Anda di halaman 1dari 7

Khutbah

Khutbah Jumat: Menjaga Persaudaraan dan Persatuan di Tahun Politik


Kam, 28 Desember 2023 | 07:00 WIB

Berjabat tangan. (Foto: NU Online/Freepik)

Materi khutbah Jumat ini mengingatkan kepada seluruh elemen bangsa, khususnya umat
Islam untuk senantiasa menjaga persaudaraan dan persatuan terlebih jelang pesta
demokrasi Pemilihan Umum atau Pemilu 2024. Jangan sampai momentum lima tahunan ini
menjadikan perpecahan yang akan membawa kesengsaraan dan keterpurukan.
Teks khutbah Jumat berikut ini dengan judul "Khutbah Jumat: Menjaga Persaudaraan dan
Persatuan di Tahun Politik". Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon
print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan desktop). Semoga
bermanfaat! Cara mencetak, klik tombol download di atas atau bawah naskah khutbah.
Khutbah I
‫ ُيْؤ اْلُم ْلَك َم ْن َيَش اُء َو َي ْن ُع اْلُم ْلَك ِم َّمْن َيَش اُء َو ُيِعُّز َم ْن َيَش اُء َو ُي ِذ ُّل‬، ‫َا ْلَحْم ُد ِللِه اَّل َيِد ِه اْلُم ْلُك َو ُهَو َع َل ُك َش ْي ٍء َق ِد ْيٌر‬
‫ِز‬ ‫ِت ي‬ ‫ى ِّل‬ ‫ِذ ي ِب‬
‫َأ‬ ‫َأ‬
‫ َش َهاَد ًة َعَص َم اللُه َق اِئ ِل َها ِد َم اَء ُه ْم‬، ‫ ْش َهُد ْن َلا لَه َّلا الله َو ْح َد ُه َلا َش ْي َك َل ُه‬، ‫َم ْن َيَش اُء ِب َيِد ِه اْلَخْي ُر َو ُهَو َع َلى ُك َش ْي ٍء َق ِد ْيٌر‬
‫ي‬ ‫ِر‬ ‫ِإ ِإ‬ ‫ِّل‬
‫َلْي َن َا َّم َص َو َس ْم َو َب ْك َع َل‬
‫ا‬ ‫َّلُه‬‫ل‬ ، ‫ِم‬ ‫ْلَعا‬
‫ًة‬ ‫َم‬ ‫َأ‬ ‫َأ‬
‫ ْر َس َل ُه اللُه اْلُهَد ى َر ْح‬، ‫ َو َأ ْش َهُد َّن ُم َحَّمًد ا َعْبُد ُه َو َر ُسْو ُل ُه‬، ‫َو َأ ْمَو اَلُهْم َّلا َح ال ْس َلا‬
‫ِّل ِّل ِر ى‬ ‫ِل‬ ‫ِب‬ ‫ِإ ِب ِّق ِإ ِم‬
‫َف َأ‬ ‫َأ ُد َف‬ ‫َل آ َص َأ‬ ‫ُك‬ ‫أ‬ ‫َأ‬ ‫َل‬ ‫ْك‬ ‫َن ُم َّم‬
‫ َّم ا َبْع َيا ِعَباَد اللِه َيا ُّي َها‬، ‫ َو َع ى ِلِه َو ْحِبِه ْج َمِعْي َن‬، ‫ َو َب اِر َو َس ِّل ْم َع ْيِه ِفي ال َّو ِل ْي َن َو ال ِخ ِر ْيَن َو ِف ي ِّل ِح ْي ٍن‬، ‫َسِّيِد ا َح ٍد‬
‫َه َو ُق َق ْو ًل‬ ‫َم‬ ‫َي َأ ُّي َّل َن آ‬ ‫ق‬ ‫ْد َف َز ُم ْو َن‬ ‫ُم ْس َن ُأ‬
‫ ا َها ا ِذ ي ُنوا اَّتُقوا الَّل وُلوا ا‬:‫ ال الله ع وج ل‬، ‫ ِصْيُك َنْفِس ي ِب َتْق ى اللِه َفَق ا اْل َّتُق‬، ‫اْل ِل ُمْو‬
‫ز‬ ‫َو‬ ‫َو‬ ‫ْم‬
‫ًم‬ ‫َه َو َر َل ُه ْد َف َز َف ْو ًز‬ ‫ن‬ ‫َم‬ ‫َو‬ ‫ْم‬ ‫َب‬ ‫َس ًد ْص ْح َل ْم َأ ْع َم َل ْم َو ْر َل ْم ُذ‬
‫ ُي ِل ُك ا ُك َيْغِف ُك ُنو ُك ۗ ُيِط الَّل ُسو َفَق ا ا َعِظي ا‬. ‫ِد ي ا‬
‫ِع‬
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah swt.
Baca Juga

