Anda di halaman 1dari 7

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : Andi Setia Kurniawan

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 855796289

Kode/Nama Mata Kuliah : MKDU4221 / Pendidikan Agama Islam

Kode/Nama UPBJJ : 20 / Bandar Lampung

Masa Ujian : 2022/23.2(2023.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang bila
disebut nama Allah Subhanahu Wata’ala gemetarlah hati mereka dan
apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka, dan hanya
kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.
Jika iman diartikan percaya,maka ciri-ciri orang yang beriman tidak ada
yang mengetahuinya kecuali hanya Allah saja,karena yang tahu isi hati
seseorang hanyalah Allah SWT.Oleh karena itu ciri-ciri orang beriman
kepada Allah yaitu :

a. Tawakal

Yaitu senantiasa hanya mengabdi (hidup) menurut apa yang


diperintahkan oleh Allah.Dengan kata lain ,orang yang bertawakal adalah
orang yang menyandarkan berbagai aktivitasnya atas perintah Allah.
Q.S. Al-Anfaal (8):2.

!ْ َ‫ت قُلُ ْوبُهُ ْم َواِ َذا تُلِي‬


‫ت‬ ْ َ‫اِنَّ َما ْال ُمْؤ ِمنُ ْو َن الَّ ِذي َْن اِ َذا ُذ ِك َر هّٰللا ُ َو ِجل‬
‫َعلَ ْي ِه ْم ٰا ٰيتُ ٗه َزا َد ْتهُ ْم اِ ْي َمانًا َّو َع ٰلى َربِّ ِه ْم يَتَ َو َّكلُ ْو ۙ َن‬
Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang
apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan
ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan
hanya kepada Tuhan mereka bertawakal,
Q.S. Al-Baqarah (2) : 172

‫هّٰلِل‬ !ِ ‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذي َْن ٰا َمنُ ْوا ُكلُ ْوا ِم ْن طَيِّ ٰب‬
ِ ‫ت َما َر َز ْق ٰن ُك ْم َوا ْش ُكر ُْوا‬
‫اِ ْن ُك ْنتُ ْم اِيَّاهُ تَ ْعبُ ُد ْو َن‬
Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik
yang Kami berikan kepada kamu dan bersyukurlah kepada Allah,
jika kamu hanya menyembah kepada-Nya.

b. Mawas diri dan bersikap ilmiah

Mawas diri berasal dari kata mewawas diri yang artinya melihat diri
sendiri secara jujur atau introspeksi diri. Mawas diri ini merupakan sikap
yang penting untuk dimiliki bagi setiap orang agar dapat terhindar dari
pengaruh-pengaruh buruk di sekitarnya. Sikap ilmiah adalah sikap yang
ditunjukkan dalam perilaku yang sesuai dengan pemikiran ilmiah.
Seseorang yang memiliki sikap ilmiah akan terbiasa melakukan langkah-
langkah ilmiah secara sistematis dalam menghadapi suatu masalah.
Q.S. An-Naas (114): 1-3
ِ ۙ ‫قُ ْل اَع ُْو ُذ ِب َربِّ ال َّن‬
‫اس‬
‫اس‬ِ ۙ ‫َملِ ِك ال َّن‬
ِۙ ‫ِا ٰل ِه ال َّن‬
‫اس‬

Artinya : 1. Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhannya manusia, 2.


Raja manusia, 3. sembahan manusia,

Mawas diri yang berhubungan dengan pikiran,yaitu bersikap kritis dalam


menerima informasi,terutama dalam memahami nilai-nilai dasar
keislaman.Hal ini diperlukan,agar terhindar dari berbagai fitnah.Q.S. Ali
Imran (3) 7

