Anda di halaman 1dari 3

NILAI-NILAI KEPRAMUKAAN DALAM ALQURAN

Seorang anggota pramuka harus berpegang teguh pada kode kehormatan. Kode kehormatan ini bisa
disebut kode etik dalam berperilaku di kehidupan pribadi maupun masyarakat.

Ada 10 perilaku seorang anggota Pramuka dalam Dasa Darma Pramuka yang wajib dipahami dan
diamalkan:

Pertama: Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Maknanya, bahwa setiap anggota Pramuka harus taat dan
patuh kepada Tuhannya, dengan cara menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya.

Di dalam AlQuran Surah Ali Imran ayat 102, Allah Ta’ala berfirman:

َّ ‫ٰۤيـاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا اتَّقُوا هّٰللا َ َح‬


َ‫ق تُ ٰقتِ ٖه َواَل تَ ُموْ تُ َّن ِااَّل َواَ ْنـتُ ْم ُّم ْسلِ ُموْ ن‬

"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepadanya dan
janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim". (QS. Ali Imran : 102).

Kedua: Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia. Setiap anggota Pramuka diwajibkan untuk menjaga
alam dengan tidak menimbulkan kerusakan lingkungan, dan memupuk rasa kasih sayang kepada sesama
manusia.

Firman Allah Ta’ala dalam surah Al Hujurat ayat 10:

َ‫خَو ْي ُك ْم َواتَّقُوا هّٰللا َ لَ َعلَّ ُك ْم تُرْ َح ُموْ ن‬


َ َ‫اِنَّ َما ْال ُمْؤ ِمنُوْ نَ اِ ْخ َوةٌ فَاَصْ لِحُوْ ا بَ ْينَ ا‬

“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara
kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.” (QS. Al Hujurat :10).

Ketiga: Patriot yang sopan dan kesatria. Sebagai anggota Pramuka wajib menjadi pribadi yang memiliki
sopan santun dengan bertingkah laku dan bertutur kata yang baik, serta berani menjaga persatuan dan
kesatuan tanah air Indonesia.

Allah Ta’ala berfirman dalam Surah Ibrahiim ayat 35 :

‫ي َأ ْن نَ ْعبُ َد األصْ نَا َم‬


َّ ِ‫ال ِإب َْرا ِهي ُم َربِّ اجْ َعلْ هَ َذا ْالبَلَ َد آ ِمنًا َواجْ نُ ْبنِي َوبَن‬
َ َ‫وَِإ ْذ ق‬

“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa, “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan
jauhkanlah aku beserta anak cucuku agar tidak menyembah berhala.” (QS. Ibrahiim : 35).

Keempat: Patuh dan suka bermusyawarah. Artinya menjadi anggota Pramuka harus senantiasa mematuhi
tugas yang diamanahkan. Begitu juga dalam mengambil sebuah keputusan, anggota Pramuka wajib
bermusyawarah demi mendapatkan kesepakatan bersama.

Allah Ta’ala berfirman dalam surah An Nisaa’ ayat 49:

ٌ‫ُول َوُأولِي اَأْل ْم ِر ِم ْن ُك ْم فَِإ ْن تَنَازَ ْعتُ ْم فِي ش َْي ٍء فَرُ ُّدوهُ ِإلَى هَّللا ِ َوال َّرسُو ِل ِإ ْن ُك ْنتُ ْم تُْؤ ِمنُونَ بِاهَّلل ِ َو ْاليَوْ ِم اَآْل ِخ ِر َذلِكَ خَ يْر‬
َ ‫يَا َأ ُّيهَا الَّ ِذينَ َآ َمنُوا َأ ِطيعُوا هَّللا َ َوَأ ِطيعُوا ال َّرس‬
‫َوَأحْ َسنُ تَْأ ِوياًل‬

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasulny dan ulil Amri di antara kamu. Kemudian
jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah dan rasulnya, jika kamu
benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih baik bagimu dan lebih baik
akibatnya.” (QS. An Nisaa : 49).

Kelima: Rela menolong dan tabah. Seluruh anggota Pramuka berkewajiban untuk saling tolong-menolong
tanpa membeda-bedakan ras, suku, dan golongan. Dalam menghadapi segala cobaan dalam kehidupan,
anggota Pramuka juga dituntut untu tabah menghadapinya.
Firman Allah dalam Surat Al Maidah ayat 2 yang berbunyi:

ِ ‫ان َواتَّقُوا هَّللا َ ِإ َّن هَّللا َ َش ِدي ُد ْال ِعقَا‬


‫ب‬ ِ ‫اونُوا َعلَى اِإْل ْث ِم َو ْال ُع ْد َو‬
َ ‫اونُوا َعلَى ْالبِرِّ َوالتَّ ْق َو ٰى َواَل تَ َع‬
َ ‫َوتَ َع‬

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong
dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat
berat siksa-Nya.” (QS. Al Maidah : 2).

Keenam: Rajin, terampil, dan gembira. Artinya menjadi anggota Pramuka harus siap menjadi pribadi yang
rajin dan tidak bermalas-malasan dalam mengemban tugas maupun di kehidupan setiap harinya. Memiliki
bekal keterampilan diri meningkat dan hati selalu riang gembira.

Allah Ta’ala berfirman dalam Al Quran surah Al Insyirah ayat 5-6:

ِ ‫ ِإ َّن َم َع ْال ُعس‬.‫ْر يُسْرًا‬


‫ْر يُ ْسرًا‬ ِ ‫فَِإ َّن َم َع ْال ُعس‬

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada
kemudahan.” (QS. Al Insyirah : 5-6).

Ketujuh: Hemat, cermat, dan bersahaja. Setiap anggota Pramuka harus mengutamakan hidup sederhana
dan tidak boleh berlebih-lebihan, dengan membiasakan diri berhati-hati dalam memakai uang untuk
menghindari perilaku boros.

Allah Ta’ala berfirman dalam surah Al A’raf ayat 31:

۟ ‫وا َوٱ ْش َرب ُ۟وا َواَل تُس‬


۟ ُ‫وا زينَتَ ُك ْم ِعن َد ُك ِّل مس ِْج ٍد َو ُكل‬
۟
ِ ‫ْرفُ ٓوا ۚ ِإنَّ ۥهُ اَل ي ُِحبُّ ْٱل ُمس‬
َ‫ْرفِين‬ ِ َ ِ ‫ٰيَبَنِ ٓى َءا َد َم ُخ ُذ‬

“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan
janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS.
Al A’raf : 31).

Kedelapan: Disiplin, berani, dan setia. Maknanya, bahwa setiap anggota Pramuka harus mempunyai sikap
disiplin atau taat pada peraturan yang berlaku, serta berani menghadapi segala tantangan dan berpegang
teguh pada tuntunan.

Allah berfirman:

‫ض ۖ قَ ْد َيعْ لَ ُم َما َأ ْنتُ ْم َعلَ ْي ِه َويَوْ َم يُرْ َجعُونَ ِإلَ ْي ِه فَيُنَ ِّبُئهُ ْم ِب َما َع ِملُوا ۗ َوهَّللا ُ بِ ُك ِّل ش َْي ٍء َع ِلي ٌم‬
ِ ْ‫ت َواَأْلر‬ َ ‫َأاَل ِإ َّن هَّلِل ِ َما فِي ال َّس َم‬
ِ ‫اوا‬

“Ketahuilah sesungguhnya kepunyaan Allahlah apa yang di langit dan di bumi. Sesungguhnya Dia
mengetahui keadaan yang kamu berada di dalamnya (sekarang). Dan (mengetahui pula) hati (manusia)
dikembalikan kepada-Nya, lalu diterangkan-Nya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Dan Allah
Maha mengehui segala sesuatu.” (QS. AnNur: 64).

Kesembilan: Bertanggung jawab dan dapat dipercaya. Artinya setiap anggota Pramuka harus berani
bertanggung jawab atas perbuatannya, tanpa mengkhianati kepercayaan yang telah diberikan.

Allah berfirman dalam surah Al An’am ayat 164:

‫از َرةٌ ِو ْز َر ُأ ْخ َرى‬ ٍ ‫َواَل تَ ْك ِسبُ ُكلُّ نَ ْف‬


ِ ‫س ِإاَّل َعلَ ْيهَا َواَل ت َِز ُر َو‬

“Dan tidaklah seorang membuat dosa melainkan kemudharatannya kembali kepada dirinya sendiri dan
seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain.” (QS. Al An’am : 164).

Kesepuluh: Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan. Bahwa, setiap anggota Pramuka diminta agar
mampu mengendalikan perkataan, perbuatan, dan pikiran, supaya dapat menjadi teladan bagi masyarakat.

Allah Ta’ala berfirman dalam surah Al Hujarat ayat 12:


‫ض ُك ْم بَعْ ضًا َأي ُِحبُّ َأ َح ُد ُك ْم َأ ْن يَْأ ُك َل لَحْ َم َأ ِخي ِه َم ْيتًا فَك َِر ْهتُ ُموهُ َواتَّقُوا هَّللا َ ِإ َّن‬
ُ ‫ْض الظَّنِّ ِإ ْث ٌم َوال ت ََج َّسسُوا َوال يَ ْغتَبْ بَ ْع‬
َ ‫يَا َأ ُّيهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اجْ تَنِبُوا َكثِيرًا ِمنَ الظَّنِّ ِإ َّن بَع‬
‫هَّللا َ تَوَّابٌ َر ِحي ٌم‬

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka
itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu
menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya
yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Hujarat : 12).

Allah Ta’ala berfirman dalam surah Al Ahzab ayat 58:

‫ت بِ َغي ِْر َما ا ْكتَ َسبُوا فَقَ ِد احْ تَ َملُوا بُ ْهتَانًا َوِإ ْث ًما ُّمبِينًا‬
ِ ‫َوالَّ ِذينَ يُْؤ ُذونَ ْال ُمْؤ ِمنِينَ َو ْال ُمْؤ ِمنَا‬

“Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mu’min dan mu’minat tanpa kesalahan yang mereka perbuat,
maka sesunguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.” (QS. Al Ahzab : 58).

Wallahu a’lam,

Semoga barakah, manfaat.

Anda mungkin juga menyukai