Disusun Oleh :
2022
1. Ayat yang berhubungan dengan pendidikan
Artinya: 1) “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan 2) Dia telah menciptakan
manusia dari segumpal darah 3) Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah 4) Yang mengajar
(manusia) dengan perantaran kalam 5) Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”
b. Surah al- mujadalah ayat 11
الَّ ِذ ْينَ ٰيٓاَيُّهَا ٰا َمنُ ْٓوا س ِفى اتَفَ َّسحُوْ لَ ُك ْم قِي َْل اِ َذا هّٰللا
ِ ِح ْال َم ٰجل ِ ُ يَ ْف َس ااواِ َذ لَ ُك ۚ ْمَ
هّٰللا ُ يَرْ فَ ِع فَا ْن ُش ُز وْ اا ْن ُش ُزوْ قِ ْي َل َالَّ ِذ ْين ٰا َمنُوْ ا ِم ْن ُك ۙ ْم َوا َوالَّ ِذ ْين
ْ ُت ۡٱل ِع ۡل َم ُأوت ٖ ۚ د ََر ٰ َج
خَ بِ ْي ٌر تَ ْع َملُوْ نَ بِ َما هّٰللا ُ َو
Artinya: "Hai orang-orang beriman, apabila dikatakan kepadamu, 'Berlapang-lapanglah dalam majlis',
maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan,
'Berdirilah kamu', maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara
kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa
yang kamu kerjakan." (QS. Al-Mujadilah: 11).
Artinya: “Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka
memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.”
d. Surah At-Taubah ayat 122
ْ ة ِّم ۡنهُمۡ فِ ۡرقَ ٖة ُكلِّ ِمن نَفَ َر فَلَ ۡواَل َكٓافَّ ٗۚةلِيَنفِرٞ َُوا طَٓاِئف
ُوا ۡٱل ُم ۡؤ ِمنُونَ َكانَ َو َما ْ ِّين َوٱفِي لِّيَتَفَقَّه
ِ ٱلد
ْ يَ ۡح َذرُونَ لَ َعلَّهُمۡ ِإلَ ۡي ِهمۡ َر َجع ُٓو ْا ِإ َذا قَ ۡو َمهُمۡ لِيُن ِذر
ُوا
Artinya: “Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi
dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka
tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya,
supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.”
Artinya: Maka Mahatinggi Allah, Raja yang sebenar-benarnya. Dan janganlah engkau (Muhammad)
tergesa-gesa (membaca) Al-Qur'an sebelum selesai diwahyukan kepadamu, dan katakanlah, “Ya
Tuhanku, tambahkanlah ilmu kepadaku. ”
1
Mappasiara, Pendidikan Islam (Pengertian, Ruang Lingkup dan Epistemologinya), Volume VII, Nomor 1, Januari-
Juni 2018, h. 153.
b. Bagaimana ruang lingkup pendidikan Islam ?
Ruang lingkup pendidikan Islam meliputi keseluruhan ajaran Islam yang terpadu dalam
keimanan (akidah) serta ibadah dan muamalah yang implikasinya mempengaruhi proses berfikir,
merasa, berbuat dan terbentuknya kepribadian yang pada gilirannya terwujud dalam aklaqul al-
karimah sebagai wujud manusia muslim.2
Hakekat pendidikan Islam menurut M. Arifin adalah usaha orang dewasa muslim yang
bertaqwa secara sadar mengarahkan dan membimbing pertumbuhan serta perkembangan fitrah
(kemampuan dasar) anak didik yang melalui ajaran Islam ke arah titik maksimal pertumbuhan dan
perkembangannya.3
2
Mappasiara, … h. 159
3
Jamila, Pendidikan Berbasis Islam Yang Memandirikan Dan Mendewasakan, Jurnal EduTech Vol. 2 No.
September 2016, h. 76-77.
4
Jamila, … h. 77.
5
Arifin, Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoretis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner, (Jakarta: PT
Bumi Aksara, 2008), h. 23-25
f. Apa saja fungsi dari pendidikan Islam ?
Fungsi pendidikan islam adalah memelihara dan mengembangkan fitrah dan sumber daya
manusia menuju terbentuknya manusia seutuhnya (insan kamil) yakni manusia berkualitas sesuai
dengan pandangan Islam.6
6
Mukhtar Hadi, Hakikat Sistem Pendidikan Islam, Jurnal Tarbawiyah Volume 10 Nomor 2 Edisi Juli-
Desember 2013, h. 45
7
Hasbi Siddik, Hakikat Pendidikan Islam, Volume 8, Nomor 1, April 2016, h. 93-94
8
Hasbi Siddik, … h. 94.
