namun
disarankan seringkas mungkin. Dilarang menghapus/memodifikasi template ataupun menghapus penjelasan di setiap poin.
C. HASIL PELAKSANAAN PENELITIAN: Tuliskan secara ringkas hasil pelaksanaan penelitian yang telah dicapai sesuai
tahun pelaksanaan penelitian. Penyajian dapat berupa data, hasil analisis, dan capaian luaran (wajib dan atau
tambahan). Seluruh hasil atau capaian yang dilaporkan harus berkaitan dengan tahapan pelaksanaan penelitian
sebagaimana direncanakan pada proposal. Penyajian data dapat berupa gambar, tabel, grafik, dan sejenisnya, serta
analisis didukung dengan sumber pustaka primer yang relevan dan terkini.
Jenis dan model penelitian asesmen yang dikembangkan mengacu kepada Research and Development (R&D)
dari model Dick & Carrey.Lokasi penelitian, meliputi SMP yang ada di Kabupaten Aceh BaratJenis dan Sumber
Data, Data dalam penelitian ini meliputi data kualitatif dan kuantitatif. Data-data ini bertujuan untuk memberi
gambaran mengenai kualitas produk yang dikembangkan. Data kualitatif diperoleh dari hasil validasi ahli,
sedangkan data kuantitatif diperoleh dari uji coba.
Prosedur Penelitian, (1) Analisis asesmen pembelajaran, menentukan asesmen pemebelajaran yang
dikembangkan sesuai dengan konteks konteks higher order thinking skills dan digital literacy siswa. (2)
Pengembangan asesmen berpikir kritis matematika konteks higher order thinking skills dan digital literacy siswa.
(3) Validasi, asesmen yang dikembangkan peneliti divalidasi terlebih dahulu berdasarkan uji coba empirik soal,
uji coba terbatas, dan uji coba lapangan. (4) Evaluasi Analisis data uji coba [1].
Instrumen pengumpulan data, Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar validasi untuk ahli
materi, ahli desain pembelajaran, ahli asesmen, dan angket untuk siswa.
Teknik pengumpulan data, Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini: (1) menyusun instrumen yang akan
digunakan dalam penelitian, seperti soal, rubrik penskoran dan penilaian, (2) menentukan validitas, (3) melakukan
revisi sesuai saran validator, (4) melakukan uji coba instrumen penelitian, (5) menentukan reliabilitas, tingkat
kesukatan, dan daya pembeda butir soal, (6) melakukan revisi berdasarkan analisis hasil uji coba.
Keberhasilan pendidikan yang tujuan utamanya meningkatkan sumber daya manusia, dipengaruhi oleh fakor
kemampuan guru dalam melakukan asesmen. Kemampuan tersebut sangat diperlukan untuk mengetahui tercapai
tidaknya tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan dalam kurikulum. Selain itu, kemampuan tersebut juga dapat
digunakan untuk memperbaiki atau meningkatkan proses pembelajaran yang telah dilakukan guru. Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru mata pelajaran matematika SMP/MTs adalah mengembangkan
istrumen penilaian. [2]
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan menunjukkan bahwa permasalahan yang terjadi di sekolah, khususnya di
SMP Aceh Barat adalah 1). Instrumen asesmen kognitif yang digunakan berupa soal-soal yang cenderung lebih
banyak menguji aspek ingatan, sedangkan soal-soal yang melatih keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa belum
tersedia; 2) berdasarkan hasil survei PISA, bahwa kemampuan berpikir anak Indonesia secara ilmiah dianggap
masih rendah. Salah satu faktor penyebabnya antara lain karena siswa di Indonesia kurang terlatih dalam
menyelesaikan soal-soal kontekstual, menuntut penalaran, argumentasi dan kreativitas dalam menyelesaikannya;
3) kurangnya kemampuan guru dalam mengembangkan instrumen asesmen; dan 4) Belum tersedianya instrumen
asesmen yang didesain khusus untuk melatih berpikir kritis pada konteks digital literacy.
Asesmen adalah suatu penilaian yang komprehensif guna mengetahui kinerja dari siswa, atau kita sering
mengartikannya dengan sederhana yaitu penilaian. Penilaian atau asesmen merupakan hal yang penting dalam
pembelajaran, sebagai salah satu upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Saat ini terdapat pergeseran penekanan
dari standar asesmen pembelajaran yaitu dari “yang mudah dinilai” menjadi “yang penting untuk dinilai” [3].
Kualitas instrumen asesmen berpengaruh langsung dalam keakuratan status pencapaian hasil belajar peserta
didik [4]. Kedudukan instrumen penilaian hasil belajar sangat strategis dalam pengambilan keputusan guru dan
sekolah terkait pencapaian hasil belajar peserta didik yang diantaranya kemampuan berpikir tingkat tinggi. [2].
Kemampuan berpikir kritis matematis merupakan salah satunya komponen penting bagi tenaga pendidik.
Kemampuan berpikir kritis tidak akan datang dengan sendirinya, perlu adanya latihan agar memiliki kemampuan
berpikir kritis.[5] Seorang guru harus dapat menggunakan keterampilan berpikir kritis matematika dengan baik
sehingga siswa yang diajar juga bisa memiliki kemampuan berpikir matematis yang baik. Dengan kata lain,
pemikiran kritis ditafsirkan sebagai aktivitas intelektual tertinggi dalam interaksi manusia dan memungkinkan
orang untuk terlibat dalam proses pengambilan keputusan yang bermakna [6].
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan hasil pengembangan asesmen berpikir kritis siswa
pada konteks digital literacy. Selain itu juga akan dideskripsikan aktivitas siswa dengan menggunakan perangkat
pembelajaran, respon siswa terhadap perangkat pembelajaran, hasil kemampuan berpikir kritis.
Pada bab I telah diuraikan bahwa salah satu tujuan penelitian adalah untuk mengembangkan aessmen berpikir
kritis yang valid dan efektif pada konteks digital literacy siswa. Proses pengembangan menggunakan model Dick
& Carrey. Hasil pengembangan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Buku Asesmen (BA), Tes
Kemampuan Berpikir Kritis (TKBK) dan angket respon siswa. Proses dan hasil dari pengembangan perangkat
pembelajaran tersebut dideskripsikan sebagai berikut.
4.1.1 Deskripsi Tahap Pendefinisian
a. Analisis Awal-Akhir
Pada tahap ini dilakukan analisis kurikulum yang dilaksanakan di SMP Aceh Barat. Kurikulum
digunakan adalah kurikulum 2013 yang menggunakan pendekatan saintifik. Pendekatan ini menuntut siswa untuk
mampu melakukan observasi, bertanya, bernalar serta mempresentasikan apa yang diperoleh atau diketahui siswa
pada proses pembelajaran. Kurikulum ini juga menuntut partisipasi murid secara aktif membentuk
pengetahuannya sendiri karena salah satu prinsip yang dipegang adalah siswa mencari tahu, artinya siswa yang
menjadi subjek pembelajaran sementara guru memfasilitasi siswa untuk belajar.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti terhadap perangkat yang digunakan terlihat bahwa
langkah-langkah pembelajaran yang dirancang pada RPP belum sesuai dengan model pembelajaran yang dipilih
sehingga berimbas kepada proses pembelajaran di kelas. Selanjutnya, buku yang digunakan siswa tidak
menyajikan masalah-masalah yang dapat melatih kemampuan berpikir kritis siswa. Buku tidak menyajikan peta
konsep sehingga materi belum dipetakan secara jelas. Selain itu, contoh soal pada buku siswa juga masih soal-
soal rutin sehingga kemampuan berpikir kritis siswa tidak terlatih.
Dari penilaian validator diperoleh koreksi, kritik, dan saran yang digunakan sebagai bahan pertimbangan
dalam melakukan revisi buku siswa. Adapun saran dan perbaikan dari validator dapat dilihat pada tabel 4.4.
Beberapa perbaikan yang harus dilakukan adalah pemilihan warna ilustrasi yang lebih soft, terdapat format
penulisan yang masih keliru, kekonsistenan format buku, pemberian instruksi yang logis dan kelengkapan
komponen tabel maupun diagram.
