MATERI
A. HAKEKAT IMAN
PEMBAHASAN
1. Hakikat iman
Iman adalah keyakinan yang menghujam dalam hati, kokoh penuh keyakinan tanpa dicampuri
keraguan sedikitpun. Sedangkan keimanan dalam Islam itu sendiri adalah percaya kepada Alloh,
malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, Rosul-rosulNya, hari akhir dan berIman kepada takdir baik
dan buruk. Iman mencakup perbuatan, ucapan hati dan lisan, amal hati dan amal lisan serta amal
anggota tubuh. Iman bertambah dengan ketaatan dan berkurang karena kemaksiatan.
Kedudukan Iman lebih tinggi dari pada Islam, Iman memiliki cakupan yang lebih umum dari pada
cakupan Islam, karena ia mencakup Islam, maka seorang hamba tidaklah mencapai keImanan kecuali
jika seorang hamba telah mamapu mewujudka keislamannya. Iman juga lebih khusus dipandang dari
segi pelakunya, karena pelaku keimanan adalah kelompok dari pelaku keIslaman dan tidak semua
pelaku keIslaman menjadi pelaku keImanan, jelaslah setiap mukmin adalah muslim dan tidak setiap
muslim adalah mukmin
Dalam islam, antara iman, ilmu dan amal terdapat hubungan yang terintegrasi kedalam agama islam.
Islam adalah agama wahyu yang mengatur sistem kehidupan. Dalam agama islam terkandung tiga
ruang lingkup, yaitu akidah, syari’ah dan akhlak. Sedangkan iman, ilmu dan amal barada didalam
ruang lingkup tersebut. Iman berorientasi terhadap rukun iman yang enam, sedangkan ilmu dan
amal berorientasi pada rukun islam yaitu tentang tata cara ibadah dan pengamalanya.
Akidah merupakan landasan pokok dari setiap amal seorang muslim dan sangat menentukan sekali
terhadap nilai amal, karena akidah itu berurusan dengan hati. Akidah sebagai kepercayaan yang
melahirkan bentuk keimanan terhadap rukun iman, yaitu iman kepada Allah, Malaikat-malaikat
Allah, kitab-kitab Allah, Rosul-rosul Allah, hari qiamat, dan takdir.
Meskipun hal yang paling menentukan adalah akidah/iman, tetapi tanpa integritas ilmu dan amal
dalam perilaku kehidupan muslim, maka keislaman seorang muslim menjadi kurang utuh, bahkan
akan mengakibatkan penurunan keimanan pada diri muslim, sebab eksistensi prilaku lahiriyah
seseorang muslim melambangkan batinnya
Beriman berarti meyakini kebenaran ajaran Allah SWT dan Rasulullah SAW. Serta dengan penuh
ketaatan menjalankan ajaran tersebut. Untuk dapat menjalankan perintah Allah SWT dan Rasul kita
harus memahaminya terlebih dahulu sehingga tidak menyimpang dari yang dikehendaki Allah dan
Rasulnya. Cara memahaminya adalah dengan selalu mempelajari agama (Islam).
Iman dan Ilmu merupakan dua hal yang saling berkaitan dan mutlak adanya. Dengan ilmu keimanan
kita akan lebih mantap. Sebaliknya dengan iman orang yang berilmu dapat terkontrol dari sifat
sombong dan menggunakan ilmunya untuk kepentingan pribadi bahkan untuk membuat kerusakan.
Amal Sholeh merupakan wujud dari keimanan seseorana. Artinya orang yang beriman kepada Allah
SWT harus menampakan keimanannya dalam bentuk amal sholeh. Iman dan Amal Sholeh ibarat dua
sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Mereka bersatu padu dalam suatu bentuk yang
menyebabkan ia disebut mata uang. Iman tanpa Amal Sholeh juga dapat diibaratkan pohon tanpa
buah.
Dengan demikian seseorang yang mengaku beriman harus menjalankan amalan keislaman, begitu
pula orang yang mengaku islam harus menyatakan keislamannya. Iman dan Islam seperti bangunan
yang kokoh didalam jiwa karena diwujudkan dalam bentuk amal sholeh yang menunjukkan nilai nilai
keislaman.
Ciri-ciri orang beriman surah al-Anfal ayat 2 ini menerangkan ketika disebut nama Allah Swt, maka
begetar hatinya. Allah Swt berfirman:
َ ُت َعلَي ِْه ْم َءا ٰ َي ُتهُۥ َزا َد ْت ُه ْم ِإي ٰ َم ًنا َو َعلَ ٰى َرب ِِّه ْم َي َت َو َّكل
ون ْ َِين ِإ َذا ُذك َِر ٱهَّلل ُ َو ِجل
ْ ت قُلُو ُب ُه ْم َوِإ َذا ُتلِ َي َ ِإ َّن َما ْٱلمُْؤ ِم ُن
َ ون ٱلَّذ
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah
gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka
(karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.”
