Anda di halaman 1dari 11

MODUL AJAR MATA PEMBELAJARAN IPS KEAS VIII

“TERJADINYA KONFLIK SOSIAL”

A. INFORMASI UMUM

1. Identitas modul

a. Nama Penyusun Luthvika Nasrifianti

Latifah Alya K

Andrean Naufal E.S

Muhammad Haris H.K

Sofa Okta R.

b. Nama Satuan
Pendidikan

c. Jenjang SMP

d. Kelas/ Semester VIII/ Genap

e. Tahun Pelajaran 2022/2023

f. Jumlah Peserta
Didik

g. Fase D
h. Alokasi 1 Pertemuan/ 120 Menit

2. Kompetensi Awal/ Prasyarat

a. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian dari konflik dan integrasi


b. Peserta didik mampu mengidentifikasi faktor-faktor terjadinya konflik
c. Peserta didik mampu mengidentifikasi akibat dari konflik sosial dan cara
menangani konflik
d. Peserta didik mampu mengidentifikasi cara mewujudkan integrasi

3. Profil Pelajar Pancasila

a. Beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia
b. Gotong royong
c. Bernalar kritis

4.Sarana dan Prasarana

a. Sarana: Ruang Kelas


b. Prasarana:

1) Alat: Laptop, Speaker, dan Proyektor


2) Bahan: Video tentang konflik dan integrasi

5.Target Peserta Didik


Target Reguler

a. Peserta didik dengan kemampuan rendah


b. Peserta didik dengan kemampuan menengah
c. Peserta didik dengan kemampuan tinggi

6. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran

Tatap muka dengan pendekatan Cooperative Learning dan penerapan model pembelajaran
Project Based Learning (PBL) yang bertujuan untuk memahami materi pembelajaran
dengan baik. Dengan metode Project Based Learning peserta didik diharapkan dapat
bekerja sama di dalam kelompok untuk memecahkan masalah dan mengembangkan
kemampuan berpikir kritis dalam bentuk project serta menerapkan keterampilan berbasis
4C (Critical Thinking, Creativity, Collaboration, and Communication)

7. Informasi Lainnya

Capaian Pembelajaran (CP) IPS Fase D

Pada akhir fase ini, peserta didik mampu memahami dan memiliki kesadaran akan
keberadaan diri serta mampu berinteraksi dengan lingkungan terdekatnya. Ia mampu
menganalisis hubungan konflik dan interaksi di daerahnya dengan karakteristik masyarakat
dan memahami bentuk-bentuk konflik yang ada. Peserta didik mampu menganalisis peran
pemerintah untuk mengupayakan agar tidak terjadi konflik di masyarakat. Peserta didik
juga mampu memahami dan memiliki kesadaran terhadap perubahan sosial yang sedang
terjadi di era kontemporer. Ia dapat menganalisis konflik yang terjadi di era digital. Peserta
didik mampu untuk menganalisis cara menangani konflik yang ada pada masyarakat.

ELEMEN

1. Konflik sosial
2. Integrasi sosial
KATA KUNCI KONSEP UTAMA

1. konflik sosial 1. Pengertian konflik sosial


2. Faktor-faktor terjadinya konflik dan
cara menganinya
3. Cara mewujudkan integrasi

KETERSEDIAAN MATERI KEGIATAN PEMBELAJARAN


UTAMA
1. Buku paket IPS untuk kelas VIII
2. Buku pendamping yang relevan 1. Diskusi kelompok
2. Presentasi hasil diskusi
3. Refleksi dan penguatan

MEDIA SUMBER BELAJAR

1. Media Pembelajaran:

a. Tampilan PPT Konflik dan Integrasi


b. Video tentang Konflik dan integrasi

2. Sumber Belajar Peserta Didik:

a. Supardi, dkk. 2021. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP Kelas VIII.
Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan
Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
b. Buku Pendamping yang relevan

B. KOMPONEN INTI

1.Capaian Pembelajaran (CP) IPS Kelas VIII


Pengertian dari konflik dan integrasi, faktor-faktor terjadinya konflik, akibat dari konflik
sosial, dan cara menangani konflik.

2. Tujuan Pembelajaran

1. Menjelaskan pengertian konflik dan integrasi


2. Mengidentifikasi faktor, akibat, dan cara menangani konflik

3. Indikator Pencapaian Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian konflik


2. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian integrasi
3. Peserta didik mampu menganalisis faktor-faktor terjadinya konflik
4. Peserta didik mampu mengidentifikasi akibat dari konflik sosial
5. Peserta didik mampu memecahkan masalah mengenai cara menangani konflik

4. Pemahaman Bermakna

a. Membangun kesadaran pentingnya integrasi di masyarakat untuk mencegah


terjadinya konflik.
b. Berperan aktif dalam upaya pencegahan konflik di masyarakat.

5. Pertanyaan Pematik

1. Apa saja konflik yang terjadi di lingkungan sekitar kalian?

6. Persiapan Pembelajaran
a. Peserta didik diminta menonton video materi mengenai konflik dan integrasi.
b. Peserta didik diminta untuk mengamati konflik di lingkungan sekitar tempat
tinggal.

7. Kegiatan Pembelajaran (3 x 40 menit / 3 Jam Pelajaran)

Detail Kegiatan Waktu

Pendahuluan 10 menit

1. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan doa. 1 menit


2. Sebelum memulai pelajaran guru memberikan ice breaking agar
peserta didik tidak jenuh dan dapat fokus mengikuti pembelajaran. 3 menit
3. Guru melakukan presensi untuk mengetahui peserta didik yang
1 menit
tidak hadir
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 1 menit
5. Guru menayangkan gambar atau video mengenai pemicu suatu
konflik dalam masyarakat, 3 menit
https://www.youtube.com/watch?v=R7blchDGAGI
1 menit
6. Guru memberikan pertanyaan pemantik mengenai materi
pembelajaran. (Critical Thinking)

Kegiatan Inti 100 menit

1. Orientation a. Guru membagi kelas menjadi beberapa 20 menit


kelompok.
b. Guru menyampaikan materi pembelajaran
konflik dan integrasi kepada peserta didik.
c. Guru menyampaikan proyek yang harus
dikerjakan peserta didik. (Creativity)
d. Siswa berkumpul dengan kelompok masing-
masing sesuai dengan kelompok yang sudah
dibuat guru.
e. Siswa memperhatikan materi yang disampaikan
oleh guru.
f. Guru menyampaikan proyek yang harus
dikerjakan peserta didik.

2. Organization a. Siswa mempersiapkan untuk membuat 5 menit


rancangan proyek (Collaboration)
b. Koordinator kelompok membagi tugas anggota
kelompok
c. Anggota kelompok memastikan sudah mendapat
tugas

3. Individual a. Peserta didik secara aktif berdiskusi menyelidiki 20 menit


and Group masalah yang disajikan dalam tayangan video
Guiding yaitu penyebab masalah, jenis masalah, dan
solusi masalah. ( communication)
b. Peserta didik bertanya pada guru jika ada
kesulitan.

4. Development a. Peserta didik membuat proyek untuk penanganan 25 menit


permasalahan konflik yang ada pada video.
b. Guru mengawasi dan membimbing aktivitas
peserta didik selama penyelesaian proyek.

5. Analysis and a. Setiap kelompok mempresentasikan hasil 30 menit


Evaluation proyeknya.
b. Peserta didik memberi tanggapan terhadap
kelompok yang sedang presentasi.

Penutup 10 menit
1. Guru menilai hasil proyek setiap kelompok. 2 menit
2. Mengevaluasi pengalaman 1 menit
3. Guru mengajak peserta didik untuk merefleksi setiap pembelajaran.
3 menit
4. Guru memberikan penguatan materi
5. Guru memimpin do’a penutup jam mata pelajaran 3 menit

6. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam 0,5 menit

0, 5 menit

8. ASESMEN

1. Asesmen Diagnostik dengan tes tertulis pilihan ganda.


2. Asesmen Formatif Tertulis Pre-Test dan Post Test berbasis HOTS (Individu)
sebagai Penilaian Pengetahuan.
3. Asesmen keterampilan dengan evaluasi performa dalam diskusi dan presentasi.
4. Assessment sikap spiritual dan sosial (individu).

9. PENGAYAAN DAN REMEDIAL

1. Pengayaan

Kegiatan pembelajaran yang diberikan pada peserta didik dengan capaian tinggi
agar mereka dapat mengembangkan potensinya secara optimal, dilakukan dengan:

a. Pemberian materi pengayaan yang serupa dengan materi untuk peserta didik
CIBI.
b. Penugasan membuat rangkuman dari materi pengayaan.
2. Remedial

Peserta didik yang membutuhkan bimbingan untuk memahami materi atau


pembelajaran mengulang dengan:

a. Pemberian materi remedial yang sama dengan alternatif materi untuk


peserta didik yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran.
b. Penugasan ulang dengan soal remedial.
C. MATERI PEMBELAJARAN

Materi Pembelajaran Reguler

Menurut Robert M.Z. Lawang, konflik adalah perjuangan untuk memperoleh hal-hal
yang langka, seperti nilai, status, kekuasaan, dan sebagainya dengan tujuan tidak hanya
memperoleh keuntungan, tetapi juga untuk menundukkan pesaingnya.

