Anda di halaman 1dari 14

MODUL AJAR

Culturally Responsive Teaching


Keragaman Sosial Budaya di Masyarakat

Disusun Oleh:
Tinah Surtinah, S.Pd
196512111989032009

SMP NEGERI 26 BANDUNG


Jl. CIBOGO ATAS
BANDUNG
TEMA 04
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (Keragaman Sosial Budaya Di Masyarakat)

CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir kelas 7, peserta didik memahami keberadaan diri dan keluarga di tengah
lingkungan sosial terdekatnya. Ia menganalisis hubungan antara kondisi geografis daerah
dengan karakteristik masyarakat dan cara mereka beraktivitas. Peserta didik juga memahami
bagaimana masyarakat saling berupaya memenuhi kebutuhan hidupnya. Ia menganalisis isu
pemberdayaan masyarakat untuk ikut memberikan kontribusi yang positif terhadap
lingkungan sekitarnya.
Peserta didik mengeksplorasi kondisi sosial lingkungan sekitar. Ia mengurutkan
peristiwa sejarah dalam kerangka kronologis dan menghubungkan dengan kondisi saat ini. Ia
membuat karya atau melakukan aksi sosial yang relevan di lingkungan keluarga dan
masyarakat terdekat, kemudian melakukan refleksi dari setiap proses yang sudah dilakukan.

Keragaman Sosial Budaya di Masyarakat


I. INFORMASI UMUM
Nama : Tinah Surtinah S.Pd
Jenjang/Kelas : Fase D/ VII
Asal Sekolah : SMP Negeri 26 Bandung
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 pertemuan)
Target Peserta Didik : 36 peserta didik reguler
Kompetensi Awal
Peserta didik mengetahui budaya dan kebiasaan masyarakat di lingkungan sekitarnya.
Profil Pelajar Pancasila
1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Peserta didik dapat menunjukkan sikap jujur selama proses pembelajaran.
2. Mandiri
Peserta didik dapat mengkaji materi, bertanggungjawab atas aktivitas belajar dan
hasil belajarnya.
3. Bernalar kritis
Peserta didik mampu menganalisis pengaruh dari keragaman sosial dan budaya
Indonesia.
4. Bergotong royong
Peserta didik dapat berkolaborasi dengan kelompok dalam memadukan ide,
gagasan, dan konsep-konsep.

Sarana/ Prasarana
Media : Slide power point, video motivasi dan video pembelajaran.
Alat : Laptop, handphone, proyektor, layar proyektor, speaker.
Sumber : Buku siswa IPS kelas VII, buku guru IPS kelas VII, modul ajar, internet, dan
sumber lain yang relevan.
Target Peserta Didik
36 peserta didik reguler.
Model Pembelajaran
Pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran tatap muka.
Pendekatan : Culturally Responsive Teaching (CRT) and Teaching at the Right Level
(TaRL)
Model : Problem Based Learning
Metode : Diskusi, penugasan, dan kuis
II. KOMPONEN INTI
Tujuan Pembelajaran
1. Menganalisis pengaruh geografis pada keragaman sosial budaya di Indonesia.
2. Mengidentifikasi jenis keragaman sosial budaya di Indonesia.
Pemahaman Bermakna
1. Budaya merupakan salah satu sifat paling khas dari pergaulan sosial manusia.
2. Indonesia memiliki keanekaragaman budaya yang tinggi, kita harus bangga
karena kekayaan budaya tersebut dapat hidup rukun dan berdampingan.
3. Keragaman budaya merupakan kekayaan bangsa yang perlu kita lestarikan.
Pertanyaan Pemantik
1. Apa faktor yang memengaruhi keragaman budaya di Indonesia?
Persiapan Pembelajaran
1. Mencari sumber dan bahan untuk pembelajaran
2. Membuat media pembelajaran berupa Power Point dan video pembelajaran
3. Mencatat pertanyaan penting yang menumbuhkan rasa penasaran peserta didik
4. Menyiapkan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)
5. Menyiapkan daftar nama peserta didik
6. Menyiapkan instrumen penilaian
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan 1. Peserta didik bersama pendidik 15 menit
mengucapkan salam dan berdoa.
2. Peserta didik bersama pendidik
mengkondisikan kelas seperti kerapihan
dan kebersihan kelas.
3. Pendidik mengecek kehadiran peserta
didik.
4. Peserta didik diberikan motivasi untuk
semangat belajar dan mengamati tayangan
video motivasi.
5. Pendidik mengaitkan materi sebelumnya
yang telah dipelajari dengan materi
keragaman sosial budaya masyarakat di
Indonesia.
6. Pendidik menginformasikan tujuan
pembelajaran.
Kegiatan Inti Pemberian Rangsangan 55 menit
1. Peserta didik diberi rangsangan mengenai
faktor yang mempengaruhi keragaman
budaya di Indonesia melalui video
siapakah pribumi asli Indonesia?
Kemudian peserta didik mengidentfikasi
faktor geografis yang mempengaruhi
keragaman budaya di Indonesia, yakni
Isolasi geografis. Kegiatan ini ditujukan
dalam rangka memberi pemahaman pada
peserta didik bahwa kondisi geografis
Indonesia beragam serta dapat
memengaruhi jenis dan keragaman budaya
di Indonesia. (Culturally Responsive
Teaching (CRT)).
2. Pendidik menstimulasi dan memotivasi
peserta didik untuk memberikan jawaban
dan pertanyaan singkat mengenai hal
tersebut.
3. Pendidik menyampaikan materi
pembelajaran mengenai keragaman sosial
budaya masyarakat di Indonesia melalui
video dan tayangan power point.
Melakukan Identifikasi Masalah
1. Peserta didik dibagi ke dalam 6 kelompok
berdasarkan level pemahaman belajar
mereka masing-masing (slow learner,
medium learner, and fast learner)
(Teaching at the right level).
Kelompok 1 dan 2 : slow learner
Kelompok 3 dan 4 : medium learner
Kelompok 5 dan 6 : fast learner
2. Peserta didik diminta untuk mengerjakan
LKPD bersama kelompok
3. Peserta didik mencari informasi yang
diperlukan.
4. Peserta didik mengolah informasi secara
berkelompok dengan bimbingan pendidik.
5. Peserta didik memilih dan
mengorganisasikan informasi yang
diperoleh.
6. Pendidik membimbing dan mengarahkan
proses belajar peserta didik.
7. Pendidik memastikan peserta didik
mengerjakan tugas dengan baik.
Pengumpulan Data
1. Peserta didik mengumpulkan informasi
dari berbagai sumber seperti membaca
buku, mencari di internet, atau sumber
lain untuk menjawab pertanyaan yang
telah dirumuskan.
2. Pendidik membimbing jalannya diskusi
dan memantau jalannya diskusi.
Melakukan Verifikasi
1. Peserta didik menyusun informasi yang
sudah diperoleh untuk dipresentasikan
sesuai dengan fakta yang sudah
ditemukan secara kelompok.
Penarikan Kesimpulan
1. Peserta didik melakukan penarikan
kesimpulan dengan melaporkan hasil
temuannya dalam bentuk presentasi.
2. Melakukan refleksi terhadap materi
yang telah dipelajari.
Penutup 1. Peserta didik melakukan refleksi 10 menit
pembelajaran.
2. Pendidik menginformasikan materi
yang akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya.
3. Peserta didik bersama pendidik menutup
pembelajaran dengan salam dan doa.
III. ASESMEN
Penugasan Asesmen terdiri dari:
Asesmen kelompok

Proses asesmen dilangsungkan pada:


 Sebelum pembelajaran
Pendidik melakukan review materi yang sebelumnya telah dipelajari. Pendidik
juga melakukan tanya jawab mengenai materi yang akan dibahas.
 Selama proses pembelajaran
Penilaian sikap, penilaian keterampilan, dan penilaian pengetahuan.
 Pada akhir proses pembelajaran
Peserta didik diberi kuis.