Khutbah Jumat: Syukur dalam Nikmat, Sabar dalam Musibah

Marilah senantiasa kita meningkatkan ketaqwaan kepada Allah swt, di mana dan kapanpun
kita berada, dengan cara berusaha maksimal menjalankan perintah-perintah Allah dan
menjauhi larangan-laranganNya. InsyaAllah jika komitmen, konsisten dan istiqamah dalam
menjalani hidup dengan konsep taqwa, kita akan selamat di kehidupan dunia sampai
akhirat, dan akan mendapat kemuliaan di sisi Allah swt.
‫َأ‬ ‫َأ‬
‫َّن ْك َر َم ُكْم ِعْنَد الَّلِه ْتَقاُكْم‬
‫ِإ‬
Artinya: "Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang
paling takwa diantara kamu." (QS Al-Hujurat: 13)

Jamaah Jumat yang dirahmati Allah swt.


Menjaga persaudaraan dan persatuan merupakan ajaran Islam yang sangat mendasar dan
pokok sekaligus merupakan pilar kehidupan manusia secara umum. Karena dengan
terjalinnya persaudaraan dan persatuan, tatanan kehidupan akan aman dan damai.
Tatkala Rasulullah saw datang ke kota Madinah, bersama pendatang yang berasal dari
Makkah (Muhajirin), berjumpa dan hidup bersama penduduk setempat kaum Anshar,
pertama kali yang dilakukan oleh Rasulullah adalah mempersaudarakan mereka. Rasulullah
menyatukan mereka dalam ikatan iman, sehingga mereka saling menghargai dan
menghormati, saling mengasihi dan mencintai, saling berbagi dan mencukupi, saling tolong
menolong, sampai pada batas mereka mendahulukan hak saudaranya atas diri sendiri. Hal
ini digambarkan dalam QS. Al-Hasyr ayat: 9:
ini digambarkan dalam QS. Al Hasyr ayat: 9
‫َو اَّل ِذ ْيَن َت َبَّو ُء و الَّد اَر َو اْل ِا ْي َماَن ِم ْن َق ْبِلِهْم ُي ِحُّبْو َن َم ْن َهاَج َر ِا َلْي ِهْم َو َلا َي ِج ُد ْو َن ْي ُص ُد ْو ِه ْم َح اَج ًة ِّم َّما ُا ْو ُتْو ا َو ُيْؤ ِث ُر ْو َن َع لى َا ْنُفِس ِهْم‬
‫ِر‬ ‫ِف‬
‫ْو َن‬ ‫َفُا َك ُه‬ ‫َق ُش‬ ‫ٌة‬ ‫َك َن‬
‫َو َلْو ا ِب ِهْم َخَص اَص َو َم ْن ُّيْو َّح َنْفِس ه ولى ُم اْلُمْفِلُح‬

Artinya: "Dan mereka tidak menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa yang
diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (Muhajirin), atas dirinya
sendiri, meskipun mereka juga memerlukan. Dan siapa yang dijaga dirinya dari kekikiran,
maka mereka itulah orang-orang yang beruntung."
Baca Juga

Khutbah Jumat: 4 Resep Hidup Bahagia

Jamaah Jumat yang dirahmati Allah swt.


