Anda di halaman 1dari 5

Nama : Fitria Rihadatul Aisy

Prodi : PGSD
NIM : 858183367

Tugas 2
Pend.Agama Islam ( MKWU4101)

1.Pengertian hukum menurut isi kandungan Q.S. Al-ankabut 29:45 yaitu :


Q.S. Al-ankabut 29:45
ْ َ‫ّللا يَ ْعلَ ُُم َما ت‬
َُ‫صنَعُ ْون‬ ُِٰ ‫ن ْالفَحْ ش َۤاءُِ َو ْال ُم ْنك َُِرُ َولَ ِذ ْك ُُر‬
ُُٰ ‫ّللا اَ ْكبَ ُُرُ َو‬ َ ‫ص ٰلو ُةَ تَ ْنهٰ ى‬
ُِ ‫ع‬ َّ ‫ص ٰلوُةَ اِنَُّ ال‬ ُِ ‫ي اِلَيْكَُ مِنَُ ْال ِك ٰت‬
َّ ‫ب َواَق ُِِم ال‬ َُ ِ‫ل َماُ ا ُ ْوح‬
ُُ ْ‫اُت‬.
Artinya: Bacalah kitab (Al-Qur’an)ُ yangُ ditelahُ diwahyukanُ kepadamu(Muhammad) dan
laksanakan shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar.
Dan sesungguhnya mengingat Allah(Shalat) adalah lebih besar ( Keutamaannya dari ibadah lain)
dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Yang dimaksud bahwaُhukumُsyari’atُberisi hukum dan aturan dalam menjalani kehidupan di
dunia ini, merupakan panduan yang menyeluruh untuk mengatasi permasalahan yang ada harus
mengikuti aturan yang ada dalam kitab Al-Qur’an,contohnya: Perintah membaca Al-Qur’anُdanُ
perintah melaksanakan shalat
untuk mencegah dari perbuatan-perbuatan yang tidak baik,keji dan mungkar yang dilarang oleh
agama karena saat kita shalat berarti kita mengingat Allah dan diharapkan kita memperhatikan apa
yang kita lakukan karena Allah melihat kita.

2. Penjelasan lima macam hukum Islam yaitu:


•Wajib:
Suatu perbuatan yang jika dikerjakan akan mendapat pahala dan jika ditinggalkan akan mendapat
dosa/siksa. Contoh: Shalat 5 waktu, puasa di bulan ramadhan,dan zakat.
•Sunnah(Mandub) :
Perbuatan apabila dikerjakan maka orang yang mengerjakan akan mendapatkan pahala dan apabila
ditinggalkan maka orang yang meninggalkan tidak akan mendapat dosa. Sunnah dibagi menjadi 2
yaitu:
1).Sunnah muakad:
Perbuatan sering dilakukan oleh Rasulullah Saw,bahkan jarang sekali beliau tinggalkan,kecuali
hanya beberapa kali saja, contoh:
Adzan,Iqamah,danُshalatُberjama’ah.
2). Sunnah ghoiru muakad:
Suatu aktivitas/perbuatan yang dianjurkan oleh Rasulullah Saw tetapi tuntutanya tidak sekuat
sunnah muakad. Salah satu alasannya adalah Nabi Muhammad Saw pernah mengerjakan tetapi
sering meninggalkannya,contoh: shalat Sunnahُqobliyahُisya’.
•Haram:
Segala perbuatan apabila ditinggalkan akan mendapatkan pahala apabila dikerjakan mendapat
dosa(siksa).
•Makruh:ُ
Suatu perbuatan itu ditinggalkan akan mendapatkan pahala sementara dikerjakan maka tidak
mendapat dosa(siksa).
•ُMubah:
Suatu perbuatan yang apabila dikerjakan,orang yang mengerjakan tidak mendapatkan pahala dan
apabila meninggalkan tidak berdosa.

3.ُTujuhُmacamُprinsip-prinsipُhukumُislamُsebagaiُberikut:
ُُ1. PrinsipُTauhid
PrinsipُiniُmenegaskanُbahwaُseluruhُbangunanُhukumُIslamُadalahُbermuaraُpadaُmengesakanُ
Tuhan,ُ yaituُ Allahُ SWT.ُ Denganُ prinsipُ tauhid,ُ pelaksanaanُ suatuُ hukumُ akanُ bermakanaُ
sebagaiُibadah.
AllahُSwtُberfirman:

ُْ َ‫ۖ أ‬
ُ‫ن تَقُولُوا َي ْو َم‬ ُ ‫ى ُۖ َش ِهدْنَا‬ ُٰ َ‫ى أَ ْنفُسِ ِه ُْم أَلَسْتُُ ِب َر ِبكُ ُْم ُۖ قَالُوُا َبل‬ َ ‫ور ِه ُْم ذُ ِريَّتَ ُه ُْم َوأَ ْش َه َدهُ ُْم‬
ُٰ َ‫عل‬ ِ ‫مِن ظُ ُه‬ ُْ َُ‫َو ِإذُْ أَ َخذَُ َربُّك‬
ُْ ‫مِن َبنِي آد ََُم‬
َُ ‫ن هَذَا غَافِل‬
‫ِين‬ ٰ ْ
َ ‫ال ِقيَا َم ُِة إِنَّا كُنَُّا‬
ُْ ‫ع‬

Artinya: Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi
mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku
ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami
lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami
(bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan), (QS. Al-A’raf:ُ172).

2.ُPrinsipُKeadilan
PrinsipُkeadilanُmemilikiُmaknaُbahwaُhukumُIslamُyangُmengaturُpersoalanُmanusiaُdariُ
berbagaiُaspekُharusُdilandaskanُpadaُkeadilanُyangُmeliputiُhubunganُantaraُdirinyaُsendiri,ُ
masyarakat,ُmaupunُdenganُAllahُSWT.
Allah Swt berfirman:

ُٰ ‫ۖ ا ْع ِدلُوا ه َُُو أَ ْق َربُُ لِلتَّ ْق َو‬


‫ى ُۖ َواتَّ ُقوا‬ ُ َّ َ‫ى أ‬
ُ ‫ل تَ ْع ِدلُوُا‬ ُٰ َ‫عل‬ ُ َ ‫ش َهدَا َُء ِب ْال ِقسْطُِ ُۖ َو‬
َ ُ‫ل يَجْ ِر َمنَّكُ ُْم َشنَآنُُ قَ ْوم‬ َُِّ ِ َُ‫يَا أَيُّ َها الَّذِينَُ آ َمنُوُا كُونُوا قَ َّوامِ ين‬
ُ ‫لِل‬
‫ون‬ ُ َ
َُ ‫ير بِ َما ت ْع َمل‬
ُ ِ‫ّللا َخب‬ َّ
َُ َُّ‫ّللا ُۖ إِن‬ََُّ

Artinya: Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan
(kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu
terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu
lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
apa yang kamu kerjakan.(QS. Al-Maidah: 8).

ُُ3.ُPrinsipُAmarُMakrufُNahiُMunkar
Amarُ makrufُ nahiُ munkarُ memilikiُ artiُ hukumُ Islamُ yangُ ditegakkanُ untukُ
menjadikan manusia dapatُmelaksanakanُhal-halُsecaraُbaikُdanُbenarُsesuaiُyangُdikehendakiُ
Allahُ SWTُ sehinggaُ tidakُ terjadiُ keburukanُ dalamُ kehidupanُ bermasyarakat.ُ Allah Swt
berfirman :

ُ‫ب لَكَانَُ َخي ًْرا لَ ُه ْم‬ُِ ‫الِل ُۖ َولَ ُْو آ َمنَُ أَ ْه ُُل ْال ِكتَا‬
َُِّ ِ‫ن ْال ُم ْنك َُِر َوتُؤْ مِ نُونَُ ب‬ َ َُ‫اس تَأْ ُم ُرونَُ بِ ْال َم ْع ُروفُِ َوتَ ْن َه ْون‬
ُِ ‫ع‬ ُ ِ َّ‫ُۖ كُ ْنت ُ ُْم َخي َُْر أ ُ َّمةُ أ ُ ْخ ِر َجتُْ لِلن‬
َُ ُ‫مِ ْن ُه ُُم ْال ُمؤْ مِ نُونَُ َوأَ ْكثَ ُرهُ ُُم ْالفَاسِ ق‬
‫ون‬
Artinya: Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang
ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab
beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan
mereka adalah orang-orang yang fasik.

4. Prinsipُal-Hurriyahُ(KemerdekaanُdanُKebebasan)
Prinsipُiniُ mengandungُmaknaُbahwaُhukumُ Islamُtidakُadaُpaksaan.ُArtinya,ُ manusiaُdapatُ
menolakُdanُmenerimaُhukumُIslamُnamunُtetapُharusُbertanggungُjawabُakanُkeputusannya.
Allahُswtُbersabda:ُ

َُّ ‫ام َل َهاُ َو‬


ُ‫ّللا‬ َُ ‫ص‬ ُٰ َ‫الِل فَقَ ُِد ا ْست َْم َسكَُ بِ ْالعُرْ َو ُةِ ْال ُوثْق‬
َ ‫ى َلُ ا ْن ِف‬ ْ ْ‫ت َويُؤ‬
َُِّ ِ‫مِنُ ب‬ َّ ‫ن يَ ْكفُرُْ بِال‬
ُِ ‫طاغُو‬ ُ ‫الر ْش ُدُ مِنَُ ْالغ‬
ُْ ‫َي ُِ فَ َم‬ ُِ ‫ل ِإ ْك َراهَُ فِي الد‬
ُّ َُ‫ِينُ قَدُْ تَبَيَّن‬ َُ
ُ‫علِيم‬
َ ‫يع‬
ُ ‫س‬
ِ‫َم‬

Artinya: Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang
benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman
kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak
akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.(QS. Al-Baqarah: 256).

5.ُPrinsipُMusawahُ(Persamaan)
Hukumُ dalamُ agamaُ Islamُ tidakُ membedakanُ derajat,ُ suku,ُ ataupunُ fisikُ denganُ manusiaُ
lainnya.ُ Semuaُ manusiaُ diُ hadapanُAllahُ SWTُ adalahُ sama.ُAdapunُ yangُ membedakannyaُ
adalahُketakwaan.
Sebagaimanaُyangُdijelaskanُdalamُsebuahُayatُyaitu:ُ

ُ‫علِيمُ َخبِير‬ ََُّ َُّ‫ّللا أَتْقَاكُ ُْمُ إِن‬


َ ‫ّللا‬ َُِّ َُ‫ارفُواُ إِنَُّ أَ ْك َر َمكُ ُْم ِع ْند‬ َُ ِ‫شعُوبًا َوقَبَائ‬
َ َ‫ل ِلتَع‬ ُٰ َ‫مِن ذَك َُر َوأ ُ ْنث‬
ُ ‫ى َو َجعَ ْلنَاكُ ُْم‬ ُُ َّ‫يَا أَيُّ َها الن‬
ُْ ‫اس إِنَّا َخلَ ْقنَاكُ ُْم‬

Artinya: Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-
mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang
paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS.
Al-Hujurat: 13).

6.PrinsipُAl-ُTa’awun(Tolongُmenolong)ُdanُ
ُُُُAl-shura(musyawarah)
Prisipُ iniُ menjelaskanُ dalamُ menjalaniُ hidupُ ini,ُ sesamaُ manusiaُ hendaknyaُ salingُ tolong-
menolong,ُsalingُbahu-membahuُbaikُdalamُranahُsosial,ُhukum,ُdanُlainnya.ُDalamُmelakukanُ
ijtihadُ(penggalianُhukumُIslam),ُsebaiknyaُdilakukanُsecaraُjama'iُ(kolektif)ُdenganُmelibatkanُ
setiapُpihakُyangُkompetenُdalamُbidangnya,ُsertaُbidang-bidangُyangُadaُketerkaitanُdenganُ
permasalhanُyangُakanُdikajiُstatusُhukumnya.
Allahُswtُbersabda:

ِ ‫ّللا َشدِي ُدُ ْال ِعقَا‬


ُ‫ب‬ ََُّ َُّ‫ّللاُ ِإن‬ ُِ ‫اْلثْ ُِم َو ْال ُعد َْو‬
ََُّ ‫انُ َواتَّقُوا‬ ِ ْ ‫علَى‬ َ ‫ل تَ َع‬
َ ‫اونُوا‬ ُٰ ‫علَى ْال ِب ُِر َوالتَّ ْق َو‬
ُ َ ‫ىُ َو‬ َ ‫َوتَ َع‬
َ ‫اونُوا‬
Artinya:Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah,
sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. (QS. Al-Maidah: 2).

7.ُPrinsipُAl-Tasamuhُ(Toleransi)
Prinsipُtoleransiُmenegaskanُbahwaُpebedaanُpandanganُdalamُmelihatُsebuahُhukum,ُkarenaُ
perbedaanُteori,ُmetodeُdanُpendekatanُyangُdipakaiُdalamُpenggalianُhukumُIslamُhendaknyaُ
masing-masingُberlapangُdadaُmenerimanyaُsebagaiُkeniscayaanُdalamُrealitasُkehidupanُyangُ
plural.
AllahُSwtُberfirman:ُ

َ ‫مِن بَ ْع ُِد َما َجا َءهُ ُُم ْالبَيِنَاتُُُ َوأُو ٰلَئِكَُ لَ ُه ُْم‬
ُ‫عذَابُ عَظِ يم‬ ْ ‫ل تَكُونُوا كَالَّذِينَُ تَف ََّرقُوا َو‬
ُْ ‫اختَلَفُوا‬ ُ َ ‫َو‬

Artinya:Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah
datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa
yang berat. (QS. Ali Imran: 105).

