Anda di halaman 1dari 7

Syarah Mudah dan Ringkas atas

Al-Qawa'id Al-Arba'

‫هللا الرَّ حْ َم ِن الرَّ حِيم‬


ِ ‫ِبسْ ِم‬

Aku memohon kepada Allah Yang Maha Mulia, Tuhan yang memiliki ‘Arsy yang agung, agar
Allah senantiasa membimbing mu (dan menolongmu) di (kehidupan) dunia (ini) dan (di
kehidupan) akhirat (kelak).
(Di kehidupan dunia, Allah Ta'ala menolong mu dengan memberikan hidayah dan taufik
sehingga kamu bisa senantiasa berada diatas jalan yang lurus dan selamat.

Sebagaimana firman-Nya :
ِ ‫ٱلظلُ ٰ َم‬ ۟ ‫ِين َءا َم ُن‬
ُّ ‫وا ي ُْخ ِر ُجهُم م َِّن‬ َ ‫ٱهَّلل ُ َولِىُّ ٱلَّذ‬
ِ ‫ت ِإلَى ٱل ُّن‬
‫ور‬
"Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan
(kekafiran) kepada cahaya (iman)." (Q.S al Baqarah ayat 257)

Sedangkan di kehidupan akhirat kelak, semoga Allah Ta'ala menolong mu dengan


memasukkan mu ke dalam Surga-Nya, di dalam nya kamu kekal selama - lama nya.

Sebagaimana firman-Nya :
‫ِين فِي َهٓا َأ َب ًدا‬ ٍ ‫ت َس ُن ْد ِخلُ ُه ْم َج ٰ َّن‬
َ ‫ت َتجْ ِرى مِن َتحْ ِت َها ٱَأْل ْن ٰ َه ُر ٰ َخلِد‬ َّ ٰ ‫وا ٱل‬
ِ ‫صل ٰ َِح‬ ۟ ُ‫وا َو َع ِمل‬
۟ ‫ِين َءا َم ُن‬
َ ‫َوٱلَّذ‬
Orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan saleh, kelak akan Kami masukkan ke
dalam surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, mereka kekal di dalamnya selama-
lamanya." (Q.S An-Nisa' ayat 122)

—oOo—

(Dan Aku juga memohon kepada Allah Yang Maha Mulia, Tuhan yang memiliki ‘Arsy yang
agung) agar menjadikanmu diberkahi di manapun berada, (sehingga engkau menjadi pribadi
yang bermanfaat dan bisa memperoleh manfaat di mana pun kamu berada, sehingga kamu
bisa menjadi pembuka pintu - pintu kebaikan dan menutup pintu - pintu kejelekan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :


ُ ‫ َف‬،‫ِيح لِل َّشرِّ َمغَالِيقَ ل ِْل َخيْر‬
‫ َو َو ْي ٌل‬،ِ‫طو َبى لِ َمنْ َج َع َل هَّللا ُ َم َفاتِي َح ْال َخي ِْر َعلَى َي َد ْيه‬ ِ ‫ َوِإنَّ م َِن ال َّن‬، ِّ‫ َمغَالِيقَ لِل َّشر‬،‫ِيح ل ِْل َخي ِْر‬
َ ‫اس َم َفات‬ ِ ‫ِإنَّ م َِن ال َّن‬
َ ‫اس َم َفات‬
ِ
‫لِ َمنْ َج َع َل هَّللا ُ َم َفاتِي َح ال َّشرِّ َعلَى َي َد ْي ِه‬
“Sesungguhnya di antara manusia ada yang menjadi pembuka kebaikan dan penutup pintu
keburukan. Dan sesungguhnya di antara manusia ada yang menjadi pembuka keburukan dan
penutup kebaikan. Berbahagialah orang-orang yang Allah jadikan sebagai pembuka kebaikan
melalui tangannya. Dan celakalah orang-orang yang Allah jadikan sebagai pembuka keburukan
melalui tangannya.” (HR. Ibnu Majah no. 237, Ibnu Abi ‘Ashim dalam As-Sunnah no. 297, Ath-
Thayalisi dalam Al-Musnad no. 2082 dan Al-Baihaqi Syu’abul Iman no. 298. Dinilai hasan oleh
Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 1332)
Maka jika Allah Ta'ala menjadikan mu orang yang diberkahi di mana saja kamu berada, maka
umur mu berkah, rezeki mu berkah, ilmu mu berkah, amalan mu berkah, begitu juga anak
keturunan mu. Inilah kebaikan dan keutamaan yang sangat besar yang diberikan Allah Ta'ala.

—oOo—

(Dan Aku juga memohon kepada Allah Yang Maha Mulia, Tuhan yang memiliki ‘Arsy yang
agung) agar menjadikanmu (orang yang) bersyukur saat diberi nikmat (apapun), (agar
menjadikan mu orang yang) bersabar ketika ditimpa musibah (apapun), dan (agar menjadikan
mu orang yang selalu) meminta ampun (kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya) jika berbuat
dosa.
Tiga hal (inilah yakni Syukur, Sabar dan Taubat) merupakan kunci Kebahagiaan (seorang
hamba, baik didunia maupun diakhirat. Sebab aktifitas manusia tidak akan lepas dari 3 (tiga)
kondisi ini setiap hari nya. Terkadang ia mendapatkan nikmat, terkadang ia mendapatkan
musibah dan terkadang ia dalam ketaatan dan terkadang ia dalam kemaksiatan.

Tentang Syukur
Seorang Muslim wajib bersyukur kepada Allah Ta'ala terhadap nikmat yang telah Allah berikan
kepada-Nya. Apabila dia tidak bersyukur atas nikmat tersebut, maka nikmat itu bisa saja diganti
dengan azab yang pedih.

Sebagaimana firman Allah Ta'ala :


‫َوا ِْذ َتا َ َّذ َن َر ُّب ُك ْم لَ ِٕىنْ َش َكرْ ُت ْم اَل َ ِزيْدَ َّن ُك ْم َولَ ِٕىنْ َك َفرْ ُت ْم اِنَّ َع َذ ِابيْ َل َش ِد ْي ٌد‬
"(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku
akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya
azab-Ku benar-benar sangat keras." (Q.S Ibrahim ayat 7)

Syukur terhadap Nikmat yang Allah Ta'ala berikan, itu bisa terpenuhi dengan 3 (tiga) perkara :
1. Pertama : Mengakui nikmat itu didalam hati nya yakni dia meyakini bahwa seluruh
nikmat yang dia dapatkan berasal dari Allah Ta'ala dan kembali nya juga kepada Allah
Ta'ala. Jika Allah berkehendak nikmat itu tetap ada, maka nikmat itu akan bertahan dan
jika Allah berkehendak lain, nikmat itu bisa tercabut dari nya, dan dia bersabar ketika
nikmat itu dicabut darinya.

2. Kedua : Menceritakan atau menyebutkan nikmat yang diterima nya tersebut kepada
orang lain jika diperlukan atau ada manfaatnya, dengan tetap menyandarkan nikmat itu
hanya kepada Allah Ta'ala.
Seperti : "Saya diberi rezeki oleh Allah dengan 2 orang anak dan alhamdulillah, mereka
semua sudah hafal al-Quran."

Jika menceritakan nikmat ini dalam rangka untuk sombong kepada manusia, maka ini
adalah tercela dan termasuk perbuatan yang diharamkan.
3. Ketiga : Menggunakan nikmat yang didapat itu pada perkara - perkara yang diridhai dan
dicintai oleh Allah Ta'ala yakni pada hal kebaikan, bukan pada hal keburukan.

Misal, diberi harta yang banyak. Maka dikeluarkan zakat harta nya, banyak sedekah.
Bukan harta tersebut dihabiskan untuk maksiat, judi, zina, narkoba atau lain nya.

Dengan kata lain, Syukur itu mencakup ungkapan hati, ungkapan lisan dan amalan anggota
badan.

Tentang Sabar
Seorang Muslim juga Wajib bersabar atas setiap musibah dan ujian yang menimpa nya. Ujian
ini bisa dalam bentuk tertahan nya suatu nikmat atau terjadi nya sesuatu yang tidak disukai nya.
Semua ini wajib disikapi dengan kesabaran.