Persaudaraan atau ukhuwah menjadi karakter yang melekat pada diri seorang Mukmin.
Dalam kata lain, karakter dasar seorang Mukmin adalah selalu menjaga persaudaraan,
persatuan, dan anti perpecahan serta permusuhan. Sebagaimana firman Allah swt:
‫َّن َما ٱ ْلُمْؤ ِم ُنوَن ْخَو ٌة َف َأ ْص ِلُحوا َب ْي َن َأ َخَو ْي ُكْم َو ٱ َّتُقوا ٱ لَّلَه َلَعَّل ُكْم ُتْر َح ُمون‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah


antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu
mendapat rahmat." (QS. Al-Hujurat: 9).
Ibnu kasir dalam menafsirkan ayat ini menyebutkan beberapa hadits terkait, seperti hadits:
‫الُم ْس ُم أ ُخو الُم ْس لا َيْظ ُم ُه وَلا ُيْس ُم ُه‬
‫ِل‬ ‫ِل‬ ‫ِل ِم‬ ‫ِل‬

Artinya: "Seorang Muslim adalah saudara Muslim lainnya, maka tidak boleh menzalimi dan
tidak boleh menjerumuskan." Dan hadits lain:
‫َأ‬ ‫َك َن ُد‬
‫َو الَّلُه ِفي َعْو ِن اْلَعْبِد َم ا ا اْلَعْب ِفي َعْو ِن ِخ يِه‬
Artinya: "Allah senantiasa menolong hambaNya selama hamba tersebut menolong
saudaranya."
Maknanya, persaudaraan berarti tidak saling menzalimi, tidak saling menjerumuskan,
namun saling menolong dan memberikan bantuan.

Sebaliknya orang Muslim dilarang bertikai dan berpecah belah seperti yang pernah terjadi
pada umat terdahulu. Padahal telah datang kepada mereka keterangan yang jelas. Allah
swt berfirman:
‫َذ‬ ‫ُأ‬
‫َو َلا َت ُكوُنوا َك اَّل ِذ يَن َتَفَّر ُق وا َو اْخ َتَلُفوا ِم ن َبْعِد َم ا َج اَء ُه ُم اْل َب َناُت َو وَل ِئَك َلُهْم َع اٌب َعِظيٌم‬
‫ِّي‬

Artinya: "Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang bercerai berai dan
berselisih setelah sampai kepada mereka keterangan yang jelas. Dan Mereka itulah orang-
orang yang mendapat azab yang berat ."(QS. Ali Imran: 5).
Banyak teks Al-Qur'an maupun hadits yang memerintahkan untuk memelihara dan menjaga
persaudaraan dan persatuan, sebagaimana banyaknya teks Al-Qur'an dan hadits yang
melarang perpecahan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa menjaga, memelihara
persaudaraan dan persatuan adalah wajib. Sementara perpecahan adalah diharamkan.
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah swt.
Banyak faktor yang bisa merusak persaudaraan. Diantaranya adalah 1) sikap su’udzan
(berprasangka buruk) kepada saudaranya; 2) tahassus dan tajassus, yaitu mencari-cari aib
saudaranya dan memata-matai untuk mencari kesalahannya, yang itu semua bukan
urusannya; 3) tanafus dan tahasud, yaitu bersaing yang tidak sehat dan saling dengki,
tidak terima dan tidak suka kebaikan dan kesuksesan pada saudaranya; 4) tabaghud dan
tadabur, yaitu saling marah dan saling membelakangi, dan ke 5) ghibah dan 6)saling
memanggil dengan panggilan yang buruk.
Semua faktor ini disebutkan dalam QS. Al-Hujurat setelah Allah swt menjelaskan bahwa
seorang Mukmin adalah bersaudara.
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah swt.
Hari-hari ini dan beberapa bulan ke depan, adalah hari-hari di mana negara kita
melaksanakan proses hajatan lima tahunan yaitu pemilu. Sistem yang telah disahkan di
negara kita untuk memilih pemimpin dan penguasa negeri tercinta ini. Dan kita masyarakat,
biasa terlibat dalam hajatan tersebut sebagai pemilih yang diatur oleh undang-undang.
Masing-masing kita mempunyai hak untuk memilih secara bebas dan rahasia
Masing masing kita mempunyai hak untuk memilih secara bebas dan rahasia.
Namun, suasana hajatan lima tahunan ini tidak sedikit diwarnai dengan hal-hal yang bisa
mengurangi, bahkan merusak persaudaraan. Rasa-rasanya faktor-faktor perusak
persaudaraan yang telah disebutkan dalam surat Al-Hujurat sejak 14 abad silam pernah
dan bisa kita jumpai selama ini. Hampir semuanya ada. Seperti sikap berprasangka buruk,
mencari aib dan kesalahan, persaingan yang tidak sehat serta saling dengki, saling ghibah
(menggunjing) dan memanggil dengan panggilan-panggilan buruk.
Bahkan dampak dari pemilu sebelumnya masih tersisa sampai hari ini, dimana masyarakat
nampak terbelah menjadi dua kelompok dengan panggilan masing-masing seperti anak
katak dan anak kelelawar yang sering disebut dengan Cebong dan Kampret. Padahal Allah
berfirman:

‫َما‬
‫ُق َد ْل‬
‫ا‬ ‫َبْع‬ ‫ْلُفُسو‬ ‫ا‬ ‫ُم‬ ‫ۚ َو َلا َت ْل ِمُز وا َأ نُفَسُكْم َو َلا َت َناَبُز وا اْل َأ ْلَقا ۖ ْئ َس ا اْس‬
‫ِإ ِن‬ ‫ي‬ ‫ِل‬ ‫ِب ِب‬ ‫ِب‬

Artinya: "Janganlah kamu saling mencela satu sama lain dan janganlah saling memanggil
dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk
(fasik) setelah beriman." (QS Al-Hujurat: 11)

Jamaah Jumat yang dirahmati Allah swt.


Melalui mimbar Jumat yang mulia ini, khatib mengajak kepada jamaah, marilah sama-sama
kita menyikapi segala peristiwa, dengan mata hati yang jernih. Kita kembali kepada ajaran
dan pesan-pesan yang telah dijelaskan dalam Al-Qur'an. Menjadi seorang Mukmin yang
baik artinya seorang yang harus menjaga persaudaraan. Perbedaan dalam kehidupan,
bahkan dalam menafsirkan teks-teks agama pun, sering muncul perbedaan. Namun
perbedaan itu, termasuk dalam pilihan, hendaknya tidak mengurangi apalagi merusak
persaudaraan.
‫َن‬
‫)اْلُم ْس ِل ُم َم ْن َس ِل َم اْلُم ْس ِل ُمو ِم ْن ِلَس اِنِه َو َي ِد ِه (متفق عليه‬

Artinya: "Seorang Muslim adalah seorang yang saudara-saudara Muslim lainnya merasa
aman dari gangguan lisan dan tangannya."
‫َذ‬ ‫َأ‬
‫ ُق ْو ُل َق ْو ي َه ا َفأ ْسَتْغِفُر اللَه الَعِظْي َم‬. ‫َب اَر َك الله ِلي َو َل ُكْم ِفي ْا لُقْر آ ِن ْا لَعِظْي َو َنَفَع َو َّي اُكْم ِب َما ِف ْيِه ِم َن ْا لآ َي اِت َو ِذ ْك اْلَحِكْي‬
‫ِل‬ ‫ِم‬ ‫ِر‬ ‫ِم ِن ي ِإ‬
‫َّن ُه‬
‫ِإ ُهَو الَغُفْو ُر الَّر ِح ْي ِم‬
‫ْوُر َّر ِح‬ ‫َو‬ ‫ِإ‬
‫ْيِم‬

‫‪Khutbah II‬‬
‫َم ة َأ ْش ُد َأ ْن َّل‬ ‫َل‬ ‫َت‬ ‫َأ ْص‬ ‫َل‬ ‫َل َل َن ُم َّم‬ ‫َل ُة‬ ‫ْل ُد‬
‫ا‬ ‫ا َحْم ِلّٰلِه ‪َ .‬و الَّص ا َو الَّس اُم َع ى ِبِّي َنا َح ٍد بِن َعبِد الله َو َع ى ٰا ِلِه َو َح اِب ِه َو َم ْن ِبَع ُهْم ِب ِإ ْح َس اٍن ِإ ى َيْو ِم الِقَيا ‪َ .‬ه‬
‫َن‬ ‫َن‬ ‫َد َأ ُد َف َأ ْل‬ ‫ُل َل‬ ‫ُد‬ ‫َد َل َش َك َل َأ ْش ُد َأ َّن َد َن ُم‬ ‫َّل‬
‫ِإ لَه ِإ ا اللُه َو ْح ُه ا ِر ْي ُه ‪َ ،‬و َه َسِّي ا َحَّمًد ا َعْب ُه َو َر ُسْو ُه ‪ ،‬ا َن ِب َّي َبْع ُه ‪َّ .‬م ا َبْع َيا ُّي َها ا َحاِض ُر ْو الُم سِل ُمو ‪.‬‬
‫آ َا‬ ‫َن‬ ‫آ َك‬ ‫ٱ َّل ٱ ْا ٱ َّل ُه ُّم َن َق َل َا َل َّن‬ ‫َل َّن ٱ‬ ‫َّق‬
‫ِا َّتُقوا اللَه َح ُتَقاِتِه َو اع ُموا ِإ لَّلَه َم َع ِذ يَن َّتَقو َّو ِذ يَن م ْح ِسُنو ‪ .‬ا َتع ى ِإ اللَه َو َم ل ِئ َتُه ُيَص ُّلْو َع لَى الَّنِب ى ي ُّي َها‬
‫َن‬ ‫َن ُم َحَّم َك َم َص َّل َت‬ ‫َن ُم َحَّم َع ٰل ٰأ‬ ‫َا‬ ‫َت‬ ‫َت‬ ‫َل‬ ‫َّل آ‬
‫ا ِذ ْيَن َم ُنْو ا َص ُّلْو ا َع ْيِه َو َس ِّل ُمْو ا ْس ِل ْيًم ا‪ْ .‬س ِل ْيًم ا لّٰلُهَّم َص ِّل َو َس ِّل ْم َع ٰلى َسِّيِد ا ٍد َو ى ِل َسِّيِد ا ٍد ‪ .‬ا ْي ى َسِّيِد ا‬
‫ٰل‬ ‫َع‬
‫َن‬ ‫َن‬ ‫َن ُم َّم َك ْكَت‬ ‫َن ُم َّم‬ ‫ْك‬ ‫َن‬
‫ِا ْبَر اِهْي َم َو َع ٰلى ٰا ِل َسِّيِد ا ِا ْبَر اِهْي َم ‪َ .‬و َب اِر َع ٰلى َسِّيِد ا َح ٍد َو َع ٰلى ٰا ِل َسِّيِد ا َح ٍد َم ا َب اَر َع ٰلى َسِّيِد ا ِا ْبَر اِهْي َم َو َع ٰلى ٰا ِل َسِّيِد ا‬
‫َت‬ ‫َن َك َا‬ ‫َا ْص‬ ‫ْل‬ ‫َض‬ ‫ْف َل َّن َك ٌد َم ٌد َا‬
‫ِا ْبَر اِهْي َم ي اْلَعا ِم ْي َن ِا َح ِمْي ِجْي ‪ .‬لّٰلُهَّم َو اْر َعِن ا ُخَلَفاِء الَّر اِش ِد ْيَن ‪َ .‬و َعْن َح اِب ِب ِّي ْج َمِعْي َن ‪َ .‬و الَّتاِبِعْب َن َو اِب‬
‫ِع‬
‫‪.‬الَّتاِبِعْي َن َو َت ْم ٰل ْو ْي‬
‫اِبِع ِه ِا ى َي ِم الِّد ِن‬
‫َّم َأ َّز ْا ْس َا َم َو ْا ُم ْس ْي َن َو َأ َّل‬ ‫َا َا آ ْن ْا َا‬ ‫َن ْا‬ ‫ْا‬ ‫ْل ْؤ َن ْا ْؤ‬ ‫َا‬
‫ِذ‬ ‫للُهَّم اْغِفْر ِل ُم ِم ِنْي َو لُم ِم َناِت َو لُم ْس ِل ِم ْي َو لُم ْس ِل َم اِت ل ْح ي ُء ِم ُهْم َو ل ْمَو اِت اللُه ِع لِإ ل ل ِل ِم‬
‫َل َن‬ ‫َظ ْن‬ ‫ْا‬ ‫ْا‬ ‫َا َل ْا‬ ‫ْا َا ْا‬ ‫َك ْا ْش‬
‫الِّش ْر َو لُم ِرِكْي َن ‪ .‬اللُهَّم اْد َفْع َعَّنا لَبل َء َو لَو َب اَء َو الَّز ل ِز َو لِمَحَن َو ُسْو َء لِفْتَنِة َو لِمَحَن َم ا َهَر ِم َها َو َم ا َبَطَن َعْن َب ِد ا‬
‫ِا ْنُد ِنو ْي ِسَّيا خ آ َّص ًة َو َس ا ْا لُبْل َد اِن ْا لُم ْس ِل ِم ْي َن عآ َّم ًة َي ا َر َّب ْا لَعا ِمَلْي َن ‪َ .‬ر َّب َنا آ ِت نَا ى الُّد ْن َيا َح َسَنًة َو ى ْا لآِخ َر ِة َح َسَنًة َو ِق َنا َع َذ اَب‬
‫ِف‬ ‫ِف‬ ‫ِئِر‬
‫‪.‬الَّنا ‪َ .‬ر َّب َنا َظَل ْمَنا َا ْنُفَسَنا َو إ ْن َلْم َتْغِفْر َل َنا َو َتْر َح ْمَنا َل َنُكْو َنَّن ِم َن ْا لَخاِس ْيَن‬
‫ِر‬ ‫ِر‬
‫َّل‬ ‫ْغ‬ ‫ْا‬ ‫َك‬ ‫ْا‬ ‫آ‬ ‫ْا‬ ‫ْا‬ ‫آ‬ ‫ْا‬ ‫ْد‬ ‫ْا‬ ‫ُك‬ ‫ْأ‬ ‫َّن‬
‫ِعَباَد اللِه ! اللَه َي ُم ُر م لَع َو ل ْح َس اِن َو ْي ت ِء ِذ لُقْر َى َو َي ْنَه ى َع لَفْحش ِء َو لُم ْن َو لَب َيِعُظُكْم َلَع ُكْم‬
‫ي‬ ‫ِر‬ ‫ِن‬ ‫ي ب‬ ‫ِإ‬ ‫ِب ِل ِإ‬ ‫ِإ‬
‫َأ‬ ‫َل ْك‬ ‫ُك‬ ‫ْذ ُك‬ ‫ْا‬ ‫َت َذ َّك َن ْذُك‬
‫‪ُ .‬ر ْو َو ا ُر وا اللَه لَعِظْي َم َي ْرُكْم َو اْش ُر ْو ُه َع لَى ِنَعِم ِه َيِز ْد ُكْم َو ِذ ُر اللِه ْكَب ر‬

‫‪Imam Sujoko, Dosen Fakultas Dirasat Islamiyah UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta‬‬
‫‪Editor: Muhammad Faizin‬‬
‫‪Tags‬‬
‫‪Khutbah‬‬ ‫‪Khutbah Jumat‬‬ ‫‪Naskah‬‬ ‫‪Persatuan‬‬ ‫‪Persaudaraan‬‬

‫‪Terpopuler‬‬
1 Hidupkan Warisan Negeri Bahari, GP Ansor Gelar Kongres XVI di Atas Kapal Laut
2 Gus Mus: Urusan NU Memenangkan Indonesia, Bukan Capres
3 Ketua LD PBNU KH Abdullah Syamsul Arifin Alami Kecelakaan di Tol Ngawi
4 Khutbah Iftitah Konbes NU 2024, KH Miftachul Akhyar Tekankan Pentingnya Tabayun
5 KH Afifuddin Muhajir Ungkap Keistimewaan Panggilan ‘Gus’ Dibanding Titel Lain
6 Pemilu 2024, Begini Tata Cara Mencoblos yang Benar di TPS

Terkini Lihat Semua

Syariah

Membuka Aib Calon Pejabat Apakah Termasuk Ghibah?


Rab, 31 Januari 2024 | 19:00 WIB
Syariah

Cara agar Tobat dari Prostitusi Diterima


Rab, 31 Januari 2024 | 17:00 WIB
Syariah

Dua Jenis Debat yang Dilarang dalam Islam


Rab, 31 Januari 2024 | 16:00 WIB
Khutbah

Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Opat Permata Mulya dina Diri Manusia
Rab, 31 Januari 2024 | 15:00 WIB
Nasional

Pidato Lengkap Gus Yahya di Pesantren Al-Munawwir Krapyak untuk Membuka Peringatan Harlah Ke-101 NU
Rab, 31 Januari 2024 | 13:45 WIB

Anda mungkin juga menyukai