Anda di halaman 1dari 12

TANDA-TANDA KEKUASAAN ALLAH Swt

Nama: Ahmad Andrianto (01)

Kelas: XII IPS 2

SMA BERBUDI GANTIWARNO

Tahun Pelajaran 2022/2023


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “ Tanda-
Tanda Kekuasaan Allah Swt”.

Penulisan makalah merupakan salah satu persyaratan untuk menyelesaikan


tugas mata pelajaran Pendidikan Agama Islam

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
tak terhingga kepada Ibu Al- Hikmah, S.pd

Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal


pada ia yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan
ini sebagai ibadah. Amiin Yaa Robbal ‘Alamiinn

Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-


kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak
sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Klaten, 28 September 2022

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Al-Qur’an dengan tegas menyatakan bahwa dalam dunia materi terdapat tanda-
tanda yang dapat membimbing manusia kepada Allah swt. membuka misteri
kegaiban dan sifat-sifat keagungan-Nya. Semesta raya yang sedemikian luas ini
adalah ciptaan Allah swt. dan al-Qur’an mengajak manusia untuk menyelidikinya,
mengungkap keajaiban dan rahasianya, serta memerintahkan manusia untuk
memanfaatkan kekayaan alam yang melimpah ruah untuk kesejahteraan
hidupnya.Al-Qur’an menarik pandangan manusia kepada ciptaan-ciptaan Allah
swt., khususnya penciptaan langit dan umumnya penciptaan seluruh makhluk
yang lain. Allah swt. mengajak manusia memikirkan ciptaan-ciptaan-Nya dan
mengajarkan kepada manusia tentang kesempurnaan penciptaan itu. Dalam hal
ini Allah swt.menantang manusia untuk mengamati dengan seksama langit yang
begitu kokoh dan meyakinkan kepada manusia bahwa mereka tidak akan
menemukan kecacatan sedikitpun dalam ciptaan Allah swt. semuanya teratur
dengan seimbang dan rapi.Allah swt. mengagungkan diri-Nya dan
memberitahukan bahwa di tangan-Nya terdapat kerajaan dan pengendalian bagi
segala makhluk menurut kehendak-Nya. Tidak ada yang dapat menolak hukum-
Nya dan tidak ada yang menanyakan kepada-Nya mengapa Dia berbuat, karena
keperkasaan, kebijaksanaan dan keadilan Nya. Dia-lah Yang Berkuasa atas segala
sesuatu.perihal mengenai salah satu surah di dalam al-Qur’an yang menceritakan
tentang kekuasaan Allah swt. dapat ditemukan di dalam surah Ali-imran ayat
190-191

Yang Artinya:Telah menceritakan kepada kami Muhammad binBasysyar,telah


menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far, telah menceritakan kepada
kami Syu’bah dari Qatadah dari ‘Abbas al-Jusyamiy dari Abu Hurairah dari Nabi
saw. bersabda ‚Sesungguhnya terdapat satu surah dalam al-Qur’an yang terdiri
dari tiga puluh ayat yang dapat menolong orang yang senantiasa membacanya
hingga ia diampuni dosa-dosanya, dan surah itu adalah Tabarakallaz\i biyadihi
Ali-imran Surah tersebut membuka apa yang menunjukkan keluasan ilmu Allah
swt.dan keperkasaan-Nya.

Secara umumnya, surah ini banyak mengisahkan tentang kekuasaan Allah swt.
terhadap makhluk ciptaan-Nya.Dan pada awal surah menceritakan tentang
kekuasaan Allah swt. dalam menentukan hidup dan mati serta kekuasaan Allah
swt. dalam menciptakan alam yang begitu sempurna ini, yang tidak memiliki
kecacatan sama sekali.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada uraian latar belakang yang telah penulis kemukakan, maka
perlu adanya pembatasan masalah supaya terarah dan sistematis dalam
pembahasannya. Maka penulis membatasi permasalahan dalam penulisan
makalah ini sebagai berikut:

1. Bagaimana memahami Q.S. Ali-imran ayat 190-191 berdasarkan kajian tahlili?

2. Bagaimana bentuk kekuasaan Allah swt. dalam Q.S. Ali-imran ayat 190-
191?

3. Bagaimana fenomena ilmiah yang terkandung dalam Q.S. Ali-imran ayat


190-191?

Bab ll

1. Pengertian kekuasaan Allah Swt

Untuk mendapatkan pemahaman yang jelas dalam pembahasan makalah ini,


maka penulis terlebih dahulu ingin menjelaskan beberapa term yang terdapat
dalam
judul makalah ini. Makalah ini berjudul ‚Kekuasaan Allah di Alam Semesta (Kajian
Tahlili terhadap Q.S. Ali-imran ayat 190-191)‛.Untuk mengetahui alur yang
terkandung dalam judul ini, maka penulis menguraikan maksud judul tersebut
yang pada garis besarnya didukung tiga istilah pokok. Yakni ‚Kekuasaan‛, ‚Alam
Semesta‛, dan ‚Tafsir Ilmi‛.

a. Kekuasaan:

Kekuasaan berasal dari kata kuasa. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

kuasa berarti kemampuan atau kesanggupan (untuk berbuat sesuatu), kekuatan.


Sedangkan kekuasaan berarti kuasa untuk mengurus dan memerintah.Dalam
Bahasa Inggris kekuasaan disebut power.Sedangkan menurut al-Raghib al-
As}fah}ani yaitu yang memiliki wewenang untuk memerintah dan melarang dan
begitu pula pada masalah politik.Adapun kekuasaan yang dimaksud dalam kajian
ini yaitu kemampuan Allah swt. untuk bertindak atau melakukan sesuatu. Seperti
kemampuan Allah swt. menciptakan alam semesta yang sempurna dan seimbang,
serta kemampuan Allahswt. menciptakan planet-planet termasuk di dalamnya
bintang-bintang yang dijadikan sebagai alat untuk melempar setan.

b. Alam Semesta:

Alam dalam bahasa arab merupakan bentuk mufrad yang jamaknya ‫علمين‬,

Alam ialah satu nama yang umum yang mempunyai waktu dan ruang. Begitu pun

juga dengan langit dan bumi beserta isinya juga disebut alam semesta.

Kata ini terulang di dalam al-Qur’an sebanyak 73 kali tersebar di dalam 30 surat.
Kata ‘alamin di dalam al-Qur’an diartikan oleh ulama sebagai kumpulan makhluk
Allah swt. yang berakal atau yang memiliki sifat-sifat yang mendekati makhluk
yang berakal (tumbuh, bergerak, dan merasa). Arti ini didasarkan pada kata
‘alamin yang merupakan bentuk jam’ al-muz\akkar yang biasanya dikhususkan
untuk
makhluk berakal. Karena itu, dikenal alam malaikat, alam manusia, alam jin, alam
tumbuh-tumbuhan, dan lain-lain. Akan tetapi, tidak dikenal istilah alam batu dan
alam tanah karena batu dan tanah tidak memenuhi kriteria di atas. Menurut
Muhammad Abduh, seorang mufassir Mesir, itulah kesepakatan orang Arab
dalam penggunaan kata ‘alamin. Mereka tidak menggunakannya untuk segala
yang ada.Kata ‘alamin yang terdapat di dalam al-Qur’an seperti disebutkan di
atas tidak sama dengan istilah alam yang dimaksud teolog, filosof muslim, dan
kosmolog modern. Kaum teolog mendefinisikan alam sebagai segala sesuatu
selain Allah swt, sementara kaum filosof cenderung mendefinisikannya sebagai
kumpulan jauhar yang tersusun dari materi (maddah) dan bentuk (s}urah) yang
ada di bumi dan di langit.

c. Tafsir Ilmi:

Sedangkan kata Tafsir itu sendiri adalah makna tafsir secara etimologi

adalah mengikuti wazan ‚taf’i yaitu, menyingkap dan menerangkan makna-


makna rasional. Kata kerjanya mengikuti wazan ‚d}araba-yad}ribu‛,
‚nas}arayans}uru‛, ‚fasara-yafsuru‛ yang berartikan menjelaskan. Kata al-tafsi>r
dan al-fasr mempunyai arti menjelaskan dan menyingkap yang tertutup.Oleh
karena penulis membahas skripsi ini dalam metode tahlili dan kecenderungannya
kepada Tafsir ‘Ilmi maka penulis memberikan sedikit gambaran pengertian
mengenai tafsir al-‘ilmi itu sendiri. Tafsir ilmi berkaitan dengan ayat-ayat
kauniyah yang terdapat dalam al-Qur’an dan memberikan sebuah pengertian
tentang penafsiran terhadap suatu ayat yang masih terlihat samar untuk
menyingkap makna dan maksud ayat yang sebenarnya dari segi keilmiahannya.

2.Dalil Kekuasaan Allah Swt

1.Surat Ali-imran ayat 190

١٩٠ ۖۚ ‫ب‬
ِ ‫ت اِّل ُولِى ااۡل َ ۡلبَا‬
ٍ ‫ار اَل ٰ ٰي‬
ِ َ‫ف الَّ ۡي ِل َوالنَّه‬ ۡ ‫ض َو‬
ِ ‫اختِاَل‬ ‫ق السَّمٰ ٰو ِ اۡل‬
ِ ‫ت َوا َ ۡر‬
ۡ
ِ ‫اِ َّن فِ ۡى َخل‬
Artinya:Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam
dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal,
2. Surat Ali-imran ayat 191
ۡ ‫هّٰللا‬ ۡ
ۚ ‫ضۚ َربَّنَا َما خَ لَ ۡقتَ ٰه َذا بَا ِطاًل‬ ِ ‫الَّ ِذ ۡينَ يَذ ُكر ُۡونَ َ قِيَا ًما َّوقُع ُۡودًا َّوع َٰلى ُجنُ ۡوبِ ِهمۡ َويَتَفَ َّكر ُۡونَ فِ ۡى َخل‬
‫ق السَّمٰ ٰو ِ اۡل‬
ِ ‫ت َوا َ ۡر‬
١٩١ ‫ار‬ ِ َّ‫اب الن‬َ ‫ك فَقِنَا َع َذ‬ َ َ‫س ُۡب ٰحن‬

Artinya: (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau
dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan
bumi (seraya berkata), "Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini
sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.

3.Tanda-Tanda kekuasaan Allah Swt

a. Kapal dan Bahtera di Laut.

Dan sungguh semua itu hal yang mudah bagi Allah, Allah Ta’ala telah berfirman :

‫ار فِي ْالبَحْ ِر َكاَأْلعْاَل م‬


ِ ‫َو ِم ْن َآيَاتِ ِه ْال َج َو‬
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah kapal-kapal di tengah (yang
berlayar) di laut seperti gunung-gunung.” (QS. Asy Syura: 32).

b. Burung Burung di Langit.

Dan sungguh jawabannya telah Allah jelasakan dalam firmannya :

ٍ ‫َألَ ْم يَ َروْ ا ِإلَى الطَّي ِْر ُم َس َّخ َرا‬


ٍ ‫ت فِي َج ِّو ال َّس َما ِء َما يُ ْم ِس ُكه َُّن ِإال هَّللا ُ ِإ َّن فِي َذلِكَ آليَا‬
َ‫ت لِقَوْ ٍم يُْؤ ِمنُون‬

“Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang dimudahkan terbang


diangkasa bebas. Tidak ada yang menahannya selain daripada Allah.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
(kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang beriman.” (QS. An Nahl: 79)
c. Adanya Siang dan Malam.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

﴿ ُ‫س َواَل لِ ْلقَ َم ِر َوا ْس ُجدُوا هَّلِل ِ الَّ ِذي َخلَقَه َُّن ِإ ْن ُك ْنتُ ْم ِإيَّاه‬
ِ ‫َو ِم ْن آيَاتِ ِه اللَّ ْي ُل َوالنَّهَا ُر َوال َّش ْمسُ َو ْالقَ َم ُر اَل تَ ْس ُجدُوا لِل َّش ْم‬
َ‫﴾تَ ْعبُ ُدون‬

“Dan sebagian dari tanda-tanda (kekuasaan)-Nya ialah malam dan siang,


matahari, dan bulan. Janganlah bersujud kepada matahari dan janganlah (pula)
kepada bulan, tetapi bersujudlah kepada Allah Yang menciptakannya, jika kamu
hanya kepada-Nya saja menyembah.” (QS. Al-Fussilat]: 37)

d. Pembatas Antara Air Sungai dan Laut.

Sungguh Allah telah berfirman :

۞ ‫ات َو ٰهَ َذا ِم ْل ٌح ُأ َجا ٌج َو َج َع َل بَ ْينَهُ َما بَرْ زَ ًخا َو ِحجْ رًا َّمحْ جُورًا‬
ٌ ‫َوهُ َو ٱلَّ ِذى َم َر َج ْٱلبَحْ َر ْي ِن ٰهَ َذا ع َْذبٌ فُ َر‬

“Dan Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang ini
tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya
dinding dan batas yang menghalangi”

e. Surah Al Fatihah.

Surah Al Fatihah menjadi bukti salah satu tanda kebesaran Allah, bahkan sampai
dengan detik ini. Belum pernah terjadi kasus, “ada orang bosan membaca surah
alfatihah”
f. Menciptakan Manusia Hingga Berkembang Biak

َ‫ب ثُ َّم اِ َذ ۤا اَ ۡنتُمۡ بَ َش ٌر ت َۡنتَ ِشر ُۡون‬


ٍ ‫َو ِم ۡن ٰا ٰيتِ ٖۤه اَ ۡن خَ لَقَ ُكمۡ ِّم ۡن تُ َرا‬

Artinya: "Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan


kamu dari tanah, kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang
biak." (QS Ar-Rum ayat 20)

g. Menciptakan Manusia Berpasangan

َ ِ‫ق لَ ُكمۡ ِّم ۡن اَ ۡنفُ ِس ُكمۡ اَ ۡز َواجًا لِّت َۡس ُكنُ ۡۤوا اِلَ ۡيهَا َو َج َع َل بَ ۡينَ ُكمۡ َّم َو َّدةً َّو َر ۡح َمةً  ؕ اِ َّن فِ ۡى ٰذ ل‬
ٍ ‫ك اَل ٰ ٰي‬
‫ت لِّقَ ۡو ٍم‬ َ َ‫َو ِم ۡن ٰا ٰيتِ ٖۤه اَ ۡن َخل‬
َ‫يَّتَفَ َّكر ُۡون‬

Artinya: "Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan


pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan
merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan
sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
(kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir." (QS. Ar-Rum Ayat 21)

h. Penciptaan Langit dan Bumi

ُ ِ‫اختِاَل فُ اَ ۡل ِسنَت‬
‫ك‬ ۡ ‫ض َو‬
ِ ‫ت َوا َ ۡر‬ ُ ‫َو ِم ۡن ٰا ٰيتِ ٖه خَ ۡل‬
‫ق السَّمٰ ٰو ِ اۡل‬

َ‫ت لِّ ۡل ٰعلِ ِم ۡين‬


ٍ ‫َواَ ۡل َوانِ ُكمۡ‌ؕ اِ َّن فِ ۡى ٰذلِكَ اَل ٰ ٰي‬

Artinya: "Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah penciptaan langit dan


bumi, perbedaan bahasamu dan warna kulitmu. Sungguh, pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui." (QS. Ar-
Rum Ayat 22)

i. Menjadikan Siang dan Malam

ٍ ‫ضلِ ٖه‌ؕ اِ َّن فِ ۡى ٰذلِكَ اَل ٰ ٰي‬


َ‫ت لِّقَ ۡو ٍم ي َّۡس َمع ُۡون‬ ٰ
ِ َ‫َو ِم ۡن ا ٰيتِ ٖه َمنَا ُم ُكمۡ بِالَّ ۡي ِل َوالنَّه‬
ۡ َ‫ار َو ۡابتِغَٓاُؤ ُكمۡ ِّم ۡن ف‬

Artinya: "Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah tidurmu pada waktu


malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sungguh,
pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang
mendengarkan." (QS Ar-Rum Ayat 23)
j.Memperlihatkan Kilat dan Menurunkan Hujan

َ ِ‫ض بَ ۡع َد َم ۡوتِهَا‌ؕ اِ َّن فِ ۡى ٰذل‬


ٍ ‫ك اَل ٰ ٰي‬
‫ت لِّقَ ۡو ٍم‬ َ ‫َو ِم ۡن ٰا ٰيتِ ٖه ي ُِر ۡي ُك ُم ۡالبَ ۡر‬
َ ‫ق خ َۡوفًا َّوطَ َمعًا َّويُن َِّز ُل ِمنَ ال َّس َمٓا ِء َمٓا ًء فَي ُۡح ٖى بِ ِه ااۡل َ ۡر‬
َ‫ي َّۡعقِلُ ۡون‬

Artinya: "Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya, Dia memperlihatkan kilat


kepadamu untuk (menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan air
(hujan) dari langit, lalu dengan air itu dihidupkannya bumi setelah mati (kering).
Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum
yang mengerti." (QS Ar-Rum Ayat 24)

Bab lll

PENUTUP

A. Kesimpulan

Islam merupakan agama yang benar. Karena ajaran agama islam bersifat
komprehensif membahas masalah-masalah manusia baik dunia ataupun akhirat.
Dan agama islam merupakan agama yang sesuai dengan fitrah manusia. Oleh
karena itu agama islam harus disebarluaskan kepada ummat manusia agar dapat
memeluk agama islam (bagi non muslim) serta memperdalam ajaran islam (bagi
kaum muslim). Dan salah satu jalan untuk menyebarluaaskan agama islam
adalah dengan berdakwah. Seperti diungkapkan sebelumnya, bahwa islam adalah
agama yang komprehensif dan tidak terkecuali dakwah. Islam telah memberikan
gambaran bagaimana cara atau metode dalam berdakwah. Dalam al-Qur’an
surat An-Nahl 125-126, yang telah dibahas ini telah memberikan pengertian
kepada para Da’i bagaimana metode dalam berdakwah sehingga tujuan dakwah-
menuju kepada jalan kebenaran bisa dapat dicapai oleh ummat
manusia.Ungkapan bi al-hikmah ini berlaku bagi seluruh manusia sesuai dengan
perkembangan akal, pikiran dan budayanya, yang dapat diterima oleh orang yang
berpikir sederhana serta dapat menjangkau orang yang lebih tinggi
pengetahuannya.Sebab, yang dipanggil adalah pikiran, perasaan dan kemauan.
Dengan begitu, dipahami bahwa al-hikmah berarti meletakkan sesuatu pada
tempatnya dan pada tujuan yang dkehendaki dengan cara yang mudah dan
bijaksana. Al-maw’izhah al-hasanah adalah sesuatu yang dapat masuk ke dalam
kalbu dengan penuh kelembutan; tidak berupa larangan terhadap sesuatu yang
tidak harus dilarang; tidak menjelek-jelekkan atau membongkar kesalahan.Sebab,
kelemah lembutan dalam menasehati seringkali dapat meluluhkan hati yang
keras dan menjinakkan kalbu yang liar.

B. Saran

Makalah ini adaah bagian dari upaya penulis dalam memahami makna Tanda-
tanda kekuasaan Allah Swt dalam al-Qur’an dengan berbagai macam maknanya.
Kata kekuasaan bukanlah satu-satunya karya yang memiliki banyak makna, akan
tetapi masih banyak kosa kata di daam al-Qur’an yang perlu dikaji dan difahami
lebih mendalam dan terperinci sehingga tidak sebatas makna terjemahan.Dengan
adanya kajian ini, semoga bisa memperjelas makna kekuasaan dalam al-Qur’an.

Makalah ini tentunya bukanlah makalah yang sempurna dan tanpa kekurangan.
Namun, penulis telah berupaya untuk mencapai gambaran yang layak. Jika
penulis benar, itu semata-mata karena Allah serta itulah yang penulis kehendak.
Tetapi jika ternyata tidak demikian, maka penulis mohon ampun dan petunjuk
kepada Allah atas kesalahan dan dosa penulis. Cukup kiranya penulis ucapkan
terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai