Anda di halaman 1dari 15

MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA

=======================================================================================
I. IDENTITAS UMUM
Nama Penyusun : Widiyanto, S.Pd
Instansi : SMP Negeri 80 Jakarta
Tahun Penyusunan : 2024
Jenjang Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Fase/Kelas : D/VIII
Tema/Sub Tema : Nasionalisme dan Jati Diri Bangsa
Proses Pergerakan Kemerdekaan
Alokasi Waktu : 3 Pertemuan (6 jam Pelajaran)
Jumlah Siswa : 36 Siswa

II. KOMPETENSI AWAL


Secara interaktif guru dan peserta didik melakukan tukar pendapat terkait topik-topik yang
berhubungan dengan kondisi geografis terhadap penjelajahan samudra di Indonesia.
Peserta didik diajak mengaitkan dengan tema-tema terdahulu yaitu kekayaan alam
Indonesia. Berawal dari kekayaan sumber daya alam Indonesia menjadi salah satu daya
tarik bangsa barat untuk melakukan ekspansi. Peserta didik memperoleh informasi bahwa
kedatangan bangsa barat di Indonesia memiliki kaitan yang erat dengan berbagai
perubahan kehidupan masyarakat Indonesia dalam berbagai bidang. Dalam kerangka ke-
IPS-an mengembangkan kemampuan peserta didik dalam menganalisis pengaruh
kolonialisme dan imperialisme terhadap keberlangsungan bangsa Indonesia. Kebijakan
yang diterapkan seringkali mengakibatkan pertentangan dan perlawanan oleh bangsa
Indonesia. Kehidupan rakyat Indonesia sangat bergantung pada penajahan dan pendudukan
bangsa barat, mulai dari bangsa Portugis, Inggris, Belanda, bahkan Jepang. Pada tema ini,
bangsa Indonesia mulai menyadari pentingnya persatuan dan kesatuan untuk mewujudkan
kemerdekaan dengan melakukan berbagai perlawanan baik bersifat kedaerahan maupun
skala nasional menggunakan suatu organisasi. Untuk itu, perlawanan yang digencarkan
mulai mengusung rasa nasionalisme dan kebersamaan baik melalui organisasi berlatar
perbedaan seperti organisasi kedaerahan, keagamaan, sosial, maupun militer. Perlawanan
demi perlawanan dipersiapkan pejuang untuk meraih kemerdekaan, agar seluruh rakyat
terbebas dari belenggu penjajah yang merugikan bangsa Indonesia. Semangat perlawanan
di berbagai daerah menjadi bukti bahwa Indonesia mampu memproklamasikan
kemerdekaan dengan sendiri. Usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia didukung
berbagai kebijakan salah satunya pemerataan pembangunan. Kondisi Indonesia saat ini
sudah berubah, saat ini Indonesia menghadapi berbagai permasalahan dalam bangsa sendiri
bukan lagi menghadapi penjajahan. Oleh karena itu, perlu adanya pengintegrasian agar
Indonesia mampu mewujudkan persatuan dan kesatuan.
III. DIMENSI PROFIL PELAJAR PANCASILA
 Beriman, bertakwa kepada Tuhan yag maha Esa, bergotong royong, bernalar kritis,
kreatif, inovatif, mandiri, berkebhinekaan global

IV. SARANA DAN PRASARANA


Sumber utama
 Slide gambar organisasi pergerakan yang berjuang melawan penjajahan,
 contoh: Organisasi Budi Utomo, PUTERA, dll
 Artikel tentang organisasi pergerakan Indonesia
 Kemendikbud. 2021. Ilmu Pengetahuan Sosial, Buku Peserta didik Kelas
 VIII, Jakarta; Pusat Kurikulum dan Perbukuan.
 Laptop, LCD, PC, papan tulis.
Sumber alternatif
 Guru dapat menggunakan sumber belajar alternatif yang terdapat dilingkungan
sekitar.
Pengembangan sumber belajar
 Guru dapat mengembangkan flash card tentang tokoh organisasi pergerakan
nasional.

V. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami
materi ajar.

VI. MODEL PEMBELAJARAN


 Luring/Tatap Muka
 Blended learning melalui model pembelajaran dengan menggunakan Project Based
Learning (PBL) terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis Social Emotional
Learning (SEL).

