Anda di halaman 1dari 17

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMP Negeri 9 Bandung


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : VIII/II
Materi Pokok : Perubahan Masyarakat Masa Penjajahan dan Tumbuhnya
Semangat Kebangsaan.
Sub Materi Pokok : Tumbuh dan Berkembangnya Semangat Kebangsaan.
Sub-sub Materi Pokok : Perubahan Masyarakat Indonesia Pada Masa Kolonial Barat
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (2 JP)

A. Kompetensi Inti

KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.


KI 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI 3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata.
KI 4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.4 Menganalisis kronologi, perubahan, dan 3.4.1 Menganalisis perubahan masyarakat
kesinambungan ruang (geografis, politik, masa kolonial barat diberbagai bidang
ekonomi, pendidikan, sosial, budaya) kehidupan masyarakat Indonesia
dari masa penjajahan sampai tumbuhnya
semangat kebangsaan.

4.4 Menyajikan kronologi, perubahan dan 4.4.1 Terampil membuat laporan hasil diskusi
kesinambungan ruang (geografis, politik, dalam bentuk presentasi kelompok/
ekonomi, pendidikan, sosial, budaya) individu tentang perubahan masyarakat
dari masa penjajahan sampai tumbuhnya pada masa masa kolonial barat
semangat kebangsaan. diberbagai bidang kehidupan masyarakat
Indonesia

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan, peserta didik mampu:
1. Mengidentifikasi perubahan masyarakat pada masa kolonial barat diberbagai bidang
kehidupan masyarakat Indonesia

1
2. Terampil membuat laporan hasil diskusi dalam bentuk presentasi kelompok/
individu tentang perubahan masyarakat pada masa masa kolonial barat diberbagai
bidang kehidupan masyarakat Indonesia

D. Materi Pembelajaran

Materi Reguler
 Perubahan masyarakat Indonesia pada masa kolonial barat pada berbagai bidang
kehidupan masyarakat Indonesia
Materi Remidial
 Perubahan masyarakat Indonesia pada masa kolonial barat pada berbagai bidang
kehidupan masyarakat Indonesia
Materi Pengayaan
 Pergerakan nasional pada masa pendudukan jepang

E. Metode Pembelajaran

Pendekatan Pembelajaran : Saintifik Learning


Model Pembelajaran : Discovery learning,
Metoda : Ceramah, Diskusi

F. Media Pembelajaran
 Slide Presentasi Power Point (PPT)
 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

G. Alat Pembelajaran
 Gambar
 Alat Tulis

H. Sumber Pembelajaran
1. Mukminan, dkk. 2017. Buku Guru Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/MTs Kelas VIII.
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Mukminan, dkk. 2017. Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/MTs Kelas VIII.
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

I. Langkah-langkah Pembelajaran

KEGIATAN ALOKASI
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN WAKTU
Pendahuluan Orientasi Guru 10 Menit
 Memberi salam dan berdoa sebelum memulai
pelajaran
 Mengecek Kehadiran Peserta didik sebagai sikap
disiplin
 Mengkondisikan suasana belajar yang
menyenangkan
 Menyiapkan fisik dan psikis sebelum memulai
pembelajaran

2
KEGIATAN ALOKASI
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN WAKTU
Apersepsi
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan
bertanya untuk mengukur tingkat pengalaman
siswa terkait materi ajar atas materi sebelumnya
“ Coba berikan gambaran bagaimana keadaan
masyarakat Indonesi pada masa penjajahan?”
Motivasi
 Ice Breaking Permainan konsentrasi
 Guru menyampaiakan gambaran kepada siswa
tentang materi yang akan diberikan
 Sambil membuat ruang kelas tetap fress,guru
menyampaikan rencana materi ajar hari
ini.beserta tujuan pembelajaran dan rencana
penilaian
Kegiatan Inti Stimulation (stimulasi/ pemberian rangsangan)
 Peserta didik diminta untuk memusatkan
perhatian pada materi tentang Perubahan
Masyarakat Indonesia Pada Masa Kolonial
Barat
 Peserta didik menyimak tayangan gambar
Perubahan Masyarakat Indonesia Pada Masa
Kolonial Barat

