Anda di halaman 1dari 5

Assalamualikum warohmatulohi wabarakatuh,

1. Manusia pada dasarnya dilahirkan seorang diri, namun di dalam proses kehidupan
manusia membutuhkan manusia lain di sekelilingnya. Ini menunjukan bahwa manusia
adalah makhluk sosial, yaitu makhluk hidup Bersama.

Istilah “masyarakat” kerap dipadankan dengan istilah “sosial”. Istilah “masyarakat” sendiri
pada awalnya berasal dari kata syarikat dalam Bahasa Arab, kemudian berubah menjadi
“serikat’’ yang artinya “sekumpulan” dan “kelompok yang saling berhubungan”. Sedangkan
kata “sosial “berasal dari kata Latin, socius yang artinya “kawan”.

Dalam Al-Quran banyak terdapat ayat-ayat Al-Quran yang menunjukan bahwa manusia
sebagai makhluk sosial yang nantinya akan disebut “masyarakat”, ayat-ayat tersebut antara
lain

QS. Ali 'Imran Ayat 195

َ ‫ض ۚ َفالَّ ِذي َْن َه‬


&‫اجر ُْوا‬ ٍ ْ‫ض ُك ْم م ِّۢنْ َبع‬ ُ ْ‫اب لَ ُه ْم َر ُّب ُه ْ&م اَ ِّنيْ ٓاَل اُضِ ْي ُع َع َم َل َعام ٍِل ِّم ْن ُك ْم مِّنْ َذ َك ٍر اَ ْو ا ُ ْن ٰثى ۚ َبع‬ َ ‫َفاسْ َت َج‬
ْ‫ت َتجْ ِريْ مِن‬ ٍ ‫ار ِه ْم َوا ُ ْو ُذ ْوا فِيْ َس ِب ْيلِيْ َو ٰق َتلُ ْوا َوقُ ِتلُ ْوا& اَل ُ َك ِّف َرنَّ َع ْن ُه ْم َسي ِّٰات ِِه ْم َواَل ُ ْد ِخلَ َّن ُه ْم َج ٰ ّن‬
ِ ‫َوا ُ ْخ ِرج ُْوا& مِنْ ِد َي‬
‫ب‬
ِ ‫الث َوا‬ َّ ُ‫َتحْ ِت َها ااْل َ ْن ٰه ۚ ُر َث َوابًا مِّنْ عِ ْن ِد هّٰللا ِ ۗ َوهّٰللا ُ عِ ْن َدهٗ حُسْ ن‬

195. Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman),


“Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang yang beramal di antara kamu, baik
laki-laki maupun perempuan, (karena) sebagian kamu adalah (keturunan) dari sebagian
yang lain. Maka orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang disakiti
pada jalan-Ku, yang berperang dan yang terbunuh, pasti akan Aku hapus kesalahan mereka
dan pasti Aku masukkan mereka ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-
sungai, sebagai pahala dari Allah. Dan di sisi Allah ada pahala yang baik.”

QS. Al-Hujurat Ayat 13

‫شع ُْو ًبا& َّو َقب ۤا ِٕىل لِ َتعارفُ ْوا& ۚ اِنَّ اَ ْكرم ُك &م عِ ْندَ هّٰللا اَ ْت ٰقى ُكم ۗاِنَّ هّٰللا‬
ُ ‫ٰ ٓيا َ ُّي َها ال َّناسُ ِا َّنا َخلَ ْق ٰن ُك ْم مِّنْ َذ َك ٍر َّوا ُ ْن ٰثى َو َج َع ْل ٰن ُك ْ&م‬
َ ْ ِ ْ َ َ َ َ َ َ
‫َعلِ ْي ٌم َخ ِب ْي ٌر‬
13. Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah
ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.

QS. Az-Zukhruf Ayat 32

ٍ ‫دَر ٰج‬
‫ت‬ َ ‫ض‬ َ ْ‫ك َنحْ نُ َق َسمْ َنا& َب ْي َن ُه ْم َّم ِع ْي َش َت ُه ْم فِى ْال َح ٰيو ِة ال ُّد ْن َي ۙا َو َر َفعْ َنا& َبع‬
ٍ ْ‫ض ُه ْم َف ْو َق َبع‬ َ ۗ ‫ت َر ِّب‬
َ ‫اَ ُه ْم َي ْقسِ م ُْو َن َرحْ َم‬
‫ك َخ ْي ٌر ِّممَّا َيجْ َمع ُْو َن‬ ُ ‫ضا س ُْخ ِر ًّيا َۗو َرحْ َم‬
َ ‫ت َر ِّب‬ ُ ْ‫لِّ َي َّت ِخ َذ َبع‬
ً ْ‫ض ُه ْ&م َبع‬

32. Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kamilah yang menentukan
penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebagian
mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat
memanfaatkan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka
kumpulkan.