4. Posisi dan fungsi Sunnah terhadap Al-Qur’anُyaitu:

a).Merincikan ayat-ayat Al-Qur'an yang bersifat umum,misal perintah sholat dalam Al-Qur'an
pada Surat Al-Baqarah ayat 110. Kemudian Nabi Saw menjelaskan terkait sholat, seperti
waktunya, tata cara, bacaan, yang dilarang, dan lain sebagainya.Demikian juga beliau menetapkan
status hukumnya dari ayat Al-Qur'an tersebut.

b).Menetapkan hukum yang belum tercantum dalam Al-Qur'an, Seperti sabda Rasulullah Saw
yang menentukan keharaman memakan hewan buruan bertaring dan burung bercakar. Hal tersebut
dijelaskan oleh beliau dalam hadits, yang mana tidak dapat ditemukan dalam ayat Al-Qur'an.

c).Membuat aturan tambahan yang pokok-pokoknya termaksuk dalam Al-Qur'an, misal saja
penjelasan tentang li'an (sumpah suami ketika menuduh istrinya berzina), yang Allah SWT uraikan
dalam Surat An-Nur ayat 6-9. Dalam ayat tersebut tidak dirincikan apakah hubungan antara
pasangan suami istri masih berlanjut atau tidak.Sementara Nabi SAW menerangkan lebih lajut
perihal li'an dalam sabdanya, yang menyatakan bahwa suami istri dalam kasus li'an maka keduanya
dipisahkan.

5. Perbedaan Moral, Susila, Budi Pekerti, Etika, dan Akhlak


- Moral:
Moral merujuk pada aturan-aturan atau prinsip-prinsip yang mengatur perilaku manusia dalam
masyarakat.
Moral mencakup nilai-nilai yang dianggap benar atau salah, baik atau buruk, dan membentuk dasar
dari tindakan dan keputusan seseorang.Moral bersifat subjektif dan dapat berbeda antara individu,
budaya, atau agama.
-Susila:
Susila adalah istilah yang digunakan dalam budaya Indonesia untuk merujuk pada perilaku yang
baik, sopan, dan sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.
Susila mencakup nilai-nilai seperti kejujuran, kesopanan, dan tanggung jawab.
-Budi Pekerti:
Budi pekerti adalah istilah yang digunakan dalam budaya Indonesia untuk merujuk pada sikap dan
perilaku yang baik, terutama dalam hubungan sosial.
Budi pekerti mencakup nilai-nilai seperti keramahan, kesopanan, dan kebaikan hati.
-Etika
Etika adalah studi tentang apa yang dianggap benar atau salah, baik atau buruk, dalam konteks
moral.Etika mencakup prinsip-prinsip dan teori-teori yang digunakan untuk memahami dan
mengevaluasi tindakan manusia.Etika berfokus pada pertimbangan rasional dan refleksi moral.
- Akhlak:
Akhlak adalah istilah yang digunakan dalam Islam untuk merujuk pada perilaku yang baik dan
moralitas yang tinggi.
Akhlak mencakup nilai-nilai seperti kejujuran, keadilan, dan kasih sayang. Akhlak juga mencakup
aspek spiritual dan hubungan manusia dengan Tuhan.
- Kaitan Antara Semuanya
Semua konsep tersebut berkaitan erat dan saling melengkapi dalam membentuk perilaku manusia
yang baik dan moral. Berikut adalah kaitan antara moral, susila, budi pekerti, etika, dan akhlak:
- Moral, susila, dan budi pekerti adalah konsep yang berkaitan dengan perilaku yang baik dan
sesuai dengan norma-norma sosial dalam masyarakat.
Ketiganya mencakup nilai-nilai yang dianggap penting dalam membentuk karakter dan sikap yang
baik.
- Etika adalah studi tentang moral dan memberikan kerangka kerja untuk memahami dan
mengevaluasi tindakan manusia.
Etika membantu kita memahami prinsip-prinsip moral yang mendasari perilaku dan memberikan
pedoman dalam mengambil keputusan moral.
- Akhlak adalah konsep yang berkaitan dengan perilaku yang baik dalam konteks agama, terutama
dalam Islam.
Akhlak mencakup nilai-nilai moral dan spiritual yang membentuk karakter dan hubungan manusia
dengan Tuhan.
Secara keseluruhan, moral, susila, budi pekerti, etika, dan akhlak adalah konsep-konsep yang
saling terkait dan membantu manusia dalam mengembangkan perilaku yang baik, moral, dan
sesuai dengan nilai-nilai yang dianggap penting dalam masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai