Anda di halaman 1dari 5

Nama : Radista Deviana

NIM : 19040284064

Kelas : 2019B

Menganalisis modul kegiatan belajar 2 Prosedur Pengembangan Bahan Ajar dengan


metode Research and Development (R & D).

Sebuah jurnal dari http://eprints.uny.ac.id tentang Jenis Metode Penelitian hal 71 – 84 Bab III

Berdasarkan dari pendapat para ahli, maka Research and Development merupakan
metode penelitian yang dilakukan secara sengaja dan sistematis untuk menyempurnakan
produk yang telah ada maupun mengembangkan suatu produk baru melalui pengujian
,sehingga produk tersebut dapat Di dalam research and development (R & D) model yang
digunakan untuk mengembangkan bahan ajar yaitu model 4D. Model pengembangan 4D terdiri
dari empat tahap yaitu define, design, develop dan disseminate ( menurut Sivasilam
Thiagarajan dkk 1974 :5). Menurut model 4D pada tahap Divine terdiri dari analisis depan
analisis tugas, analisis konsep dan spesifikasi objek. Tahap desain terdiri dari penyusunan tes,
pemilihan media, pemilihan format dan desain awal. Tahap develop terdiri atas penilaian ahli
dan uji pengembangan. Tahap disseminate terdiri dari uji validasi, pengemasan, dan
penyebaran.

Tahap pendefinisian

Tahap ini bertujuan untuk menetapkan dan mendefinisikan syarat-syarat pembelajaran dengan
itu pada tahap ini terdiri dari lima langkah pokok yaitu:

1. analisis awal, pada analisis awal ini ini memiliki tujuan untuk menentukan
permasalahan yang hendak di atasinya sehingga dibutuhkan pengembangan bahan
pembelajaran. Dalam analisis ini ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan seperti
teori belajar tantangan dan tuntutan masa depan.
2. Analisis peserta didik, dalam analisis ini kajian mengenai karakteristik peserta didik
berkenaan dengan rancangan bahan ajar berupa lkpd yang akan dikembangkan.
3. Analisis konsep, perlu dilakukan analisis konsep Karena untuk mengidentifikasi
konsep-konsep pokok yang akan diajarkan berdasarkan materi melalui pengembangan
lkpd, konsep-konsep tersebut juga berkaitan melalui peta konsep pembelajaran.
4. Spesifikasi tujuan hal ini perlu dilakukan karena untuk membatasi penelitian supaya
tidak menyimpang dan sesuai dengan kebutuhan materi yang akan diajarkan.

Tahap perancangan

Tahap perancangan perlu dilakukan Hal ini dikarenakan untuk menghasilkan lkpd yang akan
digunakan untuk mengatasi permasalahan yang ada. Dalam perancangan ini dibagi dalam
empat langkah:

1. Penyusunan tes atau Instrumen penilaian, penyusunan tes dilakukan berdasarkan kisi-
kisi yang telah dibuat untuk melakukan penilaian pada keterampilan proses dan sikap.
2. Pemilihan media, media digunakan untuk mengembangkan materi yang akan
disampaikan.
3. Pemilihan format, format ini dilakukan agar sesuai dengan komponen kelayakan bahan
ajar Sehingga dalam penyusunan dilakukan dengan memperhatikan komponen
kelayakan isi, kelayakan konstruksi, kelayakan teknis, dan penyusunan bahan ajar.
4. Desain atau rancangan awal ,desain akan dirancang sedemikian rupa untuk
meningkatkan keterampilan siswa.

Tahap pengembangan

Pada tahap pengembangan ini dilakukan validasi ahli terhadap rancangan awal produk untuk
kemudian akan direvisi sehingga menjadi produk yang layak. Tahap pengembangan terdiri dari
dua langkah yaitu validasi ahli dan uji coba pengembangan . Validasi ahli dilakukan oleh dosen
ahli ,validasi ahli ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan suatu produk yang dikembangkan
bisa terkait dengan isi konstruksi teknis dan komponen penyusunan nya. Uji coba
pengembangan juga dilakukan setelah suatu produk direvisi berdasarkan saran dari para ahli.
Setelah uji pengembangan bagian yang tidak sesuai atau belum valid akan direvisi lagi
sehingga menjadi produk akhir.

Tahap Penyebaran

Produk sudah bisa digunakan atau sudah mencapai produk akhir.


Judul Buku : Hakikat Bahan Ajar (Modul 1)

Pengarang : drh. Ida Malati Sadjati M.Ed

Pada Bab Kegiatan Belajar 2 Prosedur Pengembangan Bahan Ajar, yaitu :

Dalam kegiatan belajar 2 dijelaskan bahwa prosedur pengembangan bahan ajar perlu
dilakukan secara sistematik berdasarkan langkah-langkah yang saling berkaitan untuk
menghasilkan bahan ajar yang sangat berkualitas. Dengan menggunakan bahan ajar yang
dikembangkan maka guru akan lebih percaya diri dalam mengajar sehingga membentuk
transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang lebih bertanggung jawab di kelas dan dapat
menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien. Dalam prosedur pengembangan bahan ajar
ada 5 langkah utama yaitu :

1. Analisis
2. Perancangan
3. Pengembangan
4. Evaluasi
5. Revisi.

Dalam analisis prosedur pengembangan bahan ajar yang harus dilakukan yaitu
mengidentifikasi perilaku siswa. Dengan hal ini akan berkaitan dengan tingkat penguasaan dan
kemampuan mereka dalam bidang ilmu atau mata pelajaran. Selain itu kita juga akan
mengenali karakteristik mereka hal ini akan berkaitan dengan ciri-ciri dan data demografi siswa
informasi ini akan bermanfaat untuk menentukan jenis bahan ajar yang akan dikembangkan.
Selain itu, informasi ini juga mengarahkan pada pemilihan strategi materi bahan ajar.

