Anda di halaman 1dari 3

EMPAT HAL YANG HARUS ADA PADA DIRI MANUSIA

‫ َم ْن يَ ْه ِد‬،‫ت َأ ْع َمالِنَا‬ ِ ‫ َونَعُو ُذ بِاهللِ ِم ْن ُشرُوْ ِر َأ ْنفُ ِسنَا َو ِم ْن َسيَِّئا‬،ُ‫ِإ َّن ْال َح ْم َد هَّلِل ِ نَحْ َم ُدهُ َونَ ْست َِع ْينُهُ َونَ ْستَ ْغفِ ُره‬
‫ َأ ْشهَ ُد َأ َّن الَ ِإلَهَ ِإالَّ هللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْيكَ لَهُ َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن‬.ُ‫ي لَه‬
َ ‫ض َّل لَهُ َو َم ْن يُضْ لِلْ فَالَ هَا ِد‬ ِ ‫هللاُ فَالَ ُم‬
ُ‫ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُه‬

ُ‫د َأ َّن ُم َح َّمداً َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُه‬Iُ َ‫َأ ْشهَ ُد َأ ْن اَل ِإلَهَ ِإالَّ هللاُ َوَأ ْشه‬

‫صحْ بِ ِه َو َم ْن تَبِ َعهُ ْم بِِإحْ َسا ٍن ِإلَى يَوْ ِم ال ِّدي ِْن‬ َ ‫اَللَّهُ َّم‬
َ ‫ص ِّل َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َو‬

َ‫ ُّم ْسلِ ُمون‬I‫ق تُقَاتِ ِه َوالَ تَ ُموتُ َّن ِإالَّ َوَأنتُم‬


َّ ‫وا هّللا َ َح‬
ْ ُ‫وا اتَّق‬
ْ ُ‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمن‬

ً‫ث ِم ْنهُ َما ِر َجاالً َكثِيرا‬


َّ َ‫ق ِم ْنهَا زَ وْ َجهَا َوب‬ َ َ‫اح َد ٍة َو َخل‬
ِ ‫س َو‬ ْ ُ‫يَا َأيُّهَا النَّاسُ اتَّق‬
ٍ ‫وا َربَّ ُك ُم الَّ ِذي َخلَقَ ُكم ِّمن نَّ ْف‬
ً ‫م ِإ َّن هّللا َ َكانَ َعلَ ْي ُك ْم َرقِيبا‬Iَ ‫وا هّللا َ الَّ ِذي تَ َساءلُونَ بِ ِه َواَألرْ َحا‬
ْ ُ‫َونِ َساء َواتَّق‬

‫م َو َمن ي ُِط ْع‬Iْ ‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َوقُولُوا قَوْ الً َس ِديداً ۝ يُصْ لِحْ لَ ُك ْم َأ ْع َمالَ ُك ْم َويَ ْغفِرْ لَ ُك ْم ُذنُوبَ ُك‬
ً ‫هَّللا َ َو َرسُولَهُ فَقَ ْد فَا َز فَوْ زاً َع ِظيما‬

Jamaah Sholat Jum’at rahimakumullah

Bersyukur kita kepada Allah, atas anugerah dan nikmatnya yang Allah
berikan kepada kita semua, kita masih di beri kesempatan oleh Allah untuk
melaksanakan salah satu yang Allah fardukan kepada kita yaitu melaksanakan salah
fardu jum’at.

Dan marilah kita senantiasa meningkatakan taqwa kita kepada Allah, yang
hakikat taqwa itu adalah melakukan ketaatan keapada Allah. Pertama kita tidak
melakukan maksiyat kepada-Nya yang kedua taqwa itu adalah bagaimana kita selalu
ingat kepada Allah dan tidak melupakannya dan yang ketiga adalah kita senantiasa
bersyukur dan tidak menjadi kufur akan nikmat Allah.

Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Ahmad Bin Hambal yaitu: Ada
empat sifat yang apabila semuanya ada pada dirimu, maka tidak akan menjadi sebab
kalian ditimpa kesusahan, empat sifat tersebut adalah:
1. Menjaga Amanah
2. Bicara jujur
3. Berakhlak mulia
4. Senantiasa menjaga kesucian

Berdasarkan hadist tersebut diatas memegang teguh amanah itu adalah


sesuatu yang sangat penting dalam hidup ini, sekali saja orang tidak amanah, maka
orang lain sulit untuk mempercayai kita, berbuat jujur dan tidak melakukan dusta
dalam pergaulan di masyarakat, apapun posisi dan status sosial seseorang tentu kita
harus menjaga diri dari sifat-sifat yang akan mengotori diri kita semua. Serta
senantiasa menjaga kesucian artinya adalah:
Pertama : Membersihakan diri kita dari keburukan akhlak
Kedua : Membersihakan diri dari kotoran penyakit hati
Ketiga : Membersihkan diri dari perilaku dan perbuatan jahiliyah

َ‫ُور َوهُدًى َو َرحْ َمةٌ لِّ ْل ُمْؤ ِمنِين‬ ٓ


ِ ‫ٰيََأيُّهَا ٱلنَّاسُ قَ ْد َجٓا َء ْت ُكم َّموْ ِعظَةٌ ِّمن َّربِّ ُك ْم َو ِشفَٓا ٌء لِّ َما فِى ٱلصُّ د‬
“Wahai manusia sesungguhnya telah datang kepadamu nasihat dan pelajaran (Al-
Qur’an) dari Rabb-Mu, penyembuh dari penyakit–penyakit dalam dada (dalam
hati manusia) dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman." (Q.S: Yunus
Ayat 57)

Jama’ah Sholat Jum’at rahimakumullah

Bagaimana kiat untuk membersihkan hati, dan mengembalikan kepada fitrah, yaitu 3
hal penting yang harus kita lakukan:
Pertama : Berdo’a kepada Allah
Kedua : Menghilangkan Al-Ghaflah (Kelalaian)
Ketiga : Melakukan Tazkiyatun Nafs (pensucian jiwa), yaitu senantiasa Tawaddu’ di
jalan Allah.

Jama’ah rahimakumullah

Syekh Abdurrahman As-Sa’di mengatakan Bahwa Allah Subhanahu wata’ala


menjadikan akal kepada manusia adalah:
1. Agar manusia cenderung menganggap baik pada kebenaran
2. Agar manusia cenderung menganggap buruk segala yang bathil
3. Karena dalam hukum islam kata beliau, apa yang ada dalam hukum islam/syariat
Islam baik yang lahir maupun yang bathin Allah telah menjadikan pada hati semua
makhluknya, kecendrungan untuk menerimanya, maka Allah menjadikan di hati
mereka rasa cinta kepada kebenaran dan selalu mengutamakannya, itulah hakikat
fitrah yang disebutkan dalam ayat tersebut.

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah pernah bersabda yang artinya Semua bayi yang
(baru lahir) dilahirkan diatas fitrah (cenderung kepada Islam) lalu kedua orang
tuanyalah yang menjadikan orang Yahudi, Nashrani atau Majusi.

ُ ‫م ع َٰلٓى اَ ْنفُ ِس ِه ۚ ْم اَلَس‬Iُْ‫م َواَ ْشهَ َده‬Iُْ‫ك ِم ۢ ْن بَنِ ْٓي ٰا َد َم ِم ْن ظُهُوْ ِر ِه ْم ُذرِّ يَّتَه‬
‫ ْم قَالُوْ ا بَ ٰل ۛى َش ِه ْدنَا‬Iۗ‫ْت بِ َربِّ ُك‬ َ ُّ‫َواِ ْذ اَ َخ َذ َرب‬
َ‫ۛاَ ْن تَقُوْ لُوْ ا يَوْ َم ْالقِ ٰي َم ِة اِنَّا ُكنَّا ع َْن ٰه َذا ٰغفِلِ ْي ۙن‬
“Dan ingatlah ketika Rabbmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam, dari sulbi
mereka dan Allah mengambil kesaksian dari terhadap diri mereka (seraya berfirman)
“Bukankah aku ini RabbMu” mereka menjawab “Betul (engkau Rabb kami) kami
menjadi saksi “(Kami lakukan yang demikian itu) agar dihari kiamat kamu tidak
mengatakan: sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lalai dalam
terhadap ini (Iman dan Tauhid keapada Allah).

ِ ‫بَا َركَ هللاُ لِي َولَ ُك ْم فِي القُرْ أ ِن ال َع ِظي ِْم َونَفَ َعنِي َواِيَّا ُك ْم بِ َما فِ ْي ِه ِمنَ االَيَا‬
َ ‫ت َو ِذ ْك ِر‬
‫ْم َو تَقَب ََّل هللاُ ِمنِّي‬Iِ‫الح ِكي‬
‫م تِاَل َوتَهُ اِنَّهُ هُ َو ال َّس ِم ْي ُع ال َعلِي ِْم‬Iْ ‫َو ِم ْن ُك‬

ِ ‫ اِنَّهُ هُ َو ال َغفُوْ ُر الر‬,‫ر هللاَ ال َع ِظيْم لِي َولَ ُك ْم‬Iُ ِ‫ ه َذا َوا ْستَ ْغف‬I‫اَقُوْ ُل قَوْ لِي‬
‫َّحي ِْم‬

Anda mungkin juga menyukai