QS. Al-Furqan Ayat 45

َ ْ‫الظ ۚ َّل َولَ ْو َش ۤا َء لَ َج َعلَ ٗه َسا ِك ًن ۚا ُث َّم َج َع ْل َنا ال َّشم‬


ۙ ‫س َعلَ ْي ِه دَ لِ ْياًل‬ ِّ ‫ْف َم َّد‬ َ ‫اَلَ ْم َت َر ا ِٰلى َر ِّب‬
َ ‫ك َكي‬

45. Tidakkah engkau memperhatikan (penciptaan) Tuhanmu, bagaimana Dia


memanjangkan (dan memendekkan) bayang-bayang; dan sekiranya Dia menghendaki,
niscaya Dia jadikannya (bayang-bayang itu) tetap, kemudian Kami jadikan matahari sebagai
petunjuk,

2. Prinsip masyarakat beradab dan sejahtera (masyarakat madani) adalah keadilan sosial,
egalitarianisme, pluralisme, supremasi hukum, dan pengawasan sosial.

a. Keadlian

Keadilan merupakan sunnatullah di mana Allah menciptakan alam semesta dengan prinsip
keadilan dan keseimbangan yang menjadi hukum alam semesta. Oleh karena itu
ketidakadilan adalahbentuk penyelewengan dari hakikat kemanusiaan yang sangat dilarang
oleh Al-Quran. salah satu ayat al-Quran yang melarang ketidakadilan adalah (QS Al-
Takaatsur: 1-8) dan (QS.Al-Humazah: 1-9).

b.Supremasi Hukum

Keadilan harus di mulai dari penegakan hukum, menegakan hukum yang adil merupakan
Amanah yang diperintahkan untuk dilaksanakan kepada yang berhak. Atas dasar itu
Rasulullah dengan tegas menyatakan bahwa hancurnya bangsa-bangsa di masa lalu
dikarenakan orang yang membiarkan kejahatan merajalela.

c.Egalitarianisme

Egalitarianisme artinya persamaan. Masyarakat madani tidak melihat keutamaan atas dasar
keturunan,ras,etnis, dan lain-lain melainkan atas prestasi salah satu contoh surat yang
membahas hal ini

QS. Al-Hujurat Ayat 13

‫شع ُْو ًبا& َّو َقب ۤا ِٕىل لِ َتعارفُ ْوا& ۚ اِنَّ اَ ْكرم ُك &م عِ ْندَ هّٰللا اَ ْت ٰقى ُكم ۗاِنَّ هّٰللا‬
ُ ‫ٰ ٓيا َ ُّي َها ال َّناسُ ِا َّنا َخلَ ْق ٰن ُك ْم مِّنْ َذ َك ٍر َّوا ُ ْن ٰثى َو َج َع ْل ٰن ُك ْ&م‬
َ ْ ِ ْ َ َ َ َ َ َ
‫َعلِ ْي ٌم َخ ِب ْي ٌر‬

13. Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah
ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.

D.Pluralisme

Pluralisme adalah sikap di mana sesuatu harus diterima sebagai bagian dari realitas
obyektif. Kesadaran pluralisme diwujudkan untuk bersikap toleran dan saling menghormati
antara sesame anggota yang berbeda baik dalam hal etnis,suku,bangsa maupun agama,
sikap toleran dan saling menghormati ada di dalam surat.

QS. Yunus Ayat 99


‫اس َح ٰ ّتى َي ُك ْو ُن ْوا مُْؤ ِم ِني َْن‬ ِ ْ‫ك اَل ٰ َم َن َمنْ فِى ااْل َر‬
َ ‫ض ُكلُّ ُه ْم َج ِم ْيع ًۗا اَ َفا َ ْن‬
َ ‫ت ُت ْك ِرهُ ال َّن‬ َ ‫َولَ ْو َش ۤا َء َر ُّب‬

99. Dan jika Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang di bumi seluruhnya.
Tetapi apakah kamu (hendak) memaksa manusia agar mereka menjadi orang-orang yang
beriman.

e. Pengawasan Sosial

kegiatan manusia pasti memiliki konsekuensi logis dari adanya keterbukaan dimana setiap
warga memiliki kebebasan untuk melakukan Tindakan. Keterbukaan itu sebagai
konsekuensi logis dari pandangan positif dan optimis terhadap manusia ,salah satu surat
yang menggambarkan keadaan ini

QS. Al-A'raf Ayat 172

ُ ْ‫ظه ُْو ِر ِه ْ&م ُذرِّ َّي َت ُه ْم َواَ ْش َه َد ُه ْ&م َع ٰ ٓلى اَ ْنفُسِ ِه ۚ ْم اَلَس‬
ْ‫ت ِب َر ِّب ُك ۗ ْم َقالُ ْوا َب ٰل ۛى َش ِه ْد َنا ۛاَن‬ ُ ْ‫ك م ِۢنْ َبن ِْٓي ٰا َد َم مِن‬
َ ‫َوا ِْذ اَ َخ َذ َر ُّب‬
‫َتقُ ْولُ ْوا َي ْو َم ْالق ِٰي َم ِة ِا َّنا ُك َّنا َعنْ ٰه َذا ٰغفِلِي ۙ َْن‬

172. Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak cucu
Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap roh mereka (seraya
berfirman), “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab, “Betul (Engkau Tuhan kami),
kami bersaksi.” (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari Kiamat kamu tidak
mengatakan, “Sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini.”

3. Peran dapat dilakukan oleh umat beragama dalam mewujudkan masyarakat madani
adalah :

•Menumbuhkan sikap saling pengertian antar umat beragama.

•Melakukan studi-studi agama dengan tujuan menciptakan kerukunan umat beragama.


•Melakukan usaha-usaha penumbuhan sikap-sikap demokratis, pluralis, dan toleran
kepada umat beragama.
•Mengerahkan energi bersama untuk mewujudkan cita-cita bersama membangun
masyarakat madani.

untuk mewujudkannya masyakarat madani diperlukan adanya persatuan tidak hanya


anatarsesama pemeluk agama (seperti pemeluk Islam dengan Islam) juga antar berlainan
agama pun tak ketinggalan (seperti pemeluk Islam dengan agama lainnya.

Sumber (BMP MKDU4221)

Anda mungkin juga menyukai