Anda di halaman 1dari 16

1

A. Pengembangan Kualitas Pembelajaran


A.1 Berikan contoh nyata semua usaha kreatif yang telah atau sedang Saudara lakukan
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran; dan jelaskan dampaknya!

1. Usaha kreatif
Permasalahan yang saya perhatikan dalam mata kuliah Ilmu Dasar Keperawatan I
adalah masih banyak mahasiswa yang mengambil ujian perbaikan (UP) karena nilai
akademik di bawah rata-rata. Saya melihat mahasiswa cenderung pasif selama di kelas dan
hanya memperhatikan dosen mengajar sehingga pembelajaran bersifat satu arah.
Mahasiswa keperawatan wajib menguasai konsep Ilmu Dasar Keperawatan I pada awal
semester. Apabila penguasaan konsep tidak kuat, mahasiswa akan sulit memahami materi
perkuliahan yang lebih mendalam pada semester berikutnya. Melihat hal tersebut, usaha
kreatif saya adalah menerapkan model pembelajaran yang motivatif yaitu Problem Based
Learning (PBL). PBL atau pembelajaran berbasis masalah saya terapkan pada awal
mengajar Ilmu Dasar Keperawatan I. Sarana pembelajaran juga saya buat berbeda, tidak
hanya menggunakan power point namun juga menggunakan worksheet dengan materi
pembelajaran yang telah disusun berdasarkan konteks kehidupan nyata (konstektual).
Selama mahasiswa berdiskusi mengerjakan worksheet dengan kelompoknya, saya
memberikan video pembelajaran yang langsung saya searching dengan menggunakan
internet di kelas.
Selain menerapkan model pembelajaran yang kreatif dan motivatif, usaha kreatif
saya lainnya adalah mempublikasikan hasil penelitian pada jurnal. Mempublikasikan hasil
penelitian pada jurnal online dapat menjadi evidence based dalam proses pembelajaran.
Saya selalu menginstruksikan mahasiswa untuk mengunduh artikel saya terkait dengan
materi pembelajaran yang diajarkan pada jurnal online. Selain itu, mahasiswa belajar untuk
melakukan review artikel dan menyimpulkan isi dari artikel jurnal penelitian. Sehingga
mahasiswa tidak hanya belajar dari buku namun dari artikel hasil penelitian agar referensi
pembelajaran lebih beragam dan terkini. Mahasiswa akan lebih mudah dalam memahami
materi pembelajaran yang diberikan.

2. Dampak perubahan
Dampak perubahan yang saya lihat setelah menerapkan model PBL dalam mata
kuliah Ilmu Dasar Keperawatan I sangat berdampak positif bagi mahasiswa. Nilai
akademik mahasiswa meningkat dan disertai tidak ada mahasiswa yang mengikuti ujian
perbaikan pada mata kuliah Ilmu Dasar Keperawatan. Dampak lainnya, adalah
meningkatnya kemampuan berpikir kritis mahasiswa dalam menanggapi suatu
permasalahan. Mahasiswa mampu mengeluarkan gagasan dan aktif dalam mengemukakan
pendapat yang dimilikinya. Sikap percaya diri mahasiswa juga diperlihatkan ketika
mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
Selain itu, suasana pembelajaran menjadi multi arah jadi antara dosen ke mahasiswa,
mahasiswa dengan dosen dan mahasiswa dengan mahasiswa. Hal ini menunjukkan
2

keantusiasan mahasiswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Keantusiasan mahasiswa


ditunjukkan dengan banyaknya mahasiswa yang berpendapat dalam kegiatan diskusi baik
dalam memberikan pertanyaan maupun memberikan masukan. Penilaian saya lakukan
secara objektif sesuai dengan kemampuan dari mahasiswa. Hasil penerapan model
pembelajaran ini adalah mahasiswa tidak ada yang mengikuti ujian perbaikan dalam mata
kuliah Ilmu Dasar Keperawatan I. Perubahan yang terjadi inilah mampu meningkatkan
indeks prestasi dan memperkuat pemahaman konsep dasar keperawatan bagi mahasiswa.
Selanjutnya, ketika hasil penelitian menjadi evidence based bagi proses pembelajaran
maka critical thinking mahasiswa menjadi lebih terasah. Hal ini disebabkan karena
mahasiswa melakukan proses belajar menjelaskan sesuatu based on data. Mahasiswa
mampu mengemukakan suatu pendapat, menjelaskan alasan terjadinya suatu masalah
sesuai dengan data yang ada. Apabila kemampuan berpikir kritis mahasiswa meningkat
maka kualitas pembelajaran akan semakin baik. Dengan demikian, kualitas lulusan akan
menjadi semakin baik dan mampu memiliki kemampuan untuk bersaing di era globalisasi
ini.

A. Pengembangan Kualitas Pembelajaran


A.2 Berikan contoh nyata kedisiplinan, keteladanan, dan penyikapan terhadap kritik
yang Saudara tunjukkan dalam pelaksanaan pembelajaran.

3. Kedisiplinan
Salah satu contoh nyata kedisiplinan saya dalam bidang pendidikan dan pengajaran
adalah selalu menggunakan perangkat pembelajaran secara konsisten dan selalu
memperbaharui perangkat pembelajaran tersebut sesuai dengan kebutuhan setiap tahun.
Proses penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) selalu disesuaikan dengan
kurikulum. Selain itu, handout pembelajaran juga saya perbaharui setiap tahunnya dan
menyelipkannya hasil penelitian yang saya lakukan. Pengumpulan dokumen tersebut ke
Program Studi selalu saya kumpulkan sebelum deadline yang diberikan.
Disiplin waktu juga saya terapkan ketika proses perkuliahan. Saya selalu
melaksanakan perkuliahan secara teratur sesuai dengan kalender akademik dan jumlah
tatap muka perkuliahan sesuai dengan RPS yang telah disusun. Pengaturan jadwal
perkuliahan, pemberian materi perkuliahan saya selalu berkoordinasi dengan mahasiswa
yang bertugas sebagai Koordinator Mata Ajar (Korma). Setiap di awal kontrak
perkuliahan, saya selalu menekankan beberapa aturan kepada mahasiswa seperti
memberikan toleransi keterlambatan 15 menit masuk ke kelas. Namun apabila mahasiswa
memiliki alasan yang jelas dalam keterlambatannya, seperti kegiatan peribadahan, kondisi
mahasiswa yang sedang sakit saya memberikan toleransi. Disiplin tidak hanya saya
terapkan dalam pembelajaran di kelas, namun juga ketika membimbing mahasiswa di
laboratorium. Disiplin selalu saya terapkan agar membentuk karakter mahasiswa yang
lebih baik.
3

Selain itu, saya juga tekankan kepada mahasiswa untuk mengumpulkan tugas yang
diberikan sesuai deadline pengumpulan. Apabila mahasiswa terlambat mengumpulkan
tugas dari deadline yang diberikan terdapat pengurangan nilai, karena rubrik penilaian
tugas telah saya berikan kepada mahasiswa. Hal ini saya lakukan agar mahasiswa mampu
untuk mengerjakan dan bertanggung jawab menyelesaikan kewajiban yang telah diberikan.
Penilaian dalam memberikan tugas selalu saya lakukan dengan objektif.

