Anda di halaman 1dari 6

Nama : Radista Deviana

NIM : 19040284064
BAGAN ANALISIS : REFRAMING IDEOLOGI
Kelas : 2019B
Nilai – Nilai Visi kemasyar Konsep asal usul Strategi tindakan (strategies of Siasat politik
Komponen (value) akatan yang ideal manusia (conception of actions) (political taktics)
(vision of the idel human nature)
polity)

Ideologi

- Asas kebebasan Memberikan Menurut Rand, manusia Melarang pemerintah untuk ikut Siasat politik yang diajarkan
KAPITALISME - Asas kebebasan untuk hidup pertama – tama campur dalam masalah ekonomi. oleh 3 tokoh yaitu : Martin
keseimbangan setiap individu dalam untuk kesejahteraan Setiap warga dapat mengatur Luther, Benjamin Franklin,
- Asas keadilan berpikir, berkarya dan orang lain. Rand menolak nasibnya sendiri sesuai dengan Adam Smith.
- Asas berproduksi yang keras kolektivisme, kemampuannya. Semua orang  Martin Luther memberikan
kesejahteraan bertujuan untuk altruism, mistisisme. bebas bersaing dalam bisnis untuk dasar – dasar teosofik,
keberlangsungan Konsep dasar bebas memperoleh laba sebesar- bahwa dosa – dosa manusia
hidupnya. Setiap Rand yaitu aplikasi sosial besarnya. Semua orang bebas akan terhapuskan jika
individu diberikan dan pandangan melakukan kompetisi untuk manusia membuat karya
kebebasan dalam epistomologisnya yang memenangkan persaingan bebas yang baik.
memenuhi natural mekanistik. dengan berbagai cara.  Franklin yang memberikan
kepentingan dirinya. dasar – dasar filosofik,
mengajak untuk bekerja
keras mengakumulisi modal
atas usahanya sendiri.
 Adam Smith yang
memberikan dasar – dasar
ekonominya, mengajarkan ,
mengkongkret spirit
kapitalisme dalam sebuah
konsep mekanisme pasar

