Anda di halaman 1dari 10

DESKRIPSI DIRI

A. PENGEMBANGAN KUALITAS PEMBELAJARAN

1. Usaha Kreatif
Pertama kali aku menjadi Dosen, saya mengampu mata kuliah sejarah kebudayaan hindu
dan pengantar weda.
Dalam menjalankan tugas saya mengembangkan proses perkuliahan berlangsung secara
aktif, kreatif, efektif dan tentunya menyenangkan dengan menggunakan perpaduan
teknik mengajar dengan memanfaatkan media pembelajaran seperti laptop, LCD,
whiteboard, internet dan buku referensi.
Diawal pertemuan saya menyampaikan kontrak kuliah, silabus, RPP, buku ajar dan
presensi kehadiran.
Kemudian membuat grup whatsapp untuk masing-masing mata kuliah yang saya ampu
sehingga mempermudah komunikasi dengan mahasiswa. Kemudian pada pertemuan
berikutnya sehari sebelumnya saya mengingatkan kepada mahasiswa jam kuliah saya
dan menyarankan membaca materi yang akan saya ajarkan sehingga mahasiswa bisa
menyiapkan diri dan memahami apa yang akan dibahas dan menghubungkan dengan apa
yang dibutuhkan dilapangan.
Perkuliahan dimulai dengan salam panganjali dan doa presensi kehadiran stimulus untuk
memotivasi belajar menanamkan karakter, mengulas kompetensi yang sudah dipelajari,
menyampaikan kompetensi dan ruang linkup materi yang akan dibahas. Dengan
perkembangan teknologi saat ini bahan ajar saya berikan dalam bentuk modul dan kisi-
kisi, dengan tidak mengurangi makna yang terkandung di dalamnya. Sehingga dalam
penyajianya pun tidak menemui kendala kemudian saya menambah waktu untuk
berdiskusi. Sesuai dengan kebijakan ketua Sekolah Tinggi Hindu Dharma Klaten Jawa
Tengah telah menerapkan pembelajaran yang berbasis online mulai dari proses
pembelajaran absensi dan pengadministrasian yang berkaitan dengan pembelajaran
hingga sekarang.

2. Dampak
Mahasiswa akan lebih disiplin dan apa yang menjadi target pembelajaran bisa tercapai
dengan dibiasakannya mahasiswa untuk membaca Kitab Suci Weda. Bisa untuk
memperdalam tentang Ilmu Agama. Yang mana tidak hanya sekedar membaca kitab suci
saja melainkan menjelaskan makna dari sloka tersebut yang dikaitan dengan kehidupan
dan kasus yang sedang aktual. Sehingga menggiring mahasiswa untuk menanyakan
kasus-kasus atau contoh nyata kekinian yang tentunya berkaitan dengan pokok
pembelajaran.
Implikasi dari penerapan saya ini pada masa pandemi Covid 19 tidak mengalami kendala
karena mahasiswa sudah terbiasa dengan menggunakan teknologi di saat pembelajaran
saya. Materi-materi saya onlinekan juga membuat mahasiswa lebih mudah untuk
mendapatkan materi walaupun mahasiswa tidak sedang ada di kelas atau di rumah.
Penerapan tersebut juga akan lebih menghemat biaya terhadap mahasiswa karena bahan
ajar tidak perlu di print dan tidak perlu membutuhkan tempat penyimpanan disk atau
berkas dari hasil metode pembelajaran yang saya terapkan perubahan yang terjadi pula
adalah nilai Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester sangat memuaskan. Ini
merupakan kesuksesan dalam proses perkuliahan karena mahasiswa memahami setiap
materi yang disampaikan sehingga ilmu pengetahuan mahasiswa bertambah dan prestasi
akademik tercapai.

3. Kedisiplinan
Kedisiplinan merupakan faktor penting untuk menunjang tercapainya kesuksesan dan
keberhasilan seseorang dalam mencapai tujuan hidupnya. Dalam hal ini, saya selalu
mengusahakan untuk menerapkan kebiasaan tersebut, utamanya dalam kegiatan
perkuliahan. Mulai masalah tepat waktu dari awal sampai akhir tatap muka, kedisiplinan
berpakaian atau berpenampilan, KRS mahasiswa dan mengenai pengumpulan tugas yang
telah disepakati. Satu semester mahasiswa menempuh 16 kali tatap muka, yang dibagi
menjadi 14 kali pertemuan perkuliahan, 1 kali Ujian Tengah Semester dan 1 kali Ujian
Akhir Semester. Mahasiswa yang tidak membawa KRS dan sering terlambat, saya beri
sanksi agar tidak mengulangi perbuatan sehingga kedisiplinan dalam perkulihan menjadi
lebih tertib. Bagi mahasiswa tidak mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu, saya beri
tambahan tugas lain dan mempresentasikannya di pertemuan berikutnya. Kedisiplinan
seorang dosen pun harus diterapkan, karena dosen adalah seorang figur yang harus
memberikan contoh kepada mahasiswanya. Ketika tidak dapat memberikan perkuliahan
sesuai dengan jadwal, saya menginformasikan dan memberi tugas yang disampaikan
oleh ketua kelas kepada semua mahasiswa, atau dijadwalkan pada hari dan jam lain
sesuai dengan kesepakatan dengan mahasiswa. Saya selalu mengoreksi setiap tugas
mahasiswa dan memberikan nilai yang obyektif serta menyerahkan nilai tepat waktu.

4. Keteladanan
Satu ketauladanan lebih baik dari seribu nasehat, sehingga saya menerapkan dan selalu
menjaga tentang kedisiplinan, kejujuran, ucapan, perilaku, perbuatan dan tingkah laku.
Maka upaya menjaga perilaku, penampilan dan ucapan adalah mutlak bagi seorang.
Dosen. Menjaga sopan santun, tata krama, rendah hati, peduli, dapat memposisikan diri
sebagai dosen dengan atasannya, dosen dengan teman sejawatnya dan dosen dengan
mahasiswanya. Dikampus saya dalam berpakaian dan berpenampilan harus bisa menjadi
contoh yang baik, dengan memakai baju yang berkerah dan rapi, memakai sepatu dan
tidak memakai aksesoris yang berlebihan. Saya selalu konsisten pada waktu perkuliahan,
tata aturan berpakaian, sanksi yang mendidik pada pelanggaran perkuliahan, dan
memberikan hak-hak dan motivasi kepada mahasiswa. Mahasiswa berhak mendapatkan
nilai dari tugas yang telah ia kerjakan, berhak mendapatkan jawaban, berhak
mengajukan pendapat dan berhak mendapatkan reword bagi mahasiswa yang berprestasi
demi memajukan proses perkuliahan di dalam kelas. Hasil koreksi tugas mahasiswa
selalu saya sampaikan pada pertemuan berikutnya dengan membahas secara singkat dari
tugas yang dikerjakan secara perseorangan maupun kelompok sebelum memulai proses
perkuliahan. Memberikan materi dan informasi yang benar kepada mahasiswa dan
menrima pendapat, saran dari mahasiswa dengan argumentasi yang benar. Dengan
berperilaku konsisten, maka mahasiswa selalu taat dengan aturan dan tata tertib yang
saya tetapkan.

5. Keterbukaan Terhadap Kritik


Dalam proses perkuliahan saya selalu menerapkan prinsip keterbukaan antara dosen
dengan mahasiswa. Pada awal perkuliahan, saya menyampaikan tentang keterbukaan
atas usulan dan kritik dari mahasiswa kepada dosen maupun sebaliknya, yang harus
disepakati bermasa. Dalam proses perkuliahan saya tidak membedakan mahasiswa satu
dengan yang lainnya semua saya perlakukan adil dengan menjunjung tinggi nilai
keilmuan, kebenaran, kebaikan, aturan dan etika. Sehingga selalu terbuka untuk
menerima usulan dan pendapat dari mahasiswa, sebagai referensi demi kemajuan proses
perkuliahan. Tidak ada sikap diktator, namun tetap tegas dan adil tanpa meninggalkan
kebaikan dalam melaksanakan proses perkuliahan, tidak pilih kasih dan selalu
konnsisten. Mahasiswa yang berprestasi berhak mendapatkan pujian, sedangkan
pengarahan dan bimbingan diberikan kepada mahasiswa yang masih membutuhkan
pendampingan dan penguatan. Kritik atas dasar pemahaman akal sehat dan bukti yang
benar, justru selalu saya sarankan, yang disampaikan secara lisan maupun tertulis tanpa
meninggalkan nilai-nilai etis. Dengan demikian akan menambah wawasan serta dapat
melakukan introspeksi dan evaluasi diri untuk memperbaiki segala kekurangan dan
kekeliruan. Dengan keterbukaan yang diterapkan di dalam kelas menjadikan mahasiswa
merasa nyaman dalam perkuliahan, dosen dianggapnya sebagai sahabat yang disegani,
yang bisa menjadi tempat untuk curhat, sumber inspirasi, sumber harapan dan
perlindungan, serta pusat problim solving tanpa mengurangi kesopanan, kesantunan dan
rasa hormat.
B. PENGEMBANGAN KEILMUAN

1. Publikasi Karya Ilmiah


Tahun 2015 saya membuat penelitian Peranan Pasraman Bhuana Puja Pendidikan dan
Sradha Umat Hindu di Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali. Di bulan Maret tahun
2022 saya mempublikasikan pada Jurnal Widya Aksara Vol. 27 No. 1 dengan judul
fungsi dan makna air dalam kehidupan (perspektif agama hindu). Penelitian ini
membahas bahwa air adalah kebutuhan yang paling diperlukan oleh semua makhluk
sehingga air menjadikan segala jenis makhluk hidup menjadi tumbuh dan berkembang
denga baik yang semua itu memberi gambaran mengenai pemanfaatan dan makna air
dalam Weda. Konsekuensinya adalah bahwa manusia hidup dalam suatu sistem
keyakinan, sistem ritus dan upacara, memiliki emosi keagamaan dan berperan sebagai
umat beragama. Di bulan Agustus 2022 saya juga menulis artikel di Jurnal Widya
Aksara dengan judul Denyut Kehidupan Orang Jawa dan Hinduisme. Dalam penelitian
ini membahas bahwa ajaran Hindu sebenarnya mempunyai pengaruh yang sangat
mendalam dalam aktifitas hidup sehari-hari orang jawa yang sampai kapanpun
masyarakat jawa tidak akan bisa meninggalkan upacara dan kebudayaan yang telah
berlaku semenjak nenek moyang dahulu dengan kata lain konsep yang ada dan diyakini
oleh masyarakat jawa merupakan penjabaran dari ajaran agama Hindu.
Yang mana konsep hidup orang jawa sebenarnya mempunyai dasar nilai yang sangat
luhur dan perlu dilestarikan namun perlu adanya penghayatan dan pengamalan.

2. Makna dan Kegunaan


Sama artikel yang telah saya publikasikan menunjukkan kesungguhan saya sebagai
dosen untuk meningkatkan kompetensi dan proposionalitas dalam melaksanakan Tri
Dharma Perguruan Tinggi baik yang berdampak pada diri sendiri, masyarakat dan
lingkungan.
Publikasi tentang pasraman memberikan makna bahwa pendidikan melalui pasraman
bagi anak sangat penting dalam menumbuh kembangkan bagi generasi yang memiliki
kepribadian yang baik. Sehingga dengan memiliki generasi yang baik secara karakter
dan sikap maka akan sangat mudah bagi indonesia dalam mewujudkan cita-cita bangsa.
Disamping itu penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang
lain masyarakat luas memahami pentingnya sebuah pasraman dalam meningkatkan
sumber daya manusia Hindu, baik anak sekolah generasi muda serta umat Hindu itu
sendiri. Dengan keberadaan pasraman Bhuana Puja ini muncul pasraman-pasraman baru
di tempat atau pura yang lain sehingga muncul peneliti-peneliti tentang sistem
pendidikan, pola pembelajaran atau keterkaitan pendidikan agama Hindu dengan
pasraman publikasi ilmiah tentang fungsi dan makna air dalam kehidupan (persepktif
agama Hindu) memberikan makna bahwa air merupakan kebutuhan yang paling
diperlukan oleh semua makhuk hidup mengingat air menjadikan segala jenis makhluk
hidup tumbuh dan berkembang dengan baik.
Berdasarkan kajian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan air di masyarakat bersumber
dari ajaran weda yang memiliki makna di masing-masing pemanfaatannya, antara lain
bagaimana cara mendapatkan air, jenis-jenis air, fungsi tertha dan makna tertha dalam
agama Hindu. Sehingga sebagai umat Hindu tahu dan paham betul tentang pemanfaatan
air dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan ajaran weda.

3. Usaha Inovatif
Hasil jurnal dan penelitian yang saya buat berusaha untuk menghasilkan suatu inovasi
dari luaran jurnal fungsi dan makna air maupun denyut kehidupan orang jawa dan
Hinduisme, menunjukkan bahwa begitu pentingnya fungsi dan makna air untuk
kebutuhan seluruh makhluk hidup di muka bumi ini. Adapun jurnal yang berjudul
denyut kehidupan orang jawa dan Hinduisme menunjukkan bahwa aktifitas kehidupan
orang jawa merupakan jabaran ajaran agama Hindu yang bersumber dari weda.
Selanjutnya dapat memberi gambaran kepada mahasiswa bagaimana memposisikan
diriya sebagai seorang pribadi, sebagai masyarakat, sebagai pemimpin yang kelak akan
membawa masyarakat pada kehidupan yang humanis. Sehingga jika kelak seorang
mahasiswa lulus dari kuliahnya dia dapat menerapkan prinsip-prinsip profesional
sebagai akademisi yang akan membangun kehidupan masyarakat, menjadikan seseorang
yang dapat menghargai orang, beretika dan bermartabat dalam masyarakat, menerapkan
tata cara pendidikan dan membuat ide-ide baru agar dapat meningkatkan daya guna dan
hasil guna ide pemikirannya untuk kehidupan yang mampu mengayomi dan melindungi
masyarakat. Sehingga mahasiswa dapat berinovasi mengembangkan kemampuannya
menjadi manusia yang profesional berguna bagi Nusa dan Bangsa serta agama Hindu
serta memiliki wawasan yang luas untuk membangun kesejahteraan bangsa.

4. Konsistensi
Penelitian, jurnal dan mata kuliah yang saya ampu mengarah pada pemahaman dan
penerapan ajaran agama Hindu, walaupun ada mata kuliah yang bersifat umum, akan
tetapi kami setiap semesternya tetap mengampu mata kuliah sesuai dengan bidang ilmu
saya pendidikan Agama Hindu. Mata kuliah yang saya lakukan semua mengacu pada
penerapan-penerapan ajaran agama Hindu yang dapat mendidik dan menambah ilmu
pengetahuan masyarakat untuk dapat melakukan perbuatan dan tindakan yang bersumber
pada Sradha atau keyakinan. Dalam memberikan mata kuliah saya selalu berpedoman
pada kurikulum, silabus, dan RPP serta pengembangan dalam materi ajar serta mengikuti
perkembangan teknologi yang begitu cepat, melalui berbagai macam media, mulai dari
majalah Hindu, buku referensi, internet, jurnal ilmiah. Media internet saya gunakan
karena dari internet tersebut dapat menambah sumber informasi yang beranekaragam
sehingga menambah wawasan bagi saya dalam menyampaikan proses perkuliahan di
kelas, walaupun dari internet, informasi juga harus saya filter sesuai kebutuhan proses
pembelajaran. Sehingga dalam proses perkuliahan selalu mendapat informasi yang
urgent dan atau terbaru sesuai perkembangan zaman.

5. Target Kerja
Setiap orang dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya selalu memiliki target kerja,
begitupun dengan saya, memiliki target bahwa dalam melaksanakan tugas sebagai dosen
harus bisa memberikan materi yang benar, terpercaya dan terkini kepada mahasiswa
dengan mengacu pada Kurikulum. Dimana perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi harus diikuti dan diterapkan dalam proses perkuliahan.dengan model
presentasi dan penugasan membuat makalah, mendidik mahasiswa untuk kreatif dan
terbiasa menulis karya yang bersifat ilmiah, sehingga kelak ketika membuat sebuah
penelitian sudah dengan mudah mengerjakannya. Mendapatkan nilai yang baik, lulus
dengan memuaskan adalah target keberhasilan dalam perkuliahan. Saya juga membuat
buku ajar yang berpedoman pada kurikulum dan silabus. Berikutnya membuat jurnal
ilmiah secara periodik. Mengikuti webinar-webinar yang sesuai dengan pengetahuan
perguruan tinggi sebagai dosen. Melakukan pembinaan ke-umatan melalui dharma
wacana dan dharma tula, dimana seorang dosen harus dapat menerapkan ilmunya untuk
diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Target berikutnya yang saya inginkan adalah
meningkatkan profesionalitas sebagai dosen dengan bisa meraih gelar Doktor pada
program pendidikan agama Hindu. Dengan target-target yang diharapkan dapat dicapai
dengan kedisiplinan, keuletan, dedikasi yang tinggi dan melaksanakan tugasnya dengan
penuh tanggungjawab.
C. PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

1. Implementasi Kegiatan
Melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang salah satunya melaksanakan
pengabdian masyarakat adalah tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh
seorang dosen. Pengabdian masyarakat yang saya lakukan berbentuk dharma wacana,
dharma tula, pembinaan, ekonomi kreatif. Kegiatan yang saya lakukan adalah
memberikan dharma wacana pada umat Pura Sasana Bhakti dalam acara
persembahyangan Purnama Tilem dan hari raya keagamaan Hindu. Materi yang saya
sampaikan berkaitan dengan penerapan ajaran-ajaran agama Hindu. Dimana dalam
kehidupan umah Hindu harus bisa menjaga hubungan yang baik antara sesama manusia
dengan Sang Hyang Widhi dan lingkungan, sehingga tercipta suasana yang damai,
harmonis dan sejahtera. Menjadi pendamping kegiatan seni tari dalam pengabdian di
Ngargoyoso dan Pekalongan, pendamping pengembangan ekonomi kreatif pembuatan
dupa di Karanganyar. Selain itu saya juga ditugaskan untuk menjadi pembina dalam
pendidikan keagamaan desa tertinggal di Jenawi. Dalam kegiatan pembinaan ini saya
mendapat tugas untuk menyampaikan materi Tattwa. Tattwa merupakan salah satu
bagian dari Tri Kerangka Pokok Ajaran Agama Hindu yakni Tattwa, Etika dan Upacara.
Tattwa merupakan ajaran kebenaran dan keyakinan akan keberadaan Sang Hyang Widhi
Wasa. Dengan pembukaan cakrawala dan keteguhan jiwa sesuai dengan ajaran agama,
menjadikan umat Hindu tumbuh dan berkembang meningkatkan kualitas dan kuantitas
generasi umat Hindu.

2. Perubahan
Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh lembaga sangat diharapkan oleh
masyarakat Hindu, karena kegiatan yang dilakukan oleh dosen-dosen sangat bermanfaat
untuk memberikan tuntunan dan ilmu pengetahuan kepada masyarakat Hindu. Kegiatan
yang dilaksanakan selalu memperhatikan kebutuhan dari umat masyarakat setempat.
Dharma wacana dan dharma tula dapat menambah pengetahuan tentang ajaran-ajaran
keagamaan, kegiatan seni tari menambah ketrampilan untuk anak-anak pasraman, yoga
dapat memberikan kesehatan, seni musik dapat memberikan hiburan sekaligus
menyampaikan ajaran agama, ekonomi kreatif, meningkatkan kreatifitas masyarakat.
Pengabdian masyarakat yang dilakukan selalu memberikan pemahaman dan pandangan
secara akademis dengan logika ilmiah dari ajaran-ajaran kitab suci yang disampaikan
dengan media kegiatan yang bernuansa keagamaan. Sehingga masyarakat yang semula
pasif menjadi lebih aktif. Materi serta kegiatan yang dilakukan oleh dosen dapat diikuti
dan tersampaikan dengan menyenangkan dan tidak membosankan. Dengan seringnya
dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat maka masyarakat mampu memahami ajaran
agama Hindu secara menyeluruh, dan interaksi antara masyarakat dengan dosen yang
melaksanakan pengabdian masyarakat menjadi lebih komunikatif. Masyarakat menjadi
lebih percaya diri dengan agama Hindu yang dianutnya, karena memiliki ajaran
keagamaan yang sangat luas, dan memiliki teman yang beranekaragam dari berbagai
macam wilayah sehingga dapat menambah persaudaraan dan wawasan dalam berfikir.
Sehingga masyarakat Hindu mampu eksis dalam berbagai ranah kehidupan.

3. Dukungan Masyarakat
Pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh lembaga sangat mendapat dukungan dan
antusias dari masyarakat yang ditempati untuk pelaksanaan kegiatan. Semua kegiatan
pengabdian masyarakat yang saya ikuti, belum ada satu wilayah pun yang menolak
kedatangan kami. Bahkan dari masyarakat tersebut tersebut memberikan masukan
kepada kami kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan oleh tempat tersebut sehingga
diharapkan dengan kedatangan kami, sesuatu yang belum bisa mereka lakukan menjadi
terselesaikan, sehingga harapan mereka kedatangan kami membawa peningkatan.
Sebagai contoh kegiatan pengabdian masyarakat di Pekalongan, masyarakat meminta
untuk pendidikan seni musik, yoga dan karawitan. Mereka memiliki alat yang digunakan
untuk proses tersebut, tetapi belum bisa mengoperasionalkan alat-alat yang mereka
miliki sehingga dengan kedatangan kami, alat-alat yang mereka miliki dapat digunakan
sebagaimana mestinya dan bermanfaat untuk keberlanjutan program umat Hindu.
Masyarakat Hindu sangat bersemangat menerima pemaparan materi dari setiap kegiatan,
bahkan masyarakat Hindu yang biasanya tidak mengikuti kegiatan di pura tersebut,
dengan semangatnya mereka datang dari jauh, demi untuk mendapatkan ilmu
pengetahuan dari kegiatan pengabdian masyarakat yang kami laksanakan. Masyarakat
memandang bahwa kegiatan pengabdian masyarakat membawa pencerahan dan
sekaligus kerinduan masyarakat terhadap ajaran-ajaran agama yang bersumber dari kitab
suci Weda. Pandangan masyarakat bahwa seorang akademisi selalu memiliki
kemampuan yang ilmiah sehingga dijadikan pedoman dalam melanjutkan kehidupan
masyarakat Hindu.

4. Kemampuan Komunikasi
Kemampuan berkomunikasi dalam kegiatan pengabdian masyarakat sangat dibutuhkan,
sebagai seorang yang terpelajar yang bergelut dalam dunia pendidikan maka harus bisa
menggunakan tata bahasa sesuai dengan kebutuhan yang berbeda dalam setiap
lingkungan. Dalam berkomunikasi dengan umat, saya menggunakan bahasa yang
sederhana tetapi tidak menghilangkan tata krama, dengan bahasa yang sederhana akan
mudah dipahami oleh lawan bicara. Dalam menyampaikan sebuah materi selalu
memberikan kesempatan kepada umat untuk menyampaikan masukan, keluhan atau
pemahaman yang belum ia pahami sehingga kami dapat bertukar pendapat untuk
menemukan jawaban yang sesuai, jadi dalam kegiatan saya berusaha menciptakan
suasana komunikasi yang aktif. Dengan berkomunikasi, dapat memahami permasalahan-
permasalahan yang dihadapi umat Hindu di setiap wilayah, maka sangatlah penting
berkomunikasi ini bisa terjalin dengan baik. Sehingga kita bisa membantu umat untuk
menyelesaikan persoalan yang dihadapinya. Dalam berkomunikasi dengan lawan bicara
kita harus bisa saling bergantian, sehingga semua aspirasi dapat ditampung dan bisa
mencari jalan keluar. Berbicara harus dengan intonasi yang menyenangkan, tidak
terburu-buru, sehingga pendengar merasa nyaman dengan apa yang disampaikan.
Keakraban yang terjalin antara dosen dan umat Hindu dapat berkelanjutan menyangkut
masalah-masalah keumatan akan meningkatkan kemampuan problem solving, yang pada
gilirannnya mampu meningkatkan sradha dan bhakti serta perkembangan umat Hindu ke
arah yang lebih baik.

5. Kemampuan Kerjasama
Dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi tidak akan terlaksana dengan baik
apabila tidak ada kerjasama dari semua pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
Karena setiap orang memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing sehingga semua
saling melengkapi. Sebagai contoh pengabdian masyarakat di Ngargoyoso, bersama Tim
Pengabdian, saya survai ke lokasi dan berkoordinasi dengan pemimpin dan tokoh umat
di tempat tersebut. Kami menyampaikan maksud dan tujuan melaksanakan kegiatan
pengabdian masyarakat dan menyampaikan kegiatan yang akan dilaksanakan adalah
ekonomi kreatif, dharma wacana, dharma thula, seni budaya, yoga dan pasraman, dengan
melibatkan siswa pasraman, generasi muda dan masyarakat Hindu. Semua yang
berkaitan dengan pengabdian masyarakat ditanggung oleh pihak kampus, akan tetapi
keterlibatan dan bantuan tenaga dari umat sangat diharapkan, karena tanpa adanya
dukungan dan kerjasama niscaya kegiatan dapat terlaksana dengan baik. Kemampuan
berbicara dan mendengar sangat dibutuhkan dalam proses kerjasama. Ketika berbicara
kurang meyakinkan, maka kesempatan untuk menjalin kerjasama dengan orang lain akan
sangat sulit dilakukan. Ketika sudah terjalin kerjasama dalam melaksanakan kegiatan
pengabdian, maka kami berkoordinasi secara teknis. Tokoh umat bersedia untuk
membantu dalam mengkoordinir masyarakat untuk dapat mengikuti kegiatan yang
dilaksanakan dari kampus. Dengan terciptanya kerjasama yang baik itulah kegiatan
pengabdian masyarakat dapat berjalan dengan lancar.
D. MANAJEMEN/PENGELOLAAN INSTITUSI

1. Implementasi Kegiatan
Perkembangan teknologi sekarang ini sangatlah pesat, maka saya mengusulkan kepada
lembaga bahwa penerimaan mahasiswa baru dilakukan secara online, sehingga bisa
mendaftar tanpa harus ke kampus. Dalam bidang pengajaran saya mengusulkan bahwa
ditengah pandemi ini pembelajaran harus dilakukan secara online sesuai ketentuan dari
pemerintah dengan mengoptimalkan aplikasi dan platform tertentu yang dapat di pantau
pihak Kampus yang ditangani oleh admin IT. Masing-masing dosen secara
teradministrasi melaksanakan pembelajaran secara daring dengan tugas-tugas yang
disampaikan dalam bentuk file word, ppt, kuis dan lain-lain. Hasil tugas dipresentasikan,
dibahas dan didiskusikan via google meet, zoom. Hasil tugas yang telah dibahas dan
diperbaiki dikirim kepada mahasiswa. Selanjutnya evaluasi, kuis-kuis bisa disampaikan
via google clasroom, edmodo, dan lain-lain. Mahasiswa tidak hanya mendapat tugas,
akan tetapi juga mendapatkan materi, dapat bertatap muka langsung dengan dosen via
daring, sehingga bisa menyampaikan pendapat maupun pertanyaan. Dalam hal
penguatan sinyal dan kecukupan kuota, jaringan wifi kampus harus diperkuat dan
diperluas, sehingga semua kegiatan yang berhubungan dengan daring bisa berjalan
lancar tidak terkendala, sehingga urusan dunia IT akan dengan mudah dapat diproses dan
dioperasionalkan. Maka sangatlah penting, diselenggarakannya pelatihan IT bagi dosen
utamanya agar dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran secara optimal, serta mampu
mengikuti kegiatan dan kebijakan organisasi kampus dengan baik.

2. Dukungan Institusi
Usulan saya mengenai pendaftaran siswa baru secara online, model pembelajaran
menggunakan aplikasi google clasroom, edmodo dan zoom diterima dengan baik dan
pimpinan lembaga mendukung hal tersebut, karena sangat urgent bagi berlangsungnya
proses pembelajaran, pengorganisasian dan pengadministrasian bagi lembaga, dosen dan
mahasiswa. Pendaftaran mahasiswa baru pun telah dilaksanakan secara online dan
ternyata jumlah mahasiswa pada tahun akademik ini meningkat. Dengan demikian
sasaran untuk meningkatkan kuantitas jumlah mahasiswa baru mencapai tujuan, kegiatan
proses perkuliahan telah dilaksanakan dengan menggunakan google clasroom dan zoom.
Lembaga telah menyiapkan perangkat maupun jaringannya sehingga dosen dan
mahasiswa bisa menggunakan secara optimal. Dengan jaringan wifi yang kuat, kuota
paket, dosen dan mahasiswa dapat melaksanakan pembelajaran online secara maksimal,
serta dapat mengikuti webinar-webinar yang diselenggarakan lembaga terkait.
Sedangkan untuk pelatihan pembelajaran menggunakan google clasroom dan zoom
dengan mendatangkan pakar IT belum dilaksanakan, akan tetapi kegiatan ini tetap bisa
berjalan dikarenakan sesama dosen saling membantu, agar semua bisa menggunakan
aplikasi dengan baik sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan yang dipelajari.
Manfaat wifi dan kuota dirasakan oleh mahasiswa baik yang ada di asrama maupun di
rumah, sehingga ketika mahasiswa tersebut mengerjakan tugas dari dosennya dan harus
menggunakan internet, maka dengan mudah mahasiswa dapat menyelesaikannya.

3. Kendali Diri
Sebagai manusia adalah wajar menghadapi suatu persoalan yang membuat hati marah.
Persoalan bisa muncul dari mahasiswa, teman sejawat dan atasan. Ketika menghadapi
seorang mahasiswa yang sangat bandel, susah diberi nasehat, tidak mengerjakan tugas,
saya harus bijak dalam menghadapi mahasiswa tersebut. Saya melakukan pendampingan
secara intensif agar menjadi lebih baik. Karena keberhasilan pendidik adalah mampu
mengendalikan, menata mahasiswa untuk bisa menerapkan, menaati dan melaksanakan
aturan yang ditentukan. Pengendalian diri juga saya lakukan dengan teman sejawat
ketika menjadi panitia kegiatan. Salah satu teman kami tidak melaksanakan tugasnya
sebagai panitia, tetapi selalu mengkritik setiap kerja yang kami lakukan. Hal ini
membuat tidak nyaman, akan tetapi saya tetap berfikir positif dan menjelaskan kepada
teman tersebut, bahwa kita sebagai panitia memiliki tugas masing-masing. Sehingga
keberhasilan dalam kepanitiaan adalah kerja team, sehingga ketika satu bagian belum
bisa terlaksana, maka kegiatan tidak bisa berjalan sukses. Demikian juga dengan atasan,
saya harus menjaga etika dan mampu melakukan introspeksi dan evaluasi diri, karena
sikap tegas dari atasan terkadang datang tiba-tiba yang membuat hati ini menjadi resah.
Namun kami berusaha untuk mengerti dan memahami terhadap segenap kondisi yang
melatarbelakangi. Oleh karena itu, salah satu ciri orang bijaksana ialah mampu
memahami dan menerima kelemahan orang lain, serta mampu menghargai kelebihannya.

4. Tanggung Jawab
Tanggung jawab dosen melaksanakan Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian
masyarakat. Ketika variable tersebut harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Keberhasilan dalam pengajaran adalah tercapainya tujuan pembelajaran. Sehingga ketika
dalam jadwal tertentu tidak dapat mengajar, saya menggantikan dengan jadwal lain
sehingga terpenuhi tatap muka 16 kali. Saya bertanggungjawab untuk menyampaikan
materi, memberikan tugas, melakukan evaluasi dan penilaian kepada mahasiswa serta
memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya, berpendapat dan
mengajukan sanggahan. Dalam perkuliahan selalu dipersiapkan bahan ajar, silabus, RPS,
jurnal mengajar dan absensi mahasiswa. Penelitian dan pengabdian masyarakat secara
konsisten saya laksanakan. Di samping itu saya memiliki tugas membimbing tugas akhir
mahasiswa, sehingga saya memberikan masukkan dan arahan sesuai dengan pedoman
penulisan penelitian, saya dapat membantu mencarikan solusi terhadap persoalan yang ia
hadapi. Proses bimbingan tidak harus dilakukan secara tatap muka, apabila antara dosen
dan mahasiswa tidak bisa bertemu, bimbingan dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan
teknologi seperti WA dan email untuk media pengiriman file. Google meet dan zoom
untuk diskusi dan presentasi. Mahasiswa mengirimkan penelitian bentuk file word,
sehingga langsung dikoreksi. Hasil koreksi saya tulis dalam bentuk word pula. Sehingga
mahasiswa akan semakin mudah untuk memperbaikinya.

5. Keteguhan Pada Prinsip


Setiap lembaga memiliki standar operasional prosedur dalam proses perkuliahan dan
penilaian mahasiswa. Dimana aturan ini harus dipatuhi semua dosen. Saya bertugas
menyelesaikan perkuliahan dengan baik, akan tetapi jika sudah berhubungan dengan
nilai, maka harus obyektif. Bagi mahasiswa yang memiliki nilai kurang, dan sudah di
remidipun nilainya masih kurang, tetap akan memberikan nilai kurang terhadap
mahasiswa tersebut dan saya tidak akan merubah nilainya menjadi baik, dikarenakan
dalam memasukkan nilai sudah ada rumus sehingga, akumulasi nilai sudah terekam
dalam data. Dalam memberikan penilaian saya harus jujur, tidak membedakan antara
mahasiswa satu dengan yang lainnya. Semua mahasiswa dalam kegiatan perkuliahan
diperlakukan sama. Sebagai penguji proposal skripsipun harus memberikan nilai yang
obyektif pula, setiap mahasiswa harus mampu mempresentasikan proposal penelitiannya
dengan baik dan benar, dan mahasiswa harus bisa menjelaskan kepada penguji kegiatan
penelitian yang akan dilaksanakan dan manfaatnya bagi kepentingan dunia pendidikan.
Bagi proposal yang kurang representatif dan masih banyak kesalahan dan kekurangan,
saya meminta kepada mahasiswa untuk memperbaikinya yang sebelumnya diberikan
masukkan terhadap kekurangan proposal tersebut dan harus diperbaiki sesuai arahan dari
penguji. Mahasiswa harus berkomunikasi secara aktif dengan dosen pembimbinganya
sehingga hasil penelitian dapat maksimal dan memperoleh data yang benar serta berguna
untuk kepentingan pendidikan maupun bidang yang lainnya.
E. PENINGKATAN KUALITAS KEMAHASISWAAN

1. Peran
Lulusan prodi penerangan agama Hindu menjadi juru penerang atau Penyuluh Agama
Hindu, sehingga mahasiswa harus mampu berbicara di depan umum. Mahasiswa dididik
untuk berani melakukan penyuluhan, dharma wacana, dharma thula yang dilaksanakan
di Pura yang memiliki banyak umat Hindu. Mahasiswa telah dibekali pengetahuan
tersebut, karena dalam kurikulum sudah ada mata kuliahnya. Mahasiswa diterjunkan ke
lapangan lapangan untuk dapat berinteraksi dengan masyarakat, dengan kegiatan PPL
dimana mahasiswa menerapkan pengetahuan yang di dapat dari kampus. Kegiatan ini
dibarengi dengan kegiatan KKN. Kedua hal tersebut merupakan mata kuliah yang harus
diselesaikan. Dengan berinteraksi, membaur dengan masyarakat, mahasiswa menjadi
tertuntut untuk bisa menguasai materi, karena kemungkinan akan ada pertanyaan-
pertanyaan dari masyarakat. Mahasiswa harus didampingi oleh dosen pembimbinganya,
sehingga ketika mahasiswa tersebut mengalami kendala di lapangan dosen pembimbing
bisa mengarahkan, memperbaiki dan meluruskan kesalahan atau kekurangan, sehingga
mahasiswa merasa jauh lebih percaya diri. Setiap mahasiswa melakukan Dharma wacana
dan Dharma thula secara bergantian. Disamping melakukan penyuluhan, Dharma thula
dan Dharma wacana, mahasiswa juga mengelola tempat yang mereka gunakan untuk
kegiatan tersebut mengalami perubahan yang lebih baik. Sebagai contoh kebersihan,
ketertiban, peningkatan Sradha dan Bhakti. Sehingga mahasiswa harus dapat berfikir
melakukan inovasi kegiatan-kegiatan yang dikoordinasikan dengan dosen, agar
pelaksanaan lebih terorganisir dan tepat sasaran.

2. Implementasi Kegiatan
Kegiatan KKN dilaksanakan oleh seluruh mahasiswa, karena merupakan salah satu
syarat lulusan. Mahasiswa berinteraksi langsung dengan masyarakat Hindu, sebagai
contoh kegiatan yang dilaksanakan di Trengguli. Mahasiswa melakukan kegiatan kerja
bakti membersihkan pura, mengecat pura, memperbaiki sarana prasarana yang rusak.
Juga melakukan kegiatan diskusi mahasiswa pasraman, seni tari, kidung, yoga, Dharma
Thula dan Dharma Wacana. Masyarakat menyambut baik kegiatan tersebut, sehingga
hubungan yang erat dan harmonis antara mahasiswa dengan masyarakat dapat terjalin.
Siswa-siswa pasraman sangat senang, karena mahasiswa dapat berinovasi menyanyikan
materi dengan bernyanyi dan bermain. Anak-anak tidak merasa bosan dan mengikuti
kegiatan yang dilakukan mahasiswa dengan metode-metode yang bervariasi. Kegiatan
ini menunjukkan bahwa imajinasi mahasiswa atau ide-idenya dituntut untuk
berkembang. Dalam berdharma wacana agar tidak kaku, mahasiswa menyuguhkan
materi-materi yang menarik yang dikolaborai dengan canda, syair , kutipan sloka
sehingga masyarakat dapat menikmati dharma wacana yang disampaikan kegiatan-
kegiatan tersebut membuat mahasiswa bersemangat dan masyarakat pun antusias
mengikutinya. Hal ini menjadi bukti bahwa kegiatan yang dilakukan mahasiswa
membuahkan hasil dan sukses. Ketika kelak sudah lulus, mahasiswa akan dengan mudah
dapat berinteraksi dengan lingkungnanya tanpa harus ada rasa minder, karena telah
mendapatkan pengalaman dilapangan ketika ketika mereka masih kuliah.

3. Interaksi
Berikan contoh nyata interaksi yang saudara tunjukkan dalam peningkatan kualitas
kegiatan mahasiswa.
Berbagai kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa tentu tidak lepas dari dosen yang
membinangi mahasiswa. Dalam mewujudkan kualitas kegiatan mahasiswa, saya sering
menjadi pendamping dan pengarah ketika ada kegiatan mahasiswa yang dilaksanakan
baik yang di dalam kampus maupun luar kampus. Sebagai contoh dalam pembacaan
weda wakya saya selalu mengajak mahasiswa untuk membaca satu sloka sebelum
pembelajaran di mulai. Ini dilakukan dalam upaya menambah kemampuan / skil cara
melantunkan sloka, peningkatan sradha / keyakinan dan pendalaman pemahaman
mahasiswa terhadap kitab suci agama Hindu.
Dalam kegiatan mahasiswa yang lainnya sebagai contoh dalam melaksanakan kegiatan
persembahyangan setiap hari suci, saya sebagai dosen selalu memantau apa yang
dilakukan oleh mahasiswa dalam menyiapkan sarana sampai pelaksanaan kegiatan
persembahyangan. Saya memastikan kegiatan spiritual yang dilakukan oleh mahasiswa
memiliki dasar yang jelas. Sebagai contoh, saya memberikan masukkan dalam membuat
sarana harus dilakukan dengan situasi hati yang tenang dan gembira, jangan sampai ada
perasaan dengki atau tidak ikhlas dalam mempersiapkan sarana. Selain itu, saya juga
mengarahkan agar persembahan yang dibuat itu dipersembahkan pada tempat yang
semestinya dan seperlunya. Sehingga ini kedepan tidak menjadi simpang siur kepada
penerusnya.
Saya juga sering menjadi pembimbing ketika mahasiswa melakukan Praktek Kerja
Lapangan (PKL). Dalam menjadi pembimbing saya selalu mengarahkan mahasiswa
untuk menunjukkan kerja yang terbaik dan mengiventarisasi kegiatan sehari-hari yang
akan digunakan sebagai lampiran akhir pelaksanaan PKL. Pada saat pelaksanaan PKL
mahasiswa saya dorong untuk belajar administrasi sekolah sehingga dengan demikian
mahasiswa memiliki kemampuan mengajar dan mengadministrasian yang baik.

4. Manfaat Kegiatan
Saya merasa puas dan bangga jika para mahasiswa mampu menyelesaikan perkuliahan
dengan lancar, mendapatkan nilai dan prestasi akademik. Keberhasilan meraih prestasi
tidak hanya menjadi kebanggaan mahasiswa semata, namun menjadi harapan bagi
kepentingan seluruh stakeholder kampus. Bagi lembaga, akan menambah nilai dan
kepercayaan dari masyarakat bahwa dosen yang dimiliki memiliki kualitas yang baik.
Dalam konteks ini, kampus akan terangkat posisi dan pamornya dalam keterkaitan
hubungannya dengan pemerintah, antar perguruan tinggi maupun kepercayaan dari
masyarakat. Pada gilirannya kampus akan eksis keberadaannya menjadi pusat
pendidikan, penelitian dan pengembangan Agama Hindu yang dihormati semua pihak.
Semua itu tidak akan pernah terjadi dengan sendirinya, jika tidak ada semangat dan
komitmen yang sungguh-sungguh. Tentu saja dimulai dari terbangunnya suasana
pembelajaran yang kondusif, terjalin interaksi harmonis antar mahasiswa, antara dosen,
karyawan dan atasan. Peningkatan kuantitas publikasi ilmiah oleh dosen. Ketika saya
secara kontinyu dapat membuat jurnal ilmiah, maka akan bermanfaat bagi mahasiswa,
diri sendiri dan lembaga. Karena dapat memberikan gagasan ilmiah yang bisa
dimanfaatkan untuk menambah ilmu pengetahuan. Demikian juga dalam pengabdian
masyarakat di lingkungan umat Hindu dengan memberikan dharma wacana, dharma tula,
pembinaan akan memberikan semangat bagi tumbuh dan berkembangnya masyarakat
Hindu, yang pada gilirannya akan memajukan Hindu baik dalam arti keumatan,
keagamaan, maupun kelembagaan.

Anda mungkin juga menyukai