Anda di halaman 1dari 14

Pengisian poin C sampai dengan poin H mengikuti template berikut dan tidak dibatasi jumlah kata atau halaman

namun
disarankan seringkas mungkin. Dilarang menghapus/memodifikasi template ataupun menghapus penjelasan di setiap poin.

C. HASIL PELAKSANAAN PENELITIAN: Tuliskan secara ringkas hasil pelaksanaan penelitian yang telah dicapai sesuai
tahun pelaksanaan penelitian. Penyajian dapat berupa data, hasil analisis, dan capaian luaran (wajib dan atau
tambahan). Seluruh hasil atau capaian yang dilaporkan harus berkaitan dengan tahapan pelaksanaan penelitian
sebagaimana direncanakan pada proposal. Penyajian data dapat berupa gambar, tabel, grafik, dan sejenisnya, serta
analisis didukung dengan sumber pustaka primer yang relevan dan terkini.

Jenis dan model penelitian asesmen yang dikembangkan mengacu kepada Research and Development (R&D)
dari model Dick & Carrey.Lokasi penelitian, meliputi SMP yang ada di Kabupaten Aceh BaratJenis dan Sumber
Data, Data dalam penelitian ini meliputi data kualitatif dan kuantitatif. Data-data ini bertujuan untuk memberi
gambaran mengenai kualitas produk yang dikembangkan. Data kualitatif diperoleh dari hasil validasi ahli,
sedangkan data kuantitatif diperoleh dari uji coba.
Prosedur Penelitian, (1) Analisis asesmen pembelajaran, menentukan asesmen pemebelajaran yang
dikembangkan sesuai dengan konteks konteks higher order thinking skills dan digital literacy siswa. (2)
Pengembangan asesmen berpikir kritis matematika konteks higher order thinking skills dan digital literacy siswa.
(3) Validasi, asesmen yang dikembangkan peneliti divalidasi terlebih dahulu berdasarkan uji coba empirik soal,
uji coba terbatas, dan uji coba lapangan. (4) Evaluasi Analisis data uji coba [1].
Instrumen pengumpulan data, Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar validasi untuk ahli
materi, ahli desain pembelajaran, ahli asesmen, dan angket untuk siswa.
Teknik pengumpulan data, Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini: (1) menyusun instrumen yang akan
digunakan dalam penelitian, seperti soal, rubrik penskoran dan penilaian, (2) menentukan validitas, (3) melakukan
revisi sesuai saran validator, (4) melakukan uji coba instrumen penelitian, (5) menentukan reliabilitas, tingkat
kesukatan, dan daya pembeda butir soal, (6) melakukan revisi berdasarkan analisis hasil uji coba.
Keberhasilan pendidikan yang tujuan utamanya meningkatkan sumber daya manusia, dipengaruhi oleh fakor
kemampuan guru dalam melakukan asesmen. Kemampuan tersebut sangat diperlukan untuk mengetahui tercapai
tidaknya tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan dalam kurikulum. Selain itu, kemampuan tersebut juga dapat
digunakan untuk memperbaiki atau meningkatkan proses pembelajaran yang telah dilakukan guru. Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru mata pelajaran matematika SMP/MTs adalah mengembangkan
istrumen penilaian. [2]
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan menunjukkan bahwa permasalahan yang terjadi di sekolah, khususnya di
SMP Aceh Barat adalah 1). Instrumen asesmen kognitif yang digunakan berupa soal-soal yang cenderung lebih
banyak menguji aspek ingatan, sedangkan soal-soal yang melatih keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa belum
tersedia; 2) berdasarkan hasil survei PISA, bahwa kemampuan berpikir anak Indonesia secara ilmiah dianggap
masih rendah. Salah satu faktor penyebabnya antara lain karena siswa di Indonesia kurang terlatih dalam
menyelesaikan soal-soal kontekstual, menuntut penalaran, argumentasi dan kreativitas dalam menyelesaikannya;
3) kurangnya kemampuan guru dalam mengembangkan instrumen asesmen; dan 4) Belum tersedianya instrumen
asesmen yang didesain khusus untuk melatih berpikir kritis pada konteks digital literacy.
Asesmen adalah suatu penilaian yang komprehensif guna mengetahui kinerja dari siswa, atau kita sering
mengartikannya dengan sederhana yaitu penilaian. Penilaian atau asesmen merupakan hal yang penting dalam
pembelajaran, sebagai salah satu upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Saat ini terdapat pergeseran penekanan
dari standar asesmen pembelajaran yaitu dari “yang mudah dinilai” menjadi “yang penting untuk dinilai” [3].
Kualitas instrumen asesmen berpengaruh langsung dalam keakuratan status pencapaian hasil belajar peserta
didik [4]. Kedudukan instrumen penilaian hasil belajar sangat strategis dalam pengambilan keputusan guru dan
sekolah terkait pencapaian hasil belajar peserta didik yang diantaranya kemampuan berpikir tingkat tinggi. [2].
Kemampuan berpikir kritis matematis merupakan salah satunya komponen penting bagi tenaga pendidik.
Kemampuan berpikir kritis tidak akan datang dengan sendirinya, perlu adanya latihan agar memiliki kemampuan
berpikir kritis.[5] Seorang guru harus dapat menggunakan keterampilan berpikir kritis matematika dengan baik
sehingga siswa yang diajar juga bisa memiliki kemampuan berpikir matematis yang baik. Dengan kata lain,
pemikiran kritis ditafsirkan sebagai aktivitas intelektual tertinggi dalam interaksi manusia dan memungkinkan
orang untuk terlibat dalam proses pengambilan keputusan yang bermakna [6].
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan hasil pengembangan asesmen berpikir kritis siswa
pada konteks digital literacy. Selain itu juga akan dideskripsikan aktivitas siswa dengan menggunakan perangkat
pembelajaran, respon siswa terhadap perangkat pembelajaran, hasil kemampuan berpikir kritis.
Pada bab I telah diuraikan bahwa salah satu tujuan penelitian adalah untuk mengembangkan aessmen berpikir
kritis yang valid dan efektif pada konteks digital literacy siswa. Proses pengembangan menggunakan model Dick
& Carrey. Hasil pengembangan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Buku Asesmen (BA), Tes
Kemampuan Berpikir Kritis (TKBK) dan angket respon siswa. Proses dan hasil dari pengembangan perangkat
pembelajaran tersebut dideskripsikan sebagai berikut.
4.1.1 Deskripsi Tahap Pendefinisian
a. Analisis Awal-Akhir
Pada tahap ini dilakukan analisis kurikulum yang dilaksanakan di SMP Aceh Barat. Kurikulum
digunakan adalah kurikulum 2013 yang menggunakan pendekatan saintifik. Pendekatan ini menuntut siswa untuk
mampu melakukan observasi, bertanya, bernalar serta mempresentasikan apa yang diperoleh atau diketahui siswa
pada proses pembelajaran. Kurikulum ini juga menuntut partisipasi murid secara aktif membentuk
pengetahuannya sendiri karena salah satu prinsip yang dipegang adalah siswa mencari tahu, artinya siswa yang
menjadi subjek pembelajaran sementara guru memfasilitasi siswa untuk belajar.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti terhadap perangkat yang digunakan terlihat bahwa
langkah-langkah pembelajaran yang dirancang pada RPP belum sesuai dengan model pembelajaran yang dipilih
sehingga berimbas kepada proses pembelajaran di kelas. Selanjutnya, buku yang digunakan siswa tidak
menyajikan masalah-masalah yang dapat melatih kemampuan berpikir kritis siswa. Buku tidak menyajikan peta
konsep sehingga materi belum dipetakan secara jelas. Selain itu, contoh soal pada buku siswa juga masih soal-
soal rutin sehingga kemampuan berpikir kritis siswa tidak terlatih.

