Anda di halaman 1dari 5

LEMBAR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
TAHUN AKADEMIK 2021-2022

Mata Kuliah : Studi Al-Qur’an Dosen Pengampu : Fathur Rohman, M.Ag


Hari, Tanggal : Senin, 27 Juni 2022 (kls A) Sifat : Open Books
Jumat, 24 Juni 2022 (kls B)
===================================================================
Petunjuk:
A. Tulislah identitas saudara dengan jelas.
B. Bacalah semua soal di bawah ini dengan cermat.
C. Jawablah soal-soal tersebut dengan jujur, tepat dan benar

Soal-soal:
1. Jelaskan perbedaan Am dan Khas! Lengkapi jawaban saudara dengan contoh ayat dari
kedua hal tersebut!
2. Jelaskan bahasa-bahasa spesifk dalam al-Quran! Lengkapi jawaban saudara dengan
contoh ayat dari 3 hal tersebut!
3. Menurut analisis saudara apakah Islam mendukung perkembangan teknologi? Tunjukkan
dalilnya!
4. Manusia tidak bisa melepaskan diri dari kebutuhannya terhadap teknologi, bagaimana
seharusnya sikap saudara terhadap pemanfaatan teknologi tersebut?
5. Bagaimana seni arsitektur dalam al-Quran (sebutkan dalil naqli yang ada munasabahnya)?
6. Sebagai generasi muda Islam apa yang akan saudara lakukan untuk mengembangkan
arsitektur Islam di negeri ini?

********* SELAMAT BEKERJA SEMOGA SUKSES SELALU*********

Nama : Rio Naufalindra


Kelas : H3B.2
Prodi : Arsitektur
UAS STUDI QURAN
JAWABAN
1. Amm ialah suatu lafaz yang dipergunakan untuk menunjukan suatu makna yang
pantas (boleh) dimasukan pada makna itu dengan mengucapkan sekali ucapan saja.
Seperti kita katakan “arrijal”, maka lafaz ini meliputi semua laki-laki. Al ‘am secara
etimologi berarti merata, yang umum. Sedangkan secara terminologi atau istilah,
Muhammad Adib Saleh mendefinisikan bahwa al ‘am adalah lafadz yang diciptakan
untuk pengertian umum sesuai dengan pengertian tiap lafadz itu sendiri tanpa dibatasi
dengan jumlah tertentu.
Misalnya firman Allah:
‫“ َوالَّ ِذينَ يُتَ َوفَّوْ نَ ِم ْن ُك ْم َويَ َذرُونَ َأ ْز َواجًا يَتَ َربَّصْ نَ بَِأ ْنفُ ِس ِه َّن َأرْ بَ َعةَ َأ ْشه ٍُر َو َع ْشرًا‬Dan orang-orang yang
meninggal dunia di antara kamu dengan meninggalkan istri-istri (hendaklah istri-istri
itu) menangguhkan diri (iddah) empat bulan sepuluh hari.” (QS.al-Baqarah :234)

Sedangkan Lafaz Khaz adalah lafaz yang dibuat untuk menunjukan satu satuan
tertentu;berupa orang, seperti muhammad atau satu jenis, seperti laki-laki atau
beberapa satuan yang bermacam-macam dan terbatas, seperti tiga belas,seratus, kaum,
golongan, jama‟ah, kelompok dan lafal lain yang menunjukan jumlah satuan dan tidak
menunjukan cakupan kepada seluruh satuannya. Hukum lafaz umum secara global
adalah jika ia terdapat dalam nash syara‟ yang menunjukan secara pasti kepada
maknanya yang khusus yang dibuat untuknya secara hakiki dan hukum itu ditetapkan
karena petunjuknya secara pasti buka dugaan.
Contoh ayat Istisna’ (pengecualian) seperti firman Allah : ْ‫ت ثُ َّم لَ ْم يَْأتُو‬ ِ ‫صنَا‬ َ ْ‫َوالَّ ِذ ْينَ يَرْ ُموْ نَ ْال ُمح‬
ْ‫( بَِأرْ بَ َع ِة ُشهَدَا َء فَاجْ لِ ُدوْ هُ ْم ثَ َمانِ ْينَ َج ْل َدةً َوالَ تَ ْقبَلُوْ ا لَهُ ْم َشهَا َدةً َأبَدًا َوُأولَِئكَ هُ ُم الفا َ ِسقُونَ اِالَّ الَّ ِذ ْينَ تَابُوا‬An-Nur : 4-
5)

2. A. Qasam Al-Qur’an menurut bahasa, qasam merupakan bentuk jamak dari kata
qasam yang bersinonim dengan al-hilf dan al-yamin yang berarti sumpah. Menurut az-
Zarkashi, qasam adalah kalimat yang digunakan untuk menguatkan isi informasi.
Menurut Ibnul Qayyim al-Jauziyah, qasam berarti menguatkan isi informasi dan
memastikannya.
seperti firman Allah berikut:
۞ ْ‫ب مِنْ َق ْبلِ ُك ْم َوم َِن الَّ ِذي َْن اَ ْش َر ُك ْٓوا اَ ًذى َك ِثيْرً ا ۗ َواِن‬
َ ‫لَ ُت ْبلَوُ نَّ ف ِْٓي اَ ْم َوالِ ُك ْم َواَ ْنفُسِ ُك ۗ ْم َولَ َتسْ َمعُنَّ م َِن الَّ ِذي َْن ا ُ ْو ُتوا ْالك ِٰت‬
‫َتصْ ِبر ُْوا َو َت َّتقُ ْوا َفاِنَّ ٰذل َِك مِنْ َع ْز ِم ااْل ُم ُْو ِر‬

Kamu pasti akan diuji dengan hartamu dan dirimu. Dan pasti kamu akan mendengar
banyak hal yang sangat menyakitkan hati dari orang-orang yang diberi Kitab sebelum
kamu dan dari orang-orang musyrik. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka
sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang (patut) diutamakan. (Q.S. Ali
Imran [3]: 186)

B. Sedangkan Kata Qasas merupakan bentuk masdar dari qassa, yaqussu, qasasan,
yang bermakna urusan, berita, khabar, keadaan. Kata “al-qasas” juga berarti mencari
atau mengikuti jejak. Atau berita yang diikuti karena kebenarannya. Jadi, Qasas Al-
Qur’an adalah pemberitaan Al-Qur’an tentang keadaan-keadaan umat terdahulu dan
kenabian terdahulu dan peristiwa-peristiwa yang telah terjadi. contohnya:

a. Kisah tentang turunnya malaikat-malaikat pada malam Lailatul Qadar seperti di


dalam Q.S Al-Qadar: 1-5.
Ayat 1
‫ِا َّنٓا اَ ْن َز ْل ٰن ُه فِيْ َل ْيلَ ِة ْال َق ْد ِر‬
Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam Qadar."
Ayat 2
‫ىك َما َل ْيلَ ُة ْال َق ْد ۗ ِر‬
َ ‫َو َمٓا اَ ْد ٰر‬
Artinya: "Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?"
Ayat 3
‫لَ ْيلَ ُة ْال َق ْد ِر ەۙ َخ ْي ٌر مِّنْ اَ ْلفِ َشه ۗ ٍْر‬
Artinya: "Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan."
Ayat 4
ۤ
‫َت َن َّز ُل ْال َم ٰل ِٕى َك ُة َوالرُّ ْو ُح فِ ْي َها ِبا ِْذ ِن َرب ِِّه ۚ ْم مِنْ ُك ِّل اَم ۛ ٍْر‬
Artinya: "Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya
untuk mengatur semua urusan."
Ayat 5
‫ِي َح ٰ ّتى َم ْطلَ ِع ْال َفجْ ِر‬ َ ‫َس ٰل ٌم ۛه‬
Artinya: "Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar."

C. Amtsal Secara etimologi, kata amtsal adalah bentuk jamak dari mitsl dan matsal
yang berarti serupa atau sama, dapat juga berarti contoh, teladan, peribahasa atau
cerita perumpamaan.

Secara terminologi, matsal sebagai istilah dalam ilmu sastra yang berarti suatu
ungkapan perkataan yang dihikayatkan dengan maksud menyerupakan keadaan yang
terdapat dalam perkataan itu dengan keadaan sesuatu yang karenanya perkataan itu
diucapkan. Maksudnya, menyerupakan sesuatu, seseorang atau keadaan dengan apa
yang terkandung dalam perkataan itu. contoh,
diantaranya suratAl-Baqarah: 68:
ُُ ‫ار‬
َ ‫ض َوالَ ِب ْك ٌر َع َوانٌ َبي َْن َذل َِك َفا ْف َعلُوا َما ُتْؤ َمر‬ َ ‫َقالُوا ْاد ُع َل َنا َر َّب‬
َ ‫ك ُي َبيِّن لَّ َنا َماه‬
}68{ ‫ُون‬ ِ ‫ِي َقا َل ِإ َّن ُه َيقُو ُل ِإ َّن َها َب َق َرةٌ الَّ َف‬

“Sapi betina yang tidak tua dan tidak muda, pertengahan dari itu.“
3. Islam sangat terbuka dalam berkembangnya teknologi dari masa ke masa terlihat
dari adapatasi budaya islam yang terus menerus menyesuaikan dengan
perkembangannya zaman seperti penggunaan Microphone untuk beberapa keperluan
keibadahan, belum lagi Ketika kita berbicara dunia maya beserta teknologinya yang
tentu di zaman kita sangat berkempang pesat
Teknologi merupakan hal yg sangat melekat dalam kehidupan sehari-hari kita saat ini.
Dalam Islam sendiri tidak pernah mengekang umatnya untuk maju dan modern, justru
Islam sangat mendukung kemajuan umatnya untuk melakukan penelitian dan
bereksperimen dalam bidang apapun termasukdalam bidang teknologi. Selain banyak
memuat tentang pentingnya pengembangan sains, Al-Quran juga dapat dijadikan
sebagai inspirasi ilmu dan pengembangan wawasan berpikir, sehingga mampu
menciptakan sesuatu yang baru dalam kehidupan. Hanya saja, untuk menemukan hal
tersebut, dibutuhkan kemampuan untuk menggalinya secara lebih mendalam agar
potensi alamiah yang diberikan Tuhan dapat memberikan kemaslahatan sepenuhnya
bagi keselarasan alam dan manusia.
Ayat yang mendukung pengembangan sains adalah firman Allah Swt. yang berbunyi
bahwa:
َ ‫ِين َي ْذ ُكر‬
‫ُون هَّللا َ قِ َيامًا‬ َ ‫)الَّذ‬١٩٠( ‫ب‬ ْ ‫ت ألولِي‬
ِ ‫األل َبا‬ ٍ ‫ار آل َيا‬ ِ ‫اختِالفِ اللَّي ِْل َوال َّن َه‬
ْ ‫ض َو‬ ِ ْ‫ت َواألر‬ِ ‫ِإنَّ فِي َخ ْل ِق ال َّس َم َاوا‬
( ‫ار‬ِ ‫اب ال َّن‬ َ ‫ك َفقِ َنا َع َذ‬
َ ‫ت َه َذا بَاطِ ال ُسب َْحا َن‬َ ‫ض َر َّب َنا َما َخلَ ْق‬
ِ ْ‫ت َواألر‬ ِ ‫ُون فِي َخ ْل ِق ال َّس َم َاوا‬ ِ ‫َوقُعُو ًدا َو َعلَى ُج ُن‬
َ ‫وب ِه ْم َو َي َت َف َّكر‬
)١٩١
Artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya
malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-
orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring
dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya
Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan Ini dengan sia-si. Maha Suci Engkau,
Maka peliharalah kami dari siksa neraka. QS. Ali-Imran: 190-191)
4. Sikap terbaik menurut saya adalah dengan tidak mengabaikan teknologi tersebut
dan lebih menerima keberadaan teknologi agar kita mudah untuk mengadaptasi dan
mengimplemantasikan teknologi tersebut ke dalam kegiatan sehari – hari, layaknya
pisau berbilah 2 jikalau kita memanfaatkan teknologi tersebut untuk hal yang positif
maka output dari pemanfaatan teknologi tersebut akan positif juga.
islam memang tidak pernah menentang perkembangan teknologi yang sedang maju
dari masa ke masa tapi disamping itu semua kita harus juga tau sampai mana Batasan
kita menggunakan teknologi tersebut, kita tidak bisa terlena dengan kenyamanan
teknologi yang ada, oleh karena itu kita perlu membedakan mana yang diwajibkan dan
mana yang dibutuhkan.
5. Dalam dunia arsitektur, secara umum dikenal sebuah konsep dasar yang dicetuskan
oleh Vitruvius, seorang arsitek yang hidup di zaman Romawi, untuk menilai sebuah
obyek arsitektur. Konsep dasar ini terdiri dari tiga unsur utama, yaitu kekokohan
(firmitas), kegunaan (utilitas) dan keindahan (venustas). Alam semesta dan segala
yang ada di dalamnya ternyata mengandung nilai-nilai kekokohan (firmitas), kegunaan
(utilitas) dan keindahan (venustas) yang sangat sempurna. Pelajaran ini bahkan dapat
diperoleh dari ciptaan-ciptaan Allah SWT yang seringkali dianggap remeh oleh
manusia, seperti lebah, semut dan laba-laba.

“Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: “Hai
semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh
Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari”.” (QS. An-Naml
[27]:18)

Sarang-sarang mereka dianggap lemah dan tidak berarti oleh manusia, sehingga
seringkali manusia merusaknya, dengan sengaja ataupun tidak, tanpa rasa berdosa.
Padahal, di balik setiap penciptaan mereka terdapat hikmah dan pelajaran yang sangat
besar, bahkan bagi perkembangan keilmuan arsitektur saat ini.

Didalam Ayat At-taubah 110 menjelaskan tentang mereka yang mendirikan bangunan
tanpa memikirkan lingkungan sekitarnya sehingga mereka merasa ragu dan was-was
dikarenakan dampak yang terjadi karena ulah mereka sendiri.

‫ࣖ اَل َي َزا ُل ُب ْن َيا ُن ُه ُم الَّذِيْ َب َن ْوا ِر ْي َب ًة فِيْ قُلُ ْو ِب ِه ْم ِآاَّل اَنْ َت َق َّط َع قُلُ ْو ُب ُه ۗ ْم َوهّٰللا ُ َعلِ ْي ٌم َح ِك ْي ٌم‬
Bangunan-bangunan yang mereka dirikan itu senantiasa menjadi pangkal keraguan
dalam hati mereka, kecuali bila hati mereka itu telah hancur. Dan Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Bijaksana ( At-taubah 110 )
Fenomena yang terjadi sekarang adalah pembangunan yang terlalu mementingkan
keuntungan semata tanpa memikirkan dampak yang akan terjadi. Sehingga dampak
yang kita rasakan adalah suasana yang kurang bersahabat.

Dan contoh lain terdapat dalam surah An Nahl ayat 80


‫َوهّٰللا ُ َج َع َل َلـ ُكمۡ م ِّۡۢن ُب ُي] ۡ]و ِت ُكمۡ َس] َك ًنا َّو َج َع] َل لَـ ُكمۡ م ِّۡن ُجلُ] ۡ]و ِد ااۡل َ ۡن َع] ِام ُبي ُۡو ًت]]ا َت ۡس] َت ِخ ُّف ۡو َن َها َي] ۡ]و َم َظ ۡع ِن ُكمۡ َو َي] ۡ]و َم ِا َق]]ا َم ِت ُك ۙمۡ‌ َوم ِۡن‬
‫ار َه ۤا اَ َث ًاثا وَّ َم َتاعًا ا ِٰلى ح ِۡي ٍن‬ ۡ
ِ ‫ار َها َواَش َع‬ ِ ‫ص َوافِ َها َواَ ۡو َب‬ ۡ َ‫ا‬
Dan Allah menjadikan bagimu rumah-rumahmu sebagai tempat tinggal dan Dia
menjadikan bagi kamu rumah-rumah (kemah-kemah) dari kulit binatang ternak yang
kamu merasa ringan (membawa)nya di waktu kamu berjalan dan waktu kamu
bermukim dan (dijadikan-Nya pula) dari bulu domba, bulu onta dan bulu kambing,
alat-alat rumah tangga dan perhiasan (yang kamu pakai) sampai waktu (tertentu).
(Q.S. An-Nahl : 80)
6. Sebagai orang yang masih awam di dunia arsitketur khususnya arsi islam, mungkin
hal yang terbaik yang bisa saya lakukan adalah mempelejari lebih jauh apa itu
arsitkektur? Baik secara islam maupun secara general, selanjutnya sepertinya
mempertahankan budaya islam yang ada di negeri ini, karena seperti yang kita tahu
islam di nusantara sendiri senjatinya telah membaur dengan adat dan istiadat oleh
karenanya kalau kita dirasa memiliki kesadaran akan hal tersebut lebih dijaga, seperti
contoh masjid, bentukan masjid di Indonesia pun juga beragam menyesuaikan adat
dan istiadat didaerah tersebut.
Dan juga ebagai arsitektur muda yang dapat saya lakukan adalah merancang bentuk
bangunan dengan memberikan makna yang tersirat sesuai isi kandungan alquran, jadi
bangunan itu tidak serta merta hanya sebagai bangunan tetapi bangunan yang memiliki
makna yang dapat berguna bagi setiap orang lain.

Anda mungkin juga menyukai