Kelas: ps1 sp
Tugas: ke 11
1. jelaskan apa yang dimaksud dengan amar ma'ruf dan nahyu anil munkar!
2. "Hendaklah kamu beramar makruf (menyuruh berbuat baik) dan benahi mungkar (melarang
berbuat jahat). Kalau tidak, maka Allah akan menguasakan atasmu orang-orang yang paling jahat di
antara kamu, kemudian orang-orang yang baik-baik di antara kamu berdoa dan tidak dikabulkan (doa
mereka)." (HR. Abu Dzar). jelaskan apa kandungan pelajaran dari hadis di atas!
Jawaban:
Bagi umat Islam, amar makruf nahi mungkar adalah wajib, sebab syariat Islam
memang menempatkannya pada hukum dengan level wajib. Dan siapa pun dari kita yang
meninggalkannya, maka kita akan berdosa dan mendapatkan hukuman berupa siksa yang
sangat pedih dan menyakitkan.
"Hendaklah kamu beramar makruf (menyuruh berbuat baik) dan benahi mungkar
(melarang berbuat jahat). Kalau tidak, maka Allah akan menguasakan atasmu orang-orang
yang paling jahat di antara kamu, kemudian orang-orang yang baik-baik di antara kamu
berdoa dan tidak dikabulkan (doa mereka)." (HR. Abu Dzar).
Selain itu, amar makruf nahi mungkar merupakan prinsip dasar agama Islam yang
harus dilakukan oleh setiap muslim.Hal tersebut sesuai dengan firman Allah SWT dalam al-
Qur'an:
ع ِّن ْٱل ُمن َك ِّر ِّ َو ْلت َ ُكن ِّمن ُك ْم أ ُ َّمةٌ يَ ْدعُونَ ِّإلَى ْٱل َخي ِّْر َويَأ ْ ُم ُرونَ بِّ ْٱل َم ْع ُر
َ َوف َويَ ْن َه ْون
ََوأُو َٰلَئِّ َك ُه ُم ْٱل ُم ْف ِّل ُحون
Artinya: "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah
orang-orang yang beruntung." (QS. Ali Imran: 104)
Dalam ayat lain, Allah SWT juga memerintahkan amar makruf nahi mungkar, karena
perilaku ini merupakan perbuatan yang dapat memberikan keuntungan bagi pelakunya. Allah
SWT berfirman:
ى ٱلَّذِّى يَ ِّجدُونَ ۥهُ َم ْكتُوبًا ِّعندَ ُه ْم فِّى ٱلت َّ ْو َر َٰى ِّة َّ ى ْٱْل ُ ِّم َّ ِّسو َل ٱلنَّب ُ ٱلرَّ َٱلَّذِّينَ يَتَّبِّعُون
علَ ْي ِّه ُم
َ ت َويُ َح ِّر ُم َّ ع ِّن ْٱل ُمن َك ِّر َوي ُِّح ُّل لَ ُه ُم
ِّ َٱلطيِّ َٰب َ وف َويَ ْن َه َٰى ُه ْم ِّ نجي ِّل يَأ ْ ُم ُر ُهم بِّ ْٱل َم ْع ُر
ِّ ٱْل ِّ ْ َو
ُع َّز ُروه َ علَ ْي ِّه ْم فَٱلَّذِّينَ َءا َمنُوا ِّبِّۦه َو
َ َت ْ ص َر ُه ْم َو ْٱْل َ ْغ َٰلَ َل ٱلَّتِّى َكان ْ ع ْن ُه ْم ِّإ
َ ض ُع
َ َث َوي َ ِّْٱل َخ َٰبَئ
َنز َل َم َع ٓۥهُ أُو َٰلَئِّ َك ُه ُم ْٱل ُم ْف ِّل ُحون ِّ ُ ور ٱلَّذِّى أ َ ُّص ُروهُ َوٱتَّبَعُوا ٱلن َ ََون
Artinya: "(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang
(namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang
menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang
mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka
segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang
ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya,
menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran),
mereka itulah orang-orang yang beruntung." (QS al-A'raaf: 157).
Perintah amar makruf nahi mungkar juga banyak dijelaskan dalam hadits. Salah
satunya adalah hadits dari Abi Said al-Khudri:
"Siapa yang melihat kemungkaran maka ubahlah dengan tangannya, jika tidak
mampu maka ubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu maka (tolaklah) dengan hatinya
dan hal tersebut adalah selemah-lemahnya iman." (HR. Muslim).
Dalam hadits lain, dalam Shahih Muslim dari Abdullah bin Mas'ud Ra, Rasulullah
SAW bersabda:
"Tidaklah seorang Nabi pun yang Allah Ta'ala utus di suatu umat sebelumku, kecuali
memiliki pengikut-pengikut setia dan sahabat-sahabat. Mereka mengambil sunnahnya dan
mengikuti perintahnya. Kemudian, datang generasi-generasi setelahnya yang mengatakan
hal yang tidak mereka ketahui dan tidak diperintahkan. Maka, barang siapa memerangi
mereka dengan tangannya maka ia adalah mukmin. Dan, barang siapa memerangi mereka
dengan lisannya maka ia adalah mukmin. Dan, barang siapa memerangi mereka dengan
hatinya maka ia adalah mukmin. Dan, tidak pernah ada di belakang itu semua keimanan
sebesar biji atom." (HR.Muslim).
2. Hendaklah kamu beramar makruf (menyuruh berbuat baik) dan benahi mungkar
(melarang berbuat jahat). Kalau tidak, maka Allah akan menguasakan atasmu orang-
orang yang paling jahat di antara kamu, kemudian orang-orang yang baik-baik di antara
kamu berdoa dan tidak dikabulkan (doa mereka)." (HR. Abu Dzar).
Merupakan perintah allah swt untuk menyuruh berbuat baik dan melarang berbuat jahat.
Dimana di jelaskan oleh dalil-dalil di bawah ini.
Bagi umat Islam, amar makruf nahi mungkar adalah wajib, sebab syariat Islam memang
menempatkannya pada hukum dengan level wajib. Dan siapa pun dari kita yang
meninggalkannya, maka kita akan berdosa dan mendapatkan hukuman berupa siksa yang
sangat pedih dan menyakitkan.
"Hendaklah kamu beramar makruf (menyuruh berbuat baik) dan benahi mungkar
(melarang berbuat jahat). Kalau tidak, maka Allah akan menguasakan atasmu orang-orang
yang paling jahat di antara kamu, kemudian orang-orang yang baik-baik di antara kamu
berdoa dan tidak dikabulkan (doa mereka)." (HR. Abu Dzar).
Selain itu, amar makruf nahi mungkar merupakan prinsip dasar agama Islam yang
harus dilakukan oleh setiap muslim.Hal tersebut sesuai dengan firman Allah SWT dalam al-
Qur'an:
َْن ٱ ْل ُمنك َِّرْ َوأُو َٰلَئِّكَْ هُ ُْم ٱ ْل ُم ْف ِّل ُحون َ ََْو ْلت َ ُكن ِّمن ُك ْْم أ ُ َّمةْ َيدْعُونَْ ِّإلَى ٱ ْل َخي ِّْْر َو َيأ ْ ُم ُرونَْ ِّْبٱ ْل َم ْع ُروفِّْ َو َي ْن َه ْون
ِّْ ع
Artinya: "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-
orang yang beruntung." (QS. Ali Imran: 104
Dalam ayat lain, Allah SWT juga memerintahkan amar makruf nahi mungkar, karena
perilaku ini merupakan perbuatan yang dapat memberikan keuntungan bagi pelakunya. Allah
SWT berfirman:
ْن ٱ ْل ُمنك َِّر َ ل يَأْ ُم ُرهُم بِّْٱ ْل َم ْع ُروفِّْ َويَْْن َه َٰى ُه ْْم
ِّْ ع ِّ ى ٱلَّذِّى يَ ِّجدُونَ ْۥهُ َم ْكتُوبًا عِّندَهُ ْْم فِّى ٱلت َّ ْو َر َٰى ِّْة َْوٱ ْ ِّْل
ِّْ نجي َّْ ى ٱ ْْل ُ ِّم
َّْ ِّل ٱلنَّب
َْ سوُ لرَّ ٱلَّذِّينَْ يَتَّبِّعُونَْ ٱ
ُع َّز ُروْه َ علَ ْي ِّه ْْم ْفَٱلَّذِّينَْ َءا َمنُوا بِّ ِّْهۦ َو َ َت ْْ ل ٱلَّتِّى كَان َْ َص َرهُ ْْم َْوٱ ْْل َ ْغ َٰلْ ِّع ْن ُه ْْم إ
َ ض ُْع
َ َِّث َوي َْ علَ ْي ِّه ُْم ٱ ْل َخ َٰبَئ
َ ت َويُ َح ِّر ُْم َّ َويُحِّ لْ لَ ُه ُْم ٱل
ِّْ َطيِّ َٰب
َٰ
َْل َمعَهۥُْ أُولَئِّكَْ هُ ُْم ٱ ْل ُم ْف ِّل ُحون َْ نز ِّ ُ ور ٱلَّذِّى أَْ ص ُرو ْهُ َْوٱتَّبَعُوا ٱلن َ ََون
Artinya: "(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang
(namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang
menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang
mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka
segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada
pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya
dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka itulah
orang-orang yang beruntung." (QS al-A'raaf: 157).
Perintah amar makruf nahi mungkar juga banyak dijelaskan dalam hadits. Salah
satunya adalah hadits dari Abi Said al-Khudri:
"Siapa yang melihat kemungkaran maka ubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu
maka ubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu maka (tolaklah) dengan hatinya dan hal
tersebut adalah selemah-lemahnya iman." (HR. Muslim).
Dalam hadits lain, dalam Shahih Muslim dari Abdullah bin Mas'ud Ra, Rasulullah
SAW bersabda:
"Tidaklah seorang Nabi pun yang Allah Ta'ala utus di suatu umat sebelumku, kecuali
memiliki pengikut-pengikut setia dan sahabat-sahabat. Mereka mengambil sunnahnya dan
mengikuti perintahnya. Kemudian, datang generasi-generasi setelahnya yang mengatakan hal
yang tidak mereka ketahui dan tidak diperintahkan. Maka, barang siapa memerangi mereka
dengan tangannya maka ia adalah mukmin. Dan, barang siapa memerangi mereka dengan
lisannya maka ia adalah mukmin. Dan, barang siapa memerangi mereka dengan hatinya maka
ia adalah mukmin. Dan, tidak pernah ada di belakang itu semua keimanan sebesar biji atom."
(HR.Muslim).