Anda di halaman 1dari 4

BAB II

AGAMA ISLAM DAN RUANG LINGKUPNYA

1. Hakikat Agama Islam

Kata Islam berasal dari Bahasa Arab yang mempunyai bermacam-macam arti,
diantaranya sebagai berikut:
a. Salam yang artinya selamat, aman sentosa dan sejahtera, yaitu aturan hidup yang
dapat menyelamatkan manusia di dunia dan akhirat. Kata salam terdapat dalam al-
Qur’an Surah al-An’am ayat 54; Surah al-A’raf ayat 46; dan surah an-Nahl ayat 32.
b. Aslama yang artinya menyerah atau masuk Islam, yaitu agama yang mengajarkan
penyerahan diri kepada Allah, tunduk dan taat kepada hukum Allah tanpa tawar-
menawar. Kata aslama terdapat dalam al-Qur’an surah al-Baqarah ayat 112; surah ali
Imran ayat 20 dan 83; surah an-Nisa ayat 125; dan surah al-A’am ayat 14.
c. Silmun yang artinya keselamatan atau perdamaian, yakni agama yang mengajarkan
hidup yang damai dan selamat.
d. Sulamun yang artinya tangga, kendaraan, yakni peraturan yang dapat mengangkat
derajat kemanusiaan yang dapat mengantarkan orang kepada kehidupan yang bahagia.
Dari kata aslama itulah terbentuk kata Islam. Pemeluknya isebut Muslim. Orang
yang memeluk Islam berarti menyerahkan diri kepada Allah dan siap patuh pada ajaran-
Nya. Selanjutnya arti Islam secara istilah (terminologi) adalah mengacu kepada agama
yang bersumber pada wahyu yang datang dari Allah SWT, bukan berasal dari manusia.
Islam memiliki makna keselamatan dunia dan akhirat karena Islam mengandung arti
patuh sehingga kita sebagai umat Islam senantiasa akan melaksanakan perintah-Nya dan
menjauhi larangan-Nya agar mencapai keselamatan dunia dan akhirat.
Dalam konteks pemahaman masyarakat zaman kini, agama Islam hanya
dipandang sebagai ritual peribadatan saja. Dalam Al-Quran Allah telah berfirman dalam
surah Al-Maidah ayat ke-3: “… Pada hari ini, Aku sempurnakan untuk kamu Diin-mu”.
Di surat Al-Fath (48) ayat ke-28 diutarakan pula:

‫الدي ِن ُكلِِّ ِه‬


ِِّ ‫لِيظْ ِهرهُ َعلَى‬
َ ُ ‫ُه َو الَّ ِذي أ َْر َس َل َر ُسولَهُ ِِب ْْلَُدى َوِدي ِن ا ْْلَِِّق‬
َِّ ‫وَك َفى ِِب‬
‫َّلل َش ِهي ًدا‬ َ
Artinya: “Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan
agama yang hak agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan
cukuplah Allah sebagai saksi”.

Jelaslah bahwa Islam itu Diin. Oleh sebab itu seperti juga telah disebut di atas
orang yang menganut agama Islam disebut sebagai muslim. “Dan Ibrahim telah
mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Yakub. (Ibrahim berkata):
"Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka
janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam". (Al-Baqarah ayat 132).
Lebih jauh, terkait identitas orang Islam (muslim/muslimah), Allah SWT
menjelaskan dalam surat Az-Zumar (39) ayat 10-12,

ُّ ِ‫سنُوا ِِف َه ِذه‬


‫الدنْ يَا‬ ‫َح‬ ‫أ‬ ‫ين‬ ِ َّ‫اد الَّ ِذين آمنُوا اتَّ ُقوا ربَّ ُكم لِل‬
‫ذ‬ ِ ‫قُل َي ِعب‬
َْ َ ْ َ َ َ َ َ ْ
ِ ِ ِ
ِ ‫اَّلل و‬
‫ قُ ْل‬.‫ساب‬ ْ ‫الصابُِرو َن أ‬
َ ‫َج َرُه ْم بغَ ِْْي ح‬ َّ ‫اس َعةٌ إِ ََّّنَا يُ َو ََّّف‬ َ َّ ‫ض‬ ُ ‫سنَةٌ َوأ َْر‬
َ ‫َح‬
‫ت أل ْن أَ ُكو َن أ ََّو َل‬ُ ‫ َوأ ُِم ْر‬.‫ين‬ َ ‫الد‬
ِِّ ُ‫اَّلل ُُمْلِصا لَه‬
ً ََّ ‫ت أَ ْن أَ ْعبُ َد‬ ُ ‫إِِِِّن أ ُِم ْر‬
ِ
َ ‫ال ُْم ْسل ِم‬
‫ي‬
Artinya: “Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada
Tuhanmu." Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh
kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-
orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.
Katakanlah: "Sesungguhnya aku diperintahkan supaya menyembah
Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan)
agama. Dan aku diperintahkan supaya menjadi orang yang pertama-tama
berserah diri (muslim).“

2. Ruang Lingkup Agama Islam dan Jaminan Kebahagiannya

Secara garis besarnya agama Islam mencakup:


1. Hubungan manusia dengan Pencipta-Nya, yakni Allah SWT. Sebagaimana ditegaskan
dalam surat Adz-Dzariyat (51) ayat ke-56, “Dan Aku tidak menciptakan jin dan
manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.”
2. Hubungan manusia dengan manusia. Hal ini dijelaskan dalam surat Al-Maidah (5)
ayat 2, “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa,
dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah
kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” Juga dalam surat Al-
Hujurat (49) ayat ke-13, “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa
dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang
paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara
kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”
3. Hubungan manusia dengan makhluk lainnya. Sebagaimana dijelaskan Allah SWT
dsalam surat Luqman (31) ayat ke-20, “Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya
Allah telah menundukkan untuk (kepentingan) mu apa yang di langit dan apa yang di
bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. Dan di antara
manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau
petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan.”

Adapun pokok-pokok ajaran Islam melingkupi:


a) Aqidah yakni mengenai ketuhanan atau ketauhidan. Ilmu yang mempelajarinya
disebut ilmu kalam.
b) Hukum, yakni memngenai tata aturan dalam kehidupan. Ilmu yang mempelajarinya
disebut ilmu fikih.
c) Akhlak, yakni mengenai kesopanan atau etika dalam kehidupan. Ilmu yang
mempelajarinya disebut ilmu tasawuf
Sementara itu tujuan didatangkannya Islam adalah sebagai berikut:
a) Keselamatan keyakinan agama (al-din);
b) Keselamatan Jiwa (al-nafs);
c) Keselamatan Akal (al-aql). Menjaga dan memelihara akal. Rasulullah bersabda,
“Mencari ilmu itu wajib bagi setiap orang Islam.”
d) Keselamatan Keluarga dan keturunan (al-nasl). Islam sangat menganjurkan menikah
dan mengharamkan zina. Dengan pernikahan, laki-laki dan perempuan menjadi
terhormat.
e) Keselamatan Harta benda (al-mal). Usaha meningkatkan kesejahteraan dan
pengentasan kemiskinan sangat dianjurkan oleh Islam.
Tercapainya tujuan Islam inilah merupakan jaminan kebahagian di dunia dan di
akhirat. Hal ini dijelaskan Al-Qur’an dalam surah Al-Isra’ (17) ayat 18-20:
ِ َ َ‫اجلَةَ َع َّجلْنَا لَه فِيها ما ن‬ ِ ‫من َكا َن ي ِري ُد الْع‬
ُ‫شاءُ ل َم ْن نُ ِري ُد ُُثَّ َج َعلْنَا لَه‬ َ َ ُ َ ُ َْ
‫اآلخ َرةَ َو َس َعى َْلَا َس ْعيَ َها‬ِ ‫اد‬ َ ‫ َوَم ْن أ ََر‬.‫ورا‬ ً ‫وما َم ْد ُح‬ً ‫الها َم ْذ ُم‬ َ ‫ص‬ ْ َ‫َّم ي‬
َ ‫َج َهن‬
‫الء ِم ْن‬ِ ‫الء وه ُؤ‬ ِ ِ‫وهو م ْؤ‬
َ َ ‫ ُكال َُّنِ ُّد َه ُؤ‬.‫ورا‬ ‫ك‬
ُ ‫ش‬ْ
ً َ ْ ُُ َ ‫م‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫ي‬‫ع‬ْ ‫س‬ ‫ن‬
َ ‫ا‬ ‫ك‬
َ ‫ك‬َ ِ‫ئ‬‫ل‬
َ‫ُو‬ ‫أ‬َ‫ف‬ ‫ن‬ ‫م‬
ٌ ُ َُ َ
‫ورا‬ ‫ظ‬
ُ ‫َم‬
ْ َ ‫ك‬َ ِ‫ب‬‫ر‬ ‫اء‬ ‫ط‬
َ ‫ع‬ ‫ن‬َ ‫ا‬ ‫ك‬
َ ‫ا‬ ‫م‬‫و‬ ‫ك‬َ ِ
‫ب‬‫ر‬ ِ َ‫عط‬
‫اء‬
ً َِّ ُ َ َ َ َِّ َ
Artinya : “Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami
segerakan baginya di dunia itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang
kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka jahannam; ia akan
memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir. Dan barangsiapa yang
menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan
sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah
orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik. Kepada masing-
masing golongan baik golongan ini maupun golongan itu Kami berikan
bantuan dari kemurahan Tuhanmu. Dan kemurahan Tuhanmu tidak dapat
dihalangi.”

Terakhir terkait pengamalan ajaran Islam maka sebagai ejawantah dari keimanan
haruslah dibuktikan dengam amal shalih. Sebagaimana penegasan Rasulullah SAW
dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Syahin dalam As-Sunnah yang bersumber dari
Imam Ali bin Abi Thalib bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Iman dan Amal merupakan
dua saudara yang bersekutu (berhubungan) dalam satu ikatan. Allah SWT tidak menerima
salah satunya kecuali bersama temannya.” Hadis ini oleh Jalaluddin As-Suyuti dinilai
hasan. Demikian dijelaskannya dalam Kitab Jami’us Shaghir. Secara lebih tegas lagi,
diriwayat yang berbeda Rasulullah SAW bersabda sebagaimana yang diriwayatkan oleh
Ath-Thabrani. Hadis tersebut berbunyi, “Allah tidak menerima iman tanpa amal
perbuatan dan tidak pula menerima amal perbuatan tanpa iman.”

Anda mungkin juga menyukai