Allah Ta'ala berfirman :


‫ين‬ َّ ٰ ‫ت ۗ َو َب ِّش ِر ٱل‬
َ ‫ص ِب ِر‬ َّ ‫س َو‬
ِ ‫ٱلث َم ٰ َر‬ ِ ُ‫ص م َِّن ٱَأْل ْم ٰ َو ِل َوٱَأْلنف‬ٍ ‫ُوع َو َن ْق‬ ْ ْ ُ
ِ ‫َولَ َن ْبل َو َّن ُكم ِب َشىْ ٍء م َِّن ٱل َخ ْوفِ َوٱلج‬
‫ُون‬ ٰ َ َّ ‫هَّلِل‬ َّ ۟ ُ َ ٌ
َ ‫ص َبتهُم مُّصِ ي َبة قال ٓوا ِإنا ِ َوِإنٓا ِإل ْي ِه َر ِجع‬ ْ ٰ ‫َأ‬ َ
َ ‫ِين ِإذٓا‬ َ ‫ٱلذ‬ َّ
ٓ ٓ
َ ‫ِئك ُه ُم ْٱل ُم ْه َتد‬
‫ُون‬ َ َ‫ت مِّن رَّ ب ِِّه ْم َو َرحْ َم ٌة ۖ َوُأ ۟و ٰل‬
ٌ ‫صلَ ٰ َو‬ َ َ‫ُأ ۟و ٰل‬
َ ‫ِئك َعلَي ِْه ْم‬
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang
yang sabar.
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa
innaa ilaihi raaji'uun".
Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan
mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (Q.S al-Baqarah ayat 155 - 157)

Pada hakekatnya, ujian itu tidak menunjukkan rendahnya derajat hamba yang di uji. Akan tetapi
itu justru menunjukkan bahwa Allah Ta'ala sayang kepada nya dan ingin menyucikan serta
membersihkan nya dari dosa yang dilakukan dan memberikan pahala kepada nya.
Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda :
ُ ‫ِط َفلَ ُه الس ََّخ‬
‫ط‬ َ ِّ‫ِإنَّ عِ َظ َم ْال َج َزا ِء َم َع عِ َظ ِم ْال َبالَ ِء َوِإنَّ هَّللا َ ِإ َذا َأ َحبَّ َق ْومًا ا ْب َتالَ ُه ْم َف َمنْ َرضِ َى َفلَ ُه الر‬
َ ‫ضا َو َمنْ َسخ‬
“Sesungguhnya pahala besar karena balasan untuk ujian yang berat. Sungguh, jika Allah
mencintai suatu kaum, maka Dia akan menimpakan ujian untuk mereka. Barangsiapa yang
ridho, maka ia yang akan meraih ridho Allah. Barangsiapa siapa yang tidak suka, maka Allah
pun akan murka.” (HR. Ibnu Majah no. 4031, hasan kata Syaikh Al Albani)

Dan pahala orang bersabar itu tiada batas nya, Sebagaimana firman-Nya :
ٍ ‫ُون َأجْ َرهُم ِب َغي ِْر ِح َسا‬
‫ب‬ َّ ٰ ‫ِإ َّن َما ي َُو َّفى ٱل‬
َ ‫ص ِبر‬
Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa
batas. (Q.S az-Zumar ayat 10)

Sabar itu ada 3 (tiga) macam :


1. Sabar dalam menjalankan ketaatan kepada Allah Ta'ala
2. Sabar dalam meninggalkan kemaksiatan kepada Allah Ta'ala yakni tidak melakukan
maksiat kepada Allah Ta'ala.
3. Sabar dalam menghadapi musibah dan ujian yang menimpa nya.

Sabar dalam menghadapi musibah dan ujian ini biaa dicapai dengan 3 (tiga) hal berikut :
1. Pertama : Ikhlas karena Allah yakni motivasi atau dorongan dia bersabar itu adalah
Allah Ta'ala, sebab Allah lah yang memerintahkan dia bersabar, bukan dia bersabar
karena berharap pujian manusia. Agar dikatakan dia orang yang sangat sabar.

2. Kedua : Ridha kepada Allah yakni dia menerima takdir buruk atas nya dengan lapang
dada, tidak marah kepada Allah dan tidak mengutuk takdir Allah, sebab dia tau bahwa
takdir yang baik dan buruk datang nya dari Allah, dan akan terjadi pada setiap hamba
termasuk diri nya.

3. Ketiga : Sabar pada waktu nya yakni bersabar sejak awal tertimpa musibah.
Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam :
‫الصبر عند الصدمة األولى‬
"Sabar itu adalah sejak pertama kali terjadi musibah." (Shahih al-Bukhari no 1302 dan
Muslim no 926)
Jika sabar setelah beberapa lama musibah itu berjalan, maka sabar seperti ini tidak
bermanfaat lagi.

Tentang Taubat
Seorang Muslim terkadang melakukan ketaatan dan terkadang melakukan kemaksiatan, dan
manusia itu banyak melakukan kesalahan. Dan sebaik - baik yang melakukan kesalahan adalah
yang bertaubat dari kesalahan nya. Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam
:
‫ْن آ َد َم َخ َّطا ٌء َو َخ ْي ُر ْال َخ َّطاِئي َْن ال َّت َّواب ُْو َن‬
ِ ‫ ُك ُّل اب‬.
“Setiap anak Adam adalah bersalah dan sebaik-baiknya orang yang melakukan kesalahan
adalah mereka yang mau bertaubat." (HR. Al-Hakim (IV/246), Abu Nu’aim dalam kitab al-Hilyah
(VII/204), dan dishahihkan oleh al-Albani dalam kitab Sil-silah al-Ahaadiits ash-Shahiihah (no.
967)

Taubat dari kesalahan bisa dicapai dengan 4 (empat) hal :


1. Pertama : Meninggalkan maksiat yang dilakukan nya dengan segera.
2. Kedua : Menyesali dosa nya yang telah berlalu.
3. Ketiga : Bertekad kuat untuk tidak mengulangi nya lagi.
Jika maksiat itu berhubungan dengan hak manusia, maka ditambah satu syarat lagi
yakni :
4. Keempat : Mengembalikan hak yang telah diambil nya kepada yang berhak.)

—oOo—
Ketahuilah, semoga Allah selalu memberi mu petunjuk dalam menjalankan ketaatan kepada-
Nya.

Bahwa sesungguhnya hakekat dari ajaran al-Hanifiyah yakni agama Nabi Ibrahim ‘Alaihis
salam, yaitu Engkau beribadah kepada Allah dengan mengikhlaskan ibadah itu hanya untuk-
Nya saja.
Hal inilah yang Allah Ta'ala perintahkan kepada seluruh manusia dan inilah tujuan Allah Ta'ala
menciptakan mereka, sebagaimana firman Allah Ta'ala :
‫ُون‬ َ ‫ت ْال ِجنَّ َواِإْل ْن‬
ِ ‫س ِإاَّل لِ َيعْ ُبد‬ ُ ‫َو َما َخلَ ْق‬
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku
(saja)” (QS.Adz-Dzaariyaat: 56).

Jika Engkau telah mengetahui bahwa Allah menciptakan mu untuk beribadah kepada-Nya,
maka ketauhilah bahwa ibadah tidaklah dikatakan sebagai ibadah kecuali jika disertai tauhid,
sebagaimana shalat, tidaklah dikatakan sebagai shalat kecuali jika disertai dengan bersuci.
Oleh karena itulah, jika syirik mencampuri ibadah, maka rusaklah ibadah itu, sebagaimana
hadats bila mencampuri kesucian.

Sebagaimana firman Allah Ta'ala :


َ ‫ك َولَ َت ُكو َننَّ م َِن ْٱل ٰ َخسِ ِر‬
‫ين‬ َ ُ‫ك َلِئنْ َأ ْش َر ْكتَ لَ َيحْ َب َطنَّ َع َمل‬ َ ‫َولَ َق ْد ُأوح َِى ِإلَي‬
َ ‫ْك َوِإلَى ٱلَّذ‬
َ ِ‫ِين مِن َق ْبل‬
Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu.
"Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu
termasuk orang-orang yang merugi.(Q.S Az-Zumar ayat 65)

Jika Engkau sudah mengetahui kalau syirik bercampur dengan ibadah, maka akan merusak
ibadah tersebut, menyebabkan gugurnya (dan batal) semua amalan pelakunya dan
menyebabkan pelakunya menjadi orang yang kekal di dalam Neraka (jika dia mati dalam
keadaan tersebut dan tidak bertaubat kepada Allah), (maka) tentulah engkau akan mengetahui
(dan memahami) bahwa perkara yang paling penting bagi engkau adalah mempelajari masalah
ini (yakni kesyirikan), semoga dengannya Allah berkenan membebaskan engkau dari kesyirikan
ini, yang Allah Ta’ala telah berfirman tentangnya:
َ ‫ُون َذ ِل‬
‫ك ِل َمن َي َشاء‬ َ ‫ِإنَّ هَّللا َ الَ َي ْغ ِف ُر َأن ُي ْش َر‬
َ ‫ك ِب ِه َو َي ْغ ِف ُر َما د‬
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa
yang berada di bawah (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya” (QS.An-Nisaa`: 116).

(Untuk itu) seseorang perlu mengetahui empat kaidah (Qawa'id Arba') yang Allah Ta'al
sebutkan didalam Kitab-Nya (yakni al-Quran)

—oOo—

KAIDAH PERTAMA
Engkau harus memahami bahwasa nya orang-orang kafir musyrik yang diperangi oleh
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam (dahulu juga) meyakini bahwa Allah Ta’ala adalah satu-
satunya Tuhan Pencipta dan Pengatur (segala urusan). Namun demikian, pengakuan mereka
itu tidaklah menyebabkan mereka masuk ke dalam agama Islam.

Dalil nya (yakni pengakuan mereka ini) adalah firman Allah Ta’ala:
‫ت َوي ُْخ ِر ُج ْال َميِّتَ مِنْ ْال َحيِّ َو َمنْ ُي َد ِّب ُر اَأْلمْ َر‬
ِ ‫ار َو َمنْ ي ُْخ ِر ُج ْال َحيَّ مِنْ ْال َم ِّي‬ َ ‫ك السَّمْ َع َواَأْلب‬
َ ‫ْص‬ ِ ْ‫قُ ْل َمنْ َيرْ ُزقُ ُك ْم مِنْ ال َّس َما ِء َواَأْلر‬
ُ ِ‫ض َأمَّنْ َيمْ ل‬
َ ُ‫ون هَّللا ُ َفقُ ْل َأ َفاَل َت َّتق‬
‫ون‬ َ ُ‫َف َس َيقُول‬
“Katakanlah (wahai Muhammad kepada orang Kafir Musyrik) : ‘Siapa yang memberi rizki
kepada kalian dari langit dan bumi, atau siapa yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan
penglihatan, dan siapa yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati (menghidupkan) dan
mengeluarkan yang mati dari yang hidup (mematikan), dan siapa yang mengatur segala
urusan? ‘Maka mereka (kaum musyrikin) akan menjawab:’Allah’. Maka katakanlah (kepada
mereka) :’Mengapa kalian tidak bertakwa (kepada-Nya)” (QS. QS. Yunus: 31)).

(Dalil lain nya yang mengambarkan keadaan mereka, adalah firman Allah Ta'ala :
َ ‫مْس َو ْٱل َق َم َر لَ َيقُولُنَّ ٱهَّلل ُ ۖ َفَأ َّن ٰى يُْؤ َف ُك‬
‫ون‬ َ ْ‫ت َوٱَأْلر‬
َ ‫ض َو َس َّخ َر ٱل َّش‬ ِ ‫َولَِئن َسَأ ْل َتهُم مَّنْ َخلَقَ ٱل َّس ٰ َم ٰ َو‬
Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka: "Siapakah yang menjadikan langit dan
bumi dan menundukkan matahari dan bulan?" Tentu mereka akan menjawab: "Allah", maka
betapakah mereka (dapat) dipalingkan (dari jalan yang benar). (Q.S al-Ankabut ayat 61)

Juga didalam ayat lain nya :


َ ْ‫ء َمٓا ًء َفَأحْ َيا ِب ِه ٱَأْلر‬¤ِ ‫َولَِئن َسَأ ْل َتهُم مَّن َّن َّز َل م َِن ٱل َّس َمٓا‬
َ ُ‫ض م ِۢن َبعْ ِد َم ْو ِت َها لَ َيقُولُنَّ ٱهَّلل ُ ۚ قُ ِل ْٱل َح ْم ُد هَّلِل ِ ۚ َب ْل َأ ْك َث ُر ُه ْم اَل َيعْ قِل‬
‫ون‬
Dan sesungguhnya jika kamu menanyakan kepada mereka: "Siapakah yang menurunkan air
dari langit lalu menghidupkan dengan air itu bumi sesudah matinya?" Tentu mereka akan
menjawab: "Allah", Katakanlah: "Segala puji bagi Allah", tetapi kebanyakan mereka tidak
memahami(nya). (Q.S al-Ankabut ayat 63)

Inilah keadaan kaum musyrik yang diperangi oleh Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam.
Mereka mengakui Allah lah yang memberi rezeki, Allah lah yang berkuasa atas segala sesuatu
nya, menghidupkan dan mematikan serta mengatur segala urusan, Allah lah menundukkan
matahari dan bulan sehingga kedua nya beredar di poros nya, Allah lah yang menurunkan
hujan. Namun pengakuan mereka ini tidak memasukkan mereka kedalam Islam?

Kenapa..? Karena mereka menyembah Tuhan - Tuhan lain disamping menyembah Allah.
Ketika dikatakan kepada mereka, Sembahlah Allah saja, tinggalkan Tuhan selain Allah. Mereka
mengatakan :
ٌ‫َأ َج َع َل ٱ ْل َءالِ َه َة ِإ ٰلَهًا ٰ َو ِح ًدا ۖ ِإنَّ ٰ َه َذا لَ َشىْ ٌء ع َُجاب‬
Mengapa ia menjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan Yang Satu saja? Sesungguhnya ini benar-benar
suatu hal yang sangat mengherankan. (Q.S Shad ayat 5)

Mereka (orang kafir musyrik) menolak mengakui hal itu karena mereka tau bahwa konsekuensi
dari ucapan itu adalah menyembah Allah saja dan tidak menyembah dan tidak beribadah
kepada selain nya. Penolakan mereka inilah yang menyebabkan pengakuan mereka atas Allah
diatas tidak bermanfaat bagi mereka dan tidak memasukkan mereka kedalam Islam.
Keadaan mereka ini digambarkan Allah Ta'ala :
َ ‫ِإ َّن ُه ْم َكا ُن ٓو ۟ا ِإ َذا قِي َل لَ ُه ْم ٓاَل ِإ ٰلَ َه ِإاَّل ٱهَّلل ُ َيسْ َت ْك ِبر‬
‫ُون‬
ٍ ۭ ‫ار ُك ٓو ۟ا َءالِ َه ِت َنا لِ َشاعِ ٍر مَّجْ ُن‬ ‫َو َيقُولُ َ َأ‬
‫ون‬ ِ ‫ون ِئ َّنا لَ َت‬
Sesungguhnya mereka dahulu apabila dikatakan kepada mereka: “Laa ilaaha illallah” (Tiada
Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah) mereka menyombongkan diri, dan mereka
berkata: “Apakah sesungguhnya kami harus meninggalkan sembahan-sembahan kami karena
seorang penyair gila?” (Q.S ash-Shaffat ayat 35 - 36)

Inilah kaidah pertama yaitu pengakuan terhadap Rububiyyah Allah Ta'ala saja belum cukup
memasukkan seseorang kedalam Islam, sebab mengakui keesaan Allah Ta'ala dalam
Rububiyyah nya mewajibkan mengakui keesaan Allah dalam Uluhiyyah nya.

—oOo—

KAIDAH KEDUA
(Masalah Kedua yang perlu kita ketahui adalah bahwa diantara alasan orang melakukan
kesyirikan kepada Allah adalah) Mereka berkata: “Kami tidaklah berdoa dan tidak beribadah
kepada mereka (sembahan selain Allah itu) kecuali supaya mereka mendekatkan kami pada
Allah dan meminta syafaat (meminta mereka jadi perantara,untuk mendoakan kami).

Dalil tentang qurbah adalah firman Allah Ta’ala,


َ ُ‫ِين ا َّت َخ ُذوا مِنْ دُو ِن ِه َأ ْولِ َيا َء َما َنعْ ُب ُد ُه ْم ِإاَّل ِل ُي َقرِّ بُو َنا ِإلَى هَّللا ِ ُز ْل َفى ِإنَّ هَّللا َ َيحْ ُك ُم َب ْي َن ُه ْم فِي َما ُه ْم فِي ِه َي ْخ َتلِف‬
ٌ‫ون ِإنَّ هَّللا َ اَل َي ْهدِي َمنْ ه َُو َكا ِذب‬ َ ‫َوالَّذ‬
َّ
‫َكفا ٌر‬
“Dan orang-orang yang mengambil sesmbahan selain Allah (berkata):”Kami tidak menyembah
mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya”.
Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih
padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar”
(QS. Az-Zumar: 3).

Adapun dalil tentang syafa’at adalah firman Allah Ta’ala,


ِ ‫ش َف َعاُؤ َنا عِ ْن َد هَّللا‬ َ ُ‫ُون هَّللا ِ َما اَل َيضُرُّ ُه ْم َواَل َي ْن َف ُع ُه ْم َو َيقُول‬
ُ ‫ون َهُؤ اَل ِء‬ ِ ‫ُون مِنْ د‬
َ ‫َو َيعْ ُبد‬
“Dan mereka menyembah selain Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan
kepada mereka dan tidak pula kemanfa’atan, dan mereka (musyrikin) berkata: “Mereka
(sembahan selain Allah) itu adalah perantara kami di sisi Allah” (QS. Yunus: 18).

Anda mungkin juga menyukai