasilitas serta perlindungan bagi petani untuk memperkuat
sektor pertanian.
4. Industrialisasi berdasarkan pada bahan baku setempat, sehingga tidak tergantung impor
dari luar. Ini berarti di satu pihak memperkuat sektor pertanian, sektor kelautan dan lain-
lainnya; serta memperkuat sektor industri itu sendiri serta industri-industri kecil yang
terkait dengannya.
5. Diadakan perekonomian yang berorientasi kepada kesejahteraan, yaitu negara
menjalankan berbagai peran penyelenggaraan barang publik (public goods) dan
prasarana publik (public facilities), seperti air, listrik, transportasi, kesehatan, pendidikan
dan lainnya. Segala sesuatu yang bersifat publik haruslah bersifat gratis.
6. Tidak tergantung kepada badan-badan multilateral, dan ikut serta merubah badan-badan
tersebut agar menjadi badan yang terutama melayani kepentingan negara-negara Dunia
Ketiga
7. Penghapusan sebagian besar hutang karena alasan-alasan etika, moral, dan ekonomi yang
layak.
8. Melepaskan diri dari rejim devisa bebas dan rejim nilai tukar mengambang bebas (free-
float exchange rate); dan sebagai gantinya menetapkan kontrol modal (capital control)
dan nilai tukar tetap (fixed exchange).
9. Menyokong diadakannya Tobin Tax terhadap arus keluar masuk modal swasta yang saat
ini merupakan ‘hot money’ dan volatilitasnya sangat tinggi.
10. Menolak paham Neo-liberal dan mencari alternatif ilmu ekonomi yang lebih
mencerminkan kepentingan rakyat dan nasional, seperti dengan neo-protectionism, neo-
keynesianism, welfare state, ekonomi kerakyatan dan lain-lainnya.
11. Demokrasi yang diarahkan bagi penguatan aspirasi rakyat dan organisasi rakyat;
kebebasan berpikir, berbicara, berorganisasi; dan pemenuhan HAM sepenuhnya
12. Kerjasama Dunia Ketiga untuk bersama-sama menghadapi kepentingan negara-negara
maju (G-7, OECD), untuk di dapat resolusi yang layak bagi Dunia Ketiga, seperti
memperkuat kembali hasil yang telah dicapai UNCTAD lewat GSP (Generalized System
of Preference) dan pengurangan hutang.

Lampiran 2

Pertemuan I

Lembar Kerja Kelompok :

Kelompok :
Anggota : 1.
2.
3.
4.
Kelas :
Hari/Tanggal :
Materi :

Tujuan Pembelajaran :

1. Mendefinisikan pengertian paham liberalisme


2. Menjelaskan latar belakang lahirnya paham liberalisme
3. Menganalisis hubungan paham liberalisme dengan gerakan
nasionalisme di Asia-Afrika
4. Membuat tulisan dalam bentuk makalah mengenai hasil analisis
hubungan paham liberalisme dengan gerakan nasionalisme di
Asia-Afrika
 Kelompok I membahas tentang hubungan paham liberalisme dengan gerakan nasionalisme di Turki
 Kelompok II membahas tentang hubungan paham liberalisme dengan gerakan nasionalisme di India
 Kelompok III membahas tentang hubungan paham liberalisme dengan gerakan nasionalisme di Mesir
 Kelompok IV membahas tentang hubungan paham liberalisme dengan gerakan nasionalisme di Filipina
 Kelompok V membahas tentang hubungan paham liberalisme dengan gerakan nasionalisme di Cina

Pertemuan II

Lembar Kerja Kelompok :

Kelompok :
Anggota : 1.
2.
3.
4.
Kelas :
Hari/Tanggal :
Materi :

Tujuan Pembelajaran :

1. Mendefinisikan pengertian paham sosialisme


2. Menjelaskan latar belakang lahirnya paham sosialisme
3. Menganalisis hubungan paham sosialisme dengan gerakan
nasionalisme di Asia-Afrika
4. Membuat tulisan dalam bentuk portofolio mengenai hasil analisis
hubungan paham liberalisme dengan gerakan nasionalisme di Asia-
Afrika

 Kelompok I membahas tentang hubungan paham sosialisme dengan gerakan nasionalisme di Turki
 Kelompok II membahas tentang hubungan paham sosialisme dengan gerakan nasionalisme di India
 Kelompok III membahas tentang hubungan paham sosialisme dengan gerakan nasionalisme di Mesir
 Kelompok IV membahas tentang hubungan paham sosialisme dengan gerakan nasionalisme di Cina
 Kelompok V membahas tentang hubungan paham sosialisme dengan gerakan nasionalisme di Libya

Lampiran 3

Lembar Kerja Kelompok :


Nama :
Kelas :
Hari / Tanggal :
Materi :
Penilaian
Nama Aspek Penilaian Rata-Rata Nilai
Partisipasi Pemahaman Penampilan
materi

Keterangan
a. Partisipasi
Peserta didik memperoleh nilai :
4 : apabila peserta didik berinteraksi dalam satu kelompok
3 : apabila peserta didik aktif dalam penyajian maupun saat sesi diskusi
2 : apabila peserta didik memperhatikan terhadap situasi penyajian
1 : apabila peserta didik tidak memperhatikan atau acuh terhadap situasi penyajian
b. Pemahaman Materi
Peserta didik memperoleh nilai :
4 : apabila peserta didik mampu menganalisis permasalahan dalam materi dan
mengembangkan idenya
3 : apabila peserta didik mampu menganalisis permasalahan dalam materi
2 : apabila peserta didik paham akan materi yang disajikan
1 : apabila peserta didik tidak dapat memahami materi yang disajikan
c. Penampilan
Peserta didik memperoleh nilai :
4 : apabila peserta didik mampu mempertahankan pemikirannya dan mengembangkan
idenya
3 : apabila peserta didik mampu menumbuhkan pemikiran baru dari peserta lain
2 : apabila peserta didik mampu menyajikan apa yang sudah dikerjakan
1 : apabila peserta didik kurang yakin akan hasil pekerjaan yang dikerjakan
Petunjuk Penskoran :
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :

Contoh :
Skor diperoleh 9, skor tertinggi 4 x 3 pernyataan = 12, maka skor akhir :

Peserta didik memperoleh nilai :


Sangat Baik : apabila memperoleh skor 3,34 – 4,00
Baik : apabila memperoleh skor 2,66 – 3,33
Cukup : apabila memperoleh skor 1,66 – 2,65
Kurang : apabila memperoleh skor kurang 1,66
Lembar Kerja Peserta Didik :
Nama :
Kelas :
Hari / Tanggal :
Materi :
Kunci Jawaban
Pedoman Penilaian

Pedoman pensekoran : Sekor max 100


Dengan rincian : No.1 = 10
No.2 = 10
No.3 = 10
No.4 = 10
No.5 = 10
No.6 = 10
No.7 = 10
N0.8 = 10
No.9 = 10
No.10 = 10

Anda mungkin juga menyukai