 Guru mengajukan pertanyaan yang berkaitan


dengan materi pembelajaran, Contoh pertnyaan:
1. Bagaimana kolonialisme barat dapat
merubah aspek kehidupan masyarakat?
2. Guru menyampaikan informasi singkat
terkait materi Perubahan Masyarakat

3
KEGIATAN ALOKASI
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN WAKTU
Indonesia Pada Masa Kolonial Barat
Problem Steatment (Pernyataan Identifikasi
Masalah)
 Guru membagi kelopok menjadi 4-5 kelompok
secara heterogen yang terdiri dari 5-6 orang peserta
didik, masing-masing kelompok berdiskusi
mengerjakan LKPD yang dibagikan pada masing-
masing kelompok

Data Collection (Pengumpulan Data)


 Peserta didik dalam kelompoknya diminta
mengumpulkan informasi untuk menjawab
pertanyaan yang terdapat dalam LKPD masing-
masing kelompok
Data Procesing (Pengolahan Data)
 peserta didik diminta mengolah dan
menganalisis data atau informasi yang telah
dikumpulkan dari berbagai sumber untuk
menjawab pertanyaan
Verification (Pembuktian)
Langkah Kegiatan Diskusi
1. Guru memberikan kesempatan kepada
masing-masing kelompok untuk
memverifikasi data atau informasi yang
diperoleh
2. Setelah selesiai masing-masing kelompok
menyampaikan hasil diskusinya di depan
kelas
3. Kelompok lain menanggapi atau
menambahkan jawaban dari kelompok yang
sedang presentasi
Generalization (Menarik Kesimpulan)
 Memfasilitasi dalam menemukan kesimpulan tentang
Perubahan Masyarakat Indonesia Pada Masa
Kolonial Barat menghubungkan keterkaitan kondisi
sekarang dengan segala persoalan melalui review
indikator yang hendak dicapai pada hari itu.
Penutup
1. Melakukan refleksi atau umpan balik untuk
memberikan penguatan kepada peserta didik.
2. Melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat
ketercapaian indikator.
3. Memberikan tugas kepada peserta didik dan
mengingatkan peserta didik untuk mempelajari

4
KEGIATAN ALOKASI
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN WAKTU
materi yang akan dibahas dipertemuan berikutmya
yaitu Perubahan Masyarakat Indonesia Pada
Masa Kolonial jepang
4. Menyampaikan pesan Moral. dan memberi salam

J. PENILAIAN PEMBELAJARAN
a. Sikap (Spiritual dan Sosial)
Bentuk Contoh Butir Waktu
No Teknik Keterangan
Instrumen instrumen Pelaksanaan
1 Observasi Jurnal Terlampir Saat Penilaian untuk
Pembelajaran dan pencapaian
pembelajaran
Berlangsung (assessment
forand of
learning)

b. Pengetahuan
Bentuk Contoh Butir Waktu
No Teknik Keterangan
Instrumen instrumen Pelaksanaan
1 Tertulis Uraian Terlampir Setelah Penilaian untuk
Pembelajaran dan pencapaian
pembelajaran
Usai (assessment
forand of
learning)

c. Ketarampilan
Bentuk Contoh Butir Waktu
No Teknik Keterangan
Instrumen instrumen Pelaksanaan
1 Praktik Diskusi Diskusikan/ Saat Penilaian untuk
kelompok Presentasikann pembelajaran dan pencapaian
dan/atau materi berlangsung pembelajaran
presentasi pembelajaran (assessment for
tentang and of learning)
Pengaruh
Sistem Sewa
Tanah

d. Pembelajaran Remedial
Kegiatan pembelajaran remedial dilakukan dengan memanfaatkan tutor sebaya melalui
belajar kelompok untuk menjawab pertanyaan yang diberikan guru terkait materi
pembelajaran tentang Perubahan Masyarakat Indonesia Pada Masa Kolonial Barat
yang belum tuntas.

e. Pembelajaran Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar
diberi kegiatan pembelajaran pengayaan dengan cara meringkas buku-buku referensi, artikel

5
di majalah atau surat kabar, dan internet tentang kronologis kedatangan bangsa barat di
Indonesia.

Mengetahui Bandung, April 2019


Guru Pamong SMPN 9 Bandung Guru Mata Pelajaran

Dra. Sari Rahayu, S.Pd. Sugiono, S.Pd.


NIP. 19630730 198412 2 002

Mengetahui
Kepala SMPN 9 Bandung

Drs.H. Kusmana, M.Pd.


NIP. 196203301984031005

6
Lampiran 1

1. Penilaian Sikap

Jurnal Perkembangan Sikap (Spiritual dan Sosial)

Nama Sekolah : SMPN 9 Bandung


Kelas/Semester : VIII/2
Mata Pelajaran : IPS
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Nama
Catatan Butir Tanda Keterangan/Tinda
No Waktu Peserta
Prilaku Sikap Tangan k Lanjut
Didik
1
2
3
4
5
dst

2. Penilaian Pengetahuan
a. Kisi-kisi

KISI-KISI SOAL

Teknik Penilaian : Tes Tertulis


Bentuk Instrumen : Soal Uraian
Kisi-Kisi Tes Tertulis :
Bentuk Jumlah
No KD Materi Indikator
Soal Soal
3.4.Menganalisis Perubahan Menganalisis Uraian
kronologi, Masyaraka perubahan masyarakat
perubahan, dan t Indonesia masa kolonial barat
kesinambungan diberbagai bidang
Pada Masa
ruang kehidupan masyarakat
(geografis, Kolonial Indonesia
politik, jepang
ekonomi,
pendidikan,
sosial, budaya)
dari masa
penjajahan
sampai
tumbuhnya
semangat

7
Bentuk Jumlah
No KD Materi Indikator
Soal Soal
kebangsaan.

b. Daftar Pertanyaan dan Jawaban

No Soal Skor

1 2
2 2
3 2
4 2
5 2

c. Rubrik Penilian Bentuk Uraian

Skor Uraian
No. Alternatif Jawaban
Maksimal Skor
1. 2 0 Tidak memberi jawaban
1 Jawaban agak lengkap
2 Jawaban lengkap
2. 2 0 Tidak memberi jawaban
1 Jawaban kurang lengkap
2 Jawaban lengkap
3. 2 0 Tidak memberi jawaban
1 Jawaban kurang lengkap
2 Jawaban lengkap
4. 2 0 Tidak memberi jawaban
1 Jawaban kurang lengkap
2 Jawaban lengkap
5. 2 0 Tidak memberi jawaban atau jawaban salah
1 Jawaban kurang lengkap
2 Jawaban benar

a. Pedoman Penilaian:
1) Soal uraian dari nomor 1 sampai dengan 5 masing-masing soal memiliki skor, yaitu
sebagai berikut:
soal nomor 1 = 2
soal nomor 2 = 2
soal nomor 3 = 2
soal nomor 4 = 2
soal nomor 5 = 2
sehingga skor maksimal adalah 10.
2) Rumus nilai:

Jumlah Uraian x
1
Nilai =
10 0
0

8
3. Penilaian Keterampilan

a. Penilaian Praktik Diskusi Kelompok dan/atau Presentasi

Rubrik Penilaian Praktik Diskusi Kelompok

Menjaga
Kemampua Kemampua Kemampua
Nama tata tertib Jumla
No n presentasi n bertanya n menjawab
Peserta Didik berdiskusi h skor
(1-4) (1-4) (1-4)
(1-4)
1.
2.
3.