Pengayaan dan Remedial


Pengayaan: memberikan kegiatan pembelajaran pada peserta didik dengan capaian
tinggi agar mereka dapat mengembangkan potensinya secara optimal. Kegiatan
pengayaan pada tema ini yaitu:
1. Pemberian bacaan tambahan atau berdiskusi yang bertujuan untuk memperluas
wawasan terhadap tema yang tengah dipelajari.
2. Memberikan soal-soal latihan tambahan yang bersifat pengayaan
Remedial: memberikan bimbingan kepada peserta didik untuk lebih memahami materi
dengan melakukan pembelajaran mengulang. Kegiatan remedial pada tema ini yaitu:
1. Melakukan diagnosis kesulitan belajar peserta didik
2. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda.
Pembelajaran ulang dapat disampaikan dengan cara penyederhanaan materi,
variasi cara penyajian, penyederhanaan tes/ pertanyaan
3. Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan perorangan/ tutorial
4. Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus. Dalam rangka menerapkan prinsip
pengulangan, peserta didik perlu diberi latihan intensif (drill) untuk membantu
menguasai kompetensi yang ditetapkan
IV. BAHAN BACAAN PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK
Supardi, dkk. (2021). Buku Panduan Guru Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta:
Kemdikbud.
Supardi, dkk. (2021). Buku Panduan Siswa Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta:
Kemdikbud.
V. GLOSARIUM
1. Etnosentrisme : Paham yang menganggap kebudayaannya lebih baik dari
kebudayaan lain.
2. Kearifan lokal : Identitas atau kepribadian budaya sebuah bangsa yang
menyebabkan bangsa tersebut mampu menyerap, bahkan mengolah kebudayaan
yang berasal dari luar/bangsa lain menjadi watak dan kemampuan sendiri.
3. Akulturasi : Percampuran kebudayaan asing dengan kebudayaan asli Indonesia
dengan tidak menghilangkan unsur kebudayaan asli membuat kebudayaan
Indonesia semakin beragam.
4. Sinktretisme : Suatu proses perpaduan yang sangat beragam dari beberapa
pemahaman kepercayaan atau aliran-aliran agama.
5. Animisme : Sebuah system pemujaan terhadap roh leluhur.
6. Dinamisme : Kepercayaan terhadap benda-benda tertentu yang dipercaya
memiliki kekuatan magis, sehingga benda itu dikeramatkan.
VI. DAFTAR PUSTAKA
Supardi, dkk. (2021). Buku Panduan Guru Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta:
Kemdikbud
Supardi, dkk. (2021). Buku Panduan Siswa Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta:
Kemdikbud
VII. LAMPIRAN
Lampiran 1 LKPD

LKPD 1 (Peserta didik dengan pemahaman yang belum penuh)

LEMBAR KERJA PESERTA DIDK

(LKPD)

Nama Anggota Kelompok :


Kelas :

Instruksi tugas:
Keragaman sosial budaya merupakan sesuatu yang harus kita akui dan banggakan.
Keragaman terjadi karena beberapa faktor, salah satunya iklim. Silahkan identifikasi
Faktor iklim yang
No keragaman
jenis Lokasi
di daerah
beberapa daerahJenis keragaman
di Indonesia atau lingkungan sekitar kalian serta
memengaruhi
faktor
1 iklim yang memengaruhinya!
2
3
4
5

LKPD 2 (Peserta didik dengan pemahaman cukup penuh)

LEMBAR KERJA PESERTA DIDK (LKPD)

Nama Anggota Kelompok :


Kelas :
Instruksi tugas:
Carilah salah satu bukti dari keragaman budaya di sekitar tempat tinggal kalian yang
merupakan hasil dari akulturasi!

LKPD 3 (Peserta didik dengan pemahaman sudah penuh)

LEMBAR KERJA PESERTA DIDK (LKPD)

Nama Anggota Kelompok :


Kelas :

Instruksi tugas:
Identifikasilah pertanyaan berikut ini
a. Menurut kalian, adakah jenis warisan budaya di sekitar tempat tinggal kalian
yang belum tercatat?
b. Carilah jenis-jenis warisan budaya tak benda yang ada disekitar wilayah kalian.
Kemudian lengkapi tabel berikut ini!
Pengetahuan
dan Adat Istiadat Keterampilan
Tradisi
Kebiasaan Masyarakat, dan
dan
Seni Pertunjukan Perilaku Ritus, dan Kemahiran
Ekspresi
Mengenal Perayaan- Kerajinan
Lisan
Alam dan Perayaan Tradisional
Semesta

Lampiran II Jurnal Penilaian Sikap

JURNAL PENILAIAN SIKAP


Nama Satuan Pendidikan : SMPN 26 Bandung
Tahun Pelajaran : 2022/ 2023
Kelas/ Semester : VII/ Genap
Mata Pelajaran : IPS

Nama
No Tanggal Peserta Catatan Perilaku Butir Sikap
Didik
1
2
3
dst
Lampiran III Penilaian Kompetensi Pengetahuan

Pengetahuan yang menjadi fokus penilaian adalah keakuratan jawaban dan sistematika
tulisan, adapun hasilnya akan dicatat dalam tabel sebagai berikut:

Kriteria Pengetauan
Akurat Sistematis Rata-rata
Kelompok
4 3 2 1 4 3 2 1
1
2
3
4
5
6

Kriteria penilaian:
Predikat Keterangan
4 Sangat baik
3 Baik
2 Cukup
1 Kurang

Rubrik Penilaian pengetahuan (LKPD)


Aspek Aspek yang Dinilai
No yang di
4 3 2 1
Nilai
1 Akurat Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
sangat mampu mampu cukup mampu kurang mampu
menjelaskan menjelaskan menjelaskan menjelaskan
hasil kerja hasil kerja hasil kerja hasil kerja
kelompok kelompok kelompok kelompok
secara akurat secara akurat secara akurat secara akurat
dengan dengan dengan dengan
menggunakan menggunakan menggunakan menggunakan
sumber yang sumber yang sumber yang sumber yang
cukup cukup cukup cukup
kredibel. kredibel. kredibel. kredibel.
2 Sistematis Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
sangat mampu mampu cukup mampu kurang mampu
menyampaikan menyampaikan menyampaikan menyampaikan
materi secara materi secara materi secara materi secara
terstruktur dan terstruktur dan terstruktur dan terstruktur dan
sistematis. sistematis. sistematis. sistematis.
Lampiran IV Penilaian Kompetensi Keterampilan

Rubrik Penilaian Kegiatan Diskusi


No Indikator
3 2 1
Penilaian
1 Pembagian Tugas Setiap anggota Hanya sebagian 1-2 orang dari
kelompok anggota kelompok anggota kelompok
mendapatkan yang mengerjakan yang mengerjakan
tugas secara adil. tugas. tugas.
2 Mencari dan Menggunakan Hanya Hanya
mengumpulkan berbagai sumber menggunakan menggunakan
informasi informasi seperti sumber buku sumber internet.
buku paket, dan paket.
internet.
3 Partisipasi Setiap anggota Hanya sebagian Hanya 1-2 orang
kelompok kelompok yang dari anggota
berpartisipasi berpartisipasi kelompok yang
aktif dalam aktif dalam berpartisipasi
diskusi. diskusi. aktif dalam
diskusi.
4 Tanggung jawab Semua anggota Sebagian anggota Hanya 1-2 orang
kelompok kelompok anggota kelompok
bertanggungjawab bertanggungjawab bertanggungjawab
dalam dalam dalam
mengerjakan mengerjakan mengerjakan
tugas. tugas. tugas.

Format Penilaian Kegiatan Diskusi

Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok


No Indikator 1 2 3 4
3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1
1 Pembagian tugas
2 Mengumpulkan informasi
3 Partisipasi
4 Tanggung jawab

Keterangan: Penskoran: Hasil:


3 = Baik A = 12 – 11 Skor yang diperoleh
X 100
2 = Cukup baik B = 10 – 9 Skor maksimum
1 = Kurang C=8–7
D= <6
Rubrik Penilaian Presentasi Hasil Diskusi
Indikator
No 3 2 1
Penilaian
1 Ide/gagasan Setiap anggota Hanya sebagian 1-2 orang dari
kelompok anggota kelompok anggota
memberikan yang memberikan kelompok yang
ide/gagasan. ide/gagasan. memberikan
ide/gagasan.
2 Pemahaman isi Setiap anggota Hanya sebagian Hanya 1-2 orang
kelompok anggota kelompok dari anggota
memahami isi. yang memahami kelompok yang
isi. memahami isi.
3 Percaya diri Semua anggota Sebagian anggota Hanya 1-2 orang
kelompok kelompok percaya anggota
percaya diri diri dalam kelompok
dalam menyampaikan percaya diri
menyampaikan hasil diskusi. dalam
hasil diskusi. menyampaikan
hasil diskusi.
4 Intonasi Semua anggota Sebagian anggota Hanya 1-2 orang
kelompok kelompok anggota
berintonasi berintonasi kelompok
dengan jelas. dengan jelas. berintonasi
dengan jelas.

Format Penilaian Presentasi Hasil Diskusi

Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok


No Indikator 1 2 3 4
3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1
1 Ide/gagasan
2 Pemahaman isi
3 Percaya diri
4 Intonasi

Keterangan: Penskoran: Hasil:


3 = Baik A = 12 – 11 Skor yang diperoleh
X 100
2 = Cukup baik B = 10 – 9 Skor maksimum
1 = kurang baik C=8–7
D= <6

Lampiran V Bahan Ajar


A. Keragaman Sosial Budaya di Masyarakat
Pernahkah kalian melihat atau melakukan kegiatan terkait budaya di sekitar tempat
tinggal kalian? Karakteristik dari suatu kelompok masyarakat tempat kalian tinggal dan
berinteraksi adalah bagian dari budaya. Seperti halnya konsep masyarakat, pengertian
budaya banyak digunakan dalam sosiologi dan ilmu sosial lainnya.
Budaya merupakan salah satu sifat paling khas dari pergaulan sosial manusia.
Keragaman sosial budaya di masyarakat dapat terjadi saat berbagai jenis suku dan
agama yang ada di suatu ruang bertemu dan berinteraksi setiap harinya. Ruang tersebut
adalah ruang yang ada pada masyarakat.
Beberapa elemen budaya, terutama keyakinan dan harapan, merupakan komponen
dari semua hubungan sosial. Harapan dapat berupa harapan orang tentang satu sama lain
atau dapat pula tentang dunia tempat mereka tinggal. Jadi, budaya mengacu pada cara
hidup anggota individu atau kelompok dalam masyarakat, cara berpakaian, adat istiadat
dalam upacara pernikahan, jenis mata pencarian, hingga tata upacara keagamaan.
Indonesia memiliki keanekaragaman budaya yang tinggi, kita harus bangga karena
kekayaan budaya tersebut dapat hidup rukun dan berdampingan. Konsep keragaman
budaya juga mencakup barang-barang yang dihasilkan oleh kelompok kebudayaan
tersebut, seperti busur dan anak panah, alat bajak sawah, kitab hukum adat, dan rumah
adat. Budaya dapat dianggap sebagai serangkaian rancangan untuk bertahan hidup, alat
dari praktik, pengetahuan, dan simbol yang diperoleh melalui pembelajaran, bukan oleh
naluri, yang memungkinkan orang untuk hidup dalam masyarakat. Dapat disimpulkan,
masyarakat merupakan sekumpulan individu yang saling berbagi serta berinteraksi
dalam sebuah kebudayaan yang sama. Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi
keragaman budaya yang akan dijabarkan dalam penjelasan berikut.
1. Pengaruh Faktor Geografis yang Memengaruhi Keragaman Budaya
Lingkungan fisik akan memengaruhi keragaman budaya
Manusia sebagai individu merupakan sebuah kesatuan antara raga, jiwa, dan
perilaku. Di dalam diri seorang individu terdapat tiga unsur individu yaitu
inteligensi, nafsu, dan semangat. Kombinasi dari unsur tersebut menghasilkan
tingkah laku seseorang yang mencerminkan karakter atau budayanya. Kesatuan
dari kepribadian-kepribadian seseorang pada suatu daerah yang mempunyai pola
yang sama dapat membentuk budaya daerah tersebut yang membedakan dengan
tempat lain. Indonesia memiliki kebudayaan yang beragam. Keberagaman
budaya di Indonesia dipengaruhi oleh faktor geografis seperti isolasi geografis,
letak geografis, dan kondisi iklim.
a. Pengaruh Isolasi Geografis terhadap Keragaman Budaya
Indonesia adalah negara kepulauan, secara fisik setiap pulau dipisahkan oleh
lautan. Dulunya, leluhur bangsa Indonesia datang dari Yunan (Tiongkok
bagian selatan), kemudian secara berkelompok mereka datang ke Nusantara,
menyebar dan bermukim di pulaupulau besar maupun kepulauan di seluruh
penjuru Nusantara. Laut merupakan isolasi alamiah di antara kelompok-
kelompok tersebut, kemudian menyebabkan mereka tumbuh dan
berkembang menjadi satu kesatuan suku bangsa. Keterbatasan teknologi di
bidang nautika (perkapalan) menyebabkan mereka tidak dapat berpindah
atau bertemu dari pulau yang satu ke pulau lain. Akibat dari hal tersebut,
akhirnya kelompok mengembangkan kebudayaan masing-masing sesuai
keadaan lingkungan sekitar tempat tinggal mereka, sesuai kebutuhan mereka
untuk bertahan hidup yang berbeda satu sama lain. Perbedaan
antarkebudayaan suatu daerah dapat berdampak positif dan negatif.
Keberagaman berbagai kebudayaan di Indonesia jika tidak dikelola dengan
baik justru dapat berubah menjadi potensi konflik. Konflik yang mungkin
terjadi di Indonesia adalah konflik antar kebudayaan, di mana terdapat pihak
yang merasa kebudayaannya paling baik dibandingkan dengan kebudayaan
lain. Hal tersebut dikenal dengan istilah Etnosentrisme. Konflik tersebut jika
dibiarkan berlangsung dapat mengancam persatuan dan kesatuan Indonesia.
b. Pengaruh Iklim terhadap Keragaman Budaya Indonesia diwarnai oleh
iklim mikro (kecil) yang amat beragam
Dalam sebuah ruang wilayah yang sempit, perbedaan ketinggian tempat
dapat menghasilkan perbedaan suhu yang signifikan. Perbedaan antara satu
wilayah
dengan wilayah lain inilah menyebabkan perbedaan pola perilaku yang
berbeda, mulai dari bahasa hingga ke sistem mata pencarian hidup dan
sistem ekonomi. Contoh nyata dari keragaman regional dapat dilihat pada
masyarakat pesisir pantai utara Jawa, dibandingkan dengan masyarakat yang
tinggal di wilayah pegunungan di pulau yang sama, yaitu Pulau Jawa. Di
mana masyarakat pesisir tinggal pada daerah dengan suhu yang sedikit lebih
tinggi, akan berbeda budayanya dengan mereka yang tinggal di lereng
gunung dengan suhu rendah. Begitu pula masyarakat pesisir utara Pulau
Sumatra, pakaian adatnya akan berbeda jika dibandingkan dengan
masyarakat yang tinggal di lereng Pegunungan Bukit Barisan. Indonesia
bagian barat memang didominasi oleh bioma hutan hujan tropis, tetapi
tahukah kalian jika pulau Jawa secara mikro iklim dapat dibagi menjadi dua
region. Region Jawa bagian barat masih merupakan bioma hutan hujan
tropis, sedangkan Jawa bagian timur sudah dipengaruhi oleh bioma hutan
musim tropis atau hutan gugur tropis, zona ini memanjang sampai ke Pulau
Bali. Nusa Tenggara Barat (NTB) berbatasan dengan Selat Bali, tetapi
kondisi yang ada di NTB sudah dapat dikategorikan sebagai sabana. Berbeda
pula di Nusa Tenggara Timur (NTT) di mana kategori bioma yang tepat
untuk menggambarkan kondisi iklim di NTT adalah stepa tropis. Suhu yang
dingin akan selaras dengan pakaian tradisional berlengan panjang.
Masyarakat pesisir memiliki upacara adat sedekah laut yang merupakan
wujud terima kasih atas tangkapan ikan yang mereka peroleh selama satu
tahun.
c. Pengaruh Letak Geografis terhadap Keragaman Budaya Indonesia
secara geografis terletak di persilangan antara Benua Asia dan
Australia, serta di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik
Kondisi strategis inilah yang menyebabkan Indonesia banyak dilalui bangsa
asing yang melintasi Selat Malaka sebagai penghubung antara belahan bumi
bagian barat dan timur pada saat itu. Banyaknya bangsa asing yang bertemu
dengan penduduk Nusantara, meningkatkan peluang terjadinya pertukaran
kebudayaan secara tidak langsung. Berdasakan latar belakang sejarahnya,
budaya Indonesia dipengaruhi oleh ragam kebudayaan Hindu-Buddha, Islam,
Tionghoa, dan Eropa. Interaksi antara warga asing dan penduduk asli pada
masa lalu memberikan pengaruh besar terhadap kebudayaan. Akulturasi
berupa percampuran kebudayaan asing dengan kebudayaan asli Indonesia
dengan tidak menghilangkan unsur kebudayaan asli membuat kebudayaan
Indonesia semakin beragam. Akibat dari akulturasi tersebut menimbulkan
terbentuknya ras, kepercayaan, dan agama yang berbeda-beda di Indonesia.
B. Jenis Keragaman Budaya
Jenis keragaman budaya dalam masyarakat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan
fisik. Keragaman tersebut dapat dijumpai pada masyarakat yang bermukim di dataran
tinggi dan masyarakat yang bermukim di dataran rendah. Jumlah penduduk dan luas
wilayah akan memengaruhi keberagaman. Masyarakat dengan jumlah yang sedikit
cenderung memiliki budaya yang seragam, tetapi masyarakat yang jumlahnya besar
akan memiliki banyak sub atau bagian keragaman budaya. Misalnya di Pulau Sumatra,
bahasa Batak terbagi menjadi beberapa rumpun. Proses lain seperti kolonialisme,
perang, dan globalisasi telah menyebabkan populasi asing menetap di daerah baru dan
berinteraksi dengan penduduk setempat. Akibatnya terbentuk komunitas masyarakat
yang dipengaruhi oleh beberapa budaya. Dari setiap keragaman budaya yang terus
berinteraksi tersebut, kemudian lahir kebudayaa baru. Dalam sebuah kebudayaan
terdapat unsur-unsur budaya universal. Kluckhon, dalam karyanya Universal Categories
of Culture, membagi
sistem budaya universal tersebut ke dalam tujuh unsur kebudayaan. Istilah budaya
universal menurut Koentjaraningrat mengacu pada unsurunsur kebudayaan yang bersifat
universal sehingga dapat ditemukan pada berbagai kebudayaan bangsa-bangsa. Tujuh
unsur kebudayaan universal tersebut adalah:
1) Bahasa
2) Sistem pengetahuan
3) Sistem organisasi kemasyarakatan
4) Sistem peralatan hidup dan teknologi
5) Sistem mata pencarian hidup dan sistem ekonomi
6) Sistem religi
7) Kesenian

Anda mungkin juga menyukai