VII. KOMPETENSI INTI


1. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Peserta didik mampu mendeskripsikan penyebab pergerakan nasional,
 Peserta didik mampu menganalisis organisasi pergerakan nasional di Indonesia.
 Peserta didik mampu menganalisis upaya pergerakan pada zaman pendudukan
Jepang.

2. PEMAHAMAN BERMAKNA
3. Peserta didik menyadari bahwa materi PROSES PERGERAKAN KEMERDEKAAN
dapat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
4. PERTANYAAN PEMANTIK
5. Bagaimana upaya yang dilakukan rakyat Indonesia menuju kemerdekaan? Apa saja
faktor penyebab kegagalan perlawanan yang dilakukan rakyat Indonesia? Bagaimana
proses terbentuknya organisasi pergerakan nasional? Bagaimana akhir dari upaya
perlawanan melalui organisasi pergerakan?

6. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
 Guru dan peserta didik mengucapkan salam dan doa.
 Guru dan peserta mengondisikan pembelajaran.
 Apersepsi : Peserta didik membaca dengan lantang ikrar “Sumpah Pemuda”
dipimpin oleh salah satu peserta didik. Peserta didik difasilitasi guru untuk tanya
jawab berkaitan materi pergerakan kemerdekaan. Selain menceritakan kisah
perjuangan, guru dapat menampilkan gambar-gambar pada masa perjuangan dan
tokoh-tokoh pergerakan. Guru melanjutkan dengan memberikan motivasi terkait
semangat pergerakan yang dilakukan pahlawan dan rakyat Indonesia pada masa
lampau. Selain itu, peserta didik dapat meneladani perilaku dan nilainilai yang
dimiliki para pahlawan.
 Peserta didik dibantu guru menyimak gambaran tema dan tujuan pembelajaran
dalam Tema 03.
 Guru menginformasikan tujuan pembelajaran pada pertemuan 47, 48, dan 49
tentang perjuangan dan pergerakan bangsa Indonesia meraih kemerdekaan.
 Tujuan pembelajaran:
 Peserta didik mampu mendeskripsikan penyebab pergerakan nasional,
 Peserta didik mampu menganalisis organisasi pergerakan nasional di
Indonesia.
 Peserta didik mampu menganalisis upaya pergerakan pada zaman
pendudukan
Jepang
Kegiatan Inti (60 Menit)
Guru menjelaskan tentang petunjuk kerja dan tugas dari Lembar Aktivitas 8 untuk
mengidentifikasi penyebab kegagalan perlawanan di berbagai daerah dalam mengusir
penjajah, lembar aktivitas 9 tentang kliping organisasi pergerakan, lembar aktivitas 10
tentang organisasi pergerakan kedaerahan, kemudian pada aktivitas 11 peserta didik
diarahkan untuk meneladani berbagai upaya pergerakan yang dilakukan. Kegiatan ini
dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik bahwa setiap upaya
pergerakan yang dilakukan masyarakat berdampak besar bagi kelangsungan perjuangan
kemerdekaan Indonesia. Proses diskusi hasil dapat dilakukan dalam waktu singkat,
kemudian guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik terkait hasil identifikasi.
Secara interaktif guru mengaitkan hasil identifikasi dengan orientasi pembelajaran
tentangpergerakan organisasi nasional.

Peserta Didik Mengidentifikasi Masalah


Setelah peserta didik menganalisis berbagai upaya pergerakan bangsa Indonesia,
selanjutnya guru mendorong peserta didik mengajukan berbagai pertanyaan yang
mengarah pada HOTS. Beberapa pertanyaan yang diajukan misalnya bagaimana upaya
yang dilakukan rakyat Indonesia menuju kemerdekaan? Apa saja faktor penyebab
kegagalan perlawanan yang dilakukan rakyat Indonesia? Bagaimana proses
terbentuknya organisasi pergerakan nasional? Bagaimana akhir dari upaya perlawanan
melalui organisasi pergerakan?

Peserta Didik Mengelola Informasi


 Peserta didik dapat membaca bahan ajar yang dipersiapkan oleh guru untuk
mengetahui gambaran berbagai perlawanan untuk mengusir penjajah.
 Guru memfasilitasi sumber lain misalnya memberikan tautan internet yang
mendukung penjelasan dan pendalaman sumber belajar. Contoh tautan : Douwes
Deker menjadi Pahlawan https://youtu.be/37lAIDjl1mY
 Pejuang pergerakan Organisasi NU
https://historia.id/historiografis/articles/abdul-wahid-hasyim-pejuang-muda-nu-
DO4gV/page/1 Surat pendiri bangsa https://historia.id/surat-pendiri-bangsa
 Untuk memperoleh informasi lebih luas peserta didik juga dapat melakukan
browsing mengenai latar belakang munculnya organisasi pergerakan dan jenis-
jenis organisasi pergerakan. Guru dapat memberikan beberapa tautan berita,
tulisan, dan laporan video tentang organisasi pergerakan.
 Peserta didik mengolah informasi secara berkelompok di bawah bimbingan guru.
Kegiatan ini dapat dilakukan secara bervariasi, misalnya dengan diskusi
kelompok, jigsaw learning, dan pemecahan masalah. Contoh : Diskusi Kelompok
 Guru membimbing peserta didik membagi 8 kelompok yang terdiri dari 4 peserta
didik.
 Pembagian kelompok misalnya dengan cara permainan berhitung.
 Guru mengintruksikan peserta didik untuk berkumpul dengan jumlah peserta didik
yang berbeda “berkumpul 5 peserta didik, berkumpul 6 peserta didik dan
seterusnya”.
 Guru membimbing peserta didik untuk memilih peristiwa sekitar proklamasi
kemerdekaan.
 Peserta didik melakukan diskusi dalam kelompok kecil dan guru menjadi
fasilitator dengan cara berkeliling dari kelompok satu ke kelompok lain untuk
memberikan dorongan agar semua anggota kelompok berpartisipasi aktif.
 Masing-masing kelompok menyelesaikan lembar aktivitas 11 tentang organisasi
pergerakan di Indonesia.
 Guru memandu peserta didik mempresentasikan hasil diskusi.
 Pada akhir kegiatan, guru menyimpulkan laporan hasil diskusi.
 Peserta didik memilih dan mengorganisasikan informasi yang diperoleh.
 Guru membimbing dan mengarahkan proses belajar peserta didik (kegiatan
belajar).
 Guru memastikan peserta mengerjakan tugas dengan baik.
Peserta Didik Merencanakan dan Mengembangkan Ide
 Hasil pengolahan informasi disajikan dalam bentuk laporan/poster/ karya lainnya.
 Peserta didik secara mandiri membuat proyek berupa kliping tentang organisasi
pergerakan. Peserta didik mengumpulkan informasi berkaitan dengan organisasi-
organisasi yang terbentuk untuk memperjuangkan kemerdekaan. Kliping memuat
informasi latar belakang, tokoh pengerak, usaha-usaha yang dilakukan organisasi
dan akhir suatu organisasi.
 Pada aktivitas peserta didik diberikan penugasan untuk menuangkangagasan
berupa Esai dengan tema “Generasi Muda Harapan Bangsa”. Guru menekankan
peserta didik agar mampu berpikir kritis dan mengembangkan kreativitas sesuai
tuntutan Abad 21.

Peserta Didik Melakukan Refleksi Diri dan Aksi


 Dalam kelas atau melalui media berbasis internet peserta didik
mengomunikasikan hasil pengolahan informasi.
 Guru memfasilitasi peserta didik menemukan simpulan pembelajaran.
 Guru memberikan kesempatan ke peserta didik untuk mengajukan pendapat atau
pertanyaan.
 Penguatan dan pengayaan dilakukan untuk mengembangkan kompetensi peserta
didik.

Kegiatan Penutup (10 Menit)


 Penilaian pembelajaran dilakukan secara lisan atau tertulis.
 Peserta didik melakukan refleksi pembelajaran berkaitan dengan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
Sikap
 Apakah aku sudah menyelesaikan tugas Kliping dengan kreatif dan tepat
waktu?
 Inspirasi dari pembelajaran tentang munculnya organisasi pergerakan dalam
hidup saya adalah...
Pengetahuan
 Bagaimana proses munculnya perlawanan menggunakan organisasi?
 Bagaimana proses terbentuknya organisasi pergerakan nasional?
 Bagaimana akhir dari upaya perlawanan melalui organisasi pergerakan?
Keterampilan
 Apakah aku sudah berhasil membuat kliping tentang perlawanan bangsa
Indonesia melalui organisasi pergerakan?
 Refleksi dapat dilakukan dengan cara lain, misalnya kuis tentang, menuliskan
hasil kompetensi yang diperoleh baik sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Peserta didik dapat menuliskan pandangan yang diperoleh setelah mempelajari
materi.
 Tindak lanjut dilakukan dengan mendorong peserta didik mempelajari informasi
pembelajaran berikutnya tentang persiapan kemerdekaan Indonesia.
 Doa dan penutup.

VIII. ASESMEN
 Penilaian ditetapkan pada pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
 Penilaian pengetahuan dapat dilakukan dengan tes dan nontes. Penilaian pengetahuan
guru mengembangkan soal tes terstrandar. Soal tes dikembangkan secara bertingkat
dengan menekankan pada kemampuan berpikir tingkat tinggi/Higher Order Thinking
Skills (HOTS).
 Penilaian keterampilan dapat dilakukan dengan tes, unjuk kerja, dan proyek.
 Penilaian proyek yang dikerjakan peserta didik.
 Penilaian sikap dilakukan melalui observasi dengan jurnal penilaian sikap.

IX. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


Organisasi Pergerakan di Indonesia
No Nama Tokoh Tujuan
1 Budi Utomo (BU) 20 Dr. Wahidin Memajukan pendidikan rakyat,
Mei 1908 Soedirohoesodo Sosialisasi pentingnya pendidikan
dan menghimpun dana pendidikan
bagi kurang mampu.
2 Sarekat Islam (SI)- KH Samanhudi, Melindungi pengusaha lokal agar
1911 bisa bersaing dengan pengusaha
non lokal.
3 Indische Partij (IP)- 25 Douwes Dekker Mengembangkan rasa
Des 1912 (Danudirjo Setiabudi), nasionalisme, menciptakan
R.M. Suwardi persatuan antara orang Indonesia
Suryaningrat,dr Cipto dan Bumiputera.
Mangunkusumo
4 PerhimpunanIndonesi R.M. Noto Suroto. Mencapai Indonesia merdeka,
a (PI)- 1908 Mohammad Hatta, Perjuangan dengan kekuatan
Tjipto Mangunkusumo, sendiri dan tidak meminta kepada
dan Suwardi pemerintah kolonial
Suryaningrat.
5 Partai Nasional Ir. Soekarno, dr. Tjipto PNI bergerak dalam bidang politik,
Indonesia (PNI)- 4 Juli Mangoenkoesoemo, Ir. ekonomi, dan sosial.
1927 Anwari, Mr. Sartono,
Mr.Iskaq
Tjokrohadisurjo, Mr.
Sunaryo, Mr. Budiarto,
Dr. Samsi.
X. PENGAYAAN DAN REMEDIAL
Materi di bawah ini merupakan informasi penting yang dapat digunakan untuk
mengembangkan kompetensi yang dipelajari peserta didik dalam buku teks.
a. Potensi Indonesia Menarik Bangsa-Bangsa Barat
Perbedaan kondisi alam menyebabkan perbedaan potensi sumber daya berupa rempah-
rempah menjadi barang mahal di Eropa. Guru dapat mengakses
https://Indonesia.go.id/ragam/komoditas/ekonomi/keunikan-rempah-rempah-nusantara-
yang-mendunia
b. Motivasi 3G (Gold, Gospel, dan Glory)
Tiga G yaitu Gold (emas) identik dengan kekayaan, Glory (kejayaan), dan Gospel (misi
suci agama Kristen).
c. Revolusi Industri
Perkembangan teknologi mesin yang menggantikan tenaga manusia telah menjadikan
pendorong bangsa-bangsa Barat melakukan perjalanan ke berbagai benua. Pasar untuk
industri dan memperoleh bahan baku industri juga sebagai ekses Revolusi Industri yang
mendorong bangsabangsa Eropa memperoleh daerah koloni atau jajahan.

XI. REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK


Setelah mempelajari materi pada bab ini, pelajaran apa yang dapat kalian ambil? Apakah
kalian dapat merasakan perjuangan yang dilakukan para pahlawan untuk merebut dan
memperjuangkan kemerdekaan? Menurut kalian, bagaimana yang seharusnya generasi
muda lakukan untuk memaknai dan mempertahankan kemerdekaan yang telah
diperjuangkan hingga berkorban nyawa? Apakah kalian sudah melakukan hal yang
membanggakan untuk Indonesia atau hanya melakukan hal yang merugikan untuk bangsa
Indonesia?
XII. LAMPIRAN
Lampiran 1

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Lembar Aktivitas 8 Aktivitas Individu


Kalian telah mempelajari perlawanan rakyat Indonesia di berbagai daerah dalam menentang
kolonialisme dan imperialisme.
1. Bentuklah lima kelompok dengan anggota 6-7 orang per kelompok. Tiap kelompok
mengerjakan salah satu bagian tema yang disediakan. Misal Kelompok 1 mengerjakan bagian
penjajahan Portugis, Kelompok 2 mengerjakan bagian penjajahan Inggris, dst.
2. Kalian diskusikan faktor-faktor penyebab kegagalan perlawanan di berbagai daerah tersebut
dalam mengusir penjajah?
3. Tuliskan hasil diskusimu dalam format berikut ini! Presentasikan hasil diskusimu di depan
kelas!
No Penjajahan dan pendudukan Perlawanan Penyebab Kegagalan
1 Portugis
2 Inggris
3 Belanda – VOC
4 Pemerintahan Belanda
5 Pendudukan Jepang

Lembar Aktivitas 9 Aktivitas Kelompok


1. Buatlah 8 kelompok yang beranggotakan 4 peserta didik tiap kelompok.
2. Pada tugas kelompok ini, kalian diminta membuat kliping tentang organisasi pergerakan di
Indonesia.
3. Carilah informasi materi di buku,majalah, artikel, internet, maupun sumber lain.
4. Kliping dibuat dari kertas HVS ukuran A4.
5. Kliping terdiri dari gambar atau berita yang berkaitan dengan organisasi pergerakan.
6. Pembahasan tiap organisasi pergerakan wajib memuat latar belakang, tokoh pengerak, usaha-
usaha yang dilakukan organisasi dan akhir suatu organisasi.
7. Kumpulkan hasil kliping kepada guru.

Lembar Aktivitas 10 Aktivitas Individu


1. Berkunjunglah ke perpustakaan, kemudian carilah buku tentang perkembangan berbagai
organisasi etnis kedaerahan dan keagamaan pada masa perkembangan pergerakan nasional.
2. Lengkapi perkembangan organisasi masa pergerakan nasional berikut ini!
Nama Organisasi Sejarah Tujuan Bentuk Perjuangan
Jong Java
Trikoro Dharmo
Jong Islamieten Bond
Muhammadiyah
Nahdlatul Ulama
4. Catatlah hasil diskusimu, lalu presentasikan di depan kelas!
5. Bacalah hasil pekerjaan temanmu, buatlah catatan berdasarkan informasi dari teman lain yang
belum kalian peroleh.

Lembar Aktivitas 11 Aktivitas Kelompok


1. Bentuklah kelompok yang terdiri dari empat anggota tiap kelompok.
2. Bacalah buku, artikel, dan informasi terkait organisasi pergerakan di Indonesia.
3. Lengkapi tabel berikut ini untuk mengetahui berbagai organisasi pergerakan nasional
Indonesia!
Nama Tanggal
No. Tokoh Tujuan Keteladanan
Organisasi berdiri
1 Budi Utomo (BU) 20 Mei 1908 Memajukan
pendidikan
rakyat
2 Sarekat Islam (SI) KH Samanhudi,
3 Indische Partij Douwes Dekker Berani, Rasa
(IP) (Danudirjo Nasionalisme
Setiabudi), R.M. tinggi
Suwardi
Suryaningrat, dr
Cipto
Mangunkusumo
4 Perhimpunan Mencapai
Indonesia (PI) Indonesia
merdeka,
5 Partai Nasional 4 Juli 1927
Indonesia (PNI)
6 Pendidikan Moh Hatta, Sultan
Nasional Syahrir
Indonesia

