Anda di halaman 1dari 18

Asesmen Untuk Pembelajaran

(Assessment for Learning)


Pengantar
 Istilah Assessment for Learning (AfL) tidak populer bagi kalangan pendidik di
Indonesia karena kebanyakan guru berpikir bahwa asesmen hanyalah bagian
pelengkap dari suatu proses belajar.
 Guru biasanya melakukan asesmen ketika akan melakukan penilaian untuk
peserta didik pada bagian akhir dari program pengajaran, biasanya dilakukan
melalui ujian tengah semester dan ujian akhir semester.
 Padahal asesmen merupakan salah satu bagian vital dari proses Pendidikan.
Gunanya untuk mengetahui kualitas pembelajaran peserta didik.
 Satu hal yang juga perlu diingat bahwa asesmen merupakan jalan untuk
mengajar secara lebih efektif dengan mengetahui secara pasti apa yang
diketahui dan apa yang belum diketahui oleh peserta didik.
 Asesmen tidak digunakan untuk mengukur keberhasilan suatu program, tetapi
untuk mengetahui perkembangan atau kemajuan belajar anak.
Pengertian Assessment Menurut Para Ahli
Menurut AS Hornby: Assessment adalah suatu upaya untuk menentukan nilai atau jumlah.

Menurut Suchman: Assessment adalah sebuah proses menentukan hasil yang telah dicapai beberapa
kegiatan yang direncanakan untuk mendukung tercapainya tujuan.

Menurut Worthen dan Sanders: Assessment adalah Kegiatan mencari sesuatu yang berharga tentang
sesuatu ; dalam mencari sesuatu tersebut, juga termasuk mencari informasi yang bermanfaat dalam
menilai keberadaan suatu program, produksi, prosedur adalah alternatif strategi yang diajukan untuk
mencapai tujuan yang sudah ditentukan.

Menurut Boyer & Ewel: Assessment adalah sebagai proses yang menyediakan informasi tentang
individu siswa, tentang kurikulum atau program, tentang institusi atau segala sesuatu yang berkaitan
dengan system institusi.

Menurut Eko Putro Widoyoko


Assessment adalah sebagai kegiatan menafsirkan data hasil pengukuran berdasarkan kriteria maupun
aturan-aturan tertentu.
Elemen-elemen kunci dari assessment for learning

1. Penggunaan metode bertanya yang efektif


2. Umpan balik terhadap pekerjaan yang diakses
3. Tujuanpembelajaran yang dirumuskan bersama antara guru
dan peserta didik
4. Peer and self-assessment
5. Penggunaan asesmen untuk merencanakan pembelajaran
Siklus Asesmen
Kategori Asesmen Pembelajaran

1. Asesmen terhadap pembelajaran (assessment of learning)


2. Asesmen untuk pembelajaran (assessment for learning)
3. Asesmen sebagai pembelajaran (assessment as learning)
1. Asesmen terhadap pembelajaran (assessment of learning)

Tujuan :
 Penilaian akhir terhadap sebuah tujuan belajar

Faktor Penentu:
 Murid lainnya

Asesor Kunci:
 Guru
Karakteristik Asesmen terhadap Pembelajaran:
 Untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan orangtua dan pihak lain terkait
capaian kurikulum
 Mengukur penguasaan dan penerapan hasil belajar oleh murid terkait capaian
kurikulum
 Menggunakan beragam metode yang bisa menampilkan produk dan proses
belajar

Fungsi:
• Menentukan level capaian belajar pserta didik
• Menyediakan bahan untuk mendiskusikan tahapan belajar murid selanjutnya
2. Asesmen untuk pembelajaran (assessment for learning)

 Asesmen untuk pembelajaran (assessment for learning) adalah proses untuk


mencari dan menginterpretasi bukti yang dapat digunakan oleh peserta didik
dan guru dalam memutuskan posisi peserta didik pada pembelajaran. Kemana
tujuan yang akan dicapai berikutnya dan bagaimana jalan terbaik untuk
mencapainya.
 Didasarkan pada ide bahwa peserta didik akan memperbaiki pembelajaran
mereka jika mereka memahami tujuan pembelajarannya.
 Sedangkan asesmen dalam pendidikan memiliki pengertian kegiatan
mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasi data atau informasi
tentang peserta didik dan lingkungannya untuk memperoleh gambaran tentang
kondisi individu dan lingkungannya sebagai bahan untuk memahami individu
dan pengembangan program layanan bimbingan dan konseling yang sesuai
dengan kebutuhan.
Lanjutan
Asesmen untuk pembelajaran (assessment for learning)
Tujuan
 Informasi untuk membantu guru membuat tindak lanjut

Faktor Penentu:
 Standar pihak luar atau ekspektasi tertentu

Asesor Kunci:
 Guru
Karakteristik:
• Untuk mendapatkan informasi yang digunakan guru dan murid
menentukan tujuan dan tahapan belajar
• Mengukur penguasaan dan kebutuhan murid terkait capaian
kurikulum
• Menggunakan beragam metode yang memungkinkan pengusaan
dan kebutuhan murid menjadi terlihat
• Fokus pada cara belajar tunggal
➢ Menyediakan umpan balik yang deskriptif dan akurat bagi murid
➢ Menjadi dasar bagi guru melakukan penyesuaian dan personalisasi
belajar murid
➢ Menyediakan informasi bagi orangtua untuk memberikan dukungan
belajar yang tepat
Asesmen sebagai pembelajaran
(assessment as learning)
Tujuan:
 Monitoring dan koreksi mandiri dalam proses belajar

Faktor Penentu:
 Capaian pribadi atau standar dari pihak luar

Asesor Kunci:
 Murid
Karakteristik:
• Untuk memandu murid melakukan monitor dan refleksi terhadap proses
belajarnya
• Mengukur strategi belajar, cara berpikir dan tandangan belajar murid, serta
menentukan langkah belajar selanjutnya
• Menggunakan beragam metode yang menggali strategi belajar dan cara
berpikir peserta didik.

Fungsi:
• Menyediakan umpan balik yang deskriptif dan akurat bagi peserta didik.
• Memotivasi peserta didik untuk fokus pada tujuan dan proses belajarnya
• Membantu peserta didik untuk memikirkan ulang strategi dan cara
berpikirnya
• Menjadi bahan diskusi murid dan guru untuk melakukan perbaikan belajar
Tujuan Assessment
Menurut Chittenden (1994) tujuan penilaian (assessment purpose)” adalah:
1. Keeping Track
 Keeping track yaitu untuk menelusuri dan melacak suatu proses belajar peserta didik yang
sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah diterapkan. Maka dari itu guru
wajib mengumpulkan data dan suatu informasi dalam kurun waktu tertentu dari berbagai
jenis dan teknik penilaian untuk mendapatkan gambaran suatu pencapaian kemajuan belajar
peserta didik.

2. Checking Up
 Checking Up adalah untuk mengecek pencapaian kemampuan peserta didik di dalam suatu
proses belajar dan kekurangan-kekurangan peserta didik ketika mengikuti proses
pembelajaran. Dengan kata lain, guru ini penting melaksanakan suatu penilaian untuk tahu
bagian mana dari materi yang telah dikuasai peserta didik dan bagian dari materi yang belum
dikuasai.
3. Finding Out
Finding Out adalah mencari, menemukan dan mendeteksi
suatu kekurangan kesalahan atau kelemahan peserta didik
didalamm suatu proses belajar, sehingga guru bisa dengan
tanggap mencari alternatif penyelesaiannya.

4. Summing Up
Summing Up adalah suatu cara untuk menyimpulkan tingkat
penguasaan siswa terhadap kompetensi yang sudah
ditetapkan. Hasil dari penyimpulan ini bisa digunakan oleh
guru dalam menyusun laporan kemajuan belajar ke berbagai
pihak yang saling membutuhkan.
Fungsi Assessment
Dalam suatu kegiatan belajar mengajar, assessment atau penilaian
mempunyai peranan yang penting. Karena assessment mempunyai dua fungsi
yakni sebagai berikut :
1. Fungsi Formatif
 Fungsi formatif yaitu dimana assessment yang dipakai untuk memberikan
umpan balik atau feedback terhadap para guru untuk dijadikan dasar ketika
memperbaiki dan membenarkan suatu proses pembelajaran dan juga
mengadakan remedial untuk para peserta didik.
2. Fungsi Sumatif
 Suatu fungsi sebagai penentu nilai belajar siswa dalam satu mata pelajaran
tertentu, sehingga selanjutnya bisa dijadikan bahan memberikan suatu
laporan, menentukan kenaikan kelas serta menentukan lulus atau tidaknya
siswa.
Jenis-Jenis Assessment
1. Performance Assessment
yaitu suatu jenis assessment yang menyuruh para peserta didik untuk
melakukan demonstasi bersamaan mengaplikasikan pengetahuan dalam
berbagai situasi yang dikehendaki.

2. Penilaian Portofolio dan Penialain Proyek


Suatu tugas dalam bentuk investigasi yang dimulai dari pengumpulan
selanjutnya pengorganisasian dan evaluasi hingga dengan penyajian data.

3. Product Assessment Dan Self Assessment


suatu penilaian keterampilan dengan cara membuat suatu produk tertentu.
Sedangkan Self Assessment akan dilaksanakan sendiri oleh peserta didik atau
guru yang bersangkutan untuk kepentingan dalam pengelolaan Kegiatan Belajar
Mengajar di tingkat kelas, terakhir, jenis assessment juga dapat berbentuk
penilaian sikap dan penilaian dengan basis kelas.

Anda mungkin juga menyukai