Kemudian dalam perancangan prosedur pengembangan bahan ini guru diminta untuk
melakukan perumusan tujuan pembelajaran ,pengembangan peta konsep mata pelajaran serta
pengembangan garis besar program pembelajaran. pertama yaitu proses perumusan tujuan
pembelajaran proses ini akan memerlukan kompetensi umum dan kompetensi khusus Dimana
potensi itu akan menjadi tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus. Dalam
hal ini Adapun kaidah yang berlaku

1. Audience
2. Behavior
3. Condition
4. Degree
Tujuan pembelajaran ini akan sangat penting bagi guru karena akan dijadikan panduan
dalam hal mengajar seperti pemilihan topik, penyusunan strategi pembelajaran, pemilihan
media atau metode serta mengembangkan alat evaluasi.

Kemudian pengembangan peta konsep atau peta kompetensi. Dalam hal ini akan
ditentukannya topik mata pelajaran dan isinya ,acuan utama pemilihan topik pada mata
pelajaran ini yaitu kurikulum dan analisis instruksional yang sudah dimiliki. Dengan membuat
suatu peta kompetensi atau peta konsep ini dapat membantu untuk mengidentifikasi tema isu
teori prinsip dan prosedur inti dari mata pelajaran.

Setelah melakukan analisis dan membuat tujuan pembelajaran pemilihan media atau
sumber pembelajaran juga sangat penting. Media pembelajaran atau sumber belajar ini akan
memfasilitasi mempermudah siswa dan membuat proses pembelajaran itu menyenangkan dan
menarik. Dalam pemilihan media ini juga diperlukan untuk proses pembelajaran jadi pemilihan
media pun harus sesuai dengan topik mata pembelajaran. Pemilihan media pun juga
memerlukan pertimbangan-pertimbangan seperti halnya pertimbangan biaya ,pertimbangan
pedagogis ,pertimbangan interaktivitas, pertimbangan mengenai organisasi ,pertimbangan
novelty ,pertimbangan tentang kecepatan suatu media. Pertimbangan-pertimbangan ini tidak
bisa berdiri sendiri pertimbangan ini harus saling berinteraksi untuk mendapatkan media yang
akan membantu siswa secara optimal. Media pembelajaran atau sumber media pun tidak harus
buku modul atau PowerPoint tapi bisa juga dengan tokoh-tokoh masyarakat /tokoh-tokoh
penting yang berkaitan dengan topik mata pelajaran.

Setelah itu tahap pemilihan strategi pembelajaran, strategi pembelajaran ini berfungsi
untuk menyusun urutan pembelajaran dan merancang aktivitas siswa dalam merancang
aktivitas pembelajaran siswa. Yang pertama dengan urutan penyajian urutan penyajian ini
berkaitan dengan penentuan tema ataupun teori tertentu yang berkaitan dengan topik mata
pelajaran. Untuk penyajian urutan sendiri harus secara kronologis berdasarkan urutan kejadian,
geografis atau place to place ,berdasarkan lokasi atau tempat ,alur berputar untuk hal ini
berfungsi untuk mengulang kembali topik sebelumnya dan mengaitkan informasi baru dan dan
muncullah sebab-akibat logika terstruktur yang mana untuk memecahkan suatu masalah.
Kedua yaitu aktivitas pembelajaran. Aktivitas pembelajaran ini berfokus pada siswa yang
belajar aktif, siswa diharapkan melakukan sesuatu berkaitan dengan aktivitas yang akan
membentuk pengalaman belajar. Bentuk aktivitas belajar ini sangat tergantung dengan tujuan
pembelajaran dan topik mata pelajaran yang akan disampaikan.
Pengembangan bahan ajar ini memerlukan waktu yang cukup banyak, jika pemanfaatan
waktu yang banyak ini dilakukan dengan baik maka akan menghasilkan bahan ajar yang baik
dan matang. Jika pengembangan bahan ajar ini masih tidak bergerak sama sekali maka ki1
dilakukan dengan memilih satu tujuan pembelajaran kemudian dilengkapi dengan materi media
strategi dan dan menulis bahan ajar sesuai tujuan pembelajaran.

Yang terakhir adalah evaluasi dan revisi. Evaluasi ini merupakan salah satu cara untuk
memperoleh beragam reaksi dari berbagai pihak terhadap bahan ajar yang kita buat. Selain itu
juga evaluasi juga berguna sebagai cara untuk memperbaiki bahan ajar kita agar menjadi bahan
ajar yang semakin lebih baik. Secara umum ada 4 cara untuk mengevaluasi bahan ajar :

1. Telaah oleh ahli materi


2. Uji coba
3. Uji coba kelompok kecil
4. Uji coba lapangan.

Kesimpulan
Jika analisis Antara modul dan metode R&D sangat berkaitan,didalam metode Research
and Developmen dijelaskan bahwa pada Model 4D terdapat 4 tahap : yang pertama Difine
terdiri dari analisis depan analisis tugas, analisis konsep dan spesifikasi objek. Tahap desain
terdiri dari penyusunan tes, pemilihan media, pemilihan format dan desain awal. Tahap develop
terdiri atas penilaian ahli dan uji pengembangan. Tahap disseminate terdiri dari uji validasi,
pengemasan, dan penyebaran. Didalam modul juga dijelaskan jika prosedur pengembangan
bahan ajar ada 5 langkah utama yaitu :

 Analisis
 Perancangan
 Pengembangan
 Evaluasi
 Revisi.

Hal ini sangat berkaitan dengan model 4D pada metode Research and Developmen.

Anda mungkin juga menyukai