Kebutuhan peserta didik/konseli dapat diidentifikasi berdasarkan asumsi teoretik dan hasil
asesmen kebutuhan yang dilakukan. Dalam melaksanakan tugasnya, guru Bimbingan dan
Konseling terlebih dahulu menyusun daftar kebutuhan (Need Assesment). Tujuan
penyusunan instrumen tersebut untuk mengetahui kebutuhan dan permasalahan siswa.
Aplikasi instrument Yang dipakai adalah alat ungkap masalah(AUM). Hasil asesmen inilah
yang selanjutnya menjadi deskripsi kebutuhan yang akan difasilitasi dalam pencapaian tujuan
layanan yang akan diberikan. Berikut ini adalah deskripsi kebutuhan berdasarkan hasil
asesmen.
Selain kebutuhan peserta didik, guru bimbingan dan konseling atau konselor juga
mendeskripsikan kebutuhan sarana prasarana bimbingan dan konseling, seperti dalam tabel
berikut