Anda di halaman 1dari 9

A.

Pendahuluan
Kata dasar pembelajaran adalah belajar. Pembelajaran dapat diartikan dalam
arti sempit sebagai suatu proses atau cara yang dilakukan agar seseorang dapat
melakukan kegiatan belajar, sedangkan belajar adalah suatu proses perubahan
tingkah laku karena interaksi individu dengan lingkungan dan pengalaman. Kata
pembelajaran lebih menekankan pada kegiatan belajar peserta didik secara sungguh-
sungguh yang melibatkan aspek intelektual, emosional, dan sosial. Pembelajaran
dalam arti luas dapat diartikan sebagai suatu proses atau kegiatan yang sistematis
dan sistemik, yang bersifat interaktif dan komunikatif antara pendidik (guru) dengan
peserta didik, sumber belajar dan lingkungan untuk menciptakan suatu kondisi yang
memungkinkan terjadinya tindakan belajar peserta didik, baik dikelas maupun diluar
kelas, dihadiri guru secara fisik atau tidak, untuk menguasai kompetensi yang telah
ditentukan.
Guru dapat mencapai tujuan pembelajaran dan peserta didik dapat
menguasai kompetensi yang telah ditetapkan dengan melalui proses pembelajaran.
Tujuan atau kompetensi tersebut biasanya sudah dirancang dalam perencanaan
pembelajaran yang berbentuk tujuan pembelajaran, standar kompetensi, kompetensi
dasar, dan indikator. Peserta didik dapat diketahui sudah sejauh mana mencapai
tujuan pembelajaran atau menguasai kompetensi tertentu, maka seorang guru perlu
melakukan tindakan evaluasi.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui pengertian, prinsip serta
tujuan evaluasi pembelajaran, dimensi dan indikator evaluasi dilihat dari penilaian
proses dan hasil pembelajaran. Manfaat dari penulisan makalah ini yaitu untuk
memberikan pemahaman dan menambah pengetahuan tentang evaluasi dilihat dari
penilaian proses dan hasil pembelajaran terutama bagi semua calon guru yang saat
ini sedang menempuh pendidikan untuk mendapatkan gelar guru tersebut. Seorang
guru harus paham apa itu evaluasi karena hal ini berkaitan dengan pengukuran
ketercapaian sebuah tujuan pembelajaran, untuk itu dengan adanya makalah ini
semoga bisa dijadikan sebagai pedoman dan referensi bagi para guru agar
pelaksanaan pembelajaran dan pengukuran ketercapaian hasil pembelajaran tersebut
lebih mudah dilakukan.

B. Pembahasan
1. Pengertian Evaluasi

Evaluasi merupakan suatu proses bukan suatu hasil (produk). Hasil yang
diperoleh dari kegiatan evaluasi adalah kualitas sesuatu, baik yang menyangkut
tentang nilai atau arti, sedangkan kegiatan untuk sampai pada pemberian nilai
dan arti itu adalah evaluasi. Membahas tentang evaluasi berarti mempelajari
bagaimana proses pemberian pertimbangan mengenai kualitas yang dimaksud
merupakan konsekuesi logis dari proses evaluasi yang dilakukan. Proses tersebut
tentu dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan dalam arti terencana, sesuai
dengan prosedur dan prinsip serta dilakukan secara terus menerus.

1
Dalam proses evaluasi harus ada pemberian pertimbangan (judgement).
Pemberian pertimbangan ini pada dasarnya merupakan konsep dasar evaluasi.
Pemberian pertimbangan tentang nilai dan arti haruslah berdasarkan kriteria
tertentu. Tanpa kriteria yang jelas, pertimbangan nilai dan arti yang diberikan
bukanlah suatu proses yang dapat diklasifikasikan sebagai evaluasi. Kriteria
sangat diperlukan untuk menentukan pencapian indikator hasil belajar peserta
didik yang sedang diukur.
Evaluasi dapat juga diartikan sebagai proses menilai sesuatu yang
didasarkan pada kriteria atau tujuan yang telah ditetapkan, yang selanjutnya
diikuti dengan pengambilan keputusan atas obyek yang dievaluasi.

2. Prinsip-Prinsip Evaluasi 
Evaluasi kurilulum di dasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini:
a. Kontinuitas
b. Komperhensif
c. Adil dan objektif
d. Kooperatif
e. Praktis

3. Jenis-jenis evaluasi
Dalam perspektif kurikulum, evaluasi dibagi menjadi 4 jenis, yaitu
evaluasi rencana, evaluasi proses dan evaluasi hasil. Dalam bab ini akan kita
bahas mengenai evaluasi proses, evaluasi hasil dan, evaluasi rencana.
a. Evaluasi proses sering disebut dengan evaluasi implementasi kurikulum.
Istilah proses digunakan untuk memperkuat pengaruh kurikulum sebagai
suatu proses. Sesuatu yang terjadi di sekolah. Asumsi evaluasi proses
merupakan suatu proses banyak menentukan keberhasilan kurikulum. Jenis
evaluasi ini lebih banyak mencurahkan perhatiannya terhadap dimensi
kurikulum sebagai kegiatan termasuk faktor-faktor yang memengarruhinya,
seperti kepala sekolah, guru, peserta didik, sarana dan prasarana, sistem
supervisi dan monitoring, lingkungan, orang tua, dsb.
1) Tujuan dan Dimensi Evaluasi Proses Pembelajaran
Penilaian terhadap proses belajar mengajar bertujuan agak
berbeda dengan tujuan penilaian hasil belajar. Apabila penilaian hasil
belajar lebih ditekankan pada penguasaan tujuan pengajaran
(instruksional) oleh para peserta didik, maka tujuan evaluasi proses
pembelajaran lebih ditekankan pada perbaikan dan pengoptimalan
kegiatan belajar mengajar itu sendiri, terutama efisiensi, keefektifan dan
produktivitasnya.
Sejalan dengan tujuan tersebut, dimensi penilaian proses belajar
mengajar berkenaan dengan komponen-komponen yang membentuk
proses belajar mengajar dan keterkaitan diantara komponen-komponen
tersebut. Komponen pengajaran sebagai dimensi penilaian proses belajar
mengajar setidaknya mencakup:
a) Tujuan pengajaran atau tujuan instruksional
Komponen tujuan instruksional yang meliputi aspek-aspek
ruang lingkup tujuan, abilitas yang terkandung didalamnya, rumusan

2
tujuan, tingkat kesulitan pencapaian tujuan, kesesuaian dengan
kemampuan peserta didik, jumlah dan waktu yang tersedia untuk
mencapainya, kesesuaiannya dengan kurikulum yang berlaku,
keterlaksanaannya dalam pengajaran.
b) Bahan pengajaran
Komponen bahan pengajaran yang meliputi ruang
lingkupnya, kesesuaian dengan tujuan, tingkat kesulitan bahan,
kemudahan memperoleh dan mempelajarinya, daya gunanya bagi
peserta didik, keterlaksanaan sesuai dengan waktu yang tersedia,
sumber-sumber untuk mempelajarinya, cara mempelajarinya,
kesinambungan bahan, relevansi bahan dengan kebutuhan peserta
didik, prasyarat mempelajarinya.
c) Kondisi peserta didik dan kegiatan belajarnya
Komponen peserta didik yang meliputi kemampuan prasyarat,
minat dan perhatian, motivasi, sikap, cara belajar, kebiasaan belajar,
kesulitan belajar, fasilitas belajar yang dimiliki, hubungan sosial
dengan teman sekelas, masalah belajar yang dihadapi, karakteristik
dan kepribadian, kebutuhan belajar, identitas peserta didik dan
keluarganya yang erat kaitannya dengan pendidikan di sekolah.
d) Kondisi guru dan kegiatan mengajarnya
Komponen guru yang meliputi penguasaan mata pelajaran,
keterampilan mengajar, sikap keguruan, pengalaman mengajar, cara
mengajar, cara menilai, kemauan mengembangkan profesinya,
keterampilan berkomunikasi, kepribadian, kemauan dan kemampuan
memberikan bantuan dan bimbingan kepada peserta didik, hubungan
dengan peserta didik dan dengan rekan sejawatnya, penampilan
dirinya, keterampilan lain yang diperlukan.
e) Alat dan sumber belajar yang digunakan
Komponen alat dan sumber belajar yang meliputi jenis alat
dan jumlahnya, daya guna, kemudahan pengadaannya,
kelengkapannya, manfaatnya bagi peserta didik dan guru, cara
menggunakannya. Dalam alat dan sumber belajar ini termasuk alat
peraga, buku sumber, laboratorium, dan perlengkapan belajar
lainnya.
f) Teknik dan cara pelaksanaan penilaian.
Komponen penilaian yang meliputi jenis alat penilaian yang
digunakan, isi dan rumusan pertanyaan, pemeriksaan dan
interpretasinya, sistem penilaian yang digunakan, pelaksanaan
penilaian, tindak lanjut hasil penilaian, pemanfaatan hasil penilaian,
administrasi penilaian, tingkat kesulitan soal, validitas dan reliabilitas
soal penilaian, daya pembeda, frekuensi penilaian dan perencanaan
penilaian.
Komponen-komponen diatas saling berhubungan satu sama lain
dan membentuk suatu sistem. Tujuan pengajaran berfungsi dalam
menentukan arah kegiatan pengajaran sehingga dapat dijadikan patokan
atau kriteria dalam menentukan keberhasilan pengajaran. Bahan
pengajaran berfungsi memberi isi dan warna terhadap tujuan pengajaran
serta memberi petunjuk apa yang harus dilakukan oleh guru dan peserta

3
didik. Peserta didik dan kegiatannya merupakan subjek sekaligus objek
dalam pengajaran. Guru dan kegiatannya sebagai arsitek dan sutradara
sekaligus pelaku dalam pengajaran. Dengan demikian, peserta didik dan
guru menjadi prasyarat terjadinya proses pengajaran. Alat dan sumber
pengajaran berfungsi sebagai penunjang dan daya dukung terjadinya
keefektifan proses pengajaran sehingga dapat mempermudah peserta
didik belajar dan guru mengajar. Penilaian berfungsi sebagai alat untuk
mengetahui efektif tidaknya pengajaran dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan sekaligus berfungsi sebagai bahan dalam memperbaiki
tindakan pengajaran selanjutnya.
2) Fungsi Evaluasi Proses Pembelajaran
Hasil yang didapatkan dari evaluasi proses pembelajaran
difungsikan dan ditujukan untuk beberapa keperluan, yaitu sebagai
berikut:
a) Pengembangan
Dalam hal ini, maka evaluasi pembelajaran sedang
menjalankan fungsi formatif. Hal ini bertitik tolak dari pandangan
bahwa fungsi formatif evaluasi dilaksanakan apabila hasil yang
diperoleh dari kegiatan evaluasi diarahkan untuk memperbaiki bagian
tertentu atau sebagian besar bagian kurikulum (pembelajaran yang
sedang dikembangkan). Memperbaiki bagian tertentu atau sebagian
besar aspek pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan
pengembangan pembelajaran. Dengan kata lain, fungsi dan tujuan
evaluasi pembelajaran untuk pengembangan pembelajaran
dilaksanakan apabila hasil kegiatan evaluasi pembelajaran digunakan
sebagai dasar pengembangan pembelajaran.
b) Akreditasi
Akreditasi dapat diartikan sebagai suatu penilaian yang
dilakukan oleh pemerintah terhadap sekolah swasta untuk
menentukan peringkat pengakuan pemerintah terhadap sekolah
tersebut. Akreditasi juga dapat diartikan sebagai suatu proses yang
mana suatu program atau institusi (lembaga) diakui sebagai badan
yang sesuai dengan beberapa standar yang telah disetujui.
Berdasarkan pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
akreditasi ditetapkan atau diputuskan setelah pelaksanaan evaluasi
terhadap lembaga pendidikan, baik TK, SD, SMP dan SMA maupun
Perguruan Tinggi. Ada berbagai aspek yang dinilai dalam
menentukan akreditasi suatu lembaga pendidikan, salah satu aspek
atau komponen yang dinilai adalah pembelajaran. Dengan demikian
fungsi dan tujuan evaluasi hasil belajar untuk akreditasi dilaksanakan
apabil hasil kegiatan evaluasi pembelajaran digunakan sebagai dasar
akreditasi lembaga pendidikan.

b. Evaluasi hasil merupakan evaluasi kurikulum yang paling tua. Dalam buku
ini evaluasi hasil disebut penilaian hasil belajar. Sekalipun pengertiannya
sama, tetapi cakupannya berbeda, karena hasil yang dimaksudkan dalam
evaluasi hasil adalah hasil belajar dalam pengertian pengetahuan, sedangkan

4
penilaian hasil belajar bukan hanya berkenaan dengan domain pengetahuan
tetapi juga domain keterampilan dan sikap.
1) Tujuan dan Fungsi Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi hasil belajar merupakan proses untuk menentukan nilai
belajar peserta didik melalui kegiatan penilaian dan atau pengukuran
hasil belajar. Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui tingkat
keberhasilan yang dicapai oleh peserta didik setelah mengikuti proses
pembelajaran, dimana tingkat keberhasilan tersebut ditandai dengan
skala nilai berupa huruf atau kata atau simbol. Apabila tujuan utama
kegiatan evaluasi hasil belajar ini sudah terealisasi, maka hasilnya dapat
difungsikan dan ditujukan untuk berbagai keperluan, yaitu sebagai
berikut:
a) Diagnostik dan pengembangan
Hasil dari kegiatan evaluasi hasil belajar digunakan sebagai
dasar pendiagnosisan kelemahan dan keunggulan peserta didik
beserta sebab-sebabnya, berdasarkan pendiagnosisan inilah guru
mengadakan pengembangan proses pembelajaran untuk
meningkatkan hasil belajar peserta didik.
b) Seleksi
Hasil dari evaluasi hasil belajar seringkali digunakan sebagai
dasar untuk menentukan peserta didik yang paling cocok untuk jenis
jabatan atau jenis pendidikan tertentu.
c) Kenaikan kelas
Berdasarkan hasil dari kegiatan evaluasi hasil belajar peserta
didik mengenai sejumlah isi pelajaran yang telah disajikan dalam
pembelajaran, maka guru dapat dengan mudah membuat keputusan
kenaikan kelas bagi peserta didik berdasarkan ketentuan yang
berlaku.
d) Penempatan
Agar peserta dapat berkembang sesuai dengan tingkat
kemampuan dan potensi yang mereka miliki, maka perlu dipikirkan
ketepatan penempatan pada kelompok yang sesuai. Untuk
menempatkan penempatan peserta didik pada kelompok, guru dapat
menggunakan hasil dari kegiatan evaluasi hasil belajar sebagai dasar
petimbangan.

C. Evaluasi Rencana
Suatu Evaluasi yang dimaksudkan untuk membantu manajer program
dalam menerapkan atau mengimplementasikan keputusan (implementing
decision). Evaluasi proses dalam CIPP bukanlah sekedar mengevaluasi, akan
tetapi mengevaluasi sekaligus membantu manajer program menerapkan
keputusan organisasi. Oleh sebab itu, evaluasi proses ini mencakup : membantu
implementasi keputusan, mengevaluasi sejauh mana rencana dari suatu
keputusantelah diterapkan, memonitor prosesimplementasi dan mengontrol
perbaikan-perbaikan prosedur.
Dalam bidang bimbingan konseling adalah evaluasi terhadap proses
layanan melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung. Untuk dapat

5
melakukan (implementing decision) yang mencakup hal-hal proses, maka kisi
kisi untuk pertanyaan proses adalah :
1) Apakah pelaksanaan program sesuai dengan jadwal
2) Kesanggupan staf dalam pelaksanaan program selama program
berlangsung dan kemungkinan juka dilanjutkan
3) Apakah peoses kegiatan program berjalan lancar sesuai dengan
standar prosedur layanan
4) Pemanfaatan sarana dan prasarana yang disediakan secara maksimal.
5) Hambatan-hambatan apa yang dijumpai selama pelaksanaan program
dan kemungkinan jika program dilanjutkan

4. Contoh Format Evaluasi


a. Evaluasi proses

6
B. Evaluasi hasil

7
C.Evaluasi perencanaan

D. Penutup
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi pada
pembelajaran tidak hanya melihat hasil tetapi juga evaluasi proses dan rencana
sama pentingnya. Evaluasi proses dan rencana itu dilaksanakan oleh pendidik
untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan peserta didik dalam memahami
proses belajar yang telah dilaksanakan. Sedangkan evaluasi hasil pembelajaran
adalah evaluasi secara keseluruhan yang diukur dari tujuan pembelajaran yang
telah direncanakan sebelumnya. Penilaian evaluasi proses dapat diukur dengan
menggunakan penilaian angket, catatan anekdot , refleksi dsb. Penilaian evaluasi
proses dapat berupa tes secara lisan atau tulisan.
Penyusun berharap bahwa penulisan makalah ini dapat digunakan
sebagai referensi untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan mengenai
pentingnya evaluasi dalam segi rencana, proses maupun hasil dalam
pembelajaran. Dan juga untuk kita sebagai calon pendidik semoga dapat
menerapkan evaluasi dalam pembelajaran dengan baik agar membantu
peningkatan kualitas pendidikan saat ini.

8
Daftar Pustaka

Hadiwinarto. (2019). Evaluasi Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta: UNY Press


Nana Sudjana. (2011). Penilaian Hasil Proses Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
Widoyoko, Eko Putro. (2009). Evaluasi Program Pembelajaran. [Online]. Tersedia:
Sudijono, Anas. (2007). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada

Anda mungkin juga menyukai