SEMESTER: 2
KELAS :F
SOAL :
JAWABAN:
Proses belajar inilah yang kemudian disebut sebagai psikologi pendidikan. Salah satu
contoh konkrit cerita seorang bayi dibuang di hutan. Kemudian bayi tersebut di besarkan
oleh orang hutan. Hasilnya seperti yang kamu lihat, perilaku, sikap anak tersebut pun mirip
seperti halnya dengan orang hutan. Tentu saja berbeda jauh dengan bayi yang dibesarkan
oleh manusia.
Itulah pentingnya psikologi pendidikan, dan hingga sampai saat ini pun akhirnya banyak
orang yang tidak hanya mempelajari pengertian psikologi pendidikan, tetapi juga
mempelajari teori-teorinya agar menghasilkan buah hati yang luar biasa.lah-masalahg
melandasi pendidikan dalam Alquran:
ِ ۡ علَّ َم
َ َٰ ٱۡلن
٥ ۡسنَ َما لَمۡ يَ ۡعلَم َ ٱلَّذِي٣ ۡٱق َر ۡأ َو َربُّكَ ۡٱۡل َ ۡك َر ُم٢ ق
َ ٤ علَّ َم ِب ۡٱلقَلَ ِم َ سنَ مِ ۡن
ٍ َعل ِۡ ق
َ َٰ ٱۡلن َ َ َخل١ ق ۡ ۡٱق َر ۡأ ِب
َ َٱس ِم َر ِبكَ ٱلَّذِي َخل
Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha
Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada
manusia apa yang tidak diketahuinya,” (QS Al-A’laq: 1-5).
Artinya: “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat,” (QS Al-Mujadalah: 11).
ِ َك ِليَ َّدبَّ ُر ٓواْ َءا َٰيَتِ ِۦه َو ِليَتَذَك ََّر أ ُ ْولُواْ ۡٱۡلَ ۡل َٰبٞ نز ۡل َٰنَهُ إِلَ ۡيكَ ُم َٰبَ َر
ب ٌ َ ِك َٰت
َ َب أ
Artinya: “Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah
supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-
orang yang mempunyai fikiran,” (QS Shad: 29).
Artinya: “Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang).
Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk
memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan
kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat
menjaga dirinya,” (QS At-Taubah: 122).
Artinya: “Musa berkata kepada Khidhr: “Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu
mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan
kepadamu?,” (QS Al-Kahfi: 66).
Artinya: “Barang siapa yang hendak menginginkan dunia, maka hendaklah ia menguasai
ilmu. Barangsiapa menginginkan akhirat, hendaklah ia menguasai ilmu. Dan barang siapa
yang menginginkan keduanya (dunia dan akhirat), hendaklah ia menguasai ilmu,” (HR
Ahmad).
Artinya: “Jadilah pendidik yang penyantun, ahli fikih, dan ulama. Disebut pendidik apabila
seseorang mendidik manudia dengan memberikan ilmu sedikit-sedikit yang lama-lama
menjadi banyak.” (HR. Bukhari).
3.Hadits tentang Pendidikan dan Kewajiban Mendidik Anak
سانِ ِه َك َمث َ ِل ا ْلبَ ِهي َم ِة ت ُ ْنت َ ُج ا ْلبَ ِهي َمةَ َه ْل ت َ َرى فِيهَا َج ْدعَا َء
َ علَى ا ْل ِف ْط َر ِة َفأَبَ َواهُ يُه َِودَانِ ِه أَ ْو يُنَ ِص َرانِ ِه أ َ ْو يُ َم ِج
َ ُك ُّل َم ْولُو ٍد يُولَ ُد
Artinya: “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci). Kemudian kedua orang
tunyalah yang akan menjadikan anak itu menjadi Yahudi, Nasrani, atau Majusi
sebagaimana binatang ternak yang melahirkan binatang ternak dengan sempurna.
Apakah kalian melihat ada cacat padanya?” (HR Bukhari).
Artinya: “Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim,” (HR Ibnu Majah).
Artinya: “Barangsiapa yang menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah SWT
akan memudahkan baginya jalan menuju surga,” (HR Muslim).
I. Tujuan.
dikarenakan tanpa tujuan yang jelas suatu pendidikan tidak akan menghasilkan
suatu hal yang penting tentang kecerdasan. Maka dengan tujuan pendidikan yang
relatif benar biasanya memiliki tujuan agar yang terdidik mendapatkan perubahan
pengetahuan dan sikap yang lebih baik.
III. Pendidik.
Pendidik atau guru. Pendidik memiliki peranan penting terhadap dalam proses ajar
mengajar peserta didik dalam proses pendidikan, maka dari hal ini pendidikan
harus selalu ada menyampaikan informasi pendidikan terhadap murid-muridnya.
IV. Metode.
Metode pendidikan . Metode pendidikan merupakan komponen pendidikan yang
penting juga dikarenakan dengan metode pendidikan suatu pembelajaran akan
memiliki arah yang jelas untuk menyampaikan materi kepada siswa.
V. Isi pendidik.
Isi pendidikan atau materi adalah sebuah pengetahuan pembelajaran yang mana
akan diberikan kepada siswa dalam tingkatan-tingkatan tertentu dari sekolah
dasar maupun hingga SMP. Maka dari hal tersebut pendekatan materi belajar
harus dibuat sebaik mungkin dalam mengajar.
VI. Lingkungan.
Lingkungan pendidikan ini berisikan berbagai kebudayaan, aturan hingga
kehidupan yang ada di lingkungan tersebut yang mana bisa memberikan pengaruh
terhadap pendidikan para siswa terdidik.
Menurut teori ini hal yang paling penting adalah input (masukan) yang berupa stimulus
dan output (keluaran) yang berupa respon. Menurut toeri ini, apa yang tejadi diantara
stimulus dan respon dianggap tidak penting diperhatikan karena tidak dapat diamati dan
tidak dapat diukur. Yang dapat diamati hanyalah stimulus dan respon. Oleh sebab itu, apa
saja yang diberikan guru (stimulus) dan apa yang dihasilkan siswa (respon), semuanya
harus dapat diamati dan diukur. Teori ini lebih mengutamakan pengukuran, sebab
pengukuran merupakan suatu hal yang penting untuk melihat terjadinya perubahan
tungkah laku tersebut. Faktor lain yang juga dianggap penting adalah faktor penguatan.
Penguatan adalah apa saja yang dapat memperkuat timbulnya respon. Bila penguatan
diitambahkan maka respon akan semakin kuat. Begitu juga bila penguatan dikurangi maka
responpun akan dikuatkan. Jadi, penguatan merupakan suatu bentuk stimulus yang
penting diberikan (ditambahkan) atau dihilangkan (dikurangi) untuk memungkinkan
terjadinya respon.
1. Thorndike
Menurut thorndike, belajar merupakan proses interaksi antara stimulus dan respon. Dan
perubahan tingkah laku merupakan akibat dari kegiatan belajar yang berwujud konkrit
yaitu dapat diamati atau berwujud tidak konkrit yaitu tidak dapat diamati. Teori ini juga
disebut sebagai aliran koneksionisme (connectinism).
2. Watson
Menurut Watson, belajar merpakan proses interaksi antara stimulus dan respon, namun
stimulus dan respon yang dimaksud harus berbentuk tingkah laku yang dapat diamati dan
dapat diukur. Dengan kata lain, meskipun ia mengakui adanya perubahan-perubahan
mental dalam diri seseorang selama proses belajar, namun ia menganggap hal-hal
tersebut sebagai faktor yang tak perlu diperhitungkan. Ia tetap mengakui bahwa
perubahan-perubahan mental dalam bentuk benak siswa itu penting, namun semua itu
tidak dapat menjelaskan apakah seseorang telah belajar atau belum karena tidak dapat
diamati.
3. Clark Hull
Clark Hull juga menggunakan variable hubangan antara stimulus dan respon untuk
menjelaskan pengertian tentang belajar. Namun ia sangat terpengaruh oleh teori evolusi
Charles Darwin. Baginya, seperti teori evolusi, semua fungsi tingkah laku bermanfaat
terutama untuk menjaga kelangsungan hidup manusia. Oleh sebab itu, teori ini
mengatakan bahwa kebutuhan biologis dan pemuasan kebutuhan biologis adalah penting
dan menempati posisi sentral dalam seluruh bagian manusia, sehingga stimulus dalam
belajarpun hampir selalu dikaitkan dengan kebutuhan biologis,walaupun respon yang
akan muncul mungkin dapat bermacam-macam bentuknya.
4. Edwin Guthrie
Demikian juga Edwin, ia juga menggunakan variabel stimulus dan respon. Namun ia
mengemukakan bahwa stimulus tidak harus berhubungan dengan kebutuhan atau
pemuasan biologis sebagaimana Clark Hull. Ia juga mengemukakan, agar respon yang
muncul sifatnya lebih kuat dan bahkan menetap, maka diperlukan berbagai macam
stimulus yang berhubungan dengan respon tersebut.
5. Skinner
Behaviorisme merupakan salah aliran psikologi yang memandang individu hanya dari sisi
fenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek – aspek mental. Dengan kata lain,
behaviorisme tidak mengakui adanya kecerdasan, bakat, minat dan perasaan individu
dalam suatu belajar. Peristiwa belajar semata-mata melatih refleks-refleks sedemikian
rupa sehingga menjadi kebiasaan yang dikuasai individu.
Oleh karena teori ini berawal dari adanya percobaan sang tokoh behavioristik terhadap
binatang, maka dalam konteks pembelajaran ada beberapa prinsip Umum yang harus
diperhatikan. Menurut Mukinan (1997: 23), beberapa prinsip tersebut Adalah: (1) Teori ini
beranggapan bahwa yang dinamakan belajar adalah perubahan tingkah Laku. Seseorang
dikatakan telah belajar sesuatu jika yang bersangkutan dapat menunjukkan Perubahan
tingkah laku tertentu. (2) Teori ini beranggapan bahwa yang terpenting dalam Belajar
adalah adanya stimulus dan respons, sebab inilah yang dapat diamati. Sedangkan Apa
yang terjadi di antaranya dianggap tidak penting karena tidak dapat diamati. (3)
Rainforcement, yakni apa saja yang dapat menguatkan timbulnya respons, merupakan
faktor Penting dalam belajar. Respons akan semakin kuat apabila reinforcement (baik
positif Maupun negatif) ditambah.
Merupakan metode pembelajaran yang lebih menekankan pada proses dan kebebasan
dalam menggali pengetahuan serta upaya dalam mengkonstruksi pengalaman atau
dengan kata lain teori ini memberikan keaktifan terhadap
Siswa untuk belajar menemukan sendiri kompetensi, pengetahuan atau teknologi, dan hal
lain yang diperlukan guna mengembangkan dirinya sendiri. Dalam proses belajarnya pun,
memberi kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan gagasannya dengan bahasa
sendiri, untuk berfikir tentang pengalamannya sehingga siswa menjadi lebih kreatif dan
imajinatif serta dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
Pembentukan pengetahuan menurut konstruktivistik memandang subyek untuk aktif
menciptakan struktur-struktur kognitif dalam interaksinya dengan lingkungan. Dengan
bantuan struktur kognitifnya ini, subyek menyusun pengertian realitasnya.
Interaksi kognitif akan terjadi sejauh realitas tersebut disusun melalui struktur kognitif
yang diciptakan oleh subyek itu sendiri. Struktur kognitif senantiasa harus diubah dan
disesuaikan berdasarkan tuntutan lingkungan dan organisme yang sedang berubah.
Proses penyesuaian diri terjadi secara terus menerus melalui proses rekonstruksi.
Teori humanistik dalam pembelajaran, antara lain: Guru memberikan motivasi kepada
murid agar tertarik mengikuti pembelajaran. Guru menjelaskan ulang untuk memastikan
murid benar-benar mengerti. Guru memahami karakter murid supaya mampu
menyesuaikan keinginan murid.
Teori humanistik atau sering juga disebut teori belajar humanistik adalah satu dari
beberapa teori belajar yang sering digunakan oleh guru maupun tenaga pengajar lainnya.
Secara garis besar teori belajar humanistik adalah teori belajar bertujuan menghasilkan
hal baik bagi kemanusiaan supaya bisa mencapai aktualisasi diri dan membuat orang
mampu mengenali diri sendiri.
Oleh karena itu, proses belajar humanistik ini membutuhkan perhatian yang besar dalam
prosesnya dengan harapan menghasilkan pencapaian yang baik. Masih bingung? Berikut
ini pengertian proses belajar humanistik yang dipaparkan oleh para ahli.
Menurut pendapat Combs, belajar bukan hanya tentang bagaimana menghapal materi
namun lebih dari itu belajar adalah bagaimana seseorang bebas mencari cara mereka
sendiri dan bisa dilakukan lewat mana saja. Selama hal tersebut membawa hasil yang
baik bagi dirinya.
Dari pemahaman tersebut kita tahu bahwa seorang tenaga pengajar tidak bisa
menuntut terkait proses belajar pada setiap murid, melainkan merekalah yang bebas
menentukan proses belajarnya sendiri. Hal tersebut akan membantu murid mencapai
tujuan dari teori humanistik ini.
Ada banyak teori belajar yang dapat disesuaikan dan diterapkan sesuai
karakteristik murid. Termasuk teori belajar humanistik, teori belajar kognitif, teori belajar
behavioristik dan masih banyak teori lain yang fungsinya sama untuk pendekatan belajar
murid.