Anda di halaman 1dari 17

M o d u l – M a t a P e l a j a r a n S e j a r a h K e l a s X I Wa j i b

Kegiatan Belajar

PERISTIWA PROKLAMASI KEMERDEKAAN DAN


MAKNANYA BAGI KEHIDUPAN
BANGSA INDONESIA

15 Menit

MENGANALISIS PERISTIWA PROKLAMASI


KEMERDEKAAN DAN MAKNANYA BAGI
KOMPETENSI
DASAR KEHIDUPAN SOSIAL, BUDAYA, EKONOMI,
POLITIK, DAN PENDIDIKAN BANGSA
INDONESIA.

3.7.1. MENGURAIKAN LATAR BELAKANG TERJADINYA


PERISTIWA PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA
3.7.2. MENGURAIKAN PROSES PERUMUSAN NASKAH TEKS
PROKLAMASI KEMERDEKAAM INDONESIA
INDIKATOR
3.7.3. MENGURAIKAN PERISTIWA DI SEKITAR PEMBACAAN
PERNYATAAN PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA
3.7.4. MENDESKRIPSIKAN MAKNA PERISTIWA PROKLAMASI
KEMERDEKAAN INDONESIA BAGI KEHIDUPAN SOSIAL
3.7.5. MENERANGKAN
PENGANTARMAKNA PERISTIWA PROKLAMASI
KEMERDEKAAN INDONESIA BAGI KEHIDUPAN POLITIK

Kegiatan Belajar 1
1
M o d u l – M a t a P e l a j a r a n S e j a r a h K e l a s X I Wa j i b

K
alian tahu tentang gambar
yang ada disamping ini?
Ya, kalian benar,
gambar disamping ini
merupakan gambaran
penderitaaan rakyat selama
penjajahan Jepang di Indonesia
melalui penerapan sistem
romushanya.
Romusha adalah
panggilan bagi orang-orang
Indonesia yang dipekerjakan
secara paksa pada masa
penjajahan Jepang di Indonesia dari tahun 1942 hingga 1945.
Kalian tentunya sudah mendapatkan gambaran yang jelas bagaimana
pemerintah Jepang membuat kebijakan pemerintah untuk mempertahankan
jajahannya, yang kesemuanya tidak terlepas dari praktek praktek eksploitasi
terhadap bangsa Indonesia. Selain Jepang, terdapat beberapa negara-negara lain
yang pernah menjajah negara Indonesia. Diantaranya adalah Belanda, Inggris, dan
Portugis. Begitu banyak penderitaan yang telah ditimbulkan oleh bangsa asing dalam
menjajah, mengambil dan menguasai kekayaan alam bangsa Indonesia.
Mengingat pederitaan yang pernah dialami bangsa Indonesia, kita sebagai
bagian dari rakyat Indonesia yang telah merdeka patut bersyukur atas segala usaha-
usaha yang telah dilakukan oleh tokoh-tokoh pejuang dan pendiri bangsa yang sudah
mempertahankan jiwa raga serta mengkesampingkan kepentingan pribadi untuk
kepentingan bersama dalam rangka mewujudkan kemerdekaan bagi bangsa
Indonesia.
Sebagai pengantar, kalian harus mengetahi bahwa titik puncak perjuangan
bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaan adalah peristiwa proklamasi
kemerdekaan. Peristiwa ini merupakan sejarah yang sangat penting karena

Kegiatan Belajar 1
2
M o d u l – M a t a P e l a j a r a n S e j a r a h K e l a s X I Wa j i b

merupakan deklarasi bangsa Indonesia sebagai sebuah negara yang memiliki


kedudukan yang sama dengan negara-negara lain yang ada di dunia. Agar kalian
lebih mengenal dan mengetahui tentang peristiwa proklamasi kemerdekaan dan
maknanya pada bidang sosial dan politik bagi kehidupan bangsa indonesia, maka
kalian dapat mempelajari modul berikut ini.

