Anda di halaman 1dari 6

Rukun-rukun Khutbah Jum’at

 Memuji Allah Subhanahhu Wata’ala


 Membaca Sholawat
 Berwasiat Kepada Jama’ah (Wasiat Taqwa)
 Membaca Ayat Al-Quran
 Berdo’a

Khutbah Jum’at

Bersyukur kepada Allah SWT

َ ‫س ْو ٰل هللاٰ َو َعلَى آ ٰل ٰه َو‬


‫ص ْح ٰب ٰه َو َم ْن‬ َ ‫ص ََلة ُ َوالس َََّل ُم َعلَى‬
ُ ‫س ِّٰي ٰدنَا ُم َح َّم ٍد َر‬ ٰ ‫اَ ْل َح ْمد ُ ٰ ه‬
َّ ‫ّلِل َوال‬
َ ‫َو َاَلهُ َوأ َ ْش َهدُ أَ ْن ََّل ٰإلهَ ٰإ ََّل هللاُ َو ْحدَهُ ََل ش َٰريْكَ لَهُ َوأ َ ْش َهدُ أَ َّن‬
ُ‫سيِّٰدَنَا ُم َح َّمدًا َع ْبدُه‬
،ُ‫ي بَ ْعدَهُ أَ َّما بَ ْعد‬
َّ ٰ‫س ْولُهُ ََل نَب‬ ُ ‫َو َر‬
‫ َولَنَ ْبلُ َونَّ ُك ْم‬:‫ي ٰ ْالقَ ٰدي ْٰر ْالقَائٰ ٰل ٰف ْي ُم ْح َك ٰم ٰكتَا ٰب ٰه‬ِّ ‫هللا ْال َع ٰل‬
ٰ ‫ٰي ٰبتَ ْق َوى‬ ٰ ‫فَإٰ ِّٰني أ ُ ْو‬
ْ ‫ص ْي ُك ْم َونَ ْفس‬
ِّ َ‫ت َوب‬
‫ش ٰٰر‬ ٰ ‫ص ٰمنَ ْاْل َ ْم َوا ٰل َو ْاْل َ ْنفُ ٰس َوالثَّ َم َرا‬ ٍ ‫ف َو ْال ُجوعٰ َونَ ْق‬ ٰ ‫َيءٍ ٰمنَ ْالخ َْو‬ ْ ‫بٰش‬
‫ أُولَئٰكَ َعلَ ْي ٰه ْم‬. َ‫اجعُون‬ ٰ َّ ٰ ‫صيبَةٌ قَالُوا ٰإنَّا‬
ٰ ‫ّلِل َو ٰإنَّا ٰإلَ ْي ٰه َر‬ َ َ‫ الَّذٰينَ إٰذَا أ‬. َ‫صا ٰب ٰرين‬
ٰ ‫صابَتْ ُه ْم ُم‬ َّ ‫ال‬
‫) ـ‬١٥٧-١٥٥ :‫ (البقرة‬. َ‫صلَ َواتٌ ٰم ْن َر ٰبِّ ٰه ْم َو َر ْح َمةٌ َوأُولَئٰكَ هُ ُم ْال ُم ْهتَدُون‬ َ

Hadirin Jama’ah Jum’at rahimakumullah

Pada momentum ibadah Jumat ini, marilah kita senantiasa meningkatkan


ketakwaan dan keimanan sekaligus senantiasa meningkatkan rasa syukur kita
kepada Allah subhanahu wata’ala yang telah menganugerahkan banyak nikmat
kepada kita. Saking banyaknya nikmat yang diberikan, terkadang kita lupa tidak
merawat dan mensyukurinya. Di antara nikmat itu seperti nikmat sehat, sempat,
dan juga yang paling penting adalah nikmat iman dan Islam. Semua nikmat yang
dianugerahkan kepada kita ini pasti tidak bisa kita hitung satu persatu. Hal ini
sesuai dengan firman Allah subhanahu wata’ala:
ٌ ُ‫َّللا لَغَف‬
‫ور َر ٰحيم‬ ٰ َّ َ‫َو ٰإ ْن تَعُدُّوا ٰن ْع َمة‬
ُ ‫َّللا ََل ت ُ ْح‬
َ َّ ‫صوهَا ۗ ٰإ َّن‬

Artinya: “Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak
dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS An-Nahl:18).

Dalam mewujudkan rasa syukur kita, marilah kita senantiasa


mengucapkan “Alhamdulillah” baik saat mendapat nikmat maupun saat kita
ditimpa musibah. Karena perlu disadari, nikmat yang dianugerahkan Allah kepada
kita lebih banyak dari masalah dan musibah yang kita hadapi dan rasakan. Dengan
syukur dalam berbagai kondisi apa pun, mudah-mudahan Allah akan selalu
menyayangi kita dan nikmat dari-Nya akan terus mengalir dalam kehidupan kita.
Allah pun telah menjanjikan dalam Al-Qur’an Surat Ibrahim ayat 7:

َ َ‫ش َك ْرت ُ ْم َْل َ ٰزيدَنَّ ُك ْم ۖ َولَئٰن َكفَ ْرت ُ ْم إٰ َّن َعذَابٰ ْي ل‬


ٌ ‫شدٰيد‬ َ ‫َوإٰ ْذ تَأَذَّنَ َربُّ ُك ْم لَئٰن‬

Artinya: “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya


jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika
kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih."

Semoga kita bukanlah hamba yang kufur akan nikmatnya sehingga kita
bisa terhindar dari azab, musibah dan malapetaka dan kehidupan kita selamat di
dunia dan akhirat. Amin…

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Dalam kehidupan ini, kita tidak akan pernah lepas dari nikmat dan begitu
juga tak akan bisa lepas dari musibah dan cobaan. Saat mendapatkan nikmat dan
saat menghadapi musibah, Agama Islam telah memberikan panduan dengan
senantiasa memegang dua prinsip, yakni: asy-syukru indan niam (bersyukur
ketika mendapat nikmat) dan ash-shabru indal musibah (bersabar saat
mendapatkan musibah). Kedua hal ini pun bisa menjadi barometer (ukuran)
keimanan seseorang yang akan menjadikannya kuat dan sabar dalam menjalani
kehidupan yang terus mengalami perubahan ini. Allah sendiri sudah menegaskan
bahwa manusia akan selalu diberi cobaan musibah yang termaktub dalam Al-
Qur’an Surat al-Baqarah ayat 155:

ٰ ‫ص ٰمنَ ْاْل َ ْم َوا ٰل َو ْاْل َ ْنفُ ٰس َوالثَّ َم َرا‬


ۗ‫ت‬ ٍ ‫ف َو ْال ُجوعٰ َونَ ْق‬
ٰ ‫َيءٍ ٰمنَ ْالخ َْو‬
ْ ‫َولَنَ ْبلُ َونَّ ُك ْم ٰبش‬
َ‫صا ٰب ٰرين‬
َّ ‫ش ٰٰر ال‬ ِّ ‫َو َب‬

Artinya: “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah
berita gembira kepada orang-orang yang sabar.”

Dalam ayat ini, sabar menjadi perisai dan senjata orang-orang beriman
dalam menghadapi beban dan tantangan hidup. Perasaan takut, kelaparan,
kekurangan bekal, harta, jiwa dan buah-buahan adalah ujian yang bakal kita
hadapi dalam kehidupan ini. Tidak ada yang melindungi kita dari ujian-ujian berat
itu selain jiwa kesabaran yang telah dikaruniakan Allah kepada kita. Lalu
siapakah orang yang bersabar itu? Diterangkan dalam ayat selanjutnya, dalam
Surat Al-Baqarah Ayat 156:

ٰ َّ ٰ ‫صي َبةٌ قَالُوا ٰإنَّا‬


ٰ ‫ّلِل َو ٰإنَّا ٰإلَ ْي ٰه َر‬
َ‫اجعُون‬ َ َ ‫الَّذٰينَ إٰذَا أ‬
ٰ ‫صا َبتْ ُه ْم ُم‬

Artinya: (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka


mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun" (Sesungguhnya semua dari
Allah dan semua akan kembali kepadaNya).

Maa’syiral Muslimin rahimakumullah

Musibah adalah ujian dari Allah sekaligus wujud cinta-Nya pada hamba-
Nya. Cinta dan kasih sayang Allah akan diberikan kepada hamba-Nya yang kuat
dalam menghadapi musibah. Ketika seseorang ditimpakan padanya suatu cobaan
bisa jadi itu adalah teguran dari Allah ataupun bisa jadi juga itu merupakan
musibah yang mana ketika dihadapi dengan sabar dan khidmat, itu bernilai pahala.
Perlu kita sadari bersama bahwa sikap sabar ini bukan berarti menyerah terhadap
kondisi yang ada. Sabar harus diiringi dengan ikhtiar untuk menghadapi ujian
yang ada. Bukan lari dari ujian itu sendiri. Ujian dalam hidup akan menjadikan
kita lebih kuat dan berpengalaman dalam menghadapi ujian yang nantinya pasti
akan kita temui lagi. Lari dari ujian hidup, bukanlah solusi untuk
menyelesaikannya karena jika kita lari dari ujian dan masalah hidup, maka
bersiaplah untuk menghadapi masalah yang lebih besar.

ۗۗ ‫َليُ َك ٰلِّ ُف ََّّللاُ نَ ْف ًسا ٰإ ََّل ُو ْس َع َها ۚ لَ َها َما َك َس َب ْت َو َعلَ ْي َها َما ا ْكتَ َس َب ْت‬
Artinya: Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia
mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. QS Al Baqarah: 286).

Sabar itu seperti payung yang tidak akan bisa menghentikan hujan namun
akan melindungi kita dari air yang membasahi sehingga kita masih akan tetap bisa
berjalan di tengah derasnya hujan. Kesabaran tidak akan bisa menghilangkan
musibah namun kita akan tetap tegar dalam melewatinya. Sabar itu seperti payung
yang tidak akan bisa menghentikan hujan namun akan melindungi kita dari air
yang membasahi sehingga kita masih akan tetap bisa berjalan di tengah derasnya
hujan. Kesabaran tidak akan bisa menghilangkan musibah namun kita akan tetap
tegar dalam melewatinya.

Maa’syiral Muslimin rahimakumullah,

Dari penjelasan ini kita bisa menyimpulkan bahwa orang yang sabar
adalah dia yang tidak lemah, tidak mudah patah semangat atau menyerah. Sifat
sabar ini dicontohkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ketika umat Islam
menjadi minoritas dan ditindas di Makkah. Tak ada yang berpaling, menyerah,
atau kompromi soal aqidah Islam. Semua tetap tegas dan kuat meskipun dalam
siksaan kaum Quraisy.

Demikian pula ketika di masa pasca Hijrah di Madinah, mereka tetap


sabar dan tahan banting dengan pasukan yang jumlahnya lebih sedikit. Ketika
menahan diri mereka bersabar, ketika perang terbuka pun mereka sabar. Dengan
modal kesabaran ini, maka umat Islam awal tersebut meraih kemenangan
gemilang.
Orang-orang yang sabar dan kuatlah yang akan disertai oleh Allah dengan
kemenangan sebagaimana firman Allah dalam QS Ali 'Imran: 146:

‫َّللاٰ َو َما‬
‫س ٰب ْي ٰل ه‬ َ َ‫ي ٍ قَاتَ َۙ َل َم َعهٗ ٰر ٰبِّي ُّْونَ َكثٰي ۚ ٌْر فَ َما َو َهنُ ْوا ٰل َما ٓ ا‬
َ ‫صا َب ُه ْم فٰ ْي‬ ِّ ‫َو َكا َ ٰيِّ ْن ِّٰم ْن نَّ ٰب‬
َ‫ص ٰب ٰريْن‬
‫َّللاُ يُ ٰحبُّ ال ه‬ ‫ضعُفُ ْوا َو َما ا ْستَ َكانُ ْوا ۗ َو ه‬ َ

"Dan betapa banyak nabi yang berperang didampingi sejumlah besar dari
pengikut(nya) yang bertakwa. Mereka tidak lemah karena bencana yang
menimpanya di jalan Allah, tidak patah semangat dan tidak (pula) menyerah
(kepada musuh). Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar”

Ma’asyiral muslimin yang dirahmati Allah

Demikianlah khutbah tentang pentingnya bersyukur atas nikmat Allah dan


bersabar dalam menghadapi berbagai masalah dan musibah yang sudah menjadi
sunnatullah harus dihadapi oleh manusia. Semoga kita termasuk orang yang kuat
dan sabar dalam menghadapi segala bentuk permasalahan dalam hidup dan
semoga kita termasuk orang-orang yang dilindungi dan dicintai Allah SWT.

ٰ ‫آن ْالعَ ٰظي ْٰم َونَفَعَنٰي َو ٰإيَّا ُك ْم بٰ َما فٰ ْي ٰه ٰمنَ ْاْليَا‬


‫ت َوال ٰذِّ ْك ٰر‬ ٰ ‫اركَ هللاُ ٰلي َولَكُ ْم فٰي القُ ْر‬
َ َ‫ب‬
ُۗ‫ْال َح ٰكي ْٰم َوتَقَبَّ َل ٰمنِّٰ ْي َو ٰم ْن ُك ْم تٰ ََل َوتَهُ إٰنَّهُ ه َُو الس َّٰم ْي ُع ْالعَ ٰليْم‬
‫‪Khutbah Kedua‬‬

‫طفَى َو َعلَى آ ٰل ٰه َوأ َ ْ‬


‫ص َحا ٰب ٰه‬ ‫ص َ‬‫سيِّٰ ٰدنَا ُم َح َّم ٍد ْال ُم ْ‬ ‫ص ٰلِّ ْي َوأ ُ َ‬
‫س ٰلِّ ُم َعلَى َ‬ ‫اَ ْل َح ْمد ُ هللٰ َو َكفَى َوأ ُ َ‬
‫أَ ْه ٰل ْال َو َفا‪ .‬أ َ ْش َهدُ أَ ْن ََّل ٰإلهَ ٰإ ََّل هللاُ َو ْحدَهُ ََل ش َٰريْكَ لَهُ َوأَ ْش َهدُ أَ َّن َ‬
‫س ِّٰيدَنَا ُم َح َّمدًا َع ْبد ُه‬

‫س ْولُهُ أَ َّما َب ْعد‬


‫َو َر ُ‬

‫ي ْالعَ ٰظي ْٰم َوا ْعلَ ُم ْوا أَ َّن هللاَ أَ َم َر ُك ْم‬ ‫ٰي بٰتَ ْق َوى هللاٰ ْالعَ ٰل ِّٰ‬
‫ص ْي ُك ْم َونَ ْفس ْ‬ ‫فَيَا أَيُّ َها ْال ُم ْس ٰل ُم ْونَ أ ُ ْو ٰ‬
‫ص ََلةٰ َوالس َََّل ٰم َعلَى نَبٰيِّٰ ٰه ْال َك ٰريْم فَقَا َل‪:‬‬ ‫بٰأ َ ْم ٍر َع ٰظي ٍْم أَ َم َر ُك ْم بٰال َّ‬

‫س ٰلِّ ُموا تَ ْس ٰلي ًما‬


‫صلُّوا َعلَ ْي ٰه َو َ‬
‫ي ٰ يَا أَيُّ َها الَّذٰينَ آ َمنُوا َ‬ ‫صلُّونَ َ‬
‫علَى النَّ ٰب ِّ‬ ‫هللا َو َم ََلئٰ َكتَهُ يُ َ‬
‫ٰإ َّن َ‬

‫صلَّيْتَ َعلَى َ‬
‫سيِّٰ ٰدنَا إٰب َْرا ٰهي َْم‬ ‫علَى آ ٰل َ‬
‫سيِّٰ ٰدنَا ُم َح َّم ٍد َك َما َ‬ ‫ص ِّٰل َعلَى َ‬
‫سيِّٰ ٰدنَا ُم َح َّم ٍد َو َ‬ ‫اَلله ُه َّم َ‬
‫س ِّٰي ٰدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آ ٰل َ‬
‫س ِّٰي ٰدنَا ُم َح َّم ٍد َك َما‬ ‫ار ْك َعلَى َ‬ ‫َو َعلَى آ ٰل َ‬
‫س ِّٰي ٰدنَا ٰإب َْرا ٰهي َْم َو َب ٰ‬
‫س ِّٰي ٰدنَا ٰإب َْرا ٰهي َْم ٰف ْي ْال َعالَ ٰميْنَ ٰإنَّكَ َح ٰم ْيد ٌ َم ٰج ْيد ٌ‬
‫س ِّٰي ٰدنَا ٰإب َْرا ٰهي َْم َو َعلَى آ ٰل َ‬
‫ار ْكتَ َعلَى َ‬
‫َب َ‬

‫ت‬‫اء ٰم ْن ُه ْم َو ْاْل َ ْم َوا ٰ‬


‫ت ْاْل َ ْحيَ ٰ‬‫وال ُمؤْ ٰمنٰيْنَ َو ْال ُمؤْ ٰمنَا ٰ‬ ‫ت ْ‬ ‫اَلله ُه َّم ا ْغ ٰف ْر ٰل ْل ُم ْس ٰل ٰميْنَ َو ْال ُم ْس ٰل َما ٰ‬
‫ف ْال ُم ْختَ ٰلفَةَ‬ ‫سيُ ْو َ‬‫ي َوال ُّ‬ ‫اللهم ا ْدفَ ْع َعنَّا ْالبَ ََل َء َو ْالغ َََل َء َو ْال َوبَا َء َو ْالفَ ْحشَا َء َو ْال ُم ْن َك َر َو ْالبَ ْغ َ‬
‫ان ْال ُم ْس ٰل ٰميْنَ‬
‫صةً َو ٰم ْن بُ ْلدَ ٰ‬
‫طنَ ٰم ْن بَلَ ٰدنَا َهذَا خَا َّ‬
‫ظ َه َر ٰم ْن َها َو َما َب َ‬‫شدَائٰدَ َو ْال ٰم َحنَ َما َ‬
‫َوال َّ‬
‫َيءٍ قَ ٰدي ٌْر‬‫َعا َّم ًة ٰإنَّكَ َع َلى ُك ِّٰل ش ْ‬

‫اء ذٰي ْالقُ ْربَى ويَ ْن َهى َع ٰن الفَ ْحش ٰ‬


‫َاء‬ ‫ان َوإٰ ْيتَ ٰ‬
‫س ٰ‬‫إن هللاَ يَأْ ُم ُر بٰ ْالعَ ْد ٰل َو ْاْل ْح َ‬ ‫ٰعبَادَ هللاٰ َّ‬
‫ظ ُك ْم لَعَلَّ ُك ْم تَذَ َّك ُر ْونَ ‪ .‬فَاذ ُك ُروا هللاَ ْالعَ ٰظي َْم يَ ْذ ُك ْر ُكم َولَ ٰذ ْك ُر هللاٰ أَ ْكبَ ُر‬
‫َو ْال ُم ْن َك ٰر َوالبَ ْغي ٰ يَ ٰع ُ‬

Anda mungkin juga menyukai