Pedoman perskoran dan penentuan nilai:


Skor terentang antara 1 – 4, yaitu 1 = kurang, 2 = cukup, 3 = baik, 4 = amat baik.
Rumus nilai:

Jumlah Skor
Nilai = x 100
4

Rubrik Penilaian Praktik Presentasi

Skor
No. Aspek yang Dinilai
0 1 2 3 4
1. Penyampaian presentasi dengan lugas
2. Kemampuan berargumentasi
3. Kemampuan menjawab pertanyaan
4. Penguasaan materi
Jumlah
Skor Maksimum

Pedoman perskoran dan penentuan nilai:


Skor terentang antara 1 – 4, yaitu 1 = kurang, 2 = cukup, 3 = baik, 4 = amat baik.
Rumus nilai:

Jumlah Skor
Nilai = x 100
4

9
Lampiran 2
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Sekolah : SMP Negeri 9 Bandung


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : VIII/II
Materi Pokok : Perubahan Masyarakat Masa Penjajahan dan Tumbuhnya
Semangat Kebangsaan.
Sub Materi Pokok : Tumbuh dan Berkembangnya Semangat Kebangsaan.
Sub-sub Materi Pokok : Perubahan Masyarakat Indonesia Pada Masa Kolonial Barat
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (2 JP)

1. Petunjuk Belajar :
Baca secara cermat sebelum mengerjakan tugas.
a. Pelajari materi IPS yang berhubungan dengan materi Perubahan Masyarakat
Indonesia Pada Masa Kolonial Barat
b. Konsultasi dengan Guru bila mengalami kesulitan mengerjakan tugas.
2. Tujuan belajar yang ingin dicapai:

Setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan, peserta didik mampu:


1. Mengidentifikasi perubahan masyarakat pada masa kolonial barat diberbagai bidang
kehidupan masyarakat Indonesia
2. Terampil membuat laporan hasil diskusi dalam bentuk presentasi kelompok/
individu tentang perubahan masyarakat pada masa masa kolonial barat diberbagai
bidang kehidupan masyarakat Indonesia

3. Informasi
1. Bacalah dengan cermat uraian materi tentang kondisi masyarakat indonesia pada
masa penjajahan , Sub- materi Perubahan Masyarakat Indonesia Pada Masa
Kolonial Barat
2. Masing-masing kelompok mengerjakan soal yang sama
4. Tugas

PERUBAHAN MASYARAKAT INDONESIA PADA MASA KOLONIAL BARAT

PERUBAHAN MASYARAKAT CONTOH YANG MENGGAMBARKAN PERUBAHAN

Penggunaan Lahan
Persebaran penduduk dan urbanisasi
Pengenalan tanaman baru
Tambang
Transportasi dan Komunikasi
Ekonomi
Keuangan
Pendidikan
Politik

10
PERUBAHAN MASYARAKAT CONTOH YANG MENGGAMBARKAN PERUBAHAN

Budaya

5. Langkah Kerja
1. Diskusikan tugas diatas dengan kelompok sampai batas waktu 40 menit
2. Selanjutnya masing-masing kelompok mempresentasikan di depan kelas
3. Kelompok lain menanggapi atau menambahkan

11
Lampiran 3
BAHAN AJAR

1. Perluasan penggunaan lahan

Karekter tanah di Indonesia yang pada umumnya subur merupakan lahan yang
sangat cocok dan bagus untuk mengembangkan pertanian dan perkebunan. Bangsa
ini sejak zaman sebelum penjajahan telah mengembangkan teknologi pertanian dan
diwariskan secara turun temurun.

Pada masa penjajahan terjadi perubahan besar-besaran dalam penggunaan lahan


untuk perkebunan. Ini sejalan dengan timbulnya perkembangan perekonomian dunia.

Belanda memfungsikan tanah jajahan Hindia Belanda sebagai penghasil bahan-bahan


mentah untuk industri di negaranya atau dijadikan komoditas ekspor di pasaran
Eropa.

Komoditas ekspor yang paling banyak dibutuhkan oleh industri Belanda dan Eropa,
adalah karet, tebu, tembakau, timah, tembaga, minyak bumi, dan sebagainya. 

Karena alasan kekurangan modal untuk mengusahakan ini, maka pemerintah Hindia
Belanda melakukan politik pintu terbuka.

