Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Evaluasi merupakan salah satu cara untuk mengetahui keberhasilan
dari sebuah proses pembelajaran dalam pendidikan. Evaluasi pendidikan
sering diartikan sebagai pengukuran atau penilaian hasil belajar. Walaupun
memiliki pengertian yang berbeda, tapi diantara keduanya masih saling
berhubungan. Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu
ukuran (kuantitatif), sedangkan menilai adalah mengambil suatu keputusan
terhadap sesuatu dengan ukuran baik atau buruk (kualitatif).
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan menyebutkan bahwa
“penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik”.
Penilaian hasil belajar yang dilakukan oleh pendidik menggunakan berbagai
teknik penilaian, yaitu berupa tes, observasi, penugasan baik secara
perorangan ataupun secara kelompok, dan bentuk lain yang sesuai dengan
karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik.
Sementara itu dalam Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru disebutkan bahwa “dalam
kegiatan pembelajaran, penilaian merupakan salah satu unsur penting yang
wajib dikuasai oleh seorang pendidik dalam melaksanakan tugasnya di
sekolah”.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
41 tahun 2007 tentang Standar Proses menyebutkan bahwa “standar proses
untuk satuan pendidikan dasar dan menengah mencakup perencanaan proses
pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil
pembelajaran dan pengawasan proses pembelajaran”.
Guru dituntut untuk membuat sebuah alat penilaian yang mampu
mengetahui kompetensi peserta didik, dari sinilah guru akan mendapatkan
umpan balik atau feedback dari apa yang telah disampaikan kepada para

Page | 1
peserta didiknya. Guru harus pandai membuat alat penilaian dan harus
benar-benar teliti dalam pembuatannya. Membuat alat penilaian perlu
disusun secara matang dengan memperhatikan perangkat materi, konstruksi
dan bahasa karena akan sangat menentukan capaian hasil belajar. Bila tidak,
alat ukur atau pemberian nilai dari guru menjadi tidak baik. Membuat alat
penilaian yang digunakan sebagai instrumen penguji kemampuan peserta
didik tidaklah mudah. Diperlukan analisis butir soal yang tingkat validitas
dan reliabilitasnya tidak diragukan, sehingga komposisi soal mudah, sedang
dan sukar menyebar secara proporsional sesuai dengan materi pelajaran
yang diujikan. Guru harus terampil dalam pembuatan soal-soal, guru pun
harus kreatif dalam membuat soal-soal baru, soal yang berbobot dan benar-
benar mampu menguji kemampuan siswa. Soal itu akan dapat menyeleksi
secara alamiah, mana siswa yang cerdas dan mana siswa yang kurang
cerdas, sehingga hasil belajar siswa dapat dibuktikan secara ilmiah.
Guru harus mampu merencanakan, melaksanakan proses, dan
mengevaluasi pembelajarannya. Semakin baik para guru membuat
instrumen penilaian, maka semakin baik pula kualitas pembelajaran dari
mata pelajaran yang diampunya. Para guru di sekolah seharusnya telah
mampu membuat instrumen penilaian pembelajaran dengan baik, dan
memasukkan soal-soal terbaiknya dalam bank soal. Semakin banyak
instrumen penilaian dibuat, semakin banyak juga para peserta didik berlatih
dalam menjawab soal-soal.

B. Rumusan Masalah
1. Siapakah sasaran evaluasi pembelajaran?
2. Bagaimana tahapan evaluasi dalam pembelajaran
3. Apa tujuan dan fungsi evaluasi
4. Bagaimana teknik dan instrument penilaian

C. Tujuan
1. Menjelaskan target atau sasaran evaluasi pembelajaran
2. Menjelaskan tahapan evaluasi dalam pembelajaran

Page | 2
3. Memahami tujuan dan fungsi evaluasi
4. Memahami teknik dan instrument penilaian untuk mendukung evaluasi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sasaran Evaluasi Pembelajaran


Sasaran evaluasi pembelajaran adalah pelaksanaan dan pengolahan
pembelajaran untuk memperoleh pemahaman tentang strategi pembelajaran
yang dilaksanaankan oleh guru, cara mengajar dan media pembelajaran
yang digunakan yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran, serta minat,
sikap dan cara / kebiasaan belajar siswa.