E. BAHAN AJAR

PERISTIWA PROKLAMASI KEMERDEKAAN DAN


MAKNANYA BAGI KEHIDUPAN
BANGSA INDONESIA

Kegiatan Belajar 1
3
M o d u l – M a t a P e l a j a r a n S e j a r a h K e l a s X I Wa j i b

Perubahan besar pada bulan


Agustus 1945 merupakan tonggak
sejarah yang maha penting dalam
perjalanan sejarah Indonesia
modern. T anggal 17 Agustus 1945
merupakan tanggal istimewa bagi seluruh
rakyat Indonesia, karena pada tanggal
tersebut Republik Indonesia mulai berdiri,
Soekarno membacakan teks proklamasi
Republik Indonesia mulai dikumandangkan
kemerdekaannya oleh sang proklamator Soekarno dan M Hatta. Sebelum Indonesia
menyatakan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945, banyak peristiwa yang
melatarbelakangi terjadinya peristiwa terbesar dalam sejarah Indonesia tersebut
yang perlu untuk diketahui.

LATAR BELAKANG TERJADINYA PERISTIWA PROKLAMASI KEMERDEKAAN


INDONESIA

1. Jepang Menyerah Kepada Sekutu

Perang di kawasan Asia Pasifik


telah mengubah keadaan secara global,
baik di kawasan Asia maupun Eropa.
Jepang sebagai wakil dari negara Asia
yang terlibat dalam perang tersebut tentu
mempengaruhi keadaan di kawasan Asia
lainnya, termasuk Indonesia.
Pada tanggal 6 Agustus dan 9
Agustus 1945, Hiroshima dan Nagasaki telah dijatuhi bom atom oleh pihak sekutu
(Amerika). Kedua kota ini hancur total rata dengan tanah, yang tinggal hanya puing-
puing yang berserakan, sebgaian besar penduduk kota itu gugur karena hangus dan
tidak tahan dengan panas dan “racun” yang ditimbulkan oleh reaksi kimia dari bom

Kegiatan Belajar 1
4
M o d u l – M a t a P e l a j a r a n S e j a r a h K e l a s X I Wa j i b

atom yang menggunakan Tri Nitro Toluen (TNT) itu. (Indra dan Marthabaya,
1989:116).
Pada tanggal 14 Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat kepada
sekutu. Meskipun dirahasiakan, kekalahan Jepang dapat diketahui oleh sejumlah
tokoh pergerakan bawah tanah dan para pemuda melalui siaran radio luar negeri.
Kekalahan Jepang menimbulkan keinginan kuat dan keberanian untuk
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia secepat mungkin.

2. Kunjungan Soekarno dan Hatta Ke Dalat


Pagi 9 Agustus 1945, saat Nagasaki telah diubah jadi abu, Jenderal Terauchi
masih berupaya menerbangkan dua tokoh indonesia terkemuka, Soekarno dan Hatta
dari Jakarta ke Dalat, sebuah tempat peristirahatan di luar kota Saigon, ibukota
Vietnam. Pada 11 Agustus 1945, Jenderal Terauchi meresmikan PPKI dan
mengangkat secara resmi kedua tokoh nasionalis Indonesia itu, masing-masing
sebagai Ketua dan wakil ketuanya. Kembali dari Vietnam, Soekarno masih dibandara
Kemayoran pada 14 Agustus 1945, mengeluarkan pernyataan yang kemudian
menjadi salah satu pemicu terhadap tindakan pemuda mengasingkan Soekarno dan
Hatta ke Rengasdengklok. Pernyataan itu berbunyi
“.....kalau dahulu saya berkata sebelum jagung berbuah Indonesia akan merdeka,
sekarang saya dapat memastikan Indonesia akan merdeka sebelum jagung
berbunga.”
Namun demikian, kedua tokoh nasional itu belum juga bertindak nyata,
kecuali rencana mengadakan rapat PPKI yang telah dijadwalkan pada 16 Agustus
1945. (Imran, dkk 2011:117)

3. Peristiwa Rengasdengklok

Pada malam hari tanggal 15 Agustus


1945 terjadi pembicaraan yang
menegangkan antara Wikana, Chaerul Saleh,
Darwis, dan kawan-kawan dengan Soekarno

