METODE PENELITIAN
yang banyak.
pengembangan bahan ajar seperti modul, LKS dan buku ajar (Endang,
61
2012). Pada penelitian ini peneliti mengembangkan perangkat
dengan produk berupa silabus, RPP dan LAS melalui desain ASSURE
pembelajaran matematika. Tahap define ini terdiri dari lima tahap, yaitu:
1. Analisis awal-akhir
2. Analisis siswa
62
3. Analisis konsep
menyusun secara sistematis isi dan materi yang akan diajarkan yaitu
akan dikembangkan.
4. Analisis Tugas
63
3.2.2 Tahap Perancangan (Design)
sebagai berikut.
awal; (3) gaya belajar; dan (4) motivasi. Analisis ini diperoleh dengan
3. Select strategi, media and materials (Memilih strategi, media dan bahan
ajar)
64
4. Utilize media and materials (Menggunakan media dan bahan ajar)
media dan bahan ajar dengan dipadukan dengan strategi yang akan
pembelajaran)
dalam aktivitas belajar, guru berusaha menarik minat siswa agar tetap
saintifik dan strategi problem solving pada materi aritmetika sosial. Selain
65
c. Menyusun rancangan/bentuk dasar (prototype) perangkat
pembelajaran berupa silabus, RPP, LAS dan soal tes KPMM sesuai
dinilai belum valid oleh validator maka dilakukan revisi dan validasi ulang.
tersebut. Setelah revisi produk dinilai telah valid oleh validator, kemudian
langkah selanjutnya yang dilakukan adalah uji coba terbatas berupa LAS
66
pada siswa. Ujicoba tersebut dilakukan untuk melihat keterbacaan produk.
coba lapangan. Setelah direvisi dilakukan uji coba lapangan. Uji coba
praktis dilakukan revisi. Jika sudah praktis maka dilakukan uji coba
67
Define
Design
Develop
Valid?
Ujicoba Terbatas
Praktis? Revisi
Tidak
Ya
Ujicoba Lapangan
Praktis? Revisi
Tidak
Ya
Uji Efektivitas
Produk Akhir
68
3.3 Subjek Ujicoba
Subjek uji coba pada penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN 2
Pujud dan SMPN 3 Pujud. Subjek uji coba terbatas menurut Endang
Mulyatiningsih (2012) dilakukan oleh 6-12 orang yang akan diuji cobakan
pada kelas VIII SMPN 3 Pujud, subjek uji coba praktikalitas terdiri dari satu
kelas pada kelas VII SMPN 3 Pujud, dan subjek uji efektivitas terdiri dari
kelas eksperimen kelas VII-2 dan kelas kontrol pada kelas VII-1 SMPN 2
Pujud.
coba terbatas pada penelitian ini terdiri dari 8 orang dari kelas VIII SMPN
3 Pujud yang memiliki kemampuan yang heterogen. Siswa dari uji coba
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada uji coba terbatas, LAS yang
siswa kelas VII SMPN 3 Pujud. Pada tahap ini, dilakukan proses
69
menggunakan LAS. Setelah selesai diuji cobakan kemudian siswa diminta
untuk mengisi angket respon siswa yang bertujuan untuk menilai LAS
yang telah mereka kerjakan secara lebih rinci. Guru sebagai pengamat
diberikan lembar pengamatan dan angket respon guru. Hal ini dilakukan
dari dua kelas. Kelas kontrol yaitu kelas VII-1 SMPN 2 Pujud. Kelas
guru di sekolah dan kelas eksperimen yaitu kelas VII-2 SMPN 2 Pujud
yang dikembangkan.
Jenis data adalah data primer, yaitu data yang diperoleh secara
langsung dari validator, guru, dan siswa yang diperoleh dari lembar
validasi, lembar pengamatan, dan angket respon siswa serta hasil tes
70
3.6 Instrumen Pengumpulan Data
lembar validasi silabus, lembar validasi RPP, lembar validasi LAS dan
lembar validasi soal KPMM. Bentuk dari lembar validasi yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu angket terstruktur dan tidak terstruktur. Angket
sesuai, kurang sesuai dan tidak sesuai. Angket tidak terstruktur digunakan
berdasarkan aspek-aspek yang akan dinilai pada silabus, RPP, LAS dan
soal KPMM.