Ini artinya, Belanda memberikan kesempatan sebesar-besarnya kepada para


pengusaha swasta asing untuk menanamkan modal di seluruh wilayah Hindia Belanda
(sebutan untuk Indonesia pada masa kolonial).

Sejak politik pintu terbuka inilah, kemudian bermunculan perusahaan-perusahaan


perkebunan, pertambangan, perindustrian, pengangkutan darat, dan pelayaran, yang
kesemuanya itu diusahakan oleh pengusaha-pengusaha Belanda dan bansa Barat
lainnya.

2. Persebaran penduduk dan urbanisasi

Pada masa Politik Etis (Politik Balas Budi) tahun 1900, yang diterapkan


pemerintah Hindia Belanda terjadi arus transmigrasi dari pulau yang padat
penduduknya (Khususnya Pulau Jawa) ke daerah yang jarang penduduknya di luar
pulau Jawa.

Pada intinya transmigrasi ini diterapkan untuk menyebarkan tenaga-tenaga murah,


umumnya dari pulau Jawa ke daerah-daerah di mana perkebunan tanaman ekspor
milik Belanda dikelola, yaitu di Sumatera dan Kalimantan.

Pada perkembangan selanjutnya, setelah muncul berbagai Industri dan tersedianya

12
berbagai fasilitas di perkotaan, dengan sendirinya ini merupakan menjadi daya tarik
dan daya dorong bagi masyarakat yang ada di tempat yang jauh dari pusat industri
atau fasilitas-fasilitas tersebut untuk pindah dan menetap di kota-kota. maka
muncullah yang kita sebut dengan arus urbanisasi itu.

3. Pengenalan tanaman baru

Sejak tahun 1700-an Belanda mengenalkan pada penduduk berbagai jenis tanaman
yang bernilai ekspor, seperti kopi, teh, kina, tembakau dan nila. Bahkan tahun 1800-
an kopi telah menggantikan beras dalam perdagangan di Asia Tenggara.

Pengenalan jenis tanaman-tanaman ekspor dan teknologinya sangat bermanfaat


untuk mengembangkan pertanian dan perkebunan di Indonesia.

4. Penemuan tambang-tambang

Pada akhir abad XIX dan menjelang Abad XX, Belanda mulai membuka lahan untuk
pencarian dan penggalian barang-barang tambang. Pertambangan yang digarap
adalah pertambangan minyak bumi, batu bara, dan logam.

5. Transportasi dan komunikasi

Untuk memperlancar mobilitas antar barang dan manusia yang akan berperanan
penting dalam kegiatan ekonomi dan industri belanda, termasuk juga dalam bidang
pertahanan dan keamanan, maka belanda membangun jalan-jalan raya, rel kereta
api (di pulau Jawa dan Sumatera), pelabuhan, dermaga dan jaringan telepon.

13
6. Perkembangan kegiatan ekonomi

Pada masa-masa penjajahan terjadi eksploitasi ekonomi secara besar-besaran oleh


Belanda, baik sumber daya manusia Indonesia maupun sumber daya alamnya.

Eksploitasi ekonomi yang sangat menyengsarakan rakyat itu dilakukan hanya semata
untuk kemakmuran bangsanya, tanpa menghiraukan kemakmuran masyarakat yang
dijajahnya.

Bentuk eksploitasi yang dilakukan oleh penjahat Belanda ini, yang dipaksakan kepada
bangsa ini, adalah :

a. Monopoli perdagangan

b. Penyerahan hasil bumi oleh rakyat kepada VOC

c. Sistem pajak tanah (Landrent System)

d. Sistem tanah partikelir

e. Sistem tanam paksa

f. Sistem pengaturan tanah 

dan banya peraturan lain yang hanya menambah penderitaan dan kesengsaraan
rakyat Indonesia.

14
Pada masa pasca pintu terbuka dan politis etis kegiatan ekonomi yang dilakukan
kolonial dan swasta asing barat, mengalami peningkatan.

Sektor produksi, distribusi dan konsumsi meningkat, Begitu pun dengan ekspor dan
impor mengalami peningkatan. Kualitas barang yang dikonsumsi masyarakat juga
meningkat. Ini menandakan perekonomian sedang mengarah kepada “kemakmuran”.

Kemakmuran siapa? Pada masa itu masyarakat di nusantara ini nyatanya masih
terjajah dan sangat menderita. Kemakmuran dan kesejahteraan itu hanya bagi orang
Belanda baik di Hindia Belanda maupun di negerinya, dan juga dinikmati oleh kroco-
kroconya, baik itu dari inlander (Pribumi) maupun asing.

7. Mengenal uang

Kedatangan kolonial barat, menyebabkan masyarakat mulai mengenal uang sebagai alat
tukar atau sebagai alat pembayaran, menggantikan cara-cara barter dan gotong-
royong yang sebelumnya sudah terbiasa dilakukan masyarakat dalam kegiatan
sehari-hari mereka.

15
8. Perubahan dalam Pendidikan

Pemerintah kolonial Belanda untuk pertama kalinya pada tahun 1848 mengenalkan
sistem pendidikan Barat dengan sistem klasikal, berjenis-jenis sekolah (sekolah
umum dan kejuruan), dan berjenjang (pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan
pendidikan tinggi).

Kebijakan pemerintah kolonial Belanda mendirikan sekolah Bumiputra bertujuan


untuk menghasilkan pegawai administrasi Belanda yang terampil, murah, dan
terdidik.

Demi kepentingan kolonialisme dan imperialisme, pemerintah kolonial dengan


sengaja menerapkan prinsip dualisme dalam penyelenggaraan pendidikan di
nusantara.

Dualisme merupakan dua kondisi yang satu sama lain saling bertentangan. Misalnya
terjadi diskriminasi pendidikan, sekolah khusus untu bangsa Eropa dan sekolah
khusus untuk pribumi.

Namun adanya kesempatan pendidikan bagi  pribumi ini merupakan angin segar bagi
bangsa Indonesia untuk mewujudkan cita-cita besar mereka. Mulailah muncul
kelompok-kelompol elit dan intelektual bangsa dan inilah landasan penting
terbentuknya kesadaran dan kebangkitan nasional di Indonesia.

9. Perubahan dalam aspek Politik

Sejak kedatangan dan penjajahan bangsa barat datang ke nusantara, sejak itu pula
terjadi perubahan-perubahan politik. Dengan berbagai senjata modern dan politik
adu domba yang mereka terapkan, kolonial mampu melemahkan kekuasaan raja,

16
residen, bupati dan sebagainya.

Bahkan strata sosial bagi raja dan kaum priyayi lebih rendah dari orang Cina dan
Arab yang tinggal di Indonesia.

Politik yang digunakan Belanda, antara lain:

Belanda memaksa penandatanganan Korte Verklaring (Plakat Pendek) kepada


daerah-daerah yang berhasil ditaklukkan. 

Selanjutnya, pemerintah kolonial memberlakukan sistem pemerintahan


model indirect rule (pemerintahan tidak langsung) yang memanfaatkan penguasa
pribumi (para bupati) untuk mengeksploitasi rakyat dan sumber kekayaan alam.

10. Perubahan dalam aspek Budaya

Perubahan ini terjadi karena penetrasi kebudayaan yang dilakukan bangsa-bangsa


Barat pada masa penjajahan.

Penetrasi kebudayaan merupakan upaya menggeser pola budaya pribumi dengan pola
budaya barat agar bangsa terjajah meniru pelbagai pola tingkah laku bangsa
penjajah dan menjauhkan dengan budaya-budaya bangsanya sendiri.

Perubahan budaya pada masa kolonialisme dan imperialisme Barat di


Indonesia meliputi seni bangunan, tarian, cara berpakaian, agama, adat istiadat,
bahasa, pendidikan dan teknologi.

Sumber : https://azanulahyan.blogspot.com/2017/05/perubahan-masyarakat-indonesia-pada-masa-
penjajahan.html

17

Anda mungkin juga menyukai