HISTERIA
Disusun Oleh :
i
KATA PENGANTAR
Jambi, 17 November
2021
Penyusun
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Gangguan jiwa yang sudah lama di kenal sejak dulu ialah histeria. Pada
permulan orang menyangka bahwa yang dihinggapi penyakit ini hanya kaum
wanita. Akan tetapi kemudian pendapat itu berudah setelah Freud menemukan
bahwa laki-laki pun dapat dihinggapi penyakit ini.
Gejala yang timbul bermacam – macam sesuai jenis dari histeria tersebut.
Histeria konversia, dengan tanda konflik konflik mental yang diubah kedalam
gejala fisik, seperti kelumpuhan, kebutaan, dan anestesia atau matirasa. Histeria
Somnabulisme dengan tidur berjalan. Histeria Fugue dengan melakukan pelarian,
sehingga individu yang bersangkutan menjadi amnesik atau kehilangan ingatan
iii
mengenai masa lalu pribadinya. Ada pula Multiple Personality (kepribadian
majemuk), sehingga kepribadian individu pecah menjadi dua atau lebih,disertai
disosiasi kesadaran.
Fenomena histeria sering juga terjadi pada remaja putri sekolah. Banyak di
berbagai sekolah yang diberitakan di televisi maupun surat kabar bahwa siswi
mereka mengalami histeria massal. Sayangnya, mereka tidak mengetahui
penyebab serta pengobatan yang tepat mengatasi kejadian tersebut dalam
persfektif ilmu kejiwaan. Sehingga pihak sekolah salah dalam meminta
pertolongan dan menanganinya, yaitu kepada orang pintar atau paranormal.
Dalam literatur ilmu kejiwaan hal ini merupakan metode penanganan yang salah
guna mengatasi histeria.
Untuk itu, setelah melihat dari latar belakang tersebut penulis akan
membahas tentang histeria secara umum dan histeria yang muncul pada siswi
sekolah serta penanganan yang tepat sesuai persfektif ilmu kejiwaan.
B. RUMUSAN MASALAH
a. Apa definisi Histeria
b. Apa etiologi dari Histeria
c. Apa saja tanda dan gejala Histeria
d. Apa saja jenis Histeria
e. Bagaimana pengobatan Histeria
f. Bagaimana Prognosis dari Histeria
g. Bagaimana menangani Histeria massal
C. TUJUAN PENULISAN
a. Untuk mengetahui definisi dari Histeria
iv
b. Mengetahui apa saja etiologi dari berbagai pandangan
c. Mengetahui dan memahami apa saja tanda dan gejala histeria
d. Mendeskripsikan jenis – jenis dari histeria
e. Mengetahui dan memahami pengobatan yang dapat diterapkan
bagi penderita histeria
f. Mengetahui prognosis dari histeria
g. Mengetahui penanganan yang tepat bagi klien histeria massal
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
BAB I – Pendahuluan 1
v
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Penulisan 2
BAB II – Vulvinitis 3
2.1 Definisi Histeria.......................................................................... 3
2.2 Tanda dan gejala Histeria........................................................... 3
2.3 Jenis Histeria............................................................................... 4
2.4 Pengobatan Histeria................................................................... 5
2.5 Prognosis dari Histeria................................................................. 6
Daftar Pustaka 13
BAB II
HISTERIA
vi
Histeria merupakan suatu respon psikologik, biasanya terjadi pada tingkat
di bawah sadar dan berhubungan dengan konflik internal yang tidak
terselesaikan atau stress eksternal yang akut.(H.G Morgan dan M.H Morgan)
vii
a. Teori psikoanalisa
b. Genetik
d. Kepribadian
Pada 40% kasus histeria yang didahului oleh ciri – ciri kepribadian
histerik: ketergantungan, manipulatif, egosentrik. Mencari perhatian,
histrionik, labil dan emosi yang dangkal.
e. Peran sakit
viii
Mencari melalui tingkah laku yang dipelajari pada saat dihadapkan
dengan kesulitan hidup yang tidak dapat ditolerir, konflik atau penyakit
fisik. Variasi tingkat kesadaran terhadap mekanisme pembentukan gejala
– gejala dan pembedaannya dari malingering sangat sulit dilakukan.
f. Neurosis kompensasi
Sering dijumpai pada kecelakaan yang tidak hebat yang berkaitan dengan
tuntutan kompensasi. Dapat menunjukkan perbaikan bila tuntutan
dipenuhi. Mungkin berhubungan dengan kemampuan bahasa yang sangat
kurang, lebih sering terdapat pada kelas sosial IV dan V dan pada orang
yang berpendidikan rendah, khususnya pada imigran baru.
1. Lumpuh hysteria
ix
Lumpuhnya salah satu anggota fisik, akibat tekanan atau pertentangan
batin yang tidak dapat diatasi. Biasanya penderita menggunakan gejala ini
secara tidak sadar untuk membela diri dan untuk mengatasi kesukaran-
kesukaran yang dihadapinya. Biasanya gejala lumpuh itu terjadi tiba-tiba dan
penderita sebelum itu tidak merasa apa-apa.
Contoh :
2. Cramp hysteria
Disebabkan pula oleh tekanan perasaan, yang sering kali terjadi pada
penulis yang mencari penghidupan dengan tulisan-tulisannya. Apalagi ia
mengalami bahwa tulisannya tidak banyak mendapat sambutan dari orang, ia
kadang-kadang dihinggapi oleh cramp pada jari-jarinya waktu menulis. Tapi
untuk mengerjakan pekerjaan lain jari-jarinya masih dapat digunakan. Cramp
hysteria banyak pula terjadi pada pemain biola, juru tik, tukang jam, pegawai
kantor telephone. Penyakit ini terjadi karena kegelisahan dan kecemasan
yang dirasakannya akibat kebosanan menghadapi pekerjaan-pekerjaan itu.
3. Kejang hysteria
Seluruh badan terasa kaku, tidak sadar akan diri, kadang-kadang sangat
keras, disertai dengan teriakan-teriakan dan keluhan-keluhan, tapi tidak
x
mengeluarkan air mata. Kejang-kejang ini biasa terjadi pada siang hari selama
beberapa menit saja, tapi mungkin juga sampai beberapa hari lamanya.
Contoh :
xi
Mutism itu ada dua macam, pertama tak sanggup berbicara dengan keras
dan kedua tak mampu berbicara sama sekali.
Contoh :
xii
tertentu, lupa pada orang yang dikenalnya bahkan lupa pada dirinya sendiri,
namanya, rumahnya, pekerjaannya, dan sebagainya.
Contoh :
Sejak itu barulah dapat diketahui namanya, dari mana datangnya dan apa yang
terjadi pada dirinya. Dia menceritakan bahwa ia seharusnya pergi ke kantor
polisi, karena ia telah menyebabkan kematian seorang tua, ketika ia
mendorong gerobak sayurnya di salah satu tikungan jalan dan sangat sukar
baginya menghindari kecelakaan itu.
xiii
Dalam kepribadian kembar, tindakan-tindakan yang negatif terlihat jelas
sekali dimana penderitanya tidak mungkin bekerja sama dengan orang –orang
yang sebelum sakit sering berhubungan dengannya. Penderita mendapat dua
keuntungan yang jelas tanpa disadarinya yaitu pertama penderita menjauhkan
sama sekali dari kesadarannya. Semua aspek kehidupan yang mencakup
perasaan, tindakan, pengalaman,-pengalaman dan keseluruhan kepribadian
yang lama, terpisah dari kesadarannya. Dalam hal kedua, salah satu
kepribadian ditekan dengan jalan melupakan segala pengalaman-pengalaman
yang dilaluinya dan menghapusnya dari ingatan. Hal ini dilakukan oleh
kepribadian yang kedua.
Salah satu gejala hysteria lain ialah, orang pergi mengelana berjalan tanpa
tujuan, tidak tahu mengapa ia pergi dan kemana ia pergi.
Contoh :
xiv
didorong oleh rasa takut yang amat sangat dan keinginan untuk lari dari
kesukaran yang dihadapinya itu.
Orang yang diserang gejala ini di kuasai oleh sejumlah pikiran dan
kenangan-kenangan yang berhubungan satu sama lain. Meskipun ia sedang
tidur, tapi masih dapat mengenal dan membedakan mana pintu yang tertutup
dan mana pintu yang terbuka, dan mudah disuruh kembali ke tempat tidurnya.
Waktu bangun pagi harinya, ia tidak tahu apa yan terjadi pada dirinya waktu
tidur itu.
Contoh :
Rupanya si anak ingin lari dari orangtua yang sangat kejam itu, akan tetapi ia
tidak berani, karena tidak tahu ke mana ia akan pergi. Timbul pertentangan
dalam batinnya antara ingin inenghindari kekerasan orangtua, dengan takut
berpisah dari mereka. Akhirnya sedang tidur, ia masih dikuasai oleh pikiran -
pikiran ingin lari itu. Gejala-gejala itu disebabkan oleh kegoncangan jiwa,
kecemasan, tekanan perasaan, ketakutan dan sebagainya.
xv
a. Sering merasa pusing. Bisa juga mengalami stupor bagaikan terbius dan
tidak merasakan apa-apa. Kadang-kadang seperti dalam keadaan trance
(seperti dalam mimpi yang spiristis, merawankan jiwa )
d. Ada juga yang menderita kelumpuhan, anggota badan menjadi kaku, buta,
tuli dan disertai invalidisme lain-lain yang sifatnya sementara.
f. Ada tics ( gerak-gerak fical, diwajah ) dan tremor atau selalu bergetar
atau gemetaran, ada juga yang sering kali kejang-kejang dan mau muntah.
g. Ada anaesthesia, yaitu tidak bisa merasa apa-apa. Dan sering mendapat
gangguan pada alat pernapasan.
xvi
3. Emosinya sangat kuat dan semua penilaiannya ditentukan oleh rasa suka
tidak suka yang kuat.
4. Selalu cenderung untuk melarikan diri dari kesulitan dan hal-hal yang
tidak menyenangkan. Lalu berusaha dengan symptom-simptom fisik
yang sengaja dibuat-buat, ditiru atau dihebatkan berupa gejala pingsan
dan pura-pura sakit, untuk memperpanjang usaha melarikan diri , atau
berusaha untuk mendapat kan maaf serta belas kasihan dari orang luar,
tujuan utama dari perbuatannya ialah untuk menghindari tugas-tugas
tertentu atau menghindari situasi yang tidak menyenangkan.
Pengobatan spontan dan cepat terlihat bila disebabkan dari stres yang
menjadi penyebabnya. Model komunikasi yang sering bermanfaat: titik berat
diberikan pada pengertian dari ketidakmampuannya yang ingin diberitahukan
kepada orang lain atau konflik intervalnya. Beri psikoterapi bila reaksi yang
xvii
timbul didasarkan atas suatu konflik emosional yang berlangsung lama.
Hindarkan preokupasi yang tidak perlu terhadap keluhan fisik: terapi hanya
diberikan berdasarkan indikasi medik yang tepat dan bukan sebagai metode
“reassurance” (meyakinkan). Kurangi sebanyak mungkin keuntungan yang
diperoleh dari peran sakit. (H.G MORGAN dan M.H MORGAN, 1988)
Buah berry hitam dianggap sebagai obat rumah yang efektif untuk histeria.
Caranya yaitu dengan memasukkan tiga kilogram buah bery kedalam kendi air
yang telah dilarutkan segenggam garam. Kendi harus disimpan di bawah sinar
matahari selama seminggu. Seorang perempuan yang menderita histeria harus
xviii
memakan buah-buahan ini dalam keadaan perut kosong, dan minum secangkir
air dari kendi. Perawatan ini dilakukan selama dua minggu.
xix
120 ml air adalah Enema berharga dalam histeria, ketika pasien menolak
mengambil karet secara lisan.
Dalam kebanyakan kasus histeria, itu diharapkan bagi pasien untuk memulai
perawatan dengan mengadopsi buah yang semuanya diet selama beberapa
hari, mengambil makan tiga kali sehari dari buah-buahan segar seperti jeruk,
apel, anggur, jeruk, pepaya, dan nanas.
xx
Yogasanas
Yogasanas yang berguna dalam histeria adalah bhujangasana,
shalabhasana, matsyasana, Dhanurasana, halasana, Paschimottanasana,
yogamudra, dan shavasana. Pasien lemah, yang tidak mampu berbuat banyak
aktif latihan, mungkin akan diberi pijatan tiga atau empat kali seminggu.
Baik : Bila timbul akut, konfliknya jelas, faktor – faktor sosial yang mudah
diselesaikan atau berkaitan dengan intoksikasi obat.
Pria 43%, wanita 35% mempunyai gejala – gejala residu setelah 1th
Daftar Pustaka
histeria http://shatslalu.wordpress.com/histeria/
xxi
Himpunan Makalah Bimbingan Konseling dan Kesihatan Mental. http://bpi-
uinsuskariau3.blogspot.com/2011/03/histeria.html
xxii