Anda di halaman 1dari 17

UJIAN TENGAH SEMESTER

DISAIN INSTRUKSIONAL

Oleh
Jodi Hardika (22155002)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN


SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
1. Gambarkan secara komprehensif dan holistic disain instruksional menurut versi saudara,
yang diramu dari minimal 4 pendapat ahli tentang konsep disain instruksional!
Disamping itu, jelaskan pula dasar pemikiran (alasan) kenapa guru (doses) perlu
merancang system instruksional? Penjelasan saudara disertai contoh yang konkrit.
Jawab:
Reigulth menyampaikan bahwa desain instruksional merupakan proses penentuan
metode pembelajaran untuk perubahan/perbaharuan pengetahuan dan keterampilan siswa.
Menurut Rothwel, desain pembelajaran berkaitan dengan menganalisis kinerja manusia
secara sistematis dengan cara mengidentifikasi dan mengatasi akar permasalahannya,
serta menerapkan solusi yang telah dirancang.
Robert mendefinisikan desain instruksional sebagai suatu proses merencanakan tujuan
kinerja, menentukan strategi pembelajaran, memilih media dan menentukan atau
membuat bahan ajar dan evaluasi.
Gagne, Brigsgs dan Wager (2005) Mereka mengembangkan konsep desain insruksional
dengan menyatakan bahwa desain insruksional membantu proses belajar seseorang, di
mana proses tersebut memiliki tahapan segera dan jangka panjang.
Berdasarkan konsep disain instruksional menurut para ahli diatas dapat di saya
simpulkan, konsep disain instruksional itu merupakan rancangan tujuan, memilih media
dan menentukan bahwan ajar unutk menghasilkan pembelajaran yang berkualitas dari
segi aspek sehingga dapat meningkatkan pekerjaan peserta didik.
Kenapa guru (doses) perlu merancang system instruksional? Disain pembelajaran
memegang peranan penting dalam peningkatan kualitas pembelajaran, hal ini
dimungkinkan dengan merancang disain pembelajaran. Seorang disainer yaitu guru atau
dosen memiliki peranan penting dalam merumuskan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai. Contohnya: Dengen pentingnya tujuan pembelajaran, guru akan berupaya untuk
melakukan berbagai aktivitas dalam rangka mewujudkan tujuan pembelajaran, seperti
merumuskan bahan instruksional, memilih media dan alat pembelajaran dan merancang
alat evaluasi. Dengan pentingnya tujuan pembelajaran maka guru mendesain
pembelajaran yang berkualitas, diharapkan proses pembelajaran akan berlangsung secara
menyenangkan, menarik, dan tentu saja berorientasi pada tujuan umum yang ingin
dicapai.
2. Kegiatan pembelajaran melalui tiga tahapan, yaitu: tahapan pengembangan, tahap
kegiatan instruksional dan tahap evaluasi instruksional. Jelaskan dengan argument yang
kuat, pada tahap mana disain instruksional berada, dan jelakan pula apakah di dalam
disain instruksional tersebut juga membicarakan ketiga tahapan kegiatan instruksional
tersebut, yang penjelasannya disertai contoh yang kongkrit?
Jawab:
a. Tahap Pengembangan instruksional
Pada tahap pengembangan instruksional adalah cara dalam mengidektifikasi,
mengembangkan, mengevaluasi seperangkat materi, strategi dan penggunaan media
yang diarahakn untuk mencapai suatu tujuan Pendidikan.
b. Tahap kegiatan instruksional
Pada tahapan ini guru memberikan bahan pelajaran yang telah disusun guru, seperti
mejelaskan pada siswa tujuan pembelajaran yang harus dicapai, menulis pokok
materi yang akan di bahas, pada setiap pokok materi yang di bahas dikaitakan dengan
contoh yang konkrit dan memberikan siswa tugas atau peratanyaan untuk mengetahui
tingkat pemahaman dari matri yang sudah dibahas. Penggunaan alat bantu atau media
untuk memperjelas pembahasan matri sangat di perlukan dan kegiatan akhirnya
menyimpulkan pembahasan dari pokok materi yang sudah di bahas.
c. Tahap evaluasi instruksional
Pada tahap ini untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari tahapan instruksional atau
pembelajaran. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa perlu menguji
kemampauan siswa terhadap materi yang sudah di bahas dan juga mengamati
perkemabangan siswa.

Ketiga tahap diatas merupakan tahapan yang saling berkaitan satu sama lain. Jika satu
tahapan tersebut ditinggalkan atau tidak terlaksana maka sebenarnya tidak dapat dikatan
telah terjadi kegiatan pembelajaran. Guru dituntut untuk mampu dan dapat mengatur
waktu dan kegiatan secara fleksibel, sehingga proses pembelajaran akan terlaksana lebih
efektif, efisien dan siswa dapat menerima pembelajaran dengan utuh. Adapun contohnya
yaitu dalam kegiatan pembelajaran Bahasa Inggris sebelum memulai pembelajaran, guru
mengidentifikasi materi yang akan di bahas, dan mengembangakn sebuah media
pembelajaran apa yang akan digunakan selama kegiatan pembelajaran. Langkah kedua
yaitu penerapan dari apa yang telah dirancang pada tahap pertama yaitu membahas materi
yang akan di pelajari dan menggunakan media pembelajaran yang telah di kembangkan
sebelumnya. Media yang digunakan seperti media puzzle susun huruf, media video.
Selanjutnya yaitu pada tahapa ketiga evaluasi atau penilaian tindak lanjut, pada tahap ini
dilakukan evaluasi kepada siswa untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam
kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan tadi.

3. Jelaskan siklus dalam pengembangan disain instruksional, dan masing-masing komponen


yang terdapat dalam siklus disain instruksional tersebut digambarkan secara
komprehensif dan holistik keterkaitan antara komponen satu dengan lainnya! Jelaskan
pula, mengapa diperlukan revisi pada setiap komponen yang terdapat dalam
pengembangan disain instruksional tersebut?
Jawab:
Pengembangan Desain Instruksional merupakan suatu rancangan yang sistematis, efektif,
dan efesien dalam menciptakan sistem instruksional untuk memecahkan masalah belajar
atau peningkatan kinerja peserta didik melalui serangkaian kegiatan pengidentifikasian
masalah, pengembangan, dan pengevaluasian. Desain Instruksional membantu individu
belajar lebih dari sekedar melaksanakan proses pengajaran. Hal ini dimaksudkan bahwa
desain instruksional membantu peserta didik dalam proses dan hasil belajar.
Komponen desain instruksional
a. Mengindetifikasi tujuan pembelajaran (inditify Instructional Goal)
Tahap awal model ini adalah menentukan apa yang diinginkan agar siswa dapat
melakukannya ketika mereka telah menyelesaikan program pembelajaran. Tujuan
pembelajaran mungkin dapat diturunkan dari daftar tujuan, dari analisis kinerja
(performance analysis), dari penilaian kebutuhan (needs assessment), dari
pengalaman praktis dengan kesulitan belajar pebelajar, dari analisis orang-orang yang
melakukan pekerjaan (Job Analysis), atau dari persyaratan lain untuk pembelajaran
baru
b. Melakukan Analisi Instruksional (Conduct Instructional Analysis).
Analisis Intruksional yakni menentukan kemampuan apa saja yang terlibat dalam
proses pembelajaran untuk mencapai tujuan dan menganalisa topik atau materi yang
akan dipelajari. Setelah mengidentifikasi tujuan-tujuan pembelajaran, langkah
selanjutnya adalah menentukan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk
mencapai tujuan pembelajaran tersebut. Langkah terakhir dalam proses analisis tujuan
pembelajaran adalah menentukan keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang disebut
sebagai entry behavior (perilaku awal/masukan) yang diperlukan oleh siswa untuk
memulai pembelajaran.
Menentukan kemampuan apa saja yang terlibat dalam proses pembelajaran untuk
mencapai tujuan dan menganalisa topik atau materi yang akan dipelajari. Analisis ini
akan menghasilkan peta konsep akan menggambarkan hubungan di antara semua
keterampilan yang telah diidentifikasi.
c. Menganalisis Karakteristik Siswa dan Konteks Pembelajaran (Analyze Learners and
Contexts).
Ketika melakukan analisis terhadap keterampilan-keterampilan yang perlu dilatihkan
dan tahapan prosedur yang perlu dilewati, juga dipertimbangkan keterampilan awal
yang telah dimiliki siswa. Analisis paralel terhadap siswa dan konteks dimana mereka
belajar, dan konteks apa tempat mereka menggunakan hasil pembelajaran.
Keterampilan-keterampilan siswa yang ada saat ini, yang lebih disukai, dan sikap-
sikap ditentukan berdasarkan karakteristik atau setting pembelajaran dan setting
lingkungan tempat keterampilan diterapkan. Langkah ini adalah langkah awal yang
penting dalam strategi pembelajaran
d. Merumuskan Tujuan Pembelajaran Khusus (Write Performance Objectives).
Berdasarkan analisis pembelajaran dan pernyataan tentang tingkah laku awal siswa
kemudian dirumuskan pernyataan khusus tentang apa yang harus dilakukan siswa
setelah menyelesaikan pembelajaran. Menuliskan tujuan unjuk kerja (tujuan
pembelajaran). Berdasarkan analisis tujuan pembelajaran dan pernyataan tentang
perilaku awal, catatlah pernyataan khusus tentang apa yang dapat dilakukan oleh
siswa setelah mereka menerima pembelajaran.
Pernyataan-pernyataan tersebut diperoleh dari analisis pembelajaran. Analisis
pembelajaran dimaksudkan untuk mengidentifikasi keterampilan-keterampilan yang
dipelajari, kondisi pencapaian unjuk kerja, dan kriteria pencapaian unjuk kerja.
Komponen ini bertujuan untuk menguraikan tujuan umum menjadi tujuan yang lebih
spesifik pada tiap tahapan pembelajaran. Di tiap tahapan akan ada panduan
pembelajaran dan pengukuran performansi pembelajar.
e. Mengembangkan Instrumen Penilaian (Develop Assessment Instruments).
Pengembangan instrument penilaian didasarkan pada tujuan yang telah dirumuskan.
Berdasarkan tujuan pembelajaran yang tertulis, mengembangkan produk evaluasi
untuk mengukur kemampuan siswa melakukan tujuan pembelajaran. Penekanan
utama berada pada hubungan perilaku yang tergambar dalam tujuan pembelajaran
dan penilaian yang di minta.
f. Mengembangkan strategi pembelajaran (Develop Instructional Strategy)
Strategi pembelajaran meliputi; kegiatan prapembelajaran (pre-activity), penyajian
informasi, praktek dan umpan balik (practice and feedback, pengetesan (testing), dan
mengikuti kegiatan selanjutnya. Strategi pembelajaran berdasarkan teori dan hasil
penelitian, karakteristik media pembelajaran yang digunakan, bahan pembelajaran,
dan karakteristik siswa yang menerima pembelajaran. Prinsip-prinsip inilah yang
digunakan untuk memilih materi strategi pembelajaran yang interaktif.
g. Mengembangan atau Memilih Bahan Ajar (Develop and Select Instructional
Materials).
Mengembangkan dan memilih bahan ajar, produk pengembangan ini meliputi
petunjuk untuk siswa, materi pembelajaran, dan soal-soal. Materi pembelajaran
meliputi: petunjuk untuk tutor, modul untuk siswa, transparansi OHP, videotapes,
format multimedia, dan web untuk pembelajaran jarak jauh. Pengembangan materi
pembelajaran tergantung kepada tipe pembelajaran, materi yang relevan, dan sumber
belajar yang ada disekitar perancang.
h. Merancang dan Melaksanakan Evaluasi Formatif (Design and Conduct Formative
Evaluation of Instruction).
Evaluasi dilakukan untuk mengumpulkan data dan mengidentifikasi data tersebut.
Dalam merancang dan mengembangkan evaluasi formative yang dihasilkan adalah
instrumen atau angket penilaian yang digunakan untuk mengumpulkan data. Data-
data yang diperoleh tersebut sebagai pertimbangan dalam merevisi pengembangan
pembelajaran ataupun produk bahan ajar. Ada tiga tipe evaluasi formatif : uji
perorangan (one-to-one), uji kelompok kecil (small group) dan uji lapangan (field
evaluation). Setiap jenis penilaian memberikan informasi yang berbeda bagi
perancang untuk digunakan dalam meningkatkan pembelajaran. Teknik serupa dapat
diterapkan pada penilaian formatif terhadap bahan atau pembelajaran di kelas.
i. Melakukan Revisi Terhadap Program Pembelajaran (Revise Instruction).
Tahap ini mengulangi siklus pengembangan perangkat pengajaran. Data dari evaluasi
formatif yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya dianalisis serta
diinterpretasikan. Data yang diperoleh dari evaluasi formatif dikumpulkan dan
diinterpretasikan untuk memecahkan kesulitan yang dihadapi siswa dalam mencapai
tujuan. Bukan hanya untuk ini, singkatnya hasil evaluasi ini digunakan untuk
merevisi pembelajaran agar lebih efektif.
j. Merancang dan Melaksanakan Evaluasi Sumatif (Design And Conduct Summative
Evaluation).
Evaluasi sumatif merupakan evaluasi puncak terhadap program pembelajaran yang
telah dirancang, setelah program tersebut dilakukan evaluasi formatuf dan dilakukan
revisi-revisi terhadap produk, maka evaluasi sumatif dilakukan. Hasil-hasil pada
tahap di atas dijadikan dasar untuk menulis perangkat yang dibutuhkan. Hasil
perangkat selanjutnya divalidasi dan diujicobakan di kelas/ diimplementasikan di
kelas dengan evaluasi sumatif.
Sebagai sebuah sistem, masing-masing komponen tersebut membentuk sebuah
integritas atau satu kesatuan yang utuh. Masing masing komponen saling berinteraksi
yaitu saling berhubungan secara aktif dan saling mempengaruhi. Misalnya dalam
menentukan bahan pembelajaran merujuk pada tujuan yang telah ditentukan, serta
bagaimana materi itu disampaikan akan menggunakan strategi yang tepat yang
didukung oleh media yang sesuai. Dalam menentukan evaluasi pembelajaran akan
merujuk pada tujuan pembelajaran, bahan yang disediakan media dan strategi yang
digunakan, begitu juga dengan komponen yang lainnya saling bergantung
(interdevedensi) dan saling terobos (interpenetrasi).
Kenapa perlu dilakukam revisi pada setiap komponen? revisi di lakukan untuk
memperbaiki komponen yang bermasalah agar tujuan pembelajaran dapat dicapai
dengan baik, pada dasarnya setiap komponen tersebut harus melakukan revisi,
dikarenakan untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik.

4. Gambarkan model pengembangan disain instruksional menurut versi saudara, yang


dirancang berdasarkan beberapa model disain instruksional yang dikemukakan para ahli!
Irisan yang Saudara buat tentang unsur-unsur yang terdapat dalam model pengembangan
disain instruksional tersebut harus didasarkan atas argumen ilmiah, dan masing-masing
unsur yang Saudara cantumkan dalam model pengembangan disain instruksional tersebut
harus dilengkapi contoh yang kongkrit?
Jawab:
Menurut versi saya model pengembangan disain instruksional adalah model yang dapat
menggambarkan prosedur sistematis dalam merancang system pembelajaran berdasarkan
dari analisis karakteristik siswa, materi, media, strategi secara utuh untuk mencapai
tujuan belajar yang di inginkan. Model pengembangan instruksional juga berfungsi
sebagai pedoman bagi pengembang disain instruksional dalam merencanakan dan
melaksanakan aktivitas pembelajaran.
Adapun unsur unsurnya yaitu:
a. Analisis
Analisis siswa dilakukan untuk mengetahui tingkah laku dan karakteristik siswa yang
meliputui ciri, kemampuan. Tingkah laku siswa perlu di identifikasi seperti
keterampilan keterampilan yang dimiliki oleh siswa sebelum melaksanakan proses
pembelajaran. Menganalisis karakteristik siswa sangat penting dilakukan pada awal
perencanaan. Analisis ini dilakukan dengan memerhatikan ciri, kemampuan, dan
pengalaman siswa baik sebagai individu mau pun sebagai kelompok. Analisis siswa
meliputi karakteristik antara lain: kemampuan akademik, usia dan tingkat
kedewasaan, motivasi terhadap mata pelajaran, pengalaman, keterampilan
psikomotorik, kemampuan bekerja sama, keterampilan sosial.
b. Strategi Pembelajaran
Pemilihan startegi pembelajaran disusun berdasarkan tujuan khusus yang akan di
capai. Pada pemilihan startegi belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan. Kegiatan
tersebut meliputi pemilihan metode,pemilihan forma, yang dipandang mampu
memberikan pengalaman yang berguna untuk mencapai tujuan pembelajaran.
c. Pemilihan media atau sumber belajar
Pemilihan media dan sumber pembelajaran berdasarkan hasil analisis tujuan,
karakteristik siswa, dan tugas seperti telah diuraikan sebelumnya, maka memilih alat
dan bahan disesuaikan dengan tuntutan tujuan pembelajaran yang terdapat rencana
pelajaran dan lembar kerja siswa. Keberhasilan pembelajaran sangat bergantung pada
penggunaan sumber pembelajaran atau media yang dipilih.
d. Penilaiaan
Penilaian atau evaluisi dilakaukan untuk mengetahui sejauah mana pemahaman siswa
terhadap materi yang sudah dibahas dengan menggunakan metode strategi dan media
pembelajaran.

5. Buat analisis instruksional untuk satu mata pelajaran (mata kuliah) yang Saudara ampu
(bagi yang belum mengajar, ambil saja satu pelajaran/kuliah sebagai sampel), dengan
menetapkan taksonomi tujuan instruksional,dengan menggunakan empat struktur perilaku
yang ingin dicapai, yaitu: struktur hierarkikal, prosedural, pengelompokkan, dan
kombinasi? Struktur perilaku instruksional tersebut harus tergambar dalam bangunan
utuh satu mata pelajaran/kuliah untuk dapat digunakan dalam satu semester
Jawab:
Struktur perilaku Hirarkial adalah kedudukan dua perilaku yang menunjukkan bahwa
salah satu perilaku hanya dapat dilakukan bila telah dikuasai perilaku yang lain
(perilaku=kemampuan).
Struktur perilaku Prosedural Struktur ini adalah kedudukan beberapa perilaku yang
menunjukkan bahwa salah satu seri urutan penampilan perilaku tetapi ada yang menjadi
perilaku prasyarat untuk yang lain.
Struktut perilaku pengelompokan, Struktur ini adalah perilaku-perilaku khusus yang tidak
mempunyai ketergantungan antara satu dengan yang lainnya.
Struktur perilaku kombinasi Struktur ini adalah perilaku khusus sebagian tersebar akan
terstruktur secara kombinasi antara struktur hirarkial, procedural dan pengelompokan.
ANALISIS INSTRUKSIONAL
TEKNOLOGI PENGAJARAN
SILABUS
Mata Kuliah : Teknologi Pengajaran, Kode : PTK-4303 sks: T/P 2/2

Deskripsi Mata Kuliah : Kuliah Teori 2 sks. Mempelajari : Konsep dan landasarn Filosofi & Teoritik Teknologi Pengajaran, Model Pengembangan
Pembelajaran, Pengkajian kurikulum SMK, Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Belajar, Hirarki Tujuan Pendidikan dan
Taksonomi Tujuan, Komponen Ketrampilan Mengajar, Mengajar Skill, Pengembangan Strategi Pembelajaran, Pengelolaan
Pembelajaran, dan Perencanaan Pembelajaran.

Kompetensi : Setelah selesai mengikuti teori dan praktik Teknologi Pengajaran selama satu semester secara berurutan, Mahasiswa akan dapat melakukan
pengembangan instruksional mata pelajaran program kejuruan SMK sesuai program studi masing-masing, sehingga mampu
menyusun Rencana Pembelajaran dan melakukan simulasi mengajar.
Teori 2 sks
No Indikator Pencapaian Kompetensi Sub Kompetensi Sub-sub Kompetensi Waktu Sumber
1 2 3 4 5 6
Setelah selesai mengikuti kuliah pokok bahasan
yang disajikan, Mahasiswa dapat
 Tujuan Mata Kuliah
 Sistematika perkulihan
Menyebut-jelaskan tujuan dan sistematika  Pengertian istilah : belajar,
1 Pendahuluan 100’ GBPP Teknologi Pengajaran
perkulihan TP serta istilah yang terkait mengajar, guru, pendidikan,
pengajar, skill, pembelajaran &
sistem pembelajaran,
 Definisi Tkn. Pembelajaran
Barbara & Rita Chapter 1:1
 KAwasan Tekn. Pembelajaran ;
Barbara & Rita Chapter 2:1
Konsep Teknologi desain, pengembangan,
2 Menjelaskan konsep Teknologi Pembelajaran 100’
Pembelajaran pengunaan, pengelolaan, evaluasi
 Barbara & Rita Chapter 3:1
Sejarah perkembangan TP., empat
revolusi, sejarah eksistensi TP.
 Landasan filosofis & Teoritik : Yusufhadi : 1
pengertian falasafah dan teori, Yusufhadi : 28
asumsi, pendekatan filsafati, enam
kegunaan, kefufukan & peranan
Menjelasakan Landasan filosofis dan Teoritik Landasaan filosofis Media dan TP, Landasan teori dan
3 2 x 100’
Teknologi Pembelajaran dan teoritik perilaku, konsepsi teknologi
pendidikan Yusufhadi : 19
 Teori komunikasi & aplikasi, Diktat Bab I : 1
 Teori pendekatan sistem Atwi Suparman : 4
 Teori belajar Tuti soekamto : 13
No Indikator Pencapaian Kompetensi Sub Kompetensi Sub-sub Kompetensi Waktu Sumber
1 2 3 4 5 6
 Teori pembelajaran Faktor-faktero Toeti soekamto : 31
 yang Toeti soekamto : 38
memperngaruhi proses belajar

 Udin Saripudin : 78
model pembelajaran model
Menyebut-jelaskan model pengembangan Model pengembangan  Atwi Suparman : 14, 28, 32 &
4 pengembangan 100’
pembelajaran pembelajaran 51
pembelajaran
 Kepment P&K No. 080/U/1993
 Landasan dan Program
Pengambangan
 GBPP
 Pedoman Pelaksanaan
Menyebutkan-jelaskan perangkat kurikulum Pengkajian kurikulum  Penjabaran GBPP
5  100’
SMK SMK Pengelolaan Sumber Belajar Buku I, II, IIA, III Kur’4 SMK
 Jenis-jenis sumber belajar
 Kegiatan pembelajaran & Bahan
ajar
 Pengambangan Bahan Ajar
 Pengelolaan Bahan ajar
 Pengelolaan Sumber belajar
 Jenis-jenis sumber belajar
Pengembangan dan
Menjelasakan pengembangan dan pengelolaan  Kegiatan pembelajaran & Bahan Diktatr : 9
6 pengelolaan sumber 100’
sumber belajar ajar Atwi Suparman : 194,198
belajar  Pengembangan bahan ajar
 Pengelolaan bahan ajar
 Taksonomi tujuan pembelajaran
Menyebut-jelaskan tujuan pendidikan dan tujuan pendidikan dan  Hirerki tujuan pendidikan Bloom
7  100’
pembelajaran pembelajaran Tujuan pembelajaran Atwi Suparman : 74
 Merumuskan tujuan pembelajaran
Menyebut-jelaskan komponen ketrampilan Ketrampilan dasar  Komponen penampilan
8 100’ IGAK Wardani : 78
dasar mengajar mengajar  Delapan ketrampilan dasar
 Pengertian skill
 Cirri-ciri skill
9 Melakukan Analisis Skill Mengajar skill  100’ …………………..
Pengembangan dan manipilasi skill
 Mengajar skill
 Pengorganisasian siswa
 Pengertian strategi pembelajaran
Pengembangan  Komponen strategi pembelajaran Atwi Suparman : 153, 156, 164
10 Mengembangakan strategi pembelajaran  2 x 100’
strategi pembelajaran Metode pembelajaran Diktat : 17
 Media pembelajaran
 Pola interaksi pembelajaran
No Indikator Pencapaian Kompetensi Sub Kompetensi Sub-sub Kompetensi Waktu Sumber
1 2 3 4 5 6
 Evaluasi hasil belajar
 Waktu penjadwalan
 Pengelolaan pembelajaran sekolah
Pengelolaan  Pengelolaan pembelajaran luar
11 Menjelaskan pengelolaan pembelajaran 100’ ………………..
pembelajaran sekolah
 Pengajaran remedial & pengayaan
 Menyususn skema kerja
Perencanaan
12 Melakukan perencanaan pembelajaran  Menyusun satua pelajaran 2 x 100’ …………………
pembelajaran
 Melakukan simulasi mengajar
Praktek 2 sks
No Indikator Pencapaian Kompetensi Sub Kompetensi Sub-sub Kompetensi Waktu Sumber
1 2 3 4 5 6
Setelah selesai mengikuti teori praktik sub
kompetensi yang disajikan Mahasiswa dapat :
 Komunikasi pembelajaran Diktat : Bab I
Menjelaskan hubungan antara komunikasi 
1 pendahuluan Pusat sumber belajar 4 x 50’ Diktat : Bab II
sumber belajar, dan media pembelajaran  Bahasan media Diktat : Bab III
 Menulis abjab dan angka 4 x 50’
 Menggunakan papa
Menggunakan dan membuat media dua dimensi Media dua dimensi non tulis/Putih/magnet
2  4 x 50’ Diktat : Bab IV
non-projeksi projeksi Membuat alat lembar gantungan
dan alat lembar sampiran
 4 x 50’
Menyusun handouts
 Membuat transparansi tanggal
3 Membuat transparansi lintas kepala Projector lintas kepala  Membuat tras tumpang tindih 4 x 50’ Diktat : Bab V
 Menata dan mengoperasikan PLK
 Mengoperasikan kamera SLR
4 Melakukan perekaman kamera foto Rekaman kamera foto 4 x 50’ Diktat : Bab VI
 Menggunakan kamera/memotret
 Menysusun naskah audio
5 Menyusun naskah rekaman audio Rekaman audio sederhana 4 x 50’ Diktat : Bab VII
 Merekam program studio
 Operasikan proj. Film bingkai
 Operasikan proj. film rangkai
6 Menjelaskan cara pengoperasian projektor Projector-projektor  Operasikan proj. film gelang 4 x 50’ Diktat : Bab VIII
 Operasikan proj. film gerak
 Operasikan proj. episkop
 Menyusun naskah FB-s
7 Membuat program film bingkai suara Film bingkai suara  Membuat FB (mengambil gambar) 4 x 50’ Diktat : Bab IX
 Mensikronkan film & suara
 Menyiapkan original
 Menyiapkan master
 Perangkat stensil
Mendemontrasikan cara penggunaan perangkat  Perangkat elektrostatik
8 reprografik  4 x 50’ Diktat : Bab X
reprografik Perangkat proses panas
 Proses riso
 Proses offset lithografi
 Printer-komputer
 Membuat model sebagai
Model atau benda
9 Membuat model (medi tiga dimensi) penunjang penggunaan metode 4 x 50’ Diktat : Bab XI
sebenarnya
pembelajaran
 Perangkat rekaman video
Mendemonstrasikan penggunaan video dan
10 Rekaman video  Pengoperasian kamera video 4 x 50’ Diktat : Bab XII
menyusun naskah progr. Video sederhana  Merekam dengan kamera terpisah
No Indikator Pencapaian Kompetensi Sub Kompetensi Sub-sub Kompetensi Waktu Sumber
1 2 3 4 5 6
 Merekam dengan kamera menyatu
Menyusun naskah
Pembelajaran
11 Menyusun naskah pembelajaran terprogram Memilih media pembelajaran terprogram 4 x 50’ Diktat : Bab XIII
terprogram
Menyusun program pembelajaran berbantuan Program pembelajaran  Mengenal media komputer Diktat : Bab Suplemen Herman
12 komputer berbantuan komputer 4 x 50’ DS
 Menyusun program powerpoint

DAFTAR PUSTAKA

Teknologi Pengajaran Teori :

Atwi Suparman (1993). Desain Instruksional. Jakarta: PAU untuk PAI Ditjen Dikti Depdikbud Barbara B. Seels
& Rita C. Richey (1994), Instruksional Technology. Washington DC : AECT
Bloom, Benyamin S. (…). Taxonomy of Education Ubjective.
Prasetya Irawan dkk (1994) Teori Belajar, Motivasi dan Ketrampilan Mengajar. PAU untuk PPAI Ditjen Dikti, Depdikbud
Toeti Soekamto & Udin Saripudin Winatapura (1994) Teori Belajar dan model-model Pembelajaran, Jakarta : PAU untuk PPAI Ditjen Dikti,
Depdikbud
Yusufhadi Miarso (1987). Landasan Falsafah dan Teori teknologi Pendidikan.

Praktik Media Pengajaran :

Herman Dwi Surjono (1996). Paket Program Pembelajaran Berbantuan Komputer (CAI) . Mata kuliah : Teori Elektronika Topik : Dioda
Semikonduktor
Satgas pengembangan Media FPTK IKIP Yogyakarta 97/98 (1997), Diktat Medi engajaran Bagian I, Yogyakarta P2T IKIK Yogyakarta.

Yogyakarta,
Penyusun Draf,
Apri Nuryanto,SPd., ST. NIP.
132296045
Daftar Rujukan
Batubara, F. A. (2018). Desain Instruksional (Kajian Terhadap Komponen Utama
Strategi Instruksional Dan Penyusunannya). Jurnal Ilmiah Al-Hadi, 3(2), 657-667.
Pribadi, B. A. (2009). Desain sistem pembelajaran. Jakarta: PT Dian Rakyat.
Aji, W. N. (2016). Model pembelajaran dick and carrey dalam pembelajaran bahasa dan
sastra Indonesia. Kajian Linguistik dan Sastra, 1(2), 119-126.
Suparman, Atwi, 1997. Desain Intruksional. Jakarta: PAU dan DIKTI DIKB’D

Anda mungkin juga menyukai