Anda di halaman 1dari 1

Deskripsi Kebutuhan

Kebutuhan peserta didik/konseli dapat diidentifikasi berdasarkan asumsi teoretik dan hasil
asesmen kebutuhan yang dilakukan. Dalam melaksanakan tugasnya, guru Bimbingan dan
Konseling terlebih dahulu menyusun daftar kebutuhan (Need Assesment). Tujuan
penyusunan instrumen tersebut untuk mengetahui kebutuhan dan permasalahan siswa.
Aplikasi instrument Yang dipakai adalah alat ungkap masalah(AUM). Hasil asesmen inilah
yang selanjutnya menjadi deskripsi kebutuhan yang akan difasilitasi dalam pencapaian tujuan
layanan yang akan diberikan. Berikut ini adalah deskripsi kebutuhan berdasarkan hasil
asesmen.

Bidang Layanan Hasil Asesmen Kebutuhan Rumusan Kebutuhan


Pribadi Selalu merasa tertekan Kemampuan Mengelola
dalam kehidupan Stress
Tidak percaya diri Kepercayaan diri yang
tinggi
Sosial Interaksi dengan lawan jenis Interaksi dengan lawan jenis
sesuai dengan etika dan
norma yang berlaku
Konflik dengan teman Mengelola emosi dengan
baik
Belajar Sulit memahami mata Keterampilan belajar yang
pelajaran efektif
Malas belajar Motivasi belajar yang tinggi
Karir Bingung memilih jurusan di Pemahaman mengenai
perguruan tinggi jurusan perguruan tinggi
Belum punya cita-cita Megidentifikasi profesi yang
sesuai dengan dirinya

Selain kebutuhan peserta didik, guru bimbingan dan konseling atau konselor juga
mendeskripsikan kebutuhan sarana prasarana bimbingan dan konseling, seperti dalam tabel
berikut

Hasil Asesmen Kebutuhan


Ruang kerja guru bimbingan dan konseling Guru bimbingan dan konseling atau
atau konselor yang professional konselor membuat proposal permohonan
pengadaan ruang kerja profesi bimbingan
dan konseling yang sesuai dengan contoh
dalam Permendikbud No. 111 Tahun 2014
tentang bimbingan dan konseling pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah
Instrument BK yang standar/baku Guru bimbingan konseling atau konselor
membuat proposal pengadaan instrument
BK yang standar/baku

Anda mungkin juga menyukai