71
Tabel 3.3 Kisi-kisi Lembar Validasi LAS
Aspek yang Dinilai Jumlah Pertanyaan
Tampilan sampul LAS 1
Isi LAS 14
Kesesuaian dengan syarat didaktis 7
Kesesuaian dengan syarat konstruksi 7
Kesesuaian dengan syarat teknis 9
Sumber: Diadaptasi dari Sa’dun akbar (2013) dan Kemendikbud (2017)
Aritmetika Sosial kelas VII SMP/MTs, angket respon guru dan lembar
sangat tidak setuju, tidak setuju, setuju dan sangat setuju. dari Angket ini
72
Tabel 3.6 Kisi-kisi Angket Respon Guru
Aspek yang Dinilai Jumlah Pertanyaan
Penyajian materi 5
Penyajian silabus 5
Penyajian RPP 5
Penyajian LAS 11
Sumber: Diadaptasi dari Sa’dun akbar (2013) dan Kemendikbud (2017)
3, dan 4 yang menyatakan kurang, cukup, baik, dan sangat baik. Kisi-kisi
perangkat pembelajaran yang diperoleh dari hasil tes KPMM. Tes KPMM
73
pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang
meliputi validitas isi dan validitas konstruksi. Validitas isi terfokus pada
soal tes yang mencerminkan isi materi yang diujikan. Validitas konstruksi
terfokus pada soal tes yang mencakup aspek berpikir atau kemampuan
Validasi dilakukan oleh para ahli atau validator yang sesuai dengan
bidang kajiannya. Dalam penelitian ini terdapat tiga orang validator yaitu
penilaian. Saran dan masukan dari validator menjadi acuan untuk merevisi
coba terbatas dan tahap uji coba lapangan untuk melihat kepraktisan LAS.
74
Guru diberikan angket respon untuk menilai perangkat pembelajaran yang
3.7.3 Observasi
kolom komentar dan saran perbaikan. Pada penelitian ini yang bertindak
sebagai pengamat adalah guru matematika kelas VII SMP Negeri 3 Pujud.
mengikuti proses pembelajaran terdiri dari lima butir soal. Tes KPMM
diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol pada uji efektivitas.
Tes KPMM untuk mengetahui hasil belajar siswa dan peningkatan KPMM
tiga dosen, yang kemudian akan dianalisis. Untuk mengetahui skor dari
75
𝑛 ̅
̅𝑣 = ∑𝑖=1 𝑉𝑖
𝑀 (Anas Sudijono, 2011)
𝑛
Keterangan:
𝑛 = banyaknya validator
validator masuk dalam kategori valid atau layak diuji cobakan dengan
revisi.
76
3.8.2 Analisis Kepraktisan Perangkat Pembelajaran
analisis angket respon siswa yang disajikan dalam bentuk tabel dengan
skala likert. Analisis data angket respon siswa ini dilakukan dengan
menggunakan rumus:
𝑇𝑠𝑎
𝑉𝑝 = × 100%
𝑇𝑠ℎ
77
3.8.3 Analisis Keefektivan Perangkat Pembelajaran
KPMM.
klasikal yaitu minimal 75%, sesuai dengan kriteria yang berlaku disekolah
yaitu 75. Adapun alat yang digunakan untuk melihat ketercapaian KKM
diberikan tes berupa soal KPMM pada materi aritmetika sosial. Hasil tes
78
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan dengan menganalisis
hasil tes KPMM. Hasil tes KPMM dianalisis menggunakan uji normalitas,
1. Uji Normalitas
(sig.) lebih besar dari 𝛼=0,05 maka 𝐻0 diterima, dalam hal lainnya 𝐻0
2. Uji Homogenitas
kelas eksperimen dan kelas kontrol bervariansi homogen atau tidak. Uji
versi 16.0 menggunakan uji Levene Test. Adapun hipotesis untuk uji
79
𝐻1 ∶ Hasil tes KPMM kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak
bervariansi homogen
Kriteria pengujian yang digunakan adalah jika nilai significance
(sig.) lebih besar dari 𝛼=0,05 maka 𝐻0 diterima, dalam hal lainnya 𝐻0
3. Uji Perbedaan
homogenitas hasil tes KPMM. Jika hasil uji normalitas dan uji homogenitas
dilakukan dengan uji 𝑡 atau uji Independent- Samples T Test. Jika data
tidak berdistribusi normal, maka data dilakukan dengan teknik statistik non
parametrik menggunakan uji Mann Whitney Test atau uji 𝑈. Uji perbedaan
dilakukan dengan bantuan aplikasi SPSS for Windows versi 16.0. Adapun
𝐻0 ∶ Hasil tes KPMM siswa pada kelas kontrol lebih baik daripada kelas
eksperimen
𝐻1 ∶ Hasil tes KPMM siswa pada kelas eksperimen lebih baik daripada
kelas kontrol
Kriteria pengujian yang digunakan adalah jika nilai significance
(sig.) lebih besar dari 𝛼=0,05 maka 𝐻0 diterima, dalam hal lainnya 𝐻0
80