4.1.2. Deskripsi Tahapan Perancangan


Tahap perancangan terdiri dari empat fase penyusunan tes, pemilihan media, pemilihan format dan
perancangan awal perangkat pembelajaran. Hasil dari setiap fase ini diuraikan sebagai berikut.
a. Hasil Penyusunan Tes
1) Tes Kemampuan Berpikir Kritis pada Konteks Digital Literacy Siswa
Penyusunan tes kemampuan berpikir kritis didasarkan pada indikatornya. Tes ini disusun berbentuk
uraian. Tes ini menggunakan penilaian acuan patokan (PAP), karena tes ini digunakan untuk mengukur seberapa
jauh pencapaian indikator yang telah dirumuskan.
2) Angket Respon Siswa
Penyusunan butir pernyataan pada angket didasarkan pada kegiatan yang sudah dilakukan dalam kelas.
Setiap pernyataan terdiri dari dua pilihan jawaban yaitu senang dan tidak senang. Angket ini diberikan setelah
selesai proses belajar mengajar dengan perangkat yang sudah dikembangkan.

b. Hasil Pemilihan Media


Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah media visual yang berupa gambar-gambar ilustrasi
dan alat peraga. Media ini dipilih karena dapat digunakan secara langsung oleh siswa untuk mempermudah proses
komunikasi dalam pembelajaran. Pemilihan media ini juga didukung gaya belajar siswa yang dominan visual.

c. Hasil Pemilihan Format


Pemilihan format untuk perangkat pembelajaran disesuaikan dengan prinsip, karakteristik dan langkah-
langkahnya. Di dalam RPP tercantum identitas sekolah, identitas mata pelajaran, kelas, materi pokok, kompetensi
inti, kompetensi dasar, indikator, materi pokok, materi prasyarat, media pembelajaran, sumber belajar,
model/pendekatan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran (kegiatan awal, inti dan penutup), alokasi waktu,
media dan sumber belajar. Buku asesmen dibuat berwarna dengan ilustrasi dan tampilan yang menarik sehingga
siswa akan tertarik dan termotivasi untuk belajar.

d. Hasil Perancangan Awal


Pada tahap ini dihasilkan RPP untuk 3 kali pertemuan, buku asesmen berpikir kritis, tes kemampuan
berpikir kritis, alternatif penyelesaian beserta skor butir soal dan angket respon siswa. Semua hasil tahap
perancangan ini disebut Draf I.
4.1.3. Hasil Tahap Pengembangan
Hasil pengembangan perangkat pembelajaran dari setiap kegiatan pada tahap pengembangan diuraikan
sebagai berikut:
a. Hasil validasi ahli
Draft I yang dihasilkan pada rancangan awal divalidasi oleh ahli. Validasi para ahli difokuskan pada
format, isi, ilustrasi dan bahasa yang mencakup semua perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Hasil validasi
ahli berupa koreksi, kritik dan saran digunakan sebagai dasar untuk melakukan revisi dan penyempurnaan
terhadap perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran hasil revisi berdasarkan masukan dari para validator
merupakan perangkat pembelajaran yang telah memenuhi kriteria valid disebut Draf II.
1) Hasil Validasi dan Revisi RPP
Penilaian yang dilakukan validator meliputi indikator: format, bahasa, dan isi rencana pelaksana
pembelajaran. Dalam melakukan revisi, peneliti mengacu pada hasil diskusi dengan mengikuti saran-saran serta
petunjuk tiga orang validator. Hasil validasi ahli terhadap RPP meliputi format, bahasa dan isi. Hasil validasi ahli
terhadap RPP disajikan dalam tabel 1.
Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa validator memberikan nilai 4 atau 5 untuk setiap indikator pada semua
aspek. Berdasarkan penilaian tersebut, diperoleh bahwa Rerata validasi untuk aspek format 4,57, aspek isi 4,56
dan aspek bahasa 4,41. Dengan demikian diperoleh Rerata total hasil validasi RPP adalah 4,51. Dengan Rerata
4,51 maka RPP yang dirancang berada dalam kategori valid.

Tabel 1. Hasil Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Nilai Rerata
Validator Rerata Tiap
No ASPEK YANG DINILAI Tiap
Indikator
I II III Aspek
I FORMAT
1. Kejelasan pembagian materi 5 4 5 4,66
2. Sistem penomoran jelas 5 4 5 4,66 4,57
3. Pengaturan ruang/tata letak 4 4 5 4,33
4. Jenis dan ukuran huruf sesuai 5 4 5 4,66
II ISI
1. Kelengkapan komponen RPP 5 4 5 4,66
2. Kebenaran isi/materi 5 4 4 4,33
3. Dikelompokkan dalam bagian-bagian
yang logis 5 4 5 4,66
4. Indikator dan tujuan pembelajaran
sesuai. 4 5 5 4,66
5. Pemilihan strategi, pendekatan, metode
dan sarana pembelajaran dilakukan dengan
5 5 4 4,66
tepat, sehingga memungkinkan siswa aktif
4,56
belajar
6. Kegiatan guru dan kegiatan siswa 5 4 5 4,66
dirumuskan secara jelas dan operasional.
7. Kesesuaian langkah-langkah 5 4 5 4,66
pembelajaran.
8. Kesesuaian urutan materi 4 5 5 4,66
9. Kesesuaian alokasi waktu yang
5 4 4 4,33
digunakan
10. Kelayakan sebagai perangkat
5 4 4 4,33
pembelajaran
III BAHASA
1. Kebenaran tata bahasa 4 5 5 4,66
2. Kesederhanaan struktur kalimat 5 5 4 4,66 4,41
3. Kejelasan petunjuk dan arahan 4 5 4 4,33
4. Sifat komunikatif bahasa yang
4 4 4 4
digunakan
Rerata Total 4,51
Tabel 2. Revisi RPP Berdasarkan Hasil Validasi

No. Validator Kesalahan Saran Revisi


1 Validator 1 - Kegiatan guru Fase I - Fase I: dimulai saat guru
(orientasi pada masalah) menjelaskan masalah yang akan
dimulai saat guru diselesaikan siswa selama
memberikan apersepsi pembelajaran.
- Penulisan huruf
- Penulisan huruf harus konsisten dan
istilah asing harus miring
- Tulisan pada naskah - Perbaiki sesuai petunjuk yang telah
ditulis pada naskah
2 Validator 2 - Kegiatan apersepsi - Apersepsi yang diberikan dijelaskan
lebih rinci
- Penulisan huruf - Penulisan huruf diperhatikan lebih
teliti dan diperbaiki
3 Validator 3 - Alokasi waktu - Alokasi waktu untuk pendahuluan
dapat dikurangi agar kegiatan inti
berlangsung lebih lama
- Istilah asing dicetak miring dan
- Tulisan dan format format yang digunakan harus
konsisten
Dari penilaian validator diperoleh koreksi, kritik, dan saran yang digunakan sebagai bahan pertimbangan
dalam melakukan revisi RPP. Adapun saran dan perbaikan yang diberikan validator dapat dilihat pada tabel 2.
Berdasarkan tabel 2. beberapa hal yang perlu diperbaiki adalah kesesuaian kegiatan guru pada tiap tahapan
pelaksanaan pembelajaran, format penulisan yang masih keliru dan mempertimbangkan kembali efisiensi alokasi
waktu yang digunakan.

2) Hasil Validasi dan Revisi Buku Siswa


Hasil validasi terhadap buku siswa meliputi format, bahasa, ilustrasi dan isi. Hasil validasi ahli terhadap
buku siswa disajikan dalam tabel 3. Berdasarkan tabel 3 terlihat bahwa semua validator memberikan nilai 4 atau
5 pada tiap indikator yang dijabarkan dari keempat aspek. Rerata validasi untuk tiap indikator diperoleh dari
pembagian jumlah nilai dari ketiga validator.Misalnya, Rerata validasi untuk indikator kejelasan materi adalah
4,66. Nilai 4,66 ini diperoleh dari jumlah nilai dari ketiga validator dan dibagikan dengan tiga. Rerata validasi
untuk aspek format adalah 4,56; aspek bahasa 4,49; aspek ilustrasi 4,26; dan aspek isi 4,66. Nilai Rerata aspek
format yaitu 4,56, diperoleh dari jumlah Rerata tiap indikator aspek format dan dibagi dengan banyak indikator
aspek format (dalam hal ini 6). Dengan cara yang sama diperoleh nilai Rerata validasi untuk aspek yang lain.
Berdasarkan Rerata tiap aspek diperoleh Rerata validasi total yaitu 4,49. Nilai 4,49 ini diperoleh dari
jumlah Rerata tiap aspek dan dibagi dengan banyak aspek (dalam hal ini 4). Nilai Rerata ini berada dalam rentang
4 – 5, sehingga dapat disimpulkan bahwa buku siswa berada dalam kategori valid.
Tabel 3. Hasil Validasi Buku Asesmen Berpikir Kritis
Nilai Rerata Tiap
No ASPEK YANG DINILAI Validator Indikator
I II III
I FORMAT
1. Kejelasan pembagian materi 5 4 5 4,66
2. Memiliki daya tarik 4 5 4 4,33
3. Sistem penomoran jelas 5 5 5 5
4. Kesesuaian antara teks dan ilustrasi 5 4 4 4,33
5. Pengaturan ruang/tata letak 4 4 5 4,33
6. Jenis dan ukuran huruf sesuai 5 4 4 4,33
7. Kesesuaian antara fisik buku dengan siswa 5 5 5 5
Rerata 4,56
II BAHASA
Nilai Rerata Tiap
No ASPEK YANG DINILAI Validator Indikator
I II III
1. Kebenaran tata bahasa 4 5 4 4,33