Tabel 4. Revisi Buku Siswa Berdasarkan Hasil Validasi
No Validator Kesalahan Saran Revisi
1 Validator 1 - Ilustrasi - Warna ilustrasi yang memuat
tulisan dipilih yang soft
- Lengkapi satuan pada tabel
- Lengkapi satuan pada tabel maupun diagram yang disajikan
maupun diagram yang - Lengkapi judul tabel dan judul
disajikan gambar
No Validator Kesalahan Saran Revisi
2 Validator 2 - Format - Gunakan format yang konsisten di
buku siswa
- Gunakan spasi sesuai petunjuk
- Ada tulisan yang tidak ada yang ditulis pada naskah.
spasinya
3 Validator 3 - Tulisan yang dicoret - Perbaiki sesuai petunjuk yang
diperbaiki telah ditulis pada naskah. Dapat
dilaksanakan dengan sedikit
revisi.
Penilaian Validator
Bahasa & Penulisan
No. Validitas Isi Soal Rekomendasi
I II III I II III I II III
1 V CV V SDP SDP DP TR RK TR
2 V V V SDP SDP DP TR TR TR
3 V V CV SDP SDP DP TR TR RK
4 V V CV SDP SDP DP TR TR RK
5 V V CV SDP SDP DP TR TR TR
6 V V V SDP SDP DP RK TR RK
7 V V V SDP SDP DP TR TR TR
8 V V V SDP SDP DP TR TR TR
9 V V CV SDP SDP DP TR TR TR
Keterangan
V : Valid DP : Dapat Dipahami
CK : Cukup Valid TR : Tanpa Revisi
SDP : Sangat Dapat Dipahami RK : Revisi Kecil
Ketiga validator memberikan penilaian terhadap komponen-komponen dalam tes dengan penilaian valid
atau cukup valid baik dari segi isi, dapat dipahami atau sangat dapat dipahami dari segi bahasa dan penulisan soal
serta revisi kecil atau tanpa revisi dari segi rekomendasi. Hal ini menunjukkan bahwa soal dapat digunakan pada
tahp uji coba lapangan setelah melakukan perbaikan dari saran-saran validator. Adapun saran validator sebagai
acuan revisi tes ditunjukkan pada tabel 6. Perbaikan yang dilakukan pada tes meliputi kesesuaian alokasi waktu
dengan banyak soal, pemilihan warna diagram yang lebih lembut, terdapat kekeliruan perhitungan pada alternatif
jawaban dan format penulisan.
25,00
20,00
Uji Coba 1
15,00
Uji coba 2
10,00
5,00
0,00
a b c d e f
Aktivitas Siswa
2) Hasil Uji Coba Tes Kemampuan Berpikir Kritis pada konteks digital literacy
Uji coba tes kemampuan berpikir kritis bertujuan untuk mendapatkan data yang dijadikan acuan
penentuan validitas dan reliablitas tes. Kedua indikator ini akan menentukan apakah tes yang dikembangkan bisa
dipakai atau tidak dalam mengukur kemampuan berpikir kritis dan apakah terdapat hal-hal yang perlu direvisi lagi
atau tidak. Uji coba ini dilakukan dengan memberikan tes ini kepada 30 siswa, selanjutnya diperolehlah skor yang
digunakan sebagai data pada analisis validasi dan reliabilitas tes. Hasil analisis validitas dan reliabilitas tes adalah
sebagai berikut.
(1) Validitas
Validitas dianalisis dengan menggunakan rumus korelasi product moment. Analisis dilakukan dengan
menggunakan SPSS 20. Hasil analisis yang dilakukan disajikan pada lampiran 8, sedangkan ringkasan hasilnya
tabel 4.12.
Tabel 13. Hasil Analisis Validitas Tes Kemampuan Berpikir Kritis
Ketera- Butir Soal
ngan 1 2 3 4 5 6 7 8 9
rhitung 0,75 0,75 0,73 0,76 0,59 0,76 0,75 0,7 0,55
rtabel 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
Hasil Uji V V V V V V V V V
Kriteria T T T T C T T T C
Keterangan:
T : Tinggi C : Cukup V : Valid
Berdasarkan data pada tabel 4.12, semua soal dalam kategori valid dan tingkat validitas dari masing-
masing butir tes berada pada kategori cukup dan tinggi. Dengan demikian, semua butir tes tersebut layak
digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa. Meskipun demikian, peneliti hanya memilih 6 butir
soal yaitu soal nomor 1, 2, 4, 7, 8 dan 9.
(2) Reliabilitas
Reliabilitas tes dianalisis dengan menggunakan rumus alpha cronbach. Perhitungan dilakukan dengan
menggunakan SPSS 20. Hasil perhitungan reliabilitas disajikan pada lampiran 8. Berdasarkan hasil perhitungan,
diperoleh koefisien reliabilitas untuk tes kemampuan berpikir kritis adalah 0,815. .Hal ini berarti bahwa reliabilitas
instrumen tes kemampuan berpikir kritis yang dikembangkan termasuk dalam kategori tinggi. Dengan demikian,
tes ini dapat dikatakan reliabel untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa terhadap topik statistika.
Dari tabel 4.13 terlihat bahwa Rerata kemampuan berpikir kritis siswa pada uji coba I adalah 2,73,
sedangkan pada uji coba II adalah 3,05. Persentase siswa tuntas pada uji coba I adalah 64,7% dan yang tidak tuntas
35,3%. Jika dirujuk ke Bab III, persentase ketuntasan yaitu 64,7% ini belum memenuhi ketuntasan klasikal yang
ditetapkan yaitu 85%. Sedangkan pada uji coba II, persentase siswa yang tuntas adalah 86,1% dan yang tidak
tuntas 13,9%. Persentase ketuntasan yaitu 86,1% ini telah memenuhi ketuntasan klasikal yang ditetapkan.
Ketuntasan Klasikal
Tidak Tuntas
Kategori
Uji Coba II
Uji Coba I
Tuntas
0 20 40 60 80 100
Persentase (%)
Luaran Tambahan
No Luaran Judul Buku Status
1 Hak Cipta - Buku (berupa Asesmen Literasi Siswa Terbit SK
buku ajar, monograf, atau
buku referensi)
2 Buku Asesmen Literasi Siswa Terbit dan ber ISBN
D. STATUS LUARAN: Tuliskan jenis, identitas dan status ketercapaian setiap luaran wajib dan luaran tambahan (jika
ada) yang dijanjikan pada tahun pelaksanaan penelitian. Jenis luaran dapat berupa publikasi, perolehan kekayaan
intelektual, hasil pengujian atau luaran lainnya yang telah dijanjikan pada proposal. Uraian status luaran harus didukung
dengan bukti kemajuan ketercapaian luaran sesuai dengan luaran yang dijanjikan. Lengkapi isian jenis luaran yang
dijanjikan serta mengunggah bukti dokumen ketercapaian luaran wajib dan luaran tambahan melalui Simlitabmas
mengikuti format sebagaimana terlihat pada bagian isian luaran
Luaran Wajib
No Luaran Nama Jurnal Status
1 Publikasi di Jurnal Publish pada Jurnal Review
Internasional - Artikel di Mathematics and Statistics
Jurnal Internasional
Terindeks di Pengindeks
Bereputasi (Terindeks
Scopus)
Luaran Tambahan
No Luaran Judul Buku Status
1 Hak Cipta - Buku (berupa Asesmen Literasi Siswa Terbit SK
buku ajar, monograf, atau
buku referensi)
2 Buku Asesmen Literasi Siswa Terbit dan ber ISBN
E. PERAN MITRA: Tuliskan realisasi kerjasama dan kontribusi Mitra baik in-kind maupun in-cash (jika ada). Bukti
pendukung realisasi kerjasama dan realisasi kontribusi mitra dilaporkan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Bukti
dokumen realisasi kerjasama dengan Mitra diunggah melalui Simlitabmas mengikuti format sebagaimana terlihat pada
bagian isian mitra
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
F. KENDALA PELAKSANAAN PENELITIAN: Tuliskan kesulitan atau hambatan yang dihadapi selama melakukan
penelitian dan mencapai luaran yang dijanjikan, termasuk penjelasan jika pelaksanaan penelitian dan luaran penelitian
tidak sesuai dengan yang direncanakan atau dijanjikan.
Pada kegiatan penelitian ini hampir tidak ditemukan hambatan dalam mencapai hasil penelitian dan pencapaian
luaran wajib dan tambahan sesuai dengan yang dijanjikan. Namun yang namanya kegiatan menyangkut banyak
pihak, ini tidak terlepas dari kekurangan, kelemahan dan kendala karena adanya berbagai keterbatasan yang tidak
dapat dihindari pada saat dilapangan, antara lain:
1. Peneliti mengalami kesulitan dalam hal kordinasi secara langsung dengan tim peneliti mitra karena kendala
bencana nasional Covid 19, namun dalam hal ini masih bisa dilakukan dengan menggunakan zoom maupun
webex dengan harapan terus menjalin kordinasi dengan TPM.
2. Guru mengalami kesulitan dalam memberikan bimbingan kepada siswa. Hal ini disebabkan karena pada
masa pandemi siswa masuk sekolah dalam sistem sip. Namun asih ttettap bisa dilaksanakan walaupun
mmenjadikan waktu penelittiannya menjadi lama.
3. Dalam hal luaran penelitian alhamdulillah semua luaran wajib dan tambahan bisa terlaksana dengan tepat
waktu, walaupun ada kendala sedikit dalam hal publis jurnal bereputasi terindex scopus banyak jurnal yang
menolak dengan alasan kuota negara sudah penuh, tidak sesuai scop dan lain-lain, namun hal ini bisa juga
diselesaikan dengan sedikit bersabar dan ini masih menunggu hasil submit pada jurnal tersebut.
G. RENCANA TINDAK LANJUT PENELITIAN: Tuliskan dan uraikan rencana tindaklanjut penelitian selanjutnya dengan
melihat hasil penelitian yang telah diperoleh. Jika ada target yang belum diselesaikan pada akhir tahun pelaksanaan
penelitian, pada bagian ini dapat dituliskan rencana penyelesaian target yang belum tercapai tersebut.
Setelah dihasilkan produk asesmen berpikir kritis matematika pada konteks digital litaracy yang
mencakup (Asesmen, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, dan Buku ) yang layak setelah melewati proses validasi
oleh tim ahli materi, ahli desain pembelajaran, ahli asesmen. Sehingga dihasilkan produk dengan kategori "layak
digunakan". Berikutnya akan dilakukan uji efektifitas kepada seluruh kelas eksperimen SMP se Kabupaten Aceh
Barat.
Adapun peran TPM dan TPP dapat dilihat pada gambar 3 berikut:
Teknik analisis data, Tekhnik analisis data dalam penelitian ini yaitu :
1) Analisis Kualitatif Soal Tes, Analisis kualitatif soal tes diperoleh dari hasil lembar validasi (telaah soal
tes) yang dilakukan dengan cara deskriptif kualitatif. Data berupa nilai tiap butir soal hasil penilaian ahli
dianalisis dengan menggunakan formula Aiken’s V untuk menghitung content validity coefficient.
Rentang angka V yang dapat diperoleh antara 0 sampai dengan 1,00.
2) Analisis Kuantitatif Soal Tes, Data yang diperoleh dari respon jawaban peserta didik dianalisis dengan
menggunakan bantuan software MicroCAT ITEMAN 3.00 untuk analisis soal pilihan ganda. Analisis
butir soal digunakan untuk mengetahui karakteristik butir soal yang meliputi tingkat kesukaran, daya
pembeda, dan penyebaran pilihan jawaban untuk soal pilihan ganda, sedangkan statistik soal akan
diperoleh karakteristik perangkat soal yaitu rata-rata, standar deviasi, tingkat kesukaran, daya pembeda,
koefisien reliabilitas, dan SEM.
Adapun target luaran wajib yang akan dicapai pada penelitian tahun ke dua ini yaitu:
Luaran Wajib
No Luaran Nama Jurnal Status
1 Publikasi di Jurnal Publish pada Jurnal Review
Internasional - Artikel di Mathematics and Statistics
Jurnal Internasional
Terindeks di Pengindeks
Bereputasi (Terindeks
Scopus)
Luaran Tambahan
No Luaran Judul Buku Status
1 Hak Cipta - Buku (berupa Asesmen Literasi Siswa Terbit SK
buku ajar, monograf, atau
buku referensi)
2 Buku Asesmen Literasi Siswa Terbit dan ber ISBN
H. DAFTAR PUSTAKA: Penyusunan Daftar Pustaka berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan pengutipan. Hanya
pustaka yang disitasi pada laporan akhir yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka.