Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

AL-QUR’AN DAN PEMBENTUKAN BUDAYA

D
I
S
U
S
U
N

OLEH:
FACHRURRAZI (201933039)
MUHAMMAD HAITAMI (201933040)

Dosen pembimbing: Dr. Yuliza, S.Ag., M.A.

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LHOKSEUMAWE


FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH
TAHUN 2020-2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
lindunganNya, serta shalawat juga salam kami hanturkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Sehigga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang mengangkat tema “AL-QUR’AN

DAN PEMBENTUKAN BUDAYA” serta fakta-fakta yang membuktikan tema berikut.


Dalam proses pembuatan makalah ini, kami sedikit banyak telah memperoleh ilmu, yang
mana ilmu ini insyaallah sangat bermanfaat baik untuk diri kami maupun teman-teman. Tapi,
bersamaan dengan hal itu juga, kami juga mengalami beberapa kendala dalam penulisan masalah
ini, karena kurangnya serta terbatasnya pengetahuan kami pada bidang yang kami bahas.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami kerjakan ini sangat jauh dari kata sempurna.
Tetapi ini adalah usaha yang kami lakukan, insyaallah untuk sama-sama belajar dan
mendapatkan ilmu. Oleh karena itu, kami sangat mengaharapkan saran dan kritikan dari pembaca
makalah kami ini agar lebih baik dan tentunya agar lebih bermanfaat, serta agar kami dapat
menyadari kesalahan pada penulisan makalah kami ini.

Lhokseumawe, 15 Mei 2021

Penulis.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Allah SWT mewahyukan Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad Saw. Sebagai mukjizat
abadi, Secara praksis, Al-Qur’an bagi Nabi Muhammad SAW, merupakan landasan etik
pembebasan yang menyinari kesadaran dan gerakan sosial dalam membangun masyarakat yang
sejahtera, adil dan manusiawi. Sebab, tujuan dasar Islam adalah persaudaraan universal,
kesetaraan, dan keadilan sosial, yang menghargai segala entitas sosial dan budaya yang ada di
muka bumi ini.Kontemplasi (baca: tahanuts) yang dilakukan Nabi Muhammad SAW di gua Hira,
yang kemudian mengantarkan dirinya memeroleh pengalaman agung menerima wahyu dari
Allah SWT untuk kali pertama, hakikatnya merupakan refleksi dan transendensi atas kenyataan-
kenyataan sosial dan budaya masyarakat Arab yang timpang saat itu; sistem ekonomi yang
memihak kepada golongan kaya, dominasi laki-laki, dan otoritas sosial serta politik memusat di
tangan klan-klan yang dominan.

Dalam al-quran terdapat banyak sekali ayat-ayat yang membahas tentang pembentukan
budaya baik itu dari segi hukum islam, sosial budaya, akal budi manusia, ibadat-ibadat dan hal-
hal lainnya yang bisa kita temukan.

Selain itu budaya yang ada dalam islam hampir semuanya dibahas dalam al-quran itu
sendiri, dalam kehidupan sehari hari budaya sudah kita terapkan seperti contohnya salat, zakat,
puasa dan hal-hal lain yang bersangkutan dengan budaya dalam al-qura dan islam. Banyak ayat-
ayat al Qur’an yang berisi budaya, atau tata aturan, atau contoh-contoh prilaku baik berbentuk
suruhan atau larangan dalam pembentukan budaya dalam al-quran.

1.2 Rumusan Masalah


Apa saja ayat yang berkenaan dengan memahami pembentukan budaya sosial dalam
kitab suci Al-Qur’an?

1.3 Tujuan Penulisan


Mengetahui ayat yang berkenaan dengan memahami pembentukan budaya dalam kitab
suci Al-Qur’an
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kumpulan Ayat-Ayat Al-Quran Dan Pembentukan Budaya

Adapun pembentukan budaya yang di bahas dalam al-qur’an, yang ada dan di
aplikasikan dalam agama islam khususnya baik dalam kehidupan sehari-hari ataupun dalam
masyakat itu sendiri. Dalam al-qur’an sangat banyak tema tentang hal hal yang berhubungan
dengan budaya, akan tetapi al-qur’an bukan produk manusia melainkan sebuah wahyu yang
diturunkan tuhan yang maha Esa kepada utusannya, untuk di sampaikan kepada hambanya.
Al-aqur’an bukan sebuah budaya, namun demikian dalam alquran mendorong manusia
untuk membentuk budaya. Dari sekian banyak tema yang ada, penulis memutuskan untuk
mengambil tema “BER’AKAL (bermoral)”. Kata “berakal” disebutkan dalam al-qur’an
sebanyak 18 kali dalam 18 ayat dan penulis memilih 4 ayat yang seusuai dengan al-qur’an
dan pembentukan budaya.1

QS. Ibrahim ayat: 52

ِ ‫ر ُأولُو اَأْل ْلبَا‬Rَ ‫ َأنَّ َما ه َُو ِإ ٰلَهٌ َوا ِح ٌد َولِيَ َّذ َّك‬R‫ بِ ِه َولِيَ ْعلَ ُموا‬R‫اس َولِيُ ْن َذرُوا‬
‫ب‬ ٌ ‫ٰهَ َذا بَاَل‬
ِ َّ‫غ لِلن‬
Artinya: (Al Quran) ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan supaya
mereka diberi peringatan dengan-Nya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia
adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil
pelajaran.

 Seruan untuk menggunakan akal pikiran


Ayat ini menyeru Al-Qur'ân ini adalah penyampai pesan dan ancaman bagi manusia
dari siksa Allah agar mereka tahu bahwa apabila mereka takut dan berpikir, niscaya
mereka akan mengetahui bahwa Dia adalah satu-satunya Tuhan.2
 Akal pikiran dan keimanan lah yang membawa manusia kepada kebenaran

1
Aplikasi zekr indonesia
2
https://alquranmulia.wordpress.com/2015/09/24/tafsir-ibnu-katsir-surah-ibrahim-ayat-52/
Selain itu, juga agar orang-orang yang menggunakan pikirannya mengingat-ingat
kebesaran Tuhan mereka, hingga mengetahui hal-hal yang bisa membawa mereka
kepada kehancuran.

QS. Az-Zumar ayar 43

َ‫َأ ِم اتَّ َخ ُذوا ِم ْن دُو ِن هَّللا ِ ُشفَ َعا َء ۚ قُلْ َأ َولَوْ َكانُوا اَل يَ ْملِ ُكونَ َش ْيًئا َواَل يَ ْعقِلُون‬

Artinya: Bahkan mereka mengambil pemberi syafa'at selain Allah. Katakanlah: "Dan
apakah (kamu mengambilnya juga) meskipun mereka tidak memiliki sesuatupun dan
tidak berakal?"3

 Orang orang yang berakal sehat


Pada ayat ini, Allah membantah anggapan kaum musyrik bahwa berhala-berhala
yang mereka sembah selain Allah dapat memberikan syafaat kepada mereka pada
hari Kiamat, dan memberikan pertolongan kepada mereka untuk mencapai cita-cita
dan harapan. Hal yang seperti itu tidak mungkin dibenarkan orang yang mempunyai
pikiran yang sehat. Oleh karena itu, Nabi Muhammad disuruh Allah supaya menegur
orang-orang musyrik yang beranggapan demikian itu dengan ucapan, "Apakah kamu
akan memandang berhala-berhala itu dapat memberi manfaat meskipun mereka tidak
mempunyai apa-apa dan tidak berakal? Kemudian Allah menjelaskan bahwa
sebenarnya yang dapat memberikan syafaat hanyalah Allah.4

QS. Ar-Ra’d ayar 43

ِ ‫ق َك َم ْن ه َُو َأ ْع َم ٰى ۚ ِإنَّ َما يَتَ َذ َّك ُر ُأولُو اَأْل ْلبَا‬


‫ب‬ ُّ ‫ك ْال َح‬ َ ‫َأفَ َم ْن يَ ْعلَ ُم َأنَّ َما ُأ ْن ِز َل ِإلَ ْي‬
َ ِّ‫ك ِم ْن َرب‬

Artinya: Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu
dari Tuhanmu itu benar sama dengan orang yang buta? Hanyalah orang-orang yang
berakal saja yang dapat mengambil pelajaran,

 Petunjuk bagi orang yang berakal

3
Al-qur’an indonesia
4
kemenag.go.id
Dalam surat Ar-Ra'd ayat 19 terkandung pernyataan menarik dari Allah yang
sesungguhnya jika direnungkan dapat menjadi petunjuk, bahwasanya dalam mencari
kebenaran kita sebaiknya lebih mengedepankan fokus kita pada aspek "hikmah
sebagai substansi", dari pada penilaian sumber dari mana pernyataan kebenaran itu
berasal.5
 Intinya, ia tidak perlu lagi melihat fisik (karena itu dianalogikan seperti orang buta),
tapi lebih kepada "hikmah sebagai substansi". Makanya, kalimat lanjutannya lebih
memberi penekanan bahwa "hanya orang berakal yang dapat mengambil pelajaran".6

QS. Nama: Al-Jasiyah ayat: 5

َ‫ات لِقَوْ ٍم يَ ْعقِلُون‬


ٌ َ‫اح آي‬ َ ْ‫ق فََأحْ يَا بِ ِه اَأْلر‬
ِ ‫د َموْ تِهَا َوتَصْ ِر‬Rَ ‫ض بَ ْع‬
ِ َ‫يف ال ِّري‬ ٍ ‫ار َو َما َأ ْنزَ َل هَّللا ُ ِمنَ ال َّس َما ِء ِم ْن ِر ْز‬
ِ َ‫ف اللَّ ْي ِل َوالنَّه‬ ْ ‫َو‬
ِ ‫اختِاَل‬

Artinya: dan pada pergantian malam dan siang dan hujan yang diturunkan Allah dari
langit lalu dihidupkan-Nya dengan air hujan itu bumi sesudah matinya; dan pada
perkisaran angin terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berakal.

 Ayat ini menjelaskan tentang keagungan allah yang dapat dilihat bagi orang yang
berakal. Dibahas didalam ayat ini mengenai perbedaan antara siang dan malam--
baik dari segi panjang dan pendeknya, terang dan gelapnya--dengan waktu
datangnya yang silih berganti sesuai dengan suatu aturan yang tetap, pada hujan
yang diturunkan Allah dari langit sehingga menghidupkan kembali bumi--dengan
bermacam-macam tumbuh-tumbuhan yang telah mati akibat kekeringan, dan
pada perputaran angin ke berbagai arah dengan perbedaan suhu dan kekuatannya,
semua itu merupakan tanda-tanda amat jelas yang menunjukkan betapa
sempurnanya kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir dengan akalnya sehingga
memiliki keyakinan yang tulus murni.7 8

5
https://www.kompasiana.com/fadlyandipa
6
almanhaj.or.id:
7
https://tafsirq.com/45-al-jasiyah/ayat-5
8
Tafsir quraish shihab
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Dari ayat ayat yang kita bahas di atas sangat lengkap membahas tentang
akal/berakal. Dari situlah kita dapat melihat bahwa alquran mendorong manusia untuk
berpikir dengan akal dan mendorong pembentukan budaya melalui cara berakal yang
sehat dalam beberapa aspek di antaranya; tentang larangan dan suruhan dari yang maha
Esa, penciptaan siang dan malam. berperilaku baik dan berakhlak mulia.

Selain itu, alquran melatih seseorang untuk menerapkan budaya berakal sehat
sehingga dengan perintah, teguran, larangan seseorang dapat belajar untuk menentukan
jalan terbaik bagi hidupnya dengan mengutamakan akal yang sehat.

3.2. Saran

Demikianlah makalah ini kami buat, semoga dengan adanya makalah ini bisa
sedikit banyak memberikan wacana dan wawasan kepada para pembaca. Disamping itu,
kami juga mengharapakan kritik dan saran dari pembaca, yang mungkin dalam
penjelasan dan pembahasan di atas masih memiliki banyak kekurangan, guna dijadikan
acuan dalam penulisan atau pembahasan selanjutnya. Demikian akhir kata kami,
semoga makalah ini bermanfaat bagi semua, khususnya bagi pembaca dan penulis.
Amin.
DAFTAR PUSTAKA

Aplikasi zekr indonesia


https://alquranmulia.wordpress.com/2015/09/24/tafsir-ibnu-katsir-surah-ibrahim-ayat-52/
Tadjab, dkk,, Dimensi-Dimensi Studi Islam., Surabaya : Karya Aditama., 1994
Ali Anwar Yusuf, Studi Agama Islam untuk Perguruan Tinggi, Pustaka Setia, Bandung,
2003,
Al-Quran Indonesia
https://www.kompasiana.com/fadlyandipa
almanhaj.or.id:
https://tafsirq.com/45-al-jasiyah/ayat-5
Tafsir quraish shihab

Anda mungkin juga menyukai