Kegiatan Belajar 1
5

Beberapa Tokoh Golongan Muda


M o d u l – M a t a P e l a j a r a n S e j a r a h K e l a s X I Wa j i b

di kediaman Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta. Mereka mendesak


agar Bung Karno dan Bung Hataa bersedia memproklamasikan kemerdekaan tanpa
menunggu sidang PPKI tanggal 16 Agustus 1945. Perundingan ini menjadi
perdebatan yang sengit bahkan Wikana sempat mengeluarkan kata-kata
kasar bahkan bernada ancaman kepada Bung Karno, antara lain dengan
mengeluarkan pernyataan, “Jika tuntutan pemuda gagal, bakal terjadi pertumpahan
darah:. Bung Karno dengan tegas menjawab, “Inilah leherku. Saudara boleh
membunuh saya sekarang juga. Saya tidak dapat melepaskan tanggungjawab saya
sebagai ketua PPKI. Karena itu saya akan tanyakan kepada wakil-wakil PPKI besok.”
Bung Hatta pun sependapat bahwa proklamasi baru dilakukan setelah adanya
kepastian Jepang telah menyerah kalah. (Imran, dkk 2011:118)
Pada akhirnya terdapat perbedaan antara golongan tua dan golongan muda.
Perbedaan pendapat tersebut mendorong golongan muda, antara lain Sukarni,
Khaerul Saleh, dan Dokter Muwardi membawa Soekarno (bersama Fatmawati dan
Guntur yang baru berusia 9 bulan) dan Hatta ke Rengasdengklok pada 16 Agustus
1945, pukul 04.00 dini hari. Tujuan dilakukannya pengasingan tersebut adalah agar
Ir. Soekarno dan Drs. Moh dijauhkan dari kekuasaan Jepang, sehingga hasrat
pemuda untuk mengadakan revolusi tidak terhalang.
Ada beberapa alasan mengapa Rengasdengklok dipilih menjadi tempat
pengasingan dari Ir. Soekarno dan Hatta, yaitu :
1) Pertama, disamping letaknya cukup terpencil, kekuatan peta disana pro
kalangan pemuda.
2) Kedua, radikalisme Peta disana sejajar dengan rencana-rencana kelompok
pemuda radikal di Jakarta untuk meneruskan rencana mereka membawa Bung
Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok.
3) Ketiga, rencana itu didukung sepenuhnya oleh kelompok Peta disana. (Imran,
dkk 2011:119)
Di Rengasdengklok Soekarno dan Hatta menempati rumah milik warga
masyarakat yang bernama Djiaw Kie Siong keturunan Tionghoa. Disini kedua
pemimpin itu didesak Lagi oleh Sukarni dkk, untuk menyatakan proklamasi

Kegiatan Belajar 1
6
M o d u l – M a t a P e l a j a r a n S e j a r a h K e l a s X I Wa j i b

secepatnya seperti telah dirancangkan oleh para pemuda di Jakarta. Akan tetapi
Soekarno-Hatta tidak mau didesak begitu saja, mereka berpegang teguh pada
perhitungan dan rancangan mereka sendiri. (Nasution, 1991: 205)

Rumah Djiaw Kie Siong, tempat


Soekarno dan Hatta tinggal di Rengasdengklok

Di Rengasdengklok, dalam pembicaraan pribadi Soekarno dengan


Shodanco Singgih dari Daidan Peta mengatakan bahwa pemimpin tersebut
bersedia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia segera setelah kembali ke
Jakarta. Ia kemudian bergegas menyampaikan kesediaan Soekarno itu kepada
kalangan pemuda di Jakarta.

2. PROSES PERUMUSAN NASKAH TEKS PROKLAMASI KEMERDEKAAM


INDONESIA

Sekitar pukul 20.00 WIB, rombongan Bung Karno dan Bung Hatta telah
kembali ke Jakarta. Mereka tiba dengan selamat. Setibanya di Jakarta, para
pemuda sibuk mencari tempat pertemuan yang aman untuk membahas
proklamasi. Atas usaha Mr. Achmad Soebardjo, diperolehlah tempat yang aman

Kegiatan Belajar 1
7
M o d u l – M a t a P e l a j a r a n S e j a r a h K e l a s X I Wa j i b

untuk mengadakan pertemuan yaitu rumah Laksamana Maeda di Oranye Nassau


Boulevard (sekarang menjadi Jl. Imam Bonjol No. 1 gedung museum perumusan
teks proklamasi) yang diperkirakan aman dari Jepang.

