Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 3 AGAMA ISLAM

Nama : Arditto Yudha Radityatama


NIM : 048740565 - MANAJEMEN

1. Banyak ayat Al-quran yang berbicara tentang alam raya, materi dan fenomenanya, dan yang
memerintahkan kepada manusia untuk mengetahui dan memanfaatkannya. QS. Al-Jaatsiyah
45: 13 menyatakan bahwa alam raya diciptakan dan ditundukkan Allah untuk manusia.

a. Tuliskan ayat dan terjemahan QS. Al-Jaatsiyah 45: 13

b. Jelaskan potensi pengembangan teknologi menurut QS. Al-Jaatsiyah 45: 13

Jawab :

a. QS Al-Jaatsiyah 45 ayat 13:

ٍ ‫ض َج ِمي ًعا ِم أنهُ ۚ ِإ َّن فِى َٰ َذلِكَ َل َءا َٰ َي‬


َ‫ت ِلقَ أو ٍم َيتَفَ َّك ُرون‬ ِ ‫ت َو َما فِى ٱ أْل َ أر‬ َّ ‫س َّخ َر لَ ُكم َّما فِى ٱل‬
ِ ‫س َٰ َم َٰ َو‬ َ ‫َو‬
Artinya: Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi
semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir.

b. Potensi pengembangan teknologi dalam QS. Al-Jaatsiyah 45: 13 melibatkan pemanfaatan


alam raya, seperti lautan, sebagai sumber daya dan sarana transportasi. Ayat ini
mendorong manusia untuk mencari karunia Allah melalui pengetahuan dan inovasi dalam
memanfaatkan alam secara bijaksana.
Dalam konteks ini, potensi pengembangan teknologi meliputi pengembangan teknologi
maritim, seperti kapal-kapal yang dapat berlayar di lautan, teknologi navigasi, teknologi
pengeboran minyak, dan sebagainya. Potensi ini menunjukkan bahwa manusia memiliki
kemampuan untuk memahami, menjelajahi, dan memanfaatkan alam dengan bimbingan
dan izin Allah.
Penting untuk diingat bahwa pengembangan teknologi dalam perspektif Islam haruslah
dilakukan dengan kesadaran akan tanggung jawab moral dan etika terhadap alam dan
sesama manusia. Teknologi harus digunakan untuk kebaikan dan kemaslahatan manusia
serta dalam rangka memperkuat ketaatan kepada Allah.

2. Budaya akademik yang ingin dibangun oleh Islam, bukan sekedar menjadikan manusia cerdas,
tetapi juga manusia yang memiliki kekuatan iman dan kerendahan hati (tawadzu').
a. Tuliskan ayat dan terjemah QS Al-Hajj/22: 54 !
b. Jelaskan keterkaitan ilmu pengetahuan, iman, dan hati yang tunduk menurut QS Al-Hajj/22:
54
c. Tuliskan ayat dan terjemah Q.S. Al-Baqarah/2: 111 !
d. Jelaskan pengertian budaya akademik menurut Q.S. Al-Baqarah/2: 111
Jawab :

a. QS Al-Hajj Ayat 54

َ‫ّلل لَ َها ِد ٱلَّذِين‬


َ َّ ‫وا بِ ِهۦ فَت ُ أخبِتَ لَهُۥ قُلُوبُ ُه أم ۗ َوإِ َّن ٱ‬ ۟ ُ ‫َو ِليَ أعلَ َم ٱلَّذِينَ أُوت‬
۟ ُ‫وا ٱ أل ِع أل َم أَنَّهُ ٱ أل َحق ِمن َّربِكَ فَيُؤأ ِمن‬
‫ص َٰ َرطٍ م أستَ ِق ٍيم‬ ِ ‫َءا َمنُ ٓو ۟ا إِلَ َٰى‬
Artinya: Dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwasanya Al Quran itulah
yang hak dari Tuhan-mu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya dan
sesungguhnya Allah adalah Pemberi Petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan
yang lurus.

Referensi : https://tafsirweb.com/5790-surat-al-hajj-ayat-54.html

b. Ayat QS Al-Hajj/22: 54 menunjukkan keterkaitan antara ilmu pengetahuan, iman, dan hati
yang tunduk. Dalam ayat ini, Allah memberikan peringatan kepada orang-orang yang
menyatakan bahwa Allah memiliki anak, padahal mereka tidak memiliki pengetahuan yang
benar tentang hal tersebut. Ayat ini menunjukkan bahwa pengetahuan yang benar
merupakan aspek penting dalam menjaga keimanan yang kuat.
Dalam Islam, ilmu pengetahuan dilihat sebagai sarana untuk mengembangkan pemahaman
yang benar tentang Allah dan ajaran-Nya. Dengan memperoleh pengetahuan yang benar,
seseorang dapat memperkuat iman dan menghindari pemahaman yang salah atau bid'ah
(inovasi yang bertentangan dengan ajaran agama).
Selain itu, ayat ini juga menekankan pentingnya hati yang tunduk (tawadzu') dalam mencari
pengetahuan dan memahami kebenaran. Hati yang tunduk menunjukkan sikap rendah hati,
keterbukaan, dan kesiapan untuk menerima kebenaran yang datang dari Allah. Tanpa
kerendahan hati, seseorang mungkin cenderung sombong, terlalu yakin dengan
pemahaman dirinya sendiri, dan tidak mau menerima kebenaran yang bertentangan dengan
keyakinannya.
Jadi, ayat ini menggarisbawahi pentingnya keterkaitan antara ilmu pengetahuan yang benar,
iman yang kuat, dan hati yang tunduk dalam membangun budaya akademik yang diinginkan
oleh Islam.

c. QS Al Baqarah ayat 111

۟ ُ ‫ص َر َٰى ۗ ِت ألكَ أ َ َما ِني ُه أم ۗ قُ أل هَات‬


‫وا ب أُر َٰ َه َن ُك أم ِإن‬ َ َٰ ‫وا لَن َي أد ُخ َل أٱل َج َّنةَ ِإ َّّل َمن َكانَ هُودًا أ َ أو َن‬ ۟ ُ‫َوقَال‬
َ َٰ ‫ُكنت ُ أم‬
َ‫ص ِدقِين‬
Artinya: Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata: "Sekali-kali tidak akan masuk surga
kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi atau Nasrani". Demikian itu (hanya) angan-
angan mereka yang kosong belaka. Katakanlah: "Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika
kamu adalah orang yang benar".

d. Ayat QS Al-Baqarah/2: 111 mengandung pengertian budaya akademik yang ditegakkan


menurut perspektif Islam. Dalam ayat ini, Allah mengutuk sikap sempit pemikiran dari orang-
orang Yahudi dan Nasrani yang mengklaim bahwa hanya mereka yang akan masuk surga.
Mereka mengabaikan kebenaran dan menolak melihat bukti-bukti yang ada.
Dalam konteks budaya akademik, ayat ini mengajarkan pentingnya membangun sikap
terbuka, intelektual, dan objektif dalam mencari pengetahuan. Budaya akademik menurut
ayat ini adalah budaya yang menolak sikap sektarianisme dan eksklusivisme dalam
menyikapi pengetahuan dan kebenaran.
Islam mendorong umatnya untuk mencari bukti-bukti kebenaran dan menuntut pembenaran
rasional dalam keyakinan dan pengetahuan mereka. Budaya akademik yang dibangun oleh
Islam harus mencakup kerangka berpikir yang ilmiah, penelitian yang teliti, dan pemahaman
yang obyektif.
Dalam budaya akademik menurut ayat ini, tidak boleh ada penutupan pikiran, pengkotakan
ilmu, atau penolakan terhadap pandangan yang berbeda. Sebaliknya, Islam mendorong
umatnya untuk membuka diri terhadap pengetahuan dari berbagai sumber, menganalisis
dengan bijak, dan menghargai kebenaran yang didukung oleh bukti yang kuat.

3. Islam merupakan ajaran yang memadukan antara pembiasaan (Budaya) dan keimanan, di
samping itu Allah dan Rasulullah mewajibkan muslim melakukan kerja yang seimbang,
Sebutkan dan jelaskan makna dari ayat Al-Quran yang menggambarkan karakter budaya
kerja yang sesuai dan seimbang dalam kehidupan sehari- hari!
Jawab :

Dalam agama Islam, terdapat beberapa ayat Al-Quran yang menggambarkan karakter
budaya kerja yang sesuai dan seimbang dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah
beberapa ayat yang relevan dan penjelasannya:

1. Surah Al-Baqarah (2:195):


"Dan belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari apa yang telah Kami anugerahkan kepada
kamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, lalu dia berkata: 'Ya
Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian) ku sampai waktu yang dekat,
agar aku (dapat) bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?'"

Ayat ini mengajarkan pentingnya belanja atau berinfaq dari apa yang telah diberikan oleh
Allah sebelum datangnya kematian. Dalam konteks budaya kerja, ayat ini mengingatkan
bahwa seorang muslim seharusnya bekerja dan menghasilkan pendapatan yang cukup
untuk mencukupi kebutuhan hidupnya dan keluarganya. Namun, ia juga harus menyisihkan
sebagian pendapatan tersebut untuk bersedekah atau memberikan manfaat bagi orang lain
yang membutuhkan. Dengan demikian, ayat ini mencerminkan pentingnya kerja yang
seimbang antara mencari nafkah dan memberikan kontribusi kepada masyarakat.

2. Surah Al-Isra' (17:80):


"Dan katakanlah: 'Wahai Rabbku, masukkanlah aku dengan masuk yang benar dan
keluarkanlah aku dengan keluar yang benar pula, dan berikanlah aku dari sisi Engkau suatu
pertolongan.'"
Ayat ini mengajarkan pentingnya melakukan pekerjaan dengan kejujuran dan integritas.
Dalam budaya kerja, seorang muslim diharapkan untuk bekerja dengan profesionalisme,
kejujuran, dan akhlak yang baik. Ayat ini mengingatkan bahwa karakter kerja yang baik
adalah yang benar dan jujur dalam segala aspek pekerjaan, dari masuk hingga keluar. Hal
ini mencakup komitmen untuk menunaikan tugas dengan sepenuh hati, menjaga prinsip-
prinsip etika dalam interaksi dengan rekan kerja, dan bertindak adil serta jujur dalam segala
hal yang berkaitan dengan pekerjaan.

3. Surah An-Nisa' (4:32):


"Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang telah dikaruniakan Allah kepada sebahagian
kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. Bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka
usahakan, dan bagi perempuan (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan. Dan
mohonlah kepada Allah karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala
sesuatu."

Ayat ini menegaskan pentingnya menjaga sikap yang adil dan tidak iri hati dalam lingkungan
kerja. Islam mengajarkan bahwa setiap individu diberi potensi dan karunia yang berbeda oleh
Allah. Dalam budaya kerja yang sesuai, seorang muslim harus menghargai usaha dan
prestasi rekan kerja tanpa iri hati atau rasa cemburu. Ayat ini mengingatkan bahwa setiap
orang akan mendapatkan bagian dari hasil kerja mereka sesuai dengan upaya dan usaha
yang mereka lakukan. Oleh karena itu, karakter budaya kerja yang sesuai adalah yang
menghargai perbedaan dan tidak membanding-bandingkan diri dengan orang lain.

Ayat-ayat ini memberikan gambaran tentang karakter budaya kerja yang sesuai dan
seimbang dalam kehidupan sehari-hari seorang muslim. Islam mendorong umatnya untuk
bekerja dengan ikhlas, jujur, dan adil, sambil mengingatkan pentingnya memberikan
kontribusi kepada masyarakat melalui bersedekah dan membantu sesama.

Anda mungkin juga menyukai