2. Kesesuaian kalimat dengan taraf berpikir 5 5 5 5


dan kemampuan membaca serta usia siswa
3. Mendorong minat baca 4 5 4 4,33
4. Kesederhanaan struktur kalimat 4 4 5 4,33
5. Kejelasan petunjuk dan arahan 5 4 4 4,33
6. Sifat komunikatif bahasa yang digunakan 5 5 4 4,66
Rerata 4,49
III ILUSTRASI
1. Dukungan ilustrasi untuk memperjelas
4,33
konsep 4 5 4
2. Memberi rangsangan secara visual 4 4 4 4
3. Memiliki tampilan yang jelas 5 4 4 4,33
4. Mudah dipahami 5 5 4 4,66
5. Menggunakan konteks lokal 4 4 4 4
Rerata 4,26
IV ISI
1. Kebenaran isi/materi 5 4 5 4.66
2. Merupakan materi yang esensial 5 4 5 4,66
3. Keluasan materi 5 5 4 4,66
4. Kedalaman materi 5 5 4 4,66
5. Kelengkapan materi 4 5 5 4,66
6. Dikelompokkan dalam bagian-bagian yang
4,66
logis 5 4 5
7. Kesesuaian dengan kompetensi dasar
4,66
kurikulum 2013 5 4 5
8. Kesesuaian dengan pembelajaran
4,66
berdasarkan masalah 5 5 4
9. Kesesuaian urutan materi 4 5 5 4,66
10. Kelayakan sebagai perangkat pembelajaran 5 5 4 4,66
Rerata 4,66
Rerata Total 4,49

Dari penilaian validator diperoleh koreksi, kritik, dan saran yang digunakan sebagai bahan pertimbangan
dalam melakukan revisi buku siswa. Adapun saran dan perbaikan dari validator dapat dilihat pada tabel 4.4.
Beberapa perbaikan yang harus dilakukan adalah pemilihan warna ilustrasi yang lebih soft, terdapat format
penulisan yang masih keliru, kekonsistenan format buku, pemberian instruksi yang logis dan kelengkapan
komponen tabel maupun diagram.
Tabel 4. Revisi Buku Siswa Berdasarkan Hasil Validasi
No Validator Kesalahan Saran Revisi
1 Validator 1 - Ilustrasi - Warna ilustrasi yang memuat
tulisan dipilih yang soft
- Lengkapi satuan pada tabel
- Lengkapi satuan pada tabel maupun diagram yang disajikan
maupun diagram yang - Lengkapi judul tabel dan judul
disajikan gambar
No Validator Kesalahan Saran Revisi
2 Validator 2 - Format - Gunakan format yang konsisten di
buku siswa
- Gunakan spasi sesuai petunjuk
- Ada tulisan yang tidak ada yang ditulis pada naskah.
spasinya
3 Validator 3 - Tulisan yang dicoret - Perbaiki sesuai petunjuk yang
diperbaiki telah ditulis pada naskah. Dapat
dilaksanakan dengan sedikit
revisi.

3) Hasil Validasi dan Revisi Tes Kemampuan Berpikir Kritis


Penilaian yang dilakukan validator meliputi aspek kejelasan petunjuk, isi dan bahasa. Dalam melakukan
revisi, peneliti mengacu pada hasil diskusi dengan mengikuti saran-saran serta petunjuk validator. Hasil validasi
ahli terhadap tes kemampuan berpikir kritis pada konteks digital literacy disajikan dalam tabel 5.
Tabel 5. Hasil Validasi Tes Kemampuan Berpikir Kritis

Penilaian Validator
Bahasa & Penulisan
No. Validitas Isi Soal Rekomendasi
I II III I II III I II III
1 V CV V SDP SDP DP TR RK TR
2 V V V SDP SDP DP TR TR TR
3 V V CV SDP SDP DP TR TR RK
4 V V CV SDP SDP DP TR TR RK
5 V V CV SDP SDP DP TR TR TR
6 V V V SDP SDP DP RK TR RK
7 V V V SDP SDP DP TR TR TR
8 V V V SDP SDP DP TR TR TR
9 V V CV SDP SDP DP TR TR TR
Keterangan
V : Valid DP : Dapat Dipahami
CK : Cukup Valid TR : Tanpa Revisi
SDP : Sangat Dapat Dipahami RK : Revisi Kecil

Ketiga validator memberikan penilaian terhadap komponen-komponen dalam tes dengan penilaian valid
atau cukup valid baik dari segi isi, dapat dipahami atau sangat dapat dipahami dari segi bahasa dan penulisan soal
serta revisi kecil atau tanpa revisi dari segi rekomendasi. Hal ini menunjukkan bahwa soal dapat digunakan pada
tahp uji coba lapangan setelah melakukan perbaikan dari saran-saran validator. Adapun saran validator sebagai
acuan revisi tes ditunjukkan pada tabel 6. Perbaikan yang dilakukan pada tes meliputi kesesuaian alokasi waktu
dengan banyak soal, pemilihan warna diagram yang lebih lembut, terdapat kekeliruan perhitungan pada alternatif
jawaban dan format penulisan.

