1. Usaha kreatif
Permasalahan yang saya perhatikan dalam mata kuliah Ilmu Dasar Keperawatan I
adalah masih banyak mahasiswa yang mengambil ujian perbaikan (UP) karena nilai
akademik di bawah rata-rata. Saya melihat mahasiswa cenderung pasif selama di kelas dan
hanya memperhatikan dosen mengajar sehingga pembelajaran bersifat satu arah.
Mahasiswa keperawatan wajib menguasai konsep Ilmu Dasar Keperawatan I pada awal
semester. Apabila penguasaan konsep tidak kuat, mahasiswa akan sulit memahami materi
perkuliahan yang lebih mendalam pada semester berikutnya. Melihat hal tersebut, usaha
kreatif saya adalah menerapkan model pembelajaran yang motivatif yaitu Problem Based
Learning (PBL). PBL atau pembelajaran berbasis masalah saya terapkan pada awal
mengajar Ilmu Dasar Keperawatan I. Sarana pembelajaran juga saya buat berbeda, tidak
hanya menggunakan power point namun juga menggunakan worksheet dengan materi
pembelajaran yang telah disusun berdasarkan konteks kehidupan nyata (konstektual).
Selama mahasiswa berdiskusi mengerjakan worksheet dengan kelompoknya, saya
memberikan video pembelajaran yang langsung saya searching dengan menggunakan
internet di kelas.
Selain menerapkan model pembelajaran yang kreatif dan motivatif, usaha kreatif
saya lainnya adalah mempublikasikan hasil penelitian pada jurnal. Mempublikasikan hasil
penelitian pada jurnal online dapat menjadi evidence based dalam proses pembelajaran.
Saya selalu menginstruksikan mahasiswa untuk mengunduh artikel saya terkait dengan
materi pembelajaran yang diajarkan pada jurnal online. Selain itu, mahasiswa belajar untuk
melakukan review artikel dan menyimpulkan isi dari artikel jurnal penelitian. Sehingga
mahasiswa tidak hanya belajar dari buku namun dari artikel hasil penelitian agar referensi
pembelajaran lebih beragam dan terkini. Mahasiswa akan lebih mudah dalam memahami
materi pembelajaran yang diberikan.
2. Dampak perubahan
Dampak perubahan yang saya lihat setelah menerapkan model PBL dalam mata
kuliah Ilmu Dasar Keperawatan I sangat berdampak positif bagi mahasiswa. Nilai
akademik mahasiswa meningkat dan disertai tidak ada mahasiswa yang mengikuti ujian
perbaikan pada mata kuliah Ilmu Dasar Keperawatan. Dampak lainnya, adalah
meningkatnya kemampuan berpikir kritis mahasiswa dalam menanggapi suatu
permasalahan. Mahasiswa mampu mengeluarkan gagasan dan aktif dalam mengemukakan
pendapat yang dimilikinya. Sikap percaya diri mahasiswa juga diperlihatkan ketika
mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
Selain itu, suasana pembelajaran menjadi multi arah jadi antara dosen ke mahasiswa,
mahasiswa dengan dosen dan mahasiswa dengan mahasiswa. Hal ini menunjukkan
2
3. Kedisiplinan
Salah satu contoh nyata kedisiplinan saya dalam bidang pendidikan dan pengajaran
adalah selalu menggunakan perangkat pembelajaran secara konsisten dan selalu
memperbaharui perangkat pembelajaran tersebut sesuai dengan kebutuhan setiap tahun.
Proses penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) selalu disesuaikan dengan
kurikulum. Selain itu, handout pembelajaran juga saya perbaharui setiap tahunnya dan
menyelipkannya hasil penelitian yang saya lakukan. Pengumpulan dokumen tersebut ke
Program Studi selalu saya kumpulkan sebelum deadline yang diberikan.
Disiplin waktu juga saya terapkan ketika proses perkuliahan. Saya selalu
melaksanakan perkuliahan secara teratur sesuai dengan kalender akademik dan jumlah
tatap muka perkuliahan sesuai dengan RPS yang telah disusun. Pengaturan jadwal
perkuliahan, pemberian materi perkuliahan saya selalu berkoordinasi dengan mahasiswa
yang bertugas sebagai Koordinator Mata Ajar (Korma). Setiap di awal kontrak
perkuliahan, saya selalu menekankan beberapa aturan kepada mahasiswa seperti
memberikan toleransi keterlambatan 15 menit masuk ke kelas. Namun apabila mahasiswa
memiliki alasan yang jelas dalam keterlambatannya, seperti kegiatan peribadahan, kondisi
mahasiswa yang sedang sakit saya memberikan toleransi. Disiplin tidak hanya saya
terapkan dalam pembelajaran di kelas, namun juga ketika membimbing mahasiswa di
laboratorium. Disiplin selalu saya terapkan agar membentuk karakter mahasiswa yang
lebih baik.
3
Selain itu, saya juga tekankan kepada mahasiswa untuk mengumpulkan tugas yang
diberikan sesuai deadline pengumpulan. Apabila mahasiswa terlambat mengumpulkan
tugas dari deadline yang diberikan terdapat pengurangan nilai, karena rubrik penilaian
tugas telah saya berikan kepada mahasiswa. Hal ini saya lakukan agar mahasiswa mampu
untuk mengerjakan dan bertanggung jawab menyelesaikan kewajiban yang telah diberikan.
Penilaian dalam memberikan tugas selalu saya lakukan dengan objektif.
4. Keteladanan
Dosen merupakan figur yang sering dijadikan contoh keteladanan bagi mahasiswa.
Salah satu contoh keteladanan yang saya lakukan adalah berseragam sesuai aturan dan
rambut selalu diikat dengan rapi. Penekanan berpakaian yang sesuai dengan aturan selalu
saya tekankan kepada mahasiswa bimbingan akademik saya. Saya selalu contohkan hal
tersebut setiap hari kepada mahasiswa, karena saya konsisten terhadap kata dan tindakan.
Apabila ada mahasiswa yang tidak sesuai dengan aturan saya langsung menegurnya
dengan halus dan mengingatkannya. Berinteraksi dengan teman sejawat saya selalu
menghormati perbedaan dan tidak pernah membeda-bedakan asal usul, ras ataupun
berteman sesuai dengan kepentingan sendiri diri.
Selain sebagai dosen yang melaksanakan tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi, saya
juga diberikan kepercayaan oleh atasan sebagai Sekretaris Pusat Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat (P3M) STIKES Bali sejak tahun 2016 hingga sekarang. Namun, saya
tidak pernah terlambat dalam mengumpulkan RPS, silabus, kerangka acuan laboratorium
kepada prodi. Tidak jarang teman sejawat bertanya bagaimana cara mengatur dan
mengerjakan tugas yang sangat padat. Saya berbagi pengalaman bahwa saya harus mampu
membagi pikiran dan tidak menunda dalam mengerjakan berbagai tugas.
Ketika proses pembelajaran dilakukan, struktur materi yang saya ajarkan selalu
runtut sesuai dengan RPS dan silabus. Selain itu, saya selalu mengaitkan hasil penelitian ke
dalam materi ajar perkuliahan. Saya selalu memberikan materi perkuliahan berdasarkan
referensi yang terbaru. Contoh keteladanan lainnya adalah ketika membimbing Program
Kreativitas Mahasiswa (PKM). Saya menceritakan bahwa ketika mengenyam pendidikan
sarjana, PKM yang saya ajukan lolos didanai oleh DIKTI. Hal ini saya lakukan agar, dapat
dijadikan contoh dan meningkatkan motivasi mahasiswa khususnya dalam hal menulis.
membantu saya untuk menjadi sosok dosen yang lebih baik kedepannya. Contoh nyata
yang saya lakukan untuk mengevaluasi diri saya adalah selalu meminta saran dan kritik
kepada mahasiswa yang dituliskan pada selembar kertas di akhir perkuliahan.
Selain itu, saya sebagai dosen koordinator mata ajar Ilmu Dasar Keperawatan
sekaligus dosen pengajar tidak jarang mendapatkan saran mengenai jam perkuliahan
khususnya bagi dosen yang berasal dari instansi luar. Dosen pengajar dari luar cenderung
meminta jam mengajar di luar dari jam mata kuliah yang telah saya susun berdasarkan
kalender akademik karena jadwal mengajar beliau berbenturan dengan di instansinya
sendiri. Saya menerima saran beliau dengan sopan, pikiran tenang dan mengucapkan
terima kasih. Saya memberikan alternatif untuk mengatur ulang jadwal yang berbenturan
langsung kepada korma tiap kelas. Berkoordinasi dengan korma setiap kelas untuk
mengatur jadwal perkuliahan tanpa mengganggu mata kuliah lain. Setiap saran ataupun
kritik yang diperoleh apabila diterima dengan pikiran yang tenang akan menghasilkan
solusinya.
B. Pengembangan Keilmuan/Keahlian
B.1 Sebutkan produk karya-karya ilmiah (buku, artikel, paten, dll) yang telah Saudara
hasilkan dan pihak yang mempublikasikannya. Bagaimana makna dan kegunaannya
dalam pengembangan keilmuan. Jelaskan bila karya tersebut memiliki nilai inovatif
8. Nilai inovatif
Nilai inovatif yang dihasilkan oleh karya ilmiah saya yang pertama adalah
memberikan edukasi bagi masyarakat di sekitar wilayah Kampus II STIKES Bali. Selama
ini masyarakat khususnya penjual minuman kurang mendapatkan informasi mengenai cara
pengadaan dan pengelolaan minuman yang bersih. Minuman yang tidak bersih rentan
mengandung bakteri coliform yang mampu menyebabkan diare bagi yang mengkonsumsi.
Pemberian informasi terkait personal hygiene khususnya mencuci tangan sangat diterima
baik oleh masyarakat di wilayah sekitar kampus II STIKES Bali. Memperhatikan proses
pengadaan dan penjualan minuman dengan menjaga personal hygiene dapat mengurangi
6
keberadaan bakteri coliform yang terdapat pada minuman serta prevalensi diare dapat
berkurang.
Hasil penelitian saya juga digunakan sebagai bahan pembuatan leaflet yang
disebarkan ke seluruh civitas akademika di STIKES Bali dan di wilayah Desa Renon.
Leaflet merupakan sarana edukasi yang dapat dijadikan sumber wawasan bagi masyarakat.
Pencegahan diare yang disebabkan oleh bakteri coliform, fecal coli seperti Escherichia coli
dapat dilakukan dengan menjaga personal hygiene seseorang seperti mencuci tangan
dengan baik dan benar sebelum dan sesudah kontak dengan makanan atau minuman,
menjaga kebersihan diri serta kebersihan lingkungan sekitar.
Topik penelitian saya yang selanjutnya merupakan isu mutakhir dalam bidang
pengobatan mikroorganisme. Hasil penelitian ini merupakan salah satu inovasi yang
dikembangkan dalam bidang kesehatan yang dapat dikemas menjadi obat tradisional.
Penggunaan obat tradisional mampu mengurangi dampak penggunaan dari obat-obatan
sintetik dan resistensi dari mikroorganisme. Hasil penelitian ini saya jadikan bahan
pengembangan materi ajar pada mata kuliah Ilmu Dasar Keperawatan II yaitu mengenai
materi pengendalian mikroorganisme patogen dengan cara alamiah.
B. Pengembangan Keilmuan/Keahlian
B.2 Berikan contoh nyata konsistensi dan target kerja yang Saudara tunjukkan dalam
pengembangan keilmuan/keahlian.
9. Konsistensi
Saya berlatarbelakang Pendidikan Sarjana bidang Pendidikan Biologi dan Pendidikan
Magister bidang Biologi konsentrasi Mikrobiologi. Mikrobiologi sangat diperlukan di
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bali karena Perawat harus mampu menguasai Ilmu
Mikrobiologi. Hal ini bertujuan untuk mencegah terinfeksinya suatu penyakit dan tidak
salah dalam melakukan tindakan pada pasien.
Mata ajar yang saya ampu adalah Ilmu Dasar Keperawatan I, Ilmu Dasar
Keperawatan II, Mikrobiologi dan Parasitologi, Biologi Dasar dan Biologi Perkembangan.
Penelitian saya selalu terkait dengan Biologi khususnya bidang Mikrobiologi. Contoh
nyata adalah mengenai upaya pencegahan dan penanggulangan penyebaran infeksi
penyakit akibat mikroorganisme dan penggunaan obat tradisional dalam mengurangi
resistensi mikroorganisme serta dampak negatif dari penggunaan obat sintetik.
Selain itu, dalam mengembangkan keilmuan, saya sering berdiskusi dengan teman
sejawat berbeda keilmuan seperti keperawatan. Contohnya kami akan melakukan
penelitian deteksi infeksi pneumonia dengan mengidentifikasi Mycobacterium pneumonia
dari sputum pasien pengguna ventilator di rumah sakit. Penggunaan ventilator yang tidak
tepat dapat menyebabkan infeksi pneumonia pada saluran respirasi pasien, sehingga dapat
dilakukan pencegahan sejak dini.
Selanjutnya konsistensi tercermin dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang
dilakukan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang saya lakukan adalah kegiatan
7
preventif dan promotif kesehatan dalam mencegah penyebaran penyakit. Selain itu saya
juga ikut serta dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat lain sebagai pelaksana
pemeriksa kesehatan.
Selain itu, saya juga mengikuti pelatihan Pencegahan Pengendalian Infeksi (PPI)
yang dilaksanakan oleh RSUP Sanglah pada tanggal 8 Juni 2016. Pelatihan ini
mengajarkan cara pengendalian infeksi dengan mencuci tangan yang baik dan benar.
Pelatihan inilah yang menguatkan keilmuan saya dalam melakukan pendidikan dan
pengajaran, penelitian serta pengabdian kepada masyarakat.
bersama tim pelaksana. Pada tahapan pelaksanaan, bahasa yang digunakan dalam
penyuluhan disesuaikan agar siswa mudah untuk memahami materi yang diberikan.
Ketika demonstrasi gerakan cuci tangan, saya dengan beberapa teman sejawat dan
mahasiswa mencontohkannya di depan siswa. Sebelum kegiatan, saya melatih dan
mempraktekkan tahapan kepada mahasiswa dengan bahasa yang jelas dan sopan. Apabila
ada mahasiswa yang melakukan kesalahan saya memberitahukan dengan baik dan
mencontohkannya kembali. Pada akhir kegiatan, saya dan tim mengucapkan terima kasih
kepada pihak desa dan pihak sekolah atas kerjasama pelaksanaan kegiatan ini. Pihak desa
dan sekolah juga berterima kasih karena telah melaksanakan kegiatan yang bermanfaat di
lingkungannya. Komunikasi yang baik antar pihak terkait akan membuat pelaksanaan
kegiatan berjalan dengan baik dan lancar.
D. Manajemen/Pengelolaan Institusi
D.1 Berikan contoh nyata kontribusi Saudara sebagai dosen, berupa pemikiran untuk
meningkatkan kualitas manajemen/pengelolaan institusi (universitas, fakultas,
11
saya ini, karena dapat berkontribusi dalam pengembangan bahan ajar dan meningkatkan
kualitas pengembangan institusi.
Pengadaan seminar kesehatan tentang wabah meningitis yang disebabkan
Streptococcus suis mendapatkan dukungan dari pihak institusi. Pengadaan kegiatan ini,
sangat tepat dilakukan ketika ada satu kasus yang terjadi di Bali. Kegiatan ini sangat
didukung oleh Ketua P3M karena meningkatkan jumlah kegiatan seminar ilmiah yang
dilakukan di STIKES Bali. Ketua STIKES Balipun memberikan dukungan terhadap
pelaksaan kegiatan ini. Pelaksanaan seminar ini sangat berkontribusi bagi masyarakat
dalam memberikan wawasan untuk mencegah dan mengatasi permasalahan infeksi
penyakit yang disebabkan oleh mikrooganisme. Sehingga masyarakat dapat mencegah
lebih awal terinfeksinya wabah meningitis oleh Streptococcus suis yang dapat disebabkan
oleh pengolahan daging yang tidak tepat.
D. Manajemen/Pengelolaan Institusi
D.2 Berikan contoh nyata kendali diri, tanggungjawab, dan keteguhan pada prinsip yang
Saudara tunjukkan sebagai dosen dalam implementasi manajemen/ pengelolaan
institusi.
menjadikannya beban akan membuat diri saya menjadi lebih lebih nyaman dan mampu
menciptakan lingkungan yang kondusif dalam bekerja.
19. Tanggungjawab
Bertanggung jawab atas tugas dan kewajiban yang diberikan merupakan sikap yang
diperlukan demi terlaksananya suatu kegiatan. Sebagai seorang dosen, saya bertanggung
jawab untuk selalu melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengajaran,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat setiap semester. Menyusun materi ajar dan
memperbaharui isi dari setiap materi wajib saya lakukan menjelang proses pembelajaran.
Apabila mahasiswa ada yang tidak mencapai nilai rata-rata baik dalam perkuliahan
maupun praktikum saya akan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
memperbaikinya dengan ujian atau memberikan tugas tambahan. Sebagai pembimbing
akademik, saya bertanggung jawab untuk memperhatikan perkembangan akademik dan
non akademik dari mahasiswa. Saya tidak pernah memperlakukan mahasiswa dengan
membeda-bedakan atau memberikan perlakuan khusus pada beberapa mahasiswa. Semua
mahasiswa sama dan mendapatkan hak untuk bimbingan yang sama juga.
Tanggung jawab terhadap tugas yang saya emban sebagai Sekretaris P3M STIKES
Bali adalah bertanggung jawab atas pelaksanaan hibah penelitian internal maupun dikti.
Pada pelaksanaan hibah penelitian baik internal maupun dikti, saya selalu mempersiapkan
berkas yang berkaitan terhadap pelaksanaan kegiatan tersebut seperti kontrak penelitian,
berita acara serah terima proposal atau laporan akhir, berita acara presentasi proposal dan
laporan akhir, surat menyurat terkait, pengumpulan proposal atau laporan akhir,
pengumpulan berkas setelah pelaksanaan publikasi penelitian. Data jumlah penelitian dan
publikasi penelitian dan bukti tersebut selalu saya catat dan arsipkan dengan baik agar
ketika diperlukan untuk akreditasi prodi atau institusi dapat dengan mudah saya berikan.
Selain itu, sebagai Sekretaris P3M STIKES Bali untuk menyelesaikan tugas terkait
pengelolaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat institusi ataupun DIKTI tidak
jarang saya sering pulang melebihi dari waktu yang ditentukan. Saya mengerjakan tugas
tambahan tersebut dengan kerja keras agar cepat terselesaikan. Selain itu, ketika rapat
mengenai P3M saya selalu memegang teguh prinsip sesuai dengan aturan agar semua
program yang direncakan dapat berjalan dengan baik. Walaupun terkadang ada beberapa
teman yang meminta kemudahan tapi ketua dan saya selalu tetap teguh prinsip sesuai
dengan aturan yang berlaku.
ketika PKM saya lolos didanai DIKTI. Hal ini bertujuan agar mahasiswa memiliki
bayangan dalam menulis dan meningkatkan motivasi mereka. Selama bimbingan, apabila
saya berhalangan untuk tatap muka dengan mahasiswa saya meminta mereka mengirimkan
proposal penelitian ke alamat email saya.
Sebagai pembimbing akademik, saya menginstrusikan mahasiswa untuk membuat
satu buku khusus untuk memantau perkembangan nilai akademik dan non akademik dari
mahasiswa. Saya tidak pernah pilih kasih dalam membimbing mahasiswa. Bagi saya semua
mahasiswa harus mendapatkan bimbingan yang sama. Contoh nyata yaitu terdapat satu
mahasiswa semester akhir yang jarang mengikuti perkuliahan. Saya melihat nilai akademik
dan non akademik mahasiswa tersebut ternyata tidak ada permasalahan. Saya
menghubungi dan memanggil mahasiswa yang bersangkutan. Mahasiswa tersebut
mengatakan ingin pindah karena kuliah keperawatan adalah arahan dari orang tuanya. Saya
memberikannya pengarahan dan motivasi untuk tetap melanjutkan perkuliahan yang
tinggal satu semester ini. Satu minggu kemudian mahasiswa tersebut datang dan
mengatakan terima kasih atas motivasi yang saya berikan dan mahasiswa tersebut
mengurungkan niatnya untuk pindah. Saat ini mahasiswa tersebut sudah melakukan ujian
proposal skripsi.
Hal yang sama saya terapkan ketika menjadi pembimbing skripsi. Apabila ada
mahasiswa yang jarang datang untuk bimbingan, saya langsung menghubunginya. Hal ini
saya lakukan agar semua mahasiswa bimbingan saya dapat menyelesaikan skripsi tepat
waktu. Usaha ini saya berhasil saya terapkan, sehingga kesepuluh mahasiswa bimbingan
saya saat ini sudah ujian proposal dan sekarang dalam tahap pengambilan data penelitian.
praktikum laboratorium. Saat praktikum berlangsung, apabila ada hal yang tidak dipahami
oleh mahasiswa mereka langsung mengacungkan tangan dan bertanya kepada saya. Contoh
nyata, dalam pengamatan mikroskopis bakteri Gonorheae, mahasiswa bertanya mengenai
kaitan keberadaan bakteri Gonorheae diplococcuus intraseluler dan ekstraseluler dalam
patogenitasnya terhadap pasien. Saya menanggapinya, bahwa bakteri diplococcus
intraseluler sudah mampu menginfeksi hingga ke dalam sel sehingga patogenitasnya lebih
tinggi dibandingkan dengan ekstraseluler. Setelah pelaksanaan praktikum, saya
memberikan responsi kepada masing-masing mahasiswa. Responsi merupakan sejenis
kegiatan evaluasi tentang bagaimana pelaksanaan praktikum dan saya menekankan
pendalaman materi praktikum agar mahasiswa tidak salah konsep.
Setiap kegiatan penelitian saya selalu melibatkan mahasiswa dalam pelaksanaannya.
Ketika proses penelitian, saya melibatkan beberapa orang mahasiswa sebagai asisten
peneliti. Sama halnya dengan penelitian, saya melibatkan mahasiswa juga dalam
pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.