Anda di halaman 1dari 6

Nama : Evita Nur Eka Pramestyana

NIM : 048140516

TUGAS 3 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

1.Struktur iman ada tiga yaitu pembenaran dalam hati, ikrar dengan lisan, dan pembuktian
melalui perbuatan. Jelaskan keterkaitan tiga aspek ini!

Jawab :

Struktur iman terdiri dari tiga aspek yang saling terkait dan saling mempengaruhi: pembenaran
dalam hati, ikrar dengan lisan, dan pembuktian melalui perbuatan. Ketiga aspek ini merupakan
bagian integral dari iman seseorang dan saling melengkapi satu sama lain.
-Pembenaran dalam Hati: Pembenaran dalam hati adalah dasar dari struktur iman. Ini mencakup
keyakinan dan pengakuan dalam hati bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang patut
disembah dan bahwa ajaran-Nya adalah benar. Pembenaran dalam hati adalah awal dari proses
iman dan merupakan landasan bagi aspek-aspek lainnya.
-Ikrar dengan Lisan: Setelah pembenaran dalam hati terjadi, langkah selanjutnya adalah
mengungkapkan iman tersebut dengan lisan. Ikrar dengan lisan adalah pengakuan terhadap
keyakinan dalam hati dan menyatakan kepercayaan kepada Allah dan ajaran-Nya. Ikrar dengan
lisan dapat dilakukan melalui doa, pengakuan iman, atau pernyataan kepercayaan.
-Pembuktian melalui Perbuatan: Pembuktian melalui perbuatan adalah wujud konkret dari iman
yang tercermin dalam tindakan sehari-hari. Ini melibatkan mengamalkan ajaran agama dalam
kehidupan sehari-hari, seperti menjalankan ibadah, berbuat baik kepada sesama, dan
menghindari perbuatan yang dilarang. Pembuktian melalui perbuatan adalah cara untuk
menunjukkan bahwa iman yang ada dalam hati dan diucapkan dengan lisan benar-benar
diterjemahkan ke dalam tindakan nyata.
Ketiga aspek ini saling terkait dan saling mempengaruhi. Pembenaran dalam hati menjadi
dasar bagi ikrar dengan lisan, karena keyakinan yang kuat dalam hati akan mendorong seseorang
untuk mengungkapkan iman tersebut dengan lisan. Selanjutnya, ikrar dengan lisan harus diikuti
dengan pembuktian melalui perbuatan, karena iman yang hanya diucapkan tanpa diwujudkan
dalam tindakan nyata akan kehilangan makna dan dampaknya. Sebaliknya, perbuatan yang baik
dan sesuai dengan ajaran agama akan memperkuat dan menguatkan iman dalam hati.
Dengan demikian, keterkaitan tiga aspek struktur iman ini penting untuk membangun dan
memperkuat iman seseorang. Pembenaran dalam hati, ikrar dengan lisan, dan pembuktian
melalui perbuatan saling melengkapi dan membentuk dasar yang kokoh bagi iman yang kuat dan
berkelanjutan.

2.Sebutkan ciri-ciri orang yang beriman!

Jawab :

-Bila disebut nama Allah begetar hatinya


Ciri-ciri orang beriman surah al-Anfal ayat 2 ini menerangkan ketika disebut nama Allah Swt,
maka begetar hatinya. Allah Swt berfirman:

َ‫علَ َٰى َربِِّ ِه ْم يَت ََو َّكلُون‬


َ ‫علَ ْي ِه ْم َءا َٰيَت ُ ۥهُ زَ ادَتْ ُه ْم إِي َٰ َمنًا َو‬ ْ َ‫ت قُلُوبُ ُه ْم َوإِذَا ت ُ ِلي‬
َ ‫ت‬ َّ ‫إِنَّ َما ْٱل ُمؤْ ِمنُونَ ٱلَّذِينَ إِذَا ذُك َِر‬
ْ َ‫ٱَّللُ َو ِجل‬

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah
gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka
(karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.”
-Selalu bertaubat
Sesungguhnya setiap orang memiliki salah yang tidak diketahui ada salah yang diketahui.
Tentunya, dalam hal ini sebaik-baik orang yang bersalah atau berdosa yakni kembali kepada
Allah dengan cara taubat.

Sebagaimana Allah Swt berfirman dalam surah An-Nur ayat 31:

ِ َّ ‫َوتُوب ُٓو ۟ا ِإلَى‬


َ‫ٱَّلل َجمِيعًا أَيُّهَ ْٱل ُمؤْ ِمنُونَ لَ َعلَّكُ ْم ت ُ ْف ِلحُون‬

Artinya: “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya
kamu beruntung.” (QS. An-Nur: 31)
-Senantiasa beribadah
Sungguh Allah Swt telah memberikan nikmat yang banyak kepada hambanya, oleh karena itu
hendaknya senantiasa mengabdikan diri dan beribadah kepada Allah Swt. Allah Swt berfirman:

۟ ُ‫ُوا َربَّكُ ْم َوٱ ْف َعل‬


َ‫وا ْٱل َخي َْر لَ َعلَّكُ ْم ت ُ ْف ِلحُون‬ ۟ ‫ُوا َوٱ ْعبُد‬
۟ ‫وا َوٱ ْس ُجد‬
۟ ُ‫ٱر َكع‬ ۟ ُ‫َٰ َيٓأَيُّ َها ٱلَّذِينَ َءا َمن‬
ْ ‫وا‬

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, ruku’lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu
dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan.” (QS. Al-Hajj: 77)
-Berzikir atau memuji Allah Swt
Allah Swt berfirman dalam surah Al-Ahzab ayat 41:

ً ‫ٱَّلل ِذ ْك ًرا َكث‬


‫ِيرا‬ َ َّ ‫وا‬ ۟ ُ‫َٰيَٓأَيُّ َها ٱلَّذِينَ َءا َمن‬
۟ ‫وا ٱذْكُ ُر‬

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir
yang sebanyak-banyaknya.”(QS. Al-Ahzab: 41).
-Sabar
Sabar menjadi salah satu ciri ciri orang beriman, Allah Swt berfirman dalam surah Al-Baqarah
ayat 153:

َّ َٰ ‫ٱَّلل َم َع ٱل‬
َ‫ص ِب ِرين‬ َ َّ ‫صلَ َٰو ِة ۚ ِإ َّن‬
َّ ‫صب ِْر َوٱل‬
َّ ‫وا ِبٱل‬ ۟ ُ‫َٰ َيٓأَيُّ َها ٱلَّذِينَ َءا َمن‬
۟ ُ‫وا ٱ ْستَعِين‬

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu,
sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 153).
-Besyukur
Setelah sabar orang yang beriman itu senantiasa bersyukur, hal ini sebagaimana Allah Swt
berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 152:
۟ ‫فَٱذْكُ ُرون ِٓى أَذْكُ ْركُ ْم َوٱ ْشكُ ُر‬
ِ ‫وا لِى َو ََل ت َ ْكفُ ُر‬
‫ون‬

Artinya: “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan
bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” (QS. Al-Baqarah:
152)
-Memulyakan anak yatim
Allah Swt berfirman dalam surah An-Nisaa ayat 36:

ِ ُ‫ار ْال ُجن‬


‫ب‬ ِ ‫ار ذِى ْالقُ ْر َٰبى َو ْال َج‬ ِ ‫سا ًنا َّو ِبذِى ْالقُ ْر َٰبى َو ْال َي َٰتمَٰ ى َو ْال َمسَٰ ِكي ِْن َو ْال َج‬
َ ‫شيْـًٔا َّو ِب ْال َوا ِلدَي ِْن اِ ْح‬
َ ‫ّٰللاَ َو ََل ت ُ ْش ِركُ ْوا ِب ٖه‬
‫َوا ْعبُد ُوا ه‬
ِۙ‫ّٰللا ََل يُحِ بُّ َم ْن َكانَ ُم ْخت ًَاَل فَ ُخ ْو ًرا‬
َ ‫َت ا َ ْي َمانُكُ ْم ۗ ا َِّن ه‬ َ ِۙ
ْ ‫سبِ ْي ِل َو َما َملك‬
َّ ‫ب َواب ِْن ال‬ ْۢ ْ
ِ ‫ب بِال َج ْن‬
ِ ِ‫َوالصَّاح‬

Artinya: “Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa
pun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-
orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya
yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan
diri.” (QS. An-Nisaa: 36).
-Menjauhkan diri dari hal sia-sia
Allah Swt berfirman:

َ‫ع ِن اللَّ ْغ ِو ُم ْع ِرضُون‬


َ ‫َوالَّذِينَ هُ ْم‬

Artinya: “dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang sia-sia.”
(QS. Al-Mukminun 23: 3)
-Membaca Al-Quran
Mendengarkan dan membacakan al-Quran termasuk ciri ciri orang yang beriman. Sebab
keutamaan mendengarkan bacaan Al-Quran akan menambah iman kepada Allah Swt. Allah Swt
berfirman:

‫علَ ْي ِه ْم َءا َٰيَت ُ ۥهُ زَ ادَتْ ُه ْم إِي َٰ َمنًا‬ ْ َ‫َوإِذَا ت ُ ِلي‬


َ ‫ت‬

Artinya: “dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya).” (QS.
Al-Anfal: 2)
-Beramal saleh
Hal ini diterangkan dalam firman Allah Quran surah Al-Maidah ayat 9:

‫عظِ ي ٌم‬ ٌ َ ‫ت ِۙ لَ ُهم َّم ْغف َِرة ٌ َوأ‬


َ ‫جْر‬ َّ َٰ ‫وا ٱل‬
ِ ‫ص ِل َٰ َح‬ ۟ ُ‫ع ِمل‬ ۟ ُ‫ٱَّللُ َّٱلذِينَ َءا َمن‬
َ ‫وا َو‬ َّ َ‫عد‬
َ ‫َو‬

Artinya: “Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan yang beramal saleh,
(bahwa) untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Al-Maidah: 9).
-Ikhlas
Allah Swt berfirman:
ٓ
‫عظِ ي ًما‬ ً َ ‫ٱَّللُ ْٱل ُم ْؤ ِمنِينَ أ‬
َ ‫جْرا‬ َّ ‫ت‬ ِ ‫ف يُ ْؤ‬ َ ‫َّلل فَأ ُ ۟و َٰلَئِكَ َم َع ْٱل ُم ْؤ ِمنِينَ ۖ َو‬
َ ‫س ْو‬ ۟ ‫ص‬
ِ َّ ِ ‫وا دِينَ ُه ْم‬ ُ ‫ٱَّلل َوأ َ ْخ َل‬ ۟ ‫ص ُم‬
ِ َّ ‫وا ِب‬ ۟ ‫صلَ ُح‬
َ َ ‫وا َوٱ ْعت‬ ۟ ‫ِإ ََّل ٱلَّذِينَ ت َاب‬
ْ َ ‫ُوا َوأ‬

Artinya: “Kecuali orang-orang yang taubat dan mengadakan perbaikan dan berpegang teguh
pada (agama) Allah dan tulus ikhlas (mengerjakan) agama mereka karena Allah. Maka mereka
itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada orang-
orang yang beriman pahala yang besar.” (QS. An-Nisa: 146)
-Amanah
Allah Swt berfirman dalam surah Al-Ahzab ayat 72:

ً ‫ظلُو ًما َج ُه‬


‫وَل‬ َ َ‫سنُ ۖ إِنَّ ۥهُ َكان‬ ِ ْ ‫ض َو ْٱل ِجبَا ِل فَأ َ َبيْنَ أَن يَ ْح ِم ْلنَ َها َوأ َ ْش َف ْقنَ مِ ْن َها َو َح َملَ َها‬
َ َٰ ‫ٱْلن‬ ِ ‫ت َو ْٱل َ ْر‬ َ َ‫ضنَا ْٱل َ َمانَة‬
َّ ‫علَى ٱل‬
ِ ‫س َٰ َم َٰ َو‬ َ ‫إِنَّا‬
ْ ‫ع َر‬

Artinya: “Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-
gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan
mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat
zalim dan amat bodoh.” (QS. Al-Ahzab: 72)

3.Tuliskan satu ayat Al-Quran atau hadits beserta tafsir atau syarahnya yang menunjukkan
kewajiban menuntut ilmu!

Jawab :

-Ayat Alquran

Tafsir:

Ayat ini menunjukkan bahwa Allah memberikan kedudukan yang tinggi kepada orang-orang
yang beriman dan memberi ilmu. Ketinggian derajat ini dapat diperoleh melalui iman yang kuat
dan pengetahuan yang mendalam.

Dengan memberikan nilai tinggi kepada ilmu, Allah mendorong umat Islam untuk mengejar ilmu
pengetahuan agar dapat mencapai keutamaan yang lebih tinggi dalam pandangan-Nya.
Ilmu di sini bukan hanya merujuk pada pengetahuan agama, tetapi juga termasuk ilmu
pengetahuan umum dan berbagai bidang pengetahuan lainnya.

-Hadist

Hadits Riwayat At-Tirmidzi dari Abu Hurairah r.a.:

"Barang siapa menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, Allah akan memudahkan baginya
jalan menuju surga."

Syarah:

Hadits ini menegaskan pentingnya menuntut ilmu dengan menunjukkan bahwa orang yang
berusaha mendapatkan ilmu akan mendapatkan kemudahan dari Allah dalam mencapai surga.

Menempuh jalan mencari ilmu adalah ibadah yang tinggi nilainya di sisi Allah, dan tindakan ini
dapat membawa seseorang lebih dekat dengan-Nya.

Oleh karena itu, hadits ini memberikan dorongan yang kuat kepada umat Islam untuk senantiasa
berusaha meningkatkan pengetahuan mereka dan mengembangkan keterampilan mereka dalam
berbagai bidang.

Analisis:

Baik ayat Al-Qur'an maupun hadits tersebut menunjukkan bahwa menuntut ilmu adalah suatu
kewajiban dan nilai tinggi dalam agama Islam.

Ilmu pengetahuan tidak hanya dilihat sebagai sarana untuk mendapatkan pekerjaan atau
keberhasilan materi, tetapi juga sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan
meningkatkan kualitas hidup secara holistik.

4.Al-Qur’an memberikan apresiasi terhadap ilmu pengetahuan, maka banyak kata ilmu ataupun
derivasinya yang muncul. Jelaskan kata derivasi yang memiliki kesamaan makna dengan ilmu
dalam beragam bentuknya!

Jawab :

Dalam al-Qur'an, terdapat beberapa kata derivasi yang memiliki kesamaan makna dengan "ilmu"
dalam beragam bentuknya. Berikut adalah beberapa contoh kata derivasi yang memiliki
kesamaan makna dengan ilmu:
-'Ilm (‫)علم‬: Kata ini merupakan bentuk dasar dari kata "ilmu" dalam bahasa Arab. Kata 'ilm
digunakan dalam al-Qur'an untuk merujuk pada pengetahuan yang diberikan oleh Allah. Contoh
penggunaan kata 'ilm dalam al-Qur'an adalah dalam Surah Al-Baqarah ayat 31, di mana Allah
memberikan pengetahuan kepada Nabi Adam tentang nama-nama segala sesuatu.
-'Alim (‫عالِم‬
َ ): Kata ini merupakan bentuk isim fa'il (pelaku) dari kata 'ilm. Kata 'alim digunakan
dalam al-Qur'an untuk merujuk pada Allah sebagai Yang Maha Mengetahui. Contoh penggunaan
kata 'alim dalam al-Qur'an adalah dalam Surah Al-Baqarah ayat 29, di mana Allah menyebut
diri-Nya sebagai 'alim.
-'Alam (‫) َعالَم‬: Kata ini merupakan bentuk isim maf'ul (objek) dari kata 'ilm. Kata 'alam digunakan
dalam al-Qur'an untuk merujuk pada alam semesta yang mencerminkan pengetahuan dan
kebijaksanaan Allah. Contoh penggunaan kata 'alam dalam al-Qur'an adalah dalam Surah Al-
An'am ayat 59, di mana Allah menyebutkan bahwa segala sesuatu di langit dan di bumi
memberikan kesaksian terhadap kebesaran-Nya.
-'Alimun (‫علِي ٌم‬ َ ): Kata ini merupakan bentuk sifat dari kata 'ilm. Kata 'alimun digunakan dalam al-
Qur'an untuk merujuk pada Allah sebagai Yang Maha Mengetahui. Contoh penggunaan kata
'alimun dalam al-Qur'an adalah dalam Surah Al-Baqarah ayat 115, di mana Allah menyebutkan
bahwa Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.
-'Alim (‫ع ِل ْي ٌم‬
َ ): Kata ini merupakan bentuk sifat dari kata 'ilm. Kata 'alim digunakan dalam al-
Qur'an untuk merujuk pada Allah sebagai Yang Maha Mengetahui. Contoh penggunaan kata
'alim dalam al-Qur'an adalah dalam Surah Al-Baqarah ayat 140, di mana Allah menyebutkan
bahwa Dia Maha Mengetahui segala sesuatu yang tersembunyi dan yang tampak.
Kesamaan makna antara kata-kata derivasi tersebut dengan "ilmu" adalah bahwa mereka semua
merujuk pada pengetahuan dan kebijaksanaan Allah. Kata-kata tersebut menggambarkan bahwa
Allah adalah sumber pengetahuan yang sempurna dan mengetahui segala sesuatu.

5. Al-Qur’an pernah menyebutkan bahwa manusia bisa lebih sesat (buruk) dari hewan ternak. Di
ayat manakah Al-Quran menyebutkan demikian? Tuliskan ayat tersebut beserta tafsirnya!

Jawab :

‫ان ََّل‬ٌ َ‫ْص ُر ْونَ ِب َه ۖا َولَ ُه ْم َٰاذ‬ ِ ‫س لَ ُه ْم قُلُ ْوبٌ ََّل يَ ْفقَ ُه ْونَ ِب َه ۖا ٰۤ َولَ ُه ْم ا َ ْعيُ ٌن ََّل يُب‬ ِ ْ ‫َولَقَدْ ذَ َرأْنَا ِل َج َهنَّ َم َكثِي ًْرا ِّمِنَ ْال ِج ِِّن َو‬
ۖ ِ ‫اَل ْن‬
ٰۤ َٰ ُ ‫ض ُّل ۗ ا‬ َٰ ُ ‫يَ ْس َمعُ ْونَ بِ َه ۗا ا‬
َ‫ولىِٕكَ هُ ُم ْال َٰغ ِفلُ ْون‬ َ َ ‫ولىِٕكَ ك َْاَلَ ْنعَ ِام بَ ْل هُ ْم ا‬
179. Dan sungguh, akan Kami isi neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia.
Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah)
dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda
kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk
mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi.
Mereka itulah orang-orang yang lengah.

Ayat ini menjelaskan bahwa Allah menciptakan banyak jin dan manusia yang akan masuk ke
dalam neraka Jahannam. Meskipun mereka memiliki hati, mata, dan telinga, mereka tidak
menggunakan organ-organ tersebut untuk memahami dan mengamati tanda-tanda kekuasaan
Allah. Mereka lebih buruk daripada binatang ternak karena mereka lalai dan tidak mengambil
pelajaran dari ayat-ayat Allah yang ada di sekitar mereka. Ayat ini mengingatkan kita akan
pentingnya menggunakan akal dan indera yang Allah berikan kepada kita untuk mencari dan
mengikuti kebenaran-Nya.

Anda mungkin juga menyukai