Tabel 6. Hasil Revisi Tes Kemampuan Berpikir Kritis


No Validator Kesalahan Saran Revisi
1 Validator 1 - Alokasi waktu - Pada tes kemampuan berpikir kritis,
sesuaikan alokasi waktu mengerjakan
dengan banyak soal yang akan diberikan
- Diagram yang warnanya terlalu cerah dibuat
menjadi lebih lembut sehingga tulisan pada
diagram terlihat jelas
No Validator Kesalahan Saran Revisi
- Pemilihan warna - Pemberian skor tiap butir soal disesuaikan
diagram dengan kesulitan dan penyelesaiannya jadi
setiap soal bisa memiliki skor yang berbeda
- Skor butir soal

2 Validator 2 - Tingkat kesulitan - Soal nomor 1 ditambah tingkat


kesulitannya
3 Validator 3 - Format penulisan - Perhatikan penulisan kata yang seharusnya
dipisah jangan digabungkan

4) Hasil Validasi dan Revisi Angket Respon siswa


Hasil validasi angket respon siswa dalam pembelajaran. Dari hasil validasi diperoleh beberapa saran dan
perbaikan yang perlu dilakukan pada angket kemandirian belajar yang dikembangkan. Saran dan perbaikan yang
disajikan pada tabel 8.. Salah satu saran yang diberikan adalah menghindari butir pernyataan yang bermakna sama
pada saat memilih butir pernyataan yang akan diberikan kepada siswa.
Tabel 7. Revisi Angket Kemandirian Belajar Dari Validator
No Validator Kesalahan Saran Revisi

1 Validator 1 - Butir pernyataan - Tambahkan kalimat untuk menunjukkan


nomor 28 pernyataan tersebut negatif
- Pemilihan pernyataan yang digunakan
diperhatikan agar tidak memuat makna yang
sama
- Periksa kembali pernyataan positif
2 Validator 2 - Penulisan - Perhatikan lagi setiap kata agar tidak ada yang
keliru
- Hindari pemilihan pernyataan yang bermakna
sama
3 Validator 3 - -

b. Hasil Uji coba Perangkat Pembelajaran


Uji coba dilakukan sebanyak 2 kali. Kelas yang terpilih adalah kelas VIII-1 SMP Negeri 5 Meurebo
yang berjumlah 38 siswa dan VIII-1 SMP Negeri 1 Meulaboh yang berjumlah 35 siswa. Pada setiap uji coba
dilakukan pembelajaran sebanyak 3 kali pertemuan (7 jam pelajaran), serta 1 kali pertemuan untuk pemberian tes
kemampuan berpikir kritis pada konteks digital literacy dan angket pada siswa. Dalam uji coba ini, peneliti
bertindak sebagai guru yang mengajar. Uji coba juga diikuti oleh 2 orang pengamat yang mempunyai tugas
mengamati aktivitas siswa selama pembelajaran.
Selama proses pembelajaran, siswa dikelompokkan menjadi 6 - 7 siswa dalam satu kelompok. Pemilihan
anggota kelompok dilakukan heterogen baik dari segi jenis kelamin maupun kemampuan akademik dalam
Matematika. Jadi anggota setiap kelompok terdiri dari siswa laki-laki dan perempuan serta siswa dengan
kemampuan akademik tinggi, sedang maupun rendah. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa karakteristik dan
kemampuan Rerata tiap kelompok relatif sama.
Pengamatan terhadap aktivitas siswa dilakukan terhadap dua kelompok setiap pertemuan. Jadi setiap
pengamat fokus mengamati satu kelompok setiap pertemuan. Pada pertemuan selanjutnya diamati kelompok yang
berbeda dari pertemuan sebelumnya. Hal ini dilakukan dengan alasan:
1. Seorang pengamat tidak mungkin melakukan pengamatan secara teliti terhadap lebih dari satu kelompok,
karena pengamatan dilakukan secara kontinu tiap tiga menit (ditambah dua menit untuk melakukan
pencatatan) selama proses berlangsung.
2. Pemilihan kelompok yang berbeda setiap pertemuan akan mencakup pengamatan keseluruhan siswa.
Data yang diperoleh dari uji coba ini berupa data pengamatan aktivitas siswa, respon siswa dan
kemampuan berpikir kritis. Keseluruhan data ini akan dianalisis, kemudian hasilnya digunakan sebagai bahan
pertimbangan untuk merevisi draf II menjadi draf III.

1) Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran


Pengamatan aktivitas siswa dilakukan pada setiap proses pembelajaran. Karena pembelajaran yang
dirancang terdiri dari tiga pertemuan maka pengamatan dilakukan sebanyak tiga kali baik pada uji coba I maupun
uji coba II. Data hasil analisis terhadap data aktivitas siswa pada uji coba I disajikan tabel 8. dan pada uji coba II
disajikan tabel 9.
Tabel 8. Ringkasan Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Pada Uji Coba I
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3
Aktivitas Persentase Persentase Persentase
Frekuensi Frekuensi Frekuensi
(%) (%) (%)
a 57 26,39 58 26,85 100 28,49
b 30 13,89 28 12,96 43 12,25
c 67 31,02 80 37,04 113 32,19
d 43 19,91 35 16,2 66 18,8
e 18 8,33 12 5,556 21 5,983
f 1 0,46 3 1,389 8 2,279
Total 216 100 216 100 351 100
Keterangan:
a. Memperhatikan/mendengarkan penjelasan guru/teman
b. Membaca/memahami masalah kontekstual dalam buku siswa/LKS
c. Menyelesaikan masalah/ menemukan cara dan jawaban dari masalah
d. Berdiskusi/bertanya kepada teman atau guru
e. Menarik kesimpulan suatu prosedur atau konsep dan menyajikan hasil karya
f. Perilaku siswa yang tidak relevan dengan KBM

Tabel 9. Ringkasan Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Pada Uji Coba II


Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3
Aktivitas Persentase Persentase Persentase
Frekuensi Frekuensi Frekuensi
(%) (%) (%)
a 68 26,98 64 27,35 90 27,8
b 33 13,1 26 11,11 46 14,2
c 98 38,89 90 38,46 115 35,5
d 37 14,68 34 14,53 41 12,7
e 14 5,56 19 8,12 25 7,72
f 2 0,79 1 0,43 7 2,16
Total 252 100 234 100 324 100
Keterangan:
a. Memperhatikan/mendengarkan penjelasan guru/teman
b. Membaca/memahami masalah kontekstual dalam buku siswa/LKS
c. Menyelesaikan masalah/ menemukan cara dan jawaban dari masalah
d. Berdiskusi/bertanya kepada teman atau guru
e. Menarik kesimpulan suatu prosedur atau konsep dan menyajikan hasil karya
f. Perilaku siswa yang tidak relevan dengan KBM

Tabel 10. Rerata Persentase Aktivitas Siswa


Persentase Aktivitas (%)
Aktivitas
Uji Coba I Uji Coba II
a 27,37 27,24
b 12,80 13,03
c 37,61 33,42
d 13,96 18,30
e 7,13 6,62
f 1,13 1,38
Total 100 100
Rerata persentase waktu yang digunakan siswa dalam melakukan aktivitas dapat direpresentasikan
dengan gambar 4.1. Persentase waktu terbesar yang digunakan siswa selama kegiatan belajar mengajar adalah
kategori (c) yaitu menyelesaikan masalah/menemukan cara dan jawaban dari masalah. Pesentase kategori ini
pada uji coba I sebesar 37,61% dan pada uji coba II sebesar 33,42%.

Rerata Persentase Waktu Aktivitas Siswa


40,00
35,00
30,00
persentase (%)

25,00
20,00
Uji Coba 1
15,00
Uji coba 2
10,00
5,00
0,00
a b c d e f
Aktivitas Siswa

Gambar 1. Diagram Persentase Waktu Aktivitas Siswa


Rerata persentase waktu siswa melakukan aktivitas memperhatikan/ mendengarkan penjelasan
guru/teman adalah 27,37% pada uji coba I dan 27,24% pada uji coba II dari waktu yang tersedia untuk setiap
pertemuan. Persentase waktu aktivitas ini berada pada interval toleransi waktu ideal yang ditetapkan pada bab III.
Rerata persentase waktu siswa melakukan aktivitas membaca/memahami masalah kontekstual dalam buku
siswa/LKS adalah 12,80% pada uji coba I dan 13,03% pada uji coba II. Persentase ini juga masih berada pada
interval toleransi waktu ideal yang ditetapkan. Rerata Persentase aktivitas siswa berdiskusi/bertanya kepada teman
atau guru, yaitu 13,96% pada uji coba I dan 18,30% pada uji coba II. Persentase waktu aktivitas ini juga berada
pada interval toleransi waktu ideal yang ditetapkan. Rerata Persentase aktivitas siswa menarik kesimpulan suatu
prosedur atau konsep dan menyajikan hasil karya, yaitu 7,13% pada uji coba I dan 6,62% pada uji coba II.
Persentase waktu aktivitas ini masih berada pada interval toleransi waktu ideal yang ditetapkan. Sedangkan rerata
persentase waktu siswa melakukan aktivitas yang tidak relevan dengan pembelajaran adalah 1,13% pada uji coba
I dan 1,38% pada uji coba II. Hal ini mengindikasikan bahwa selama kegiatan pembelajaran untuk setiap
pertemuan selalu ada siswa yang melakukan aktivitas yang tidak relevan dengan pembelajaran. Meskipun
demikian, persentase ini masih berada pada interval toleransi waktu ideal yang ditetapkan.
Secara keseluruhan, jika rerata prosentase waktu aktivitas siswa dirujuk pada kriteria pencapaian
prosentase waktu ideal aktivitas siswa yang ditetapkan pada Bab III, dapat disimpulkan bahwa prosentase waktu
aktivitas siswa sudah memenuhi kriteria pencapaian persentase waktu ideal yang ditetapkan.

2) Hasil Uji Coba Tes Kemampuan Berpikir Kritis pada konteks digital literacy
Uji coba tes kemampuan berpikir kritis bertujuan untuk mendapatkan data yang dijadikan acuan
penentuan validitas dan reliablitas tes. Kedua indikator ini akan menentukan apakah tes yang dikembangkan bisa
dipakai atau tidak dalam mengukur kemampuan berpikir kritis dan apakah terdapat hal-hal yang perlu direvisi lagi
atau tidak. Uji coba ini dilakukan dengan memberikan tes ini kepada 30 siswa, selanjutnya diperolehlah skor yang
digunakan sebagai data pada analisis validasi dan reliabilitas tes. Hasil analisis validitas dan reliabilitas tes adalah
sebagai berikut.
(1) Validitas
Validitas dianalisis dengan menggunakan rumus korelasi product moment. Analisis dilakukan dengan
menggunakan SPSS 20. Hasil analisis yang dilakukan disajikan pada lampiran 8, sedangkan ringkasan hasilnya
tabel 4.12.
Tabel 13. Hasil Analisis Validitas Tes Kemampuan Berpikir Kritis
Ketera- Butir Soal
ngan 1 2 3 4 5 6 7 8 9
rhitung 0,75 0,75 0,73 0,76 0,59 0,76 0,75 0,7 0,55
rtabel 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
Hasil Uji V V V V V V V V V
Kriteria T T T T C T T T C
Keterangan:
T : Tinggi C : Cukup V : Valid

Berdasarkan data pada tabel 4.12, semua soal dalam kategori valid dan tingkat validitas dari masing-
masing butir tes berada pada kategori cukup dan tinggi. Dengan demikian, semua butir tes tersebut layak
digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa. Meskipun demikian, peneliti hanya memilih 6 butir
soal yaitu soal nomor 1, 2, 4, 7, 8 dan 9.

(2) Reliabilitas
Reliabilitas tes dianalisis dengan menggunakan rumus alpha cronbach. Perhitungan dilakukan dengan
menggunakan SPSS 20. Hasil perhitungan reliabilitas disajikan pada lampiran 8. Berdasarkan hasil perhitungan,
diperoleh koefisien reliabilitas untuk tes kemampuan berpikir kritis adalah 0,815. .Hal ini berarti bahwa reliabilitas
instrumen tes kemampuan berpikir kritis yang dikembangkan termasuk dalam kategori tinggi. Dengan demikian,
tes ini dapat dikatakan reliabel untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa terhadap topik statistika.

3) Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis


Hasil tes kemampuan berpikir kritis siswa pada uji coba I dan II dapat dilihat pada lampiran 9. Ringkasan
hasil yang diperoleh ditunjukkan pada tabel 14.
Tabel 14. Ringkasan Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis
Keterangan Uji Coba I Uji Coba II
Rerata 2,73 3,05
Persentase siswa yang tuntas (%) 64,7 86,1
Persentase siswa yang tidak tuntas (%) 35,3 13,9

Dari tabel 4.13 terlihat bahwa Rerata kemampuan berpikir kritis siswa pada uji coba I adalah 2,73,
sedangkan pada uji coba II adalah 3,05. Persentase siswa tuntas pada uji coba I adalah 64,7% dan yang tidak tuntas
35,3%. Jika dirujuk ke Bab III, persentase ketuntasan yaitu 64,7% ini belum memenuhi ketuntasan klasikal yang
ditetapkan yaitu  85%. Sedangkan pada uji coba II, persentase siswa yang tuntas adalah 86,1% dan yang tidak
tuntas 13,9%. Persentase ketuntasan yaitu 86,1% ini telah memenuhi ketuntasan klasikal yang ditetapkan.

Ketuntasan Klasikal

Tidak Tuntas
Kategori

Uji Coba II
Uji Coba I
Tuntas

0 20 40 60 80 100
Persentase (%)

Gambar 4.2 Representasi Ketuntasan Klasikal Pada Uji Coba I dan II


Berdasarkan gambar 4.2 dapat dilihat bahwa persentase kategori tuntas mengalami peningkatan yang
cukup tinggi pada uji coba II sedangkan kategori tidak tuntas mengalami penurunan pada uji coba II. Peningkatan
ketuntasan dari uji coba I ke uji coba II sebesar 21,4%.
Berdasarkan hasil ujicoba lapangan, dapat disimpulkan bahwa asesmen pembelajaran yang sudah
dikembangkan sudah memenuhi kriteria valid dan layak untuk digunakan dalam pemebelajaan disekolah SMP se
Kabupaten Aceh Barat.
Pada tahap penelitian tahun pertama (2021) ini sudah dihasilkan produk berupa Asesmen berpikir kritis
matematika siswa pada konteks digital literacy. Adapun luaran yang sudah dihasilkan berupa:
Luaran Wajib
No Luaran Nama Jurnal Status
1 Publikasi di Jurnal Publish pada Jurnal Review
Internasional - Artikel di Mathematics and Statistics
Jurnal Internasional
Terindeks di Pengindeks
Bereputasi (Terindeks
Scopus)

Luaran Tambahan
No Luaran Judul Buku Status
1 Hak Cipta - Buku (berupa Asesmen Literasi Siswa Terbit SK
buku ajar, monograf, atau
buku referensi)
2 Buku Asesmen Literasi Siswa Terbit dan ber ISBN

3 Terbit jurnal scopus Q1 Masih dalam proses Draf


penyususnan

D. STATUS LUARAN: Tuliskan jenis, identitas dan status ketercapaian setiap luaran wajib dan luaran tambahan (jika
ada) yang dijanjikan pada tahun pelaksanaan penelitian. Jenis luaran dapat berupa publikasi, perolehan kekayaan
intelektual, hasil pengujian atau luaran lainnya yang telah dijanjikan pada proposal. Uraian status luaran harus didukung
dengan bukti kemajuan ketercapaian luaran sesuai dengan luaran yang dijanjikan. Lengkapi isian jenis luaran yang
dijanjikan serta mengunggah bukti dokumen ketercapaian luaran wajib dan luaran tambahan melalui Simlitabmas
mengikuti format sebagaimana terlihat pada bagian isian luaran

Luaran Wajib
No Luaran Nama Jurnal Status
1 Publikasi di Jurnal Publish pada Jurnal Review
Internasional - Artikel di Mathematics and Statistics
Jurnal Internasional
Terindeks di Pengindeks
Bereputasi (Terindeks
Scopus)

Luaran Tambahan
No Luaran Judul Buku Status
1 Hak Cipta - Buku (berupa Asesmen Literasi Siswa Terbit SK
buku ajar, monograf, atau
buku referensi)
2 Buku Asesmen Literasi Siswa Terbit dan ber ISBN

3 Terbit jurnal scopus Q1 Masih dalam proses Draf


penyususnan

E. PERAN MITRA: Tuliskan realisasi kerjasama dan kontribusi Mitra baik in-kind maupun in-cash (jika ada). Bukti
pendukung realisasi kerjasama dan realisasi kontribusi mitra dilaporkan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Bukti
dokumen realisasi kerjasama dengan Mitra diunggah melalui Simlitabmas mengikuti format sebagaimana terlihat pada
bagian isian mitra

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………

F. KENDALA PELAKSANAAN PENELITIAN: Tuliskan kesulitan atau hambatan yang dihadapi selama melakukan
penelitian dan mencapai luaran yang dijanjikan, termasuk penjelasan jika pelaksanaan penelitian dan luaran penelitian
tidak sesuai dengan yang direncanakan atau dijanjikan.

Pada kegiatan penelitian ini hampir tidak ditemukan hambatan dalam mencapai hasil penelitian dan pencapaian
luaran wajib dan tambahan sesuai dengan yang dijanjikan. Namun yang namanya kegiatan menyangkut banyak
pihak, ini tidak terlepas dari kekurangan, kelemahan dan kendala karena adanya berbagai keterbatasan yang tidak
dapat dihindari pada saat dilapangan, antara lain:
1. Peneliti mengalami kesulitan dalam hal kordinasi secara langsung dengan tim peneliti mitra karena kendala
bencana nasional Covid 19, namun dalam hal ini masih bisa dilakukan dengan menggunakan zoom maupun
webex dengan harapan terus menjalin kordinasi dengan TPM.
2. Guru mengalami kesulitan dalam memberikan bimbingan kepada siswa. Hal ini disebabkan karena pada
masa pandemi siswa masuk sekolah dalam sistem sip. Namun asih ttettap bisa dilaksanakan walaupun
mmenjadikan waktu penelittiannya menjadi lama.
3. Dalam hal luaran penelitian alhamdulillah semua luaran wajib dan tambahan bisa terlaksana dengan tepat
waktu, walaupun ada kendala sedikit dalam hal publis jurnal bereputasi terindex scopus banyak jurnal yang
menolak dengan alasan kuota negara sudah penuh, tidak sesuai scop dan lain-lain, namun hal ini bisa juga
diselesaikan dengan sedikit bersabar dan ini masih menunggu hasil submit pada jurnal tersebut.
G. RENCANA TINDAK LANJUT PENELITIAN: Tuliskan dan uraikan rencana tindaklanjut penelitian selanjutnya dengan
melihat hasil penelitian yang telah diperoleh. Jika ada target yang belum diselesaikan pada akhir tahun pelaksanaan
penelitian, pada bagian ini dapat dituliskan rencana penyelesaian target yang belum tercapai tersebut.

Setelah dihasilkan produk asesmen berpikir kritis matematika pada konteks digital litaracy yang
mencakup (Asesmen, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, dan Buku ) yang layak setelah melewati proses validasi
oleh tim ahli materi, ahli desain pembelajaran, ahli asesmen. Sehingga dihasilkan produk dengan kategori "layak
digunakan". Berikutnya akan dilakukan uji efektifitas kepada seluruh kelas eksperimen SMP se Kabupaten Aceh
Barat.

Adapun peran TPM dan TPP dapat dilihat pada gambar 3 berikut:

Gambar 3. Rancangan Penelitian PKPT tahun 2021

Teknik analisis data, Tekhnik analisis data dalam penelitian ini yaitu :
1) Analisis Kualitatif Soal Tes, Analisis kualitatif soal tes diperoleh dari hasil lembar validasi (telaah soal
tes) yang dilakukan dengan cara deskriptif kualitatif. Data berupa nilai tiap butir soal hasil penilaian ahli
dianalisis dengan menggunakan formula Aiken’s V untuk menghitung content validity coefficient.
Rentang angka V yang dapat diperoleh antara 0 sampai dengan 1,00.
2) Analisis Kuantitatif Soal Tes, Data yang diperoleh dari respon jawaban peserta didik dianalisis dengan
menggunakan bantuan software MicroCAT ITEMAN 3.00 untuk analisis soal pilihan ganda. Analisis
butir soal digunakan untuk mengetahui karakteristik butir soal yang meliputi tingkat kesukaran, daya
pembeda, dan penyebaran pilihan jawaban untuk soal pilihan ganda, sedangkan statistik soal akan
diperoleh karakteristik perangkat soal yaitu rata-rata, standar deviasi, tingkat kesukaran, daya pembeda,
koefisien reliabilitas, dan SEM.

Adapun target luaran wajib yang akan dicapai pada penelitian tahun ke dua ini yaitu:
Luaran Wajib
No Luaran Nama Jurnal Status
1 Publikasi di Jurnal Publish pada Jurnal Review
Internasional - Artikel di Mathematics and Statistics
Jurnal Internasional
Terindeks di Pengindeks
Bereputasi (Terindeks
Scopus)

Luaran Tambahan
No Luaran Judul Buku Status
1 Hak Cipta - Buku (berupa Asesmen Literasi Siswa Terbit SK
buku ajar, monograf, atau
buku referensi)
2 Buku Asesmen Literasi Siswa Terbit dan ber ISBN

3 Terbit jurnal scopus Q1 Masih dalam proses Draf


penyususnan

H. DAFTAR PUSTAKA: Penyusunan Daftar Pustaka berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan pengutipan. Hanya
pustaka yang disitasi pada laporan akhir yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka.

1. H. S. Tanjung, S. A. Nababan, C. Sa’dijah, Subanji, Development Of Assessment Tools Of Critical Thinking


In Mathematics In The Context Of HOTS}, Advances in Mathematics: Scientific Journal. (10) (2020), 8659–
8667
2. Kemendikbud, Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan dan Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah,
Permendikbud, No 4, 2018.
3. Gloria, L.D, “Pentingnya Asesmen Alternatif Dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Dan Membaca
Ilmiah Siswa Pada Pembelajaran Biologi”, Jurnal Scienteai Education, vol. 1, no 1, 2012
4. Budiman, Agus, and Jailani Jailani. "Pengembangan instrumen asesmen higher order thinking skill (HOTS)
pada mata pelajaran matematika SMP kelas VIII semester 1." Jurnal Riset Pendidikan Matematika 1.2. 2014.
5. Akbar, Aulia. "Membudayakan Literasi dengan Program 6M di Sekolah Dasar." Jurnal Pendidikan Sekolah
Dasar 3.1. 2017.

Anda mungkin juga menyukai