Faktor-Faktor Penyebab Konflik

a. Perbedaan Individu

Manusia adalah individu yang unik. Banyak sekali perbedaan yang tidak terlihat
dari tiap individu seperti cara pandang, cara berfikir, dan lainnya. Sebab, dalam
menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya.

b. Perbedaan Latar Belakang Kebudayaan

Lingkungan kebudayaan yang berbeda-beda dapat menjadi sumbu konflik sosial.


Dalam lingkup yang lebih luas, berbagai kelompok kebudayaan bisa saja memiliki
nilai-nilai dan norma-norma sosial yang berbeda-beda. Perbedaan-perbedaan
inilah yang dapat mendatangkan konflik sosial, sebab kriteria baik dan buruk
suatu kebudayaan tidak dapat dilihat dari sudut yang sama. Beberapa orang
menganggap budaya satu lebih unggul daripada budaya yang lain sehingga dapat
menyebabkan gesekan dan konflik.

c. Perbedaan Kepentingan

Perbedaan kepentingan dapat terjadi di berbagai bidang. Hal ini karena setiap
individu memiliki kebutuhan dan kepentingan yang berbeda. Masing-masing
orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Konflik akibat
perbedaan kepentingan ini dapat pula menyangkut bidang politik, ekonomi, sosial,
dan budaya.

d. Perubahan-Perubahan Nilai yang Cepat

Sebagai contohnya, kawasan pedesaan yang berubah menjadi kawasan industrial.


Maka akan terjadi berbagai perubahan besar karena masyarakat di sekitarnya tidak
siap menerima perubahan.

Penanganan Konflik Sosial

a. Menghindar, yaitu tidak melanjutkan konflik, orang menganggap tidak ada


manfaatnya melanjutkan konflik.
b. Memaksakan Kehendak, konflik harus berakhir dengan kemenangan di pihaknya.
Kepentingan pribadinya dianggap paling penting, sedangkan hubungan dengan
orang lain kurang begitu penting.
c. Menyesuaikan Keinginan Orang Lain, konflik harus dihindari demi keserasian
(harmonis). seseorang akan mengorbankan tujuan pribadi untuk mempertahankan
hubungan dengan orang lain.
d. Tawar-menawar, individu akan mengorbankan sebagian tujuannya dan meminta
lawan konflik mengorbankan sebagian tujuannya juga.
e. Kolaborasi, konflik sebagai masalah yang harus diselesaikan, mereka akan
berbicara dan mencari pemecahan yang memuaskan keduanya.

Materi Pengayaan Peserta Didik Cerdas Istimewa/ Berbakat Istimewa

Konflik Buruh vs Pengusaha yang Tak Kunjung Usai

Konflik antara buruh dan pengusaha menjadi hal yang tidak bisa dihindari menjelang
tutup tahun. Keduanya riuh menghitung besaran upah minimum.

Para pekerja berjuang ada kenaikan signifikan untuk mengimbangi lonjakan harga
kebutuhan pokok. Sedangkan pengusaha berusaha sebaliknya. Dua kepentingan yang
sulit dipertemukan itu mewarnai konflik keduanya.

Masalah pemutusan hubungan kerja (PHK) sepihak sampai tidak dibayarkannya


tunjangan hari raya (THR) melengkapi konflik buruh versus pengusaha. Pemerintah
sendiri mengambil peran sebagai wasit yang tidak pernah dianggap benar-benar adil. Di
penghujung Oktober 2013, menjelang penetapan upah di tahun 2014, buruh
menumpahkan perjuangan mereka dengan menggelar mogok serentak di seluruh
kota/kabupaten di Tanah Air.

Sumber : https://www.tribunnews.com/regional/2013/11/06/masalah-upah-dan-phk-
konflik-buruh-vs-pengusaha-yang-tak-kunjung-usai

Materi Dan Metode Alternatif Bagi Peserta Didik Yang Mengalami Kesulitan
a. Pembiasaan Hidup Berintegrasi Dalam Bermasyarakat

dalam lingkungan masyarakat terdapat perbedaan di berbagai bidang, adanya


perbedaan tersebut tidak akan menimbulkan konflik apabila dalam bermasyarakat
saling menghargai adanya perbedaan.

b. Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Konflik Sosial dan Cara Penanganannya.

D. DAFTAR PUSTAKA

Erikanto, C, (2015) Metode-Metode Pembelajaran Inovatif. Jakarta. Raja Grafindo


Persada.

Supardi, dkk. 2021. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP Kelas VIII. Pusat
Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
:https://www.tribunnews.com/regional/2013/11/06/masalah-upah-dan-phk-
konflik-buruh-vs-pengusaha-yang-tak-kunjung-usai

Anda mungkin juga menyukai