B. Tahapan Evaluasi Pembelajaran


Tahapan pelaksanaan evaluasi pembelajaran adalah penentuan tujuan,
menentukan desain evaluasi, pengembangan instrumen evaluasi,
pengumpulan informasi/data, analisa dan interprestasi dan tindak lanjut.
1) Menentukan tujuan
Tujuan evaluasi pembelajaran dapat dirumuskan dalam bentuk
pernyataan atau pertanyaan. Secara umum tujuan evaluasi proses
pembelajaran untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :
a. Apakah strategi pembelajaran yang dipilih dan diperguakan oleh guru
efektif
b. Apakah media pembelajaran yang digunakan oleh guru efektif
c. Apakah cara mengajar guru menarik dan sesuai dengan pokok materi
sajian yang dibahas, mudah diikuti dan berdampak siswa mengerti
materi sajian yang dibahas
d. Bagaimana persepsi siswa terhadap materi sajian yang dibahas
berkenaan dengan kompetensi dasar yang akan dicapai
e. Apakah siswa antusias untuk mrmpelajari materi sajian yang dibahas
f. Bagaimana murid mensikapi pembelajaran yang dilaksanakan oleh
guru

Page | 3
g. Bagaimana cara belajar murid mengikuti pembelajaran yang
dilaksanakan oleh guru.
2) Menentukan desain evaluasi
Desain evaluasi pembelajaran mencakup rencana evaluasi proses dan
pelaksana evaluasi. Rencana evaluasi pembelajaran berbentuk matriks
dengan kolom-kolom berisi tentang : nomer urut, informasi yang
dibutuhkan, indikator, metode yang mencakup teknik dan instrumen,
responden dan waktu selanjutnya pelaksana evaluasi proses adalah guru
mata pelajaran yang bersangkutan.
3) Penyusunan intrumen evaluasi
Intrumen evaluasi pembelajaran untuk memperoleh informasi deskriptif
dan /atau informasi judgemental dapat berwujud
1. Lembar pengamatan untuk mengumpulkan informasi tentang kegiatan
belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran yang dilaksanakan oleh
guru dapat digunakan oleh guru sendiri atau siswa untuk saling
mengamati
2. Kuesionar yang harus dijawab oleh siswa berkenaan dengan strategi
pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru, metode dan media
pembelajaran yang digunakan oleh guru, minat, persepsi siswa tentang
pembelajaran untuk suatu materi pokok sajian yang telah terlaksana.
4) Pengumpulan data atau informasi
Pengumpulan data atau informasi dilaksanakan secara objektif dan
terbuka agar diperoleh informasi yang dapat dipercaya dan bermanfaat
bagi peningkatan mutu pembelajaran. Pengumpulan data dan informasi
dilaksanakan pada setiap akhir pelaksanaan pembelajaran untuk materi
saji berkenaan dengan satu kompetensi dasar dengan maksud guru dan
siswa memperoleh gambaran menyeluruh dan kebulatan tentang
pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan untuk pencapaian
penguasaan satu kompetensi dasar.
5) Analisa dan interpretasi
Analisa dan interprestasi hendaknya dilaksanakan segera setelah data
atau informasi terkumpul. Analisa berwujud deskripsi hasil evaluasi

Page | 4
berkenaan dengan proses pembelajaran yang telah terlaksana, sedangkan
interprestasi merupakan penafsiran terhadap deskripsi hasil analisa hasil
analisa proses pembelajaran. Analisa dan interprestasi dapat dilaksanakan
bersama oleh guru dan siswa agar hasil evaluasi dapat segera diketahui
dan dipahami oleh guru dan siswa sebagai bahan dan dasar memperbaiki
pembelajaran selanjutnya.
6) Tindak lanjut
Tindak lanjut merupakan kegiatan menindak lanjuti hasil analisa dan
interprestasi. Dalam evaluasi pembelajaran tindak lanjut pada dasarnya
berkenaan dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan selanjutnya dan
evaluasi pembelajarannya. Pembelajaran yang akan dilaksanakan
selanjutnya merupakan keputusan tentang upayah perbaikan
pembelajaran yang akan dilaksanakan sebagai upayah peningkatan mutu
pembelajaran, sedangkan tindak lanjut evaluasi pembelajaran dengan
pelaksanaan dan instrumen evaluasi yang telah dilaksanakan mengenai
tujuan, proses dan instrumen evaluasi proses pembelajaran.
C. Tujuan dan Fungsi Evaluasi
a. Tujuan evaluasi pembelajaran
Menurut Nana Sudjana (2017, hlm.4) :
a) Mendiskripsikan kecakapan belajar para siswa sehingga dapat
diketahui kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai bdang studi
atau mata pelajaran yang ditempuh.
b) Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran disekolah,
yakni seberapa jauh keefektifannya dalma mengubah tingkah laku
para siswa kearah tujuan pendidikan yang diharapkan.
c) Mentukan tindakan hasil penilaian, yakni melakukan perbaikan dan
penyempurna dalam program pendidikan dan pengajaran serta
strategi pelaksanannya
d) Emberikan pertanggungjawban dari pihak sekolah ke pihak-pihak
yang berkepentingan.
b. Fungsi evaluasi pembelajaran

Page | 5
Selain tujuan diatas, pentingnya evaluasi dalm pembelajaran dapat dilihat
dari fungsinya. Menurut Arifin (2017,hlm.15) fungsi atau kegunaan yang
dimiliki oleh evaluasi pembelajaran adalah sebagai berikut :
a) Fungsi formatif
Yakni untuk memberikan umpan balik kepada guru sebagai dasar
untuk memperbaiki proses pembelajaran dan pengadaan program
remidial jika diperlukan bagi siswa.
b) Fungsi sumatif
Yaitu menentukan nilai kemajuan atau hasil belajar siswa dalam
matapelajaran tertentu, sebagai bahan untuk memberikan laporan
kepada berbagai pihak, penentuan kenaikan kelas, dan penentu lulus
tidaknya siswa
c) Fungsi diagnostik
Yakni untuk memahamilatar belakng meliputi latar psikologis, fisik,
dan lingkungan siswa yang mengalami kesulitan belajar, yang
hasilnya dapat digunakan sebagai dasar dalam memecahkan kesulitan-
kesulitan tersebut.
d) Fungsi penempatan
Yaitu menempatkan siswa dalam situasi pembelajaran yang tepat
(misalnya dalam mementukanprogram spesialisasi) sesuai dengan
tingkat kemampuan siswa.

D. Jenis dan Fungsi penilaian


a. Penilaian formatif
Yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai oleh siswa
setelah menyelesaikan program dalam satuan materi pokok suatu bidang
studi tertentu
i. Fungsi
Untuk memperbaiki proses pembelajaran kearah yang lebih baik dan
efisien atau memperbaiki satuan atau rencana pembelajaran.
ii. Tujuan

Page | 6
Untuk mengetahui dimana penguasaan siswa tentang materi yang
diajarkan dalm satu rencana atau satuan pelajaran.
iii. Aspek-aspek yang dinilai
Aspek-aspek yang dinilai pada penilaian formatif adalah hasil
kemajuan belajar siswa yang meliputi pengetahuan, ketrampilan
sikap terhadap materi pelajaran yang disajikan.
b. Penilaian surmatif
Yaitu penilaian yang dilakukan terhadap hasil belajar siswa yang telah
selesai mengikuti pembelajaran dalam satu semester atau akhir tahun.
a. Fungsi
Untuk mengetahui angka atau nilai siswa setelah mengikuti program
belajar satu semester.
b. Tujuan
Untuk mengetahuitaraf hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah
melakukan program pembelajaran dalam satu semester, akhir tahun
atau akhir program pembelajaran pada suatu unit pendidikan tertentu.
c. Aspek-aspek yang dinilai
Aspek-aspek yang dinamis ialah kemajuan hasil belajar meliputi
pengetahuan, ketrampilan, sikap dan penguasaanmurid tentang materi
pembelajaran yang diberikan.
d. Waktu pelaksanaan
Penilaian ini sebelum siswa mengikuti proses pembelajaran permulaan
atau siswa tersebut baru akan mengikuti pendidikan disuatu tingkat
tertentu.
c. Penilaian penempatan (placement)
Siswa untuk kepentingan penempatan di dalm situasi belajar yang sesuai
dengan kondisi siswa.
a. Fungsi
Untuk mengetahui keadaan siswa sepintas lalu termasuk keadaan
seluruh pribadinya. Siswa tersebut ditempatkan pasa posisinya,
umpamanya siswa berbadan kecil jangan ditempatkan dibelakang tapi

Page | 7
sebaiknya didepan agar tidak mengalami kesulitan dalam
pembelajaran.
b. Tujuan
Untuk menempatkan siswa pada tempatnya yang sebenarnya,
berdasarkan bakat, minat, kemampuan, kesanggupan, serta keadaan
diri siswa sehingga siswa tidak mengalami hambatan dalam mengikuti
atau menyiapkan materi program yang disajikan guru.
c. Aspek-aspek yang dinilai
Aspek-aspek yang dinilai meliputi keadaan fisik dan psokologi, bakat,
kemampuan, pengetahuan, ketrampilan pengalaman, sikap dan aspek-
aspel lai yang perlu bagikepentingan siswa selanjutnya. Kemungkinan
penilaian inijuga dapat dilakukan setelah siswa mengikuti pelatihan
selama satu semester, satu tahun pendidikan yang bersangkutan.
d. Waktu pelaksanaan
Penilaian ini sebaiknya dilaksanakan sebelum siswa menduduki kelas
tertentu sewaktu penerimaan siswa baru atau setelah naik kelas.
d. Penilaian diagnosa
Yaitu penilaian yang dilakukan terhadap hasil pengaanalisaan tentang
keadan belajar siswa yang baik merupakan kesulitan atau hambatan yang
ditemukan dalam proses belajar.
1 Fungsi
Untuk mengetahuai masalah-masalah yang diderita atau mengganggu
siswa, sehingga siswa mengalami kesulitan, hambatan, atau gangguan
ketika mengikuti program pembelajaran dalam suatu bisdang studi.
Belajar siwa tersebut diusahakan pemecahannya.
2 Tujuan
Untuk membantu kesulitan atau mengatasi hambatan yang dialami
siswa saat mengikuti kegiatan pembelajaran pada suatu bidang studi
atau keseluruhan program pembelajaran.
3 Aspek-aspek yang dinilai

Page | 8
Aspek-aspek yang dinilai termasuk hasil beklajar yang diperoleh
sisiea, latar belakang kehidupannya, serta semua aspek yang berkaitan
dengan kegiatan pembelajaran.
4 Waktu pelaksanaan
Pelaksanaan tes diagnosa ini, sesuai dengan keperluan pembinaan dari
suatu lembaga pendidikan, dalam rangka meningkatkan mutu
pendidikan siswa.
E. Teknik dan Instrumen Penilaian
1). Teknik Observasi
Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara
berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung
maupun tidak langsung dengan menggunakan instrumen yang berisi
sejumlahindikaroe perilaku yang diamati observasilangsung dilaksankan
oleh guru secara langsung tanpa perantara orang lain. Sedangan observasi
tidak langsung dengan bantuan orang lain, seperti gurulain, orang tua,
siswa dan karyawan sekolah.
Bentuk instrumen yang digunakan adalah pedoman observasi berupa
daftar cekatau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik. Daftar
cek digunakan untukmengamati ada tidaknya suatu sikapa atau perilaku.
Sedangkan skala penilaian menentukan posisi sikapa atau perilaku siswa
dalam suatu rentangan sikap. Pedoman observasi secara umum memuat
pernyataan sikap atau perilaku yang diamati dan hasil pengamatan sikap
atau perilaku sesuai kenyataan. Pengamatan memuat sikap atau perilaku
yang positif atau negatif sesuai indikator penjabaran sikapa dalam
kompetensi inti dan kompetensi dasar. Renntang skala hasil pengamatan
antara lain berupa :
a. selalu, sering, kadang-kadang, tidak pernah
b. sangat baik,baik, cukup baik, kurang baik
Pedoman observasi dilengkapi juga dengan rubrik dan petunjuk
penskoran. Rubrik memuat petunjuk /uraian dalampenilaian skala atau
daftar cek. Sedangkan petunjuk penskoran memuat cara memberikan

Page | 9
skor dan mengolahskor menjadi niali akhir. Agar observasi lebih efektif
dan terarah hendaknya :
1)Dilakukan dengan tujuan jelas dan direncanakan sebelumnya.
Perencanaan mencakup indikator atau aspek yang akan diamati dari
suatu proses.
2)Menggunakan pedoman observasi berupa daftar cek atau skala
penilaian.
3) Pencatatan dilakukan selekas mungkin.
4) Kesimpulan dibuat setelah program observasi selesai dilaksanakan.

2). Penilaian diri


Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta siswa
untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks
pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembaran
penilaian diri daftar cek atau skla penilaian yang disertai rubrik. Skala
peilaian dapat disusun dalam bentuk skala likert atau skala sematic
differential.
Skala likert adalah skala yanga dapat dipergunaakan untuk mengukur
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
mengenai suatu gejala atau fenomena. Sedangkan skala sematic
differential yaitu skala untuk mengukue sikap tetapi bentuknya bukan
pilihan ganda maupun cheklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum
diman jawaban yang sangat positif terletak dibagian kanan garis, dan
jawaban yang sangat negatif diletakkan di bagian kiri garis, atauu
sebaliknya. Data yang diperoleh melalui pengukuran dengan skala
semantic differential adalah data interval. Skala bentuk inin biasanya
digunakan untuk mengukur sikap atau karakteristik tertentu yang dimiliki
seseorang.
Kriteria penyusunan lembar penilaian diri :
1) Pertanyaan tentang pendapat, tanggapan dan sikap, misal : sikap
responden terhadap suatu hal.

Page | 10
2) Gunakan kata-kata yang sederhana dan mudah dimengerti oleh
responden.
3) Usahakan pertanyan yang jelas dan khusus
4) Hindarkan pertanyaan yang mempunyai lebih dari satub pengertian
5) Hindarkan pertanyaan yang mengandung sugesti
6) Pertanyaan harus berlaku bagi semua responden
3). Penilaian antar siswa
Penilaian antarsiswa merupakan teknik penilaian dengan cara
meminta siswa untuk menilai terkait dengan dengan pencapaian
kompetensi. Intrumen yang digunakan untuk penilaian antarsiswa adalah
daftar cek atau skala penilaian dengan teknik sosiometri berbasis kelas.
Guru dapat menggunakan salah atu dari keduanya atau menggunakan
kedua-duanya.
4). Jurnal
Jurnal merupakan cacatan pendidik didalam dan diluar kelas yang
berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan siswa
yang berkaitan dengan sikap dan perilaku. Kelebihan yang ada pada
jurnal adalah peristiwa/kejadian dicatat dengan segera. Dengan demikian,
jurnal bersifat asli dan objektif dan dapat digunakan untuk memahami
siswa dengan lebih tepat. Sementara itu, kelemahan yang ada pada jurnal
adalah reliabilitas yang dimiliki rendah, menuntut waktu yang banyak,
perlu kesabaran dalam menanti munculnya peristiwa sehingga dapat
mengganggu perhatiandan tugas guru, apabila pencatatan tidak dilakukan
dengan segera, maka objektifitasnya kurang.
Terkait dengan pencatatan jurnal, maka guru perlu mengenal dan
memperhatikan perilaku siswa baik didalm maupun diluar kelas. Aspek-
aspek pengamatan ditentukan terlebih dahulu oleh guru sesuai dengan
karakteristik mata pelajaran yang diajaran. Aspek-aspek pengamatan
yang sudah ditentukan tersebut kemudian dikomunikasikakan terlebih
dahulu dengan siswa diawal semester. Beberapa hal yang perlu
diperhatiakan dalam membuat jurnal adalah :
a. Catatan atas pengamatan guru harus objektif

Page | 11
b. pengamatan dilaksanakan secara selektif, artinya dicatat hanyalah
kejadian/peristiwa yang berkaitan dengan kompetensi inti
c. pencatatan segera dilakukan (jangan ditunda-tunda)

Pedoman umum penyekoran jurnal :


1. Penyekoran pada jurnal dapat dilakukan dengan mengunakan skala
likert. Sebagai contoh skala 1sampai dengan 4
2. Guru menentukan aspek-aspek yang akan diamati
3. Pada masing-masing aspek guru menentukan indikator yang diamati
4. Setiap aspek yang sesuai dengan indikator yang muncul pada diri
siswa diberi skor 1, sedangkan yang tidak muncul diberi skor 0.
5. Jumlahkan skor pada masing-masing aspek
6. Skor yang diperoleh pada masing-masing aspek kemudian direratakan
7. Nilai Sangat Baik (B),Cukup (C), Dan Kurang (K) ditentukan dengan
cara menghitung rata-rata skor dan membandingkan dengan kriteriaan
penilaian.

Page | 12

Anda mungkin juga menyukai