Mengajarkan Tujuan inti yang sama Pada hakekatnnya pada Pertama , sosialisme menolak - Pembentukan gerakan
SOSIALISME tentang kerjasama, ,yakni untuk lebih kepercayaan diri terminology proletariat yang sosialis pengaruh agama
persaudaraan, cinta mewujudkan manusia, melahirkan menjadi bagian konsep komunis. merupakan yang paling
kasih dalam setiap demokrasi dengan kepercayaan bahwa Kedua, kepemilikan alat – alat kuat. Dokrin keagamaan,
masalah memperluas segala penderitaan dan produksi oleh negara harus menjadi bukti bahwa
kemanusiaan. penerapan prinsip – kemelaratan yang dihdapi diusahakan secara perlahan dan sosialisme memegang
prinsip demokrasi dari dapat diusahakan bertahap. Ketiga, kaum sosialis berbagai ajarannya
hal – hal yang bersifat melenyapkannya. menuntut pendirian umum yang - Pemberontakan melawan
politis sampai pada Penderitaan dan demokratis bahwa pencabutan hak kemelaratan
yang bersifat non- kemelaratan yang milik warga negara harus melalui - Tidak ada hak milik pribadi
politis dalam diakibatkan pembajakan proses hukum dan warga mendapat atas alat – alat
masyarakat. politik dan ekonomi kompensasi. Keempat, kaum produksi,bahwa alat
dimana penguasa dan sosialis menolak pengendalian produksi harus menjadi
pengusaha ingin mencari kekuasaan oleh sekelompok kepemilikan komunal
cara baru untuk minoritas yang mengatasnamakan - Pemerataan sosial
memecahkan masalah kekuatan revolusioner. Kelima ,
sosial tanpa melakukan tidak sependapat bahwa dalam
kekerasan. demokrasi hanya ada dua pilihan
Antara liberalis – kapitalis dan
komunis.
Pemerintahan Bagi komunisme visi Masyarakat bergerak Pertama, Industrialisasi secara Agama merupakan perangkap
komunis yang kemasyarakatan ideal dinamis, proses pesat, terutama sekali dengan yang dipasang kelas penguasa
KOMUNISME didasarkan ideologi yaitu dengan mengatur perkembangan yang tidak mengandalkan pembangunan untuk menjerat kelas proletariat
memperlakukan bahwa setiap orang lurus dan tidak industri. Kedua, perencanaan yang tertindas.
semua negara bagian tidak diperbolehkan sederhana. Sejarah menyeluruh dengan Komunis menghalalkan segala
mereka, rakyat dan memiliki kekayaan masyarakat sendiri mulai mengkoordinasikan kehidupan cara,seperti kekerasan radikal,
cita – citanya pribadi, semua unit pecah pada saat anggota masyarakat secara revolusioner dan perjuangan
menciptakan bisnis mulai dari kecil masyarakatan masih seksama oleh suatu organisasi kelas, dengan sendirinya etika
masyarakatan sama hingga yang besar primitif dan menciptakan tehnik birokratis. Ketiga, tingkah laku didasarkan
rata – sama rasa. dimiliki pemerintah pertarungan kelas. perlembagaan persaingan sebagai kekerasan serta tidak mengakui
dengan tujuan Masyarakat terbagi cara untuk model dan rangsangan HAM. Membangun masyarakat
pemerataan ekonomi menjadi 2 kelompok bagi usaha individu dan kolektif, tanpa negara, tanpa kelas dengan
dan kebersamaan. ,yaitu kaum borjuis dan melalui pemberian rangsangan bagi konsep sama rata
kaum proletar. Kelas kepentingan pribadi dalam bentuk
yang memiliki lembaga – gaji serta imbalan yang tidak sama,
lembaga kunci dari dan insetif material dan jabatan
masyarakat dan tidak untuk mereka yang ahli secara
mengizinkan perubahan tehnis dan cakap secara
besar dengan jalan administrative.
damai,maka jalan
keluarnya adalah
penggulingan kondisi
sosial dengan cara
kekerasan. Hal ini juga
yang memunculkan
sebuah revolusi dimana
diciptakannya
Komunisme Mumi
(Masyarakat tanpa kelas)
Nilai yang diajarkan Visi kemasyarakatan Perkembangan fasisme Fasisme memiliki gagasan – Negara berideologi fasisme akan
yaitu tentang “takut yang ideal menurut ini dilatarbelakangi oleh gagasan dan doktrin – doktrin. membantai bangsa- bangsa lain
akan kebebasan”. fasisme yaitu dengan kecenderung – Doktrin anti – semitisme , doktrin yang dianggap lebih rendah,hal
FASISME Kesenjangan, memiliki rasa kecenderungan tertentu ini melahirkan sikap – sikap ini disebabkan karena rasa
penderitaan nasionalisme yang dalam kepribadian kebencian mendalam kepada ras nasionalisme nya yang tinggi
berkepanjangan, sangat fanatic dan juga individu dalam lain. dan rasa takut yang berlebihan
rasa ketakutan akan otoriter sangat nyata. masyarakat. Doktrin totalitarianism, fasisme
ketiadaan harapan Kecenderungan untuk mencakup semua hal bukan hanya
masa depan yang menyesuaikan diri secara suatu organisasi.
lebih baik terpaksa dengan cita –
cita dan praktik – praktik
kuno. Kepribadian yang
kaku secara enosional
dan kurang memiliki
imajinasi intelektual yang
luas dan terbuka.
Individu yang memiliki
watak mementingkan
status dan kekuasaan atau
pengaruh. Kepribadian
yang cenderung loyalitas
dan juga memiliki
disiplin dan kepatuhan
yang kuat.
Nilai yang diajarkan Visi yang ideal adalah Anarkisme adalah sebuah Strategi yang digunakan adalah Anarkisme selalu bersikap
ANARKISME yaitu kebebasan dan masyarakat harus sistem sosialis tanpa kekerasan. Kekerasan sebagai skeptic dan anti terhadap
kebersamaan bebas untuk pemerintahan. Dimulai metode yang cukup ampuh untuk institusi agama. Dalam
sebagai sebuah melakukan apapun , diantara manusia, dan memperjuangkan ide – idenya. pandangan mereka , institusi
kerjasama yang memiliki kesempatan akan mempertahankan Penggunakan kekerasan dalam keagamaan selalu bersifat
saling membangun untuk memilih jenis vitalitas dan anarkisme sangat berkaitan erat hirarki dan mempunyai
Antara satu dengan kehidupan yang di kreativitasnya selama dengan metode propaganda by the kekuasaan seperti layaknya
yang lainnya. mau serta hidup merupakan pergerakan dead, yaitu metode gerakan dengan negara ,oleh karena itu haru
didalamnya tanpa dari manusia. menggunakan aksi langsung ditolak. Diciptakannya suatu
diganggu, memiliki Penghapusan eksploitasi sebagai jalan ditempuh, yang aliran – aliran dan pemikiran –
persamaan hak serta dan penindasan manusia berarti juga melegalkan pemikiran yang berbeda.
hidup dalam hanya bisa dilakukan pengrusakan, kekerasan atau
perdamaian dan lewat penghapusan dari penyerangan.
harmoni seperti kapitalisme yang rakus
saudara, tidakk boleh dan pemerintahan yang
ada yang menindas.
memperbudak.
Melestarikan nilai – Visi yang ideal yaitu Pada awalnya manusia Membentuk suatu tatanan Dengan menggunakan ide – ide
KONSERVATISME nilai budaya dengan terciptanya yang sudah memiliki pemerintah yang memegang teguh konservatif dalam membuat
tradisional masyarakat yang budaya pada zaman pada nilai – nilai budaya kebijakan pemerintahan.
menjaga, dahulu,hingga akhirnya tradisional.
mengamalkan, ideologi ini mampu
memelihara budaya menciptakan suatu
tradisional yang sudah kepercayaan dan
ada melestarikan nilai dan
norma dalam mencapai
suatu didalam nilai – nilai
budaya

Anda mungkin juga menyukai