9
Muhammad Haris, Pendidikan Islam Dalam Perspektif Prof. H.M Arifin, Jurnal Ummul Qura Vol VI, No 2,
September 2015, h. 8-9.
2) Untuk mengetahui sejauhmana atau sampai dimana hasil pendidikan wahyu yang telah
diaplikasikan Rasulullah saw kepada umatnya.
3) Untuk mengukur daya kognisi, hafalan manusia dan pelajaran yang telah diberikan kepadanya,
seperti pengevaluasian terhadap nabi Adam tentang asma-asma yang dikerjakan Allah
kepadanya dihadapan para malaikat.
4) Allah SWT memerintahkan agar berlaku adil dalam mengevauasi sesuatu, jangan karena
kebencian menjadikan ketidak objektifan evaluasi yang dilakukan.10
10
Muhammad Haris, … h. 9-10
11
Muhammad Haris, … h. 10-11.
m. Apa yang dimaksud dengan landasan pendidikan Islam ?
Pendidikan Islam sebagai suatu usaha membentuk insan kamil (manusia yang sempurna dan utuh)
harus mempunyai landasan tujuan dan oprasionalisasi dalam pelaksanaannya sehingga dapat mencapai
tujuan yang diharapkan. Landasan pendidikan Islam terdiri dari dua, yaitu : landasan ideal dan landasan
operasional..13
n. Apa saja kelemahan pada strategi pengembangan Pendidikan Islam dalam era Reformasi ?
Hingga saat ini kita menyadari bahwa secara umum kondisi lembaga pendidikan Islam di
Indonesia masih ditandai oleh berbagai kelemahan. Diantaranya:
1) Kelemahan Sumber Daya Manusia (SDM)
2) Kita menyadari bahwa saat ini lembaga pendidkan tinggi Islam masih belum mampu
mengupayakan secara optimal mewujudkan Islam sesuai dengan cita-cita idealnya.
3) Kita masih melihat lembaga pendidikan tinggi Islam belum mampu mewujudkan Islam secara
transformasinya.
4) Pada saat ini kita hidup pada era reformasi.
5) Posisi lembaga pendidikan tinggi Islam, bahkan juga pada pendidikan Islam yang ada
dibawahnya masih kurang diminati oleh masyarakat.14
o. Mengapa pendidikan Islam perlu dipelajari ?
Karena pendidikan merupakan kata kunci untuk manusia agar ia mendapatkan ilmu hanya
dengan pendidikanlah ilmu akan didapat da diserap dengan baik.15
17
Anda Juanda….h,15
18
https://eprints.uny.ac.id/7786/3/bab%202%20-%20%2008108249111.pdf
2) Guru memiliki kejujuran professional dalam menerapkan kurikulum sesuai dengan
kebutuhan anak didik masing-masing.
3) Guru mengadakan komunikasi terutama dalam memperoleh informasi tentang anak didik,
tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk penyalahgunaan.
4) Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara kehidupan dengan orang tua
murid sebaik-baiknya bagi kepentingan anak didik.
5) Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat disekitar sekolahnya maupun
masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan pendidikan
6) Guru secara tersendiri-sendiri/atau bersama-sama berusaha mengembangkan dan
meningkatkan mutu propesinya
7) Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru baik berdasarkan
lingkungan kerja maupun didalam hubungan keseluruhan
8) Guru secara bersama-sama memelihara, membina dan meningkatkan mutu organisasi guru
professional sebagai sarana pengabdiannya
9) Guru melaksanakan ketentuan yang merupakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang
pendidikan19
f. Jelaskan istilah-istilah yang terkiat dengan profesi ?
a. Profesional : penampilan seseorang yang sesuai dengan tuntutan yang seharusnya
(menunjukan kepada orangnya)
b. Profesionalisasi : proses menjadikan seseorang sebagai profesional melalui inservice training
atau preservice training
c. Profesionalisme : derajat penampilan seseorang sebagai profesional (penampian suatu
pekerjaan sebagai suatu profesi)20
g. Sebutkan karakeristik guru profesional ?
a. Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang
digariskan.
b. Sebagai saran kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan.
c. Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam
keanggotaan profesi.22
i. Apa yang wajib di miliki sebagai guru yang profesional ?
Sebagai pekerjaan yang profesional guru wajib memiliki kualifikasi kompetensi dan
sertifikasi. Adapun kualifikasi yang wajib dimiliki oleh guru sebagaimana tertuang dalam pasal 8
meliputi kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikasi pendidik, sehat jasmani rohani, serta
memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Adapun kompetensi yang
harus dimiliki oleh seorang guru sebagaimana tertuang dalam UU No. 14 tahun 2005 tentang guru
dan dosen pada bab 4 bagian ke satu pasal 10 ayat (1) dijelaskan bahwa kompetensi guru
meliputi: kompetensi pedagogik, potensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.23
Berdasarkan UUD 1945, pemerintah RI menetapkan kode etik guru sebagai berikut:
a. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya
yang berjiwa Pancasila.
b. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional.
c. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan
bimbingan dan pembinaan.
d. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses
belajar mengajar.
21
Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi (Bandung: Kencana
Prenada Media Group, 2005), 145
22
Ibid.h.55
23
Arif Firdaus, Barnawi, Profil Guru SMK Profesional (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), 26.
e. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya untuk
membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap pendidikan.
f. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan
martabat profesinya.
g. Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan, dan kesetiakawanan sosial.
h. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai
sarana perjuangan dan pengabdian.
i. Guru melaksanakan segala kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan.24
28
Tanwir, Dasar-Dasar Dan Ruang Lingkup Evaluasi Pendidikan, vol. 13, no. 1, 2015, h. 52-55.
29
Syahril, … h. 308.
30
Syahril, … h. 311-312.
31
Sagaf S.Pettalongi, Evaluasi dalam Pendidikan dan Pembelajaran, Vol. 11 No. 6 April-September 2009, h.
1005.
1) Keterpaduan, yang meliputi tujuan instruksional, materi dan metode pengajaran yang tidak
boleh dipisahkan. Karena itu, perencanaan evaluasi harus sudah diterapkan pada waktu
menyusun RPP sehingga dapat disesuaikan secara harmonis dengan tujuan instruksional dan
materi pengajaran yang hendak disajikan.
2) Keterlibatan Siswa. Siswa dituntut untuk terlibat secara aktif sebagaimana yang diterapkan
oleh metode belajar CBSA (cara belajar siswa aktif). Untuk mengetahui sejauh mana
keterlibatan siswa dalam pembelajaran maka diperlukan evaluasi. Oleh karena itu evaluasi
bagi siswa merupakan kebutuhan yang harus terpenuhi.
3) Koherensi. Dengan prinsip koherensi yang dimaksud evaluasi harus berkaitan dengan materi
pengajaran yang sudah disajikan dan disesuaikan dengan ranah kemampuan yang hendak
diukur. Tidak dapat dibenarkan menyusun alat evaluasi hasil belajar atau evaluasi pencapaian
belajar yang mengukur bahan yang belum disajikan dalam kagiatan belajar-mengajar.
Demikian pula tidak diterima apabila alat evaluasi berisi butir yang tidak berkaitan dengan
bidang kemampuan yang hendak diukur.
4) Pedagogis. Selain sebagai alat penilai, evaluasi perlu diterapkan sebagai langkah dalam
memperbaiki sikap dan tingkah laku secara pedagogis. Evaluasi dan hasilnya hendaknya dapat
dipakai sebagai alat motivasi unsur siswa dalam kegiatan belajarnya. Hasil evaluasi
hendaknya dirasakan sebagai ganjaran yakni sebagai penghargaan bagi yang tidak / kurang
berhasil.
5) Akuntabilitas. Sejauh mana keberhasilan program pengajaran perlu disampingkan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan dengan pendidikan diantranya adalah siswa, orang tua,
masyarakat, dan lembaga pendidikan sendiri. Hal ini dipandang perlu sebagai laporan
pertanggungjawaban kepada pihak terkait sehingga dapat dipertimbangkan pemanfaatannya.32
i. Bagaimana prosedur pelaksanaan evaluasi pendidikan dilakukan ?
1) Perencanaan Evaluasi, adalah langkah pertama yang perlu dilakukan dalam kegiatan evaluasi.
Dalam perencanaan ada beberapa faktor yang harus diperhatikan diantaranya adalah
merumuskan tujuan penilaian, mengidentifikasi kompetensi dan hasil belajar, menyusun kisi-
kisi, mengembangkan draf instrument, uji coba dan analisis instrument, revisi dan merakit
instrument baru.
32
Fitriani Rahayu, Konsep Evaluasi Dalam Pendidikan Islam, Volume 13 Nomor 2 2019, h. 9-10.
2) Pelaksanaan Evaluasi. Pelaksanaan evaluasi sangat bergantung dari jenis evaluasi yang
digunakan. Karena hal ini akan berdampak pada penentuan prosedur, metode, instrument,
waktu pelaksanaan, sumber data, dan sebagainya. Dalam pelaksanaan penilaian hasil belajar,
guru dapat menggunakan tes (tes pelaksanaan penilaian hasil belajar) maupun non tes, angket,
observasi, wawancara, studi dokumentasi, skala sikap, dan sebagainya).
3) Monitoring Pelaksanaan Evaluasi, digunakan untuk memantau pelaksanaan evaluasi agar tetap
sesuai dengan perencanaan evaluasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Fungsi monitoring ada
2 yaitu untuk melihat relevansi pelaksanaan evaluasi dengan perencanaan evaluasi, dan untuk
melihat hal apa yang terjadi selama pelaksanaan evaluasi.
4) Pengolahan Data. Mengolah data berarti mengubah sujud data yang sudah terkumpul menjadi
sebuah sajian menarik dan bermakna. Data evaluasi ada dua jenis,kualitatif dan kuantitatif.
Data yang berbentuk kualitatif tentu dianalisis secara kualitatif, begitupula yang kuantitatif.
5) Pelaporan Hasil Evaluasi. Sebagai bentuk akuntabilitas publik, pihak-pihak yang
berkepentingan seperti orang tua/wali, kepala sekolah, pengawas, pemerintah, mitra sekolah,
dan peserta didik itu sendiri harus menerima laporan hasil dari evaluasi.33
j. Sasaran apa saja yang ada dalam evaluasi pendidikan ?
1) Segi tingkah laku, artinya segi-segi yang menyangkut sikap, minat, perhatian, keterampilan
peserta didik sebagai akibat dari proses belajar mengajar.
2) Segi pengetahuan, artinya penguasaan pelajaran yang diberikan oleh guru dalam proses
belajar mengajar.
3) Segi yang menyangkut proses belajar mengajar yaitu bahwa proses belajar mengajar perlu
diberi penilaian secara obyektif dari guru. Sebab baik tidaknya proses belajar mengajar akan
menentukan baik tidaknya hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik.34
33
Fitriani Rahayu, … h. 12-13.
34
Miswanto, Evaluasi Pendidikan Agama Islam Berbasis Karakter, Jurnal Madaniyah Edisi VII Agustus 2014,
h. 162.
Metode pembelajaran adalah cara atau tahapan yang digunakan dalam interaksi antara
peserta didik dan pendidik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sesuai
dengan materi dan mekanisme metode pembelajaran.35
35
Djamarah, S.B. (2008). Strategi belajar Mengajar. Bandung: Rineka Cipta. h. 16
36
Trianto.2010. Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, Dan Implementasinya Dalam Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Bumi Aksara. h. 15
37
Sagala, S. (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. h. 15
38
H.M.Ilyas, Abd.Syahid, Pentingnya Metodologi Pembelajaran Bagi Guru, Jurnal Al- Aulia, Vol. 04, No. 01,
2018, h. 58
39
http://repository.unimus.ac.id/3616/6/BAB%205.pdf
Metode-metode yang dapat diterapkan dalam pembelajaran aktif yaitu:40
1. Metode Pembelajaran Audio Visual 11. Metode Tulis Berantai
2. Metode Curah Pendapat 12. Metode Debat
3. Metode Studi Kasus 13. Metode Bermain Peran
4. Metode Demonstrasi 14. Metode Simulasi
5. Metode Penemuan 15. Metode Tugas Proyek
6. Metode Jigsaw 16. Metode Presentasi
7. Metode Kegiatan Lapangan 17. Metode Penilaian Sejawat
8. Metode Ceramah 18. Metode Bola Salju
9. Metode Diskusi Kelompok 19. Metode Kunjung Karya
10. Metode Pembicara Tamu
40
Hamzah B. Uno dan Nurdin Muhammad, Belajar Dengan Pendekatan PAILKEM…, hal.97
41
Muhammad Syarif Sumatri, Strategi Pembelajaran…hal. 42-140
Model pembelajaran Cooperative adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh
siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
dirumuskan.42
i. Jelaskan salah satu metode pembelajaran dari Metode Tulis Berantai yang anda pahami!
Metode tulis berantai adalah metode yang digunakan untuk mendapatkan informasi yang
terstruktur dari sumber yang berbeda. Gunanya agar yang belajar mengetahui sebagian dari
informasi yang dibutuhkan dalam pembelajaran dan memiliki gambaran yang sama melalui
penyatuan informasi yang ditulis secara bergilir oleh siswa. Metode ini pada dasarnya merupakan
kegiatan curah pendapat, tetapi dalam bentuk tulisan. Kegiatan tulis berantai ini bisa antarindividu
dalam kelompok, bisa juga antar kelompok dalam kelas.43
42
Muhammad Syarif Sumatri, Strategi Pembelajaran…hal. 42-140
43
Hamzah B. Uno dan Nurdin Muhammad, Belajar Dengan Pendekatan PAILKEM…, hal.97
44
https://id.scribd.com/document/367314356/Hubungan-Antara-Model-Pendekatan-Strategi-Metode-Teknik-
Dan-Taktik-Pembelajaran.