a. Pertemuan Dengan Mayor


Jenderal Nishimura
Di rumah Laksamana Maeda
berkumpul tokoh-tokoh pemuda dan
beberapa orang anggota PPKI.
Sebelum pertemuan dimulai, Bung
Karno dan Bung Hatta mendatang
Somabuco (kepala pemerintahan
umum) yaitu Mayor Jenderal
Nisyimura. Maksudnya untuk
menjajaki sikap dan garis Suasana ilustrasi perumusan Teks Proklamasi
kebijaksanaan Penglima Tentara Jepang
terhadap proklamasi kemerdekaan Indonesia. Ternyata, sikapnya tidak
menghendaki adanya pengalihan kekuasaan. Berdasarkan kenyataan itu, Bung
Karno dan Bung Hatta kemudian memutuskan untuk mewujudkan Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia, tanpa perlu berhubungan lagi dengan Jepang.

b. Perumusan Konsep Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dirumuskan oleh Ir. Soekarno, Drs.
Moh. Hatta dan Ahmad Soebardjo di rumah Laksamana Tadashi Maeda dini hari
tanggal 17 Agustus 1945. Peristiwa tersebut disaksikan oleh Sukarni, B.M. Diah,
dan Sudiro. Soekarno menuliskan konsep pada secarik kertas, sementara Hatta
dan Ahmad Subarjo menyumbangkan pikiran secara lisan.
Konsep teks proklamasi kemerdekaan tersebut terdiri dari dua kalimat, yaitu
sebagai berikut :
1. Kalimat pertama merupakan pernyataan kemauan bangsa Indonesia untuk

Kegiatan Belajar 1
8
M o d u l – M a t a P e l a j a r a n S e j a r a h K e l a s X I Wa j i b

menentukan nasibnya sendiri


2. Kalimat kedua merupakan pernyataan mengenai pengalihan kekuasaan (transfer
of sovereignity)
c. Pengesahan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Pada pukul 04.00 WIB dini hari Soekarno meminta persetujuan dan tanda tangan
kepada semua yang hadir sebagai wakil-wakil bangsa Indonesia. Para pemuda menolak
dengan alasan sebagian yang hadir banyak yang menjadi kolaborator (orang yang
bekerjasama dengan musuh) yaitu Jepang. Sukarni mengusulkan agar teks proklamasi
cukup ditandatangani dua orang tokoh, yakni Soekarno dan Moh. Hatta, atas nama
bangsa Indonesia. Usul Sukarni tersebut pun lalu diterima.

Ir. Soekarno menulis teks naskah "Proklamasi Klad", yang isinya sebagai berikut :

Teks Proklamasi Klad yang


Merupakan Tulisan Tangan Soekarno

Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.

Hal2 jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan


tjara seksama dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, 17 - 8 -
'05
Wakil2 bangsa
Indonesia

Kegiatan Belajar 1
9
M o d u l – M a t a P e l a j a r a n S e j a r a h K e l a s X I Wa j i b

Kemudian, Mohamad Ibnu Sayuti Melik mengetik teks naskah proklamasi


yang telah mengalami perubahan, yang dikenal dengan sebutan naskah "Proklamasi
Otentik", yang isinya adalah sebagai berikut :

Teks Proklamasi Otentik yang


Diketik oleh Ibnu Sayuti Melik

PROKLAMASI
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.

Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan


dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, hari 17 boelan 8


tahoen 05.
Atas nama bangsa Indonesia
Soekarno/Hatta

Kegiatan Belajar 1
10
M o d u l – M a t a P e l a j a r a n S e j a r a h K e l a s X I Wa j i b

Perbedaan teks naskah "Proklamasi Klad" dengan


Naskah hasil ketikan Sayoeti Melik dapat dilihat pada tabel berikut :
No. Naskah Tulisan Ir. Soekarno Naskah hasil ketikan Sayoeti Melik
1. Proklamasi. PROKLAMASI.
2. Hal2. Hal-hal.
3. Tempoh. Tempo.
4. Djakarta 17-08-05. Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05.
5. Wakil2 bangsa Indonesia. Atas nama bangsa Indonesia.

Ada tiga perubahan redaksi pada naskah proklamasi yang disetujui. Pertama,
tempoh diganti dengan tempo. Kedua, wakil bangsa Indonesia diganti dengan atas
nama bangsa Indonesia. Ketiga, cara menulis tanggal Djakarta 17-8-05 diganti
menjadi Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05. Naskah hasil ketikan Sayoeti Melik
kemudian ditandatangani oleh Bung Karno dan Bung Hatta atas nama bangsa
Indonesia.

3. MENGURAIKAN PERISTIWA DI SEKITAR PEMBACAAN PERNYATAAN


PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA
1. Kegiatan di Jalan Pegangsaan Timur No 56
Penyususnan teks proklamasi berakhir kira-kira jam 04.00 menjelang pagi
ditanggal 17 Agustus 1945. Sebelum pulang, Mohammad Hatta memberikan pesan
kepada Burhanuddin Muhammad Diah agar memperbanyak teks proklamasi dan
sedapat dapatnya menyiarkannya ke seluruh Indonesia dan keseluruh dunia melalui
kantor berita Domei.
Menurut Subardjo, Sukarni memberitahukan kepada pertemuan bahwa rakyat
di dan sekitar kota Jakarta telah diserukan untuk berbondong-bondong ke Lapangan

Kegiatan Belajar 1
11
M o d u l – M a t a P e l a j a r a n S e j a r a h K e l a s X I Wa j i b

Ikada (sekarang Monas) pada tanggal 17 Agustus 1945 untuk mendengarkan dan
menyaksikan proklamasi kemerdekaan. Demikianlah yang telah dipersiapkan dan
adalah wajar bahwa kita semua datang kesana, demikian kata Sukarni.
Namun, Soekarno menolak, karena jika proklamasi dilaksanakan di lapangan
Ikada, hal itu akan memancing bentrokan fisik dengan pihak Jepang. Karena itu
menurut Bung Karno proklamasi akan dibacakan dihalaman rumahnya di
Pegangsaan Timur 56. (Indra dan Marthabaya, 1989:149-150).

2. Upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


Sebelum membacakan teks
proklamasi kemerdekaaan Indonesia,
Ir. Soekarno mengucapkan pidato
pendahuluan singkat yang intinya
sebagai berikut,
1. Meskipun mengalami pasang
dan surut, perjuangan bangsa
Indonesia untuk mencapai
kemerdekaan tidak pernah
Peristiwa Proklamasi
berhenti Kemerdekaan Republik Indonesia

2. Dengan tenaga dan kekuatan sendiri, bangsa Indonesia bertekad bulat


menentukan nasib bangsa dan tanah airnya.
Pada tanggal 17 Agustus 1945 jam 12.00 (waktu Tokyo) atau jam 10.30
waktu Jawa zaman Jepang atau jam 10.00 WIB, teks proklamasi dibacakan oleh Ir.
Soekarno dengan didampingi oleh Drs. Moh. Hatta di tempat kediamannya di Jalan
Pegangsaan Timur (sekarang Jalan Proklamasi) No. 56, Jakarta. Setelah pembacaan
teks proklamasi selesai, acara dilanjutkan dengan pengibaran bendera Merah Putih
yang dijahit oleh Ibu Fatmawati dikibarkan olah seorang prajurit PETA, Latief
Hendraningrat yang dibantu oleh Soehoed. Setelah bendera berkibar, hadirin
menyanyikan lagu Indonesia Raya secara bersama-sama.

Kegiatan Belajar 1
12
M o d u l – M a t a P e l a j a r a n S e j a r a h K e l a s X I Wa j i b

Dengan Proklamasi itu tercapailah Indonesia merdeka yang susunan


negaranya diatur dengan undang – undang dasar yang kemudian dikenal dengan
Undang – Undang Dasar 1945 (Kartodirdjo,1976: 29). Proklamasi kemerdekaan
adalah titik kulminasi yang dinanti-nanti oleh rakyat Indonesia setelah sekian lama
dibawah kekuasaan bangsa asing.

4. MAKNA PERISTIWA PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA BAGI


KEHIDUPAN SOSIAL

Makna peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia bagi kehidupa sosial


bangsa Indonesia adalah adanya prinsip kebersamaan dalam perbedaan antar tokoh
pejuang, pendiri dan rakyat Indonesia. Hal ini dapat tercermin dari dwitunggal
proklamator bangsa yaitu Soekarno dan Hatta. Walaupun antara Soekarno dan Hatta
terdapat perbedaan dalam politik, pendapat dan pemikiran tetapi dalam
mewujudkan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia mereka mengkesampingkan
perbedaan tersebut.
Jurang antara Soekarno dan Hatta terlihat sejak sama-sama menggalang
kekuatan pada 1920. Kedua putra Indonesia tersebut getol berjuang melawan
Belanda dengan cara masing-masing. Hatta remaja yang tengah belajar di Belanda
membentuk Perhimpunan Indonesia. Pada waktu bersamaan, Soekarno juga giat
memperjuangkan lahirnya negara Indonesia. Prinsip perjuangan kelompok mereka
pun berseberangan. Untuk mewujudkan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia
mereka meredam perbedaan tersebut. Dwitunggal ini pun berbagi tugas untuk
mengangkat nama Indonesia di mata internasional. Bung Hatta yang piawai
berdiplomasi ditugasi mengikuti konferensi tingkat dunia. Sementara Bung Karno
tetap berperan sebagai penggelora semangat revolusi rakyat Indonesia.
Awalnya, perbedaan pribadi dan model kepemimpinan yang mencolok bukan
menjadi masalah besar. Karena, "warna-warni" yang mereka miliki bisa saling
mengisi untuk memperjuangan Indonesia Satu. Kebersamaa seluruh rakyat

Kegiatan Belajar 1
13
M o d u l – M a t a P e l a j a r a n S e j a r a h K e l a s X I Wa j i b

Indonesia untuk dapat bersatu juga turut andil didalam terwujudnya kemerdekaan
bangsa. Berdasakan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 sebagai bangsa,
Indonesia berhak memiliki kedudukan yang sama dengan bangsa-bangsa lain di
dunia serta berhak pula mendapat perlakuan yang adil.

5. MAKNA PERISTIWA PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA BAGI


KEHIDUPAN POLITIK

TMakna peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia bagi kehidupan politik


berarti bangsa Indonesia mempunyai kedaulatan, yaitu kedaulatan rakyat. Lahirnya
negara Indonesia lewat proklamasi kemerdekaan sekaligus menunjukkan,
proklamasi kemerdekaan memiliki arti politik yang tinggi. Proklamasi kemerdekaan
itu sendiri sebenarnya merupakan keputusan politik karena terutama dimaksudkan
untuk memberitahukan kepada dunia tentang lahirnya sebuah negara. Peristiwa
yang berkaitan dengan negara dalam hal ini berdirinya sebuah negara merupakan
peristiwa politik karena salah satu pengertian politik sendiri adalah hal-hal yang
terkait dengan ketatanegaraan.
Bagi bangsa Indonesia, Proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17
Agustus 1945 yang dibacakan oleh Ir. Soekarno, di Jalan Pegangsaan Timur 56
Jakarta adalah keputusan politik tertinggi di mana di dalamnya terkandung makna
yang mendalam, yaitu:
1. Proklamasi kemerdekaan adalah puncak perjuangan politik yang panjang
dalam membangun dan menyatakan bangsa dan negara yang mandiri.
Proklamasi kemerdekaan itu juga sekaligus menjadi titik awal perjuangan
baru dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan yang telah lama
dicita-citakan.
2. Proklamasi kemerdekaan menandai lahirnya Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Ini berarti bahwa Proklamasi kemerdekaan menjadi titik awal

Kegiatan Belajar 1
14
M o d u l – M a t a P e l a j a r a n S e j a r a h K e l a s X I Wa j i b

berlakunya tata hukum nasional negara Indonesia dan berakhirnya tata


hukum kolonial (penjajah).
3. Proklamasi merupakan titik berangkat pelaksanaan amanat penderitaan
rakyat, sekaligus awal sejarah pemerintahan Indonesia.

A.
B.
C.
F. LATIHAN

Latihan ini bukan Tes, atau mengukur penguasaan kalian


terhadap kegiatan belajar dari peristiwa proklamasi kemerdekaan
dan maknanya bagi kehidupan bangsa Indonesia. Latihan ini
sebagai pengayaan agar kalian lebih memahami materi
berdasarkan indikator/tujuan pembelajaran. Kerjakan tugas
kalian!

1. Jelaskan bagaimana latar belakang peristiwa proklamasi


kemerdekaan Indonesia!
2. Jelaskan bagaimana proses perumusan naskah teks proklamasi

kemerdekaam Indonesia !
3. Jelaskan bagaimana peristiwa di sekitar pembacaan pernyataan

proklamasi kemerdekaan Indonesia!


4. Deskripsikanlah makna peristiwa proklamasi kemerdekaan

Indonesia bagi kehidupan sosial!


5. Uraikanlah makna peristiwa proklamasi kemerdekaan
Indonesia bagi kehidupan politik!
Selamat Mengerjakan

G. RANGKUMAN
Kegiatan Belajar 1
15
M o d u l – M a t a P e l a j a r a n S e j a r a h K e l a s X I Wa j i b

1. Tanggal 17 A gustus 1945 merupakan tanggal istimewa bagi seluruh


rakyat Indonesia, karena pada tanggal tersebut Republik Indonesia
mulai berdiri yang dikumandangkan kemerdekaannya oleh sang
proklamator Soekarno dan M. Hatta
2. Proklamasi kemerdekaan Indonesia diawali dari kekalahan Jepang
terhadap sekutu, kunjungan Soekarno dan Hatta ke Dalat, perbedaan
pendapat antara golongan tua dan muda yang melahirkan peristiwa
Rengasdengklok
3. Makna peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia bagi kehidupa
sosial bangsa Indonesia adalah adanya prinsip kebersamaan dalam
perbedaan yang tercermin dari dwitunggal proklamator bangsa yaitu
Soekarno dan Hatta
4. Makna peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia bagi kehidupan
politik bangsa Indonesia adalah Indonesia lahir sebagai negara yang
mempunyai kedaulatan, yaitu kedaulatan rakyat

A.
B.
H. GLOSARIUM C.

1 . P R O K L A M AT O R A DA L A H ORANG YA N G
M E M P R O K L A M A S I KA N K E M E R D E KA A N S UAT U
BANGSA
2 . R E N G A S D E N G K LO K A DA L A H P E R I S T I WA
P E N C U L I KA N YA N G D I L A KU KA N O L E H S E J U M L A H

Kegiatan Belajar 1
16
M o d u l – M a t a P e l a j a r a n S e j a r a h K e l a s X I Wa j i b

P E M U D A A N TA R A L A I N S O E KA R N I , W I KA N A D A N
CHAERUL SALEH DARI P E R KU M P U L A N
"MENTENG 31" TERHADAP S O E KA R N O DAN
H ATTA . P E R I S T I WA I N I T E R J A D I PA D A TA N G G A L
1 6 A G U S T U S 1 9 4 5 P U KU L 0 3 . 0 0 .
3. TEKS PROKLAMASI KLAD ADALAH TEKS ASLI
M E R U PA KA N TULISAN TA N G A N SENDIRI OLEH
I R . S O E KA R N O S E B A G A I P E N C ATAT

DAFTAR PUSTAKA

 Indra. Muhammad Ridhwan dan Marthabaya, Sophian. 1989. “Peristiwa-


peristiwa di Sekitar Proklamasi 17-08-1945”. Jakarta : Sinar Grafika
 Imran, Drs. Amrin, dkk. 2011. “Indonesia Dalam Arus Sejarah : Jilid 6”. Jakarta
: PT Ichtiar Baru Van Hoeve
 Nasution, A.H. 1991. “Sekitar Kemerdekaan Indonesia Jilid 1 Proklamasi”.
Bandung : Disjarah-AD dan Angkasa Bandung
 Ricklefs, M.C. 2008. “Sejarah Indonesia Modern”. Jakarta: PT. Serambi Ilmu
Semesta

Kegiatan Belajar 1
17

Anda mungkin juga menyukai