!ِ ‫ت هُ َّن اُ ُّم ْال ِك ٰت‬


‫ب‬ ٌ ‫ت ُّمحْ َك ٰم‬ ٌ ‫ب ِم ْنهُ ٰا ٰي‬ !َ ‫ك ْال ِك ٰت‬ َ ‫ي اَ ْن َز َل َعلَ ْي‬ ْٓ ‫هُ َو الَّ ِذ‬
‫ت ۗ فَا َ َّما الَّ ِذي َْن ِف ْي قُلُ ْوبِ ِه ْم َز ْي ٌغ فَيَتَّبِع ُْو َن َما‬ !ٌ ‫َواُ َخ ُر ُمتَ ٰشبِ ٰه‬
‫تَ َشابَهَ ِم ْنهُ ا ْبتِ َغ ۤا َء ْالفِ ْتنَ ِة َوا ْبتِ َغ ۤا َء تَْأ ِو ْيلِ ٖ ۚه َو َما يَ ْعلَ ُم تَْأ ِو ْيلَ ٗ ٓه اِاَّل‬
ۚ ‫َّاس ُخ ْو َن فِى ْال ِع ْل ِم يَقُ ْولُ ْو َن ٰا َمنَّا بِ ٖ ۙه ُك ٌّل ِّم ْن ِع ْن ِد َربِّنَا‬ ‫ر‬ ‫ال‬ ‫و‬ ۘ ُ ‫هّٰللا‬
ِ َ
ِ ‫َو َما يَ َّذ َّك ُر آِاَّل اُولُوا ااْل َ ْلبَا‬
‫ب‬
Artinya : Dialah yang menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu
(Muhammad). Di antaranya ada ayat-ayat yang
muhkamat, itulah pokok-pokok Kitab (Al-Qur'an) dan yang
lain mutasyabihat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya
condong pada kesesatan, mereka mengikuti yang
mutasyabihat untuk mencari-cari fitnah dan untuk mencari-
cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui
takwilnya kecuali Allah. Dan orang-orang yang ilmunya
mendalam berkata, “Kami beriman kepadanya (Al-Qur'an),
semuanya dari sisi Tuhan kami.” Tidak ada yang dapat
mengambil pelajaran kecuali orang yang berakal

Atas dasar pemikiran tersebut hendaknya seseorang tidak dibenarkan


menyatakan sesuatu sikap,sebelum mengetahui terlebih dahulu
permasalahannya,sebagaimana dinyatakan didalam Al-qur’an antara lain Q.S.
Al-Israa’ (17): 36.

ُّ‫ص َر َو ْالفَُؤ ا َد ُكل‬


َ َ‫ك بِ ٖه ِع ْل ٌم ۗاِ َّن ال َّس ْم َع َو ْالب‬ َ َ‫ْس ل‬ َ ‫ف َما لَي‬ُ ‫َواَل تَ ْق‬
ٰۤ ُ
‫ان َع ْنهُ َم ْسـُٔ ْواًل‬ َ
َ ‫كك‬ َ ‫اول ِٕى‬
Artinya : Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu
ketahui. Karena pendengaran, penglihatan dan hati nurani,
semua itu akan diminta pertanggungjawabannya.

c. Optimis salam menghadapi masa depan

hidup manusia tidak tidak seluruhnya mulus,akan tetapi kadang-


kadang mengalami dalam berbagai rintangan yang memerlukan
pemecahan jalan keluar.Al-quran memberikan petunjuk kepada umat
manusia bersikap optimis karena pada hakikatnya tantangan,merupakan
pelajaran bagi setiap umat manusia.Jika optimisme merupakan sikap
yang terpuji,maka sebaliknya pesimisme merupakan merupakan sikap
yang tercela.Sikap ini seharusnya tidak tercermin pada dirinya
mukmin.Hal ini seperti dinyatakan dalam Surat Yusuf Q.S. Yusuf (12): 87.

‫ُف َواَ ِخ ْي ِه َواَل تَ ۟ا ْيـَٔس ُْوا ِم ْن‬ َ ‫ي ْاذهَب ُْوا فَتَ َح َّسس ُْوا ِم ْن ي ُّْوس‬ َّ ِ‫ٰيبَن‬
‫ح هّٰللا ِ اِاَّل ْالقَ ْو ُم ْال ٰكفِر ُْو َن‬
ِ ‫َّو‬
ْ ‫ر‬ ‫ن‬ ْ ‫م‬ِ ُ‫س‬ ‫ـ‬
َٔ ْ
‫ي‬ ۟
‫ا‬ َ ‫ي‬ ‫اَل‬ ٗ
‫ه‬ َّ ‫ن‬ ‫ا‬ ۗ
ِ ِ ِ
‫ر َّْوح هّٰللا‬
Artinya : Wahai anak-anakku! Pergilah kamu, carilah (berita) tentang
Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari
rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat
Allah, hanyalah orang-orang yang kafir.”

d. Konsisten dan menepati janji


Janji adalah hutang.Menepati janji berarti membayar
hutang.Begitupun sebaliknya,ingkar janji adalah suatu pengkhianatan.Hal
ini dijelaskan pada surat Q.S. Al-maa’idah (5): 1.

ْ َّ‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذي َْن ٰا َمنُ ْٓوا اَ ْوفُ ْوا بِ ْال ُعقُ ْو ۗ ِد اُ ِحل‬
‫ت لَ ُك ْم بَ ِه ْي َمةُ ااْل َ ْن َع ِام اِاَّل‬
‫ص ْي ِد َواَ ْنتُ ْم ُح ُر ۗ ٌم اِ َّن هّٰللا َ يَحْ ُك ُم‬
َّ ‫َما يُ ْت ٰلى َعلَ ْي ُك ْم َغ ْي َر ُم ِحلِّى ال‬
‫َما ي ُِر ْي ُد‬
Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah janji-janji.
Hewan ternak dihalalkan bagimu, kecuali yang akan
disebutkan kepadamu, dengan tidak menghalalkan berburu
ketika kamu sedang berihram (haji atau umrah).
Sesungguhnya Allah menetapkan hukum sesuai dengan yang
Dia kehendaki.

Seorang mukmin senantiasa akan menempati janji,dengan Allah,sesame


manusia,dan dengan ekologinya (lingkungannya).Seorang mukmin adalah
seorang yang telah berjanji untuk berpandangan dan bersikap dengan
yang dikehendaki Allah.Janji terhadap ekologi (lingkungan) berarti
memenuhi dan memelihara apa yangdibutuhkan oleh lingkungannya,agar
tetap berdaya guna dan berhasil guna.

e. Tidak sombong

Kesombongan merupakan suatu sifat dan sikap yang tercela yang


membahayakan diri sendiri maupun orang lain dan lingkungan
hidupnya.Seorang yang telah merasa dirinya panda,karena
kesombongannya akan berbalik menjadi bodoh lantaran malas belajar, tidak
mau bertanya kepada orang lain yang dianggapnya bodoh.Al-quran
menyatakan suatu larangan terhadap sifat dan sikap yang sombong.Firman
Allah Q.S. Luqman (31): 18.

‫واَل تُص ِّعرْ َخ َّد َك للنَّاس واَل تَمش فى ااْل َرْ ض مرح ًۗا ا َّن هّٰللا‬
َ ِ َ َ ِ ِ ِ ْ َ ِ ِ َ َ
ٍ َ‫اَل ي ُِحبُّ ُك َّل ُم ْخت‬
ۚ‫ال فَ ُخ ْو ٍر‬
Artinya : Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia
(karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan
angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang
sombong dan membanggakan diri.

2. Pada hakikatnya manusia adalah salah satu dari makhluk yang diciptakan
Allah.Namun manusia memiliki kedudukan yang paling mulia
dibandingkan dengan makhluk lainnya.Untuk mengetahui nbagaimana
pandangan ajaran islam terhadap hakikat manusia,tentu kita harus
Kembali kepada Al-qur’an.Berikut ini berikut Ayat-Ayat Al-qur’an yang
berkaitan dengan hakikat manusia.
Manusia adalah makhluk Allah SWT yang bersifat lahir (syahadah ) dan
ghaib (non fisik ). Q.S. Al-Mu’minuun (23): 12-14 menyatakan :

ْ ُ‫ ثُ َّم َج َع ْل ٰنَهُ ن‬. ‫ين‬ ٰ


‫طفَةً ِفى‬ ٍ ‫َولَقَ ْد َخلَ ْقنَا ٱِإْل ن ٰ َس َن ِمن ُسلَلَ ٍة ِّمن ِط‬
ً‫طفَةَ َعلَقَةً فَ َخلَ ْقنَا ْٱل َعلَقَةَ ُمضْ َغة‬ ْ ُّ‫ ثُ َّم َخلَ ْقنَا ٱلن‬. ‫ين‬ٍ ‫ار َّم ِك‬ ٍ ‫قَ َر‬
‫فَ َخلَ ْقنَا ْٱل ُمضْ َغةَ ِع ٰظَ ًما فَ َك َس ْونَا ْٱل ِع ٰظَ َم لَحْ ًما ثُ َّم َأن َشْأ ٰنَهُ َخ ْلقًا‬
‫ين‬َ ِ‫ك ٱهَّلل ُ َأحْ َس ُن ْٱل ٰ َخلِق‬ َ ‫َءا َخ َر ۚ فَتَبَا َر‬
Artinya : Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari
suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan
saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang
kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal
darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal
daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang
belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan
daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang
(berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang
Paling Baik.
3. Dalam pandangan Islam, masyarakat merupakan kumpulan individu yang
terjalin dalam tradisi, hukum dan ekosistem yang sama. Islam
menempatkan manusia tidak hanya dalam dimensi individu, akan tetapi
juga dalam dimensi sosial sebagai anggota sebuah masyarakat. Tugas dan
kewajiban syar'i disampaikan dalam bentuk jamaah, yakni "Yaa
ayyuhalladziina aamanuu," bukan dalam bentuk mufrad/sendirian
yaitu"Yaa ayyuhal mu'min." Karena itulah Islam mengatur manusia dalam
beribadah dan mu'amalah.
Peran masyarakat dalam suatu komunitas atau konstitusi yaitu guna
menjalin silaturahmi dan penggerak menuju masyarakat yang
berkualitas.Emile Durkheim menyatakan bahwa masyarakat merupakan
suatu kenyataan yang obyektif secara mandiri,bebas dari individu-
individu yang merupakan anggota-anggotanya.Muhammad Amin Al-Misri
menyatakan bahwa masyarakat adalah jalinan kesatuan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai