Kata Islam berasal dari Bahasa Arab yang mempunyai bermacam-macam arti,
diantaranya sebagai berikut:
a. Salam yang artinya selamat, aman sentosa dan sejahtera, yaitu aturan hidup yang
dapat menyelamatkan manusia di dunia dan akhirat. Kata salam terdapat dalam al-
Qur’an Surah al-An’am ayat 54; Surah al-A’raf ayat 46; dan surah an-Nahl ayat 32.
b. Aslama yang artinya menyerah atau masuk Islam, yaitu agama yang mengajarkan
penyerahan diri kepada Allah, tunduk dan taat kepada hukum Allah tanpa tawar-
menawar. Kata aslama terdapat dalam al-Qur’an surah al-Baqarah ayat 112; surah ali
Imran ayat 20 dan 83; surah an-Nisa ayat 125; dan surah al-A’am ayat 14.
c. Silmun yang artinya keselamatan atau perdamaian, yakni agama yang mengajarkan
hidup yang damai dan selamat.
d. Sulamun yang artinya tangga, kendaraan, yakni peraturan yang dapat mengangkat
derajat kemanusiaan yang dapat mengantarkan orang kepada kehidupan yang bahagia.
Dari kata aslama itulah terbentuk kata Islam. Pemeluknya isebut Muslim. Orang
yang memeluk Islam berarti menyerahkan diri kepada Allah dan siap patuh pada ajaran-
Nya. Selanjutnya arti Islam secara istilah (terminologi) adalah mengacu kepada agama
yang bersumber pada wahyu yang datang dari Allah SWT, bukan berasal dari manusia.
Islam memiliki makna keselamatan dunia dan akhirat karena Islam mengandung arti
patuh sehingga kita sebagai umat Islam senantiasa akan melaksanakan perintah-Nya dan
menjauhi larangan-Nya agar mencapai keselamatan dunia dan akhirat.
Dalam konteks pemahaman masyarakat zaman kini, agama Islam hanya
dipandang sebagai ritual peribadatan saja. Dalam Al-Quran Allah telah berfirman dalam
surah Al-Maidah ayat ke-3: “… Pada hari ini, Aku sempurnakan untuk kamu Diin-mu”.
Di surat Al-Fath (48) ayat ke-28 diutarakan pula:
Jelaslah bahwa Islam itu Diin. Oleh sebab itu seperti juga telah disebut di atas
orang yang menganut agama Islam disebut sebagai muslim. “Dan Ibrahim telah
mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Yakub. (Ibrahim berkata):
"Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka
janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam". (Al-Baqarah ayat 132).
Lebih jauh, terkait identitas orang Islam (muslim/muslimah), Allah SWT
menjelaskan dalam surat Az-Zumar (39) ayat 10-12,
Terakhir terkait pengamalan ajaran Islam maka sebagai ejawantah dari keimanan
haruslah dibuktikan dengam amal shalih. Sebagaimana penegasan Rasulullah SAW
dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Syahin dalam As-Sunnah yang bersumber dari
Imam Ali bin Abi Thalib bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Iman dan Amal merupakan
dua saudara yang bersekutu (berhubungan) dalam satu ikatan. Allah SWT tidak menerima
salah satunya kecuali bersama temannya.” Hadis ini oleh Jalaluddin As-Suyuti dinilai
hasan. Demikian dijelaskannya dalam Kitab Jami’us Shaghir. Secara lebih tegas lagi,
diriwayat yang berbeda Rasulullah SAW bersabda sebagaimana yang diriwayatkan oleh
Ath-Thabrani. Hadis tersebut berbunyi, “Allah tidak menerima iman tanpa amal
perbuatan dan tidak pula menerima amal perbuatan tanpa iman.”