Lembar Aktivitas 12 Aktivitas Kelompok


Kalian telah mempelajari perlawanan rakyat Indonesia di berbagai daerah dalam menentang
Kolonialisme dan Imperialisme.
1. Bentuklah kelompok yang beranggotakan 4-5 orang tiap kelompok.
2. Diskusikan faktor-faktor penyebab kegagalan perlawanan mengusir pendudukan Jepang di
berbagai daerah tersebut.
3. Setelah diskusi, presentasikan hasil diskusi kelompok dan bertukar pikiran dengan kelompok
lain.

Lampiran 2
BAHAN AJAR GURU DAN PESERTA DIDIK

Pergerakan Kebangsaan Menuju Kemerdekaan

Gambar 3.14 Infografik kelahiran Sumpah Pemuda


Sumber: Kemendikbud/layangmaya (2020)
Perhatikan gambar infografik tersebut. Kongres pemuda di atas merupakan tombak sejarah
munculnya sumpah pemuda. Mengapa diadakan Kongers Pemuda? Bagaimana kontribusi
Kongres Pemuda dalam proses kemerdekaan Indonesia? Bagaimana makna teks tersebut bagi
sejarah bangsa Indonesia? Teks tersebut diikrarkan para pemuda dari berbagai daerah pada
tanggal 28 Oktober 1928. Ikrar tersebut merupakan tekad untuk memulai jalan baru mengusir
penjajah melalui perjuangan pergerakan nasional. Mengapa para pemuda menggelorakan
pergerakan nasional?
Bangsa Indonesia sadar berbagai penyebab kegagalan perjuangan kemerdekaan pada masa lalu.
Salah satu penyebab kegagalannya adalah perlawanan yang bersifat kedaerahan. Kalian ingat
lagi beberapa perjuangan bangsa Indonesia di berbagai daerah. Bagaimana seandainya para
tokoh seperti Imam Bonjol, Pangeran Diponegoro, Pattimura, Sultan Hassanudin dan para tokoh
lainnya bersatu mengusir penjajah? Tentu Belanda akan mudah ditaklukkan.
Corak perjuangan bangsa Indonesia berubah dari yang bersifat kedaerahan, menuju perjuangan
yang bersifat nasional. Bangsa Indonesia telah menemukan identitas kebangsaan sebagai
pengikat perjuangan bersama. Paham kebangsaan atau nasionalisme telah tumbuh dan menjelma
menjadi sarana perjuangan yang sangat kuat.

Bagaimana Perkembangan Organisasi Pergerakan di Indonesia pada Masa Penjajahan?


Indonesia menjadi salah satu bangsa yang dijajah dan ditindas. Ini membuat masyarakat semakin
gencar untuk melakukan perlawanan. Perlawanan rakyat Indonesia telah dimulai sejak
penjajahan Hindia Belanda. Perlawanan yang dilakukan masih bersifat kedaerahan. Paham
kebangsaan atau nasionalisme kemudian tumbuh dan menjelma menjadi sarana perjuangan yang
sangat kuat.
Proses menuju kemerdekaan Indonesia melalui berbagai tahap, salah satunya dengan
kemunculan berbagai perkumpulan masyarakat atau organisasi untuk menghadapi penjajah.
Pergerakan untuk menentang penjajah masih bersifat kedaerahan hingga pada tahun 1908 mulai
lahir organisasi modern. Bangsa Indonesia sadar, salah satu penyebab kegagalan adalah
perlawanan yang bersifat kedaerahan. Untuk mengetahui berbagai perlawanan rakyat Indonesia
demi memperjuangkan kemerdekaan, perhatikan uraian berikut ini:
a. Faktor Penyebab Pergerakan Nasional
Pergerakan nasional menjadi wujud protes atas penindasan kaum kolonial kepada rakyat di
Indonesia. Para pemuda dari berbagai daerah berikrar Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928
sebagai salah satu bukti persatuan rakyat Indonesia untuk memperjuangkan kemerdekaan.
Ikrar tersebut merupakan tekad untuk memulai jalan baru mengusir penjajah melalui
perjuangan pergerakan nasional. Mengapa para pemuda menggelorakan pergerakan nasional?
Apa yang melatarbelakangi pergerakan nasional di kalangan rakyat Indonesia? Untuk
mengetahui lebih jelas, simak bacaan berikut ini.
Apa yang Dimaksud Politik Etis?
Politik etis atau politik balas budi adalah suatu pemikiran yang menyatakan bahwa
pemerintah kolonial Belanda memegang hutang tanggung jawab moral bagi kesejahteraan
rakyat Nusantara. Pieter Brooshooft dan C. Th. Van Deventer membuka mata pemerintah
Belanda untuk lebih memperhatikan nasib rakyat pribumi. Mereka beragumen, pemerintah
Belanda telah begitu lama mengambil untung besar dari wilayah jajahan, sementara rakyat
pribumi menderita. Hutang kehormatan harus dilunasi. Maka pemerintah Belanda memiliki
kewajiban moral untuk melakukan balas budi melalui kesejahteraan penduduk. Pada 1863,
sistem tanam paksa dihapuskan dan Pemerintah Belanda mulai menerapkan sistem ekonomi
liberal. Pada 1901 Ratu Belanda Wilhelmina mengeluarkan kebijakannya yang disebut
dengan politik etis.
Gambar 3.15 Sekolah pertanian, salah satu lembaga pendidikan yang muncul pada
periode politik etis
Sumber: Tropenmuseum/ CC-BY-SA 3.0 (2009)
Politik etis berdampak positif untuk jangka panjang bagi bangsa Indonesia. Pada bidang
pendidikan, politik etis melahirkan golongan terpelajar dan terdidik, seperti Sutomo atau
Wahidin Soedirohusodo. Mereka kemudian membentuk organisasi-organisasi pergerakan
nasional, seperti Budi Utomo, Sarikat Islam, hingga Perhimpunan Indonesia. Ada tiga bidang
yang dipakai dalam politik etis tersebut, yakni irigasi, emigrasi, dan pendidikan. Berikut tiga
bidang tersebut, yakni:
● Irigasi (pengairan), pemerintah Belanda membangun dan memperbaiki irigasi.
Membangun bendungan besar penampung hujan untuk keperluan pertanian. Pemerintah
Belanda juga melakukan perbaikan sanitasi untuk mengurangi penyakit.
● Emigrasi (perpindahan penduduk), program emigrasi dipakai pemerintah Belanda untuk
pemerataan penduduk di Pulau Jawa dan Madura. Apalagi kawasan perkebunan yang
begitu luas di luar Pulau Jawa tidak sebanding dengan kawasan pemukiman yang semakin
sempit. Akhirnya pemerintah Belanda membuat pemukiman baru di Pulau Sumatra dan
memindahkan rakyat.
● Edukasi (pendidikan), program peningkatan mutu sumber daya manusia dan pengurangan
jumlah buta huruf rakyat yang berimplikasi baik untuk pemerintah Belanda.
Sumber: https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/25/080000069/politik-etis--tujuan-
dan-latar-belakang?page=all.
Bacaan di atas merupakan salah satu kebijakan yang berpengaruh bagi rakyat Indonesia untuk
mengupayakan pergerakan nasional melalui sebuah organisasi. Faktor apa saja yang
melatarbelakangi terjadinya pergerakan nasional di Indonesia selain politik etis?
Faktor Internal Faktor Eksternal

● Munculnya kebijakan politik etis ● Berkembangnya paham baru (demokrasi,

● Perjuangan Kedaerahan liberalisme, komunisme, nasionalisme,


Pan Islamisme)
● Rasa senasib sepenanggungan ● Kemenangan Jepang atas Rusia tahun
● Perkembangan organisasi etnis, 1905
kedaerahan, dan keagamaan ● Lahirnya pergerakan nasional di wilayah
Asia dan Afrika (Tiongkok, India,
Filipina, Turki, dan Mesir)
b. Organisasi Pergerakan Nasional

Gambar 3.16 Gedung Stovia, tampak depan pada 1920. Di sinilah tempat berdirinya
Budi Oetomo, organisasi pelopor kebangsaan Indonesia.
Sumber: Tropenmuseum/ CC-BY-SA 3.0 (2009)
Gambar di atas merupakan salah satu peninggalan yang sangat penting bagi kebangkitan
nasional Indonesia. Gedung bekas STOVIA, sekolah kedokteran khusus pribumi, yang
dijadikan Museum Kebangkitan Nasional di Jakarta ini menjadi pengingat perjuangan rakyat
Indonesia untuk memperjuangkan kemerdekaan. Tonggak pergerakan nasional yaitu 20 Mei
1908 yang selalu diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional merupakan hari lahir Budi
Utomo (BU).
c. Pergerakan pada Zaman Pendudukan Jepang
Bangsa Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk menang gapi kebijakan Jepang.
Propaganda Jepang sama sekali tidak memengaruhi para tokoh perjuangan untuk percaya
begitu saja. Bagaimanapun, mereka sadar bahwa Jepang adalah penjajah. Bahkan, mereka
sengaja memanfaatkan organisasi-organisasi pendirian Jepang sebagai alat untuk meraih
Indonesia merdeka. Beberapa bentuk perjuangan pada zaman Jepang adalah sebagai berikut.
Memanfaatkan Organisasi Bentukan Jepang
Kelompok ini sering disebut kolaborator karena mau bekerja sama dengan penjajah.
Sebenarnya, cara ini bentuk perjuangan diplomasi. Tokohtokohnya adalah para pemimpin
Putera, seperti Sukarno, Mohammad Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan K.H. Mas Mansyur.
Mereka memanfaatkan Putera sebagai sarana komunikasi dengan rakyat. Akhirnya, Putera
justru dijadikan para pemuda Indonesia sebagai ajang kampanye nasionalisme. Pemerintah
Jepang menyadari hal tersebut dan akhirnya membubarkan Putera dan menggantinya dengan
Barisan Pelopor. Sama seperti Putera, Barisan Pelopor yang dipimpin Sukarno ini pun selalu
mengampanyekan perjuangan kemerdekaan.
Gambar 3.17 Empat Serangkai. (kiri-kanan) Sukarno, M. Hatta, Ki Hadjar Dewantara,
K.H. Mas Mansur.
Sumber: NIOD Institute for War, Holocaust and Genocide Studies. (1943)
Gerakan Bawah Tanah
Larangan pendirian partai politik pada zaman Jepang mengakibatkan sebagian tokoh
perjuangan melakukan gerakan bawah tanah. Gerakan bawah tanah merupakan perjuangan
melalui kegiatan-kegiatan tidak resmi tanpa sepengetahuan Jepang (sembunyi-sembunyi).
Tokoh-tokoh yang ma suk dalam garis pergerakan bawah tanah adalah Sutan Sjahrir, Achmad
Subarjo, Sukarni, A. Maramis, Wikana, Chairul Saleh, dan Amir Syarifuddin. Mereka terus
memantau Perang Pasifik melalui radio-radio bawah tanah. Pada saat itu, Jepang melarang
bangsa Indonesia memiliki pesawat komunikasi. Kelompok bawah tanah inilah yang sering
disebut golongan radikal/ keras karena mereka tidak mengenal kompromi dengan Jepang.
Perlawanan Bersenjata
Selain itu, terdapat perlawanan ber senjata yang dilakukan bangsa Indonesia di antaranya
sebagai berikut:
● Perlawanan Rakyat Aceh menentang peraturan-peraturan Jepang.

● Perlawanan Singaparna, Jawa Barat menentang seikerei yakni meng hormati Kaisar
Jepang
● Perlawananan Indramayu, Jawa Barat meno lak pungutan padi yang terlalu tinggi

● Perlawanan Peta di Blitar, Jawa Timur. Perlawanan Peta merupakan per lawanan
terbesar yang dilakukan rakyat Indonesia pada masa pendudukan Jepang
Gambar 3.18 Soeprijadi, pemimpin perlawanan Peta di Blitar
Sumber: Wikimedia commons/public domain (1945).

Anda mungkin juga menyukai