4. Keteladanan
Dosen merupakan figur yang sering dijadikan contoh keteladanan bagi mahasiswa.
Salah satu contoh keteladanan yang saya lakukan adalah berseragam sesuai aturan dan
rambut selalu diikat dengan rapi. Penekanan berpakaian yang sesuai dengan aturan selalu
saya tekankan kepada mahasiswa bimbingan akademik saya. Saya selalu contohkan hal
tersebut setiap hari kepada mahasiswa, karena saya konsisten terhadap kata dan tindakan.
Apabila ada mahasiswa yang tidak sesuai dengan aturan saya langsung menegurnya
dengan halus dan mengingatkannya. Berinteraksi dengan teman sejawat saya selalu
menghormati perbedaan dan tidak pernah membeda-bedakan asal usul, ras ataupun
berteman sesuai dengan kepentingan sendiri diri.
Selain sebagai dosen yang melaksanakan tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi, saya
juga diberikan kepercayaan oleh atasan sebagai Sekretaris Pusat Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat (P3M) STIKES Bali sejak tahun 2016 hingga sekarang. Namun, saya
tidak pernah terlambat dalam mengumpulkan RPS, silabus, kerangka acuan laboratorium
kepada prodi. Tidak jarang teman sejawat bertanya bagaimana cara mengatur dan
mengerjakan tugas yang sangat padat. Saya berbagi pengalaman bahwa saya harus mampu
membagi pikiran dan tidak menunda dalam mengerjakan berbagai tugas.
Ketika proses pembelajaran dilakukan, struktur materi yang saya ajarkan selalu
runtut sesuai dengan RPS dan silabus. Selain itu, saya selalu mengaitkan hasil penelitian ke
dalam materi ajar perkuliahan. Saya selalu memberikan materi perkuliahan berdasarkan
referensi yang terbaru. Contoh keteladanan lainnya adalah ketika membimbing Program
Kreativitas Mahasiswa (PKM). Saya menceritakan bahwa ketika mengenyam pendidikan
sarjana, PKM yang saya ajukan lolos didanai oleh DIKTI. Hal ini saya lakukan agar, dapat
dijadikan contoh dan meningkatkan motivasi mahasiswa khususnya dalam hal menulis.

5. Keterbukaan terhadap kritik


Kritik merupakan hal yang membangun dan menjadikan kepribadian saya menjadi
lebih baik. Saya selalu siap menerima kritik, saran dan pendapat dari atasan, teman sejawat
maupun mahasiswa. Selama mengemban tugas sebagai Sekretaris P3M STIKES Bali, tidak
jarang saya selalu menerima kritik atau saran dari teman sejawat. Hal ini ditunjukkan
dengan ada yang sependapat dan ada yang tidak sependapat dengan program yang diajukan
oleh P3M STIKES Bali. Kritik yang diberikan selalu saya terima dengan santun dan
mengucapkan terima kasih atas kritik tersebut. Selain itu, saya juga selalu terbuka atas
kritik yang disampaikan oleh mahasiswa, karena kritik atau saran dari mahasiswa akan
4

membantu saya untuk menjadi sosok dosen yang lebih baik kedepannya. Contoh nyata
yang saya lakukan untuk mengevaluasi diri saya adalah selalu meminta saran dan kritik
kepada mahasiswa yang dituliskan pada selembar kertas di akhir perkuliahan.
Selain itu, saya sebagai dosen koordinator mata ajar Ilmu Dasar Keperawatan
sekaligus dosen pengajar tidak jarang mendapatkan saran mengenai jam perkuliahan
khususnya bagi dosen yang berasal dari instansi luar. Dosen pengajar dari luar cenderung
meminta jam mengajar di luar dari jam mata kuliah yang telah saya susun berdasarkan
kalender akademik karena jadwal mengajar beliau berbenturan dengan di instansinya
sendiri. Saya menerima saran beliau dengan sopan, pikiran tenang dan mengucapkan
terima kasih. Saya memberikan alternatif untuk mengatur ulang jadwal yang berbenturan
langsung kepada korma tiap kelas. Berkoordinasi dengan korma setiap kelas untuk
mengatur jadwal perkuliahan tanpa mengganggu mata kuliah lain. Setiap saran ataupun
kritik yang diperoleh apabila diterima dengan pikiran yang tenang akan menghasilkan
solusinya.

B. Pengembangan Keilmuan/Keahlian
B.1 Sebutkan produk karya-karya ilmiah (buku, artikel, paten, dll) yang telah Saudara
hasilkan dan pihak yang mempublikasikannya. Bagaimana makna dan kegunaannya
dalam pengembangan keilmuan. Jelaskan bila karya tersebut memiliki nilai inovatif

6. Publikasi karya-karya ilmiah


Menghasilkan publikasi karya ilmiah merupakan kewajiban seorang dosen dalam
melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Publikasi ilmiah saya yang pertama berjudul
“Analisis Bakteriologi Sampel Minuman yang Diambil dari Area Sekitar Kampus II
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bali”. Penelitian ini dipublikasikan pada Metamorfosa
Journal of Biological Sciences Volume IV No. 2 Tahun 2017. Prevalensi kasus diare yang
tergolong waterborne disease masih cukup tinggi terjadi di wilayah Denpasar Selatan serta
rendahnya personal hygiene khususnya mencuci tangan pada masyarakat menjadi dasar
dilakukannya penelitian ini. Hasil penelitian ini saya gunakan sebagai dasar dalam
menyusun karya ilmiah saya yang selanjutnya yaitu “Pengendalian Jumlah Angka
Mikroorganisme pada Tangan Melalui Proses Hand Hygiene”. Penelitian ini merupakan
penelitian dosen pemula yang lolos didanai DIKTI tahun pendanaan 2018. Dasar penelitian
ini adalah ketidakpatuhan masyarakat dalam melakukan hand hygiene dan untuk
mengetahui bahan yang efektif dalam menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada
tangan.
Publikasi berikutnya berjudul “The Effectiveness of Clitoria ternatea Flower Extract
To Inhibit The Growth of Salmonella typhi Bacteria That Causes Typhoid Fever
Infection”. Artikel ini akan dipublikasikan pada International Journal of Development
Research pada edisi berikutnya. Submission form, invoice dan artikel yang telah saya revisi
terdapat pada link https://drive.google.com/open?
id=1YVE9ZVBlHf8Rh3XJ4XlMrsXzKVcg0EgH .
5

Penelitian ini bertujuan dalam pengendalian mikroorganisme dengan menggunakan obat


tradisional.
Publikasi selanjutnya berjudul “Effectiveness of Problem Based Learning Model
toward Biology Learning Outcomes” dipublikasikan pada SHS Web of Conferences No 42
bulan Januari 2018. Pentingnya model pembelajaran yang motivatif seperti Problem Based
Learning mampu meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Ilmu Dasar
Keperawatan I.

7. Makna dan kegunaan


Penelitian yang saya lakukan sangat berkaitan dan berkontribusi terhadap bidang
keilmuan saya. Hasil karya tersebut memiliki makna dan kegunaan sebagai salah satu
inovasi penemuan dan pengembangan bahan ajar perkuliahan. Pada penelitian saya
mengenai analisis bakteriologi sampel minuman yang diambil dari area masyarakat sekitar
kampus II Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bali terlihat bahwa masih dominan minuman
mengandung coliform dan sangat berkaitan dengan perilaku personal hygiene. Berdasarkan
hasil penelitian ini, saya menjelaskan materi pembelajaran dan memberikan penekanan
kepada mahasiswa di kelas bahwa terdapatnya bakteri coliform dalam air minum sangat
dipengaruhi oleh personal hygiene dari pembuat dan penjual minuman tersebut. Oleh
sebab itu, menjaga personal hygiene dan proses cuci tangan yang baik dan benar sangat
penting dilakukan. Kontaminasi mikroorganisme yang paling tinggi adalah berasal dari
tangan. Hasil penelitian ini saya gunakan juga sebagai dasar melakukan kegiatan penelitian
selanjutnya dan pengabdian kepada masyarakat yaitu demonstrasi dan penyuluhan
mengenai cuci tangan.
Penelitian yang berikutnya mengenai penggunaan tanaman sebagai obat tradisional
dalam menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Prevalensi demam tifoid yang
disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi saat ini cenderung meningkat setiap tahunnya.
Penggunaan antibiotika dapat menyebabkan resistensi terhadap bakteri dan akan
merugikan bagi pasien. Penelitian ini bermanfaat dalam inovasi penemuan, pengembangan
diagnosa dan pengobatan alternatif dengan menggunakan tanaman dalam menghambat
pertumbuhan bakteri patogen khususnya Salmonella typhi.

8. Nilai inovatif
Nilai inovatif yang dihasilkan oleh karya ilmiah saya yang pertama adalah
memberikan edukasi bagi masyarakat di sekitar wilayah Kampus II STIKES Bali. Selama
ini masyarakat khususnya penjual minuman kurang mendapatkan informasi mengenai cara
pengadaan dan pengelolaan minuman yang bersih. Minuman yang tidak bersih rentan
mengandung bakteri coliform yang mampu menyebabkan diare bagi yang mengkonsumsi.
Pemberian informasi terkait personal hygiene khususnya mencuci tangan sangat diterima
baik oleh masyarakat di wilayah sekitar kampus II STIKES Bali. Memperhatikan proses
pengadaan dan penjualan minuman dengan menjaga personal hygiene dapat mengurangi
6

keberadaan bakteri coliform yang terdapat pada minuman serta prevalensi diare dapat
berkurang.
Hasil penelitian saya juga digunakan sebagai bahan pembuatan leaflet yang
disebarkan ke seluruh civitas akademika di STIKES Bali dan di wilayah Desa Renon.
Leaflet merupakan sarana edukasi yang dapat dijadikan sumber wawasan bagi masyarakat.
Pencegahan diare yang disebabkan oleh bakteri coliform, fecal coli seperti Escherichia coli
dapat dilakukan dengan menjaga personal hygiene seseorang seperti mencuci tangan
dengan baik dan benar sebelum dan sesudah kontak dengan makanan atau minuman,
menjaga kebersihan diri serta kebersihan lingkungan sekitar.
Topik penelitian saya yang selanjutnya merupakan isu mutakhir dalam bidang
pengobatan mikroorganisme. Hasil penelitian ini merupakan salah satu inovasi yang
dikembangkan dalam bidang kesehatan yang dapat dikemas menjadi obat tradisional.
Penggunaan obat tradisional mampu mengurangi dampak penggunaan dari obat-obatan
sintetik dan resistensi dari mikroorganisme. Hasil penelitian ini saya jadikan bahan
pengembangan materi ajar pada mata kuliah Ilmu Dasar Keperawatan II yaitu mengenai
materi pengendalian mikroorganisme patogen dengan cara alamiah.

B. Pengembangan Keilmuan/Keahlian
B.2 Berikan contoh nyata konsistensi dan target kerja yang Saudara tunjukkan dalam
pengembangan keilmuan/keahlian.

9. Konsistensi
Saya berlatarbelakang Pendidikan Sarjana bidang Pendidikan Biologi dan Pendidikan
Magister bidang Biologi konsentrasi Mikrobiologi. Mikrobiologi sangat diperlukan di
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bali karena Perawat harus mampu menguasai Ilmu
Mikrobiologi. Hal ini bertujuan untuk mencegah terinfeksinya suatu penyakit dan tidak
salah dalam melakukan tindakan pada pasien.
Mata ajar yang saya ampu adalah Ilmu Dasar Keperawatan I, Ilmu Dasar
Keperawatan II, Mikrobiologi dan Parasitologi, Biologi Dasar dan Biologi Perkembangan.
Penelitian saya selalu terkait dengan Biologi khususnya bidang Mikrobiologi. Contoh
nyata adalah mengenai upaya pencegahan dan penanggulangan penyebaran infeksi
penyakit akibat mikroorganisme dan penggunaan obat tradisional dalam mengurangi
resistensi mikroorganisme serta dampak negatif dari penggunaan obat sintetik.
Selain itu, dalam mengembangkan keilmuan, saya sering berdiskusi dengan teman
sejawat berbeda keilmuan seperti keperawatan. Contohnya kami akan melakukan
penelitian deteksi infeksi pneumonia dengan mengidentifikasi Mycobacterium pneumonia
dari sputum pasien pengguna ventilator di rumah sakit. Penggunaan ventilator yang tidak
tepat dapat menyebabkan infeksi pneumonia pada saluran respirasi pasien, sehingga dapat
dilakukan pencegahan sejak dini.
Selanjutnya konsistensi tercermin dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang
dilakukan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang saya lakukan adalah kegiatan
7

preventif dan promotif kesehatan dalam mencegah penyebaran penyakit. Selain itu saya
juga ikut serta dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat lain sebagai pelaksana
pemeriksa kesehatan.
Selain itu, saya juga mengikuti pelatihan Pencegahan Pengendalian Infeksi (PPI)
yang dilaksanakan oleh RSUP Sanglah pada tanggal 8 Juni 2016. Pelatihan ini
mengajarkan cara pengendalian infeksi dengan mencuci tangan yang baik dan benar.
Pelatihan inilah yang menguatkan keilmuan saya dalam melakukan pendidikan dan
pengajaran, penelitian serta pengabdian kepada masyarakat.

C. Pengabdian Kepada Masyarakat


C.1 Berikan contoh nyata penerapan ilmu/keahlian Saudara dalam kegiatan pengabdian
kepada masyarakat. Diskripsikan dukungan masyarakat dan dampak perubahan
dari kegiatan tersebut

10. Target kerja


Demi meningkatkan kualitas pengembangan diri sebagai dosen saya memiliki target
kerja. Target kerja akan saya capai dengan semangat dan motivasi yang tinggi. Pada bidang
pendidikan dan pengajaran, saya memiliki target untuk menyusun buku ajar Mikrobiologi
yang dapat digunakan pedoman pembelajaran bagi mahasiswa pada tahun 2020. Pada
bidang penelitian dan publikasi karya ilmiah, saya memiliki target mengajukan masing-
masing satu proposal hibah internal STIKES Bali tahun 2018 dan Penelitian Dosen Pemula
tahun 2018 pendanaan tahun 2019. Saya menargetkan diri saya untuk dapat
mempublikasikan hasil penelitian tidak hanya pada jurnal nasional tidak terakreditasi yang
memiliki ISSN namun jurnal nasional terakreditasi. Selain itu penambahan publikasi pada
jurnal internasional akan saya tingkatkan kembali. Target ini saya capai dengan usaha
mengikuti workshop penulisan artikel ilmiah yang dilakukan oleh institusi serta seminar
nasional dalam meningkatkan hasil-hasil riset. Workshop maupun seminar seperti ini
sangat bermanfaat dalam meningkatkan penulisan artikel saya untuk dipublikasikan baik
pada jurnal nasional ataupun internasional.
Selain itu, pada bidang pengabdian kepada masyarakat dua tahun kedepan saya akan
melaksanakan kegiatan promotif dan preventif dalam mengantisipasi penyebaran penyakit
endemik akibat mikroorganisme tidak hanya di sekolah namun mencakup masyarakat di
Desa Sanur dan Desa Renon. Selain itu, saya juga akan melaksanakan kegiatan penyuluhan
mengenalkan penggunaan obat tradisional yang berasal dari tanaman dalam mencegah
terinfeksinya suatu penyakit. Penggunaan obat tradisional dalam menangani penyakit
akibat mikroorganisme. Penggunaan obat tradisional yang berasal dari tanaman dapat
mengurangi dampak negatif dari penggunaan obat-obatan sintetik dan mengurangi
resistensi mikroorganisme patogen terhadap antibiotika.

11. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat


8

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan masih sejalan dengan


bidang keilmuan saya. Kegiatan yang dilakukan berupa upaya promotif dan preventif yaitu
penyuluhan dan demonstrasi gerakan cuci tangan di SMP N 9 Denpasar. SMP N 9
Denpasar merupakan salah satu Sekolah Menengah Pertama yang terletak di Denpasar
Selatan. Upaya promotif yang dilakukan adalah melakukan penyuluhan tentang pentingnya
proses cuci tangan dalam mengurangi prevalensi diare. Hal ini sangat berkaitan dengan
prevalensi diare di Denpasar Selatan masih cukup tinggi. Diare merupakan salah satu
penyakit yang tergolong waterborne disease yang disebabkan oleh bakteri coliform, fecal
coli, Eschericia coli. Transmisi bakteri tersebut adalah berasal dari tangan. Anak-anak
tergolong rentang umur yang cenderung jarang melakukan proses cuci tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan makanan. Hal inilah yang menyebabkan kasus diare masih cukup
tinggi terjadi pada anak-anak. Penyuluhan yang diberikan mengenai penyebab terjadinya
dan upaya pencegahan terjadinya diare. Media penyuluhan yang saya gunakan adalah
gambar atau animasi jenis bakteri patogen penyebab diare, kebiasaan anak yang tidak
mencuci tangan dan penderita diare. Gambar dan animasi menarik perhatian anak-anak
dalam mendengarkan penyuluhan. Setelah itu, upaya preventif yang dilakukan adalah
dengan mendemonstrasikan proses cuci tangan yang baik dan benar kepada siswa.
Demonstrasi proses cuci tangan dilakukan dengan memberikan musik dan gerakan
sehingga anak-anak antusias untuk mengikutinya.

12. Dampak perubahan


Kegiatan penyuluhan yang dilakukan di SMP N 9 Denpasat tentang pentingnya
perilaku cuci tangan dalam mencegah prevalensi diare memberikan dampak positif. Salah
satunya adalah peningkatan pengetahuan siswa yang dilihat dari nilai pre test dan post test
setelah diadakannya penyuluhan. Pre test diberikan untuk mengukur tingkat pengetahuan
awal siswa sebelum diadakannya penyuluhan. Setelah diadakan penyuluhan, siswa
diberikan post test dan nilainya mengalami peningkatan yang signifikan. Siswa mengetahui
hal apa saja yang dapat menyebabkan diare dan cara pencegahannya. Penyuluhan yang
menggunakan gambar atau animasi mikroorganisme atau bakteri yang menyebabkan diare,
pencegahannya dilakukan dengan cara mencuci tangan. Hal ini mampu meningkatkan
antusiasme siswa dalam mendengarkan materi penyuluhan yang diberikan.
Perubahan selanjutnya adalah siswa mampu melakukan proses cuci tangan yang baik
dan benar. Siswa sangat bersemangat dan antusias dalam mengikuti demonstrasi gerakan
cuci tangan sebab dikombinasi dengan musik. Setelah demonstrasi, siswa mengetahui
bahwa cara melalukan proses cuci tangan yang baik dan benar, tidak hanya sekedar
menggosokkan telapak tangan dengan sabun lalu dibilas dengan menggunakan air. Namun
terdapat enam tahapan yang harus dilakukan dengan benar. Perubahan positif kegiatan ini
sangat didukung oleh pihak sekolah. Pihak sekolah sangat mengapresiasi kegiatan
pengabdian kepada masyarakat ini dan meminta pelaksanaan yang berkelanjutan.
Kesadaran mencuci tangan pada siswa sangat penting ditanamkan sejak awal.
9

13. Dukungan masyarakat


Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat tidak dapat berjalan tanpa
adanya dukungan dari pihak-pihak terkait. Kegiatan ini sangat disambut hangat dan
didukung oleh Kepala Desa Sanur. Beliau menyarankan bahkan untuk kegiatan berikutnya
tidak hanya dilaksanakan di sekolah namun di beberapa banjar wilayah Desa Sanur.
Sehingga pengenalan perilaku cuci tangan yang baik dan benar dapat diketahui oleh
masyarakat. Hasil ini saya gunakan sebagai dasar pelaksanaan kegiatan berikutnya. Pihak
sekolah tidak luput mendukung pelaksanaan kegiatan ini. Selama persiapan hingga akhir
proses pelaksanaan pihak sekolah baik guru, staf pegawai dan siswa mengikuti
pelaksanaan kegiatan dengan sangat tertib sehingga kegiatan berlangsung dengan lancar.
Kegiatan ini sangat diapresiasi oleh pihak sekolah karena, kegiatan pengabdian ini dapat
menambah wawasan siswa di sekolah terkait menjaga kesehatan yang dimulai dari dirinya
sendiri.
Dukungan juga diberikan oleh siswa peserta kegiatan. Pada saat diberikan pre test
dan post test siswa menjawab dengan kemampuan sendiri tanpa ada yang bertanya teman
di sebelahnya. Ketika proses penyuluhan berlangsung, mereka mendengarkan dengan baik
dan seksama. Tidak ada yang membuat diskusi kecil dengan temannya selama kegiatan
berlangsung. Mereka memperhatikan penjelasan yang diberikan dengan seksama.
Selanjutnya, ketika demonstrasi cuci tangan berlangsung mereka dengan tertib menirukan
gerakan cuci tangan dan melakukannya dengan benar. Guru dan staf juga mendampingi
siswa dengan ikut serta menirukan gerakan cuci tangan. Hal ini menunjukkan bahwa
kegiatan ini sangat didukung oleh semua pihak terkait baik Kepala Desa Sanur dan pihak
SMP N 9 Denpasar.

C. Pengabdian Kepada Masyarakat


C.2 Berikan contoh nyata kemampuan komunikasi dan kerjasama yang Saudara
tunjukkan dalam pengabdian kepada masyarakat.

14. Kemampuan berkomunikasi


Berlangsungnya suatu kegiatan sangat bergantung pada kemampuan komunikasi dari
pihak terkait. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dibedakan menjadi tahapan
persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Pada tahapan persiapan, saya selalu rutin
mengkoordinasikan dengan Kepala Desa Sanur dan Kepala Sekolah SMP N 9 Denpasar.
Saya mengkonfirmasi Kepala Desa Sanur untuk meminta ijin dengan mengirimkan surat
ijin untuk melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di SMP N 9 Denpasar.
Setelah itu, saya mengkonfirmasi kepada pihak sekolah dan diawal saya selalu
menyampaikan salam dan saya memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama dan
institusi. Selanjutnya saya menjelaskan tujuan, sasaran, tanggal pelaksanaan dan luaran
dari kegiatan ini dengan menggunakan bahasa yang formal dan sopan. Setelah pihak
sekolah menyetujuinya, saya dan tim mengirimkan surat ijin ke sekolah. Proses persiapan
dilakukan juga dengan menyamakan persepsi proses pelaksanaan dan pembagian tugas
10

bersama tim pelaksana. Pada tahapan pelaksanaan, bahasa yang digunakan dalam
penyuluhan disesuaikan agar siswa mudah untuk memahami materi yang diberikan.
Ketika demonstrasi gerakan cuci tangan, saya dengan beberapa teman sejawat dan
mahasiswa mencontohkannya di depan siswa. Sebelum kegiatan, saya melatih dan
mempraktekkan tahapan kepada mahasiswa dengan bahasa yang jelas dan sopan. Apabila
ada mahasiswa yang melakukan kesalahan saya memberitahukan dengan baik dan
mencontohkannya kembali. Pada akhir kegiatan, saya dan tim mengucapkan terima kasih
kepada pihak desa dan pihak sekolah atas kerjasama pelaksanaan kegiatan ini. Pihak desa
dan sekolah juga berterima kasih karena telah melaksanakan kegiatan yang bermanfaat di
lingkungannya. Komunikasi yang baik antar pihak terkait akan membuat pelaksanaan
kegiatan berjalan dengan baik dan lancar.

15. Kemampuan bekerjasama


Pelaksanaan penyuluhan dan demonstrasi gerakan cuci tangan berjalan dengan lancar
karena kerjasama dari semua pihak. Saya mengikutsertakan beberapa teman sejawat dalam
pelaksanaan kegiatan. Saya tidak pernah memilih-milih teman dalam melaksanakan suatu
kegiatan. Saya yang berasal dari keilmuan Mikrobiologi belajar untuk mampu bekerja
sama dengan teman yang dominan perawat. Multidisiplin ilmu inilah yang diperlukan
dalam menunjang terlaksananya suatu kegiatan, karena akan memberikan keberagaman ide
dalam melaksanakan suatu kegiatan. Selama proses persiapan, saya selalu berkoordinasi
dan bekerjasama dengan Ketua P3M STIKES Bali dalam penyusunan SK kegiatan. Saya
selaku Sekretaris P3M STIKES Bali sekaligus pelaksana kegiatan, bekerjasama dengan
Kepala Desa Sanur dan Kepala Sekolah SMP N 9 Denpasar dalam pengurusan ijin,
penetapan tanggal, persiapan tempat dan peserta kegiatan. Penetapan tanggal saya
diskusikan dengan Ketua P3M STIKES Bali agar tidak berbenturan dengan kegiatan di
kampus. Selain itu, saya bekerja sama dengan teman sejawat dan membagi tugas secara
adil dalam mempersiapkan media penyuluhan seperti gambar, soal pre dan post test dan
membeli peralatan yang dibutuhkan seperti hand rub dan sabun cuci tangan cair.
Dalam pelaksanaannya saya bekerja sama dengan teman sejawat dan beberapa
mahasiswa dalam demonstrasi gerakan cuci tangan. Agar pelaksanaan terdokumentasi
dengan baik, saya meminta mahasiswa membagi diri untuk ikut demonstrasi dan
mendokumentasikan kegiatan. Selain itu, saya juga bekerjasama dengan guru di sekolah
untuk ikut serta demonstrasi dan mendampingi siswa selama kegiatan. Pada kegiatan
evaluasi saya selalu melakukan refleksi dan berdiskusi meminta saran baik dari atasan
ataupun teman sejawat. Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui ketercapaian pelaksanaan
kegiatan dan meningkatkan pelaksanaan kegiatan selanjutnya.

D. Manajemen/Pengelolaan Institusi
D.1 Berikan contoh nyata kontribusi Saudara sebagai dosen, berupa pemikiran untuk
meningkatkan kualitas manajemen/pengelolaan institusi (universitas, fakultas,
11

jurusan, laboratorium, manajemen sistem informasi akademik, dll), implementasi


kegiatan, dan bagaimana dukungan institusi terhadap kegiatan tersebut.

16. Implementasi kegiatan dari usulan/pemikiran


Implementasi kegiatan saya adalah pengadaan praktikum Ilmu Dasar Keperawatan II
mengenai Mikrobiologi di STIKES Bali. Tahun sebelumnya, praktikum Mikrobiologi
masih dalam pengamatan mikroskopis belum sampai dalam tahapan proses pewarnaan dan
identifikasi bakteri. Pengadaan laboratorium Mikrobiologi saya usulkan ketika rapat
Program Studi Ilmu Keperawatan. Saya menjelaskan alasan, tenaga pengajar yang
memadai dan tujuan dengan menyesuaikan berdasarkan capaian pembelajaran mata kuliah
ini, bahwa sangat penting diadakannya praktikum ini.
Kontribusi lain adalah memberikan usulan kegiatan seminar kesehatan mengenai
mengantisipasi wabah penyakit meningitis yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus
suis di Bali. Mengonsumsi daging ternak hewan berkaki empat yang pemasakannya kurang
baik dapat menyebabkan bakteri ini bertahan hidup dan menginfeksi. Saya mengusulkan
ketika terdapat kasus penderita meningitis yang disebabkan oleh Streptococcus suis di Bali.
Saya memberikan usulan kepada Ketua P3M dan Ketua STIKES Bali. Saat itu bertepatan
dengan menjelang hari besar keagamaan bagi masyarakat Bali. Pelaksanaan hari besar
keagamaan sebagian besar masyarakat Bali melakukan pemotongan hewan ternak untuk
persembahan. Sebelum mahasiswa kembali ke daerah masing-masing pentingnya diberikan
edukasi terkait ini. Seminar dilaksanakan pada bulan Maret tahun 2017. Pembicara seminar
adalah dokter dari Divisi Infeksi dan Imunologi Bag/SMF Neurologi FK UNUD/RSUP
Sanglah Denpasar dan staf dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali. Mahasiswa sangat antusias
mengikuti seminar karena pada saat itu materi saya di kelas juga sedang membahas tentang
proses infeksius bakteri pada tubuh manusia. Hasil dari kegiatan seminar ini berupa leaflet
yang berisi tentang bagaimana mencegah infeksi bakteri tersebut. Leaflet dibagikan kepada
seluruh mahasiswa dan staf untuk disebarkan ke wilayah tempat tinggal masing-masing.

17. Dukungan institusi


Usulan saya terkait dengan pengadaan praktikum laboratorium Mikrobiologi dan
penyusunan panduan praktikum Mikrobiologi di STIKES Bali mengadapatkan apresiasi
dan dukungan dari Ketua Program Studi dan Ketua STIKES Bali. Institusi mendukung
dengan memberikan anggaran proses pengadaan alat dan bahan dalam pengadaan
praktikum Mikrobiologi ini. Selain itu, dengan adanya pengadaan praktikum laboratorium
Mikrobiologi tidak hanya digunakan dalam kegiatan praktikum mahasiswa namun dapat
membantu kegiatan penelitian dalam melakukan pewarnaan dan mengamati mikroskopis
morfologi bakteri. Panduan praktikum Mikrobiologi yang telah saya susun dapat
digunakan oleh seluruh mahasiswa dalam kegiatan praktikum. Institusi sangat memberikan
dukungan yang tinggi terhadap pengadaan praktikum laboratorium dan penyusunan
panduan praktikum Mikrobiologi ini. Ketua STIKES Bali sangat mengapresiasi usulan
12

saya ini, karena dapat berkontribusi dalam pengembangan bahan ajar dan meningkatkan
kualitas pengembangan institusi.
Pengadaan seminar kesehatan tentang wabah meningitis yang disebabkan
Streptococcus suis mendapatkan dukungan dari pihak institusi. Pengadaan kegiatan ini,
sangat tepat dilakukan ketika ada satu kasus yang terjadi di Bali. Kegiatan ini sangat
didukung oleh Ketua P3M karena meningkatkan jumlah kegiatan seminar ilmiah yang
dilakukan di STIKES Bali. Ketua STIKES Balipun memberikan dukungan terhadap
pelaksaan kegiatan ini. Pelaksanaan seminar ini sangat berkontribusi bagi masyarakat
dalam memberikan wawasan untuk mencegah dan mengatasi permasalahan infeksi
penyakit yang disebabkan oleh mikrooganisme. Sehingga masyarakat dapat mencegah
lebih awal terinfeksinya wabah meningitis oleh Streptococcus suis yang dapat disebabkan
oleh pengolahan daging yang tidak tepat.

D. Manajemen/Pengelolaan Institusi
D.2 Berikan contoh nyata kendali diri, tanggungjawab, dan keteguhan pada prinsip yang
Saudara tunjukkan sebagai dosen dalam implementasi manajemen/ pengelolaan
institusi.

18. Kendali diri


Mengendalikan diri merupakan sikap yang sangat penting dan diperlukan bagi
seorang dosen. Selain menjadi seorang dosen yang melaksanakan Tri Dharma Perguruan
Tinggi, mengemban tugas tambahan sebagai Sekretaris P3M STIKES Bali, pembimbing
akademik, koordinator mata ajar terkadang membuat saya merasa underpressure. Beban
kerja yang cukup tinggi membuat saya untuk mengendalikan diri dalam situasi apapun.
Salah satu contoh nyata, ketika periode pembukaan hibah internal STIKES Bali tahun
2017. Pemberitahuan mengenai tata cara penulisan proposal dan pelaksanaan penelitian
telah terdapat pada panduan penelitian yang diumumkan oleh Ketua P3M STIKES Bali
pada rapat rutin institusi. Panduan penulisan proposal penelitian telah saya kirimkan ke
email masing-masing dosen. Namun, ada satu teman yang bertanya lagi bagaimana
susunan penulisan proposalnya. Saya menjawab dengan senyuman dan mengatakan bahwa
panduan sudah saya email. Selain itu, setelah tahapan pengumpulan berkas proposal
penelitian, satu proposal tidak mencantumkan lembar pengesahan proposal. Saya dengan
sabar dan sopan mengembalikan kepada peneliti dan meminta untuk melengkapinya
terlebih dahulu.
Saya menyadari tidak semua mahasiswa memiliki kemampuan yang sama dalam
menanggapi saran ketika proses bimbingan. Terdapat satu mahasiswa yang sangat sulit
untuk menerima saran dari saya. Saya menyarankan hal A untuk direvisi namun ketika
datang berikutnya yang direvisi adalah hal B. Saya tetap sabar dan menuntunnya sampai
mahasiswa tersebut mengerti dan paham maksud saya. Kejadian inilah saya belajar untuk
mampu mengendalikan diri dalam situasi apapun. Menjalankan suatu pekerjaan,
menghadapi karakter teman sejawat dan mahasiswa yang berbeda dengan tidak
13

menjadikannya beban akan membuat diri saya menjadi lebih lebih nyaman dan mampu
menciptakan lingkungan yang kondusif dalam bekerja.

19. Tanggungjawab
Bertanggung jawab atas tugas dan kewajiban yang diberikan merupakan sikap yang
diperlukan demi terlaksananya suatu kegiatan. Sebagai seorang dosen, saya bertanggung
jawab untuk selalu melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengajaran,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat setiap semester. Menyusun materi ajar dan
memperbaharui isi dari setiap materi wajib saya lakukan menjelang proses pembelajaran.
Apabila mahasiswa ada yang tidak mencapai nilai rata-rata baik dalam perkuliahan
maupun praktikum saya akan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
memperbaikinya dengan ujian atau memberikan tugas tambahan. Sebagai pembimbing
akademik, saya bertanggung jawab untuk memperhatikan perkembangan akademik dan
non akademik dari mahasiswa. Saya tidak pernah memperlakukan mahasiswa dengan
membeda-bedakan atau memberikan perlakuan khusus pada beberapa mahasiswa. Semua
mahasiswa sama dan mendapatkan hak untuk bimbingan yang sama juga.
Tanggung jawab terhadap tugas yang saya emban sebagai Sekretaris P3M STIKES
Bali adalah bertanggung jawab atas pelaksanaan hibah penelitian internal maupun dikti.
Pada pelaksanaan hibah penelitian baik internal maupun dikti, saya selalu mempersiapkan
berkas yang berkaitan terhadap pelaksanaan kegiatan tersebut seperti kontrak penelitian,
berita acara serah terima proposal atau laporan akhir, berita acara presentasi proposal dan
laporan akhir, surat menyurat terkait, pengumpulan proposal atau laporan akhir,
pengumpulan berkas setelah pelaksanaan publikasi penelitian. Data jumlah penelitian dan
publikasi penelitian dan bukti tersebut selalu saya catat dan arsipkan dengan baik agar
ketika diperlukan untuk akreditasi prodi atau institusi dapat dengan mudah saya berikan.

20. Keteguhan pada prinsip


Menjadi seorang dosen wajib memiliki sikap yang teguh pada prinsip untuk
melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Disiplin dan komitmen yang tinggi sangat
diperlukan dalam menjalankan kegiatan tersebut. Pada bidang pengajaran, saya selalu
berkomitmen untuk datang ke kelas tepat waktu, mengajar sesuai dengan jadwal yang
terdapat pada silabus. Pada bidang penelitian, saya mampu melaksanakan penelitian dan
menyelesaikan penelitian sesuai dengan batas waktu yang ditentukan. Hasil penelitian
selalu saya publikasikan, karena seorang dosen tanpa melakukan publikasi tidak akan
memberikan kontribusi bagi kehidupan di masyarakat. Keterkaitan antara hasil penelitian
dan pelaksanaan kegiatan pengabdian sangat diperlukan untuk menghasilkan suatu
kegiatan yang memiliki kebermanfaatan bagi kehidupan masyarakat. Demi terlaksananya
ketiga pilar Tri Dharma Perguruan Tinggi tersebut saya selalu memegang teguh prinsip
sebagai dosen dan mampu dalam mengatur dan membagi waktu. Membagi waktu untuk
melaksanakan ketiga kegiatan tersebut saya lakukan agar semuanya dapat berjalan dengan
baik.
14

Selain itu, sebagai Sekretaris P3M STIKES Bali untuk menyelesaikan tugas terkait
pengelolaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat institusi ataupun DIKTI tidak
jarang saya sering pulang melebihi dari waktu yang ditentukan. Saya mengerjakan tugas
tambahan tersebut dengan kerja keras agar cepat terselesaikan. Selain itu, ketika rapat
mengenai P3M saya selalu memegang teguh prinsip sesuai dengan aturan agar semua
program yang direncakan dapat berjalan dengan baik. Walaupun terkadang ada beberapa
teman yang meminta kemudahan tapi ketua dan saya selalu tetap teguh prinsip sesuai
dengan aturan yang berlaku.

E. Peningkatan Kualitas Kegiatan Mahasiswa


E.1 Berikan contoh nyata peran Saudara sebagai dosen, berupa kegiatan atau pemikiran
dalam meningkatkan kualitas kegiatan kemahasiswaan dan dukungan institusi
terhadap implementasinya.

21. Peran dalam kegiatan kemahasiswaan


Peran sebagai dosen tidak terlepas dari kegiatan yang berkaitan dengan
kemahasiswaan. Saya selalu menyediakan cukup waktu dalam pembimbingan mahasiswa
agar lebih intensif dalam mengetahui perkembangan mahasiswa bimbingan saya baik
sebagai pembimbing akademik, skripsi, dan PKM. Salah satu contoh peran nyata saya
dalam kegiatan kemahasiswaan adalah dengan menjadi dosen pembimbing dalam
penulisan PKM. Bimbingan secara rutin saya lakukan yaitu tiga kali seminggu. Mahasiswa
selalu meminta arahan mengenai ide atau gagasan yang dimilikinya.
Saya selalu memberikan bimbingan minimal lima kali selama satu semester kepada
mahasiswa bimbingan akademik saya. Saya selalu memantau perkembangan nilai
akademik dan non akademik mahasiswa yang menjadi bimbingan akademik saya. Dalam
memantau nilai akademik dan non akademik mahasiswa, saya selalu meminta mereka
untuk membuat satu buku bimbingan akademik yang mencatat nilai Indeks Prestasi
Semester (IPS), Indeks Prestasi Komulatif (IPK) serta keaktifan kegiatan non akademik
yang dilakukan. Sehingga saya dengan mudah memantau peningkatan ataupun penurunan
nilai akademik dan non akademik yang dimiliki oleh mahasiswa.
Selaku pembimbing skripsi mahasiswa, saya selalu mengintensifkan waktu
bimbingan kepada mahasiswa. Jumlah bimbingan skripsi saya tahun ini berjumlah sepuluh
orang. Mahasiswa yang hendak bimbingan selalu saya minta untuk meletakkan proposal
penelitiannya sehari sebelum jadwal bimbingan dengan saya. Ketika bimbingan, saya
selalu menekankan kepada mahasiswa agar selalu menguasai penelitian yang mereka
susun. Apabila mahasiswa merasa kebingungan dengan metode yang digunakan saya selalu
mengarahkannya dan memberikan contoh penelitian terkait penelitian mereka.

22. Implementasi peran


Implementasi peran saya dalam membimbing mahasiswa dalam penyusunan PKM
adalah memberikan trik penulisan PKM agar lolos dan menceritakan pengalaman saya
15

ketika PKM saya lolos didanai DIKTI. Hal ini bertujuan agar mahasiswa memiliki
bayangan dalam menulis dan meningkatkan motivasi mereka. Selama bimbingan, apabila
saya berhalangan untuk tatap muka dengan mahasiswa saya meminta mereka mengirimkan
proposal penelitian ke alamat email saya.
Sebagai pembimbing akademik, saya menginstrusikan mahasiswa untuk membuat
satu buku khusus untuk memantau perkembangan nilai akademik dan non akademik dari
mahasiswa. Saya tidak pernah pilih kasih dalam membimbing mahasiswa. Bagi saya semua
mahasiswa harus mendapatkan bimbingan yang sama. Contoh nyata yaitu terdapat satu
mahasiswa semester akhir yang jarang mengikuti perkuliahan. Saya melihat nilai akademik
dan non akademik mahasiswa tersebut ternyata tidak ada permasalahan. Saya
menghubungi dan memanggil mahasiswa yang bersangkutan. Mahasiswa tersebut
mengatakan ingin pindah karena kuliah keperawatan adalah arahan dari orang tuanya. Saya
memberikannya pengarahan dan motivasi untuk tetap melanjutkan perkuliahan yang
tinggal satu semester ini. Satu minggu kemudian mahasiswa tersebut datang dan
mengatakan terima kasih atas motivasi yang saya berikan dan mahasiswa tersebut
mengurungkan niatnya untuk pindah. Saat ini mahasiswa tersebut sudah melakukan ujian
proposal skripsi.
Hal yang sama saya terapkan ketika menjadi pembimbing skripsi. Apabila ada
mahasiswa yang jarang datang untuk bimbingan, saya langsung menghubunginya. Hal ini
saya lakukan agar semua mahasiswa bimbingan saya dapat menyelesaikan skripsi tepat
waktu. Usaha ini saya berhasil saya terapkan, sehingga kesepuluh mahasiswa bimbingan
saya saat ini sudah ujian proposal dan sekarang dalam tahap pengambilan data penelitian.

E. Peningkatan Kualitas Kegiatan Mahasiswa


E.2 Berikan contoh nyata interaksi yang Saudara tunjukkan dalam peningkatan kualitas
kegiatan mahasiswa dan manfaat kegiatan baik bagi mahasiswa institusi Saudara,
maupun pihak lain yang terlibat.

23. Interaksi dengan mahasiswa


Interaksi terhadap mahasiswa selalu saya jaga dengan baik agar terlaksananya Tri
Dharma Perguruan Tinggi yang selaras. Interaksi terhadap mahasiswa dapat saya lakukan
ketika proses pembelajaran di kelas, pembimbing akademik, pembimbing skripsi dan
pembimbing PKM. Setiap permasalahan yang dialami, saya selalu meminta mereka untuk
menyampaikan ke saya. Saya selaku pembimbing mereka akan memberikan solusi dari
permasalahan mereka. Saya selalu mentoleransi ketika ada mahasiswa yang meminta ijin
untuk datang terlambat baik bimbingan akademik, skripsi karena ada peribadahan atau
kondisi mahasiswa yang tidak memungkinkan untuk bimbingan seperti sakit. Saya akan
meminta mahasiswa untuk datang kembali ketika kondisinya sudah membaik.
Saya juga selalu berinteraksi kepada mahasiswa ketika proses bimbingan
laboratorium. Pada saat bimbingan laboratorium sebelum memberikan bimbingan kepada
masing-masing mahasiswa, saya terlebih dahulu menjelaskan tahapan pelaksanaan
16

praktikum laboratorium. Saat praktikum berlangsung, apabila ada hal yang tidak dipahami
oleh mahasiswa mereka langsung mengacungkan tangan dan bertanya kepada saya. Contoh
nyata, dalam pengamatan mikroskopis bakteri Gonorheae, mahasiswa bertanya mengenai
kaitan keberadaan bakteri Gonorheae diplococcuus intraseluler dan ekstraseluler dalam
patogenitasnya terhadap pasien. Saya menanggapinya, bahwa bakteri diplococcus
intraseluler sudah mampu menginfeksi hingga ke dalam sel sehingga patogenitasnya lebih
tinggi dibandingkan dengan ekstraseluler. Setelah pelaksanaan praktikum, saya
memberikan responsi kepada masing-masing mahasiswa. Responsi merupakan sejenis
kegiatan evaluasi tentang bagaimana pelaksanaan praktikum dan saya menekankan
pendalaman materi praktikum agar mahasiswa tidak salah konsep.
Setiap kegiatan penelitian saya selalu melibatkan mahasiswa dalam pelaksanaannya.
Ketika proses penelitian, saya melibatkan beberapa orang mahasiswa sebagai asisten
peneliti. Sama halnya dengan penelitian, saya melibatkan mahasiswa juga dalam
pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

24. Manfaat kegiatan


Manfaat dari kegiatan interaksi sebagai pembimbing akademik, skripsi dan PKM,
mahasiswa menjadi termotivasi dalam menyelesaikan kewajiban mereka tepat waktu. Bagi
mahasiswa dan institusi pembimbing akademik sangat berperan dalam memantau
perkembangan akademik dan non akademik mahasiswa. Interaksi yang baik dalam
membimbing skripsi sangat penting dilakukan untuk memantau progress mahasiswa dalam
melakukan penelitian. Persentase kelulusan mahasiswa sangat mempengaruhi akreditasi
institusi. Penulisan PKM ditanamkan sejak awal agar mahasiswa terbiasa untuk menyusun
karya ilmiah sehingga mempermudah dalam penyusunan skripsi. Sebagai pembimbing
praktikum laboratorium mampu meningkatkan penguasaan konsep terkait praktikum
laboratorium Mikrobiologi. Responsi yang diberikan pada saat praktikum laboratorium
inilah yang memperkuat penguasaan konsep mahasiswa. Sehingga ketika mahasiswa
praktik di rumah sakit mereka mampu untuk melakukan diagnosa awal dari suatu penyakit
yang disebabkan oleh mikroorganisme dan tidak salah dalam melakukan tindakan kepada
pasien. Selain itu, mahasiswapun mengetahui cara melakukan pencegahan infeksi penyakit.
Mahasiswa dengan penguasaan ilmu yang baik akan menghasilkan lulusan yang baik
sehingga mampu bersaing di dunia kerja.
Pengikutsertaan mahasiswa dalam bidang penelitian dan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat merupakan salah satu standar pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat dalam institusi. Mahasiswa yang mengikuti penelitian akan menambah
pengalaman dan pengetahuan mereka untuk melakukan suatu penelitian. Pengalaman ini
penting bagi mahasiswa karena semua mahasiswa wajib melakukan penelitian sebagai
tugas akhir mereka. Selain itu, kegiatan pengabdian kepada masyarakat juga dapat melatih
mahasiswa untuk mampu berinteraksi dengan masyarakat dan membantu permasalahan
yang ada di masyarakat. Hal ini bertujuan melatih mahasiswa ke depannya agar siap untuk
terjun ke dunia masyarakat ketika mereka telah menyelesaikan jenjang pendidikannya.

Anda mungkin juga menyukai