Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “ Tanda-
Tanda Kekuasaan Allah Swt”.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
tak terhingga kepada Ibu Al- Hikmah, S.pd
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Al-Qur’an dengan tegas menyatakan bahwa dalam dunia materi terdapat tanda-
tanda yang dapat membimbing manusia kepada Allah swt. membuka misteri
kegaiban dan sifat-sifat keagungan-Nya. Semesta raya yang sedemikian luas ini
adalah ciptaan Allah swt. dan al-Qur’an mengajak manusia untuk menyelidikinya,
mengungkap keajaiban dan rahasianya, serta memerintahkan manusia untuk
memanfaatkan kekayaan alam yang melimpah ruah untuk kesejahteraan
hidupnya.Al-Qur’an menarik pandangan manusia kepada ciptaan-ciptaan Allah
swt., khususnya penciptaan langit dan umumnya penciptaan seluruh makhluk
yang lain. Allah swt. mengajak manusia memikirkan ciptaan-ciptaan-Nya dan
mengajarkan kepada manusia tentang kesempurnaan penciptaan itu. Dalam hal
ini Allah swt.menantang manusia untuk mengamati dengan seksama langit yang
begitu kokoh dan meyakinkan kepada manusia bahwa mereka tidak akan
menemukan kecacatan sedikitpun dalam ciptaan Allah swt. semuanya teratur
dengan seimbang dan rapi.Allah swt. mengagungkan diri-Nya dan
memberitahukan bahwa di tangan-Nya terdapat kerajaan dan pengendalian bagi
segala makhluk menurut kehendak-Nya. Tidak ada yang dapat menolak hukum-
Nya dan tidak ada yang menanyakan kepada-Nya mengapa Dia berbuat, karena
keperkasaan, kebijaksanaan dan keadilan Nya. Dia-lah Yang Berkuasa atas segala
sesuatu.perihal mengenai salah satu surah di dalam al-Qur’an yang menceritakan
tentang kekuasaan Allah swt. dapat ditemukan di dalam surah Ali-imran ayat
190-191
Secara umumnya, surah ini banyak mengisahkan tentang kekuasaan Allah swt.
terhadap makhluk ciptaan-Nya.Dan pada awal surah menceritakan tentang
kekuasaan Allah swt. dalam menentukan hidup dan mati serta kekuasaan Allah
swt. dalam menciptakan alam yang begitu sempurna ini, yang tidak memiliki
kecacatan sama sekali.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada uraian latar belakang yang telah penulis kemukakan, maka
perlu adanya pembatasan masalah supaya terarah dan sistematis dalam
pembahasannya. Maka penulis membatasi permasalahan dalam penulisan
makalah ini sebagai berikut:
2. Bagaimana bentuk kekuasaan Allah swt. dalam Q.S. Ali-imran ayat 190-
191?
Bab ll
a. Kekuasaan:
Kekuasaan berasal dari kata kuasa. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
b. Alam Semesta:
Alam dalam bahasa arab merupakan bentuk mufrad yang jamaknya علمين,
Alam ialah satu nama yang umum yang mempunyai waktu dan ruang. Begitu pun
juga dengan langit dan bumi beserta isinya juga disebut alam semesta.
Kata ini terulang di dalam al-Qur’an sebanyak 73 kali tersebar di dalam 30 surat.
Kata ‘alamin di dalam al-Qur’an diartikan oleh ulama sebagai kumpulan makhluk
Allah swt. yang berakal atau yang memiliki sifat-sifat yang mendekati makhluk
yang berakal (tumbuh, bergerak, dan merasa). Arti ini didasarkan pada kata
‘alamin yang merupakan bentuk jam’ al-muz\akkar yang biasanya dikhususkan
untuk
makhluk berakal. Karena itu, dikenal alam malaikat, alam manusia, alam jin, alam
tumbuh-tumbuhan, dan lain-lain. Akan tetapi, tidak dikenal istilah alam batu dan
alam tanah karena batu dan tanah tidak memenuhi kriteria di atas. Menurut
Muhammad Abduh, seorang mufassir Mesir, itulah kesepakatan orang Arab
dalam penggunaan kata ‘alamin. Mereka tidak menggunakannya untuk segala
yang ada.Kata ‘alamin yang terdapat di dalam al-Qur’an seperti disebutkan di
atas tidak sama dengan istilah alam yang dimaksud teolog, filosof muslim, dan
kosmolog modern. Kaum teolog mendefinisikan alam sebagai segala sesuatu
selain Allah swt, sementara kaum filosof cenderung mendefinisikannya sebagai
kumpulan jauhar yang tersusun dari materi (maddah) dan bentuk (s}urah) yang
ada di bumi dan di langit.
c. Tafsir Ilmi:
Sedangkan kata Tafsir itu sendiri adalah makna tafsir secara etimologi
١٩٠ ۖۚ ب
ِ ت اِّل ُولِى ااۡل َ ۡلبَا
ٍ ار اَل ٰ ٰي
ِ َف الَّ ۡي ِل َوالنَّه ۡ ض َو
ِ اختِاَل ق السَّمٰ ٰو ِ اۡل
ِ ت َوا َ ۡر
ۡ
ِ اِ َّن فِ ۡى َخل
Artinya:Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam
dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal,
2. Surat Ali-imran ayat 191
ۡ هّٰللا ۡ
ۚ ضۚ َربَّنَا َما خَ لَ ۡقتَ ٰه َذا بَا ِطاًل ِ الَّ ِذ ۡينَ يَذ ُكر ُۡونَ َ قِيَا ًما َّوقُع ُۡودًا َّوع َٰلى ُجنُ ۡوبِ ِهمۡ َويَتَفَ َّكر ُۡونَ فِ ۡى َخل
ق السَّمٰ ٰو ِ اۡل
ِ ت َوا َ ۡر
١٩١ ار ِ َّاب النَ ك فَقِنَا َع َذ َ َس ُۡب ٰحن
Artinya: (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau
dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan
bumi (seraya berkata), "Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini
sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.
Dan sungguh semua itu hal yang mudah bagi Allah, Allah Ta’ala telah berfirman :
﴿ ُس َواَل لِ ْلقَ َم ِر َوا ْس ُجدُوا هَّلِل ِ الَّ ِذي َخلَقَه َُّن ِإ ْن ُك ْنتُ ْم ِإيَّاه
ِ َو ِم ْن آيَاتِ ِه اللَّ ْي ُل َوالنَّهَا ُر َوال َّش ْمسُ َو ْالقَ َم ُر اَل تَ ْس ُجدُوا لِل َّش ْم
َ﴾تَ ْعبُ ُدون
۞ ات َو ٰهَ َذا ِم ْل ٌح ُأ َجا ٌج َو َج َع َل بَ ْينَهُ َما بَرْ زَ ًخا َو ِحجْ رًا َّمحْ جُورًا
ٌ َوهُ َو ٱلَّ ِذى َم َر َج ْٱلبَحْ َر ْي ِن ٰهَ َذا ع َْذبٌ فُ َر
“Dan Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang ini
tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya
dinding dan batas yang menghalangi”
e. Surah Al Fatihah.
Surah Al Fatihah menjadi bukti salah satu tanda kebesaran Allah, bahkan sampai
dengan detik ini. Belum pernah terjadi kasus, “ada orang bosan membaca surah
alfatihah”
f. Menciptakan Manusia Hingga Berkembang Biak
َ ِق لَ ُكمۡ ِّم ۡن اَ ۡنفُ ِس ُكمۡ اَ ۡز َواجًا لِّت َۡس ُكنُ ۡۤوا اِلَ ۡيهَا َو َج َع َل بَ ۡينَ ُكمۡ َّم َو َّدةً َّو َر ۡح َمةً ؕ اِ َّن فِ ۡى ٰذ ل
ٍ ك اَل ٰ ٰي
ت لِّقَ ۡو ٍم َ ََو ِم ۡن ٰا ٰيتِ ٖۤه اَ ۡن َخل
َيَّتَفَ َّكر ُۡون
ُ ِاختِاَل فُ اَ ۡل ِسنَت
ك ۡ ض َو
ِ ت َوا َ ۡر ُ َو ِم ۡن ٰا ٰيتِ ٖه خَ ۡل
ق السَّمٰ ٰو ِ اۡل
Bab lll
PENUTUP
A. Kesimpulan
Islam merupakan agama yang benar. Karena ajaran agama islam bersifat
komprehensif membahas masalah-masalah manusia baik dunia ataupun akhirat.
Dan agama islam merupakan agama yang sesuai dengan fitrah manusia. Oleh
karena itu agama islam harus disebarluaskan kepada ummat manusia agar dapat
memeluk agama islam (bagi non muslim) serta memperdalam ajaran islam (bagi
kaum muslim). Dan salah satu jalan untuk menyebarluaaskan agama islam
adalah dengan berdakwah. Seperti diungkapkan sebelumnya, bahwa islam adalah
agama yang komprehensif dan tidak terkecuali dakwah. Islam telah memberikan
gambaran bagaimana cara atau metode dalam berdakwah. Dalam al-Qur’an
surat An-Nahl 125-126, yang telah dibahas ini telah memberikan pengertian
kepada para Da’i bagaimana metode dalam berdakwah sehingga tujuan dakwah-
menuju kepada jalan kebenaran bisa dapat dicapai oleh ummat
manusia.Ungkapan bi al-hikmah ini berlaku bagi seluruh manusia sesuai dengan
perkembangan akal, pikiran dan budayanya, yang dapat diterima oleh orang yang
berpikir sederhana serta dapat menjangkau orang yang lebih tinggi
pengetahuannya.Sebab, yang dipanggil adalah pikiran, perasaan dan kemauan.
Dengan begitu, dipahami bahwa al-hikmah berarti meletakkan sesuatu pada
tempatnya dan pada tujuan yang dkehendaki dengan cara yang mudah dan
bijaksana. Al-maw’izhah al-hasanah adalah sesuatu yang dapat masuk ke dalam
kalbu dengan penuh kelembutan; tidak berupa larangan terhadap sesuatu yang
tidak harus dilarang; tidak menjelek-jelekkan atau membongkar kesalahan.Sebab,
kelemah lembutan dalam menasehati seringkali dapat meluluhkan hati yang
keras dan menjinakkan kalbu yang liar.
B. Saran
Makalah ini adaah bagian dari upaya penulis dalam memahami makna Tanda-
tanda kekuasaan Allah Swt dalam al-Qur’an dengan berbagai macam maknanya.
Kata kekuasaan bukanlah satu-satunya karya yang memiliki banyak makna, akan
tetapi masih banyak kosa kata di daam al-Qur’an yang perlu dikaji dan difahami
lebih mendalam dan terperinci sehingga tidak sebatas makna terjemahan.Dengan
adanya kajian ini, semoga bisa memperjelas makna kekuasaan dalam al-Qur’an.
Makalah ini tentunya bukanlah makalah yang sempurna dan tanpa kekurangan.
Namun, penulis telah berupaya untuk mencapai gambaran yang layak. Jika
penulis benar, itu semata-mata karena Allah serta itulah yang penulis kehendak.
Tetapi jika ternyata tidak demikian, maka penulis mohon ampun dan petunjuk
kepada Allah atas kesalahan dan dosa penulis. Cukup kiranya penulis ucapkan
terima kasih.