2. Selalu bertaubat
Sesungguhnya setiap orang memiliki salah yang tidak diketahui ada salah yang diketahui. Tentunya,
dalam hal ini sebaik-baik orang yang bersalah atau berdosa yakni kembali kepada Allah dengan cara
taubat.
Artinya: “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu
beruntung.” (QS. An-Nur: 31)
3. Senantiasa beribadah
Sungguh Allah Swt telah memberikan nikmat yang banyak kepada hambanya, oleh karena itu
hendaknya senantiasa mengabdikan diri dan beribadah kepada Allah Swt. Allah Swt berfirman:
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, ruku’lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan
perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan.” (QS. Al-Hajj: 77)
Barisan.co
Beranda Khazanah
BARISAN.CO – Suatu ketika ada sebuah pertanyaan terkait orang yang beriman, adapun pertanyaan
tersebut yakni ”Sebutkan ciri-ciri orang beriman kepada Allah Swt?.”
Namun sebelumnya perlu diketahui makna orang beriman. Dalam bahasa arab, terlebih agama Islam
mengistilahkan mukmi atau mu’min ( )مؤمنyakni orang yang beriman.
Begitupun juga saat khutbah jumat acapkali khatib menyebutkan orang yang beriman dan bertakwa
yakni orang-orang yang menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya.
Jadi orang beriman adalah golongan umat Islam yang senantiasa menjalankan perintah dan
menjauhi larangan Allah Swt. Adapun orang yang beriman yakni golongan yang akan mendapatkan
kenikmatan berupa surga Allah Swt.
BACAJUGA
sujud syukur
29 JULI 2022
19 JULI 2022
Artinya: “Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa
bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi
rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: “Inilah yang pernah diberikan
kepada kami dahulu”. Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada
isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-Baqarah: 25)
Ayat diatas menjelaskan keutamaan menjadi orang yang beriman yakni termasuk golongan penghuni
surga. Orang yang beriman akan dapat menikmat beragam kenikmatan surga.
Setelah mengetahui arti orang beriman dan keutamaan menjadi orang yang beriman yakni golongan
penghuni surga. Lantas bagaimana ciri ciri orang beriman, berikut ciri-cirinya:
َ ُت َعلَي ِْه ْم َءا ٰ َي ُتهُۥ َزا َد ْت ُه ْم ِإي ٰ َم ًنا َو َعلَ ٰى َرب ِِّه ْم َي َت َو َّكل
ون ْ َِين ِإ َذا ُذك َِر ٱهَّلل ُ َو ِجل
ْ ت قُلُو ُب ُه ْم َوِإ َذا ُتلِ َي َ ِإ َّن َما ْٱلمُْؤ ِم ُن
َ ون ٱلَّذ
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah
gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka
(karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.”
2. Selalu bertaubat
Sesungguhnya setiap orang memiliki salah yang tidak diketahui ada salah yang diketahui. Tentunya,
dalam hal ini sebaik-baik orang yang bersalah atau berdosa yakni kembali kepada Allah dengan cara
taubat.
Artinya: “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu
beruntung.” (QS. An-Nur: 31)
3. Senantiasa beribadah
Sungguh Allah Swt telah memberikan nikmat yang banyak kepada hambanya, oleh karena itu
hendaknya senantiasa mengabdikan diri dan beribadah kepada Allah Swt. Allah Swt berfirman:
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, ruku’lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan
perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan.” (QS. Al-Hajj: 77)
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang
sebanyak-banyaknya.”(QS. Al-Ahzab: 41).
5. Sabar
Sabar menjadi salah satu ciri ciri orang beriman, Allah Swt berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat
153:
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu,
sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 153).
6. Besyukur
Setelah sabar orang yang beriman itu senantiasa bersyukur, hal ini sebagaimana Allah Swt berfirman
dalam surah Al-Baqarah ayat 152:
Artinya: “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah
kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” (QS. Al-Baqarah: 152)
هّٰللا
ب
ِ ب َوالصَّا ِح ِ ار ْال ُج ُن
ِ ار ذِى هّٰللا ْالقُرْ ٰبى َو ْال َج ِ ْن اِحْ َسا ًنا َّو ِبذِى ْالقُرْ ٰبى َو ْال َي ٰت ٰمى َو ْال َم ٰس ِكي
ِ ْن َو ْال َج ِ َواعْ ُبدُوا َ َواَل ُت ْش ِر ُك ْوا ِبهٖ َش ْيـًٔا َّو ِب ْال َوالِدَ ي
ان م ُْخ َتااًل َف ُخ ْورً ۙا َ ت اَ ْي َما ُن ُك ْم ۗ اِنَّ َ اَل ُيحِبُّ َمنْ َك ْ ْن الس َِّبي ِْۙل َو َما َملَ َكِ ب َوابِ ِب ْال َج ۢ ْن
Artinya: “Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun.
Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin,
tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki.
Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri.” (QS. An-Nisaa: 36).
Artinya: “dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang sia-sia.” (QS.
Al-Mukminun 23: 3)
9. Membaca Al-Quran
Mendengarkan dan membacakan al-Quran termasuk ciri ciri orang yang beriman. Sebab keutamaan
mendengarkan bacaan Al-Quran akan menambah iman kepada Allah Swt. Allah Swt berfirman:
Artinya: “dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya).” (QS. Al-
Anfal: 2)
Hal ini diterangkan dalam firman Allah Quran surah Al-Maidah ayat 9:
Artinya: “Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan yang beramal saleh,
(bahwa) untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Al-Maidah: 9).
11. Ikhlas
ٓ
ِين َأجْ رً ا َعظِ يمًا
َ ت ٱهَّلل ُ ْٱلمُْؤ ِمن
ِ ف يُْؤ َ ُوا دِي َن ُه ْم هَّلِل ِ َفُأ ۟و ٰلَِئ
َ ك َم َع ْٱلمُْؤ ِمن
َ ِين ۖ َو َس ْو ۟ ُوا ِبٱهَّلل ِ َوَأ ْخلَص
۟ صم ۟ ُوا َوَأصْ لَح
َ ُوا َوٱعْ َت ۟ ِين َتاب
َ ِإاَّل ٱلَّذ
Artinya: “Kecuali orang-orang yang taubat dan mengadakan perbaikan dan berpegang teguh pada
(agama) Allah dan tulus ikhlas (mengerjakan) agama mereka karena Allah. Maka mereka itu adalah
bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada orang-orang yang
beriman pahala yang besar.” (QS. An-Nisa: 146)
12. Amanah
َ ال َفَأ َبي َْن َأن َيحْ م ِْل َن َها َوَأ ْش َف ْق َن ِم ْن َها َو َح َملَ َها ٱِإْلن ٰ َسنُ ۖ ِإ َّنهُۥ َك
ان َظلُومًا َجهُواًل ِ ْت َوٱَأْلر
ِ ض َو ْٱل ِج َب ِ ِإ َّنا َع َرضْ َنا ٱَأْل َما َن َة َعلَى ٱل َّس ٰ َم ٰ َو
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-
gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan
mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim
dan amat bodoh.” (QS. Al-Ahzab: 72)
Demikianlah ciri-ciri orang beriman lengkap dengan dalil. Semoga kita termasuk golongan orang-
orang yang beriman.
1. Syirik
Perbuatan yang dapat mendulang dosa besar adalah syirik. Sebagai umat Islam, perilaku seperti ini
sudah seharusnya dijauhkan dari kehidupan sehari-hari.
Allah SWT berfirman dalam QS. An-Nisa ayat 116 yang artinya:
"Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia
mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang
mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya."
2. Tidak mengakui kemusyrikan seseorang
Siapa saja yang tidak menyatakan orang musyrik sebagai kafir atau meragukan kekafiran mereka,
maka dia termasuk seperti orang kafir.
Agama Islam itu senantiasa berserah diri hanya kepada Allah SWT, menundukkan ketaatan,
mentauhidkan-nya, dan mengingkari kemusyrikan.
Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 256 yang artinya:
" Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar
daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada
Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan
putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
Orang-orang yang meyakini bahwa adanya petunjuk yang lebih smepurna dari sunah Nabi, maka ia
termasuk dalam kekafiran.
"Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu
hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati
mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan
sepenuhnya."
Semua hal-hal yang dibawa Rasulullah, tetapi tidak menyukai hal-hal tersebut meskipun tetap
dilaksanakan, maka dia tetaplah kafir. Hal ini pula telah disepakati oleh para ulama.
"Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: "Kami mengakui, bahwa
sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah". Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu
benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-
benar orang pendusta."
5. Menghina Islam
Dalam hal apa pun, menghina bukanlah hal yang patut dilakukan bagi seorang muslim, apalagi
sampai harus mengolok-olok Sang Pencipta, Allah SWT, dan Rasul-Nya, maka dia telah keluar dari
Islam.
"Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka
akan manjawab, "Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja". Katakanlah:
"Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?"
6. Melakukan sihir
Sihir bukan hal terpuji untuk dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Maka, bagi siapa pun yang
melakukan sihir dalam kehidupannya, ia termasuk orang kafir. Termasuk merubah keadaan
seseorang, seperti memalingkan kecintaan suami terhadap istrinya.
"Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan
mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak
mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan
sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut
dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum
mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir". Maka
mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan
antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan
sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak
memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah
meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya
keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau
mereka mengetahui."
Meminta perlindungan, memohon ampun, atau meminta syafaat sesungguhnya hanyalah kepada
Allah SWT. Lalu, bagaimana jika ada yang meminta perlindungan selain-Nya. Maka kafirlah mereka.
Itulah beberapa perkara yang dapat menghancurkan atau merusak Islam seseorang yang tercantum
di dalam Al-Quran. Semoga kita dapat memahaminya dengan baik dan jauh dari perkara-perkara
tersebut. Aamiin.